Anda di halaman 1dari 3

KERAJAAN PAJAJARAN ( SUNDA )

Kerajaan Pajajaran adalah kerajaan di Nusantara yang terletak di Jawa


Barat. Kerajaan Pajajaran memiliki sejarah panjang saat berdiri dan pada
masa kejayaanya hingga meninggalkan jejak peninggalan yang bisa dilihat
hingga saat ini.

Kerajaan Pajajaran dikenal juga dengan naman lain Kerajaan Sunda


atau Negeri Sunda atau disebut Pasundan. Letak kerajaan ini di masa lampau
bukanlah terletak di Bandung yang kini menjadi Ibu Kota Jawa Barat,
melainkan di Pakuan atau saat ini Bogor.

Awal Mula Kerajaan Pajajaran Kerajaan Pajajaran berdiri pada tahun


923 M dan berakhir pada 1597 M. Menurut naskah kuno Carita Parahiyangan
yang ditulis pada abad ke-16 M, Kerajaan Pajajaran merupakan gabungan
dua kerajaan yakni Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh.

Kerajaan Pajajaran adalah kerajaan Hindu yang terbentuk dari


bersatunya Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh. (Foto: Gunawan
Sebelum bergabung, kedua kerajaan itu masuk dalam wilayah kekuasaan
Kerajaan Tarumanegara. Pasca Tarumanegara kalah dari Sriwijaya, kedua
kerajaan memberontak dan melepaskan diri.Setelah melepaskan diri,
Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh mendeklarasikan diri sebagai kerajaan
yang berdaulat.

Konon, kedua kerajaan ini hampir berperang, setelah Raden Baribin


dari Kerajaan Majapahit mengungsi ke Kerajaan Galuh. Raden Baribin
diterima dengan baik oleh Raja Kerajaan Galuh, Dewa Niskala.
Raden Baribin lalu menikahi salah satu anak dari Raja Dewa Niskala yakni
Ratna Ayu Kirana. Pernikahan ini menyulut amarah Raja Susuktunggal dari
Kerajaan Sunda.

Dewa Niskala dianggap melanggar aturan adat yang telah ditetapkan


setelah Peristiwa Bubat. Pertikaian kedua Raja pun berhasil diredam oleh
Jayadewata, anak dari Raja Dewa Niskala yang juga menantu dari Raja
Susuktunggal.

Jayadewata mendamaikan dengan memberi syarat kedua Raja harus


turun tahta dengan menunjuk seseorang untuk meneruskan tahtanya. Raja
Dewa Niskala dan Raja Susuktunggal sepakat menyerahkan tampuk
kekuasaan kepada Jayadewata.

Terpilihnya Jayadewata sebagai Raja menandakan bersatunya kedua


kerajaan tersebut. Jayadewata kemudian diberi gelar Sri Baduga Maharaja
atau lebih dikenal sebagai Prabu Siliwangi yang memerintah Kerajaan
Pajajaran pada 1482 hingga 1521 M.

Masa Kejayaan Kerajaan Pajajaran

Kerajaan Pajajaran meraih masa keemasan atau kejayaan pada era


pemerintahan Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi. Untuk
menyejahterakan kerajaan dan rakyatnya, Prabu Siliwangi memberikan
perhatian lebih pada pemuka agama. Selain itu, Prabu Siliwangi juga
membuat ulang sistem pemungutan upeti.

Prabu Siliwangi juga memperkuat kekuatan armada perang. Dia juga


membangun dan memperkuat sistem pertahanan Ibu Kota dengan membuat
parit pertahanan sehingga tidak mudah diserang Kerajaan lain.

Kehancuran Kerajaan Pajajaran

Kerajaan Pajajaran hancur setelah mendapat serangan dari sejumlah


kerajaan Islam yakni Kerajaan Banten dengan bantuan Kerajaan Cirebon dan
Kerajaan Demak.

Awal mula kehancuran Kerajaan Pajajaran terjadi saat pengaruh ajaran Islam
mulai menyebar di bumi Pasundan dan membuat resah Prabu Siliwangi.
Upaya pembatasan pedagang muslim yang masuk dan singgah di
Pelabuhan Kerajaan Sunda pun dilakukan. Namun, upaya ini tak berhasil.

Tahun 1527, Kesultanan Banten dan Cirebon meningkatkan tekanan pada


Kerajaan Pajajaran dengan merebut Pelabuhan Sunda Kelapa yang
melemahkan Pajajaran dan Portugis.Lalu, pada tahun 1570 Raja Banten,
Maulana Yusuf berhasil menaklukkan Kerajaan Pajajaran.
Kerajaan Pajajaran merupakan kerajaan bercorak Hindu terakhir yang eksis di
Pulau Jawa.

Raja-Raja Kerajaan Pajajaran

Semasa berdiri, Kerajaan Pajajaran hanya diperintah oleh enam raja sebelum
akhirnya hancur. Keenam raja tersebut adalah sebagai berikut:

Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi(1482 - 1521 M)

 Surawisesa (1521 - 1535 M)


 Ratu Dewata (1535 - 1543 M)
 Ratu Sakti (1531 - 1551 M)
 Ratu Nilakendra (1551 - 1567 M)
 Raga Mulya (1567 - 1579 M)

Peninggalan Kerajaan Pajajaran

Sebagai salah satu kerajaan besar yang pernah ada di Indonesia, Kerajaan
Pajajaran meninggalkan sejumlah jejak peninggalan. Peninggalan itu
terdiri atas berbagai bentuk seperti kitab, prasasti, dan tugu.

Berikut peninggalan Kerajaan Pajajaran yang masih bisa dilihat hingga saat
ini.

Prasasti Cikapundung

Prasasti Pasir Datar

Prasati Sunda Portugis

Situs Karangmulyan

Anda mungkin juga menyukai