Tugas Pengamatan Alat Bahan Lab Kimia
Tugas Pengamatan Alat Bahan Lab Kimia
Pembimbing:
Agam Priambodho, S. Pd.
Disusun Oleh:
Kelas X.F – Kelompok II
− Adinda Shafiya Rahmah Puteri Ary (03)
− Dzakwan Gavin Ramadhan (11)
− Firna Fachrunnisa Apriliani (16)
− Fredelika Salsabila Khesya D. (17)
− Naffo Ainun Azis (29)
− Tanisha Putri Efendi (35)
1. Pipet Tetes (besar & kecil) saluran tunggal yang biasa digunakan di laboratorium
biologi dan kimia untuk memindahkan cairan dengan
volume kecil, dan merupakan alat ukur untuk
memindahkan cairan dari wadah aslinya ke wadah lain
dalam jarak tertentu.
2. Gelas Ukur 100 ml mengukur volume cairan atau larutan yang tidak
memerlukan ketelitian yang tinggi, selain itu gelas ukur
juga berfungsi untuk mempermudah analis untuk
mengetahui volume cairan dan zat dengan tepat sehingga
pekerjaan analis menjadi cepat dan efisien.
10. Corong Kaca Sebagai alat bantu untuk memindah / memasukkan larutan
ke wadah / tempat yang mempunyaai dimensi pemasukkan
sampel bahan kecil.
13. Rak Tabung Reaksi Berfungsi untuk menyimpan atau menata beberapa tabung
reaksi.
14 Pembakar spirtus Berfungsi sebagai alat untuk menguapkan arti bahan kimia
dengan menggunakan cawan petri porselin.
15. Gelas Kimia 100 ml Berfungsi sebagai wadah penampung untuk mengaduk,
mencampur, dan memanaskan cairan pada laboratorium.
16. Erlenmeyer Tabung ini biasanya digunakan saat proses titrasi untuk
menampung cairan atau larutan.
TABEL BAHAN
No Nama Bahan Bahaya
1. Hcl Bila terkena kulit, HCl bisa membuat kulit melepuh, terbakar,
dan nyeri. Jika tidak sengaja tertelan, efeknya bisa
menyebabkan nyeri seperti terbakar yang parah, sakit perut
hebat, muntah darah, dan nyeri dada.
2. Asam Hidroklorida Bisa membuat kulit melepuh, terbakar, dan nyeri. Jika tertelan,
efeknya bisa menyebabkan nyeri seperti terbakar yang parah,
sakit perut hebat, muntah darah, dan nyeri dada.
3. Asam Asetat Asam asetat pekat bersifat korosif terhadap kulit dan karena
itu harus digunakan dengan hati-hati, karena dapat
menyebabkan luka bakar, kerusakan mata permanen, serta
iritasi pada membran mukosa.
4 Amonia Paparan dalam konsentrasi rendah dalam bentuk gas atau cair
langsung pada mata dan kulit dapat menyebabkan iritasi (mata
merah atau ruam pada kulit).
7. Asam Nitrat bahaya Asam Nitrat jika terpapar secara tidak sengaja,
seseorang bisa mengalami iritasi pada mata. Jika
kandungannya tidak sengaja masuk ke dalam tubuh, bahan
kimia tersebut dapat berikatan pada hemoglobin. Hal tersebut
memicu terhambatnya pasokan oksigen ke seluruh sel dan
jaringan dalam tubuh.
9. CH3 COoH bersifat korosif terhadap kulit dan karena itu harus digunakan
dengan hati-hati, karena dapat menyebabkan luka bakar,
kerusakan mata permanen, serta iritasi pada membran mukosa.
Luka bakar atau lepuhan bisa jadi tidak terlihat hingga
beberapa jam setelah kontak.
10. Mg SO4 Penggunaan magnesium sulfat bersama obat lain dapat
menyebabkan beberapa efek interaksi, di antaranya:
Menurunnya penyerapan tetracycline atau bisfosfonat.
Meningkatnya efek penurunan tekanan darah jika digunakan
dengan nifedipine atau depresan sistem saraf pusat.
11. Asam Oksalat (H2 C4 O4) Asam oksalat(H2 C4 O4) : zat ini banyak terkandung di dalam
makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Namun, jika
jumlahnya berlebihan dalam tubuh, asam oksalat dapat
menyebabkan penyakit batu ginjal.
12. (NH4)2 SO4 Ammonium Sulphate berpotensi berbahaya untuk manusia dan
lingkungan, sehingga membutuhkan perawatan dalam
penggunaannya. ini dapat menyebabkan iritasi parah dan
radang saluran pernafasan bila terhirup
13. Ammonium sulfat Kemungkinan dapat menyebabkan iritasi parah dan radang
pernafasan apabila terhirup, dan menyebabkan kerusakan mata
yang serius apabila terkena mata
14. Ammonium iron sulfate Ammonium sulfat akan menyebabkan iritasi pada saluran
pencernaan seperti mual, muntah, dan diare, kontak dengan
kulit atau mata akan menyebabkan iritasi, kemerahan, gatal,
dan nyeri.