Makalah Soip Icha 1
Makalah Soip Icha 1
OLEH :
ANNISA ANGGRAINI
22254311001
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapakan kepada khadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Berkat rahmat dan
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari Bapak Rozi Satria Utama
S.TP.,MSi Pada mata kuliah Satuan Operasi Industri Pangan. Selain itu, saya juga
berharap agar Makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca mengenai
Terimakasih saya ucapakan kepada Bapak Rozi Satria Utama S.TP., MSi
Selaku dosen pengampu mata kuliah Sistem Operasi Industri Pangan yang
memberikan arahan mengenai Makalah ini tanpa bimbingan beliau mungkin saya
tidak dapat menyelesaikan Makalah ini dengan baik.
Saya menyadari Makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik segi
penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh sebab itu, saya mengharapakan
kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca agar menjadi acuan lebih
baik lagi bagi penulis kedepannya.
( Penulis)
i
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR.......................................................................................i
DAFTRA ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN…...........................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................4
C. Tujuan Penulisan..................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................5
A. Kesimpulan ..........................................................................................10
B. Saran.....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................12
LAMPIRAN ...................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
area ke area lain akibat perbedaan suhu antar wilayah. Topik dalam ilmu
perpindahan panas tidak hanya itu berkisar pada bagaimana energi panas
ditransfer satu hal ke hal lain, tetapi dapat juga menjelaskan dan memprediksi laju
perpindahan panas dari suatu bendadan lain-lain, banyak sekali di dunia industri
(Holman, 1995). Hampir semua proses memerlukan pindah panas baik input
ataupun karakteristik penyimpanan dari suatu produk. Sebagai contoh, pada suatu
penyimpanan produk segar, sayuran, daging dan produk susu, panas dihilangkan
diinginkan (seperti pada proses kristalisasi) pada makanan beku dan beberapa gula
- gula. Proses perpindahan energi panas dari suatu benda ke benda lainnyalainnya
Konduksi panas adalah perpindahan energi panas antardua hal yang saling
terjadi pada benda padat, cair,atau gas. Dalam gas dan cairan, konduksi
1
disebabkan olehtumbukan dan difusi molekul selama gerakan acaknya.Sedangkan
pada benda padat hal ini terjadi karena adanya kombinasi darigetaran molekul
dalam kisi dan transpor energi oleh elektron. Laju aliran panas dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain luas permukaan benda lain yang bersentuhan satu
sama lain, perbedaannya suhu awal antara kedua benda, dan daya hantar panasnya
dua hal itu. Ketika nilai konduktivitas termalnya besar, materialnya semakin
mudah dilewati oleh panas . Nilai konduktivitas panas juga dipengaruhi oleh suhu.
dengan baik disebut konduktor,jika tidak, bahan yang merupakan konduktor panas
meleleh ketika diletakkan di wajan yang dipanaskan. Tutup panci terasa panas
Pada proses konveksi terjadi perpindahan panas yang disertai dengan media
perpindahan massa, dan media konveksi adalah zat cair. Secara umumkonveksi
hanya terjadi pada zat cair atau gas (fluida) (Kamil,1983). Perpindahan panas
konveksi sangat bergantung pada viskositas fluida dan sifat termal fluida. Properti
termal yang dimaksud adalah konduktivitas panas, massa jenis, dan panas
2
mempengaruhi profil kecepatan, yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi
atas kompor, panci berisi air yang dipanaskan mengalami konveksi. Air di dasar
panci yang kontak langsung dengan panas menjadi panas, dan massa air yang
untuk proses radiasi.Seperti halnya penyinaran dengan cahaya lampu, maka akan
terjadiarea yang tidak dapat disinari oleh lampusempurna Oleh karena itu, dalam
panas radiasi, Memanaskan makanan dengan microwave. Panas dari bola lampu.
3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Penulisan Makalah ini dilakukan dengan tujuan agar pembaca dapat
4
BAB II
PEMBAHASAN
proses pemasakan, tetapi juga akan mempengaruhi kualitas aroma pangan yang
digoreng karena kandungan lemak (minyak) didalamnya. Jika ditinjau dari suhu
suhu 130-170°C, Penggorengan dengan suhu tinggi, yaitu pada suhu 180-200°C.
frying Pada teknik shallow frying prosespindah panas umumnya terjadi secara
denganistilah deep fat frying Teknikdeep fat frying cocok untuk semua bahan
5
a. Tahapan pemanasan awal (initial heating)
Pada tahap ini terjadi peningkatan suhu bahan karena bahanterendam di dalam
Tahapan ini diawali dengan proses penguapan air dipermukaan bahan. Pada
Tahapan ini ditandai adanya penguapan lebih lanjut dankenaikan suhu pusat
hingga mendekati titik didih minyak.Pada tahapan ini terjadi perubahan fisika dan
semakin menurun.
Pada tahapan ini laju pengurangan kadar air makin menurundan tidak
6
A. Pindah Panas Metode Penyangraian
Pangan yang di proses dengan cara di sangrai adalah jenis biji-bijian, kacang-
kacangan, serealia dan bahan makanan yang hanya memiliki kadar air rendah,
seperti kerupuk. selama proses penyangraian biji kopi ada tiga tahapan reaksi
fisik-kimiawi yang berjalan secara berurutan, yaitu penguapan air dari dalam biji,
furfural, keton, alkohol, dan ester, serta proses pirolisisatau pencoklatan bahan.
Proses sangrai diawali dengan penguapan air yang ada di dalam bahan dengan
memanfatkan panas yang tersedia dan kemudian diikuti dengan reaksi pirolisis.
antara lain karbohidrat, hemiselulosa, dan selulosa yng ada di dalam biji kopi
sebagai akibat dari pemanasan. Reaksi ini umumnya terjadi setelah suhu sangrai
diatas 180 oC. Secarakimiawi proses ini ditandai dengan evolusi gas CO2
dengan perubahan warna biji kopi yang semulahijau menjadi kecoklatan. (Lestari
ini selanjutnya akan menyerap panas sehingga menyebabkan air menguap dari
dalam bahan.Pada proses penyangraian, variasi suhu dan waktu yang digunakan
menyebabkan perbedaan aroma, cita rasa, dan warna yang terbentuk. Alat yang
7
Proses penggorengan pada kondisi vakum adalah proses yang terjadi pada
tekanan lebih rendah dari tekanan atmosfer, hingga tekanan lebih kecil dari 0 atau
kondisi hampa udara. Proses penggorengan pada tekanan yang lebih rendah akan
menyebabkan titik didih minyak goreng juga lebih rendah. Proses penggorengan
yang terjadi pada suhu yang rendah ini menyebabkan proses sangat sesuai
digunakan untuk menggoreng bahan pangan yang tahan dengan suhu tinggi
(Muchtadi, 1979). Pada alat vacuum frying ini uap air yang terjadi sewaktu
uap air yang mengembun dan kondensat yang terbentuk dapat dikeluarkan.,
dan aromaasli dari bahan yang digoreng. Prinsip kerja dari penggorengan vakum
ini adalah dengan cara mengatur keseimbangan suhu dan tekanan vakum.
8
membutuhkan apiyang menyentuh langsung pada wadah memasak dan bagian
pemanas memilikijarak yang cukup jauh dari bahan makanan yang akan dimasak.
( Pratama, 2022). Konsep pemanggang dengan panas konveksi yaitu dapat terjadi
pada saat udara panas bersentuhan dengan bahan pangan yang dipanggang tanpa
(Luqman Buchori,2011).
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pindah panas merupakan perpindahan energi dari satu area ke area lain akibat
perbedaan suhu antar wilayah. ilmu perpindahan panas tidak hanya itu berkisar
pada bagaimana energi panas ditransfer satu hal ke hal lain, tetapi dapat juga
tersebut kondisi tertentu. Pindah panas dibutuhkan pada industry pangan karena
berguna untuk penyimpanan produk segar, sayuran, daging dan produk susu,
simpan dari produk. Proses perpindahan energi panas dapat terjadi melalui tiga
cara yaitu konduksi, konveksi,dan radiasi. Pindah panas pada industry pangan
dapat dilakukan dengan berbagai macam seperti yang telah disampaikan pada
Penggorengan dengan suhu tinggi, yaitu pada suhu 180-200°C. Adapun nama
lain metode dengan suhu yaitu, metode deep fat fraying ( menggunakan suhu
tinggi), shallow fraying (metode menggunakan suhu rendah), dan sauting metode
(menumis).
B. Saran
Mengetahui metode dan prinsip dari pindah panas pada industri pangan.
Menggunakan metode yang sesuai dengan produk pangan yang akan dibuat
10
sehingga mendapatkan hasil produk yang baik, berkualitas, dan bermutu jual
11
DAFTAR PUSTAKA
Djaeni, M., Hargono, H., & Buchori, L. (2011). The Effect Of Zeolite On Drying
Firdaus, M., Astawan, M., Muchtadi, D., Wresdiyati, T., Waspadji, S., &
151-157.
Pratama, I., Sutarna, I. N., & Santosa, I. G. (2022). Rancang Bangun Alat
12
Safardan , Ef. 2012 . Memanggang Dan Menggoreng. Ipb,Bogor.
13
LAMPIRAN
14
Gambar 1. 3 Alat penggorengan metode sauting fraying
15
Gambar 1.5 Alat penyagraian metode modern
16
Gambar 1.7 Alat pemanggangan metode roasting
17