Anda di halaman 1dari 2

Materi Museum Mpu Purwa

- Berawal dari keprihatinan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang terhadap kurangnya
perhatian dan penjagaan benda koleksi artefak di Kota Malang

- Sekitar tahun 1980 direncanakan pembangunan penampungan atau balai penyelamatan untuk artefak
tersebut

- Dibangun pada bekas Sekolah Dasar Mojolangu 2 (sebelumnya berpindah pindah, awalnya dikumpulkan
secara khusus di perpustakaan umum kota malang dan dikumpulkan pada 2001)

- tahun 1999-2000 pembangunan kembali dilaksanakan

- Didirikan pada 2003 dan diresmikan 2 Mei 2004 oleh Walikota Malang, Drs. Peni Suparto, M.A.P.

- Termasuk dalam program revitalisasi (pembangunan mulai tahun 2014)

- 7 Juli 2018, “Balai Penyelamatan Benda Purbakala Mpu Purwa” diresmikan menjadi Museum Mpu Purwa
oleh Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P (Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan Republik Indonesia)

- Nama Mpu Purwa diambil dari seorang tokoh religius Buddha aliran Mahayana yang terdapat dalam
Pararaton sebagai ayah dari Ken Dedes

- Koleksinya meliputi prasasti, arca, makara, lingga, dan jenis benda kuno lainnya dari berbagai kerajaan
di Jawa (kebanyakan peninggalan dari zaman Kerajaan Kanjuruhan abad VIII M, hingga masa akhir Kerajaan
Majapahit abad XVI M.)

- Perumahan Griya Santa, Jl. Soekarno - Hatta No.210, kelurahan Mojolangu, kecamatan Lowokwaru, kota
Malang, Jawa timur 65141 (Belakang rumah sakit Brawijaya)

- Koleksi benda benda mulai dari zaman prasejarah (Batu Pelor, Batu Gores, dan Batu Lumpang), zaman
hindu, budha, Hindu-Budha, Kerjaan Kanjuruhan, Kerjaan Mataram Kuno, Kerajaan Kediri, Kerajaan
Singosari, dan Kerajaan Majapahit, terutama yang berhubungan dengan pertumbuhan Kota Malang

- Terdapat 136 arca yang menjadi koleksi, seperti arca Dewa Siwa, Arca Ganesha, Archa Resi Guru, Arca
Ganesha Tikus, Arca Durga dll.

- Mpu Purwa juga menjadi salah satu venue pilihan untuk pelaksanaan museum festive vaganza

- Pada lantai satu: arca dan prasasti, yang telah tertata rapi dengan pelindung kaca berbentuk persegi
panjang di tengah maupun sudut-sudut ruangan. Di bagian depan juga terdapat jajaran topeng
malangan

- Salah satu arca yang menjadi pusat utama adalah Arca Ganesha yang diketahui merupakan Arca
terpenting sepanjang sejarah perkembangan tanah Jawa yang hanya ada di Museum ini.

- Peninggalan arca yang paling kuno, yaitu Arca Makara yang dijadikan penjaga pintu candi Kerajaan
Kanjuruhan

- Lantai dua museum : miniatur yang merepresentasikan diorama kisah legenda tanah Jawa di masa lalu.
Kisah-kisah tersebut seperti kisah Tumapel yang menculik Ken Dedes untuk dinikahi, kisah Ken Arok
yang membunuh Mpu Gandring untuk sebuah keris, dan kisah-kisah lainnya yang juga melibatkan Mpu
Purwa

- Fasilitas mpu purwa : scanning code, visual LED 2D yang menampilkan gambar beserta penjelasannya,
perpustakaan buku sejarah kota Malang

Anda mungkin juga menyukai