TENTANG
PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN KENAIKAN PANGKAT
PENYESUAIAN IJAZAH BAGI APARATUR SIPIL NEGARA
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG
BUPATI SOPPENG,
MEMUTUSKAN :
Pasal 1
Pasal 2
Semua ketentuan yang ada pada Peraturan Bupati ini mengikat dan wajib
dilaksanakan oleh pihak yang berhubungan secara langsung dengan tugas
belajar dan kenaikan pangkat penyesuaian ijazah bagi Aparatur Sipil Negara
di lingkungan Pemerintah Kabupaten Soppeng.
Pasal 3
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Soppeng
Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pedoman Pemberian Tugas Belajar, Izin
Belajar dan Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah Bagi Pegawai Negeri Sipil
di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Soppeng dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
-4-
Pasal 4
Ditetapkan di Watansoppeng
pada tanggal 4 Januari 2022
BUPATI SOPPENG,
A. KASWADI RAZAK
Diundangkan di Watansoppeng
pada tanggal 4 Januari 2022
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SOPPENG,
A. TENRI SESSU
BAB I
PENDAHULUAN
A. Ketentuan Umum
Dalam mendukung transformasi sumber daya manusia aparatur
melalui percepatan peningkatan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
berbasis kompetensi, perlu dilakukan pengembangan ASN melalui jalur
pendidikan dalam bentuk pemberian tugas belajar yang dilakukan dengan
selektif, objektif, efisien, akuntabel, dan transparan, serta
mempertimbangkan kemampuan keuangan negara.
Pengembangan kompetensi melalui jalur pendidikan bertujuan untuk
mengurangi kesenjangan antara standar kompetensi dan/atau persyaratan
jabatan dengan kompetensi ASN yang akan mengisi jabatan, memenuhi
kebutuhan tenaga yang memiliki keahlian atau kompetensi tertentu dalam
rangka pelaksanaan tugas dan fungsi, pengembangan organisasi,
peningkatkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, sikap, dan
kepribadian profesional ASN sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam
pengembangan karier.
Untuk melaksanakan pengembangan kompetensi melalui jalur
pendidikan bagi ASN, perlu dibentuk suatu pedoman bagi Instansi
Pemerintah yang disusun berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil, yang memuat persyaratan tugas belajar,
penyelenggaraan tugas belajar dan persyaratan program studi, pendanaan
tugas belajar, jangka waktu tugas belajar, perpanjangan tugas belajar, tugas
belajar berkelanjutan, kedudukan, hak dan kewajiban ASN yang
melaksanakan tugas belajar, pembatalan dan penghentian tugas belajar,
pemantauan dan evaluasi serta ketentuan lain yang terkait pengembangan
kompetensi melalui jalur pendidikan.
Berdasarkan kondisi di atas perlu disusun sebuah Peraturan Bupati
yang mengatur tentang pedoman pemberian tugas belajar dan kenaikan
pangkat penyesuaian ijazah bagi ASN di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Soppeng.
C. Pengertian
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Bupati adalah Bupati Soppeng.
2. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Soppeng.
3. Pejabat Pembina Kepegawaian yang selanjutnya disingkat PPK adalah
Bupati Soppeng.
4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah
Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Soppeng.
5. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Soppeng yang selanjutnya disingkat BKPSDM Kabupaten
Soppeng adalah perangkat daerah yang membantu Bupati melaksanakan
fungsi penunjang urusan pemerintah bidang Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia.
6. Tim Penilai Kinerja Aparatur Sipil Negara Pemerintah Kabupaten
Soppeng adalah Tim yang dibentuk oleh Pejabat yang Berwenang untuk
memberikan pertimbangan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian atas
usulan pengangkatan, pemindahan, pemberhentian dalam jabatan,
pengembangan kompetensi serta pemberian penghargaan bagi Aparatur
Sipil Negara Pemerintah Kabupaten Soppeng.
7. Pangkat adalah kedudukan yang menunjukan tingkat seseorang ASN
berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan
digunakan sebagai dasar penggajian.
8. Pendidikan formal adalah Pendidikan pada Doktor (S-3), Magister (S-2),
Sarjana (S-1), Diploma (D-4, D-3, D-2, D-1), SMA Terbuka/Paket C dan
SMP Terbuka/Paket B.
9. Ijazah adalah Surat Tanda Tamat Belajar dan/atau tanda lulus yang
dikeluarkan dengan sah oleh sekolah atau perguruan tinggi.
10. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah Aparatur
Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Soppeng dan tidak
termasuk Calon Aparatur Sipil Negara (CASN).
11. ASN Tugas Belajar adalah ASN yang sedang menempuh studi pada
pendidikan formal dengan memperoleh Status Tugas Belajar beserta hak
dan kewajibannya.
12. Tugas Belajar adalah status yang diberikan kepada ASN yang sedang
menempuh pendidikan formal pada Pendidikan Tinggi dimana yang
bersangkutan dapat dibebaskan atau tidak dibebaskan dari tugas-tugas
kedinasan sampai dengan yang bersangkutan menyelesaikan pendidikan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan atau sampai
dicabutnya status dengan memperhatikan ketentuan tentang Tugas
Belajar sebagaimana tercantum dalam Peraturan Bupati ini dengan biaya
yang berasal dari APBD dan/atau APBN atau Lembaga Lain ataupun
biaya mandiri.
13. Tugas Belajar Luar Negeri adalah status yang diberikan kepada ASN yang
sedang menempuh pendidikan formal pada Pendidikan Tinggi yang
berada di luar negeri dimana yang bersangkutan dapat dibebaskan atau
tidak dibebaskan dari tugas kedinasan sampai dengan yang
bersangkutan menyelesaikan pendidikan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan atau sampai dicabutnya status dengan
-3-
BAB II
PROSEDUR PEMBERIAN TUGAS BELAJAR BAGI APARATUR SIPIL NEGARA
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG
Seluruh ketentuan yang ada pada Bab ini, diperuntukkan bagi ASN tugas
belajar dengan biaya mandiri ataupun biaya APBD dan/atau APBN atau
lembaga lain dan/atau cost sharing dengan APBN. Status tugas belajar bagi ASN
Pemerintah Kabupaten Soppeng berlaku untuk pendidikan program Doktor,
Magister, Sarjana dan Diploma. Untuk memudahkan pelaksanaan pengajuan
tugas belajar berikut akan dijelaskan ketentuan mengenai tugas belajar sebagai
berikut:
A. Persyaratan Umum
1. ASN Pemerintah Kabupaten Soppeng yang akan mengajukan
permohonan tugas belajar termasuk didalamnya yaitu untuk pendidikan
profesi, harus memiliki masa kerja di Kabupaten Soppeng paling singkat
1 (satu) tahun sejak diangkat sebagai ASN.
2. ASN Pemerintah Kabupaten Soppeng yang akan mengajukan
permohonan tugas belajar harus memiliki sisa masa kerja pegawai
dengan ketentuan paling rendah:
a) 3 (tiga) kali waktu normatif program studi sebelum batas usia
pensiun jabatan, untuk tugas belajar yang diberhentikan dari
jabatan; atau
b) 2 (dua) kali waktu normatif program studi sebelum batas usia
pensiun jabatan, untuk tugas belajar yang tidak diberhentikan dari
jabatan.
-4-
c) sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
2. Pendanaan tugas belajar yang bersumber dari sumber lain yang sah
diatur lebih lanjut oleh PPK.
3. Pendanaan tugas belajar dapat berasal lebih dari 1 (satu) sumber dana,
sepanjang tidak membiayai komponen biaya tugas belajar yang sama.
a) 2 (dua) kali masa pelaksanaan tugas belajar, bagi ASN yang menjalani
tugas belajar yang diberhentikan dari jabatannya.
b) 1 (satu) kali masa pelaksanaan tugas belajar, bagi ASN yang
menjalani tugas belajar yang tidak diberhentikan dari jabatannya.
c) 1 (satu) kali masa pelaksanaan tugas belajar, bagi ASN yang
menjalani tugas belajar biaya mandiri yang diberhentikan dari
jabatannya.
6. ASN yang menjalani tugas belajar biaya mandiri yang tidak diberhentikan
dari jabatannya, tidak wajib menjalani ikatan dinas.
7. Selama menjalani ikatan dinas, ASN tidak diperkenankan mengajukan
pengunduran diri sebagai ASN.
8. Ikatan dinas sebagaimana dimaksud pada angka 5 dapat dilaksanakan
di instansi pemerintah yang lain sepanjang memenuhi persyaratan yang
diatur masing-masing PPK atas persetujuan Menteri.
9. Kewajiban melaksanakan ikatan dinas sebagaimana dimaksud pada
angka 5 berakhir pada saat:
a) jangka waktu ikatan dinas telah terpenuhi;
b) mencapai batas usia pensiun; atau
c) diberhentikan sebagai ASN sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
10. ASN yang telah selesai menjalani tugas belajar berkelanjutan, wajib
melaksanakan ikatan dinas sebagaimana dimaksud pada angka 5 secara
kumulatif.
11. ASN yang tidak memenuhi kewajiban melaksanakan ikatan dinas
sebagaimana dimaksud pada angka 5, wajib mengembalikan biaya yang
dikeluarkan oleh negara selama masa tugas belajar kepada kas negara
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
L. Pembatalan
1. Pimpinan unit kerja dapat mengusulkan pembatalan penetapan tugas
belajar ASN di lingkungan unit kerjanya kepada PPK, sebelum
keberangkatan ke tempat pelaksanaan tugas belajar dengan disertai
alasan pembatalan dan data dukung yang diperlukan.
2. Alasan pengusulan pembatalan sebagaimana dimaksud pada angka 1,
antara lain:
a) ASN yang bersangkutan terbukti tidak memenuhi syarat pemberian
tugas belajar;
b) ASN yang bersangkutan sedang menjalani pidana penjara atau
kurungan, dan/atau sedang dalam penjatuhan hukuman disiplin
paling kurang tingkat sedang;
c) ASN yang bersangkutan sedang menjalani proses pemeriksaan atas
dugaan tindak pidana penyalahgunaan kewenangan jabatan yang
mengakibatkan kerugian keuangan negara;
d) ASN yang bersangkutan tidak berangkat ke tempat pelaksanaan
tugas belajar sesuai jadwal yang telah ditentukan tanpa alasan yang
sah;
e) ASN yang bersangkutan mengajukan permohonan pengunduran diri
sebagai ASN tugas belajar; dan/atau
f) Alasan lain yang ditetapkan oleh PPK.
3. Dalam hal ASN yang sedang menjalani proses pemeriksaan sebagaimana
dimaksud angka 2 huruf c), hasil pemeriksaannya dinyatakan tidak
-9-
M. Penghentian
1. Pimpinan unit kerja dapat mengusulkan penghentian pemberian tugas
belajar bagi ASN di lingkungan unit kerjanya kepada PPK, dengan
disertai alasan penghentian dan data dukung yang diperlukan.
2. Alasan penghentian sebagaimana dimaksud pada angka 1, antara lain:
a) ASN tidak dapat melaksanakan tugas belajar karena keadaan kahar;
b) ASN dinyatakan tidak sehat jasmani dan rohani oleh tim penguji
kesehatan sehingga tidak memungkinkan menyelesaikan tugas
belajar sesuai dengan batas waktu yang ditentukan;
c) ASN dinyatakan tidak mampu menyelesaikan tugas belajar
berdasarkan hasil evaluasi perguruan tinggi penyelenggaraan tugas
belajar;
d) ASN tidak melaporkan perkembangan pelaksanaan tugas belajarnya
dan telah diberi peringatan tertulis oleh instansinya;
e) ASN terbukti melakukan tindakan melawan hukum; dan/atau
f) Alasan lain yang ditetapkan oleh PPK.
3. ASN yang tidak dapat menyelesaikan tugas belajar sesuai jangka waktu,
wajib mengembalikan biaya yang dikeluarkan oleh negara selama masa
tugas belajar kepada kas negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
BAB III
KETENTUAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH BAGI APARATUR
SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG
BAB IV
KETENTUAN LAIN-LAIN
1. ASN dengan status Tugas Belajar yang telah menyelesaikan studi wajib
menyusun ringkasan Tugas Akhir yang dilaporkan kepada Bupati Soppeng
melalui BKPSDM.
2. ASN yang melaksanakan perkuliahan yang tidak mematuhi peraturan
tentang pendidikan tinggi berakibat ijazah yang dihasilkan dalam
perkuliahan tersebut tidak dapat dipergunakan untuk penjenjangan karier
sebagai ASN.
3. ASN yang telah melaksanakan tugas dan izin belajar sebelum ditetapkannya
Peraturan Bupati ini, dinyatakan tetap berlaku dan jika terdapat kewajiban
atas tugas belajar yang belum dilaksanakan maka pelaksanaannya
berdasarkan ketentuan yang menguntungkan bagi ASN yang bersangkutan.
4. ASN yang telah memiliki ijazah dengan bidang studi yang sesuai dengan
rencana kebutuhan tugas belajar instansi dan belum dilakukan
penyesuaian, dapat mengusulkan penyesuaian ijazah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. ASN yang telah memiliki ijazah dan belum dilakukan pencantuman gelar,
dapat mengusulkan pencantuman gelar sesuai dengan ketentuan Peraturan
Bupati ini.
BUPATI SOPPENG,
A. KASWADI RAZAK