Anda di halaman 1dari 33

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

NOMOR 0 7 0
TAHUN 2015

TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA K E R J A DAN ANGGARAN


SATUAN K E R J A PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA E S A

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyusunan Rencana Kerja dan


Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah d i Lingkungan
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Anggaran
2016, dipandang perlu menetapkan Peraturan Gubernur
sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah dimaksud;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam h u r u f a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan
Kerja Perangkat Daerah d i Lingkungan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun Anggaran 2016 ;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 Jo. Undang-Undang


Nomor 21 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang
Darurat Nomor 10 Tahun 1957 antara lain mengenai
Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan
Selatan sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1106);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4355);
4. Undang=Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
7. Undang-Undang Nomor 23 T a h u n 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679) ;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4738);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan
Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah d i Wilayah
Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5107) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan
Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah d i Wilayah
Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5209);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5165);
-3-

12. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan


Barang/Jasa Pemerintah, sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015
tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor
54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5655);
13. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2011
tentang Pedoman Perjalanan Dinas Ke Luar Negeri Bagi
Pejabat/Pegawai d i Lingkungan Kementerian Dalam Negeri,
Pemerintah Daerah, dan Pimpinan serta Anggota Dewan
Perwakilan Daerah, dan Pimpinan serta Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 60);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011
tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 450)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011
tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 540);
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2011
tentang Penyelenggaraan Tugas dan Wewenang Gubernur
sebagai Wakil Pemerintah d i Wilayah Provinsi (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 342) sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 3 T a h u n 2014 tentang Perubahan
Keempat Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24
Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Tugas dan Wewenang
Gubernur sebagai Wakil Pemerintahan d i Wilayah Provinsi
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 51);
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 T a h u n 2014 tentang
Pembentukan Produk H u k u m Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 32);
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015
tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 903);
=4=

20. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 13


Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun
2007 Nomor 13);
2 1 . Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun
2008 tentang Pembentukan, Organisasi, dan Tata Kerja
Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 Nomor 6)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perubahan
Atas Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6
Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi, dan Tata Kerja
Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 Nomor 1);
22. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 051 Tahun
2012 tentang Standarisasi Honorarium T i m Anggaran
Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Berita Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 Nomor 51);
23. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 092 T a h u n
2012 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan
Daerah Atas Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Berita Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun 2012 Nomor 92);
24. Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor
188.44/595/KUM/2011 tentang Penetapan Honorarium u n t u k
PPKD, Kuasa BUD, PPK-SKPD, PPTK, Bendahara Penerimaan
pada SKPD, Bendahara Pengeluaran, Bendahara Barang,
Bendahara Penerimaan pada UPT, Bendahara Pengeluaran
Pembantu, Bendahara Barang Pembantu, Pembantu PPK-
SKPD, Pembantu Bendahara Pengeluaran, Pembantu
Bendahara Pengeluaran Pembantu, J u r u Bayar Gaji pada UPT,
Operator Aplikasi Keuangan Daerah, Pelaksana Teknis pada
Pembantu PPK-SKPD d i Lingkungan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan, sebagaimana telah diubah dengan
Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor
188.44/0409/KUM/2014 tentang Perubahan Atas Keputusan
Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 188.44/595/KUM/2011
tentang Penetapan Honorarium u n t u k PPKD, Kuasa BUD, PPK-
SKPD, PPTK, Bendahara Penerimaan pada SKPD, Bendahara
Pengeluaran, Bendahara Barang, Bendahara Penerimaan pada
UPT, Bendahara Pengeluaran Pembantu, Bendahara Barang
Pembantu, Pembantu PPK-SKPD, Pembantu Bendahara
Pengeluaran, Pembantu Bendahara Pengeluaran Pembantu,
J u r u Bayar Gaji pada UPT, Operator Aplikasi Keuangan
Daerah, Pelaksana Teknis pada Pembantu PPK-SKPD
d i Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan ;
25. Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 188.44/
0242/KUM/2013 tentang Tarif Biaya Mengikuti
Pendidikan/Kursus Bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah d i
Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan;
-5-

MEMUTUSKAN :

Menetapkan: PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN


RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT
DAERAH D I LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN
SELATAN TAHUN ANGGARAN 2016.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur i n i yang dimaksud dengan :


1. Daerah adalah Provinsi Kalimantan Selatan.
2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur sebagai u n s u r penyelenggara Pemerintahan
Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
3. Gubernur adalah Gubernur Kalimantan Selatan.
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaxis Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.
5. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD adalah
Kepala Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan yang
mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai
Bendahara U m u m Daerah.
6. Bendahara U m u m Daerah yang selanjutnya disingkat BUD adalah Kepala Biro
Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.
7. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah
perangkat daerah pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan selaku pengguna
anggaran/pengguna barang, yang terdiri dari : Sekretariat, Dinas, Badan dan
Kantor.
8. Biro adalah Biro-Biro pada Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.
9. Unit Pelaksana Teknis Daerah yang selanjutnya disingkat UPT adalah bagian dari
SKPD yang melaksanakan program tertentu dari SKPD.
10. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah pejabat pemegang
kewenangan penggunaan anggaran u n t u k melaksanakan tugas pokok dan fungsi
SKPD yang dipimpinnya.
11. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang
diberi kuasa u n t u k melaksanakan sebagian kewenangan pengguna anggaran
dalam melaksanakan sebagian tugas dan fungsi SKPD.
12. Pejabat Penatausahaan Keuangan SPKD yang selanjutnya disingkat PPK-SKPD
adalah pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPD.
13. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang selanjutnya disingkat PPTK adalah
pejabat pada u n i t kerja SKPD yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan
dari suatu program sesuai dengan bidang tugasnya.
14. Bendahara Penerimaan adalah Pejabat Fungsional yang ditunjuk u n t u k
menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan uang pendapatan daerah dalam rangka pelaksanaan
APBD pada SKPD.
-6-

15. Bendahara Pengeluaran adalah Pejabat Fungsional yang ditunjuk u n t u k


menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, dan mempertanggung
jawabkan uang u n t u k keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan APBD
pada SKPD.
16. Rencana Pembangunan Tahunan Daerah yang selanjutnya disebut Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan daerah u n t u k
periode 1 (satu) tahun.
17. T i m Anggaran Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat TAPD adalah TAPD
Provinsi Kalimantan Selatan.
18. Petugas Koreksi/Asistensi RKA-SKPD dan RKA-PPKD adalah PNS yang terdiri dari
unsur Biro Keuangan, Bappeda, Dispenda, Biro Perlengkapan, Biro
Perekonomian dan Biro Organisasi serta Biro H u k u m yang tergabung dalam Tim
Teknis TAPD Provinsi Kalimantan Selatan yang ditugaskan oleh Sekretaris
Daerah selaku Ketua TAPD melalui Kepala Biro Keuangan selaku Sekretaris
TAPD.
19. Pegawai Tidak Tetap yang selanjutnya disingkat PTT adalah Pegawai Tidak Tetap
u n t u k Tenaga Medis dan Paramedis.
20. Tenaga Kontrak adalah tenaga yang m e l a k s ^ a k a n pekerjaan spesifik atau
berkeahlian khusus yang diperlukan oleh SKPD dalam rangka menunjang
kelancaran pelaksanaan program/kegiatan.
2 1 . Kebijakan U m u m APBD yang selanjutnya disebut KUA adalah dokumen yang
memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta asumsi
yang mendasarinya u n t u k periode 1 (satu) tahun.
22. Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara yang selanjutnya disingkat PPAS adalah
program prioritas dan patokan batas paling banyak anggaran yang diberikan
kepada SKPD u n t u k setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKA-SKPD
dan RKA-PPKD setelah disepakati dengan DPRD.
23. Rencana Kerja dan Anggaran SKPD yang selanjutnya disebut RKA-SKPD dan RKA-
PPKD adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana
pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan SKPD serta rencana
pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBD.
24. Program adalah penjabaran kebijakan SKPD dalam bentuk upaya yang berisi satu
atau lebih kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang disediakan u n t u k
mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi SKPD.
25. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau lebih u n i t
kerja pada SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu
program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik
yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan
dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber
daya tersebut sebagai masukan u n t u k menghasilkan keluaran dalam bentuk
barang/jasa.
26. DPA adalah dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan yang
digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran.
27. Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disingkat ULP adalah u n i t organisasi
pemerintah yang berfungsi melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa d i K/L/D/I
yang bersifat permanen, dapat berdiri sendiri atau melekat pada u n i t yang sudah
ada.
28. Pejabat Pengadaan adalah personil yang memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan
Barang/Jasa yang melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa.
-7-

29. Kelompok Kerja yang selanjutnya disingkat Pokja adalah sekumpulan orang
terdiri atas 2 (dua) anggota atau lebih yang mempunyai tujuan dan kepentingan
yang sama, saling bekerja sama, berhubungan dan memiliki rasa i k u t
bertanggung jawab serta saling bergantung satu dengan lainnya.
30. Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan selanjutnya disingkat PPHP adalah
panitia/pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA yang bertugas memeriksa dan
menerima hasil pekerjaan.
3 1 . Pejabat adalah pegawai negeri sipil yang memegang jabatan struktural
eselonering, memegang jabatan fungsional, non struktural (pelaksana) pada
SKPD.
32. G u r u Besar adalah Dosen pada Perguruan Tinggi bergelar Profesor, sedangkan
Pakar adalah tenaga ahli yang memiliki keahlian pada bidang tertentu.
33. Analisis Standar Belanja yang selanjutnya disingkat ASB adalah standar yang
digunakan u n t u k menganalisis kewajaran beban kerja atau biaya setiap program
atau kegiatan yang akan dilaksanakan oleh SKPD.

Pasal 2

Dalam Penyusunan RKA-SKPD dan RKA-PPKD Tahun Anggaran 2016, SKPD dan
PPKD harus memperhatikan :
a. sinkronisasi program dan kegiatan antar SKPD dengan kinerja SKPD berkenaan
sesuai dengan standar pelayanan minimal yang ditetapkan;
b. batas w a k t u penyampaian RKA-SKPD d a n RKA-PPKD kepada PPKD/Biro
Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan;
c. hal-hal lainnya perlu mendapat perhatian dari SKPD terkait dengan prinsip-
prinsip peningkatan efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas
penyusunan anggaran dalam rangka pencapaian prestasi kerja;
d. dokumen sebagai lampiran meliputi Kebijakan U m u m APBD (KUA), PPAS, Kode
Rekening APBD, format RKA-SKPD dan RKA-PPKD, dan standar satuan harga ;
e. mensinergikan program nasional tentang pengarusutamaan anggaran responsif
gender ; dan
f. pelaksanaan dan pelaporan pertanggungjawaban APBD yang efisien, efektif,
ekonomis, dan akuntabel.

Pasal 3

(1) Ketentuan penyusunan RKA-SKPD dan RKA-PPKD d i Lingkungan Pemerintah


Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Anggaran 2016 dilakukan sesuai dengan
Lampiran sebagaimana dimaksud dalam Lampiran Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 T a h u n 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah, yaitu :
a. SKPD menyusun Rincian Anggaran Pendapatan u n t u k menghasilkan RKA-
SKPD dan RKA-PPKD 1, Form RKA-SKPD dan RKA-PPKD 1 ;
b. SKPD menyusun Rincian Anggaran Belanja Langsung u n t u k menghasilkan
RKA-SKPD dan RKA-PPKD 2 . 1 . ;
-8-

c. SKPD menyusun Rincian Anggaran Belanja Langsung masing-masing kegiatan


u n t u k menghasilkan RKA-SKPD dan RKA-PPKD 2.2.1. u n t u k kemudian
digabung dalam Rekapitulasi Rincian Anggaran Belanja Langsung u n t u k
menghasilkan RKA-SKPD dan RKA-PPKD 2.2. ; dan
d. SKPD mengompilasi dokumen-dokumen d i atas menjadi RKA-SKPD dan RKA-
PPKD.
(2) Dalam penyusunan RKA-SKPD dan RKA-PPKD harus memperhatikan hal-hal
sebagai b e r i k u t :
a. RKA-SKPD dan RKA-PPKD harus memuat rincian yang jelas dari setiap
kegiatan m a u p u n pembiayaannya, kecuali BLUD ;
b. penyusunan RKA-SKPD dan RKA-PPKD harus sesuai dengan KUA dan PPAS
Tahun Anggaran 2016 ;
c. kegiatan dalam RKA-PPKD dan RKA-PPKD harus dirinci menurut jenis
pengeluaran yang memberikan gambaran yang jelas dan tegas baik
menyangkut volume m a u p u n harga satuan ;
d. setiap rencana pengeluaran harus disusun menurut asas kewajaran,
kepatutan, efektif, efisien, yang keseluruhannya mencerminkan penghematan
dan terkendali serta tetap menjamin tercapainya sasaran yang telah
ditentukan;
e. setiap pendapatan/penerimaan yang dianggarkan dalam RKA-PPKD dan RKA-
PPKD yang kemudian menjadi DPA-SKPD dan DPA-PPKD merupakan batas
terendah pendapatan/penerimaan yang dapat dicapai oleh SKPD dan PPKD ;
f. setiap belanja/pengeluaran yang dianggarkan dalam RKA-SKPD dan RKA-PPKD
yang kemudian menjadi DPA-SKPD dan DPA-PPKD merupakan batas tertinggi
belanja/pengeluaran yang dilaksanakan oleh SKPD dan PPKD; dan
g. setiap Pendapatan/penerimaan dan Belanja/Pengeluaran dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

BAB I I
PEMBAHASAN RKA-SKPD DAN RKA-PPKD

Pasal 4

(1) Sekretaris Daerah selaku Ketua TAPD, melalui Kepala Biro Keuangan selaku
Sekretaris TAPD dapat menugaskan kepada T i m Teknis TAPD Provinsi Kalimantan
Selatan u n t u k melakukan pembahasan RKA-SKPD dan RKA-PPKD serta
melakukan verifikasi DPA-SKPD dan DPA-PPKD.
(2) Review atas RKA-SKPD dan RKA-PPKD dilaksanakan oleh Inspektorat Provinsi
Kalimantan Selatan bersamaan dengan pembahasan RKA-SKPD dan RKA-PPKD
oleh T i m Teknis TAPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Pasal 5

(1) Setiap pengajuan RKA-SKPD dan RKA-PPKD u n t u k dikoreksi oleh Petugas


Koreksi/Asistensi, RKA-SKPD dan RKA-PPKD terlebih dahulu harus
ditandatangani oleh Kepala SKPD/PA/KPA yang bersangkutan dan/atau Pejabat
lain pada SKPD bersangkutan.
-9-

(2) RKA-SKPD dan RKA-PPKD yang telah dikoreksi/diasistensi, selanjutnya diparaf


oleh pejabat yang bertanggung jawab terhadap pengusulan RKA-PPKD dan
Petugas Koreksi/Asistensi.

Pasal6

(1) Pejabat yang mengikuti asistensi adalah mereka yang bertanggung jawab
terhadap proses penyusunan program dan kegiatan, serta yang bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan.
(2) Pejabat yang mengikuti asistensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin
oleh PPK-SKPD dan bilamana dipandang perlu dapat mengikutsertakan staf
pelaksana/ teknis.

BAB III
PEMBENTUKAN P E J A B A T PENATAUSAHAAN KEUANGAN SKPD

Pasal 7

(1) Dalam rangka pengelolaan Keuangan Daerah pada SKPD, ditunjuk PA, KPA dan
PPK SKPD, Pembantu PPK-SKPD (Petugas SPM, Akuntansi, dan Verifikator),
PPTK, Bendahara Penerimaan, Bendahara Pengeluaran, Penyimpan barang dan
Pengurus barang serta Bendaharan Pengeluaran Pembantu dan Pembantu
Bendahara Penerimaan, Pembantu Bendahara Pengeluaran, Pembantu
Bendahara Pengeluaran Pembantu (Penyiap Gaji, Pembuat Dokumen, dan
Pengadministrasi BKU), Penyimpan dan Pengurus Barang Pembantu.
(2) Pengguna Anggaran SKPD I n d u k dapat menunjuk Kepala Biro dan/atau Kepala
UPT sebagai Kuasa Pengguna Anggaran.
(3) Pengguna Anggaran pada SKPD yang memiliki j u m l a h kegiatan lebih dari 150
(seratus lima puluh) kegiatan dan/atau j u m l a h anggaran belanja langsung lebih
dari Rp 15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah) dapat melimpahkan
sebagian kewenangannya dengan menunjuk Pejabat eselon III pada SKPD
bersangkutan sebagai Kuasa Pengguna Anggaran.

Pasal 8

U n t u k SKPD, PPK-SKPD yang ditunjuk adalah Pejabat yang menangani fungsi


Kesekretariatan (Sekretaris/Kabag TU/Kabag Keuangan/Kabag Akuntansi dan/atau
Pelaporan) pada masing-masing SKPD, sedangkan Pembantu PPK-SKPD adalah
Pejabat yang menangani fungsi Keuangan dan Pejabat lainnya pada eselon IV (pada
fungsi kesekretariatan), sedangkan u n t u k pelaksanaannya dapat dibantu oleh
Petugas teknis paling banyak 4 (empat) orang.

Pasal 9

(1) Dalam hal penunjukan PPTK, maka yang ditunjuk adalah Pejabat pada u n i t
kerja SKPD sesuai dengan tugas dan fungsinya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
(2) Pejabat pada SKPD atau u n i t kerja yang d i t u n j u k selaku PPTK diutamakan
pejabat struktural eselon IV.
- 10-

Pasal 10

(1) Khusus Sekretariat Daerah dan SKPD yang memiliki UPT dapat ditunjuk
Bendahara Penerimaan Pembantu, Bendahara Pengeluaran Pembantu,
Pembantu Bendahara Penerimaan Pembantu, Pembantu Bendahara Pengeluaran
Pembantu, Pengurus dan Penyimpan Barang Pembantu serta Penyiap Gaji.
(2) U n t u k SKPD i n d u k yang tidak memiliki penerimaan langsung tidak perlu
mengangkat Bendahara Penerima, sedangkan pada UPT-nya yang memiliki
penerimaan dapat mengangkat Bendahara Penerimaan Pembantu.

BAB I V
BELANJA PEGAWAI

Pasal 11

(1) Gaji, Tunjangan Pejabat Negara dan PNS dianggarkan pada Belanja Pegawai
yang merupakan bagian dari Belanja Tidak Langsung.
(2) Penganggaran u n t u k Gaji, Tunjangan Pejabat Negara dan PNS pada Belanja
Pegawai sebagaimana dimaksud ayat (1), yang dalam pelaksanaannya ditemui
kekurangan/kelebihan, dapat dilakukan pergeseran anggaran an tar SKPD d i
Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang menemui
kekurangan/kelebihan dimaksud.
(3) Honor Kegiatan u n t u k PNS dianggarkan pada Belanja Pegawai PNS pada Belanja
Langsung, sedangkan honor yang diperuntukkan bagi non PNS dianggarkan
pada Belanja Pegawai Non PNS pada Belanja Langsung.

Pasal 12

(1) PPKD, Kuasa BUD, PPK-SKPD, Pembantu PPK-SKPD, PPTK, Bendahara


Penerimaan, Bendahara Penerimaan Pembantu, Bendahara Pengeluaran,
Penyimpan Barang dan Pengurus Barang, Bendahara Pengeluaran Pembantu,
serta Pembantu Bendahara Pengeluaran, dan Pembantu Bendahara Pengeluaran
Pembantu, Pengurus Barang Pembantu dan Penyimpan Barang Pembantu serta
j u r u bayar gaji, dan operator Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah
(SIPKD) diberikan honor bulanan.
(2) Penganggaran honor PPTK pada masing-masing SKPD paling banyak sejumlah
pejabat yang ditunjuk menjadi PPTK pada SKPD bersangkutan paling banyak
12 (dua belas) bulan dikalikan besaran honor PPTK. Dialokasikan pada
masing-masing SKPD, sedangkan u n t u k PPTK pada UPT dialokasikan pada UPT
bersangkutan.
(4) j u m l a h besarannya sebagaimana diatur dalam Keputusan Gubernur Kalimantan
Selatan tentang Penetapan honorarium u n t u k Pengelola Keuangan Daerah.

Pasal 13

(1) Kegiatan pengadaan barang/jasa lainnya, Pengadaan Jasa Konstruksi, dan


Pengadaan Jasa Konsultansi dengan fasilitasi pada Unit Layanan Pengadaan
(ULP) Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, dengan ketentuan sebagai
berikut:
-11 -

a. U n t u k semua kegiatan pengadaan barang/jasa, Pengadaan Jasa Konstruksi


dengan pengadaan langsung senilai Rp25.000.000,00 keatas sampai dengan
Rp200.000.000,00 dan pengadaan Jasa Konsultansi dengan pengadaan
langsung senilai sampai dengan Rp50.000.000,00 melalui 1 (satu) orang
Pejabat Pengadaan, diberikan honorarium paling banyak sebesar
Rp750.000,00/ paket.
b. U n t u k kegiatan pengadaan barang/jasa senilai:
1) Rp200.000.000,00 sampai dengan Rp2.500.000.000,00 melalui Pokja
paling banyak 3 (tiga) orang, diberikan honorarium per paket paling
banyak sebesar:
Ketua : Rp 1.500.000,00
Sekretaris : Rp 1.250.000,00
Anggota : Rp1.000.000,00
2) Rp2.500.000.000,00 sampai dengan Rp5.000.000.000,00 melalui Pokja
paling banyak 5 (lima) orang, diberikan honorarium per paket paling
banyak sebesar :
Ketua : Rp2.000.000,00
Sekretaris : Rp1.750.000,00
Anggota : Rp1.500.000,00
3) Rp5.000.000.000,00 sampai dengan RplO.000.000.000,00 melalui Pokja
paling banyak 5 (lima) orang, diberikan honorarium per paket paling
banyak sebesar :
Ketua : Rp3.000.000,00
Sekretaris : Rp2.225.000,00
Anggota : Rp 1.750.000,00
4) Rp10.000.000.000,00 keatas melalui Pokja paling banyak 5 (lima) orang,
diberikan honorarium per paket paling banyak sebesar :
Ketua r Rp5.000.000,00
Sekretaris : Rp4.000.000,00
Anggota : Rp3.000.000,00
5. Biaya verifikasi data lelang melalui Pokja paling banyak 3 (tiga) orang
maupun paling banyak 5 (lima) orang agar disesuaikan dengan standar
SPD (Surat Perjalanan Dinas) lokasi.

c. U n t u k kegiatan pengadaan Jasa Konstruksi senilai :


1) Rp200.000.000,00 sampai dengan Rp2.500.000.000,00 melalui Pokja
paling banyak 3 (tiga) orang, diberikan honorarium per paket paling
banyak sebesar :
Ketua : Rp 1.700.000,00
Sekretaris : Rp1.500.000,00
Anggota : Rpl.250.000,00
2) Rp2.500.000.000,00 sampai dengan Rp5.000.000.000,00 melalui Pokja
paling banyak 5 (lima) orang, diberikan honorarium per paket paling
banyak sebesar :
Ketua : Rp2.500.000,00
- 12-

Sekretaris : Rp2.000.000,00
Anggota : Rpl.750.000,00
3) Rp5.000.000.000,00 sampai dengan Rpl0.000.000.000,00 melalui Pokja
paling banyak 5 (lima) orang, diberikan honorarium per paket paling
banyak sebesar :
Ketua : Rp3.500.000,00
Sekretaris : Rp2.750.000,00
Anggota : Rp2.500.000,00
4) Rpl0.000.000.000 keatas melalui Pokja paling banyak 5 (lima) orang,
diberikan honorarium per paket paling banyak sebesar :
Ketua : Rp7.500.000,00
Sekretaris : Rp6.500.000,00
Anggota : Rp5.000.000,00
5) Biaya verifikasi data lelang melalui Pokja paling banyak 3 (tiga) orang
m a u p u n paling banyak 5 (lima) orang agar disesuaikan dengan standar
SPD lokasi.

d. U n t u k kegiatan pengadaan Jasa Konsultansi senilai :


1) Rp50.000.000,00 sampai dengan Rp200.000.000,00 melalui Pokja paling
banyak 3 (tiga) orang, diberikan honorarium per paket paling banyak
sebesar :
Ketua : Rp2.000.000,00
Sekretaris : Rpl.750.000,00
Anggota : Rpl.500.000,00
2) Rp200.000.000,00 sampai dengan Rp500.000.000,00 melalui Pokja paling
banyak 5 (lima) orang, diberikan honorarium per paket paling banyak
sebesar :
Ketua : Rp2.500.000,00
Sekretaris : Rp2.250.000,00
Anggota : Rp2.000.000,00
3) Rp500.000.000,00 sampai dengan Rpl.000.000.000,00 melalui Pokja
paling banyak 5 (lima) orang, diberikan honorarium per paket paling
banyak sebesar :
Ketua : Rp3.000.000,00
Sekretaris : Rp2.750.000,00
Anggota : Rp2.500.000,00
4) Rpl0.000.000.000,00 keatas melalui Pokja paling banyak 5 (lima) orang,
diberikan honorarium per paket paling banyak sebesar :
Ketua Rp5.000.000,00
Sekretaris Rp4.000.000,00
Anggota Rp3.500.000,00
5) Biaya verifikasi data lelang melalui Pokja paling banyak 3 (tiga) orang
maupun 5 (lima) orang agar disesuaikan dengan standar SPD lokasi.
- 13-

(2) Honor Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) u n t u k semua kegiatan


pengadaan barang/jasa, Pengadaan Jasa Konstruksi, dan Pengadaan Jasa
Konsultansi dengan pengadaan langsung senilai sebagai b e r i k u t :
a. Senilai Rp25.000.000,00 sampai dengan Rp200.000.000,00 melalui 1 (satu)
orang PPHP, diberikan honorarium paling banyak sebesar
Rp750.000,00/paket.
b. Rp200.000.000,00 sampai dengan Rp2.500.000.000,00 melalui Pokja paling
banyak 3 (tiga) orang, diberikan honorarium per paket paling banyak
sebesar:
Ketua : Rpl.500.000,00
Sekretaris : Rpl.250.000,00
Anggota : Rp1.000.000,00
c. Rp2.500.000.000,00 sampai dengan Rp5.000.000.000,00 melalui Pokja paling
banyak 5 (lima) orang, diberikan honorarium per paket paling banyak
sebesar :
Ketua : Rp2.000.000,00
Sekretaris : Rpl.750.000,00
Anggota : Rpl.500.000,00
d. Rp5.000.000.000,00 sampai dengan RplO.000.000.000,00 melalui Pokja
paling banyak 5 (lima) orang, diberikan honorarium per paket paling banyak
sebesar :
Ketua : Rp3.000.000,00
Sekretaris : Rp2.225.000,00
Anggota : Rpl.750.000,00
e. Rp 10.000.000.000 keatas melalui Pokja paling banyak 5 (lima) orang,
diberikan honorarium per paket paling banyaksebesar :
Ketua : Rp5.000.000,00
Sekretaris : Rp4.000.000,00
Anggota : Rp3.000.000,00
f. Biaya verifikasi data lelang melalui Pokja paling banyak 3 (tiga) orang m a u p u n
paling banyak 5 (lima) orang agar disesuaikan dengan standar SPD lokasi.

(3) Honorarium Tim Manajemen Unit Layanan Pengadaan (ULP) Provinsi Kalimantan
Selatan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan diberikan honor bulanan, dengan
rincian paling banyak sebesar :
Ketua ULP Rp7.500.000,00
Sekretaris ULP Rp5.000.000,00
Tim/Seksi Rp3.500.000,00
Anggota Rp2.000.000,00
- 14-

Pasal 14

(1) Penganggaran honorarium Petugas Pengamanan dan Pengawalan Gubernur dan


Wakil Gubernur Kalimantan Selatan dari Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan
sebesar Rp3.000.000,00/orang/bulan.
(2) Penganggaran honorarium Petugas Patroli Jalan Raya/Unit Reaksi Cepat
Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan yang diperbantukan
pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sebesar
Rp2.000.000,00/orang/bulan.
(3) Pengemudi Bus yang berstatus Pegawai Negeri Sipil Bus :
a. Bus angkutan karyawan/karyawati Pemerintah Provinsi Kalimantan dapat
dianggarkan uang tambahan paling banyak sebesar Rp750.000,00/
orang/ bulan.
b. Mini bus angkutan karyawan/karyawati Pemerintah Provinsi Kalimantan
Selatan dengan kapasitas tempat d u d u k minimal 12 (dua belas) tempat
duduk, dapat dianggarkan uang tambahan paling banyak sebesar
Rp500.000/orang/bulan.

BAB V

BELANJA BARANG DAN J A S A

Pasal 15
(1) Kegiatan Bimbingan Teknis, Seminar dan kegiatan sejenis lainnya diluar kegiatan
kediklatan dengan w a k t u pelaksanaan paling lama 3 (tiga) hari, maka u n t u k
honor nara sumber/moderator diatur sebagai b e r i k u t :
a. Satuan j a m pemaparan adalah 45 menit/jam pemaparan/narasumber/
moderator ; dan
b. Honor dibayar penuh u n t u k paling banyak 2 j a m pemaparan pertama,
j a m pemaparan selanjutnya dibayar 50% dari tarif honor nara sumber/
moderator bersangkutan.
(2) Paling banyak Besaran honorarium nara sumber, sebagai Irerikut :
a. Pejabat Daerah :
1. Pejabat Eselon 1/Pejabat Fungsional Ahli Utama sebesar
Rp2.500.000,00/orang/jam pemaparan ;
2. Pejabat Eselon II/Pejabat Fungsional sebesar Rp2.000.000,00/orang/jam
pemaparan ;
3. Pejabat Eselon III sebesar Rpl.500.000,00/orang/jam pemaparan ;
4. Pejabat Eselon IV sebesar Rpl.000.000,00/orang/jam pemaparan ;
5. Pejabat Fungsional/Staf sebesar Rp800.000,00/orang/jam pemaparan;
dan
6. Moderator paling banyak sebesar Rp800.000,00/orang/jam pemaparan.
- 15-

b. Pejabat Pusat/Luar Provinsi/Perguruan Tinggi:


1. Pejabat Eselon I/Pejabat Fungsional ahli Utama sebesar
Rp3.000.000,00/orang/jam pemaparan ;
2. Pejabat Eselon II/Pejabat Fungsional Madya sebesar
Rp2.750.000,00/orang/jam pemaparan ;
3. Pejabat Eselon III /Pejabat Fungsional Muda sebesar
Rp2.500.000,00/orang/jam pemaparan ;
4. Pejabat Eselon IV sebesar Rp2.000.000,00/orang/jam pemaparan ; dan
5. Staf sebesar Rpl.OOO.OOO,00/orang/jam pemaparan ; dan
6. Moderator paling banyak sebesar Rpl.000.000,00/orang/jam pemaparan.
c. G u r u Besar/Pakar dianggarkan paling banyak sebesar Rp4.000.000,00
/ orang/jam pemaparan,
(3) Pada kegiatan/acara lintas sektoral : MC dan pembaca do'a paling banyak
Rp500.000,00/orang/kegiatan, penyusun naskah pidato paling banyak
Rp200.000,00/orang/kegiatan, petugas Sound System, Penyiap Ruang Rapat dan
kebersihan paling banyak RplOO.OOO,00/orang/kegiatan.
(4) Instruktur senam paling banyak Rp200.000,00/orang/kegiatan.

Pasal 16

(1) Suatu kegiatan yang harus menyediakan petugas penjurian dapat dianggarkan
honorarium paling banyak sebesar Rpl.500.000,00/orang/kegiatan.
(2) Kegiatan penjurian oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah yang dilaksanakan
dalam rangka Penilaian Lingkungan d i Provinsi Kalimantan Selatan,
penganggaran petugas penjuriannya (Tim Penilai) dilakukan sebagai b e r i k u t :
a. Kota kecil dengan rentang sampai dengan 50 t i t i k penilaian, dianggarkan
paling banyak sebesar Rp4.500.000,00/orang/kegiatan;
b. Kota Sedang dengan rentang 50 sampai dengan 80 t i t i k penilaian, dianggarkan
paling banyak sebesar Rp6.000.000,00/orang/kegiatan; dan
c. Kota besar dengan rentang lebih dari 80 t i t i k penilaian, dianggarkan paling
banyak sebesar Rp7.500.000,00/orang/kegiatan.
(3) U n t u k petugas penjurian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dapat
dianggarkan biaya transportasi dari tempat kedudukan ketempat kegiatan
penjurian dilaksanakan dengan besaran paling banyak sebagaimana diatur dalam
biaya transpor u n t u k perjalanan dinas.
(4) Selain biaya transpor, kepada petugas penjurian sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) juga dapat dianggarkan biaya akomodasi apabila pelaksanaan
kegiatan penjurian/penilaiannya dilakukan diluar Kota/Kabupaten tempat
kedudukan dengan besaran maksimal sebagaimana diatur dalam biaya
akomodasi u n t u k perjalanan dinas.
- 16-

Pasal 17

(1) Biaya jasa/upah meliputi Satpam, Petugas jaga/keamanan, Petugas Kebersihan,


Petugas Caraka, Petugas Kebun/perkebunan, sopir mobil dinas/mobil
operasional, j u r u mudi/operator kapal, j u r u timbang, j u r u tera, petugas kalibrasi,
operator bengkel, operator pabrik es, petugas teknis mesin dan listrik, petugas
teknis kolam/keramba, Petugas Pemelihara Ternak, Tenaga Pengelola kearsipan,
Tenaga Pengelola Perpustakaan, Reporter, fotografer/kameramen, Penyiar Radio,
Teknisi Radio, Tenaga Pelayanan Rumah Jabatan Gubernur/Wakil
Gubernur/Ketua DPRD/Sekda, Petugas Pelayanan Kesamsatan, Tenaga IT
Pemetaan, Tenaga Karantina, Tenaga Distribusi, Penjaga Penangkaran Rusa,
Petugas Pelabuhan Perikanan, ABK Kapal, Pengelola Website pada Biro Humas
dan pada Biro H u k u m dan pada Sekretariat DPRD Provinsi Kalimantan Selatan,
Operator Sistem Perizinan Terpadu, J u r u masak dan perawat pada panti/Sekolah,
Petugas Pintu Air, Petugas Operator Tinggi M u k a Air, Operator Pelayanan Air
Bersih, Surveyor, Penilik Jalan dan Jembatan, Mekanik alat Pemeliharaan Rutin
pada Dinas PU Provinsi Kalimantan Selatan yang bekerja dalam wilayah Provinsi
Kalimantan Selatan paling banyak sebesar Rp2.000.000,00/orang/bulan
sedangkan bagi SKPD yang berada d i Jakarta paling banyak sebesar
Rp2.700.000,00/ orang/ bulan.
(2) Petugas Laboratorium, Tenaga Ahli Bidang Lingkungan besaran anggaran honor
paling banyak sebesar Rp2.500.000,00/orang/bulan.
(3) Tenaga kontrak pada beberapa r u m a h sakit u m u m daerah dan panti sosial
besaran anggaran honor paling banyak sebagai berikut :
a. Dokter Umum, Apoteker/Psikolog paling banyak sebesar
Rp3.000.000,00/orang/bulan ;
b. Dokter spesialis paling banyak sebesar Rp4.000.000,00/orang/bulan ;
c. Dokter sub spesialis paling banyak sebesar Rp4.500.000,00/orang/bulan ;
dan
d. Perawat dan/atau tenaga medis lainnya paling banyak sebesar
Rp2.000.000,00/orang/bulan.
(4) Tenaga kontrak pada sistem aplikasi Komputerisasi yang sangat khusus, seperti
Sistem Aplikasi Program Komputerisasi Kesamsatan, Aplikasi Sistem Informasi
Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dan Aplikasi Sistem Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) Online dapat dianggarkan bulanan dengan besaran
honor sebagai b e r i k u t :
a. Programmer paling banyak sebesar Rp5.000.000,00;
b. Asisten Programmer, Administrator Database dan Analis Jaringan Sistem
Aplikasi Program paling banyak sebesar Rp4.000.000,00; dan
c. Operator Sistem Program/Operator dan Analis Sistem Pemetaan paling banyak
sebesar Rp3.000.000,00.
(5) Penganggaran biaya jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3),
dan ayat (4) dianggarkan pada kegiatan bersangkutan.
(6) J u m l a h tenaga kontrak u n t u k Tahun Anggaran 2016 tidak boleh melebihi dari
j u m l a h tenaga kontrak Tahun Anggaran 2015, kecuali mendapat rekomendasi
dari Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.
- 17-

Pasal 18
(1) Anggaran Belanja alat tulis kantor dapat dianggarkan paling banyak sebesar
Rp2.000.000,00/ kegiatan.

(2) Anggaran Belanja alat tulis kantor sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikecualikan u n t u k kegiatan yang Output nya berupa dokumen yang memang
memerlukan banyak alat tulis kantor dan/atau kegiatan Administrasi
Perkantoran.
(3) Anggaran Belanja Seminar Kit dapat dianggarkan paling banyak sebesar
Rpl25.000,00/unit.
Pasal 19

Anggaran Belanja Pakaian Dinas u n t u k Satpam, Penjaga Malam, Petugas Kebersihan,


Petugas/Tukang Kebun diatur sebagai berikut :
a. Satpam lengkap paling banyak Rp600.000,00/stel; dan
b. Penjaga malam, Petugas kebersihan, Petugas/Tukang kebun paling banyak
Rp450.000,00/stel.
Pasal 2 0
Penganggaran pakaian Dinas selain yang disebutkan dalam Pasal 19 harus terlebih
dahulu mendapat persetujuan Sekretaris Daerah selaku Koordinator TAPD melalui
pertimbangan analisis kebutuhan dari Biro Perlengkapan Sekretariat Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan.

Pasal 21
(1) Belanja Konsumsi u n t u k Rapat/Seminar, dan kegiatan sejenis lainnya, sebagai
berikut:
a. Dihadiri/diikuti oleh Gubernur/Wakil Gubernur, Sekretaris Daerah, Pimpinan
dan Anggota DPRD serta Unsur Muspida, konsumsi disediakan secara
Prasmanan dengan indeks paling banyak Rpl50.000,00/porsi dan Snack
Rp50.000,00/porsi; dan
b. Dihadiri/dikuti oleh pejabat Eselon I I dan Eselon I I kebawah, maka u n t u k
prasmanan paling banyak Rpl00.000,00/porsi dan snack paling banyak
Rp40.000,00/porsi, sedangkan u n t u k makanan kotak ditetapkan paling banyak
Rp35.000,00/kotak dan makanan ringan Rp20.000,00/kotak, sedangkan
u n t u k kegiatan rapat dalam bulan Ramadhan dapat dianggarkan snack paling
banyak Rp50.000,00/kotak.
(2) Makan ringan harian d i kantor paling banyak sebesar Rp7.500,00/orang/hari dan
bagi pegawai yang karena tugas/pekerjaannya memerlukan makanan/minuman
suplemen, dapat dianggarkanbiaya makanan/ m i n u m a n suplemen sebesar
Rp25.000,00/orang/hari, sedangkan makanan dan m i n u m a n harian u n t u k anak-
anak panti asuhan paling banyak sebesar Rp50.000,00/anak/hari, adapun u n t u k
sekolah yang bersifat k h u s u s diberikan makanan paling banyak sebesar
Rp75.000,00/siswa/hari dan u n t u k makanan ringan paling banyak sebesar
Rp40.000,00/siswa/hari.
(3) Petugas Layanan Samsat Unggulan dapat dianggarkan biaya makanan dan
minuman paling banyak Rp20.000,00/orang/kegiatan.
- 18-

Pasal 22

(1) Anggaran Belanja Perjalanan Dinas dibuat secara rinci dan mengacu pada
Peraturan Gubernur dan Keputusan Gubernur yang berlaku.
(2) Rincian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dengan menyebutkan j u m l a h orang
dan lamanya hari perjalanan dinas, lokasi yang menjadi tujuan perjalanan dinas
dan jabatan pelaksana perjalanan dinas.
(3) Pengecualian terhadap rincian perjalanan dinas hanya u n t u k Kegiatan Rapat-
rapat/Koordinasi Luar Daerah dan kegiatan Rapat-rapat/koordinasi Dalam
Daerah.
(4) Anggaran Belanja Perjalanan Dinas yang dialokasikan dalam Kegiatan Rapat-
rapat/Koordinasi Luar Daerah dan Kegiatan Rapat-rapat/Koordinasi Dalam
Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan alokasi anggaran
perjalanan dinas yang dapat digunakan oleh semua karyawan pada SKPD
bersangkutan sepanjang tidak ada duplikasi dalam penganggaran dan
pelaksanaannya.
(5) Penganggaran perjalanan dinas tarifnya mengacu pada Lampiran Peraturan i n i ,
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur i n i .
(6) Penganggaran biaya akomodasi narasumber pusat/daerah, biaya uang saku
peserta rapat yang merupakan bagian dari objek belanja perjalanan dinas yang
tidak bisa dianalisa melalui ASB, merupakan bagian dari kegiatan d i luar
perhitungan ASB.

Pasal 2 3

(1) Peserta sosialisasi/bimtek/ seminar dan kegiatan sejenis yang dilaksanakan oleh
SKPD dengan waktu pelaksanaan paling lama 3 (tiga) hari dan dilaksanakan
dalam wilayah Provinsi Kalimantan Selatan dapat diberikan uang saku paling
banyak Rpl50.000,00/orang/hari yang penganggaran pada belanja barang dan
jasa.
(2) Peserta yang mengikuti kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
diberikan uang transpor yang besaran paling banyaknya disesuaikan dengan
ketentuan biaya transpor sebagaimana diatur dalam Peraturan Gubernur dan
Keputusan Gubernur tentang perjalanan dinas.

Pasal 2 4
Belanja Bahan Bakar Minyak, dapat dianggarkan sebagai berikut :
a. kendaraan yang dianggarkan Bahan Bakar Minyaknya adalah kendaraan yang
khusus dipergunakan oleh Pejabat (Kendaraan Dinas) dan Kendaraan u n t u k
pelaksanaan kegiatan (Kendaraan Operasional) dengan mencantumkan nomor
polisi kendaraan dimaksud;
b. penganggaran u n t u k mobil dinas Pejabat Eselon II pada Sekretariat Daerah,
Sekretariat DPRD, Sekretariat Bakorluh, Dinas, Badan, Rumah Sakit,
Inspektorat, dan Satuan Polisi Pamong Praja serta Sekretariat Korpri, dapat
dianggarkan BBM dengan anggaran paling banyak sebesar
Rp30.000.000,00/tahun;
c. penganggaran u n t u k mobil dinas Pejabat Eselon I I pada Dinas, Badan, Rumah
Sakit, Inspektorat, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Sekretariat Bakorluh serta
Sekretariat Korpri, hanya dapat dianggarkan 1 (satu) u n i t mobil dinas per tahun;
d. mobil dinas Pejabat Eselon III dapat dianggar paling banyak sebesar
Rp24.000.000,00/unit/tahun;
- 19-

e. Mobil operasional dan Traktor dapat dianggarkan paling banyak sebesar


Rpl5.000.000,00/unit/tahun;
f. bus antar jemput karyawan/karyawati dapat dianggarkan paling banyak sebesar
Rp61.500.000,00/unit/ tahun;
g. m i n i bus dengan kapasitas tempat d u d u k minimal 12 (dua belas) tempat d u d u k
u n t u k keperluan antar jemput karyawan/karyawati dapat dianggarkan paling
banyak Rp41.500.000,00/unit/tahun;
h. bus operasional dapat dianggarkan paling banyak sebesar
Rp25.000.000,00/unit/tahun, sedangkan M i n i Bus Operasional dengan kapasitas
tempat d u d u k minimal 12 (dua belas) tempat d u d u k dianggarkan paling banyak
Rpl6.000.000,00/unit/tahun;
i. sepeda motor dinas dan sepeda motor operasional dapat dianggarkan paling
banyak sebesar Rp6.200.000,00/unit/tahun; dan
j. alokasi anggaran sebagaimana dimaksud pada h u r u f b sampai dengan h u r u f i
adalah yang tercatat dalam K a r t u Inventaris Barang (KIB) dan dianggarkan pada
Kegiatan Penyediaan Bahan Logistik.
Pasal 25
Pemeliharaan kendaraan dinas/operasional diatur sebagai b e r i k u t :
a. kendaraan yang dipelihara adalah kendaraan yang khusus dipergunakan u n t u k
pelaksanaan kegiatan dengan mencantumkan nomor polisi kendaraan dimaksud;
b. kendaraan yang diperkenankan u n t u k mendapatkan biaya pemeliharaan adalah
kendaraan yang dibeli atau dimiliki eks proyek yang bersangkutan m a u p u n
kendaraan yang diperbantukan u n t u k pelaksanaan kegiatan (disertai pernyataan
pemilik kendaraan); dan
c. kendaraan dinas/operasional dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) adalah yang
tercatat dalam Kartu Inventaris Barang (KIB).

Pasal 26

Biaya pemeliharaan dan perbaikan kendaraan dinas/operasional diatur sebagai


berikut :
a. Pemeliharaan kendaraan roda 4 *.
1. Kapasitas mesin 1.300 cc s.d 2.000 cc paling banyak
R p l 1.000.000,00/buah/tahun; dan
2. Kapasitas mesin >2000 cc paling banyak Rpl3.000.000,00/buah/tahun.
b. Pemeliharaan kendaraan roda 6 paling banyak Rp14.000.000,00/buah/tahun ;
dan
c. Pemeliharaan kendaraan roda 2 dan roda 3 paling banyak
Rp5.000.000,00/buah/tahun.

Pasal 2 7

(1) Perbaikan berat kendaraan roda 4 dan roda 6 diatur sebagai b e r i k u t :


a. Perbaikan berat kendaraan roda 4 paling banyak Rpl5.000.000,00/
buah/tahun ; dan
b. Perbaikan berat kendaraan roda 6 paling banyak Rp25.000.000,00/
buah/tahun.
-20-

(2) Pengecualian terhadap besaran biaya pemeliharaan kendaraan diberlakukan


u n t u k mobil ambulan dan mobil khusus lainnya.
(3) Pengecualian terhadap besaran biaya perbaikan berat kendaraan roda 4 dan roda
6 diberlakukan apabila ada keterangan/perhitungan biaya perbaikan dari
penyedia jasa servis dan/atau bengkel.
(4) Pelaksanaan perbaikan berat kendaraan roda 4 dan roda 6 dilaksanakan
sebagaimana kegiatan pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan sesuai
ketentuan berlaku.

Pasal 28

(1) Pemeliharaan kendaraan roda_4> roda 6, dan roda 2_jmeliputi : Jasa Servis,
Penggantian S u k u Cadang, Minyak Pelumas, Jasa Kir, Perpanjangan STNK,
Perpanjangan SIM bagi sopir resmi.
(2) Kendaraan roda 4 dan roda 6 yang menjalani perbaikan berat, penganggaran
pemeliharaannya dilakukan selama 1 (satu) t a h u n dikurangi w a k t u berapa bulan
saat kendaraan yang bersangkutan menjalani perbaikan.

Pasal 29

(1) SKPD yang tidak memiliki/ kekurangan kendaraan bus, sedangkan dalam
pelaksanaan kegiatannya sangat memerlukan kendaraan bus, dapat melakukan
sewa kendaraan dimaksud u n t u k mendukung pelaksanaan program/kegiatannya.
(2) Lamanya masa sewa kendaraan bus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diperhitungkan paling lama u n t u k 3 (tiga) hari sewa.
(3) Harga sewa kendaraan bus paling banyak sebesar Rp2.500.000,00/buah/hari
sudah termasuk BBM, pengemudi dan pembantu pengemudi.

BAB VI
BELANJA MODAL

Pasal 30
(1) Belanja Modal menganut prinsip biaya perolehan, oleh karena i t u semua rincian
biaya yang digunakan dalam memperoleh aset/barang hingga bisa dimanfaatkan
penggunannya (barang/Infrastruktur) dialokasikan dalam Belanja Modal.
(2) Dalam pengalokasian penganggaran belanja Modal harus memperhatikan w a k t u
dan jadwal pelaksanaan kegiatan/pekerjaan pada APBD Tahun anggaran
berkenaan, sehingga kegiatan/pekerjaan dapat diselesaikan sebelum berakhir
tahun anggaran berkenaan.

Pasal 31

Penganggaran Kendaraan Dinas/Operasional harus terlebih d a h u l u mendapat


persetujuan Sekretaris Daerah selaku Koordinator TAPD melalui pertimbangan
analisis kebutuhan dari Biro Perlengkapan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan
Selatan.

Pasal 3 2

(1) Barang Modal/aset yang akan diserahkan kepada pihak lain (hibah) pada tahun
anggaran berkenaan penganggarannya dialokasikan pada belanja barang dan jasa
hibah.
-21 -

(2) Proses penganggaran belanja barang dan jasa hibah sebagaimana pada ayat (1)
dilaksanakan dengan didasarkan atas proposal yang disampaikan oleh pemohon
hibah dan diverifikasi SKPD yang berkenaan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

BAB VII
PENGANGGARAN KEBUTUHAN BARANG MILIK DAERAH

Pasal 33

Penganggaran untuk. pengadaan kebutuhan barang milik daerah, menggunakan


dasar perencanaan kebutuhan barang milik daerah sebagaimana diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah dan memperhatikan standar
barang berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 tentang
Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Daerah, sebagaimana diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2007 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006. Khusus penganggaran
u n t u k pembangunan gedung dan bangunan milik daerah memperhatikan Peraturan
Presiden Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

Pasal 34

Penganggaran u n t u k pengadaan Barang (pada Belanja Barang/jasa dan Belanja


Modal) harus memuat rincian tentang spesifikasi, satuan, harga satuan, dan volume
dari barang/konstruksi.

BAB VIII
HAL-HAL YANG TIDAK DIPERKENANKAN DALAM
PENGALOKASIAN BELANJA DAN STANDAR HARGA

Pasal 35

(1) Dalam pengalokasian Belanja tidak diperkenankan adanya biaya untuk


Pemberian/ Penyampaian ucapan selamat/ karangan bunga, kegiatan perayaan
hari-hari besar/hari raya, belanja bantuan pada SKPD selain Sekretariat
Daerah/PPKD, dan pencantuman merek dagang dalam pengadaan barang/jasa.
(2) Tidak diperkenankan memunculkan program atau kegiatan baru,
menambah / mengurang/ menggeser/ memindahkan dana/anggaran d i luar RKPD
yang telah ditetapkan, kecuali program/kegiatan eks r u t i n antara lain seperti
kegiatan pengadaan logistik.

Pasal 36

Standar Harga satuan yang dipergunakan dalam penyusunan RKA-SKPD dan RKA-
PPKD harus mempedomani peraturan-peraturan dan ketentuan yang berlaku, seperti
a. Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK), Standar Biaya U m u m (SBU), Harga Satuan
Bangunan (HSBGN), dan E-Katalog. Apabila harga dipasaran lebih tinggi daripada
HSPK, SBU, HSBGN, dan E-Katalog, maka kenaikan yang diperkenankan paling
banyak 15% dari harga ditetapkan pada HSPK, SBU, HSBGN, dan E-Katalog; dan
b. U n t u k harga satuan yang Iain ditetapkan berdasarkan harga u m u m yang berlaku
serta berpatokan dengan Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan yang
mengatur tentang Standarisasi Harga Barang dan Jasa.

BAB LX

PENYAMPAIAN RKA-SKPD DAN RKA-PPKD

Pasal 3 7
RKA-SKPD dan RKA-PPKD Tahun Anggaran 2016 disusun berdasarkan pagu yang
telah ditetapkan dalam PPAS Tahun Anggaran 2016 u n t u k masing-masing
SKPD/Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.

Pasal 38

(1) RKA-SKPD dan RKA-PPKD Tahun Anggaran 2016 yang telah disusun, selanjutnya
diserahkan kepada PPKD/Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan
Selatan paling lambat tanggal 24 Agustus 2015, u n t u k selanjutnya dibahas oleh
Tim Koreksi/Asistensi.
(2) Pembahasan oleh T i m Koreksi/ Asistensi, u n t u k menelaah kesesuaian antara
RKA-SKPD dan RKA-PPKD Tahun Anggaran 2016, antara lain dengan :
a. RKPD Tahun 2016 ;
b. KUA Tahun Anggaran 2016 ;
c. PPAS Tahun Anggaran 2016 ;
d. Kebijakan A k u n t a n s i ;
e. Capaian Kinerja ;
f. Indikator Kinerja ;
g. Kelompok Sasaran Kegiatan ;
h. Analisis Standar Belanja (ASB) >
i. Standar Satuan Harga (SSH) ;
j. Sinkronisasi Program dan Kegiatan antar SKPD ;
k. Kartu Inventaris Barang (KIB) ; dan
1. Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU) ; dan
m. SK Tenaga Kontrak Tahun Anggaran 2015.

Pasal 39

Hal yang belum diatur dalam Peraturan Gubernur ini, agar mengacu pada Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 2 1 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah, Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia tentang Standar Biaya
Masukan T a h u n Anggaran 2016, d a n Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52
t a h u n 2015 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan d a n Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2016, Peraturan Gubernur, Keputusan Gubernur, serta
petunjuk teknis/petunjuk pelaksanaan lainnya.
-23-

Pasal 4 0

Peraturan Gubernur i n i mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Gubernur i n i dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Kalimantan
Selatan.

Ditetapkan d i Banjarmasin
pada tanggal 7 Agustus 2015

SELATAN,

Diundangkan di Banjarbaru
pada tanggal 7 Agustus 2015

S E K R E T A R I S DAERAH PROVINSI
, ^ ^ M E A N T A N SELATAN,

FHAMI^llD ARSYADI

BL^ffA=DA'ERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN


TAHUN 2015 NOMOR 70
LAMPIRAN
PERATURAN GUBERNUR NOMOR TAHUN 2015
u / u

TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN


ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI
LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2 0 1 6

1. TARIF UANG HARIAN PERJALANAN DINAS KHUSUS (DALAM DAERAH)

NO. URAIAN JUMLAH KETERANGAN

1. Gubernur / Wagub / Sekda / Pimpinan 350.000,00 a. acara peresmian, seminar, rapat-rapat,


DPRD/Sekda konsultasi, koordinasi dan/atau yang
sejenis serta mengantar surat/laporan,
2. Anggota DPRD/Asisten Sekda 300.000,00 dengan tujuan : Banjarmasin -
Banjarbaru - Martapura atau
3. Eselon I I lainnya 250.000,00 sebaliknya ;
b. dalam kota tempat kedudukan,
4. Eselon III 200.000,00 sekurang-kurangnya 10 km dari
tempat kedudukan (dihitung dari j a r a k
5. Eselon IV 175.000,00 tempuh terdekat) ; dan
c. Luar kota tempat kedudukan dengan
6. Staf Golongan IV/ I I I 150.000,00
j a r a k sekurang-kurangnya 10 k m dari
tempat kedudukan dan sekurang-
7. Staf Golongan 11/1/PTT / Tenaga 100.000,00
kurangnya 10 k m dari batas kota
Kontrak
tempat kedudukan (dihitung dari j a r a k
tempuh terdekat).
8. Semua Pelaksana Perjalanan Dinas 150.000,00 Nomor u r u t 8 apabila pelaksanaannya
Dalam Kota lebih dari 8 j a m dalam 1 (satu) hari,
dengan dibuktikan Surat Pernyataan dari
pelaksana perjalanan dinas.

2. TARIF UANG HARIAN BAGI SO PIRPERJALANAN DINAS KHUSUS (DALAM DAERAH) DAN PETUGAS
PENGAMANAN GUBERNUR/WAK3L GUBERNUR

UANG HARIAN KETERANGAN


NO. URAIAN
PERHARI

1. Dalam Kota Banjarmasin/dalam 100.000,00 a. Pada hari libur dan/atau diluar


Kota Banjarbaru/ dalam Kota j a m kerja.
Martapura/ mengantar/ b. Pada j a m kerja s.d diluar j a m
menjemput t a m u ke/dari Bandara kerja.

2. Mengantar/Menjemput Gubernur/ 100.000,00 Khusus u n t u k Sopir dan Petugas


Wakil Gubernur ke Bandar Udara Pengamanan Gubernur/Wakil Guber-
dan/atau daerah lainnya ke n u r dan merupakan pengecualian
Banjar atas Keterangan h u r u f a dan b.
baru dan Martapura

3. TARIF BIAYA PENGEPAKAN DAN PENGANGKUTAN BARANG PERJALANAN DINAS PINDAH DAN/
ATAU PURNA TUGAS SERTA BIAYA PEMETIAN JENAZAH SERTA PENGANGKUTAN JENAZAH

NO. URAIAN DALAM LUAR KETERANGAN


DAERAH DAERAH

1. Pengepakan barang dan pengangkutan 5.000.000,00 10.000.000,00 Lumpsum


Barang

2. Pemetian Jenazah dan Pengangkutan 7.500.000,00 15.000.000,00 Biaya n i l


jenazah
4. TARIF BIAYA AIRPORTTAX DAN TRANSPOR BANDARA PERJALANAN DINAS DALAM DAERAH
APABILA MENGGUNAKAN TRANSPOR PENERBANGAN DAN PERJALANAN DINAS LUAR DAERAH

AIRPOl 3TTAX TRANSPOR BANDARA


PELAKSANA KET
NO DALAM LUAR DALAM LUAR
PERJALANAN DINAS
DAERAH DAERAH DAERAH DAERAH

1. Pelaksana SPD yang d i 100.000,00 150.000,00 Perjalanan


daerah tujuan dinas biaya riil
perjalanan dinas
disediakan fasilitas
mobil dinas/operasional

2. Pelaksana SPD yang d i 100.000,00 150.000,00 400.000,00 650.000,00 Perjalanan


daerah tujuan dinas biaya r i i l
perjalanan dinas tidak
disediakan fasilitas
mobil dinas/operasional

5. TARIF BIAYA TRANSPOR LAINNYA PERJALANAN DINAS DALAM DAERAH APABILA


MENGGUNAKAN TRANSPOR PENERBANGAN DAN PERJALANAN DINAS LUAR DAERAH
(Apabila kegiatannya dilaksanakan tidak ditempat menginap)

DALAM LUAR KETERANG


NO URAIAN
DAERAH DAERAH AN

1. Pelaksana SPD yang d i - -


daerahtujuanperjalanandinasdisediakanfasilitasmobil
dinas / operasional

2. Pelaksana SPD yang d i 150.000,00 300.000,00 Per hari


daerahtujuanperjalanandinastidakdisediakanfasilitas dan Biaya
mobildinas/ operasional riil
(H-l xtarif)

6. TARIF BIAYA PENYEBERANGAN/ RETRIBUSI

DALAM LUAR KETERANGAN


NO. URAIAN
DAERAH DAERAH

1. Mobil u n t u k semua tingkatan pelaksana 350.000,00 600.000,00 Biaya riil


SPD.

7. PLAFON PERJALANAN DINAS DENGAN PESAWAT UDARA (PP)

KELAS
NO. KOTA B1SN1S/ K E L A S EKONOMI KETERANGAN
EKSEKUTIF
1 2 3 4 5

Dibawah tarif Gubernur/ Wakil


1. Banjarmasin - Jakarta 8.500.000,00 bisnis Gubernur/Pimpinan
DPRD/Sekda

2. Banjarmasin - Jakarta - 2.995.000,00 Anggota DPRD/Asisten


Sekda/Eselon II lainnya
3. Banjarmasin - Surabaya 4.250.000,00 2.700.000,00
4. Banjarmasin - Malang 8.161.000,00 4.407.000,00
5. Banjarmasin - Yogyakarta 7.723.000,00 4.022.000,00
6. Banjarmasin - Semarang 7.498.000,00 3.958.000,00
7. Banjarmasin - Solo 7.498.000,00 4.097.000,00
8. Banjarmasin - Balikpapan 3.000.000,00 2.000.000,00 Berlaku juga u n t u k rate :
Banjarmasin - Samarinda
9. Banjarmasin - Palangkaraya 2.500.000,00 2.000.000,00 Berlaku j u g a u n t u k rute :
Bjm-
mg/Kotabara/Batulicin
10. Banjarmasin - Pontianak 8.980.000,00 5.400.000,00
11. Banjarmasin - Denpasar 8.792.000,00 4.920.000,00
12. Banjarmasin - Makasar 9.650.000,00 5.710.000,00

13. Banjarmasin - Mataram 8.803.000,00 4.888.000,00


14. Banjarmasin - Banda Aceh 10.792.000,00 6.022.000,00
15. Banjarmasin - Batam 8.407.000,00 4.578.000,00 Berlaku j u g a u n t u k rute :
Banjarmasin - Dumai (Riau)
16. Banjarmasin - Biak 16.686.000,00 8.749.000,00
17. Banjarmasin - Jayapura 17.135.000,00 9.359.000,00
18. Banjarmasin - Medan 10.546.000,00 5.412.000,00
19. Banjarmasin - Padang 9.006.000,00 4.642.000,00
20. Banjarmasin - Palembang 7.498.000,00 4.022.000,00
21. Banjarmasin -Pekanbaru 9.049.000,00 4.696.000,00

22. Banjarmasin - T i m i k a 16.472.000,00 8.717.000,00


Banjarmasin - Pangkal
23. 6.630.000,00 3.660.000,00
24. Banjarmasin - Jambi 7.690.000,00 4.193.000,00
Banjarmasin - Bandar
25. >ung 6.193.000,00 3.412.000,00
26. Banjarmasin - Bengkulu 8.710.000,00 5.100.000,00
27. Banjarmasin - Palu 11.980.000,00 6.130.000,00
28. Banjarmasin - Manado 11.980.000,00 6.130.000,00
29. Banjarmasin - Kupang 14.840.000,00 7.420.000,00
30. Banjarmasin - Kendari 11.860.000,00 5.980.000,00
31. Banjarmasin - Ambon 15.930.000,00 7.610.000,00

8. TAMBAHAN BIAYA TRANSPOR PERJALANAN DINAS KHUSUS (LUAR DAERAH)

1 2 3 4 5

1. Jakarta - Bandung dan/atau daerah 1.000.000,00 750.000,00 Utk keperluan kedinasan


lainnya dalam Prov. Jabar sekurang- Dibayarkan sesuai dengan
kurangnya 100 K m dari Bandar Udara Biaya riil
Soekarno-Hatta

2. Jakarta - Bogor dan/atau daerah 700.000,00 500.000,00 Utk keperluan kedinasan


lainnya dalam Prov. Jabar sekurang- Dibayarkan sesuai dengan
kurangnya 50 Km dari Bandar Udara Biaya riil
Soekarno-Hatta

3. Tempat kedudukan d i Jakarta ke 1.000.000,00 750.000,00 Utk keperluan kedinasan


Bandung dan/atau daerah lainnya Dibayarkan sesuai dengan
dalam Prov. Jabar sekurang-kurangnya Biaya riil
100 Km dari tempat kedudukan

4. Tempat kedudukan d i Jakarta ke 700.000,00 500.000,00 Utk keperluan kedinasan


Bogor dan/atau daerah lainnya Dibayarkan sesuai dengan
dalam Prov. Jabar sekurang-kurangnya Biaya riil
50 Km dari tempat kedudukan

5 Tempat Kedudukan d i Ibukota tujuan


perjalanan dinas ke daerah lainnya 1.000.000,00 750.000,00 Utk keperluan kedinasan
dalam Provinsi berkenaan dgn jarak Dibayarkan sesuai dengan
tempuh sekurang-kurangnya 100 k m Biaya riil
daritenvpat kedudukan Ibukota Prov
tujuan Perjalanan Dinas
9. UANG HARIAN DAN REPRESENTASI PERJALANAN DINAS DALAM DAERAH

UANG HARIAN UANG


NO URAIAN CATI (AM
J n 1 UM1N ncrnciciMi/oi KETERANGAN
BERMALAM TIDAK BERMALAM
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Gub/wagub/Pimp.DPRD/
1 OH 750,000.00 500,000.00 300,000.00 Lumpsum
Sekda
2 Anggota DPRD/Asisten OH 650,000.00 400,000.00 250,000.00 Lumpsum
Sekda
3 Eselon II lainnya OH 600,000.00 350,000.00 200,000.00 Lumpsum
4 Eselon III OH 500,000.00 300,000.00 - Lumpsum
5 Eselon IV OH 450,000.00 250,000.00 - Lumpsum
6 Semua Pelaksana SPD OH 400,000.00 200,000.00 - Lumpsum

10. UANG HARIAN PERJALANAN DINAS DALAM DAERAH KHUSUS SKPD PEMERIKSA/INSPEKTORAT

UANG HARIAN

NO URAIAN SATUAN PER HARI PER HARI (SKPD KETERANGAN


(KAB/KOTA) Rp PROVINSI) Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


1 Penanggungjawab
OH 700,000.00 450,000.00 Lumpsum
(Inspektur)
2 Wakil Penanggungjawab
OH 600,000.00 350,000.00 Lumpsum
(Irbanwil)
3 PengendaJi Teknis/
Supervisor (Fungsional
OH 550,000.00 350,000.00 Lumpsum
Madya/P2/Auditor/Gol.
IV/b ke atas)
4 Ketua Tim (P2/Auditor/
OH 500,000.00 300,000.00 Lumpsum
Irbanwil
5 Anggota Tim (P2/Auditor/
OH 450,000.00 250,000.00 Lumpsum
Pelaksana)

11. UANG HARIAN PERJALANAN DINAS DALAM DAERAH KHUSUS SKPD PENELITIAN/BALITBANGDA

UANG HARIAN

NO URAIAN SATUAN PER HARI PER HARI (SKPD KETERANGAN


(KAB/KOTA) Rp PROVINSI) Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Ketua Tim/Ketua Peneliti OH 600,000.00 350,000.00 Lumpsum

2 Anggota Tim/Peneliti/
OH 550,000.00 300,000.00 Lumpsum
Pembantu Peneliti
12. SATUAN BIAYA PENGINAPAN PERJALANAN DINAS DALAM DAERAH

TARIF HOTEL

NO. KABUPATEN/KOTA SATUAN GUB/WAGUB/KETUA/ PEJABAT ESELON PEJABAT ESELON


PEJABAT ESELON II GOLONGAN l/ll
WAKIL KETUA DPRD lll/GOLONGAN IV IV/GOLONGAN III

(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9)


1 BANJARMASIN OH 2,000,000 1,500,000 800,000 600,000 400,000
2 BANJARBARU OH 2,000,000 1,500,000 800,000 600,000 400,000
3 BANJAR OH 2,500,000 750,000 800,000 600,000 400,000
4 BARITO KUALA OH 1,000,000 750,000 700,000 400,000 375,000
5 TANAH LAUT OH 1,000,000 750,000 700,000 450,000 400,000
6 TANAH BUMBU OH 1,500,000 1,000,000 800,000 500,000 400,000
7 KOTABARU OH 1,500,000 1,000,000 800,000 500,000 400,000
8 TAPIN OH 1,000,000 700,000 600,000 400,000 375,000
9 HULU SUNGAI SELATAN OH 1,000,000 700,000 600,000 400,000 375,000
10 HULU SUNGAI TENGAH OH 1,000,000 700,000 600,000 400,000 375,000
11 HULU SUNGAI UTARA OH 1,000,000 700,000 600,000 400,000 375,000
12 BALANGAN OH 1,000,000 1,000,000 600,000 500,000 400,000
13 TABALONG OH 1,500,000 1,000,000 800,000 600,000 400,000
13. TARIF BIAYA TRANSPORTASI DALAM DAERAH 14. TARIF BIAYA TRANSPORTASI DALAM DAERAH
GUBERUR/WAKIL GUBERNUR/PIMPINAN DPRD/ ANGGOTA DPRD/ASISTEN SEKDA DAN PEJABAT ESELON II
SEKDA LAINNYA

No Kabupaten/Kota Banjarmasin Banjarbaru No Kabupaten/Kota Banjarmasin Banjarbaru Banjar


1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Banjarmasin - - 1 Banjarmasin - 150,000 150,000

2 Barito Kuala 300,000 350,000 2 Barito Kuala 200,000 300,000 300,000

3 Banjarbaru - - 3 Banjarbaru 150,000 - 75,000

4 Banjar - - 4 Banjar 150,000 75,000 -

5 Tanah Laut 300,000 300,000 5 Tanah Laut 250,000 250,000 250,000

6 Tanah Bumbu 1,000,000 1,000,000 6 Tanah Bumbu 850,000 850,000 850,000

7 Kotabaru 1,100,000 1,100,000 7 Kotabaru 1,000,000 1,000,000 1,000,000

8 Tapin 350,000 300,000 8 Tapin 300,000 200,000 200,000

9 Hulu Sungai Selatan 450,000 350,000 9 Hulu Sungai Selatan 350,000 250,000 250,000

10 Hulu Sungai Tengah 500,000 450,000 10 Hulu Sungai Tengah 450,000 300,000 300,000

11 Hulu Sungai Utara 550,000 500,000 11 Hulu Sungai Utara 500,000 350,000 350,000

12 Balangan 600,000 550,000 12 Balangan 500,000 350,000 350,000

13 Tabalong 750,000 650,000 13 Tabalong 550,000 450,000 450,000


15. TARIF BIAYA TRANSPORTASI DALAM DAERAH
PEJABAT ESELON III

No Kabupaten/Kota Banjarmasin Barito Kuala Banjarbaru Banjar Tanah Laut Tanah Bumbu Kotabaru Tapin Hulu Sungai Selatan Hulu Sungai Tengah Hulu Sungai Utara Balangan Tabalong
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Banjarmasin - 125,000 125,000 125,000 250,000 500,000 600,000 200,000 250,000 300,000 350,000 350,000 425,000

2 Barito Kuala 125,000 - 250,000 250,000 250,000 600,000 725,000 250,000 300,000 350,000 425,000 425,000 500,000

3 Banjarbaru 125,000 250,000 - 75,000 150,000 500,000 600,000 150,000 200,000 225,000 250,000 250,000 300,000

4 Banjar 125,000 250,000 75,000 - 150,000 500,000 600,000 150,000 200,000 225,000 250,000 250,000 300,000

5 Tanah Laut 125,000 250,000 250,000 250,000 - 250,000 350,000 250,000 250,000 300,000 350,000 350,000 425,000

6 Tanah Bumbu 500,000 600,000 500,000 500,000 250,000 200,000 - - - - - -

7 Kotabaru 600,000 725,000 600,000 600,000 350,000 200,000 - - - - - - -

8 Tapin 200,000 250,000 150,000 150,000 250,000 - - 75,000 125,000 150,000 150,000 200,000

9 Hulu Sungai Selatan 250,000 300,000 200,000 200,000 250,000 * - 75,000 - 75,000 125,000 125,000 150,000

10 Hulu Sungai Tengah 300,000 350,000 225,000 225,000 300,000 - 125,000 75,000 - 75,000 100,000 125,000

11 Hulu Sungai Utara 350,000 425,000 250,000 250,000 350,000 - - 150,000 125,000 75,000 - 75,000 100,000

12 Balangan 350,000 425,000 250,000 250,000 350,000 * - 150,000 125,000 100,000 75,000 - 75,000

13 Tabalong 425,000 500,000 300,000 300,000 425,000 - - 200,000 150,000 125,000 100,000 75,000 -
16. TARIF BIAYA TRANSPORTASI DALAM DAERAH
PEJABAT ESELON IV

No Kabupaten/Kota Banjarmasin Barito Kuala Banjarbaru Banjar Tanah Laut Tanah Bumbu Kotabaru Tapin Hulu Sungai Selatan Hulu Sungai Tengah Hulu Sungai Utara Balangan Tabalong
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Banjarmasin - 125,000 100,000 100,000 200,000 500,000 600,000 150,000 200,000 225,000 250,000 250,000 275,000

2 BarHo Kuala 125,000 - 150,000 150,000 200,000 600,000 725,000 225,000 250,000 275,000 300,000 300,000 375,000

3 Banjarbaru 100,000 150,000 - 75,000 150,000 500,000 600,000 125,000 150,000 200,000 225,000 225,000 250,000

4 Banjar 100,000 150,000 75,000 - 150,000 500,000 600,000 125,000 150,000 200,000 225,000 225,000 250,000

5 Tanah Laut 125,000 200,000 150,000 150,000 - 250,000 375,000 150,000 200,000 225,000 250,000 250,000 300,000

6 Tanah Bumbu 500,000 600,000 500,000 500,000 250,000 - 125,000 - - - - - -


7 Kotabaru 600,000 725,000 600,000 600,000 375,000 125,000 - - - - - - -

8 Tapin 150,000 225,000 125,000 125,000 175,000 - - - 75,000 100,000 125,000 125,000 150,000

9 Hulu Sungai Selatan 200,000 250,000 150,000 150,000 200,000 - - 75,000 - 75,000 100,000 100,000 125,000

10 Hulu Sungai Tengah 225,000 275,000 200,000 200,000 225,000 - - 100,000 75,000 - 75,000 75,000 100,000

11 Hulu Sungai Utara 250,000 300,000 225,000 225,000 250,000 - - 125,000 100,000 75,000 - 75,000 100,000

12 Balangan 250,000 300,000 225,000 225,000 250,000 - - 125,000 100,000 75,000 75,000 - 100,000

13 Tabalong 275,000 375,000 250,000 250,000 300,000 - - 150,000 125,000 100,000 100,000 100,000 -
17. TARIF BIAYA TRANSPORTASI DALAM DAERAH
STAF GOLONGAN IV, III, II dan I

No Kabupaten/Kota Banjarmasin Barito Kuala Banjarbaru Banjar Tanah Laut Tanah Bumbu Kotabaru Tapin Hulu Sungai Selatan Hulu Sungai Tengah Hulu Sungai Utara Balangan Tabalong
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Banjarmasin - 100,000 75,000 75,000 150,000 360,000 480,000 120,000 150,000 180,000 210,000 210,000 240,000

2 Barito Kuala 100,000 - 120,000 120,000 150,000 480,000 600,000 180,000 210,000 240,000 270,000 270,000 300,000

3 Banjarbaru 75,000 120,000 - 50,000 120,000 360,000 480,000 90,000 120,000 150,000 180,000 180,000 210,000

4 Banjar 75,000 120,000 50,000 - 120,000 360,000 480,000 90,000 120,000 150,000 180,000 180,000 210,000

5 Tanah Laut 100,000 150,000 120,000 120,000 - 180,000 240,000 120,000 150,000 180,000 210,000 210,000 240,000

6 Tanah Bumbu 360,000 480,000 360,000 360,000 180,000 - 120,000 - - - - - -


7 Kotabaru 480,000 600,000 480,000 480,000 240,000 120,000 - - - - - - -
8 Tapin 120,000 180,000 900,000 90,000 150,000 - - - 60,000 90,000 120,000 120,000 150,000

9 Hulu Sungai Selatan 150,000 210,000 120,000 120,000 150,000 - - 60,000 - 60,000 90,000 90,000 120,000

10 Hulu Sungai Tengah 180,000 240,000 150,000 150,000 180,000 - - 90,000 60,000 - 60,000 60,000 90,000

11 Hulu Sungai Utara 210,000 270,000 180,000 180,000 210,000 - - 120,000 90,000 60,000 - 60,000 90,000

12 Balangan 210,000 270,000 180,000 180,000 210,000 - - 120,000 90,000 60,000 60,000 - 90,000

13 Tabalong 240,000 300,000 210,000 210,000 240,000 - - 150,000 120,000 90,000 90,000 90,000 -
18. SATUAN BIAYA PERJALANAN DINAS LUAR DAERAH

TINGKAT BIAYA (Rp.)


GUB/WAGUB/
NO URAIAN ANGGOTA DPRD/ ESELON II STAF GOL KET
PIMPINAN ESELON III ESELON IV STAF GOL II/I
ASISTEN SEKDA LAINNYA IV/III
DPRD/SEKDA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Uang Harian 2.500.000,00 1.750.000,00 1.500.000,00 1.250.000,00 1.000.000,00 800.000,00 700.000,00 Lumpsum

2. Uang Refresentasi 400.000,00 300.000,00 250.000,00 Lumpsum

3. Uang Penginapan 3.500.000,00 2.500.000,00 2.000.000,00 1.500.000,00 1.000.000,00 750.000.000 750.000.000 Biaya riil

Anda mungkin juga menyukai