GABUNGAN MATERI Moneter
GABUNGAN MATERI Moneter
GABUNGAN MATERI Moneter
Dosen pembimbing:
YULIANA,S.E,.M.Si
Disusun oleh :
SUPALDI
22120145
Salah satu aspek penting dari pengertian moneter adalah kebijakan moneter yang dilakukan
oleh bank sentral suatu negara. Kebijakan ini mencakup pengaturan jumlah uang beredar,
tingkat suku bunga, dan intervensi keuangan lainnya untuk mencapai tujuan tertentu, seperti
stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi, dan pengangguran yang terkendali.
Selain itu, moneter juga mencakup fungsi perbankan, di mana lembaga-lembaga keuangan
memainkan peran penting dalam menyediakan layanan keuangan, memfasilitasi transaksi,
dan mengelola risiko keuangan. Seluruh sistem moneter ini saling terkait dan memiliki
dampak yang signifikan terhadap perekonomian suatu negara.
Kurs mata uang dapat berubah seiring waktu sebagai respons terhadap dinamika ekonomi
global. Apresiasi nilai mata uang berarti nilainya meningkat, sehingga lebih banyak mata uang
lokal diperlukan untuk mendapatkan jumlah mata uang asing tertentu. Sebaliknya, depresiasi
nilai mata uang berarti nilai mata uang menurun, sehingga jumlah mata uang lokal yang
diperlukan untuk mendapatkan mata uang asing tertentu menjadi lebih sedikit.
Investor, perusahaan, dan pemerintah memantau perubahan kurs mata uang karena dapat
memengaruhi perdagangan internasional, inflasi, dan kebijakan ekonomi secara keseluruhan.
Dengan demikian, menurut teori ini, ada hubungan invers antara harga suatu barang (ponsel
cerdas) dan kuantitas yang diminta oleh konsumen. Jika harga turun, ceteris paribus (faktor-
faktor lainnya konstan), konsumen cenderung membeli lebih banyak ponsel cerdas, dan
sebaliknya.
Namun, perlu diingat bahwa teori permintaan klasik menyederhanakan kondisi dan tidak
mempertimbangkan faktor-faktor lain yang juga dapat memengaruhi permintaan, seperti
perubahan preferensi konsumen, pendapatan, atau faktor eksternal tertentu. Oleh karena itu,
teori ini merupakan model dasar dalam pemahaman ekonomi permintaan, tetapi tidak
mencakup semua kompleksitas dalam keputusan konsumen.
D.TEORI PERMINTAAN UANG MENURUT PARA AHLI
-David Ricardo, seorang ekonom klasik Inggris abad ke-19, memberikan kontribusi
terhadap teori nilai dan distribusi. Meskipun tidak secara khusus mengembangkan "teori
permintaan" seperti yang kita kenal saat ini, beberapa prinsip dalam pemikirannya dapat
dihubungkan dengan aspek permintaan.
Salah satu konsep penting yang dapat dihubungkan dengan permintaan adalah konsep
"hukum penurunan nilai marjinal" yang dikemukakan oleh Ricardo. Hukum ini menyatakan
bahwa nilai atau kegunaan suatu barang kepada seseorang menurun seiring dengan
pertambahan unit terakhir dari barang tersebut. Dalam konteks permintaan, hal ini dapat
diartikan bahwa semakin banyak jumlah barang yang dimiliki seseorang, semakin sedikit
kegunaan tambahan yang dihasilkan oleh unit tambahan dari barang tersebut.
Meskipun Ricardo lebih dikenal dengan kontribusinya terhadap teori nilai buruh dan teori
nilai tukar, konsep-konsep dalam pemikirannya dapat memberikan wawasan tentang faktor-
faktor yang memengaruhi pemilihan konsumen dan perubahan dalam nilai suatu barang.
Meskipun Ricardo tidak menyusun teori permintaan seperti para ekonom selanjutnya,
pemikirannya memberikan landasan bagi pengembangan teori ekonomi makro dan mikro
selanjutnya.
-Irving Fisher, seorang ekonom Amerika abad ke-20, memberikan kontribusi yang
signifikan dalam berbagai bidang ekonomi, termasuk teori permintaan dan teori moneter. Salah
satu konsep utama yang dapat dihubungkan dengan permintaan adalah "teori utilitas margin,"
yang menjadi bagian penting dari teori permintaan konsumen.
Fisher memperkenalkan konsep utilitas margin atau kepuasan tambahan yang diperoleh
konsumen dari konsumsi tambahan satu unit barang atau jasa. Teori utilitas margin Fisher
menyatakan bahwa konsumen akan terus mengonsumsi barang atau jasa sampai kepuasan
tambahan (utilitas margin) dari barang tersebut setara dengan harga yang dibayarkan.
Dalam konteks permintaan, Fisher menekankan pentingnya peran utilitas dan kepuasan
tambahan dalam pengambilan keputusan konsumen. Ia mengaitkan ide ini dengan konsep
elastisitas harga permintaan, yang mengukur sejauh mana kuantitas yang diminta berubah
sebagai respons terhadap perubahan harga.
Pemikiran Fisher memberikan dasar untuk pemahaman modern tentang elastisitas harga
permintaan dan teori permintaan konsumen, dengan memperhitungkan faktor-faktor utilitas
dan kepuasan tambahan dalam analisis ekonomi.
-Alfred Marshall, seorang ekonom Inggris abad ke-19 dan awal abad ke-20,
mengembangkan teori permintaan yang sangat berpengaruh. Salah satu konsep sentral dalam
pemikirannya adalah "Hukum Permintaan dan Penawaran" yang memberikan dasar bagi
banyak aspek teori mikroekonomi.
Beberapa elemen kunci dari teori permintaan Marshall melibatkan konsep sebagai
berikut:
1. **Utilitas Marginal:**
- Marshall memperkenalkan konsep utilitas marginal, yang menggambarkan kepuasan
tambahan yang diperoleh konsumen dari konsumsi satu unit tambahan dari suatu barang atau
jasa. Ia menyatakan bahwa utilitas margin satu barang dapat menurun seiring dengan konsumsi
bertambah.
2. **Elastisitas Permintaan:**
- Marshall memperkenalkan konsep elastisitas harga permintaan, yang mengukur sejauh
mana kuantitas yang diminta berubah sebagai respons terhadap perubahan harga. Ia menyadari
bahwa elastisitas permintaan dapat bervariasi tergantung pada karakteristik barang atau jasa.
Teori permintaan Marshall memberikan dasar untuk pemahaman perilaku konsumen dan
respons terhadap perubahan harga. Pemikirannya menjadi landasan bagi banyak konsep
mikroekonomi modern yang berkaitan dengan permintaan konsumen.
D.BANK
Bank adalah lembaga keuangan yang menyediakan berbagai layanan keuangan kepada
masyarakat, perusahaan, dan pemerintahan. Fungsi utama bank melibatkan pengumpulan dana
dari nasabah, menyediakan tempat aman untuk menyimpan uang, dan memberikan akses
kepada nasabah untuk melakukan transaksi keuangan.
2. **Pemberian Kredit:**
- Salah satu fungsi utama bank adalah memberikan pinjaman atau kredit kepada nasabah
dan pihak lain. Ini mencakup pinjaman untuk keperluan pribadi, bisnis, dan proyek investasi.
4. **Manajemen Risiko:**
- Bank terlibat dalam manajemen risiko, termasuk risiko kredit, risiko likuiditas, dan
risiko pasar. Mereka melakukan analisis kredit untuk menilai kemampuan nasabah membayar
pinjaman.
5. **Valuta Asing:**
- Beberapa bank menyediakan layanan valuta asing, memungkinkan nasabah untuk
menukarkan mata uang asing dan melakukan transaksi internasional.
-Bank Pengkreditan Rakyat (BPR) adalah jenis bank yang fokus pada memberikan
layanan keuangan kepada masyarakat di tingkat lokal atau daerah tertentu, terutama kepada
nasabah yang memiliki skala usaha kecil dan menengah. BPR biasanya beroperasi di wilayah
pedesaan atau perkotaan kecil, dan tujuannya adalah untuk mendukung pengembangan
ekonomi komunitas setempat.
-Bank umum adalah institusi keuangan yang menyediakan berbagai layanan keuangan
kepada masyarakat umum, termasuk perorangan, perusahaan, dan lembaga pemerintah. Bank
umum merupakan bagian integral dari sistem perbankan konvensional dan memiliki fungsi
yang mirip dengan bank komersial atau konvensional pada umumnya..
E.BARTER
Barter adalah suatu sistem pertukaran di mana barang atau jasa ditukarkan langsung
dengan barang atau jasa lainnya tanpa melibatkan uang sebagai perantara. Dalam sistem barter,
transaksi terjadi dengan cara pertukaran langsung, di mana pihak yang satu memberikan barang
atau jasa yang dimilikinya untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkannya dari pihak
lain.
Sistem barter umumnya digunakan pada masa lalu sebelum pengenalan mata uang.
Meskipun masih terjadi dalam konteks tertentu, seperti dalam perdagangan langsung antara
individu atau kelompok kecil, penggunaan barter telah berkurang secara signifikan dengan
adanya mata uang sebagai medium pertukaran yang lebih efisien.