Anda di halaman 1dari 2

Nama: Cleren Sengkey

Kelas: X3

Cerita Nuri Yang Bijaksana


Pada mulanya ada pedagang di Negara Ajam. Khojan Mubarok namanya, terlalu sangat kaya,
akan tetapi ia tidak mempunyai anak. Tidak berapa lama setelah ia berdoa kepada Tuhan, maka
istri pedagang Mubarok pun melahirkan anak, seorang anak laki-laki yang di beri nama Khojan
Maimun. Setelah umurnya Khojan maimun lima tahun, maka diserahkan oleh bapaknya mengaji
kepada banyak guru sehingga sampai umur Khojan Maimun lima belas tahun, ia dikawinkan
dengan anak pedagang yang kaya, sangat cantik wajahnya, namanya Bibi Zainab.

Lalu, beberapa lama setelah Khojan Maimun mempunyai istri, ia membeli seekor burung Nuri
jantan. Maka, beberapa di antara itu ia juga membeli seekor kakaktua betina, lalu dibawanya ke
rumah dan ditaruhnya dekat sangkaran Nuri.

Pada suatu hari Khojan Maimun tertarik akan perdagangan di laut, lalu minta izinlah dia kepada
istrinya. Sebelum dia pergi, berpesanlah dia pada istrinya itu, jika ada suatu pekerjaan,
berbicaralah dengan dua ekor unggas itu, sekali-kali jangan tiada, karena fitnah di dunia sangat
besar lebih tajam dari pada senjata.

Lalu, beberapa lama setelah ditinggal suaminya, ada anak Raja Ajam yang berkuda lalu
melihatnya rupa Bibi Zainab yang terlalu cantik. Berkencanlah mereka untuk bertemu melalui
seorang perempuan tua. Maka pada suatu malam, pamitlah Bibi Zainab kepada burung
kakaktua itu hendak menemui anak raja, maka dia memberi nasihat tentang perbuatanya yang
melanggar aturan Allah SWT. Maka marahlah istri Khojan Maimun dan dilempar kakaktua itu
dari sangkarnya dan dihempaskannya sampai mati.

Lalu, Bibi Zainab pun pergi mendapatkan Nuri yang sedang berpura-pura tidur. Maka, Nuri pun
berpura-pura terkejut dan mendengar kehendak hati Bibi Zainab pergi mendapatkan anak raja.
Maka, Nuri pun berpikir bila ia menjawab seperti kakaktua maka ia juga akan mati. Setelah ia
selesai berpikir demikian, maka ujarnya, “Perempuan luar biasa yang cantik wajahnya, pergilah
dengan cepat mendapatkan anak raja itu. Apapun hamba ini harapkan untuk Tuan, Walau
pekerjaan Tuan yang jahat, Insya Allah di atas kepala hambalah yang menanggungnya. Baiklah
Tuan pergi, karena sudah ditunggu anak raja itu. Apakah yang dicari oleh segala manusia di
dunia ini selain martabat, kesabaran, dan kekayaan? Adapun kepada hamba, Tuan adalah
seperti cerita seekor unggas Nuri yang dicabut bulunya oleh tuannya seorang istri pedagang”.
Maka, berkeinginanlah istri Khojan Maimun untuk mendengarkan cerita tersebut. Maka, Nuri
pun bercerita kepada Bibi Zainab dengan maksud supaya ia dapat membuat perempuan itu
tidak melakukan kegiatannya lagi.

Lalu setiap malam, Bibi Zainab yang selalu ingin mendapatkan anak raja itu, dan setiap
berpamitan dengan Nuri, maka diberilah ia cerita-cerita hingga sampai 24 kisah dan 24 malam
burung tersebut bercerita, hingga pada akhirnya Bibi Zainab pun sadar terhadap perbuatanya
dan menunggu suaminya Khojan Maimun pulang dari rantauannya.

Anda mungkin juga menyukai