Anda di halaman 1dari 38

-1-

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

NOMOR 0152 TAHUN 2017

TENTANG

PEMBENTUKAN, ORGANISASI, DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS


DAERAH PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

Menimbang: a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 19 ayat (1)


Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah dan ketentuan Pasal 6 ayat (5) Peraturan
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 11 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan, perlu membentuk Unit Pelaksana Teknis
Daerah pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Kalimantan Selatan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang
Pembentukan, Organisasi, dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Daerah pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Kalimantan Selatan;
Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 Jo. Undang-Undang
Nomor 21 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang
Darurat Nomor 10 Tahun 1957 antara lain mengenai
Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Selatan
sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1106);
2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5073);
-2-

3. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan


Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 84, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4739)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5490);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4849);
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5494);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 294, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5603);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2007 tentang
Konservasi Sumber Daya Ikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 134, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4779);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2015 tentang Sistem
Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan serta
Peningkatan Nilai Tambah Produk Hasil Perikanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 181,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5726);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);
-3-

12. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang


Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6041);
13. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199);
14. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik
Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kepelabuhan
Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 440);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017
tentang Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas
dan Unit Pelaksana Teknis Daerah Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 451);
17. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 11
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 Nomor 11,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
Tahun 2016 Nomor 100);
18. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 072
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan
Selatan (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
Tahun 2016 Nomor 72);
19. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 0126
Tahun 2017 tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian Tugas
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan
(Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016
Nomor126);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan: PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI,
DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA DINAS
KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Provinsi Kalimantan Selatan.
2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan
Daerah yang meimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
3. Gubernur adalah Gubernur Kalimantan Selatan.
-4-

4. Dinas Kelautan dan Perikanan adalah Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Kalimantan Selatan.
5. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan adalah Kepala Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan.
6. Unit Pelaksana Teknis Daerah adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan.
7. Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah selanjutnya disebut Kepala UPTD adalah
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Kalimantan Selatan.
8. Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan
dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi,
produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan dalam
suatu sistem bisnis perikanan.
9. Pelabuhan perikanan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan perairan
di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan
dan kegiatan sistem bisnis perikanan yang digunakan sebagai tempat kapal
perikanan bersandar, berlabuh, dan/atau bongkar muat ikan yang dilengkapi
dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang perikanan.
10. Kepelabuhanan perikanan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
pelaksanaan fungsi pelabuhan perikanan dalam menunjang kelancaran,
keamanan, dan ketertiban arus lalu lintas kapal perikanan, keamanan dan
keselamatan operasional kapal perikanan, serta merupakan pusat pertumbuhan
perekonomian nasional dan daerah yang terkait dengan kegiatan perikanan
dengan tetap mempertimbangkan tata ruang wilayah.
11. Kesyahbandaran di pelabuhan perikanan adalah pelaksanaan tugas dan fungsi
pemerintahan di pelabuhan perikanan untuk menjamin keamanan dan
keselamatan operasional kapal perikanan.
12. Surat Persetujuan Berlayar, yang selanjutnya disingkat SPB, adalah dokumen
negara yang dikeluarkan oleh Syahbandar di pelabuhan perikanan kepada setiap
kapal perikanan yang akan berlayar setelah memenuhi persyaratan kelaiklautan
kapal, laik tangkap dan laik simpan serta kewajiban lainnya.
13. Kapal Perikanan adalah kapal, perahu, atau alat apung lain yang digunakan
untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi penangkapan ikan,
pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan
perikanan, dan penelitian/eksplorasi perikanan.
14. Pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan,
dan/atau membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang
terkontrol, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat,
mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan/atau
mengawetkannya.
15. Pembudi Daya Ikan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan
pembudidayaan ikan.
16. Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan adalah upaya pencegahan
dan pengendalian yang harus diperhatikan dan dilakukan sejak praproduksi
sampai dengan pendistribusian untuk menghasilkan Hasil Perikanan yang
bermutu dan aman bagi kesehatan manusia.
17. Ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus
hidupnya berada di dalam lingkungan perairan.
18. Hasil Perikanan adalah Ikan yang ditangani, diolah, dan/atau dijadikan produk
akhir yang berupa Ikan segar, Ikan beku, dan olahan lainnya.
-5-

19. Kelayakan Pengolahan adalah suatu kondisi yang memenuhi prinsip dasar
pengolahan, yang meliputi konstruksi, tata letak, higiene, seleksi Bahan Baku
dan teknik pengolahan.
20. Pengendalian Mutu adalah semua kegiatan yang meliputi inspeksi, verifikasi,
surveilan, audit, dan pengambilan contoh dalam rangka memberikan jaminan
mutu dan keamanan Hasil Perikanan.
21. Pengawasan Mutu adalah semua kegiatan yang meliputi bimbingan, fasilitasi,
pemantauan, dan evaluasi terhadap mutu dan keamanan Hasil Perikanan.
22. Pengolahan Ikan adalah rangkaian kegiatan dan/atau perlakuan dari Bahan
Baku Ikan sampai menjadi produk akhir untuk konsumsi manusia.
23. Produk Pengolahan Ikan adalah setiap bentuk produk pangan yang berupa Ikan
utuh atau produk yang mengandung bagian Ikan, termasuk produk yang sudah
diolah dengan cara apapun yang berbahan baku utama Ikan.
24. Sertifikasi adalah rangkaian kegiatan penerbitan sertifikat terhadap produk,
sarana dan prasarana, proses dan personil serta sistem mutu.
25. Industri Pengolahan Ikan adalah kegiatan ekonomi yang menggunakan unit
Pengolahan Ikan sebagai tempat untuk mengolah Ikan dengan menggunakan
peralatan penanganan dan Pengolahan Ikan, sehingga menjadi produk dengan
nilai yang lebih tinggi, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan.
26. Pelaku Usaha Industri Pengolahan Ikan adalah Setiap Orang dan pengumpul
atau pemasok Ikan yang melakukan kegiatan usaha penanganan dan/atau
pengolahan Hasil Perikanan dan/atau kegiatan usaha yang berkaitan dengan
usaha penanganan dan/atau pengolahan Hasil Perikanan.
27. Organisasi Internasional untuk Standardisasi yang selanjutnya disingkat ISO
adalah badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari
badan standardisasi nasional setiap negara.

BAB II
PEMBENTUKAN DAN KEDUDUKAN

Bagian Kesatu
Pembentukan

Pasal 2

(1) Dengan Peraturan Gubernur ini dibentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah pada
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan yang terdiri atas:
a. Pelabuhan Perikanan Banjarmasin;
b. Pelabuhan Perikanan Batulicin;
c. Pelabuhan Perikanan Muara Kintap;
d. Pelabuhan Perikanan Kotabaru;
e. Perikanan Budidaya Air Payau dan Laut Karang Intan;
f. Perikanan Budidaya Air Payau dan Laut Kotabaru; dan
g. Balai Penerapan Mutu Hasil Perikanan.
(2) Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Kalimantan Selatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), merupakan Unit
Pelaksana Teknis Daerah Kelas A.
-6-

Bagian Kedua
Kedudukan

Pasal 3

Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Kalimantan Selatan, dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berkedudukan
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan.

BAB III
SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS

Bagian Kesatu
Pelabuhan Perikanan Banjarmasin

Pasal 4

(1) Susunan organisasi Pelabuhan Perikanan Banjarmasin terdiri atas:


a. Sub Bagian Tata Usaha;
b. Seksi Kesyahbandaran;
c. Seksi Tata Operasional; dan
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Pelabuhan Perikanan Banjarmasin tercantum dalam
Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur
ini.

Pasal 5

(1) Pelabuhan Perikanan Banjarmasin mempunyai tugas melaksanakan kegiatan


teknis operasional Dinas Kelautan dan Perikanan di bidang pelayanan
kesyahbandaran, pengelolaan dan pemanfaatan fasilitas serta lahan
di pelabuhan perikanan sebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh,
dan/atau bongkar muat ikan, tempat pemasaran dan distribusi ikan, serta jasa
lainnya terkait hasil perikanan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pelabuhan
Perikanan Banjarmasin mempunyai fungsi:
a. penyusunan program dan pedoman teknis pelayanan kesyahbandaraan, dan
pengelolaan serta pemanfaatan fasilitas dan lahan di pelabuhan perikanan;
b. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan
pengendalian pelaksanaan kesyahbandaran pelabuhan perikanan;
c. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan
pengendalian pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan serta kapal
pengawas kapal perikanan;
d. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan
pengendalian kegiatan pengumpulan data tangkapan dan hasil perikanan
serta bongkar muat ikan;
e. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan
pengendalian pelayanan logistik dan perbekalan kapal perikanan;
f. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan
pengendalian kegiatan pengawasan sumberdaya ikan, mutu hasil
penangkapan, dan mutu pengolahan hasil perikanan;
-7-

g. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan,


dan pengendalian kegiatan tempat pemasaran dan distribusi ikan;
h. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan,
dan pengendalian kegiatan pemanfaatan fasilitas dan lahan di pelabuhan
perikanan sebagai tempat pengolahan hasil perikanan, perbaikan
dan pemeliharaan kapal perikanan, wisata bahari dan/atau jasa lainnya
terkait hasil perikanan; dan
i. pembinaan, pengaturan, dan pengendalian ketatausahaan.
(3) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyusun program dan pedoman teknis pelayanan kesyahbandaraan,
dan pengelolaan serta pemanfaatan fasilitas dan lahan di pelabuhan
perikanan;
b. menyusun program, mengoordinasi, membina, mengatur,
dan mengendalikan pelaksanaan kesyahbandaran pelabuhan perikanan;
c. menyusun program, mengoordinasi, membina, mengatur,
dan mengendalikan pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan serta
kapal pengawas kapal perikanan;
d. menyusun program, mengoordinasi, membina, mengatur,
dan mengendalikan kegiatan pengumpulan data tangkapan dan hasil
perikanan serta bongkar muat ikan;
e. menyusun program, mengoordinasi, membina, mengatur,
dan mengendalikan pelayanan logistik dan perbekalan kapal perikanan;
f. menyusun program, mengoordinasi, membina, mengatur,
dan mengendalikan kegiatan pengawasan sumberdaya ikan, mutu hasil
penangkapan, dan mutu pengolahan hasil perikanan;
g. menyusun program, mengoordinasi, membina, mengatur,
dan mengendalikan kegiatan tempat pemasaran dan distribusi ikan;
h. menyusun program, mengoordinasi, membina, mengatur,
dan mengendalikan kegiatan pemanfaatan fasilitas dan lahan di pelabuhan
perikanan sebagai tempat pengolahan hasil perikanan, perbaikan
dan pemeliharaan kapal perikanan, wisata bahari dan atau jasa lainnya
terkait hasil perikanan;
i. membina, mengatur, dan mengendalikan kegiatan ketatausahaan; dan
j. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

Pasal 6

(1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyusunan
program, pengelolaan penatausahaan keuangan dan aset, administrasi
kepegawaian, ketatalaksanaan, surat-menyurat, rumah tangga, dan
perlengkapan.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan mengoordinasi penyusunan program dan kegiatan
Pelabuhan Perikanan Banjarmasin;
b. mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data Pelabuhan Perikanan
Banjarmasin;
c. menyiapkan bahan dan melaksanakan kerja sama penyusunan rencana
strategis Pelabuhan Perikanan Banjarmasin;
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi, pembinaan, pengaturan
penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan pengelolaan
penatausahaan keuangan dan aset;
-8-

e. menyiapkan bahan dan menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan


dan aset;
f. menyiapkan bahan dan memproses administrasi pembayaran gaji
dan tunjangan;
g. menyiapkan bahan dan melaksanakan penerimaan retribusi jasa sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
h. mengelola surat-menyurat, ekspedisi, dan kearsipan;
i. menyiapkan urusan rumah tangga, perlengkapan, kehumasan,
dan perpustakaan;
j. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian dan peningkatan
kapasitas sumber daya manusia;
k. melaksanakan urusan ketatalaksanaan, analisis kelembagaan dan analisis
jabatan;
l. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja Pelabuhan Perikanan
Banjarmasin; dan
m. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

Pasal 7

(1) Seksi Kesyahbandaran mempunyai tugas melaksanakan pelayanan


kesyahbandaran, pengaturan kedatangan dan keberangkatan kapal,
kelengkapan dokumen dan keamanan kapal serta pengawasan muatan
dan hasil tangkapan.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan Seksi Kesyahbandaran;
b. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis operasional
kesyabarandaran perikanan;
c. menyiapkan bahan, mengumpulkan, mengolah data dan informasi
bongkar/muat, log book penangkapan dan pengangkutan kapal perikanan;
d. mengatur dan mengawasi kegiatan pelayanan tambat labuh, persediaan dan
pendistribusian perbekalan serta perawatan kapal perikanan untuk
kelancaran operasi kapal;
e. menyiapkan bahan dan menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar kapal
perikanan;
f. memeriksa ulang kelengkapan dokumen kapal perikanan;
g. memeriksa teknis dan nautis kapal perikanan dan memeriksa alat
penangkapan ikan, dan alat bantu penangkapan ikan;
h. mengawasi pengisian bahan bakar dan memimpin penanggulangan
pencemaran dan pemadaman kebakaran di pelabuhan perikanan;
i. melaksanakan bantuan pencarian dan keselamatan serta mengawasi
pelaksanaan perlindungan lingkungan maritim;
j. melaksanakan razia terpadu dan kerja sama operasional kegiatan
kepelabuhanan perikanan;
k. melaksanakan pemasangan, sosialisasi, dan pengawasan fasilitas rambu
navigasi dan peralatan pelabuhan lainnya di lingkungan pelabuhan
perikanan;
l. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja Seksi Kesyahbandaran;
m. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.
-9-

Pasal 8

(1) Seksi Tata Operasional mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan


dan pemanfaatan fasilitas serta lahan di pelabuhan perikanan sebagai tempat
tempat pemasaran dan distribusi ikan, pengolahan hasil perikanan, perbaikan
dan pemeliharaan kapal perikanan, serta wisata bahari dan atau jasa lainnya
terkait hasil perikanan;
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kerja seksi Tata Operasional;
b. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis operasional tata
operasional pengelolaan dan pemanfaatan fasilitas serta lahan di pelabuhan
perikanan;
c. menyiapkan bahan, mengumpulkan, mengolah data dan informasi serta
laporan statistik pelabuhan perikanan;
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengelolaan kegiatan pemasaran dan
distribusi hasil perikanan;
e. menyiapkan bahan dan melaksanakan kerja sama dengan unit terkait
untuk pengawasan sumberdaya ikan, mutu hasil penangkapan, dan mutu
pengolahan hasil perikanan;
f. menyiapkan bahan melaksanakan kerja sama pengelolaan keamanan dan
ketertiban serta kenyamanan lingkungan pelabuhan perikanan;
g. menyiapkan bahan dan mengelola sarana pelabuhan untuk pengolahan
hasil perikanan;
h. menyiapkan bahan dan mengelola pemanfaatan fasilitas pelabuhan untuk
kegiatan perbaikan dan pemeliharaan kapal perikanan;
i. menyiapkan bahan dan mengelola pemanfaatan fasilitas pelabuhan untuk
kegiatan wisata bahari dan atau jasa lainnya terkait hasil perikanan;
j. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja Seksi Tata Operasional;
dan
k. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

Bagian Kedua
Pelabuhan Perikanan Batulicin

Pasal 9

(1) Susunan organisasi Pelabuhan Perikanan Batulicin, terdiri atas;


a. Sub Bagian Tata Usaha;
b. Seksi Kesyahbandaran;
c. Seksi Tata Operasional; dan
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Pelabuhan Perikanan Batulicin sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
- 10 -

Pasal 10

(1) Pelabuhan Perikanan Batulicin mempunyai tugas melaksanakan kegiatan


teknis operasional Dinas Kelautan dan Perikanan di bidang pelayanan
kesyahbandaran, pengelolaan dan pemanfaatan fasilitas serta lahan
di pelabuhan perikanan sebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh,
dan/atau bongkar muat ikan, tempat pemasaran dan distribusi ikan, serta jasa
lainnya terkait hasil perikanan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pelabuhan
Perikanan Batulicin mempunyai fungsi:
a. penyusunan program dan pedoman teknis pelayanan kesyahbandaraan,
dan pengelolaan serta pemanfaatan fasilitas dan lahan di pelabuhan
perikanan;
b. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan,
dan pengendalian pelaksanaan kesyahbandaran pelabuhan perikanan;
c. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan,
dan pengendalian pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan serta kapal
pengawas kapal perikanan;
d. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan,
dan pengendalian kegiatan pengumpulan data tangkapan dan hasil
perikanan serta bongkar muat ikan;
e. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan,
dan pengendalian pelayanan logistik dan perbekalan kapal perikanan;
f. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan,
dan pengendalian kegiatan pengawasan sumberdaya ikan, mutu hasil
penangkapan, dan mutu pengolahan hasil perikanan;
g. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan,
dan pengendalian kegiatan tempat pemasaran dan distribusi ikan;
h. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan,
dan pengendalian kegiatan pemanfaatan fasilitas dan lahan di pelabuhan
perikanan sebagai tempat pengolahan hasil perikanan, perbaikan
dan pemeliharaan kapal perikanan, wisata bahari dan/atau jasa lainnya
terkait hasil perikanan; dan
i. pembinaan, pengaturan, dan pengendalian ketatausahaan.
(3) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyusun program dan pedoman teknis pelayanan kesyahbandaraan,
dan pengelolaan serta pemanfaatan fasilitas dan lahan di pelabuhan
perikanan;
b. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,
dan mengendalikan pelaksanaan kesyahbandaran pelabuhan perikanan;
c. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,
dan mengendalikan pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan serta
kapal pengawas kapal perikanan;
d. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,
dan mengendalikan kegiatan pengumpulan data tangkapan dan hasil
perikanan serta bongkar muat ikan;
e. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,
dan mengendalikan pelayanan logistik dan perbekalan kapal perikanan;
- 11 -

f. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,


dan mengendalikan kegiatan pengawasan sumberdaya ikan, mutu hasil
penangkapan, dan mutu pengolahan hasil perikanan;
g. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,
dan mengendalikan kegiatan tempat pemasaran dan distribusi ikan;
h. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,
dan mengendalikan kegiatan pemanfaatan fasilitas dan lahan di pelabuhan
perikanan sebagai tempat pengolahan hasil perikanan, perbaikan
dan pemeliharaan kapal perikanan, wisata bahari dan atau jasa lainnya
terkait hasil perikanan;
i. membina, mengatur, dan mengendalikan kegiatan ketatausahaan; dan
j. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

Pasal 11

(1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyusunan
program, pengelolaan penatausahaan keuangan dan aset, administrasi
kepegawaian, ketatalaksanaan, surat-menyurat, rumah tangga,
dan perlengkapan.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan mengoordinasi penyusunan program dan kegiatan
Pelabuhan Perikanan Batulicin;
b. mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data Pelabuhan Perikanan
Batulicin;
c. menyiapkan bahan dan melaksanakan kerja sama penyusunan rencana
strategis Pelabuhan Perikanan Batulicin;
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi, pembinaan, pengaturan
penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan pengelolaan
penatausahaan keuangan dan aset;
e. menyiapkan bahan dan menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan
dan aset;
f. menyiapkan bahan dan memproses administrasi pembayaran gaji dan
tunjangan;
g. menyiapkan bahan dan melaksanakan penerimaan retribusi jasa sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
h. mengelola surat-menyurat, ekspedisi, dan kearsipan;
i. menyiapkan urusan rumah tangga, perlengkapan, kehumasan,
dan perpustakaan;
j. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian dan peningkatan
kapasitas sumber daya manusia;
k. melaksanakan urusan ketatalaksanaan, analisis kelembagaan dan analisis
jabatan;
l. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja Pelabuhan Perikanan
Batulicin; dan
m. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.
- 12 -

Pasal 12

(1) Seksi Kesyahbandaran mempunyai tugas melaksanakan pelayanan


kesyahbandaran, pengaturan kedatangan dan keberangkatan kapal,
kelengkapan dokumen dan keamanan kapal, serta pengawasan muatan
dan hasil tangkapan.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan Seksi Kesyahbandaran;
b. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis operasional
kesyabarandaran perikanan;
c. menyiapkan bahan, mengumpulkan, mengolah data dan informasi
bongkar/muat, log book penangkapan dan pengangkutan kapal perikanan;
d. mengatur dan mengawasi kegiatan pelayanan tambat labuh, persediaan dan
pendistribusian perbekalan serta perawatan kapal perikanan untuk
kelancaran operasi kapal;
e. menyiapkan bahan dan menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar kapal
perikanan;
f. memeriksa ulang kelengkapan dokumen kapal perikanan;
g. memeriksa teknis dan nautis kapal perikanan dan memeriksa alat
penangkapan ikan, dan alat bantu penangkapan ikan;
h. mengawasi pengisian bahan bakar dan memimpin penanggulangan
pencemaran dan pemadaman kebakaran di pelabuhan perikanan;
i. melaksanakan bantuan pencarian dan keselamatan serta mengawasi
pelaksanaan perlindungan lingkungan maritim;
j. melaksanakan razia terpadu dan kerja sama operasional kegiatan
kepelabuhanan perikanan;
k. melaksanakan pemasangan, sosialisasi, dan pengawasan fasilitas rambu
navigasi dan peralatan pelabuhan lainnya di lingkungan pelabuhan
perikanan;
l. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja Seksi Kesyahbandaran;
m. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

Pasal 13

(1) Seksi Tata Operasional mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dan


pemanfaatan fasilitas serta lahan di pelabuhan perikanan sebagai tempat
tempat pemasaran dan distribusi ikan, pengolahan hasil perikanan, perbaikan
dan pemeliharaan kapal perikanan, serta wisata bahari dan atau jasa lainnya
terkait hasil perikanan;
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kerja seksi Tata Operasional;
b. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis operasional
tata operasional pengelolaan dan pemanfaatan fasilitas serta lahan
di pelabuhan perikanan;
c. menyiapkan bahan, mengumpulkan, mengolah data dan informasi
serta laporan statistik pelabuhan perikanan;
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengelolaan kegiatan pemasaran
dan distribusi hasil perikanan;
e. menyiapkan bahan dan melaksanakan kerjasama dengan unit terkait untuk
pengawasan sumberdaya ikan, mutu hasil penangkapan, dan mutu
pengolahan hasil perikanan;
- 13 -

f. menyiapkan bahan melaksanakan kerjasama pengelolaan keamanan dan


ketertiban serta kenyamanan lingkungan pelabuhan perikanan;
g. menyiapkan bahan dan mengelola sarana pelabuhan untuk pengolahan
hasil perikanan;
h. menyiapkan bahan dan mengelola pemanfaatan fasilitas pelabuhan untuk
kegiatan perbaikan dan pemeliharaan kapal perikanan;
i. menyiapkan bahan dan mengelola pemanfaatan fasilitas pelabuhan untuk
kegiatan wisata bahari dan atau jasa lainnya terkait hasil perikanan;
j. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja Seksi Tata Operasional;
dan
k. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.;

Bagian Ketiga
Pelabuhan Perikanan Muara Kintap

Pasal 14

(1) Susunan organisasi Pelabuhan Perikanan Muara Kintap terdiri atas:


a. Sub Bagian Tata Usaha;
b. Seksi Kesyahbandaran;
c. Seksi Tata Operasional; dan
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Pelabuhan Perikanan Muara Kintap sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

Pasal 15

(1) Pelabuhan Perikanan Muara Kintap mempunyai tugas melaksanakan kegiatan


teknis operasional Dinas Kelautan dan Perikanan di bidang pelayanan
kesyahbandaran, pengelolaan dan pemanfaatan fasilitas serta lahan
di pelabuhan perikanan sebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh,
dan/atau bongkar muat ikan, tempat pemasaran dan distribusi ikan serta jasa
lainnya terkait hasil perikanan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Pelabuhan Perikanan Muara Kintap mempunyai fungsi:
a. penyusunan program dan pedoman teknis pelayanan kesyahbandaraan,
dan pengelolaan serta pemanfaatan fasilitas dan lahan di pelabuhan
perikanan;
b. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan,
dan pengendalian pelaksanaan kesyahbandaran pelabuhan perikanan;
c. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan,
dan pengendalian pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan serta kapal
pengawas kapal perikanan;
d. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan,
dan pengendalian kegiatan pengumpulan data tangkapan dan hasil
perikanan serta bongkar muat ikan;
e. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan,
dan pengendalian pelayanan logistik dan perbekalan kapal perikanan;
- 14 -

f. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan,


dan pengendalian kegiatan pengawasan sumberdaya ikan, mutu hasil
penangkapan, dan mutu pengolahan hasil perikanan;
g. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan,
dan pengendalian kegiatan tempat pemasaran dan distribusi ikan;
h. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan,
dan pengendalian kegiatan pemanfaatan fasilitas dan lahan di pelabuhan
perikanan sebagai tempat pengolahan hasil perikanan, perbaikan dan
pemeliharaan kapal perikanan, wisata bahari dan atau jasa lainnya terkait
hasil perikanan; dan
i. pembinaan, pengaturan, dan pengendalian ketatausahaan.
(3) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyusun program dan pedoman teknis pelayanan kesyahbandaraan,
dan pengelolaan serta pemanfaatan fasilitas dan lahan di pelabuhan
perikanan;
b. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,
dan mengendalikan pelaksanaan kesyahbandaran pelabuhan perikanan;
c. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,
dan mengendalikan pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan serta
kapal pengawas kapal perikanan;
d. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,
dan mengendalikan kegiatan pengumpulan data tangkapan dan hasil
perikanan serta bongkar muat ikan;
e. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,
dan mengendalikan pelayanan logistik dan perbekalan kapal perikanan;
f. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,
dan mengendalikan kegiatan pengawasan sumberdaya ikan, mutu hasil
penangkapan, dan mutu pengolahan hasil perikanan;
g. menyusun program, mengoordinasi, membina, mengatur,
dan mengendalikan kegiatan tempat pemasaran dan distribusi ikan;
h. menyusun program, mengoordinasi, membina, mengatur,
dan mengendalikan kegiatan pemanfaatan fasilitas dan lahan di pelabuhan
perikanan sebagai tempat pengolahan hasil perikanan, perbaikan
dan pemeliharaan kapal perikanan, wisata bahari dan/atau jasa lainnya
terkait hasil perikanan;
i. membina, mengatur, dan mengendalikan kegiatan ketatausahaan; dan
j. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

Pasal 16

(1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyusunan
program, pengelolaan penatausahaan keuangan dan aset, administrasi
kepegawaian, ketatalaksanaan, surat-menyurat, rumah tangga,
dan perlengkapan.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan mengoordinasi penyusunan program dan kegiatan
Pelabuhan Perikanan Muara Kintap;
b. mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data Pelabuhan Perikanan
Muara Kintap;
c. menyiapkan bahan dan melaksanakan kerja sama penyusunan rencana
strategis Pelabuhan Perikanan Muara Kintap;
- 15 -

d. menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi, pembinaan, pengaturan


penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan pengelolaan
penatausahaan keuangan dan aset;
e. menyiapkan bahan dan menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan
dan aset;
f. menyiapkan bahan dan memproses administrasi pembayaran gaji
dan tunjangan;
g. menyiapkan bahan dan melaksanakan penerimaan retribusi jasa sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
h. mengelola surat-menyurat, ekspedisi, dan kearsipan;
i. menyiapkan urusan rumah tangga, perlengkapan, kehumasan,
dan perpustakaan;
j. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian dan peningkatan
kapasitas sumber daya manusia;
k. melaksanakan urusan ketatalaksanaan, analisis kelembagaan dan analisis
jabatan;
l. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja Pelabuhan Perikanan
Muara Kintap; dan
m. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

Pasal 17

(1) Seksi Kesyahbandaran mempunyai tugas melaksanakan pelayanan


kesyahbandaran, pengaturan kedatangan dan keberangkatan kapal,
kelengkapan dokumen dan keamanan kapal, serta pengawasan muatan
dan hasil tangkapan.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan Seksi Kesyahbandaran;
b. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis operasional
kesyabarandaran perikanan;
c. menyiapkan bahan, mengumpulkan, mengolah data dan informasi
bongkar/muat, log book penangkapan dan pengangkutan kapal perikanan;
d. mengatur dan mengawasi kegiatan pelayanan tambat labuh, persediaan dan
pendistribusian perbekalan serta perawatan kapal perikanan untuk
kelancaran operasi kapal;
e. menyiapkan bahan dan menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar kapal
perikanan;
f. memeriksa ulang kelengkapan dokumen kapal perikanan;
g. memeriksa teknis dan nautis kapal perikanan dan memeriksa alat
penangkapan ikan, dan alat bantu penangkapan ikan;
h. mengawasi pengisian bahan bakar dan memimpin penanggulangan
pencemaran dan pemadaman kebakaran di pelabuhan perikanan;
i. melaksanakan bantuan pencarian dan keselamatan serta mengawasi
pelaksanaan perlindungan lingkungan maritim;
j. melaksanakan razia terpadu dan kerjasama operasional kegiatan
kepelabuhanan perikanan;
k. melaksanakan pemasangan, sosialisasi, dan pengawasan fasilitas rambu
navigasi dan peralatan pelabuhan lainnya di lingkungan pelabuhan
perikanan;
- 16 -

l. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja Seksi Kesyahbandaran;


dan
m. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

Pasal 18

(1) Seksi Tata Operasional mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dan


pemanfaatan fasilitas serta lahan di pelabuhan perikanan sebagai tempat
tempat pemasaran dan distribusi ikan, pengolahan hasil perikanan, perbaikan
dan pemeliharaan kapal perikanan, serta wisata bahari dan atau jasa lainnya
terkait hasil perikanan;
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kerja seksi Tata Operasional;
b. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis operasional tata
operasional pengelolaan dan pemanfaatan fasilitas serta lahan di pelabuhan
perikanan;
c. menyiapkan bahan, mengumpulkan, mengolah data dan informasi serta
laporan statistik pelabuhan perikanan;
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengelolaan kegiatan pemasaran dan
distribusi hasil perikanan;
e. menyiapkan bahan dan melaksanakan kerjasama dengan unit terkait untuk
pengawasan sumberdaya ikan, mutu hasil penangkapan, dan mutu
pengolahan hasil perikanan;
f. menyiapkan bahan melaksanakan kerjasama pengelolaan keamanan dan
ketertiban serta kenyamanan lingkungan pelabuhan perikanan;
g. menyiapkan bahan dan mengelola sarana pelabuhan untuk pengolahan
hasil perikanan;
h. menyiapkan bahan dan mengelola pemanfaatan fasilitas pelabuhan untuk
kegiatan perbaikan dan pemeliharaan kapal perikanan;
i. menyiapkan bahan dan mengelola pemanfaatan fasilitas pelabuhan untuk
kegiatan wisata bahari dan/atau jasa lainnya terkait hasil perikanan;
j. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja Seksi Tata Operasional;
dan
k. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

Bagian Keempat
Pelabuhan Perikanan Kotabaru

Pasal 19

(1) Susunan organisasi Pelabuhan Perikanan Kotabaru, terdiri atas:


a. Sub Bagian Tata Usaha;
b. Seksi Kesyahbandaran;
c. Seksi Tata Operasional; dan
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Pelabuhan Perikanan Kotabaru sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
- 17 -

Pasal 20

(1) Pelabuhan Perikanan Kotabaru mempunyai tugas melaksanakan kegiatan


teknis operasional Dinas Kelautan dan Perikanan di bidang pelayanan
kesyahbandaran, pengelolaan dan pemanfaatan fasilitas serta lahan di
pelabuhan perikanan sebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh,
dan/atau bongkar muat ikan, tempat pemasaran dan distribusi ikan, serta jasa
lainnya terkait hasil perikanan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pelabuhan
Perikanan Kotabaru mempunyai fungsi:
a. penyusunan program dan pedoman teknis pelayanan kesyahbandaraan, dan
pengelolaan serta pemanfaatan fasilitas dan lahan di pelabuhan perikanan;
b. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan
pengendalian pelaksanaan kesyahbandaran pelabuhan perikanan;
c. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan
pengendalian pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan serta kapal
pengawas kapal perikanan;
d. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan
pengendalian kegiatan pengumpulan data tangkapan dan hasil perikanan
serta bongkar muat ikan;
e. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan
pengendalian pelayanan logistik dan perbekalan kapal perikanan;
f. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan
pengendalian kegiatan pengawasan sumberdaya ikan, mutu hasil
penangkapan, dan mutu pengolahan hasil perikanan;
g. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan
pengendalian kegiatan tempat pemasaran dan distribusi ikan;
h. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan
pengendalian kegiatan pemanfaatan fasilitas dan lahan di pelabuhan
perikanan sebagai tempat pengolahan hasil perikanan, perbaikan dan
pemeliharaan kapal perikanan, wisata bahari dan atau jasa lainnya terkait
hasil perikanan; dan
i. pembinaan, pengaturan, dan pengendalian ketatausahaan.
(3) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyusun program dan pedoman teknis pelayanan kesyahbandaraan, dan
pengelolaan serta pemanfaatan fasilitas dan lahan di pelabuhan perikanan;
b. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan
mengendalikan pelaksanaan kesyahbandaran pelabuhan perikanan;
c. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan
mengendalikan pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan serta kapal
pengawas kapal perikanan;
d. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan
mengendalikan kegiatan pengumpulan data tangkapan dan hasil perikanan
serta bongkar muat ikan;
e. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan
mengendalikan pelayanan logistik dan perbekalan kapal perikanan;
f. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan
mengendalikan kegiatan pengawasan sumberdaya ikan, mutu hasil
penangkapan, dan mutu pengolahan hasil perikanan;
- 18 -

g. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,


dan mengendalikan kegiatan tempat pemasaran dan distribusi ikan;
h. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,
dan mengendalikan kegiatan pemanfaatan fasilitas dan lahan di pelabuhan
perikanan sebagai tempat pengolahan hasil perikanan, perbaikan
dan pemeliharaan kapal perikanan, wisata bahari dan/atau jasa lainnya
terkait hasil perikanan;
i. membina, mengatur, dan mengendalikan kegiatan ketatausahaan; dan
j. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

Pasal 21

(1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyusunan
program, pengelolaan penatausahaan keuangan dan aset, administrasi
kepegawaian, ketatalaksanaan, surat-menyurat, rumah tangga,
dan perlengkapan.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan mengoordinasi penyusunan program dan kegiatan
Pelabuhan Perikanan Kotabaru;
b. mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data Pelabuhan Perikanan
Kotabaru;
c. menyiapkan bahan dan melaksanakan kerja sama penyusunan rencana
strategis Pelabuhan Perikanan Kotabaru;
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi, pembinaan, pengaturan
penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan pengelolaan
penatausahaan keuangan dan aset;
e. menyiapkan bahan dan menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan
dan aset;
f. menyiapkan bahan dan memproses administrasi pembayaran gaji dan
tunjangan;
g. menyiapkan bahan dan melaksanakan penerimaan retribusi jasa sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
h. mengelola surat-menyurat, ekspedisi, dan kearsipan;
i. menyiapkan urusan rumah tangga, perlengkapan, kehumasan, dan
perpustakaan;
j. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian dan peningkatan
kapasitas sumber daya manusia;
k. melaksanakan urusan ketatalaksanaan, analisa kelembagaan dan analisa
jabatan;
l. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja Pelabuhan Perikanan
Kotabaru; dan
m. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

Pasal 22

(1) Seksi Kesyahbandaran mempunyai tugas melaksanakan pelayanan


kesyahbandaran, pengaturan kedatangan dan keberangkatan kapal,
kelengkapan dokumen dan keamanan kapal, serta pengawasan muatan
dan hasil tangkapan.
- 19 -

(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan Seksi Kesyahbandaran;
b. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis operasional
kesyabarandaran perikanan;
c. menyiapkan bahan, mengumpulkan, mengolah data dan informasi
bongkar/muat, log book penangkapan dan pengangkutan kapal perikanan;
d. mengatur dan mengawasi kegiatan pelayanan tambat labuh, persediaan dan
pendistribusian perbekalan serta perawatan kapal perikanan untuk
kelancaran operasi kapal;
e. menyiapkan bahan dan menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar kapal
perikanan;
f. memeriksa ulang kelengkapan dokumen kapal perikanan;
g. memeriksa teknis dan nautis kapal perikanan dan memeriksa alat
penangkapan ikan, dan alat bantu penangkapan ikan;
h. mengawasi pengisian bahan bakar dan memimpin penanggulangan
pencemaran dan pemadaman kebakaran di pelabuhan perikanan;
i. melaksanakan bantuan pencarian dan keselamatan serta mengawasi
pelaksanaan perlindungan lingkungan maritim;
j. melaksanakan razia terpadu dan kerja sama operasional kegiatan
kepelabuhanan perikanan;
k. melaksanakan pemasangan, sosialisasi, dan pengawasan fasilitas rambu
navigasi dan peralatan pelabuhan lainnya di lingkungan pelabuhan
perikanan;
l. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja Seksi Kesyahbandaran;
dan
m. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

Pasal 23

(1) Seksi Tata Operasional mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan


dan pemanfaatan fasilitas serta lahan di pelabuhan perikanan sebagai tempat
tempat pemasaran dan distribusi ikan, pengolahan hasil perikanan, perbaikan
dan pemeliharaan kapal perikanan, serta wisata bahari dan atau jasa lainnya
terkait hasil perikanan;
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kerja Seksi Tata Operasional;
b. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis operasional tata
operasional pengelolaan dan pemanfaatan fasilitas serta lahan di pelabuhan
perikanan;
c. menyiapkan bahan, mengumpulkan, mengolah data dan informasi serta
laporan statistik pelabuhan perikanan;
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengelolaan kegiatan pemasaran dan
distribusi hasil perikanan;
e. menyiapkan bahan dan melaksanakan kerja sama dengan unit terkait
untuk pengawasan sumberdaya ikan, mutu hasil penangkapan, dan mutu
pengolahan hasil perikanan;
f. menyiapkan bahan melaksanakan kerjasama pengelolaan keamanan dan
ketertiban serta kenyamanan lingkungan pelabuhan perikanan;
g. menyiapkan bahan dan mengelola sarana pelabuhan untuk pengolahan
hasil perikanan;
- 20 -

h. menyiapkan bahan dan mengelola pemanfaatan fasilitas pelabuhan untuk


kegiatan perbaikan dan pemeliharaan kapal perikanan;
i. menyiapkan bahan dan mengelola pemanfaatan fasilitas pelabuhan untuk
kegiatan wisata bahari dan atau jasa lainnya terkait hasil perikanan;
j. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja Seksi Tata Operasional;
dan
k. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

Bagian Kelima
Perikanan Budidaya Air Payau dan Laut Karang Intan

Pasal 24

(1) Susunan organisasi Perikanan Budidaya Air Payau dan Laut Karang Intan,
terdiri atas:
a. Sub Bagian Tata Usaha;
b. Seksi Produksi;
c. Seksi Layanan Teknis; dan
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Perikanan Budidaya Air Payau dan Laut Karang
Intan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran V
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

Pasal 25

(1) Perikanan Budidaya Air Payau dan Laut Karang Intan mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan teknis operasional Dinas Kelautan dan Perikanan
di bidang pengembangan teknologi produksi, penyediaan dan produksi,
distribusi benih, bimbingan teknis perikanan budidaya air payau dan laut
serta kerjasama dan pemanfaatan fasilitas sarana prasarana untuk pemuliaan
dan pengembangan ikan lokal.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Perikanan Budidaya Air Payau dan Laut Karang Intan mempunyai fungsi:
a. penyusunan program dan pedoman teknis produksi dan layanan teknis
budidaya ikan air payau dan laut serta pemuliaan dan pengembangan ikan
lokal;
b. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan
pengendalian pelaksanaan pengembangan teknologi produksi dan budidaya
ikan air payau dan laut;
c. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan
pengendalian pelaksanaan kegiatan penyediaan dan produksi induk unggul
dan benih bermutu ikan air payau dan laut;
d. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan
pengendalian pengujian mutu pakan, residu, serta kesehatan ikan dan
lingkungan budidaya ikan air payau dan laut;
e. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan
pengendalian kegiatan kerjasama uji terap produksi dan layanan teknis
budidaya ikan air payau dan laut;
f. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan
pengendalian kegiatan kerjasama pemuliaan dan pengembangan ikan lokal;
- 21 -

g. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan,


dan pengendalian pengelolaan dan pelayanan sistem informasi
dan publikasi perikanan budidaya air payau dan air laut serta pemuliaan
dan pengembangan ikan lokal; dan
h. pembinaan, pengaturan, dan pengendalian ketatausahaan.
(3). Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyusun program dan pedoman teknis produksi dan layanan teknis
budidaya ikan air payau dan laut serta pemuliaan dan pengembangan ikan
lokal;
b. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,
dan mengendalikan pelaksanaan pengembangan teknologi produksi
dan budidaya ikan air payau dan laut;
c. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,
dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan penyediaan dan produksi induk
unggul dan benih bermutu ikan air payau dan laut;
d. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,
dan mengendalikan pengujian mutu pakan, residu, serta kesehatan ikan
dan lingkungan budidaya ikan air payau dan laut;
e. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,
dan mengendalikan kegiatan kerjasama uji terap produksi dan layanan
teknis budidaya ikan air payau dan laut;
f. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,
dan mengendalikan kegiatan kerjasama pemuliaan dan pengembangan ikan
lokal;
g. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,
dan mengendalikan pengelolaan dan pelayanan sistem informasi
dan publikasi perikanan budidaya air payau dan air laut serta pemuliaan
dan pengembangan ikan lokal;
h. membina, mengatur, dan mengendalikan kegiatan ketatausahaan; dan
i. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan kewenangannya.

Pasal 26

(1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyusunan
program, pengelolaan penatausahaan keuangan dan aset, administrasi
kepegawaian, ketatalaksanaan, surat-menyurat, rumah tangga,
dan perlengkapan.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan mengoordinasi penyusunan program dan kegiatan
Perikanan Budidaya Air Payau dan Laut Karang Intan;
b. mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data Perikanan Budidaya Air
Payau dan Laut Karang Intan;
c. menyiapkan bahan dan melaksanakan kerja sama penyusunan rencana
strategis Perikanan Budidaya Air Payau dan Laut Karang Intan;
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi, pembinaan, pengaturan
penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan pengelolaan
penatausahaan keuangan dan aset;
e. menyiapkan bahan dan menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan
dan aset;
f. menyiapkan bahan dan memproses administrasi pembayaran gaji
dan tunjangan;
- 22 -

g. menyiapkan bahan dan melaksanakan penerimaan retribusi jasa sesuai


dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
h. mengelola surat-menyurat, ekspedisi, dan kearsipan;
i. menyiapkan urusan rumah tangga, perlengkapan, kehumasan,
dan perpustakaan;
j. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian dan peningkatan
kapasitas sumber daya manusia;
k. melaksanakan urusan ketatalaksanaan, analisis kelembagaan dan analisis
jabatan;
l. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja Perikanan Budidaya Air
Payau dan Laut Karang Intan; dan
m. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

Pasal 27

(1) Seksi Produksi mempunyai tugas melaksanakan penyediaan, produksi serta


distribusi induk unggul dan benih bermutu ikan air payau dan laut, serta
pengembangan ikan lokal.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kerja Seksi Produksi;
b. menyiapkan bahan, menyusun dan melaksanakan standar, sistem dan tata
laksana produksi, distribusi induk dan benih ikan air payau dan laut serta
pengembangan ikan lokal;
c. menyiapkan bahan, identifikasi dan analisis kebutuhan produksi induk
unggul dan benih bermutu ikan air payau dan laut;
d. menyiapkan bahan dan inventarisasi sumber ikan air payau dan laut;
e. menyiapkan bahan dan melaksanakan teknik pemijahan induk unggul ikan
air payau dan laut;
f. menyiapkan bahan dan melaksanakan teknik pendederan, pembenihan
dan pembesaran benih bermutu ikan air payau dan laut;
g. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengembangan serta penerapan
teknologi produksi dan distribusi induk unggul dan benih bermutu ikan air
payau dan laut;
h. menyiapkan bahan dan melaksanakan kerjasama uji terap
dan pengembangan kapasitas produksi induk unggul dan benih bermutu
ikan air payau dan laut;
i. menyiapkan bahan dan melaksanakan pemasaran dan peredaran induk
unggul dan benih bermutu ikan air payau dan laut;
j. menyiapkan bahan dan melaksanakan kerjasama pemurnian
dan pengembangan ikan lokal;
k. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja Seksi Produksi; dan
l. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

Pasal 28

(1) Seksi Layanan Teknis mempunyai tugas melaksanakan pelayanan laboratorium


dan informasi teknis perbenihan dan pembudidayaan ikan air payau dan laut.
- 23 -

(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kerja Seksi Layanan Teknis;
b. menyiapkan bahan, menyusun dan melaksanakan standar, sistem, dan tata
laksana pelayanan laboratorium;
c. menyiapkan bahan, menyusun dan melaksanakan standar, sistem, dan tata
laksana pelayanan informasi teknis perbenihan dan pembudidayaan ikan air
payau dan laut;
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengujian laboratorium kualitas air,
pakan, residu, serta kesehatan ikan dan lingkungan budidaya ikan air
payau dan laut;
e. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengendalian dan pemberantasan
hama penyakit ikan;
f. menyiapkan bahan dan melaksanakan diseminasi informasi dan teknologi
perbenihan dan pembudidayaan ikan air payau dan laut;
g. menyiapkan bahan, fasilitasi dan kerjasama kemitraan kegiatan penelitian,
magang, studi lapangan dan alih teknologi perbenihan dan pembudidayaan
ikan air payau dan laut;
h. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja Seksi Layanan Teknis;
dan
i. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

Bagian Keenam
Perikanan Budidaya Air Payau dan Laut Kotabaru

Pasal 29

(1) Susunan organisasi Perikanan Budidaya Air Payau dan Laut Kotabaru,
terdiri atas:
a. Sub Bagian Tata Usaha;
b. Seksi Produksi;
c. Seksi Layanan Teknis; dan
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Perikanan Budidaya Air Payau dan Laut Kotabaru
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran VI
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

Pasal 30

(1) Perikanan Budidaya Air Payau dan Laut Kotabaru mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan teknis operasional Dinas Kelautan dan Perikanan di
bidang pengembangan teknologi produksi, penyediaan dan produksi, distribusi
benih serta bimbingan teknis perikanan budidaya air payau dan laut.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Perikanan Budidaya Air Payau dan Laut Kotabaru mempunyai fungsi:
a. penyusunan program dan pedoman teknis produksi dan layanan teknis
budidaya ikan air payau dan laut;
b. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan
pengendalian pelaksanaan pengembangan teknologi produksi dan budidaya
ikan air payau dan laut;
- 24 -

c. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan,


dan pengendalian pelaksanaan kegiatan penyediaan dan produksi induk
unggul dan benih bermutu ikan air payau dan laut;
d. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan,
dan pengendalian pengujian mutu pakan, residu, serta kesehatan ikan
dan lingkungan budidaya ikan air payau dan laut;
e. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan,
dan pengendalian kegiatan kerjasama uji terap produksi dan layanan teknis
budidaya ikan air payau dan laut;
f. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan,
dan pengendalian pengelolaan dan pelayanan sistem informasi dan
publikasi perikanan budidaya air payau dan air laut; dan
g. pembinaan, pengaturan, dan pengendalian ketatausahaan.
(3). Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyusun program dan pedoman teknis produksi dan layanan teknis
budidaya ikan air payau dan laut;
b. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,
dan mengendalikan pelaksanaan pengembangan teknologi produksi
dan budidaya ikan air payau dan laut;
c. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,
dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan penyediaan dan produksi induk
unggul dan benih bermutu ikan air payau dan laut;
d. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,
dan mengendalikan pengujian mutu pakan, residu, serta kesehatan ikan
dan lingkungan budidaya ikan air payau dan laut;
e. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,
dan mengendalikan kegiatan kerjasama uji terap produksi dan layanan
teknis budidaya ikan air payau dan laut;
f. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,
dan mengendalikan pengelolaan dan pelayanan sistem informasi dan
publikasi perikanan budidaya air payau dan air laut;
g. membina, mengatur, dan mengendalikan kegiatan ketatausahaan; dan
h. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan kewenangannya.

Pasal 31

(1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyusunan
program, pengelolaan penatausahaan keuangan dan aset, administrasi
kepegawaian, ketatalaksanaan, surat-menyurat, rumah tangga,
dan perlengkapan.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun program dan kegiatan Perikanan
Budidaya Air Payau dan Laut Kotabaru;
b. mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data Perikanan Budidaya Air
Payau dan Laut Kotabaru;
c. menyiapkan bahan dan melaksanakan kerja sama penyusunan rencana
strategis Perikanan Budidaya Air Payau dan Laut Kotabaru;
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi, pembinaan, pengaturan
penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan pengelolaan
penatausahaan keuangan dan aset;
- 25 -

e. menyiapkan bahan dan menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan


dan aset;
f. menyiapkan bahan dan memproses administrasi pembayaran gaji
dan tunjangan;
g. menyiapkan bahan dan melaksanakan penerimaan retribusi jasa sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
h. mengelola surat-menyurat, ekspedisi, dan kearsipan;
i. menyiapkan urusan rumah tangga, perlengkapan, kehumasan,
dan perpustakaan;
j. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian dan peningkatan
kapasitas sumber daya manusia;
k. melaksanakan urusan ketatalaksanaan, analisis kelembagaan dan analisis
jabatan;
l. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja Perikanan Budidaya Air
Payau dan Laut Kotabaru; dan
m. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

Pasal 32

(1) Seksi Produksi mempunyai tugas melaksanakan penyediaan, produksi serta


distribusi induk unggul dan benih bermutu ikan air payau dan laut.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kerja Seksi Produksi;
b. menyiapkan bahan, menyusun dan melaksanakan standar, sistem dan tata
laksana produksi, serta distribusi induk dan benih ikan air payau dan laut;
c. menyiapkan bahan, identifikasi dan analisis kebutuhan produksi induk
unggul dan benih bermutu ikan air payau dan laut;
d. menyiapkan bahan dan inventarisasi sumber ikan air payau dan laut;
e. menyiapkan bahan dan melaksanakan teknik pemijahan induk unggul ikan
air payau dan laut;
f. menyiapkan bahan dan melaksanakan teknik pendederan, pembenihan dan
pembesaran benih bermutu ikan air payau dan laut;
g. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengembangan serta penerapan
teknologi produksi dan distribusi induk unggul dan benih bermutu ikan air
payau dan laut;
h. menyiapkan bahan dan melaksanakan kerja sama uji terap dan
pengembangan kapasitas produksi induk unggul dan benih bermutu ikan
air payau dan laut;
i. menyiapkan bahan dan melaksanakan pemasaran dan peredaran induk
unggul dan benih bermutu ikan air payau dan laut;
j. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja Seksi Produksi; dan
k. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

Pasal 33

(1) Seksi Layanan Teknis mempunyai tugas melaksanakan pelayanan laboratorium


dan informasi teknis perbenihan dan pembudidayaan ikan air payau dan laut.
- 26 -

(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kerja Seksi Layanan Teknis;
b. menyiapkan bahan, menyusun dan melaksanakan standar, sistem, dan tata
laksana pelayanan laboratorium;
c. menyiapkan bahan, menyusun dan melaksanakan standar, sistem, dan tata
laksana pelayanan informasi teknis perbenihan dan pembudidayaan ikan air
payau dan laut;
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengujian laboratorium kualitas air,
pakan, residu, serta kesehatan ikan dan lingkungan budidaya ikan air
payau dan laut;
e. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengendalian dan pemberantasan
hama penyakit ikan;
f. menyiapkan bahan dan melaksanakan diseminasi informasi dan teknologi
perbenihan dan pembudidayaan ikan air payau dan laut;
g. menyiapkan bahan, fasilitasi dan kerjasama kemitraan kegiatan penelitian,
magang, studi lapangan dan alih teknologi perbenihan dan pembudidayaan
ikan air payau dan laut;
h. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja Seksi Layanan Teknis;
dan
i. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

Bagian Ketujuh
Balai Penerapan Mutu Hasil Perikanan

Pasal 34

(1) Susunan organisasi Balai Penerapan Mutu Hasil Perikanan terdiri atas:
a. Sub Bagian Tata Usaha;
b. Seksi Pengujian Mutu;
c. Seksi Penerapan Mutu; dan
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Balai Penerapan Mutu Hasil Perikanan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran VII yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

Pasal 35

(1) Balai Penerapan Mutu Hasil Perikanan mempunyai tugas melaksanakan


kegiatan teknis oeprasional Dinas Kelautan dan Perikanan di bidang pengujian
mutu dan keamanan produk perikanan, diversifikasi produk perikanan,
dan pemenuhan persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI)
produk perikanan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Balai Penerapan Mutu Hasil Perikanan mempunyai fungsi:
a. penyusunan program dan pedoman teknis pelayanan pengujian
dan penerapan mutu hasil perikanan;
b. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan,
dan pengendalian pelaksanaan pengujian mutu produk perikanan;
c. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan,
dan pengendalian pelaksanaan jaminan mutu dan keamanan produk
perikanan;
- 27 -

d. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan


pengendalian pelaksanaan fasilitasi pemenuhan persyaratan Standar
Nasional Indonesia (SNI) dan divesifikasi produk perikanan;
e. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan,
dan pengendalian pelaksanaan fasilitasi penerapan mutu untuk proses
rekomendasi Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) dan registrasi pelaku
usaha bidang pengolahan dan pemasaran;
f. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan,
dan pengendalian pelaksanaan monitoring dan pengujian mutu keamanan
produk perikanan yang distribusinya lintas kabupaten/kota; dan
g. pembinaan, pengaturan, dan pengendalian ketatausahaan.
(3). Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyusun program dan pedoman teknis pelayanan pengujian
dan penerapan mutu hasil perikanan;
b. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,
dan mengendalikan pelaksanaan pengujian mutu produk perikanan;
c. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,
dan mengendalikan pelaksanaan jaminan mutu dan keamanan produk
perikanan;
d. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,
dan mengendalikan pelaksanaan fasilitasi pemenuhan persyaratan Standar
Nasional Indonesia (SNI) dan divesifikasi produk perikanan;
e. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,
dan mengendalikan pelaksanaan fasilitasi penerapan mutu untuk proses
rekomendasi Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) dan registrasi pelaku
usaha bidang pengolahan dan pemasaran;
f. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,
dan mengendalikan pelaksanaan monitoring dan pengujian mutu keamanan
produk perikanan yang distribusinya lintas kabupaten/kota;
g. membina, mengatur, dan mengendalikan kegiatan ketatausahaan; dan
h. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan kewenangannya.

Pasal 36

(1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyusunan
program, pengelolaan penatausahaan keuangan dan aset, administrasi
kepegawaian, ketatalaksanaan, surat-menyurat, rumah tangga,
dan perlengkapan.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan mengoordinasi penyusunan program dan kegiatan
Balai Penerapan Mutu Hasil Perikanan;
b. mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data Balai Penerapan Mutu
Hasil Perikanan;
c. menyiapkan bahan dan melaksanakan kerja sama penyusunan rencana
strategis Balai Penerapan Mutu Hasil Perikanan;
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi, pembinaan, pengaturan
penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan pengelolaan
penatausahaan keuangan dan aset;
e. menyiapkan bahan dan menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan
dan aset;
- 28 -

f. menyiapkan bahan dan memproses administrasi pembayaran gaji


dan tunjangan;
g. menyiapkan bahan dan melaksanakan penerimaan retribusi jasa sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
h. mengelola surat-menyurat, ekspedisi, dan kearsipan;
i. menyiapkan urusan rumah tangga, perlengkapan, kehumasan,
dan perpustakaan;
j. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian dan peningkatan
kapasitas sumber daya manusia;
k. melaksanakan urusan ketatalaksanaan, analisis kelembagaan dan analisis
jabatan;
l. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja Balai Penerapan Mutu
Hasil Perikanan; dan
m. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

Pasal 37

(1) Seksi Pengujian Mutu mempunyai tugas melaksanakan pengujian mutu produk
perikanan dan penerapan sistem manajemen mutu.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pelayanan pengujian
mutu produk perikanan;
b. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk pelaksanaan pengujian mutu
produk perikanan;
c. menyiapkan bahan dan melaksanakan perencanaan serta pengadaan
fasilitas pengujian mutu produk perikanan;
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengujian mutu dan keamanan
pangan produk perikanan;
e. menyiapkan bahan, menyusun dan menganalisa serta melaporkan data
hasil pengujian mutu dan keamanan pangan produk perikanan;
f. menyiapkan bahan dan melaksanakan monitoring dan pengujian hasil
perikanan yang didistribusikan lintas kabupaten/kota;
g. menyiapkan bahan, melaksanakan dan menerapkan sistem kendali mutu
pengujian hasil perikanan mengacu kepada ISO dan standar manajemen
mutu lain yang dipersyaratkan;
h. menyiapkan bahan dan melaksanakan perawatan, pemeliharaan serta
pelaporan kondisi fasilitas pengujian hasil perikanan secara berkala;
i. menyiapkan bahan dan melaksanakan kalibrasi fasilitas pengujian hasil
perikanan sesuai jadwal;
j. menyiapkan bahan dan melaksanakan sosialisasi serta mengembangkan
media informasi jasa layanan pengujian mutu dan keamanan pangan
produk perikanan;
k. menyiapkan bahan dan mengembangkan kerjasama kelembagaan dan
kemitraan peningkatan kapasitas dan sumber daya pengujian hasil
perikanan;
l. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja pelaksanaan kegiatan
pengujian hasil perikanan; dan
m. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.
- 29 -

Pasal 38

(1) Seksi Penerapan Mutu mempunyai tugas melaksanakan fasilitasi dan


bimbingan penerapan mutu pemenuhan persyaratan Standar Nasional
Indonesia (SNI), proses rekomendasi Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP),
registrasi pelaku usaha bidang pengolahan dan pemasaran serta penerapan
teknologi pengolahan dan pengemasan.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan fasilitasi penerapan
mutu produk perikanan;
b. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk pelaksanaan fasilitasi
penerapan mutu produk perikanan;
c. menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi serta bimbingan penerapan
mutu pemenuhan persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI);
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi serta bimbingan penerapan
mutu proses rekomendasi Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP);
e. menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi serta bimbingan
rekomendasi registrasi pelaku usaha bidang pengolahan dan pemasaran
hasil perikanan;
f. menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi dan bimbingan penerapan
teknologi pengolahan dan pengemasan serta diversifikasi produk perikanan;
g. menyiapkan bahan dan melaksanakan analisa kebutuhan dan ketersediaan
pasokan produk perikanan serta proses rekomendasi Izin Pemasukan Hasil
Perikanan (IPHP);
h. menyiapkan bahan dan melaksanakan analisa pasokan bahan baku usaha
pengolahan perikanan dan analisa data pasar hasil perikanan;
i. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja pelaksanaan kegiatan
penerapan mutu produk perikanan; dan
j. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

Bagian Keenam
Kelompok Jabatan Fugsional

Pasal 39

(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Unit Pelaksana Teknis Daerah sesuai keahlian dan kebutuhan.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri atas
sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam
kelompok-kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.
(3) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
dipimpin dan dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang
ditetapkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dan bertanggung jawab
kepada Kepala UPTD.
(4) Jumlah dan Jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(5) Jenis, jenjang, dan tugas masing-masing Jabatan Fungsional sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), diatur sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
- 30 -

BAB IV
TATA KERJA

Pasal 40

(1) Dalam melaksanakan tugas, setiap unsur organisasi dan kelompok tenaga
fungsional di lingkungan Unit Pelaksana Teknis Daerah wajib menerapkan
prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik internal maupun eksternal.
(2) Setiap pimpinan unit organisasi di lingkungan Unit Pelaksana Teknis Daerah
wajib mengawasi bawahan masing-masing dan dalam hal terjadi penyimpangan
agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(3) Setiap pimpinan unit organisasi di lingkungan Unit Pelaksana Teknis Daerah
bertanggung jawab memimpin dan mengoordinasikan bawahan masing-masing
dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.
(4) Setiap pimpinan unit organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan
bertanggung jawab kepada atasan dan menyampaikan laporan berkala tepat
pada waktunya.
(5) Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib
disampaikan juga kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional
mempunyai keterkaitan dan hubungan kerja.
(6) Dalam upaya meningkatkan efektivitas kegiatan dan pelaksanaan tugas,
bimbingan dan evaluasi kinerja organisasi, setiap pimpinan unit organisasi
wajib mengadakan rapat atau pertemuan secara berkala.

BAB V
JABATAN, PENGANGKATAN, DAN PEMBERHENTIAN
Pasal 41
(1) Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Kelas A adalah jabatan
Administrator/eselon III.b.
(2) Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kepala Seksi Unit Pelaksana Teknis Daerah
Kelas A adalah jabatan Pengawas/eselon IV.a.
(3) Pengangkatan, pemberhentian, dan pemindahan pejabat struktural, fungsional
dan pelaksana dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
BAB VI
PEMBIAYAAN

Pasal 42

Pembiayaan Unit Pelaksana Teknis Daerah dibebankan pada Anggaran Pendapatan


dan Belanja Daerah serta sumber pendapatan lain yang sah dan bersifat
tidak mengikat.
- 31 -

BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 43
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Kalimantan
Selatan.

Ditetapkan di Banjarmasin
pada tanggal 27 Desember 2017

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

ttd

H. SAHBIRIN NOOR

Diundangkan di Banjarbaru
pada tanggal 27 Desember 2017
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN,

ttd
H. ABDUL HARIS

BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN


TAHUN 2017 NOMOR 152
-1-

LAMPIRAN I
PERATURAN GUBERNUR NOMOR 0152 TAHUN 2017
TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI, DAN TATA KERJA
UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA DINAS KELAUTAN
DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PELABUHAN


PERIKANAN BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PELABUHAN
PERIKANAN BANJARMASIN

KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL SUB BAGIAN
TATA USAHA

SEKSI SEKSI
KESYAHBANDARAN TATA OPERASIONAL

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

ttd
H. SAHBIRIN NOOR
-2-

LAMPIRAN II
PERATURAN GUBERNUR NOMOR 0152 TAHUN 2017
TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI, DAN TATA KERJA
UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA DINAS KELAUTAN
DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PELABUHAN


PERIKANAN BATULICIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PELABUHAN
PERIKANAN BATULICIN

KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL SUB BAGIAN
TATA USAHA

SEKSI SEKSI
KESYAHBANDARAN TATA OPERASIONAL

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

ttd
H. SAHBIRIN NOOR
-3-

LAMPIRAN III
PERATURAN GUBERNUR NOMOR 0152 TAHUN 2017
TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI, DAN TATA
KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA DINAS
KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN
SELATAN

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PELABUHAN


PERIKANAN KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PELABUHAN
PERIKANAN KOTABARU

KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL SUB BAGIAN
TATA USAHA

SEKSI SEKSI
KESYAHBANDARAN TATA OPERASIONAL

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

ttd
H. SAHBIRIN NOOR
-4-

LAMPIRAN IV
PERATURAN GUBERNUR NOMOR 0152 TAHUN 2017
TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI, DAN TATA
KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA DINAS
KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN
SELATAN

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PELABUHAN


PERIKANAN MUARA KINTAP PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PELABUHAN
PERIKANAN MUARA KINTAP

KELOMPOK
SUB BAGIAN
JABATAN FUNGSIONAL TATA USAHA

SEKSI SEKSI
KESYAHBANDARAN TATA OPERASIONAL

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

ttd
H. SAHBIRIN NOOR
-5-

LAMPIRAN V
PERATURAN GUBERNUR NOMOR 0152 TAHUN 2017
TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI, DAN TATA KERJA
UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA DINAS KELAUTAN
DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH


PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU DAN LAUT KARANG INTAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERIKANAN BUDIDAYA
AIR PAYAU DAN LAUT
KARANG INTAN

KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL SUB BAGIAN
TATA USAHA

SEKSI SEKSI
PRODUKSI LAYANAN TEKNIS

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

ttd
H. SAHBIRIN NOOR
-6-

LAMPIRAN VI
PERATURAN GUBERNUR NOMOR 0152 TAHUN 2017
TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI, DAN TATA KERJA
UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA DINAS KELAUTAN
DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PERIKANAN


BUDIDAYA AIR PAYAU DAN LAUT KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERIKANAN BUDIDAYA
AIR PAYAU DAN LAUT
KOTABARU

KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL SUB BAGIAN
TATA USAHA

SEKSI SEKSI
PRODUKSI LAYANAN TEKNIS

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

ttd
H. SAHBIRIN NOOR
-7-

LAMPIRAN VII
PERATURAN GUBERNUR NOMOR 0152 TAHUN 2017
TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI, DAN TATA KERJA
UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA DINAS KELAUTAN
DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH BALAI


PENERAPAN MUTU HASIL PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BALAI PENERAPAN MUTU


HASIL PERIKANAN

KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL SUB BAGIAN
TATA USAHA

SEKSI SEKSI
PENGUJIAN MUTU PENERAPAN MUTU

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

ttd
H. SAHBIRIN NOOR

Anda mungkin juga menyukai