Anda di halaman 1dari 8

MEDIA SOSIAL DAN OTORITAS KEAGAMAAN BARU:

FENOMENA GELOMBANG HIJRAH CORAK


FUNDAMENTALISME DI INDONESIA PERSPEKTIF AL-
QURAN
Oleh: KTIQ – 01 PA
01 Pendahuluan

02 Islam Fundamentalism dan


Distorsi Ayat Al-Qur’an
Cakupan
Penjelasan 03 Media Sosial Basis Otoritas
Keagamaan Baru

04 Al-Qur’an dan Counter Publik


atas Paham Fundamentalisme
di Media Sosial

05 Kesimpulan
Pendahuluan
Pengguna Internet dan Media Sosialdi Indonesia
Pada tahun 2022 terdapat 277,7 juta dengan pengguna aktif
sebesar 191,4 juta naik sekitar 12% dari tahun sebelumnya

Otoritas Keagamaan Baru (New Religious Authority)


Fenomena perkembangan teknologi dan media sosial melahirkan
otoritas keagamaan baru yang melahirkan tran glombang hijrah
01
meningkat
Kiriman Video Tentang Hijrah
pada tahun 2018 sebanyak 1,7 juta kiriman tentang hijrah dan
02
naik menjadi 5,3 juta kiriman pada tahun berikutnya

Corak Keberagamaan Komunitas Hijrah


03
Berdasarkan penelitian PPIM UIN Jakarta menyebutkan bahwa
keberagamaan yang dipraktikkan oleh mereka cenderung ke
Islamisme yang fundamental dan konservatif. Hasil ini
berdasakan 1.237 konten Instagram dan 180 video YouTube serta
04
24 tokoh dan 18 pengikut laki-laki dan perempuan
Fundamentalisme Islam dan
Distorsi Ayat Al-Qur’an
Fundamentalisme Islam merupakan paham keagamaan yang bersifat kolot dan reaksioner dan
Fundamentalism merasa perlu untuk kembali ke ajaran agama yang asli sebagaimana yang tertuang dalam kitab
e Islam suci. Secara historis gerakan fundamentalisme Islam dimulai dari Ibn Taimiyyah (1263-1328
H) dalam rangka pemurnian akidah saat itu Gerakan ini dikenal dengan istilah al-rujuk ila
Qur’an wa Sunnah (back to Qur’an and Sunnah)

Distorsi Ayat Al- Gerakan fundamentlisme Islam sejatinya lahir karena distorsi ayat-ayat Al-Qur’an yang oleh-
Qur’an oleh kelompok-kelompok tertentu, mereka memahami ayat berbeda dengan kebanyakan ulama
sehingga dengan demikian pemahaman dari ayat-ayat tersebutlah dijadikan sebagai bahan dasa
dalam pergerakan, bidang sosial, politik dan agama.

Di antaranya
(QS. ‫َتَّتِبْع َاْهَو ۤا َء ُهْم َع َّم ا َج ۤا َء َك‬ ‫َو َاْنَز ْلَنٓا ِاَلْيَك اْلِكٰت َب ِباْلَح ِّق ُمَص ِّد ًقا ِّلَم ا َبْيَن َيَد ْيِه ِم َن اْلِكٰت ِب َو ُمَهْيِم ًنا َع َلْيِه َفاْح ُك ْم َبْيَنُهْم ِبَم ٓا َاْنَز َل ُهّٰللا َو اَل‬
Al-Ma’idah/5: 48) ‫َفاْسَتِبُقوا اْلَخْيٰر ِۗت ِاَلى ِهّٰللا‬ ‫ِم َن اْلَح ِّۗق ِلُك ٍّل َجَع ْلَنا ِم ْنُك ْم ِش ْر َع ًة َّو ِم ْنَهاًجاۗ َو َلْو َش ۤا َء ُهّٰللا َلَجَع َلُك ْم ُاَّم ًة َّو اِح َد ًة َّو ٰل ِكْن ِّلَيْبُلَو ُك ْم ِفْي َم ٓا ٰا ٰت ىُك ْم‬
‫َم ْر ِج ُع ُك ْم َجِم ْيًعا َفُيَنِّبُئُك ْم ِبَم ا ُكْنُتْم ِفْيِه َتْخ َتِلُفْو َۙن‬
Media Sosial Basis Otoritas Keagamaan Baru
di Indonesia
Media Sosial Ruang Dakwah Doktrin Hijrah
Dengan Pengguna yang luar biasa banyak Dalam menjalankan dakwah di Media Sosial
tentunya media sosial juga menjadi ruang otoritas keagamaan baru umumnya
arena dakwah bagi pada dai untuk menggunakan istilah “hijrah” sebagai doktrin
mengokohkan kemapanan otoritas dengan maksud dari yang sebelumnya
berbuat dosa menjadi lebih baik

Otoritas
Media
Keagama
Sosial
an Baru

Melahirkan Otoritas Keagamaan Baru Ayat Al-Qur’an tentang Hijrah


Instagram felixsiauw dengan pengikut 5,2 Ayat yang dijadikan landasan tentang
juta, zaidulakbar 3,9 juta, khalid pentingnya hijrah QS. Al-Nisa’/4: 100
basalamahoffcial 3 juta, aagym 7,3 juta dan
shipmedia.id 1,9 juta
Al-Qur’an dan Artikulasi Perspektif Keberagamaan di Tengah Gelombang
Hijrah
Counter Publik atas Dalam rangka memberikan penyeimbang pengetahuan di ruang
publik saat ini maka harus ada konter yang dilakukan oleh Islam moderat

Paham Fundamental- berupa penjelasan-penjelasan (konten) yang melawan konten


fundamentalisme karena hal tersebut merupakan bagian dari perintah
Allah dalam QS. Al-Baqarah/2: 143. Al-Tahabari menjelaskan ‫أمة وسطا‬
isme di Media Sosial (ummatan wasatha) adalah umat yang bersikap adil. Sementara Ali Al-
Shabuni menjelaskan bahwa ‫( أمة وسطا‬ummatan wasatha) umat terbaik
yang mengikuti petujuk Islam yang relevan dan menjawab konteks sosial
masyarakat. Ibn Katsir mengutip Riwayat dari Sa’id Al-Khudri bahwa
disebut umat Nabi menjadi umat terbaik karena kelak mereka akan
menjadi saksi atas perbuatan umat Nabi sebelumnya

‫خير األمور‬ Counter Hegemoni Identitas Keislaman dari Fundamental


ke Moderat

‫اوسطها‬ Fenomone gelombang hijrah yang ada di media sosial juga terus
menghegemoni identitas keislaman di Indonesia, melalui pembentukan
komunitas yang memberikan ciri Islam mereka. Maka oleh karena itu juga
harus dilakukan konter identitas keislaman yang dilakukan oleh Islam
Moderat sebagai upaya mengimbangi wajah Islam yang muncul ke ruang
publik di Media Sosial. Karena dalam QS. Ali ‘Imran/3: 110 masih
menjelaskan tentang umat terbaik, yaitu umat yang Moderat di antaranya
menurut Wahbah Zuhaili bahwa komunitas yang disatukan dalam 1 ikatan
ideologi harus berfungsi sebagai penegak kebaikan termasuk diantaranya
mengkonter hegemoni identitas keislaman.
Adapun saran dari penulis, untuk
pemerintah Indonesia Kementerian
Otoritas keagamaan baru yang
terbentuk di media sosial terus Agama RI hendaknya melakukan
meiningkat dengan seminar-seminar pengetahuan
meperaktikkan paham khususnya di kalangan anak muda
keagamaan yang fundamental.
Oleh karena itu harus ada
konter hegemoni yang dilakukan
Kesimpulan tentang pentingnya agama menjalankan
agama yang moderat demi menjaga

berupa artikulasi perspektif keutuhan dan persatuan Indonesia.


keberagamaan dan hegemoni Kepada masyarakat Muslim (Islam
identitas keislaman yang moderat) diharapkan membuat konten-
memberikan penyeimbang konten moderat sebagai perwujudan
wajah Islam di Media Sosial
Islam yang sesungguhnya (rahmat lil
‘alamin).
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai