Anda di halaman 1dari 1

Bahasa Indonesia

Hero Mamangkey
103

Cerita Nuri yang Bijaksana


Pada mulanya ada pedagang di Negara Ajam. Khojan Mubarok namanya, terlalu sangat kaya, akan tetapi ia tidak
mempunyai anak. Tidak berapa lama setelah ia berdoa kepada Tuhan, maka istri pedagang Mubarok pun melahirkan anak,
seorang anak laki-laki yang di beri nama Khojan Maimun. Setelah umurnya Khojan maimun lima tahun, maka diserahkan
oleh bapaknya mengaji kepada banyak guru sehingga sampai umur Khojan Maimun lima belas tahun, ia dikawinkan
dengan anak pedagang yang kaya, sangat cantik wajahnya, namanya Bibi Zainab.

Lalu, beberapa lama setelah Khojan Maimun mempunyai istri, ia membeli seekor burung Nuri jantan. Maka, beberapa di
antara itu ia juga membeli seekor kakaktua betina, lalu dibawanya ke rumah dan ditaruhnya dekat sangkaran Nuri.

Pada suatu hari Khojan Maimun tertarik akan perdagangan di laut, lalu minta izinlah dia kepada istrinya. Sebelum dia
pergi, berpesanlah dia pada istrinya itu, jika ada suatu pekerjaan, berbicaralah dengan dua ekor unggas itu, sekali-kali
jangan tiada, karena fitnah di dunia sangat besar lebih tajam dari pada senjata.

Lalu, beberapa lama setelah ditinggal suaminya, ada anak Raja Ajam yang berkuda lalu melihatnya rupa Bibi Zainab yang
terlalu cantik. Berkencanlah mereka untuk bertemu melalui seorang perempuan tua. Maka pada suatu malam, pamitlah
Bibi Zainab kepada burung kakaktua itu hendak menemui anak raja, maka dia memberi nasihat tentang perbuatanya yang
melanggar aturan Allah SWT. Maka marahlah istri Khojan Maimun dan dilempar kakaktua itu dari sangkarnya dan
dihempaskannya sampai mati.

Lalu, Bibi Zainab pun pergi mendapatkan Nuri yang sedang berpura-pura tidur. Maka, Nuri pun berpura-pura terkejut dan
mendengar kehendak hati Bibi Zainab pergi mendapatkan anak raja. Maka, Nuri pun berpikir bila ia menjawab seperti
kakaktua maka ia juga akan mati. Setelah ia selesai berpikir demikian, maka ujarnya, "Perempuan luar biasa yang cantik
wajahnya, pergilah dengan cepat mendapatkan anak raja itu. Apapun hamba ini harapkan untuk Tuan, Walau pekerjaan
Tuan yang jahat, Insya Allah di atas kepala hambalah yang menanggungnya. Baiklah Tuan pergi, karena sudah ditunggu
anak raja itu. Apakah yang dicari oleh segala manusia di dunia ini selain martabat, kesabaran, dan kekayaan? Adapun
kepada hamba, Tuan adalah seperti cerita seekor unggas Nuri yang dicabut bulunya oleh tuannya seorang istri pedagang".
Maka, berkeinginanlah istri Khojan Maimun untuk mendengarkan cerita tersebut. Maka, Nuri pun bercerita kepada Bibi
Zainab dengan maksud supaya ia dapat membuat perempuan itu tidak melakukan kegiatannya lagi.

Lalu setiap malam, Bibi Zainab yang selalu ingin mendapatkan anak raja itu, dan setiap berpamitan dengan Nuri, maka
diberilah ia cerita-cerita hingga sampai 24 kisah dan 24 malam burung tersebut bercerita, hingga pada akhirnya Bibi
Zainab pun sadar terhadap perbuatanya dan menunggu suaminya Khojan Maimun pulang dari rantauannya.

Anda mungkin juga menyukai