Anda di halaman 1dari 12

Kasus harian Hari : Kamis

PKL AGK Tanggal : 02 Maret 2023

KASUS HARIAN 8
RUANG INAP CEMPAKA I
RSUD Dr. ADNAAN WD PAYAKUMBUH

Disusun oleh :
Annisa Syahruni Rahmi
(P032013411007)

DIII Gizi

Ahli Gizi Ruangan :

Dance Menara Sianturi, S. Gz, RD

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU
JURUSAN GIZI

2023
PROSES ASUHAN NUTRISI

Nama pasien : Ny. E Tanggal MRS : 01 Maret 2023


Jenis kelamin : Perempuan Tanggal Pengkajian : 02 Maret 2023
Umur : 55 Tahun Ruangan :
Nomor MR : 17.29.53 Diagnosa Medis : Hepatomegali splenomegali
+ splenomegali

SKRINING GIZI
No Parameter Skor
1. Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang tidak direncanakan/tidak
diinginkan dalam 6 bulan terakhir?
 Tidak
 Tidak yakin (ada tanda : baju menjadi lebih longgar)
 Ya. Ada penurunan BB sebanyak :
1 – 5 kg
6-10 kg 2
11-15 kg
15 kg
Tidak tahu berapa kg penurunannya
2. Apakah asupan makan pasien berkurang karena penurunan nafsu makan/kesulitan
menerima makanan?
 Tidak
 Ya 1
3. Pasien didiagnosis khusus
 Tidak
 Ya (Anemia + Hepatomegali splenomegali + splenomegali) Beresiko malnutrisi 0
Total Skor 3
ASSESMEN GIZI

STANDAR
DATA TERKAIT GIZI PEMBANDING /NILAI MASALAH/GAP
NORMAL
Anthropometry Data AD. 1.1.5 Status Gizi Kurang
Obesitas : 120%
(AD) AD. 1.1.4 Penururan berat
Overweight : 100-120%
LILA = 24
badan 15% dalam 3 bulan
Normal : 90-110%
TL = 39 cm
terakhir
Kurang : 60-90%
BB = 50 – 5 = 45
Buruk : 60%
Dikurangi 5 kg karena ada odema di
bagian perut dan kaki
BB sebelum ada odema = 52
Penurunan BB = 15%
Estimasi TB
Rumus Chumlea :
= (2,02 x TL) – (0,04 x U) + 64,19
= (2,02 x 39) – (0,04 x 55) + 64,19
= 78,78 – 2,2 + 64,19
= 140,77 cm = 141 cm

% LILA = x 100

= x 100

= 0,79 x 100
= 79% (Gizi Kurang)
Berdasarkan LILA, pasien memiliki
status gizi kurang
Biochemical Data (BD)

Hb = 3,8 g/dl (Rendah)


Hb = 12-16/dl
BD. 1.10 Hb rendah bisa
Hematokrit = 11% (rendah)
Leukosit = 5.000-10.000
mengindikasikan anemia
Leukosit = 19.500 (tinggi)
Limfosit absolut = 1.500
BD. 1.10 Hematokrit rendah
Limfosit absolut = 900 (rendah)
Ureum Darah = 20-40%
bisa mengindikasikan anemia
Ureum darah = 32% (normal)
Kreatinin Darah = 0,6 – 1,1%
BD. 1.5 Leukosit tinggi bias
Kreatinin darah = 0,1% (rendah)
Albumin = 3,8 – 5,0 g%
mengindikasikan infeksi
Albumin = 3,0 g% (rendah)
Hematokrit = 38,8-50%
BD. 1.5 Limfosit rendah rentan
Trombosit = 72.000/mm2 (normal)
Trombosit = 150.00-450.000/mm2
terhadap infeksi dan
meningkatkan risiko kanker
BD. 1.5 Kreatinin darah rendah
bisa mengindikasikan hati atau
otot tidak bekerja dengan baik.
BD. 1.5 Albumin rendah bisa
mengindikasikan terjadinya
penimbunan cairan dalam
jaringan (eodema)

Physical Data (PD)

Fisik
 Keluhan : Sesak nafas, badan  Tekanan darah =
PD.1.1.1 Sesak nafas, badan
lemas, mudah merasa lelah, <120/<80 mmHg
lemas, mudah merasa lelah, ada
ada odema di bagian perut dan  Nadi = 60-100x/menit
odema di bagian perut dan kaki,
kaki, nyeri ulu hati, nafsu  Respirasi = 14-20x/menit
nyeri ulu hati, nafsu makan
makan berkurang, mual dan  Suhu : 36-37,20 C
berkurang, mual dan muntah.
muntah.
PD.1.1.9 Tekanan darah tinggi
Klinis
(prahipertensi)
 Tekanan darah = 135/66
PD.1.1.9 nilai RR tinggi
mmHg (Prahipertensi)
 Nadi = 101x/menit (normal)
 Respirasi=66x/menit (tinggi)
 Suhu = 370 C (normal)
Food History (FH)
FH. 1.1.1 Defisit Energi tingkat
 Kebiasaan makan pasien
berat
sebelum sakit : Makan tidak
FH. 1.5.2 Defisit protein tingkat
teratur, pola makan, makan
berat
makanan yang digoreng 3 kali
FH. 1.5.1 Defisit lemak tingkat
dalam seminggu, seperti ikan
berat
goreng 50gr, bakwan 120 gr,
FH. 1.5.3 Defisit karbohidrat
pisang, tahu isi 30 gr, makan
tingkat berat
makanan yang bersantan 2
F.H.1.2.1 Makan tidak teratur,
kali dalam seminggu, makan
pola makan 2x sehari, sering
makanan yang diolah asam
mengkonsumsi minuman ber
pedas 2 kali dalam seminggu,
gas seeperti fanta, kurang
ikan sarden goreng 1 x
menyukai sayur seperti pucuk
seminggu, ayam goreng
ubi, sering mengonsumsi
tepung 1 x seminggu, makan
makanan yang asin setiap makanan tinggi lemak seperti

hari, nasi 4 ctg 200 gr sekali goreng bakwan, tahu isi, dan

makan, makan tempe atau pengolahan yang digulai santan,

tahu hanya 3 kali dengan dan sering mengonsumsi

jumlah 1 bh 50gr dalam teh/kopi yaitu setiap pagi.

seminggu , makan sayur 1


sendok sayur (30gr) hanya 3
kali dalam seminggu , tidak
menyukai sayur pucuk ubi,
makan buah hanya sekali
seminggu, buah yang paling
disukai adalah pisang, setiap
pagi minum teh manis atau
kopi, minum fanta/sprite 1 x
seminggu,, makan bakso
sekali seminggu, makan
gorengan seperti bakwan 2
ptg 1x seminggu, tahu isi 3
ptg 1 x seminggu, goreng
pisang 2 ptg 1 x seminggu,
makan martabak 1x
seminggu, makan mie instan 3
kali seminggu, dan tidak ada
alergi atau pantangan.
Hasil recall 1x24 jam :
 Pagi (07.00) : nasi 1 ctg,
gulai buncis tahu tempe 1 ctg

 Siang (13.00) : nasi, Goreng


ikan padang 1 ptg, Wortel 1
sdm, Goreng tahu 1 ptg

 Malam (18.00) : Nasi 1 ctg,


Goreng ikan nila 1 ptg,
bayam 1 sdm, tahu 1 ptg

Hasil recall :

E = 523,9 kkal

KH = gr

P = 14,3 gr

L = 20,3 gr
Clien History (CH)
 Ny. E usia 55 tahun
 Belum pernah CH. 2.1 Riwayat penyakit
mendapatkan konsultasi gizi sekarang : Anemia &
terkait penyakitnya. Hepatosplenomegali
 Dokter mendiagnosa Ny.R
menderita Anemia &
Hepatosplenomegali
 Ny. N tidak mempunyai
penyakit terdahulu
 Ny. N tidak mempunyai
riwayat penyakit keluarga

DIAGNOSIS GIZI

PROBLEM ETIOLOGI/AKAR SIGN / SYMPTOM


MASALAH
NI. 2.1 Asupan oral inadekuat Berkaitan dengan pasien Ditandai dengan asupan
mengalami Sesak nafas, badan E : 39% (Defisit tingkat berat)
lemas, mudah merasa lelah, P : 17,5% (Defisit tingkat
ada odema di bagian perut dan berat)
kaki, nyeri ulu hati, nafsu L : 54 % (Defisit tingkat
makan berkurang, mual dan berat)
muntah. KH : 29 % (Defisit tingkat
berat)
NC.4.1 Malnutrisi Berkaitan dengan peningkatan Ditandai dengan status gizi
kebutuhan gizi pasien karena berdasarkan LILA sebesar
adanya penyakit Anemia & 79% (Gizi kurang), albumin
Hepatosplenomegali rendah 3,0 g% dan ada odema
di bagian perut dan kaki

NB. 1.1 Kurangnya Berkaitan dengan belum Ditandai dengan pasien


pengetahuan terkait gizi pernah mendapatkan konsultasi makan tidak teratur, pola
gizi terkait penyakitnya. makan 2x sehari, pasien sering
mengkonsumsi minuman ber
gas seperti fanta, kurang
menyukai sayur seperti pucuk
ubi, sering mengonsumsi
makanan tinggi lemak seperti
goreng bakwan, tahu isi, dan
gulai santan, dan sering
mengonsumsi teh/kopi yaitu
setiap pagi.

INTERVENSI GIZI

DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI


Tujuan: Membantu meningkatkan
P NI. 2.1 asupan oral inadekuat
asupan oral sesuai dengan kebutuhan
pasien secara beratahap
Strategi: Memberikan makanan dalam
Berkaitan dengan pasien mengalami
E porsi kecil tapi sering dan diet hati II
Sesak nafas, badan lemas, mudah
merasa lelah, ada odema di bagian
perut dan kaki, nyeri ulu hati, nafsu
makan berkurang, mual dan muntah.
Ditandai dengan asupan Target: Meningkatnya asupan oral pasien
S E : 39% (Defisit tingkat berat) minimal BMR terpenuhi.
P : 17,5% (Defisit tingkat berat)
L : 54 % (Defisit tingkat berat)
KH : 29 % (Defisit tingkat berat)

DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI

NC.4.1 Malnutrisi Tujuan : Untuk membantu pasien dalam


menaikkan berat badan.
P

Berkaitan dengan peningkatan kebutuhan Strategi : Memberikan makanan lunak


gizi pasien karena adanya penyakit Anemia dengan diet hati II sesuai dengan
E & Hepatosplenomegali kebutuhan pasien
Ditandai dengan status gizi berdasarkan Target : Meningkatnya berat badan
LILA sebesar 79% (Gizi kurang), albumin pasien secara bertahap, membantu

S rendah 3,0 g% dan ada odema di bagian perut mengurangi odema dan membantu
dan kaki menormalkan nilai albumin

DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI

NB. 1.7 Kurangnya pengetahuan terkait gizi Tujuan: Untuk meningkatkan


P pengetahuan pasien tentang makanan
yang benar sesuai dengan prinsip dan
syarat diet hati II
Berkaitan dengan belum pernah Strategi: Memberikan pengetahuan terkait
E mendapatkan konsultasi gizi terkait pengetahuan pasien tentang makanan
penyakitnya. yang tepat dan yang dihindari untuk
pasien penyakit hati
Ditandai dengan pasien makan tidak teratur, Target : Pasien dapat mengetahui dan
S pola makan 2x sehari, pasien sering menerapkan materi edukasi gizi yang
mengkonsumsi minuman ber gas seperti telah diberikan
fanta, kurang menyukai sayur seperti pucuk
ubi, sering mengonsumsi makanan tinggi
lemak seperti goreng bakwan, tahu isi, dan
gulai santan, dan sering mengonsumsi
teh/kopi yaitu setiap pagi.

PRESKRIPSI DIET

a. Jenis diet: Diet hati II + rendah garam, E = 1.335,75 kkal, P = 61,5 gr, L = 37,1, KH = 244,66 gr
b. Bentuk makanan: Makanan lunak
c. Frekuensi diet : 3x makanan utama dan 2x makanan selingan
d. Jalur pemberian : oral
e. Tujuan diet :
 Membantu menghilangkan mual muntah
 Memperbaiki status gizi secara bertahap, hingga mencapai normal
 Membatasi makanan yang menyebabkan kembung
 Membantu memperbaiki fungsi hati tanpa memberatkan kerja hati
f. Prinsip Syarat Diet :
 Kebutuhan energi sebesar 1.335,75 kkal

 Protein tinggi, diberikan 1,5 gr/kg BB yaitu 61,5 gr

 Lemak cukup, diberikan 25% dari total kebutuhan energi yaitu sebesar 37,1

 Karbohidrat sisa dari kebutuhan energi total yaitu sebesar 244,66 gr

 Bentuk makanan lunak diberikan 3 kali makanan utama 2 kali makanan selingan rute oral
Perhitungan Kebutuhan :
BBI = (141-100) = 41
Rumus Miflin :
 BMR
= (10 x BBI) + (6,25 x TB) – (5 x U) – 161
= (10 x 41) + (6,25 x 141)– (5 x 55) – 161
= 410 + 881,25 – 274 – 161
= 856,25 kkal
 TEE
= BMR x FA x FS
= 856,25 x 1,2 x 1,3
= 1.335,75 kkal
 Protein
= 1,5 gr/kg BB
= 1,5 x 41
= 61,5
 Lemak
= 25% x total energi
= 25% x 1.335,75
= 267,15 : 9
= 37,1 gr
 KH
= total energi – (protein + lemak)
= 1.335,75 – (270 + 267,1)
= 1.335,75 - 537,1
= 978,65 : 4
= 244,66
Edukasi

1. Sasaran: pasien & keluarga


2. Tujuan: Memberikan edukasi mengenai penyakit hati dan pentingnya pemilihan makan yang tepat
untuk dikonsumsi pasien

3. Media: Leaflet Diet Hati, buku foto makanan/food model, daftar bahan makanan penukar

4. Metode: Diskusi berupa konseling

5. Materi edukasi :

Makanan yang dibatasi : sumber lemak seperti daging dan santan, bahan makanan yang
menimbulkan gas seperti ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak, ketimun, durian, dan nangka
Makanan yang tidak dianjurkan: makanan yang mengandung alcohol, teh, dan kopi kental

MONITORING DAN EVALUASI

Parameter Target/tujuan Pelaksanaan


Asupan Makan Pasien Meningkatnya asupan makan pasien Setiap hari
secara bertahap
Pengetahuan gizi Meningkatnya pemahaman pasien Saat konseling gizi
tentang makanan yang benar sesuai
dengan prinsip dan syarat diet hati II
Biokimia Normalnya nilai hasil laboratorium Sesuai dengan anjuran
dokter

Fisik/klinis Sesak nafas, badan lemas, mudah merasa Setiap konseling gizi
lelah, ada odema di bagian perut dan
kaki, nyeri ulu hati, nafsu makan
berkurang, mual dan muntah.

FOOD RECALL 24 Jam


Nama makanan/ Bahan URT Berat
Waktu
menu makanan (gram)
Pagi Nasi Beras 1 ctg 100 gram
(08.00) Gulai buncis tahu Buncis 1 ctg 100 gram
tempe Tahu
tempe
Nasi Beras 1 ctg 100 gram
Siang Goreng ikan padang Ikan 1 ptg 50 gram
(13.00) Wortel wortel 1 sdm 15 gram
Goreng tahu Tahu 1 ptg 40 gram
Nasi Beras 1 ctg 100 gam
Malam Goreng ikan nila Ikan 1 ptg 50 gram
(19.00) Bayam Bayam 1 sdm 15 gram
Tahu Tahu 1 ptg 50 gram

Mahasiswa, Payakumbuh, 02 Maret 2023


Ahli Gizi

Annisa Syahruni Rahmi Dance Menara Sianturi, S. Gz, RD

Anda mungkin juga menyukai