Anda di halaman 1dari 7

 ARITMATIKA SOSIAL

A. Untung dan Rugi


Jika harga jual lebih besar dari harga beli maka didapat keuntungan atau laba. Sebaliknya jika
harga jual lebih rendah dari harga belinya maka akan rugi. Harga beli biasa disebut dengan
modal. Harga Beli selalu 100%

Untung = harga penjualan > harga pembelian


Rugi = harga penjualan < harga pembelian
Besarnya keuntungan = harga jual – harga beli
Besarnya kerugian = harga beli – harga jual

Contoh soal:
1. Seorang pedagang kambing membeli seekor kambing dengan harga Rp. 1.200.000.
Kemudian kambing tersebut dijual dengan harga Rp. 1.750.000, Berapa keuntungan
yang didapat?
Jawab:
harga beli = Rp. 1.200.000
harga jual = Rp. 1.750.000
Besarnya keuntungan = harga jual – harga beli
= Rp. 1.750.000 - Rp. 1.200.000
= Rp. 550.000
2. Seorang pedagang ayam membeli ayam kampung sebanyak 100 ekor dengan harga Rp.
2.000.000,- Dalam perjalanan ternyata ada ayam yang mati sebanyak 15 ekor. 30 ekor
ayam laku dijual dengan harga Rp.25.000 per ekor, sedangkan sisanya dengan harga Rp.
20.000,- Berapa besarnya keuntungan atau kerugian
Jawab:
Harga pembelian = Rp. 2000.000
Harga jual 30 ekor = 30 x Rp. 25.000 = Rp. 750.000
Sisa ayam yang dijual = 100 – 30 – 15 = 55 ekor ( 15 ayam yang mati)
Harga jual 55 ekor = 55 x Rp.20.000 = Rp. 1.100.000
Harga penjualan = Rp. 750.000 + Rp. 1100.000 = Rp. 1.850.000
Ternyata harga penjualan < harga pembelian maka pedagaang mengalami kerugian
Besarnya kerugian = harga beli – harga jual
= Rp. 2000.000 – Rp. 1.850.000
= Rp. 150.000,-
B. Presentase Untung dan Rugi
Untung
Presentase keuntungan = x 100 %
Harga pembelian
Rugi
Presentase kerugian x 100 %
Harga pembelian
Contoh:
1. Seorang pedagang di pasar membeli sekeranjang jeruk yang berisi 200 buah seharga
Rp.100.000. Jika tiap jeruk dijual dengan harga Rp.750, berapa % keuntungannya?
Jawab:
Besarnya keuntungan = harga jual – harga beli
= (Rp. 750 x 200) – Rp. 100.000
= Rp. 150.000 – Rp. 100.000
= Rp. 50.000
Untung
Prosentase keuntungan = x 100 %
Harga pembelian
50.000
¿ x 100 %=50 %
100.000
2. Adnan membeli sepeda baru dengan harga Rp. 400.000, setelah beberapa
Bulan sepedanya dijual dengan kerugian 10% . Berapa kerugiannya?
Jawab:

% Rp

Harga Beli (HB) 100 400.000

Rugi 10 x
Harga Jual (HJ) 100-10=90 -

HB 400.000
=
HJ x
100 400.000
↔ =
90 x
↔ 100 x=400.000 x 90
400.000 x 90
↔ x= =3 60.000
100
Jadi harga penjualan sepeda Adnan adalah Rp 3 60.000 , 00

3. Sebuah tas dijual dengan mendapat untung 20 % atau Rp.20.000


Berapa harga Pembelian dan penjualannya
Jawab :
- Untuk mencari harga pembelian tas :
% Rp

Harga Beli (HB) 100 100.000


Untung (U) 20 20.000
Harga Jual (HJ) 120 120.000

HB x
=
U 20.000
100 x
↔ =
20 20.000
↔ 20 x =20.000 x 100
20.000 x 100
↔ x= =100 .000
20
Jadi Harga pembelian tas adalah Rp 100.000
- Untuk Mencari harga penjualan tas :
Harga Jual = Harga pembelian + keuntungan
= 100.000 + 20.000
= 120.000
Jadi Harga penjualan tas adalah Rp 120.000
4. Pak Ali, seorang pedagang sepeda mendapat kerugian 25 % atau Rp.150.000,- Berapa harga
pembelian dan penjualannya?
Jawab :
- Untuk mencari harga pembelian sepeda :
% Rp

Harga Beli (HB) 100 x


Rugi (U) 25 150.000

Harga Jual (HJ) 75 Type equation here .

HB x
=
U 20.000
100 x
↔ =
25 150.000 .
↔ 25 x =150.000 x 100
150.000 x 100
↔ x= =600.000
25
Jadi Harga pembelian sepeda adalah Rp 600.000
- Untuk Mencari harga penjualan sepeda :
Harga Jual = Harga pembelian - rugi
= 600.000 – 150.000
= 450.000
Jadi Harga penjualan tas adalah Rp 450.000
C. Pajak, Diskon/Potongan Harga/Rabat, Bruto, Tara dan Neto
1. Pajak
- Pajak penghasilan (PPh)
PPh = gaji awal – gaji yang diterima
- Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
PPN = harga beli konsumen – harga awal
2. Diskon/Potongan Harga/Rabat
Diskon/Potongan Harga/Rabat = Harga Semula – Harga yang dibayar
3. Bruto (Selalu 100%)
Bruto adalah berat kotor barang, berat barang beserta tempatnya
4. Tara
Berat kemasan atau berat tempat suatu barang
5. Neto
Berat bersih barang atau berat barangnya saja
Hubungan Bruto, Tara dan Neto

Bruto = Tara + Netto


Tara = Bruto – Netto
Neto = Bruto – Tarra
Tarra
Persen Tara = x 100 %
Bruto
pengertian:
kita ambil contoh beras dalam karung.
Bruto = berat beras + karungnya
Tara =berat karungnya saja
Netto = berat berasnya saja
Contoh soal:
1. Seorang pegawai Negri di suatu Departemen mendapat gaji Rp. 2500.000,- dengan penghasilan
tidak kena pajak Rp. 900.000 sedangkan penghasilan kena pajak nya 15 %. Berapa besar gaji
yang diterima pegawai
Jawab:
Besar gaji kena pajak = Rp.2500.000 - Rp.900.000 = Rp. 1.600.000
15
Besar pajak penghasilan = 15 % x Rp.1600.000 = .1600 .000=¿ Rp. 240.000
100
Jadi besar gaji yang diterima = Rp. 2.500.000 – Rp.240.000 = Rp. 2.260.000
2. Sebuah kaleng susu bertuliskan Netto 400 gram. Setelah dibeli kaleng susu yang masih utuh
tersebut ditimbang di rumah didapat beratmya 550 gram. Berapa % tarramya?
Jawab:
Netto = 400 gr
Bruto = 550 gr
Tarra = Bruto – Netto
= 550 gr – 400 gr
= 150 g
Tarra 150
% tarra = x 100 %= x 100 %=27 , 27 %
Bruto 550

D. Bunga Bank dan Tabungan


Bunga Tunggal suku bunga yang diberikan selama satu tahun

Tabungan awal modal (Selalu 100 %)

Bunga jasa yang diberikan oleh pihak bank kepada nasabah


Tabungan Akhir = Tabungan Awal + Bunga
Bunga = Tabungan Akhir – Tabungan awal
Besar Bunga per bulan =% bunga per bulan x Tabungan Awal

Contoh soal :
1. Bu Ade menyimpan uang di Bank BCA sebesar Rp. 2000.000,- dengan suku bunga 12% tiap
tahun. Setelah berapa lama Bu Ade mendapat bunga Rp.80.000,- ?
Diketahui :
Tabungan Awal = Rp. 2.000.000
Suku bunga per tahun = 12 %
Ditanya : Lama menabung bila mendapatkan bunga Rp 80.000

Jawab :
Suku Bunga per bulan = 12 % : 12 = 1 %
Bunga per bulan =% bunga per bulan x Tabungan Awal
1
= x Rp, 2000.000 = Rp. 20.000,-
100
Lama menabung : 80. 000 : 20.000 = 4 bulan
2. Amir menyimpan uang di BNI sebesar Rp. 1.500.000 dengan bunga 12 % tiap tahun. Berapa
bunga yang diterima Amir selama 5 bulan?
Diketahui :
Tabungan Awal : Rp 1500.000
Bunga per tahun 12 %
Ditanyakan :
Bunga yang diterima selama 5 bulan
Jawab :
Bunga per bulan : 12 % : 12 = 1%
Bunga 5 bulan = 1% x 5 = 5%
Besar bunga selama 5 bulan = 5% x Tabungan awal
5
= x 1500.000=75.000
100
Jadi besar bunga yang diterima Amir selama 5 bulan adalah Rp 75.000
3. Uang tabungan Ali di suatu bank sebesar Rp. 1.000.000,- 9 bulan kemudian uang tabungannya
menjadi Rp. 1.090.000,-. Berapa presentase bunga yang diterima Ali selama 1 tahun?
Diketahui :
Tabungan Awal (Tm) = Rp 1000.000
Tabungan Akhir (Ta) = Rp 1.090.000
Lama menabung = 9 bulan
Ditanya : % Bunga yang diterima
Jawab :
Bunga = Tabungan akhir – Tabungan awal
= 1.090.000 – 1.000.000
= 90.000 (bunga selama 9 bulan)
Bunga1 bulan = 90.000:9=10.000
Bunga per tahun = 90.000 : 9 = 10.000 x 12 = 120.000
bunga 1tahun 120.000
% bunga 1 tahun = . 100 %= . 100 %=12%
Tm 100000

Atau
% Rp

Tabungan awal (Tm) 100 1.000.000

Bunga per bulan y 120.000

Tabungan Akhir (Ta)

100 1.000 .000


=
y 120.000
120.000 x 100
↔ y= =12
1.000 .000
Jadi presentase bunga yang diterima Ali selama satutahun adalah 12 %
E. PINJAMAN DAN ANGSURAN

Pokok = Pinjaman : lama pinjam (dalam bulan)


Bunga per Bulan = % Bunga per bulan x Pinjaman
Angsuran = Pokok + Bunga
Contoh soal :
1. Paman meminjam uang di Bank sebesar Rp 10.000.000. Suku bunga yang di berikan oleh bank
tersebut adalah 18% per tahun . Jika Paman hendak mengangsur selama 10 bulan, berapa kah
angsuran yang harus dibayarkan paman setiap bulan ?
Diketahui :
Pinjaman = Rp 10.000.000
Suku bunga = 18% per tahun
Lama pinjam = 10 bulan
Ditanya :
Besar angsuran tiap bulan
Dijawab :
Pokok = Pinjaman : Lama pinjam
= 10.000.000 : 10
18 %
= 1.000. x 10.000 .000000
12
18 1
Bunga per bulan = x x 10.000.000 = 150.000
100 12
Angsuran = Pokok + Bunga
= 1.000.000 +150.000 =1.150.00
Jadi Angsuran yang harus dibayarkan paman setip bulan adalah Rp 1.150.000

Anda mungkin juga menyukai