Mengingat
: a.
bahwa
dalam
rangka
mendorong
percepatan
pembangunan daerah di bidang kelautan dan perikanan
diperlukan dana alokasi khusus guna membantu
membiayai kegiatan khusus bidang kelautan dan
perikanan di daerah tertentu yang merupakan urusan
daerah dan sesuai dengan prioritas nasional;
b.
c.
: 1.
2.
3. Undang-Undang ...
-2-
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Menetapkan
: PERATURAN
MENTERI
KELAUTAN DAN
PERIKANAN
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI
KHUSUS BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2011.
Pasal 1 ...
-4Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1.
Dana alokasi khusus bidang kelautan dan perikanan yang selanjutnya disebut
DAK bidang kelautan dan perikanan adalah dana yang bersumber dari anggaran
pendapatan dan belanja negara yang dialokasikan kepada daerah tertentu
dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan pembangunan fisik di
bidang kelautan dan perikanan yang bersifat investasi jangka menengah guna
menunjang pelayanan dasar yang merupakan urusan provinsi dan
kabupaten/kota sesuai dengan prioritas nasional.
2.
3.
4.
Dinas provinsi adalah dinas provinsi yang membidangi urusan kelautan dan
perikanan.
5.
6.
7.
8.
9.
b.
c.
d. meningkatkan ...
-5d.
e.
(1) Penggunaan DAK bidang kelautan dan perikanan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 digunakan untuk membantu membiayai kegiatan khusus di daerah
tertentu yang merupakan urusan provinsi dan kabupaten/kota dan disesuaikan
dengan prioritas nasional.
(2) Penggunaan DAK bidang kelautan dan perikanan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diperlukan kriteria teknis bidang kelautan dan perikanan yang
digunakan sebagai dasar perencanaan DAK bidang kelautan dan perikanan.
(3) Kriteria teknis bidang kelautan dan perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) meliputi:
a.
b.
2.
3.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
b.
(1)
(2)
b.
DAK provinsi bidang kelautan dan perikanan yang mencakup kapal penangkap
ikan dan alat penangkapan ikan sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi:
a.
kapal penangkap ikan, yang terdiri atas kasko kapal, mesin penggerak
kapal dan perlengkapannya, alat penangkapan ikan, alat bantu
pepangkapan, peralatan, dan perlengkapan kapal dengan ukuran kapal
lebih besar atau sama dengan 30 Gross Tonnage (GT) sampai dengan 60
GT; dan
b.
alat penangkapan ikan, yang terdiri atas jaring insang (gill net), hutate
(pole and line), rawai dasar (bottom long line), pancing ulur (hand line),
pukat cumi (bouke ami/drop net), pukat cincin mini (mini purse seine), dan
rawai tuna (tuna long line).
Pasal 7 ...
-7Pasal 7
(1)
(2)
(3)
(4)
b.
c.
penyediaan/pengembangan
sarana
dan
prasarana
peningkatan mutu dan pemasaran hasil perikanan;
d.
e.
f.
g.
pengolahan,
b.
c.
b.
pengembangan
kawasan
perikanan
budidaya
terdiri
atas
pembangunan/pengembangan sarana dan prasarana fisik pengembangan
kawasan budidaya laut budidaya laut, kawasan budidaya air payau, dan
kawasan budidaya air tawar;
a. penyediaan/rehabilitasi ...
-8-
(5)
(6)
(7)
a.
b.
b.
penyediaan
prasarana
pemberdayaan,
terdiri
dari
tambatan
kapal/perahu, solar packed dealer untuk nelayan, dan stasiun pengisian
bahan bakar nelayan; dan
c.
b.
c.
d.
b.
c.
d.
e.
f.
-9(8)
kendaraan roda 2;
b.
c.
(1)
(2)
(1)
(2)
(3)
(1)
(2)
Alokasi DAK bidang kelautan dan perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) hanya digunakan untuk pendanaan terhadap kegiatan yang bersifat fisik
sesuai rencana kegiatan, yang tidak termasuk untuk mendanai administrasi
kegiatan, penyiapan kegiatan fisik seperti perencanaan dan pengawasan,
penelitian, pendidikan, pelatihan, biaya operasional, dan perjalanan dinas.
Pasal 11 ...
- 10 Pasal 11
(1) Berdasarkan rencana kegiatan bidang kelautan dan perikanan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 huruf b, dalam pelaksanaannya Pemerintah Provinsi
menggunakan petunjuk teknis penggunaan dak bidang kelautan dan perikanan
berdasarkan jenis kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran III
Peraturan Menteri ini.
(2) Berdasarkan rencana kegiatan bidang kelautan dan perikanan yang
diprioritaskan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a, dalam
pelaksanaannya Pemerintah daerah kabupaten/kota menggunakan petunjuk
teknis penggunaan dak bidang kelautan dan perikanan berdasarkan jenis
kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran IV Peraturan Menteri ini.
Pasal 12
(1)
(2)
(1)
(2)
(1)
(2)
Tim monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai
tugas:
a.
b.
- 11 Pasal 15
(1) Dinas provinsi wajib menyampaikan laporan hasil pelaksanaan kegiatan teknis
penggunaan DAK bidang kelautan dan perikanan setiap triwulan kepada
Gubernur yang memuat kemajuan kegiatan, permasalahan, dan tindak lanjut
penyelesaian pelaksanaan kegiatan DAK bidang kelautan dan perikanan.
(2) Dinas kabupaten/kota wajib menyampaikan laporan hasil pelaksanaan kegiatan
teknis penggunaan DAK bidang kelautan dan perikanan setiap triwulan kepada
Bupati/Walikota yang memuat kemajuan kegiatan, permasalahan, dan tindak
lanjut penyelesaian pelaksanaan kegiatan DAK bidang kelautan dan perikanan,
dengan tembusan kepada Kepala Dinas Provinsi setempat.
(3) Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2),
gubernur dan bupati/walikota wajib menyampaikan laporan hasil pelaksanaan
kegiatan teknis penggunaan DAK bidang kelautan dan perikanan setiap triwulan
kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal dengan menggunakan format
sebagaimana dimaksud dalam Lampiran VI Peraturan Menteri ini, serta dengan
tembusan kepada Menteri keuangan dan Menteri Dalam Negeri.
(4) Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan selambatlambatnya 14 hari setelah triwulan yang bersangkutan berakhir.
Pasal 16
Pada akhir tahun anggaran 2011 Menteri menyampaikan laporan pelaksanaan
kegiatan DAK bidang kelautan dan perikanan kepada Menteri Keuangan, Menteri
Perencanaan dan Pembangunan Nasional, dan Menteri Dalam Negeri dengan
memperhatikan laporan sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 ayat (3).
Pasal 17
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 9 Desember 2010
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
FADEL MUHAMMAD
DAFTAR LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR PER.23/MEN/2010
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS
BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2011
NO
LAMPIRAN
ISI LAMPIRAN
II
III
IV
VI
FADEL MUHAMMAD
INDIKATOR
KINERJA
(2)
URAIAN
KEGIATAN
(3)
VOLUME
(4)
HARGA
SATUAN
(5)
JUMLAH
(6) = (4) x (5)
ALOKASI (Rp.)
DAK
APBD
(7)
(8)
Jumlah (9)
Mengetahui:
Dinas Provinsi .............
................................ 2010
Kepala
Dinas Provinsi..............................
(.........................................)
(..........................................)
Penjelasan nomor kolom:
(1) diisi dengan nama menu dana alokasi khusus bidang kelautan dan perikanan
provinsi sesuai petunjuk teknis;
(2) diisi dengan indikator kinerja;
(3) diisi dengan nama kegiatan dana alokasi khusus bidang kelautan dan
perikanan provinsi sesuai petunjuk teknis;
(4) diisi dengan jumlah volume kegiatan dan unit atau satuan untuk volume
kegiatan;
(5) diisi dengan harga satuan sesuai standar biaya yang berlaku di daerah
bersangkutan;
(6) diisi dengan hasil perkalian antara volume dengan harga satuan;
(7) diisi dengan alokasi dana alokasi khusus;
(8) diisi dengan alokasi APBD yang besarnya paling sedikit 10% dari dana alokasi
khusus;
(9) diisi dengan jumlah untuk masing-masing kolom.
INDIKATOR
KINERJA
(2)
URAIAN
KEGIATAN
(3)
VOLUME
(4)
HARGA
SATUAN
(5)
JUMLAH
(6) = (4) x (5)
ALOKASI (Rp.)
DAK
APBD
(7)
(8)
Jumlah (9)
Mengetahui:
Kepala
Dinas Provinsi .............
................................ 2010
Kepala
Dinas Kabupaten/Kota.................
(.........................................)
(............................................)
Pengertian
Kapal penangkap ikan adalah kapal yang secara khusus dipergunakan untuk
menangkap ikan termasuk menampung, menyimpan, mendinginkan,
dan/atau mengawetkan dengan ukuran kapal yang dikembangkan > 30 GT
sampai dengan < 60 GT dan kasko bermaterial kayu atau fiberglass.
2.
Persyaratan umum
Untuk dapat memanfaatkan kapal penangkap ikan yang dibangun melalui
dana DAK bidang kelautan dan perikanan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
memiliki
3. Persyaratan...
- 16 3.
Persyaratan teknis
a.
b.
kasko kapal;
mesin penggerak kapal (marine engine) dan perlengkapannya;
alat penangkapan ikan;
alat bantu penangkapan; dan
peralatan dan perlengkapan kapal.
kayu;
Kayu yang digunakan dalam pembangunan kapal penangkap ikan
harus memakai jenis kayu kelas awet I-II dan kelas kuat I-II yang
telah kering udara serta sesuai dengan ketentuan bagi
pembangunan kapal dan keselamatan pelayaran.
2)
Fiberglass
Bahan material fiberglass yang digunakan adalah marine fibreglass
yang sesuai dengan ketentuan bagi pembangunan kapal dan
keselamatan pelayaran.
4.
Spesifikasi teknis
a.
rencana umum adalah gambaran atau lay out kapal yang dapat
didefinisikan sebagai penentuan dari ruangan-ruangan untuk
segala kegiatan (fungsi) dan peralatan-peralatan/perlengkapan
yang dibutuhkan, diatur sesuai dengan letak dan jalan untuk
mencapai ruangan-ruangan tersebut;
2)
3)
b.
1) lunas ...
- 17 1)
2)
3)
4)
5)
c.
lunas;
linggi haluan;
linggi buritan;
gading-gading; dan
balok-balok geladak.
2)
3)
c)
d)
d.
e.
f.
Pondasi mesin:
1)
2)
g. Rencana ...
- 18 g.
3)
B.
Pengertian
Alat penangkapan ikan adalah sarana dan perlengkapan atau benda-benda
lainnya yang digunakan untuk menangkap ikan yang tidak mengganggu dan
merusak keberlanjutan sumber daya ikan.
2.
Persyaratan umum
Kategori alat penangkapan ikan adalah alat penangkapan ikan yang
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing daerah dan sesuai dengan
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.06/MEN/2010
tentang Alat Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara
Republik Indonesia dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3.
Persyaratan teknis
Jenis alat penangkapan ikan yang dapat digunakan pada kapal penangkap
ikan tersebut di atas terdiri atas:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Gambar I-1...
- 19 .
Pengertian
Kapal penangkap ikan adalah kapal yang secara khusus
dipergunakan untuk menangkap ikan termasuk menampung,
menyimpan, mendinginkan, dan/atau mengawetkan.
2)
Persyaratan umum
Pengadaan/pembangunan/penyediaan kapal penangkap ikan yang
digunakan hanya untuk melakukan penangkapan ikan di laut
berukuran 3 GT sampai dengan 30 GT dilengkapi dengan mesin
utama dan mesin bantu, serta diprioritas untuk nelayan yang
tergabung dalam kelompok usaha bersama di kawasan
minapolitan.
3)
Spesifikasi teknis
a)
- 21 b)
b.
(2)
c)
d)
peralatan dan
kebutuhan.
perlengkapan
kapal
disesuaikan
dengan
Pengertian
Perahu/kapal penangkap ikan berukuran lebih kecil dari 3 GT
adalah kapal, perahu, atau alat apung lain yang digunakan untuk
melakukan penangkapan ikan di perairan umum daratan dan
khusus untuk perairan umum tersebut, sepeti danau, waduk,
sungai, rawa dan genangan air lainnya.
2)
Persyaratan umum
Pengadaan/pembangunan /penyediaan perahu/kapal penangkap
ikan yang digunakan hanya untuk melakukan penangkapan ikan di
perairan umum daratan berupa danau, waduk, sungai, rawa dan
genangan air lainnya.
3)
Persyaratan khusus
Kapal penangkap ikan berukuran lebih kecil dari 3 GT yang
dilengkapi dengan mesin, hanya diperuntukkan bagi nelayan yang
tergabung dalam kelompok usaha bersama.
4)
Spesifikasi teknis
1)
2)
c.
Pengertian
Alat penangkapan ikan yang diijinkan adalah alat penangkapan
ikan yang tidak mengganggu dan merusak keberlanjutan sumber
daya ikan.
2) Persyaratan ...
- 22 2)
3)
4)
Persyaratan umum
a)
b)
Persyaratan khusus
a)
b)
Spesifikasi Teknis
Spesifikasi teknis alat penangkapan ikan yang dibiayai melalui dana
alokasi khusus memenuhi spesifikasi teknis 10 (sepuluh) kelompok
alat tangkap yaitu:
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
d. alat ...
- 23 d.
Pengertian
Alat bantu penangkapan ikan adalah sarana dan perlengkapan
atau benda-benda lainnya yang dipergunakan untuk menangkap
ikan.
2)
Persyaratan khusus
Pengadaan alat bantu penangkapan ikan ini diprioritaskan bagi
nelayan yang tergabung dalam kelompok usaha bersama, memiliki
kapal dan diprioritaskan berlokasi di kawasan yang telah
ditetapkan menjadi kawasan minapolitan dilakukan dengan syarat
memiliki:
3)
a)
b)
Persyaratan teknis
Pengadaan alat bantu penangkapan ikan disesuikan dengan
kebutuhan, dapat berupa: rumpon, alat bantu navigasi/instrumen
nautika kapal perikanan, global positioning system, alat bantu
pendeteksi ikan (fish finder), lampu, radio komunikasi, alat
keselamatan awak kapal (life jacket, life buoy, pemadam
kebakaran, dan lain-lain), serta perlengkapan alat bantu
penangkapan ikan.
e.
Pengertian
Sarana penanganan ikan di atas kapal adalah alat bantu
penanganan ikan yang digunakan untuk memberikan perlakuan
terhadap ikan sehingga ikan tetap hidup, segar atau tidak berubah
bentuk dengan tidak mengubah karakteristik organoleptik, dan
tidak mengubah komponen kimiawi akibat perlakuan tersebut.
2)
Persyaratan umum
Pengadaan alat bantu penangkapan ikan ini diprioritaskan bagi
nelayan yang tergabung dalam kelompok usaha bersama, memiliki
kapal dan diprioritaskan berlokasi di kawasan yang telah
ditetapkan menjadi kawasan minapolitan dilakukan dengan syarat
memiliki:
a)
b)
- 24 3)
Persyaratan teknis
Pengadaan sarana penanganan ikan di atas kapal disesuikan
dengan kebutuhan, dapat berupa: refrigerated sea water, palka
berinsulasi, cool box, dan peralatan serta perlengkapan dalam satu
kesatuan sistem rantai dingin (cold chain system) di atas kapal
penangkap ikan.
2.
Pengertian
Pelabuhan perikanan kelas pangkalan pendaratan ikan adalah tempat
yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas
tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan sistem
bisnis perikanan yang dipergunakan sebagai tempat kapal perikanan
bersandar, berlabuh dan/atau bongkar muat ikan yang dilengkapi
dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang
perikanan.
b.
Persyaratan umum
Pengembangan pelabuhan perikanan kelas pangkalan pendaratan ikan
harus memenuhi persyaratan umum sebagai berikut:
1)
2)
3)
4)
c. Persyaratan ...
- 25 c.
Persyaratan khusus
Pengembangan pelabuhan perikanan kelas pangkalan pendaratan ikan
harus memenuhi persyaratan khusus sebagai berikut:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
d.
Spesifikasi teknis
Pelabuhan perikanan kelas pangkalan pendaratan ikan memiliki
spesifikasi teknis sebagai berikut:
1)
2)
3)
4)
5)
6) fasilitas ...
- 26 6)
b)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
c)
d)
B. Penyediaan ...
- 27 B.
Pengertian
1)
Balai benih ikan lokal adalah unit pelaksana teknis daerah di bawah
pengelolaan dan pengawasan dinas kabupaten/kota, yang
bertugas melaksanakan penerapan teknik perbenihan ikan,
menyelenggarakan fungsi penerapan teknik perbenihan dan
distribusi benih, perbanyakan dan distribusi induk (parent stock),
penerapan teknik pelestarian sumberdaya ikan dan lingkungannya,
teknik pengendalian hama dan penyakit, serta pengendalian mutu
benih melalui pelaksanaan sertifikasi sistem mutu benih ikan.
2)
3)
4)
5)
induk unggul/calon induk adalah ikan yang pada umur dan ukuran
tertentu (dewasa) dapat digunakan untuk menghasilkan benih
bermutu (tumbuh cepat, efisiensi pakan dan tahan penyakit)
sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).
b. Persyaratan ...
- 28 b.
Persyaratan umum
1)
penetapan
kelembagaan
perbenihan
yang
akan
dikembangkan, agar benar-benar berdasarkan prioritas
kebutuhan dengan memperhatikan potensi sumberdaya lahan
budidaya yang tersedia;
b)
2)
c)
d)
b) lahan ...
- 29 b)
c)
3)
c.
b)
c)
Persyaratan teknis
1)
2)
3) sarana ...
- 30 a)
b)
c)
d)
e)
bangunan
- 31 f)
3)
d.
b)
c)
Spesifikasi teknis
1)
225
900
75
300
2.
Kolam pemijahan
50
200
3.
Kolam pendederan
P1
10
1000
10.000
P2
500
2.500
P3
250
500
Kolam pembesaran
1000
2.000
500
500
No
1.
Macam Kolam
Jumlah
32
16.900
Macam Kolam
Jumlah
Ukuran
(m3)
Keterangan
1.
3x5x1
2.
1,5x3x1
3.
0,5x4x0,5
4.
1x2x0,5
5.
1x3x0,7
6.
4x2,5x0,7
7.
8.
2x2x1
Jumlah Volume
81,5
Jumlah luas
93 m2
Jumlah bak
Bentuk kerucut
17
Tabel II-3...
No
Macam Kolam
Luas
(m2)
Jumlah
( lt./dt)
1,4
2,1
1.
Kolam induk
2.
Kolam Pemijahan
10
200
3.
Kolam pendederan
1,5
13.000
19,5
4.
1,5
400
0,6
5.
0,5
500
0,25
6.
7.
Bangsal pembenihan
75
1,5
15,58
25,95
1.500
20
Jumlah
Peralatan
Jumlah
Timbangan
- Kapasitas 1 kg
1 buah
- Kapasitas 10 kg
1 buah
- Kapasitas 50 kg
1 buah
2 buah
2 buah
Aerator
2 buah
Kaca Pembesar
1 buah
Alat hypophysasi
1 unit
Gelas Ukur
2 buah
Freezer
1 buah
10 buah
10
Kakaban
25 buah
11
4 buah
12
Slang plastic
2 buah
13
Counter
2 buah
14
Pisau bedah
1 set
Tabel II-5 ...
Peralatan
Jumlah
Traktor kecil/Penggaru
2 buah
Waring
6 buah
Geser
4 buah
Cawan email
1 buah
Happa pemijahan
1 set
1 set
Kriteria
Lele Sangkuriang/SNI Lele
Mas
Nila
Gurame
SNI Gurame
Patin
Udang
Vaname
Udang Galah
Udang Windu
Ikan
komoditas
lain
Peralatan
Jumlah
3
Masing-masing 1 buah
Secukupnya
10 buah/ 1 buah
5 buah
10 buah
1 unit
1 unit
1 unit
1 set
Balai benih ikan telah beroperasi/berproduksi dan pembangunan balai benih ikan
minimal 2 tahun berjalan, dan tidak diperuntukkan untuk balai benih ikan baru;
2.
- 36 -
Fibre
glass
I
Fibre
glass
II
Peralatan
Jumlah
1 buah
Hi Blow
2 buah
1 paket
1 buah
No
Jenis Bangunan
Unit
Kantor
Laboratorium
25
75
Rumah Pompa
15
15
Rumah generator
100
100
Mess Operator
36
108
10
357
Jumlah
Spesifikasi
Jumlah
Jenis sarana/peralatan
30 50 m2, yang
dibagi menjadi 3- 4
ruangan
1. Air conditioner/dehumidifier
Disesuaikan
2. Analytical balance
3. Autoclave
Volume 8 20 liter
Pembesaran
kali
Class I dan II
6. Dissecting kit
Standard laboratorium
7. Dissecting microscope
Pembesaran 8 40
kali
8. DO meter
9. Filter holder
Standard laboratorium
Standard Laboratorium
1 Paket
11. pH meter
12. Refractometer
13. Refrigerator
14. Secchidisc
Standar
1 paket
501000
15. Spectrophotometeter...
- 38 No
II.
Jenis sarana/peralatan
Spesifikasi
Jumlah
15. Spectrophotometer
Standar
Standar
17. Thermometer
Standar
2
2
Berukuran 16 32 m
Paket
Paket
Paket
Sensitivitas 1 g & mm
Keterangan : jenis, jumlah, dan spesifikasi alat disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuan sumber daya manusia
Tabel II-11. Bahan dan Alat Pendukung
No.
1.
Jenis sarana/peralatan
Spesifikasi
Glass wares (petridisc, tube, erlenmeyer, slide Standar
glass, botol sample, dan lain-lain)
Jumlah
Paket
2.
Standar
Paket
3.
Standar
Paket
Jumlah
1 unit
1 unit
Saringan/tapisan
2 buah
2 buah
Timbangan 1 kg
1 buah
Timbangan 50 kg
1 buah
10 buah
Baskom 5 lt
10 buah
Selang plastik
1 Gulung
10
Terpal plastik
4 buah
Jenis Mesin
Jumlah
Mesin penggiling
Mesin pencetak (Pelleting)
Mesin pelet :
- Kapasitas produksi : 200 Kg/Jam
- Heler/cetakan besar : 8 inch Panjang : 50 cm
- Cetakan Pelet (penutup heler) : 5 7 mm
- Screw/Spiral pendorong/pengepres : 50 cm
- Penggerak heler/cetakan : sistem vanbealt
- Diameter roda vanbealt besar : 16 inch
- Diameter roda vanbealt sedang : 14 inch
- Diameter roda vanbealt kecil : 7 inch
- Dudukan mesin : bahan besi
Mesin penggerak :
- Kapasitas mesin : 24 PK
- Diameter roda vanbealt 1 : 6 inch
- Diameter roda vanbealt 2 : 3 inch
- Bahan bakar : solar
Aksesoris :
- Bak kayu : 2x1,5x0,5 m (tempat pengaduk bahan pakan
secara manual)
- Drum (tempat penampungan air dingin)
- Pipa knalpot : 2 inch
- Pompa keong
- Vanbealt ukuran 16 14 inch : 3 unit
- Vanbealt ukuran 7 6 inch : 4 unit
- Vanbealt untuk pompa keong ukuran 3 inch : 1 unit
Mesin Pengering (Hi Blow)
1 unit
1 unit
1 unit
Peralatan
Troli hidrolik
Jumlah
1 buah
10 buah
Karung plastik
Secukupnya
Benang karung
Secukupnya
No.
1
Peralatan
Ruang produksi
15
Gudang pakan
15
Gudang serbaguna
10
Lapangan jemur
40
Jumlah
120
Tabel II-16. Sarana Balai Benih Udang
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Sarana
Bak induk
Bak larva
Bangunan Utama (indoor)
Bak starter pakan hidup
Bak massal pakan hidup
Bak penetasan artemia
Lab,kantor, gudang
Mess karyawan
Rumah pimpinan
Rumah pompa
Rumah genset
Rumah blower
Bak tandon air laut
Filter air laut
Instalasi air laut (laut&darat)
Instalansi aerasi
Instalansi air tawar
Pompa air laut
Pompa air tawar
Blower (vortex)
Ukuran
d: 4m, t: 1,25m
6x2x1,25 m
2x1x0,8 m
1x8x1 m
250 liter
150 m2
50 m2
30 m2
36 m2
12 m2
60 m2
3 inchi
1,5 inchi
1,5 inchi
Jumlah
8 buah
12 buah
1 buah
5 buah
6 buah
6 buah
1 unit
1 unit
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
2 buah
1 buah
3 buah
21. generator set ...
- 41 No
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Sarana
Generator set
Peralatan laboratorium
Peralatan kerja
Meja, kursi, dll
Freezer
Refrigerator
Pemasangan PLN
Peralatan produksi
Bangunan sarana panen
Peralatan panen
2)
Ukuran
Jumlah
30 KVA
40 KVA
50 m2
-
2 buah
1 paket
1 paket
1 paket
1 buah
1 buah
1 paket
1 paket
1 buah
1 paket
Tabel II-7. Jumlah dan Luas masing-masing Kolam di Unit Pembenihan Rakyat
No
Luas satuan
(m2)
100
50
50
2.
Kolam pemijahan
50
50
3.
Kolam pendederan
P1
500
500
P2
500
1.000
P3
250
500
100
100
50
50
11
1600
2.350
1.
4.
Macam Kolam
Jumlah
Jumlah
Kriteria
Lele Sangkuriang/SNI Lele
Mas
Nila
Gurame
SNI Gurame
Patin
Udang Vaname
Udang Galah
Udang Windu
Ikan
lain
Macam Kolam
Jumlah
Ukuran
(m3)
Keterangan
Bak
Pemijahan
happa)
(Sistem
3x3x1
Bak
Penetasan
corong)
(sistem
200 liter
Fiberglass
1x4x0,5
Tiap bak
sortasi
1x2x0,5
1x3x0,7
Bak beton
200 liter
Jumlah Volume
14,5
Jumlah luas
19 m2
Jumlah bak
diberi
saringan
10
- 43 Tabel II-20. Kebutuhan Debit Air untuk Mengairi Unit Pembenihan Rakyat
No
Macam Kolam
Luas (m2)
Jumlah
( lt./dt)
1,4
2,1
1.
Kolam induk
2.
Kolam Pemijahan
10
200
3.
Kolam pendederan
1,5
13.000
19,5
4.
1,5
400
0,6
5.
0,5
500
0,25
6.
Bangsal pembenihan/
pemberokan
20
75
1,5
15,58
25,95
Jumlah
Peralatan
Jumlah
Timbangan
- Kapasitas 1 kg
1 buah
- Kapasitas 10 kg
1 buah
- Kapasitas 50 kg
1 buah
Fish
basket
(wadah
ikan
dari
2 buah
2 buah
Aerator
2 buah
Kaca Pembesar
1 buah
Alat hypophysasi
1 unit
Gelas Ukur
2 buah
Happa (2x1x0,75 cm )
4 buah
Kakaban
3 buah
10
2 buah
11
Pipet
12
13
Counter
14
Pisau bedah
plastik/fiberglass)
Secukupnya
1 roll
1 buah
1 set
Tabel II-22 ...
Peralatan
Jumlah
2 buah
1 buah
1 buah
1 set
3 buah
1 buah
1 unit
2 buah
1 buah
Cangkul
Sekop
Garpu
Bakul dan Pikulan
Ember
Penggaru
Waring
Seser
Cawan email
Tabel II-23. Peralatan Panen Induk dan Benih
No
1
2
3
4
5
6
Peralatan
Tabung oksigen
Kantong plastik
Tali plastik dan karet
Ember plastik bertutup
Fish
basket
(wadah
ikan
plastik/fiberglass)
Tong plastik/sarana angkut benih
dari
Jumlah
1 buah
secukupnya
secukupnya
4 buah
1 buah
4 buah
Jumlah
1 buah
Hi Blow 80 Watt
2 buah
1 paket
No
Jenis Bangunan
Unit
Kantor
Rumah generator
Gudang pakan
20
20
38
Jumlah
3)
Tabel II-26. Daftar Sarana dan Prasarana Hatchery Skala Rumah Tangga
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Sarana
Bak induk
Bak larva
Bangunan Utama (indoor)
Bak starter pakan hidup
Bak massal pakan hidup
Bak penetasan artemia
Lab,kantor, gudang
Mess karyawan
Rumah pompa
Rumah genset
Rumah blower
Bak tandon air laut
Filter air laut
Instalasi air laut
Instalansi aerasi
Instalansi air tawar
Pompa air laut
Pompa air tawar
Blower
Generator set
Peralatan laboratorium
Peralatan kerja
Meja, kursi, dll
Freezer
Ukuran
d: 4m, t: 1,25m
6x2x1,25 m
1x1x0,8 m
2x4x1 m
250 liter
100 m2 (2 kamar)
4 m2
4 m2
4 m2
20 m2
4 m2
2 inchi
1 inchi
1,5 inchi
3 KVA
-
Jumlah
3
8
1
2
2
3
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
2
1
2
1
1
1
1
1
buah
buah
buah
buah
buah
buah
unit
unit
buah
buah
buah
buah
buah
paket
paket
paket
buah
buah
buah
buah
paket
paket
paket
buah
- 46 No
25
26
27
28
2.
Sarana
Pemasangan PLN
Peralatan produksi
Bangunan sarana panen
Peralatan panen
Ukuran
2,7 KVA
20 m2
-
Jumlah
1
1
1
1
buah
paket
unit
paket
Pembangunan/pengembangan
sarana
pengembangan kawasan budidaya laut
1)
dan
prasarana
fisik
Pengertian
Sarana dan prasarana fisik kawasan budidaya laut adalah seluruh
fasilitas fisik yang diperlukan untuk mendukung pengembangan
kawasan budidaya laut yang dikelola oleh masyarakat
pembudidaya ikan skala kecil.
2)
Persyaratan teknis
a)
b)
c)
d)
struktur
organisasi
dan
3) Rincian ...
- 47 3)
Tabel II-27. Persyaratan Teknis dan Alat Uji Kualitas Fisik/Kimia Air
Budidaya Kerapu di Keramba Jaring Apung
No
Uraian
Persyaratan
Kecerahan air
20 25 cm/detik
Sampai tembus dasar (> 5 m)
Salinitas
31 34 ppt
Suhu optimum
26 32 o C
pH
7,0 8,5
DO
Uraian
Ukuran
Rakit
Keterangan
8x8m
Kayu balok
50 cm
14 batang
Papan pijakan
3 4 cm
24 keping
Drum
Pelampung
Jangkar besi
50 - 75 Kg
4 buah
Tali
(PE)
Diameter 4 cm
12 15 buah
jangkar
Waring
1
Waring
hitam
Jaring
Jaring PE
1x1x2m
PE
Ukuran mata :
4 mm
3x3x3m
Ukuran mata :
1 1,25 inci
- 48 Tabel II-29. Keramba Jaring Apung Ramah Lingkungan (Circulair Fish Cage)
Spesifikasi Per 1 Unit Keramba Jaring Apung
No
1
2
3
Ukuran
Uraian
Rakit KJA Ramah Lingkungan
- Lubang pada KJA
- Ukuran dalam per lubang keramba
- Bahan high density polythelene
- Metode knock down
- Ketebalan dinding kerangka
- Lebar Pijakan
- Tinggi Keramba di permukaan air
Jaring (PxLxD)
- Jaring keramba 1 Lapis
Jangkar
- Berat
- Banyak / unit KJA
Tali PE (DxP)
4 buah
4mx4m
minimal 6 mm
minimal 38 cm
minimal 55 cm
4mx4mx3m
inch D 12
sesuai kondisi lapangan
20 500 Kg
2 4 buah (tergantung
12 mm x 30 m
Tabel II-30. Daftar Prasarana Penunjang Pada Unit Keramba Jaring Apung
Percontohan Budidaya Kerapu
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Uraian
Perahu motor tempel
Jumlah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
2 buah
4 buah
4 buah
1 buah
Freezer
Mesin penyemprot jaring
Timbangan
Penggaris
Skopnet
Ember
Gayung
Aerator
Uraian
Patok kayu (kayu
gelam)
Tali rentang (PE)
Tali ris (PE)
Tali rafia
Bibit rumput laut
Tempat penjemuran
Ukuran
Panjang 1 m, diameter 5
cm
Diameter 4 mm
Diameter 6 mm
50 100 gram/ikat
1,2 100 m
Jumlah
275 buah
870 m (10 kg)
630 m (15 kg)
20 gulung besar
500 1000 Kg
1 buah
- 49 Tabel II-1. Daftar Sarana Percontohan Budidaya Rumput Laut Metode Rakit
Apung (20 Rakit Ukuran 5 m x 2,5 m)
No
Uraian
Ukuran
Jumlah
Bambu
Diameter 10 15 cm
80 batang
Tali jangkar PE
Diameter 10 mm
80 m (6 Kg)
Tali rentang PE
Diameter 4 mm
Jangkar
Tali
Diameter 15 mm
60 gulung
Tempat penjemuran
1,2 x 100 m
1 buah
Keranjang
10 buah
Pisau
5 buah
Gergaji
2 buah
10
Parang
2 buah
11
Perahu jukung
1 buah
12
15 30 Kg/rakit
300 600 Kg
Long Line
No
1
2
3
4
Tali titik PE
Tali jangkar PE
Tali jangkar sudut PE
Jangkar tancap kayu
Jangkar
6
7
8
9
10
Pelampung styrofoam
Pelampung botol/karet
Perahu sampan
Timbangan gantung
Waring
Para-para penjemuran
(kayu/bambu)
Pisau kerja
Karung plastik
Bibit rumput laut
11
12
13
14
Uraian
Ukuran
Diameter 4 mm
Diameter 10 mm
Diameter 6 mm
Ukuran
semen
50 Kg
50 m2
870
750
420
100
Jumlah
m (10 Kg)
m (50 Kg)
m (10 Kg)
buah
6x8m
3 unit
50 Kg
15 30 Kg/rakit
5 buah
640 lembar
300 600 Kg
Tabel II-34 ...
- 50 Tabel II-34. Daftar Sarana Percontohan Budidaya Rumput Laut Metode Jalur
(5 Unit Ukuran 5 m x 35 m)
No
Uraian
Ukuran
Jumlah
Bambu
30 batang
Tali PE
Diameter 15 mm
15 gulung
Tali PE
Diameter 4 mm
44 Kg
Tali PE
Diameter 6 mm
10 Kg
Tali jangkar PE
Diameter 10 mm
34 Kg
Pelampung
10 buah
Jangkar
10 buah
Keranjang panen
5 buah
Rak jemur
1 unit
10
Perahu dayung
3 unit
11
Pisau kerja
5 buah
12
Peralatan kerja
1 paket
13
50 100 gram/titik
460 920 Kg
Tabel II-35. Daftar Sarana Pengembangan Kebun Bibit Rumput Laut Metode
Long Line (Per Ha)
No
Uraian
Ukuran
Jumlah
Tali induk
Diameter 10 mm
2.160 m
Tali ris
Diameter 5 mm
10.200 m
Tali anak
Diameter 2 mm
15.105 m
Pelampung besar
24 buah
Pelampung kecil
4.500 buah
Jangkar
Sampan
Panjang 4 m
2 unit
Jaring penampung
1x1x1m
1 buah
10
11
Terpal
12
Bambu
15 Kg
24 buah
3.750 Kg
2 unit
3x4m
1 unit
4 batang
Tabel II-36 ...
- 51 Tabel II-36. Daftar Sarana Pengembangan Kebun Bibit Rumput Laut Metode
Rakit Apung (Per Ha)
No
Uraian
Ukuran
Jumlah
Tali induk
Diameter 10 mm
2.880 m
Tali ris
Diameter 5 mm
8.064 m
Tali anak
Diameter 2 mm
9.600 m
Bambu
384 batang
Pasak
384 buah
Jangkar
Jaring
Sampan
Panjang 4 m
2 unit
10
Jaring penampung
1x1x1m
1 buah
11
12
Terpal
13
Bambu
15 Kg
96 buah
3.840 Kg
96 unit
1 unit
3x4m
1 unit
4 batang
Tabel II-37. Daftar Sarana Pengembangan Kebun Bibit Rumput Laut Metode
Lepas Dasar (Per Ha)
No
1
Uraian
Tali ris
Ukuran
Diameter 5 mm
Jumlah
10.200 m
Tali anak
Diameter 2 mm
15.105 m
Tiang Pancang
65 batang
3.750 Kg
Sampan dayung
2 unit
Jaring penampung
Terpal
Bambu
1x1x1m
1 buah
1 unit
3x4m
1 unit
4 batang
Uraian
Bangunan
Jumlah
1 unit
Reservoar
2 unit
Bak filter
4 unit
Biofilter limbah
1 unit
Rumah jaga
1 unit
Bak pencucian
4 unit
Rumah pompa
1 unit
Alat genset
1 unit
Ultra violet
1 unit
Uraian
Bangunan
Jumlah
1 unit
10 buah
Alat angkut:Troly
5 buah
3
4
Uraian
Jumlah
Bangunan
Rak penjemur/para-para
Darat :
a. Konstruksi:
- Tiang beton
- Pelataran Konstruksi Kayu
- Jaring jenis Supernet
b. Bahan :
- Tahan lama/awet minimal 5 tahun
- Ramah lingkungan (Eco-Friendly)
- Tahan terhadap kondisi daerah pantai (tahan
terhadap korosif)
c. Ukuran :
- Tinggi, Lebar dan Jarak antara unit harus mudah
dioperasionalkan
- Jarak tiang disesuaikan dengan beban/daya
tampung
Perairan dangkal:
a. Konstruksi :
- Kayu utama : 6/12 kelas I, 23 batang
- Pelampung polystyrene 12 buah
- Papan 3/30 @ 4 m, 16 batang
- Tali Ris PE 10 mm 5 Kg
- Tali Jangkar PE 22 mm 3 Kg
b. Ukuran : 10 x 3,5 m2
Timbangan
Bak tempat rumput laut kering
1 unit
50 unit
2 unit
100 buah
Uraian
Jumlah
1 unit
Bangunan
Pengadaan Tabung
perlengkapannya
Oksigen,
Regulator
dan
Bak plastik
50 buah
2 buah
2 buah
3 buah
10 buah
3 buah
b. Pembangunan/rehabilitasi ...
- 54 b.
Pengertian
Sarana dan prasarana fisik pengembangan kawasan budidaya air
payau adalah seluruh fasilitas bangunan fisik yang diperlukan untuk mendukung pengembangan kawasan budidaya air payau yang
dikelola oleh masyarakat pembudidaya ikan skala kecil.
2)
Persyaratan teknis
a)
b)
c)
d)
3)
struktur
organisasi
dan
Pembangunan/rehabilitasi
sarana
dan
prasarana
fisik
pengembangan kawasan budidaya air payau meliputi beckhoe,
tambak percontohan intensif, prasarana unit tambak percontohan
intensif, standar tambak percontohan semi intensif, prasarana unit
tambak percontohan semi intensif, standar tambak percontohan
tradisional, prasarana unit tambak percontohan tradisional, standar
tambak percontohan intensif, prasarana unit tambak budidaya
rumput laut, pembangunan tempat penanganan hasil tambak
udang dan pembangunan/rehablitasi saluran tambak, serta
pembuatan kantor UPP. Rincian kegiatan tersebut sebagaimana
dicontohkan pada Tabel II-42 sampai Tabel II-53 dan standar
tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan di
kabupaten/kota.
Tabel II-42 ...
Uraian
Ukuran
tambak
45-50%
dr
pembesaran
volume
Jumlah
Petak
karantina
Saluran Inlet
Petak pembesaran
2500 m2 5000 m2
Saluran pembuangan
Petak tandon
1 petak
10 15
pembesaran
1 petak
Pintu monik
dr
petak
1 petak
1 petak
volume
petak
Tabel II- 43. Prasarana Unit Tambak Percontohan Intensif (Udang Vaname)
No
1
Uraian
Perbaikan konstruksi tambak
Jumlah
1 ha
Pompa
2 unit
8 unit
Peralatan tambak
1 unit
Uraian
Petak tambak karantina
Saluran Inlet
3
4
5
Petak pembesaran
Saluran pembuangan
Petak tandon
6
7
Ukuran
Jumlah
1 petak
No
1
Uraian
Perbaikan konstruksi tambak
Jumlah
1 ha
Pompa
1 unit
1 unit
Peralatan tambak
1 unit
Uraian
Petak tandon
Ukuran
30-40% dari total volume air di
petak pembesaran
Jumlah
1 petak
Petak pembesaran
5.000 20.000 m2
1 petak
Elevasi dasar
tambak
Pintu monik
(terbuat dari kayu)
Pematang dan
dasar tambak
1 buah
Uraian
Perbaikan konstruksi tambak
Jumlah
1 ha
Pompa
1 unit
Peralatan tambak
1 unit
Uraian
Petak
pembesaran
Ukuran
Jumlah
1 2 ha
1 petak
Caren
Luas
20-30%
luas
petakan;
kedalaman 40 cm dari pelataran
Plataran
Kedalaman 60 cm
Pintu tambak
(kayu)
Uraian
Perbaikan konstruksi tambak
Jumlah
1 ha
Pompa
1 buah
Peralatan tambak
1 unit
- 58 Tabel II-50. Prasarana dan Sarana Unit Tambak Budidaya Rumput Laut
(Gracillaria sp)
No
Uraian
Jumlah
Tambak
1 ha
Waring
1 buah
Timbangan
1 buah
Ember
2 buah
Rumah jaga
1 unit
Sampan/getek
1 buah
1.500 Kg
50 lembar
Uraian
Bangunan
Jumlah
1 unit
Meja kerja
3 buah
Keranjang plastik
100 buah
Bak penampung
2 buah
Tempat penyimpanan es
2 buah
Timbangan
2 buah
Uraian
Saluran Primer
Saluran Sekunder
Saluran Tersier
Keterangan
4. Jalan ...
- 59 No
Uraian
Keterangan
Jalan Produksi
Jembatan
Gorong-gorong
Data Teknis
Mesin
- Tenaga Daya (HP)
85
- Bore (mm)
95
- Stroke (mm)
115
3
- Kapasitas Bucket (m )
0,5
13.000
Speed (Km/h)
Undercarriage
- Track width shoe triple grouser (mm)
- Track Length (mm)
- Ground Pressure (kpa)
Spesifikasi Teknis
Type Medium
4
750
3.600
27
Working Range
- Kedalaman gali/Vertical Wall (mm)
4.500
7.500
5.700
4.500
10
Keterangan:
Pengadaan beckhoe adalah untuk kabupaten/kota yang belum memilikinya
dengan luas potensi budidaya air payau minimal 5.000 Ha
c. Pembangunan/rehabilitasi ...
- 60 c.
Pengertian
Sarana dan prasarana fisik pengembangan kawasan budidaya air
tawar adalah seluruh fasilitas bangunan fisik yang diperlukan untuk
mendukung kawasan ikan budidaya air tawar yang dikelola oleh
masyarakat pembudidaya ikan skala kecil.
2)
Persyaratan teknis
a)
b)
c)
d)
3)
struktur
organisasi
dan
- 61 Tabel II-54. Standar Unit Kolam Percontohan Budidaya Ikan Air Tawar
(Nila, Patin & Lele)
No
Uraian
Ukuran
Nila (500 1000)
Debit air
5 liter/detik
Kemiringan lahan
Maksimal 1 %
Kobakan
Keonalir
Lebar 1 m, kedalaman 30 cm
Uraian
Rakit
Ukuran
4 x (7 x 7 x 2,4) m
Drum pelampung
7 x 7 x 3 m3 , diameter 1 inchi
Rumah jaga
Jangkar/pemberat batu
Tali jangkar PE
Diameter 20 mm
Perahu
Ember
Timbangan
50 Kg
Tabel II-56. Keramba Jaring Apung Ramah Lingkungan (Circulair Fish Cage)
Spesifikasi Per 1 Unit Keramba Jaring Apung
No
1
Ukuran /jumlah
Uraian
Rakit KJA Ramah Lingkungan
- Lubang pada KJA
- Ukuran
dalam
per
lubang
kerambahigh density polythelene
- Bahan
- (HDPE)
Metode knock down
- Ketebalan dinding kerangka
- Lebar pijakan
- Tinggi keramba di permukaan air
4 buah
4mx4m
minimal 6 mm
minimal 38 cm
minimal 55 cm
2. Jaring ...
- 62 -
No
2
3
Ukuran /jumlah
Uraian
Jaring (PxLxD)
- Jaring keramba 1 Lapis
Jangkar
- Berat
- Banyak / unit KJA
Tali PE (DxP)
4mx4mx3m
inch D 12
sesuai kondisi lapangan
20 500 Kg
2 4 buah (tergantung karakter perairan)
12 mm x 30 m
Uraian
Bangunan
Pengadaan
tabung
perlengkapannya
Bak plastik
Jumlah
1 unit
oksigen,
regulator
&
3 buah
50 buah
- Pompa
2 buah
- Penampungan air
2 buah
3 buah
10 buah
Uraian
Bangunan + Papan Nama
Meubeler (meja, kursi, sofa, lemari dll)
Peralatan Kantor (kardek, papan tulis, ATK)
Komputer (lengkap dengan printer)
LCD Proyektor
Mesin Tik
Sound system
Water quality kit
Ukuran/Banyaknya
1 Unit (120 M2)
1 paket
1 paket
1 buah
1 buah
1 buah
1 unit
1 unit
Keterangan:
Kegiatan pembangunan ruang kerja dan fasilitas UPP meliputi bangunan dan
peralatan yang dibutuhkan untuk menunjang kinerja UPP
C. Penyediaan/rehabilitasi ...
- 63 C.
Pengertian
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
- 64 8)
9)
Persyaratan umum
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
Persyaratan teknis
1)
(2)
(3)
ruang penyimpanan;
(4)
(5)
bangunan kantor/administrasi;
(6)
toilet;
(7)
(8)
sarana parkir;
(9)
instalasi air;
2)
3) Persyaratan ...
- 66 3)
4)
mesin pembeku;
b)
c)
d)
generator set;
e)
instalasi listrik;
f)
g)
storage).
5)
b)
c)
d)
bangunan kantor/administrasi;
e)
toilet;
f)
g)
sarana parkir;
h)
instalasi air;
i)
instalasi listrik
j)
saluran air;
k)
instalasi telepon;
l)
b)
c)
d)
generator set;
e)
- 67 f)
7)
8)
9)
es
mengacu
kepada
Spesifikasi teknis
1)
b)
c)
lantai gudang terbuat dari beton atau bahan lain yang kuat
untuk menahan berat barang (daya beban lantai minimal <
2,50 ton/m2) yang disimpan sesuai dengan kapasitas
maksimal gudang dan bebas dari resapan air tanah;
d)
talang air terbuat dari bahan yang kuat dan menjamin air
mengalir dengan lancar berupa baja lembaran lapis seng/pipa
PVC;
e)
pintu harus terbuat dari bahan yang kuat, tahan lama dan
dilengkapi dengan kunci yang kuat, serta berkanopi guna
menjamin kelancaran pemasukan dan pengeluaran barang;
f)
g)
h)
- 68 i)
terdapat fasilitas
kadaluarsa;
alat pemadam
kebakaran yang
tidak
j)
k)
l)
2)
3)
4)
Peralatan
Pisau
Spesifikasi
Bahan: stainless steel/baja
Talenan
Bahan: vinil
Wadah penggaraman
Keranjang/trays
Bahan: plastik
Timbangan
Kapasitas : 200 kg
Kapasitas : 20 kg
- 69 Tabel III-2. Jenis dan Spesifikasi Teknis Sarana Pemindangan Air Garam
(Kapasitas Produksi 50 - 100 kg/hari)
No
1
Peralatan
Keranjang/ Trays
Spesifikasi
Bahan : Plastik
Wadah Perebusan
Kompor Gravitasi/
Kompor Semen
Noya
Bahan : Bambu
Timbangan
Peralatan
Keranjang/Trays
Spesifikasi
Bahan : Plastik
Pisau
Talenan
Bahan : Vinil
Timbangan
Badeng
Kompor Semen
Peralatan
Spesifikasi
Pisau
Talenan
Bahan: vinil
Keranjang/trays
Bahan: plastik
Grinder
Kapasitas: 15 kg/jam
Mixer
Kapasitas: 50 kg
Bahan: stainless steel, besi plat
Wadah pengukusan
Para-para
Ember/wadah
Bahan: plastik
10
Alat
penutup Bahan: besi plat, plastik
plastik/sealer
11
Timbangan
Peralatan
Keranjang/trays
Spesifikasi
Bahan: plastik
Timbangan
Grinder
Kapasitas: 50 kg/jam
Alat Pencetak
Kapasitas: 75 kg/jam
Ember
Bahan: plastik
Para-para
Peralatan
Keranjang/trays
Spesifikasi
Bahan: plastik
Pisau
Talenan
Bahan: vinil
Wadah pengukusan
Kompor
Wajan penggorengan
Bahan: metal
Kapasitas: 15 kg
Dilengkapi serok & susun
7
8
Alat pengepres
hidrolik
Tipe: horizontal
Sistem: hidrolik
Panjang heater sesuai kebutuhan
Suhu heater: bisa diatur
Timbangan
Peralatan
Pisau
Talenan
Keranjang/trays
Timbangan
Wadah
Grinder
Mixer
Wadah perebusan
Kompor bertekanan
Alat penutup plastik
Freezer cabinet
Sendok bebek
Spesifikasi
Bahan: Stainless Steel
Bahan: Vinyl
Bahan: plastik
Kapasitas sesuai kebutuhan
Bahan: Plastik
Kapasitas: 50 kg/jam
Kapasitas: 25 kg
Bahan Cowon: Stainless Steel
Bahan: stainless steel, almunium
Bahan bakar: gas elpiji
Sealer kontinyu, tipe: horisontal
Kapasitas: 1000 lt, suhu : - 300c
Bahan: almunium
Tabel III-8 ...
Peralatan
Pisau
Spesifikasi
Bahan: stainless steel
Talenan
Bahan: vinyl
Keranjang (trays)
Bahan: plastik
Ember (wadah)
Bahan: plastik
Grinder
Kapasitas: 50 kg/jam
Mixer
Kapasitas : 25 kg
Alat Pencetak
Bahan: vinyl
Wajan Penggorengan
Kompor bertekanan
10
Freezer Cabinet
Kapasitas: 1000 lt
Suhu: - 200C
11
Blender
Kapasitas: 2 lt
Peralatan
Keranjang/trays
Spesifikasi
Bahan: plastik
Timbangan
Kapasitas: 100 kg
Wadah perendaman
Bahan: fiber/plastik
Pisau
Para-para
Alat pengepres
hidrolik
Alat pengikat
(strapping band)
Bahan: plastik
- 73 Tabel III-10. Jenis dan Spesifikasi Alat Pemisang Daging dan Tulang Meat
Bone Separator (Kapasitas Produksi 60 kg/jam)
No
1
2
Keterangan
Dimensi
Spesifikasi
75 x 78 x 90 cm
Bahan
(bodi mesin)
3
Penggerak
Daya listrik
Transmisi
No
1
Dimensi Grinder
Spesifikasi
Diameter 50 mm
Dimensi Rangka
L.600 mm x T.800 mm
Material
Stainless Steel
Penggerak
5 Hp
Kapasitas
100 kg/jam
5)
6)
b)
c)
c)
d)
e)
- 74 f)
g)
h)
8)
Jenis Barang
Spesifikasi Teknis
Cool box
- Kapasitas 50 kg
- Kapasitas 100 kg
- Kapasitas 200 kg
Bahan:
- Kerangka: Kayu & Triplek
- Insulator: Polyurethan/stereofoam
- Lapisan luar: Fiber Glass
- Tebal dinding: 5 cm
- Bagian dalam dan luar halus
Bahan:
- Kerangka: Kayu & Triplek
- Insulator: Polyurethan/stereofoam
- Lapisan luar: Fiber Glass
- Tebal dinding: 5 cm
- Bagian dalam dan luar halus
Bahan:
- Kerangka: Kayu & Triplek
- Insulator: Polyurethan/stereofoam
- Lapisan luar: Fiber Glass
- Tebal dinding: 5 cm
- Bagian dalam dan luar halus
- Kapasitas ...
- 75 No
Jenis Barang
- Kapasitas 300 kg
2.
3.
Trays
4.
Ice crusher
5.
6.
Gerobak Angkut
7.
8.
9.
10
Pompa hisap
2.
Kereta Dorong
Freezer cabinet
Spesifikasi Teknis
Bahan:
- Kerangka: Kayu & Triplek
- Insulator: Polyurethan/stereofoam
- Lapisan luar: Fiber Glass
- Tebal dinding: 5 cm
- Bagian dalam dan luar halus
- Bahan: Plastik
- Bahan: Besi Galvanis, Karet
- Kapasitas: 250 kg
- Bahan: Besi, Plat
- Diesel: 7,5 pk
- Bahan Bakar: Solar
- Kapasitas : 12 Balok/Jam
- Bahan: Stainless steel, Papan Kayu
- Kapasitas 300-500 liter
- Listrik: 200 W/1 Phase
- Kapasitas 200 liter
- Bahan Stai
- Sumur non artesis
- Kedalaman < 50 m
- Listrik 500 W
- Daya hisap : 50 m
Pengertian
1)
2)
3) Penyediaan ...
- 76 -
b.
3)
4)
5)
6)
7)
8)
Persyaratan umum
1)
2)
3)
4)
- 77 5)
6)
7)
8)
9)
Persyaratan teknis
1)
b)
c) pembangunan ...
- 78 c)
pembangunan depo pemasaran rumput laut meliputi parapara penjemuran, timbangan, mesin press, perahu
pemeliharaan/pengangkut hasil panen, gerobak pengangkut,
alat pengering, gudang/depo pemasaran rumput laut, areal
parkir, instalasi air bersih, instalasi listrik, instalasi telepon,
instalasi penangkal petir, saluran air/got, ruang jaga/satpam,
alarm tanda bahaya, pagar dan toilet serta fasilitas lainnya
yang diperlukan secara fungsional.
2)
3)
4)
5)
desain pasif:
(1) merupakan alat penyimpanan dingin yang digunakan untuk menyimpan hasil laut berupa ikan segar, ikan beku
atau ikan olahan yang dibawa oleh pedagang keliling
dengan menggunakan sepeda motor roda 2 (dua) atau
roda 3 (tiga); dan
(2) sumber dingin berasal dari es yang dimasukan dalam
kotak penyimpanan dengan jumlah es yang mampu
mempertahankan ruang penyimpanan pada suhu 00 C
selama 8 jam.
b) desain ...
- 79 b)
desain aktif:
(1) merupakan sistem penyimpanan ikan berefrigerasi yang
dirancang untuk menyimpan dan mengangkut hasil perikanan berupa ikan segar, ikan beku atau ikan produk
olahan; dan
(2) menggunakan sepeda motor roda 3 yang dilengkapi
dengan freezer yang mampu mempertahankan suhu
ruang penyimpanan pada suhu 0 C.
6)
d.
Spesifikasi teknis
1)
2)
No
1.
Fasilitas
Penampungan ikan hidup
2.
3.
4.
Filter/aerasi
5.
Peralatan
Timbangan (Kapasitas 1 kg; Kapasitas 10 kg; Kapasitas 50 kg
2.
3.
4.
Aerator Battery
5.
Happa
6.
Counter
7.
8.
Aquarium
Peralatan lainnya terkait dengan fungsi peralatan depo pemasaran
Tabel III-15. Fasilitas Pendukung Depo Pemasaran
No
1.
Jenis Bangunan
Kantor
2.
3.
Laboratorium
4.
Rumah Pompa
5.
Rumah generator
6.
Gudang
7.
No.
1.
Peralatan
Pompa Air Diesel 10 PK
2.
3.
Generator
4.
5.
6.
3) Spesifikasi ...
- 81 3)
4)
b)
c)
lantai gudang terbuat dari beton atau bahan lain yang kuat
untuk menahan berat barang (daya beban lantai minimal <
2,50 ton/m2) yang disimpan sesuai dengan kapasitas
maksimal gudang dan bebas dari resapan air tanah;
d)
talang air terbuat dari bahan yang kuat dan menjamin air
mengalir dengan lancar berupa baja lembaran lapis seng/pipa
PVC;
e)
pintu harus terbuat dari bahan yang kuat, tahan lama dan
dilengkapi dengan kunci yang kuat, serta berkanopi guna
menjamin kelancaran pemasukan dan pengeluaran barang;
f)
g)
h)
i)
terdapat fasilitas
kadaluarsa;
j)
k)
l)
alat pemadam
kebakaran yang
tidak
5)
6)
Fasilitas
Penampungan ikan hidup
2.
3.
4.
Kolam/tempat pengendapan
5.
6.
7.
Filter/aerasi
Tabel III-18. Peralatan Pasar
No.
1.
Peralatan
Timbangan (Kapasitas 1 kg; Kapasitas 10 kg ;Kapasitas 50 kg)
2.
3.
4.
Aerator Battery
5.
Happa
6.
Counter
7.
8.
Aquarium
Tabel III-19. Peralatan Perkolaman
No.
Peralatan
1.
Cangkul
2.
Sekop
3.
Garpu
4.
5.
Ember
6.
Waring
7.
Geser
8.
Pakaian Lapangan
9.
Sepatu Karet
10.
Happa
11.
Peralatan
Pompa Air Diesel 10 PK
2.
3.
4.
5.
6.
No.
Jenis Bangunan
1.
Kantor
2.
3.
4.
Laboratorium
5.
Rumah Pompa
6.
Rumah generator
7.
Gudang
8.
9.
7) Spesifikasi ...
- 84 7)
Spesifikasi teknis
rehabilitasi raiser/subraiser
sebagaimana pada Tabel III-22 sebagai berikut:
ikan
hias
No.
1.
Kolam karantina
2.
Kolam grading
3.
Kolam stock
4.
Kolam penginapan
5.
Kolam retail/pemasaran
6.
Kolam reservoir
7.
Saluran air/drainase
8.
Aquarium
9.
Bangunan kantor/administrasi
10
Areal parkir
11
12
Penangkal petir
13
Ruang jaga/satpam
15
16
Pagar, toilet
17
8) Spesifikasi ...
- 85 8)
No.
1.
2.
Jenis pekerjaan
Bangunan
Spesifikasi teknis
- Saluran drainase
- Tirai udara
- Lantai
- Dinding
- Langit-langit
- Penerangan
Peralatan Pendukung
- Meja display
- Aquarium/wadah ikan
hidup
- Timbangan digital
- 86 No.
Jenis pekerjaan
Spesifikasi teknis
- Cool box
- Freezer cabinet
- Rak pemasaran
yang
- Peralatan lainnya
terkait dengan fungsi
kios pemasaran ikan
9)
- 87 -
Jenis pekerjaan
Saluran drainase
Spesifikasi teknis
Terbuat dari bahan kedap air dengan ukuran
yang
cukup
besar
dengan
kemiringan
yang
cukup
ke
arah
pembuangan,
dilengkapi
dengan
perangkap (trap) dan kisi yang dapat diangkat
untuk
memudahkan
pembersihannya
Lantai
Terbuat dari bahan yang kedap air, permukaan halus namun tidak licin, tidak mudah dipengaruhi minyak ikan dan air
garam serta mudah dibersihkan dengan
kemiringan 10 kearah saluran pembuangan
Langit-langit
Penerangan
5. Meja ...
- 88 No.
Jenis pekerjaan
Spesifikasi teknis
Meja Pemasaran
Penampungan
hidup
7.
Peralatan
Spesifikasi
Pisau
Talenan
Bahan: vinyl
Keranjang/Trays
Bahan: Plastik
Timbangan
Meja
Cool Box
Kerangka
kayu/triplex,
berinsulator
styrofoam/polyurhetene, lapisan luar fiber
glass, tebal 6-7 cm
Peralatan
Dryer/mesin
pengering
Spesifikasi
Jenis: Oven pengering
lemari (cabinet dryer)
Keterangan
tipe Proses pengeringan
rumput
laut
menggunakan
oven
Dimensi luar: (0,8 0,75 1,7)
m dan dimensi ruang pengering tersebut pada suhu
50 C selama 6 jam.
(0,75 0,6 1,3) m.
Jumlah rak pengering : 5
dengan kapasitas 40 kg serat
karagenan.
Daya : 1000 W dan tegangan
220 V.
Kelengkapan : Alat pengatur
suhu otomatis (0-400C) serta
kipas
dengan
kecepatan
putaran 2400 rpm dan daya
100 W.
D.
Alat
pengepres
hidrolik
Peralatan
lainnya
dalam
rangka
mendukung
fungsi depo
pemasaran
rumput laut
Pengertian
1)
- 90 -
b.
2)
3)
Persyaratan umum
1)
c.
b)
pengadaan
air
bersih
dapat
dilaksanakan
dengan
memanfaatkan mata air atau pembuatan sumur tradisional;
c)
d)
2)
Penyediaan sarana penerangan energi surya dikhususkan di pulaupulau kecil yang belum terjangkau oleh jaringan PLN untuk 5
sampai dengan 10 tahun ke depan.
3)
Pemilihan lokasi pembangunan jalan kampung/desa di pulaupulau kecil dan syarat-syarat teknis lainnya dikoordinasikan
dengan instansi terkait di kabupaten/kota; dan
b)
Persyaratan teknis
1)
sumur tradisional/sumur
kedalaman 0-15 m;
dangkal/bor
dangkal
dengan
b)
c)
d)
e)
- 91 -
2)
f)
g)
d.
b)
Spesifikasi teknis
1)
No
Jenis pekerjaan
Sarana
Sumber air
Pompa
Generator Listrik
Pipa Hisap PVC AW
Pipa distribusi
Bangunan Penunjang
Konstruksi reservoir
1
1
1
1
1
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
2.
unit
- Baja Siku
- Galvanize
Fibreglas/Polyethilene, kapasitas volume minimal 5000 liter
3.
Rumah Pompa
a. Pondasi
b. Lantai
c. Dinding
1
1
1
Unit
Unit
Unit
d. Rangka atap
e. Penutup atap
f. Penerangan
1
1
1
Unit
Unit
Unit
I
1.
2.
3.
4.
5.
II
1.
Jumlah
Keterangan
Batu Alam
Bata/Bataco diplester dan diaci
Kayu, Bata/Bataco diplester &
diaci
Kayu
Asbes, -Gentin, Zeng
Listrik (Genset )
Gambar IV-1 ...
- 92 -
Bak Penampungngan
Akhir 1
g)
3) Spesifikasi ...
- 93 3)
No.
Jenis Pekerjaan
Lebar jalan
Pondasi
2.
Barang/Material
(1-2) Meter
batu alam, campuran 1 PC ;
4 pasir
Pengertian
1)
2)
3)
4)
Pondok wisata:
a)
b)
c)
d)
konstruksi bangunan terbuat dari bahan bangunan yang tersedia dan mudah didapat dan mengutamakan bahan lokal.
e)
f)
g)
h)
- 94 b.
Persyaratan umum
1)
2)
b)
c)
d)
e)
f)
Konsumen SPDN/SPBN:
(1) nelayan yang menggunakan kapal
dengan ukuran maksimum 30 GT; dan
ikan
Indonesia
Pengelola SPDN/SPBN:
(1) pengelola SPDN adalah koperasi berbasis LEPP-M3,
Koperasi Perikanan, atau Koperasi masyarakat pesisir
lainnya yang sudah mengadakan rapat anggota tahunan,
sedangkan
SPDN/SPBN
swadana
pengelolaanya
dimungkinkan koperasi, perorangan, dan perusahaan;
(2) memiliki referensi bank, NPWP, dan keterangan fiskal.
(3) pengusahaan SPDN/SPBN bersifat langsung yaitu antara
Pertamina dengan pengusaha/pengelola yang ditunjuk
dan tidak boleh disubkontrakkan.
(4) mendapat ijin lokasi, ijin timbun, ijin gangguan dan ijin
tempat usaha dari instansi yang berwenang dari otoritas
setempat.
h) Pengelola ...
...
- 95 -
c.
h)
i)
j)
k)
Persyaratan teknis
1)
material pasangan
diperlukan):
batu
alam/batu
gunung
(apabila
2)
d.
Spesifikasi teknis
1)
b)
Jenis Pekerjaan
Konstruksi tiang
Bahan/Material/Keterangan
- Beton ukuran 30 s/d 40x30 s/d 40 cm, tanpa
sambungan dan menggunakan besi beton ulir
ukuran minimal 19 mm dan campuran 1:2:3
- Kayu ukuran 10 s/d 20x10 s/d 20 cm tanpa
sambungan
- Jarak antara tiang satu dengan tiang yang lain
dipasang pengaku yang terbuat dari beton atau
kayu
2.
Tiang pengaku
3.
Lantai dermaga
4.
Galvanize
5.
Panjang dermaga
6.
Lebar dermaga
1,5 m
2) Spesifikasi ...
- 98 2)
Spesifikasi SPDN/SPBN
Rancang bangun dan spesifikasi teknis sesuai dengan spesifikasi
teknis yang ditetapkan oleh Pertamina. Khusus SPDN/SPBN yang
dibangun di sentra-sentra nelayan non Pelabuhan Perikanan, maka
rancang bangun SPDN/SPBN selain mengikuti persyaratan teknis
Pertamina, juga mengacu pada aturan terhadap konstruksi spesifik
bangunan di sempadan pantai yang ditetapkan oleh pemerintah
kabupaten/kota.
SPDN
&
KEDAI PESISIR
- 99 3.
b.
Pengertian
1)
2)
3)
Persyaratan umum
Persyaratan umum penyediaan sarana dan prasarana kawasan konservasi perairan:
1)
2)
3)
4)
c.
b)
c)
Persyaratan teknis
1)
kantor pengelola:
(1) bangunan kantor pengelola bernuansa lingkungan dan
menyesuaikan dengan budaya lokal;
pusat informasi:
(1) ruang dan desain interior pusat informasi
sedemikian rupa agar menarik pengunjung;
ditata
pintu gerbang:
(1) pintu gerbang dapat dituliskan SELAMAT DATANG
dengan nama kawasan konservasi perairan dalam gaya
arsitektur lokal, dan bila perlu dilengkapi dengan bahasa
Inggris;
(2) spesifikasi pintu gerbang didominasi bahan-bahan alami
lokal (kayu dan lain-lain) yang mudah didapat di daerah
dimana kawasan konservasi perairan berada;
(3) ukuran pintu gerbang disesuaikan dengan lokasi dan
kondisi lingkungan setempat, dengan mempertimbangkan
sarana transportasi yang banyak dipergunakan para
pengunjung;
(4) pintu gerbang yang dibangun menghadap jalan raya agar
memperhitungkan tinggi dan lebar kendaraan yang
diijinkan masuk melewati jalan tersebut, sedangkan pintu
gerbang dibangun jauh dari jalan raya cukup disesuaikan
dengan kondisi di lapangan;
(5) rangka ...
d)
pondok jaga:
(1) berfungsi
sebagai
tempat
petugas
melakukan
pengawasan dan pengendalian kawasan konservasi
perairan;
(2) dalam rangka pengawasan dan pengendalian tersebut,
petugas dimungkinkan tinggal lebih lama di pondok jaga;
(3) didesain sedemikian rupa sesuai fungsinya sebagai
tempat tinggal sementara petugas dalam rangka
pengawasan dan pengendallian, sehingga ruang di
pondok jaga minimal terdiri dari ruang kerja merangkap
ruang tamu, ruang komunikasi, kamar tidur, dan kamar
mandi/toilet;
(4) dirancang dengan ukuran disesuaikan ketersediaan lahan,
dengan
gaya
arsitektur
budaya
lokal
dengan
mengedepankan aspek lingkungan sehingga kesan
nuansa alami lebih dominan, dengan konstruksi bangunan
diupayakan mengedepankan aspek lilngkungan seperti
bangunan panggung;
(5) dibangun dengan meminimalkan bangunan beton (model
panggung) mengutamakan bahan kayu atau bahan alami
lainnya yang mudah didapat di daerah tersebut; dan
(6) dibangun di zona sesuai peruntukannya dan/atau di lokasi
yang terbuka dengan jarak yang relatif dekat dari pantai,
sehingga pengawas dapat mengamati kegiatan yang ada
di kawasan konservasi perairan.
f) pos ...
- 103 -
f)
pos jaga:
(1) merupakan fasilitas yang berfungsi sebagai pos
pengamanan kelompok penjaga/ pengawas yang terletak
di dalam kawasan konservasi perairan dan dibangun
hanya
untuk
tempat
berlindung
kelompok
penjaga/pengawas untuk beberapa saat (disarankan
untuk tidak untuk menginap);
(2) konstruksi bangunan didesain sesederhana mungkin dan
menyesuaikan dengan budaya lokal dengan dominasi
bahan yang alami namun cukup kuat untuk menghadapi
kondisi lapangan, sehingga fungsi pengawasan dapat
optimal;
(3) konstruksi bangunan pos jaga terdiri atas ruang jaga dan
kamar mandi/toilet;
(4) konstruksi bangunan dapat berupa bangunan panggung
dengan mengedepankan aspek lingkungan serta
optimalisasi fungsi sebagai tempat pengawasan;
(5) material bangunan pos jaga bisa berupa bahan yang
terbuat dari jenis kayu dan tidak menggunakan batu
karang. Jenis kayu yang digunakan untuk bangunan
diharapkan dari jenis yang cukup kuat; dan
(6) dibangun di zona sesuai peruntukannya dan/atau di lokasi
yang
sensitif
terhadap
pelanggaran,
sehingga
memudahkan petugas mengamati kegiatan yang ada di
kawasan konservasi tersebut.
g)
Shelter:
(1) berfungsi sebagai tempat berlindung, tempat beristirahat
sementara
serta
tempat
pengunjung
menikmati
pemandangan yang ada di kawasan;
(2) konstruksi shelter didominasi dari bahan kayu yang
mudah didapat disekitar lokasi dengan arsitek gaya lokal.
Kalaupun diperlukan konstruksi semen diupayakan
mengedepankan konstruksi/relief alam sehingga timbul
kesan alami;
(3) material shelter didominasi dari kayu dengan atap terbuat
dari rumbai daun kelapa, ijuk dan/atau jenis atap lainnya
dengan gaya arsitektur lokal;
(4) tempat duduk didesain sedemikian rupa dengan
mengedepankan kenyamanan dan keasrian pengunjung
yang memanfaatkannya; dan
(5) ditempatkan ...
h)
pos retribusi:
(1) berfungsi sebagai pos penarikan dana retribusi sebagai
pemberian izin untuk memasuki kawasan konservasi
perairan, yang diatur dengan peraturan daerah
kabupaten/kota setempat;
(2) konstruksi bangunan didesain sesederhana mungkin dan
menyesuaikan dengan budaya lokal dengan dominasi
bahan yang alami namun cukup kuat untuk menghadapi
kondisi lapangan, sehingga fungsi pos retribusi dapat
optimal;
(3) secara teknis konstruksi bangunan pos retribusi terdiri
atas ruang jaga;
(4) konstruksi bangunan dapat berupa bangunan panggung
dengan mengedepankan aspek lingkungan serta
optimalisasi fungsi;
(5) material bangunan pos retribusi bisa berupa bahan yang
terbuat dari jenis kayu dan tidak menggunakan batu
karang. Jenis kayu yang digunakan untuk bangunan
diharapkan dari jenis yang cukup kuat; dan
(6) dibangun ...
talud:
(1) merupakan lereng/dinding penyangga, berfungsi untuk
memperkuat suatu saluran di sungai maupun di pantai,
sehingga bangunan saluran tersebut dapat bertahan dari
proses erosi; dan
(2) berbagai jenis konstruksi talud dapat terbuat dari
pasangan batu kali, batu kosok, batu kali berusuk beton,
cermaton (cerucuk matras beton), bronjong kawat, dan
berbagai jenis tersebut dapat dikombinasikan dengan
tiang pancang beton bertulang.
j)
Drainase:
(1) berfungsi mengalirkan air permukaan ke badan air dan
atau ke bangunan resapan air; dan
(2) berbagai jenis konstruksi drainase dapat terbuat dari
pasangan batu kali, batu kosok, batu kali berusuk beton,
cermaton (cerucuk matras beton), bronjong kawat, dan
berbagai jenis tersebut dapat dikombinasikan dengan
tiang pancang beton bertulang.
k)
2)
meubelair:
(1) merupakan perabotan/meubelair (meja kursi, sofa,
bangku, meja rapat, tempat tidur, lemari dan jenis
meubelair lainnya) untuk menunjang kelancaran
pelaksaanan tugas di kantor pengelola, pusat informasi,
pondok jaga, pondok wisata dan pos jaga serta sarana
pengelolaan kawasan konservasi perairan lainnya; dan
(2) terbuat ...
- 106 (2) terbuat dari bahan kayu, besi atau alumunium yang
mudah dalam perawatan.
b)
c)
d)
e)
alat selam:
(1) alat selam adalah peralatan dasar yang digunakan dalam
penyelaman untuk tujuan identifikasi, inventarisasi atau
pun monitoring habitat/kawasan atau biota di daerah
kawasan konservasi perairan;
(2) peralatan ...
- 107 (2) peralatan selam minimal terdiri dari masker, snorkle, fin,
Rambu-rambu laut:
(1) rambu-rambu laut merupakan salah satu alat pembantu
dalam navigasi di perairan untuk menikmati panorama
bawah air atau pemanfaatan lainnya seperti memancing
dan/atau pemanfaatan jasa lingkungan lainnya;
(2) rambu-rambu laut dibangun di daerah obyek wisata alam
laut yang penataannya sedemikian rupa sehingga
membantu alur pelayaran, serta dapat terjamin
keamanannya;
(3) pada rambu laut tersebut dibuat tali/rantai yang
ditambatkan/ditanam didasar laut sehingga menjamin
rambu laut tidak akan lepas dari tempatnya karena
ombak atau arus atau beban perahu;
(4) secara teknis konstruksi rambu laut dibuat dari bahan
yang mempunyai berat jenis lebih kecil dari berat jenis air
sehingga mengapung dan tahan karat;
(5) rambu laut mempunyai warna yang jelas/mudah dilihat
dari kejauhan dan besarnya disesuaikan dengan
kebutuhan;
(6) rambu laut diharapkan terbuat dari fiber atau bahan
lainnya yang cukup besar dengan warna yang cukup
kontras dilihat dari jarak jauh, serta tahan terhadap
karat;
(7) rambu laut tersebut ditanam dengan menggunakan tali
yang kuat atau rantai ke dasar perairan atau batu karang;
(8) dipasang di daerah yang mempunyai potensi obyek
wisata alam bawah air atau obyek potensi jasa lingkungan
lainnya; dan
(9) daerah yang aman terhadap arus dan ombak.
d. Spesifikasi ...
- 109 d.
Spesifikasi teknis
Spesifikasi teknis penyediaan sarana dan prasarana pemberdayaan
ekonomi masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil disesuaikan dengan
kebutuhan dan kebiasaan masyarakat setempat. Contoh spesifikasi
pondok wisata secara rinci sebagai berikut:
Tabel IV-8. Contoh Spesifikasi Pondok Wisata
No.
Jenis pekerjaan
Bahan/material
2
1.
Luas bangunan
7x9m
2.
Pondasi
- Batu Alam
- Batu merah/bataco
- Menggunakan sloof beton cor
3.
Dinding
4.
Lantai
5.
Rangka atap
Kayu
6.
Penutup atap
7.
Rangka plafon
8.
Plafon
- Tripleks, tebal = 5 mm
- Asbes 1x1 m
9.
Finishing dinding
10. Penerangan
Cat
- Listrik minimal 450 Watt
- LTS 50 WP (2 Unit)
E. Penyediaan ...
- 110 E.
2.
Pengertian
a.
b.
c.
d.
Persyaratan umum
Persyaratan umum daerah yang mengusulkan pengadaan speed boat
pengawasan harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
memiliki wilayah laut dan perairan umum (danau dan sungai) yang
potensial dalam pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan;
sebagai daerah rawan pelanggaran dalam pemanfaatan sumber daya
kelautan dan perikanan;
mampu menyiapkan dana operasional dan pemeliharaan setiap
tahunnya;
tersedia sumber daya pengawasan (pengawas perikanan maupun PPNS
Perikanan), yakni:
1)
2)
3)
3. Persyaratan ...
- 111 3.
Persyaratan teknis
a.
bahan/material
mesin penggerak
mesin penggerak untuk speed boat pengawasan, besar (ukuran/
kapasitas) dan jenisnya (in-board/out-board) menyesuaikan
dengan material/bahan body speed boat dan sehingga dapat
memenuhi kecepatan yang memadai sebagai speed boat
Pengawasan. Speed boat pengawasan dengan ukuran 12 m dapat
dirancang menggunakan mesin out-board;
3)
b)
4)
sistem penerangan
sistem penerangan yang digunakan dalam speed boat pengawasan
terdiri dari : lampu cabin, lampu navigasi (merah dan hijau), lampu
sorot (halogen) dan lampu putar (lampu sirine) sesuai standar
kapal pengawas.
5)
b) Nama ...
- 112 b)
nama speed boat diambil dari nama jenis ikan, yang memiliki
makna; kewibawaan, kekuatan dan ketangguhan. Nama speed
boat ditulis dengan huruf kapital jenis arial, ditempatkan pada
dinding luar lambung kanan dan kiri buritan kapal, dengan cat
warna putih, dengan ketentuan:
(1) nama kapal ditulis pada buritan di bawah garis geladak
utama dengan jarak 1/10 tinggi permukaan bebas kapal;
(2) tinggi huruf berukuran minimum 1/20 tinggi permukaan
bebas kapal dan maksimum 1/8 tinggi permukaan bebas
kapal, disesuaikan dengan besarnya kapal serta
keindahan/estetika;
(3) strip speed boat berbentuk dua garis miring sejajar
berwarna kuning tua dan putih dan ditempatkan di
lambung kanan dan kiri di bagian haluan dengan
kemiringan 60 kearah haluan, dimulai dari garis air ke
atas.
6)
7)
4.
b)
c)
dinding lambung bagian luar kapal di bawah garis air atau bottop area berwarna merah tua sesuai warna cat anti fouling;
d)
Spesifikasi teknis
Pengadaan speed boat pengawasan yang ditetapkan sebagai berikut:
a.
Ukuran pokok
ukuran pokok speed boat pengawasan ukuran 8 Meter ditetapkan
sebagai berikut:
- 113 Tabel V-1. Ukuran Pokok Speed Boat Pengawasan Ukuran 8 Meter
No.
1.
Komponen
Panjang
2.
Mesin penggerak
2 x (80-90 HP)
3.
Sistem propulasi
Outboard Engine
4.
Kecapatan jelajah
20 Knot
5.
Penumpang
6.
7.
Endurance
8 Jam
8.
Sistem pendingin
Air laut
2)
Ukuran
8 meter
10 Orang
Disesuaikan
Konstruksi
Konstruksi speed boat pengawasan terdiri dari lambung dan
geladak FRP, pondasi mesin, tanki, fender, jendela, plafon/langitlangit, dinding/wall dan ruang cabin.
3)
Permesinan
a)
Umum
Tenaga penggerak speed boat terdiri dari 2 (dua) outboard
motor yang bekerja dengan tenaga maksimal secara terus
menerus pada saat kapal operasi dan telah melalui tes yang
dilaksanakan di pabrik pembuat sesuai standard protocol
pabrik, dengan besar mesin yang digunakan sesuai dengan
perhitungan speed power prediction yang ditunjukkan dengan
grafik dan perhitungan, serta pemeliharaan dan perawatan
mesin disediakan peralatan sesuai dengan standar pembuat
mesin dan dilengkapi dengan:
(1)
(2)
box tool kits (obeng, kunci pas, tang, kunci ring, kunci L
dan lain-lain) 1 set;
(3)
(4)
Penggerak
Mesin
Outbaord motor
2.
Power
2 x (80-90) HP
3.
Cooling System
4.
Starting
Electrical
b)
Spesifikasi
Sistem kontrol
Mesin penggerak dikendalikan oleh remote control yang
dihubungkan oleh flexible cable dan bekerja dikontrol melalui
instrument panel, keduanya diletakkan pada dashboard di
ruang kemudi, serta indikator bahan bakar dengan
menggunakan 2 sistem indikator, yaitu manual dan electric.
4)
Instalasi listrik
a)
Sistem listrik
(1) Instalasi listrik yang terpasang menggunakan kabel
marine use, sumber listrik berasal dari 2 (dua) battery
dengan kapasitas yang sama, yang besarnya disesuaikan
dengan power load balance speed boat dan ditempatkan
di dalam kotak battery yang terbuat dari marine plywood.
(2) Battery tersebut dipergunakan untuk starting mesin
penggerak, menghidupkan lampu-lampu navigasi, alat
komunikasi serta pompa bilga yang terpasang di kapal
dan pengisian kembali arus listrik ke battery melalui
rectifier yang terpasang pada masing-masing mesin
penggerak.
b)
Switch panel/saklar
Aliran listrik dikendalikan melalui switch panel yang terpasang
pada dashboard yang ditempatkan pada ruang kemudi dan
dilengkapi dengan sikring/pemutus arus dan terdapat sekering
cadangan untuk masing-masing saklar. Saklar-saklar tersebut
untuk menghidupkan lampu, alat navigasi dan pompa bilga.
c)
- 115 d)
e)
f)
g)
Perlengkapan keselamatan
-
Perlengkapan tambat
-
Perlengkapan lain-lain
Perlengkapan lain yang dipersyaratkan dalam speed boat
pengawasan, yaitu: 2 (dua) set pompa bilga portablesubmersible 1000 GPH + Automatic.
Gambar V-1 ...
116
YAMAHA
DOLPHIN 13
b.
Ukuran pokok
Ukuran pokok speed boat pengawasan ukuran 12 Meter ditetapkan
sebagai berikut:
117
Komponen
Ukuran
1.
Panjang
12 meter
2.
Mesin penggerak
2 x (150-200 HP)
3.
Sistem propulasi
Outboard Engine
4.
Kecapatan jelajah
22 Knot
5.
Penumpang
12 Orang
6.
Disesuaikan
7.
Jam Operasi
8 Jam
8.
Sistem pendingin
Air laut
Tabel V-4. Ukuran Pokok Speed Boat Pengawasan type In-Board Engine
No.
1.
Panjang
Komponen
Ukuran
12.9 meter
2.
Mesin penggerak
2 x (200-300 HP)
3.
Sistem propulasi
Inboard Engine
4.
Kecapatan jelajah
25 Knot
5.
Penumpang
10 Orang
6.
Disesuaikan
7.
Jam Operasi
8 Jam
8.
Sistem pendingin
Air laut
2)
Konstruksi
a)
b)
c) geladak ...
118
c)
3)
Permesinan
a)
Umum
Tenaga penggerak kapal terdiri dari dua outboard engine type
CC-CCW (Clock Wise-Counter Clock Wise) Starboard CW dan
Portside CCW dilihat dari buritan (look after) yang bekerja
dengan tenaga maksimal secara terus-menerus pada saat
kapal beroperasi, dan telah lulus tes yang dilaksanakan di
produsen pembuat mesin sesuai protocol standar yang
berlaku, dan untuk pemeliharaan dan perawatan mesin
disediakan peralatan sesuai dengan standar pembuat mesin
yang dilengkapi dengan:
-
Penggerak
Spesifikasi
Mesin
Sistem Pendingin
Starting
Electric
Type
Sistem control
b)
c)
4. Instalasi ...
119
4)
Instalasi listrik
a)
b)
Sistem listrik
-
Switch panel/saklar
Aliran listrik dikendalikan melalui switch panel yang terpasang
pada dashboard yang ditempatkan pada ruang kemudi dan
dilengkapi dengan sekering/pemutus arus dan dua sekering
cadangan pada setiap saklar untuk menghidupkan lampu, alat
navigasi dan pompa bilga.
c)
d)
komunikasi
pada
speed
boat
120
e)
Peta perairan;
Perlengkapan keselamatan
Perlengkapan keselamatan pada speed boat pengawasan
terdiri atas:
f)
g)
Perlengkapan tambat
-
Perlengkapan lain-lain
Perlengkapan lain yang dipersyaratkan pada speed boat
pengawasan, yaitu 2 set pompa bilga portable sumersible
1.000 GPH + Automatic.
121
Gambar V-2. Contoh General Arrangement Speed Boat Ukuran 12 Meter Type In Board
Hercule s 500
200
Enduro
Hercules 500
YAMAHA
Hercules 500
122
200
YAMAHA
Enduro
b.
Ketersediaan lahan
Untuk
pengadaan
bangunan
pengawasan
(kantor/pos
pengawasan)
harus
disediakan
lahan
oleh
pemerintah
2
kabupaten/kota sekurang-kurangnya 120 m , akses mudah dicapai
serta dekat dengan kegiatan usaha perikanan (Pelabuhan
Perikanan, Pangkalan Pendaratan Ikan atau tempat pelelangan
ikan).
2)
b) Konstruksi ...
123
3)
b)
c)
124
RUANG
RUANG PENGAWAS
KOMUNIKS
AI
RUANG
PENGAWAS
MAINENTRANCE
KM/WC
NK
UPS/
GUDANG
TR
MENARAPENGAWAS
PARKIR
MOTOR
RUANG
KOMUNIKASI
RUANG
PENGAWAS
Gambar V-4. Denah Tampak Lantai Atas dan Lantai Bawah Bangunan Pengawasan
125
c.
b)
c)
(2)
terdapat 42 channel;
(3)
(4)
(7)
rechargeable betteries;
memory minimal 10 channel;
scan (channel, privacy code, memory);
backlit LCD, tidak menyilaukan;
(8)
(9)
vibrate alert.
(5)
(6)
126
2)
b)
127
Tabel V-5. Spesifikasi Teknis Alat Komunikasi tetap VHF Marine Radio
No
Jenis Barang
Spesifikasi
1.
TRX HF IC 718
2.
Power Supply
3.
Antenna Broad
Band
4.
AVO Meter
5.
SWR Meter
6.
Tool kits
7.
Guy Tower/
Galvanis
8.
Penangkal petir
d. Persyaratan ...
128
d.
Ketersediaan lahan
Garasi speed boat pengawas diperuntukan bagi pemerintah
kabupaten/kota yang telah memiliki speed boat pengawas. Luas
lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan garasi speed boat ini
disesuaikan dengan speed boat pengawas yang dimilki.
2)
Lokasi
Penentuan lokasi speed boat disarankan berada di atas
perairan pantai untuk kemudahan mobilitas speed boat. Kondisi perairan harus tenang untuk menjaga kondisi speed boat
tetap stabil pada posisinya dan
tidak terbentur bangunan
garasi akibat gelombang yang mungkin terjadi. Garasi ini harus dilengkapi akses untuk proses docking/perawatan berupa
rel menuju workshop yang berada di darat. Selain itu apabila
speed boat tidak digunakan dalam waktu lama, akan terhindar
dari pengaruh korosi air laut.
b)
Fungsi
Garasi harus memenuhi fungsinya yaitu melindungi speed boat
dari cuaca (hujan, sinar matahari) dan keamanan (pencurian).
Dengan adanya garasi,
kerusakan speed boat akibat
pengaruh lingkungan akan kecil. Dengan demikian speed boat
akan terawat dengan baik, tidak cepat rusak, berkarat, terlindungi sehingga memiliki masa keawetan dalam fungsi gunanya.
c)
Spesifikasi
Struktur utama (kolom, balok, rangka atap) garasi speed boat
terbuat dari baja profil dengan ukuran seperti tercantum pada
gambar dengan struktur pondasi beton bertulang dengan
tiang pancang. Atap menggunakan penutup zincalum atau
setara dengan itu. Untuk kondisi daerah yang sangat sulit untuk menggunakan bahan tersebut di atas dikarenakan kondisi
transportasi material, sehingga biaya pembangunan garasi
speed boat dengan bahan tersebut sangat mahal (berkali-kali
lipat) maka bisa diganti dengan menggunakan kayu dengan
kelas kuat I, sehingga memiliki kekuatan dan masa guna pakai
yang memenuhi standar.
129
Gambar V-8. Denah dan Gambar Garsi Speed Boat Pengawasan
130
F.
Pengertian
a.
b.
c.
d.
2.
e.
f.
Persyaratan umum
Persyaratan umum bagi kabupaten/kota untuk penyediaan sarana dan
prasarana penyuluhan kelautan dan perikanan meliputi:
a.
b.
c.
d.
e.
f. seluruh ...
131
f.
3.
Persyaratan teknis
a.
b.
2)
3)
4)
5)
6)
b)
c)
kendaraan diperuntukkan
fungsional;
d)
e)
2) Kendaraan ...
132
2)
3)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
kendaraan
minapolitan
b)
c)
4)
luas
berkaitan
boat
dengan
d)
e)
b)
c)
d) kabupaten/kota ...
133
5)
4.
d)
e)
b)
Spesifikasi teknis
a. Spesifikasi teknis bangunan pos penyuluhan kelautan dan perikanan:
1)
2)
3)
4)
5)
134
135
1)
2)
3)
4)
c. Spesifikasi ...
136
c.
Spesifikasi
Mini bus dengan CC: 2600-2800
Warna : biru tua
Tulisan : KENDARAAN FUNGSIONAL PENYULUHAN KELAUTAN DAN
PERIKANAN
Pada bagian samping kiri dan kanan; Logo KKP pada bagian depan dan
belakang mobil
Pintu dapat dibuka dari samping kanan, kiri, dan belakang
2.
4.
5.
137
b)
c) perlengkapan ...
138
c)
perlengkapan tambahan:
(1) perlengkapan tambat: 1 (satu) set tali tambat diameter
inch @ 10 (sepuluh) meter, 2 (dua) buah dayung;
(2) perlengkapan penolong: 6 (enam) buah life jacket;
d)
e)
f)
jaket
logo KKP dan tulisan Kementerian Kelautan dan Perikanan ditulis disamping kanan speed boat, sedangkan tulisan SULUH
MINA tercantum disamping kiri speed boat.
2)
3)
4)
5)
bahan fiberglass;
6)
139
7)
8)
9)
perlengkapan standar:
10)
a)
b)
perlengkapan tambahan:
a)
b)
11)
12)
13)
f. Spesifikasi ...
140
f.
No.
Nama Peralatan
Spesifikasi
pH Meter
DO Meter
Salinometer
Refractometer
Standar Lab
Thermometer
Hypopisasi
Standar Lab
Komputer
Printer
Laser Jet
UPS
10
Proyektor Digital
Standar
11
Speaker Aktif
Disesuaikan
12
13
Sound System PA
Standar
14
Meja Komputer
15
Lemari Buku
Ukuran 2 m x 3 m
16
Rak Buku
17
Kursi
18
Meja Baca
19
Meja Rapat
20
Papan Tulis
21
Layar OHP
Standar
22
Buku-Buku
23
Majalah
G. penyediaan ...
141
G.
Pengertian
Sarana statistik perikanan adalah seluruh fasilitas peralatan fisik yang
diperlukan untuk mendukung peningkatan penyediaan data statistik
perikanan yang cepat, akurat dan terkini.
2.
3.
Persyaratan teknis
a.
Persyaratan teknis penyediaan sarana statistik perikanan agar memperhatikan standar dan persyaratan teknis untuk
menunjang
peningkatan ketersediaan data statistik perikanan.
b.
Pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan penyediaan sarana statistik perikanan meliputi penyediaan
kendaraan roda 2 dan peralatan pengolah data berupa komputer dengan
rincian kegiatan tersebut sebagaimana Tabel VII-1.
Tabel VII-1. Kendaraan Roda 2 dan Peralatan Pengolah Data
No.
1.
Kendaraan roda 2
2.
Uraian
Ukuran/Banyaknya
1 Unit
1 paket
142
LAMPIRAN V : Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan R.I.
Nomor PER.23/MEN/2010
tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana
Alokasi Khusus Bidang Kelautan dan Perikanan
Tahun 2011
No.
I.
A.
B.
II.
A.
1.
2.
B.
1.
2.
2. Jumlah pembenih
(orang)
1. Jumlah produksi
perikanan budidaya
(ton)
143
No.
C.
1.
2.
Kegiatan
Indikator Kinerja
a. Pembangunan/rehabilitasi
sarana dan prasarana fisik
pengembangan kawasan
budidaya laut
b. Pembangunan/rehabilitasi
sarana dan prasarana fisik
pengembangan kawasan
budidaya air payau
c. Pembangunan/rehabilitasi
sarana dan prasarana fisik
pengembangan kawasan
budidaya air tawar
Penyediaan dan rehabilitasi sarana
pemasaran hasil perikanan
Penyediaan/Rehabilitasi Sarana
dan Prasarana Pengolahan dan
Peningkatan Mutu Hasil Perikanan
a. Penyediaan bangsal
pengolahan hasil perikanan
skala kecil
b. Rehabilitasi bangsal
pengolahan hasil perikanan
c. Penyediaan peralatan
pengolahan hasil perikanan
sederhana
d. Penyediaan gudang beku (cold
storage) skala kecil
e. Penyediaan pabrik es skala
kecil
f. Penyediaan ruangan
berpendingin (chilling room)
g. Rehabilitasi gudang beku (cold
storage)
h. Rehabilitasi pabrik es
i. Rehabilitasi ruangan
berpendingin (chilling room)
j. Penyediaan peralatan sistem
rantai dingin sederhana
Penyediaan/rehabilitasi sarana
prasarana pemasaran hasil
perikanan
a. Penyediaan depo pemasaran
hasil perikanan skala kecil
b. Rehabilitasi depo pemasaran
hasil perikanan
c. Penyediaan/rehabilitasi tempat
pemasaran benih ikan
d. Rehabilitasi raiser/sub raiser
ikan hias
e. Penyediaan kios mini
pemasaran hasil perikanan
f. Penyediaan sarana pemasaran
bergerak roda 2 dan 3
2. Jumlah pembudidaya
(orang)
Keterangan
1. Tingkat konsumsi
ikan (kg/kapita)
2. Volume ikan dipasarkan (ton)
Jumlah benih ikan
dipasarkan (ekor
DAK Kabupaten/Kota
Bidang Kelautan dan
Perikanan
144
No.
D.
1.
2.
3.
E.
Kegiatan
Indikator Kinerja
1.
2.
F.
1.
2.
Keterangan
DAK Kabupaten/Kota
Bidang Kelautan dan
Perikanan
DAK Kabupaten/Kota
Bidang Kelautan dan
Perikanan
145
No.
G.
Kegiatan
Indikator Kinerja
Keterangan
DAK Kabupaten/Kota
Bidang Kelautan dan
Perikanan
146
LAMPIRAN VI : Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan R.I.
Nomor PER.23/MEN/2010
tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana
Alokasi Khusus Bidang Kelautan dan Perikanan
Tahun 2011
Nomor
Menu Kegiatan/Sub
Kegiatan
DAK
Pendamping
Total
Indikator Keluaran
(Output)
Satuan
(unit)
Total
147
Halaman 2.
Pagu Anggaran
No
Menu
Kegiatan/
Sub
Kegiatan/
Rencana
Kegiatan
Sisa Anggaran
DAK
Pendamping
Jml
DAK
Pendamping
Jmh
Rata-rata
Kemajuan
fisik (%)
10
DAK
Pendamping
Jml
11
12
13
Volume/
Satuan
TOTAL
148
Halaman 3.
D. PERMASALAHAN DAN LANGKAH TINDAK LANJUT YANG DIPERLUKAN
No.
Kendala
Tindak Lanjut
yang Diperlukan
,
Kepala Dinas,
(..)