Anda di halaman 1dari 4

Jawaban 1 ( a )

PT. Breinhamm Indonesia menggunakan saluran distribusi yang melibatkan beberapa tahap dari
produsen (PT. Breinhamm Company di Cekoslowakia) hingga konsumen di Indonesia.

PT. Breinhamm Indonesia memastikan bahwa produk-produknya mencapai konsumen dengan


efisien melalui toko-toko pengecer di Indonesia. Perubahan status menjadi PMDN memungkinkan
perusahaan untuk menjual langsung ke pasar, meningkatkan aksesibilitas produk, dan memperluas
penetrasi pasar.

Jawaban 1 ( b )

PT. Breinhamm Indonesia mengadopsi strategi pemilihan pasar sasaran yang mencakup berbagai
segmen pembeli, dengan memberikan fokus pada setiap kelompok usia dan jenis kelamin.

Dengan demikian, strategi pemilihan pasar sasaran PT. Breinhamm Indonesia didasarkan pada
pendekatan yang inklusif, menyediakan produk untuk berbagai kelompok pembeli dengan berbagai
preferensi. Ini memberikan perusahaan keunggulan dalam menjaga dan meningkatkan pangsa pasar
di industri alas kaki

Berikut adalah analisis strategi pemilihan pasar sasaran dan alasan di baliknya:

a. Dengan demikian, strategi pemilihan pasar sasaran PT. Breinhamm Indonesia didasarkan
pada pendekatan yang inklusif, menyediakan produk untuk berbagai kelompok pembeli
dengan berbagai preferensi. Ini memberikan perusahaan keunggulan dalam menjaga dan
meningkatkan pangsa pasar di industri alas kaki
b. Dengan demikian, strategi pemilihan pasar sasaran PT. Breinhamm Indonesia didasarkan
pada pendekatan yang inklusif, menyediakan produk untuk berbagai kelompok pembeli
dengan berbagai preferensi. Ini memberikan perusahaan keunggulan dalam menjaga dan
meningkatkan pangsa pasar di industri alas kaki

Jawaban 1 ( c )

Tahap dalam Daur Hidup Produk: Produk baru sepatu sekolah anak-anak PT. Breinhamm Indonesia
berada pada tahap Pengenalan atau Perkenalan dalam daur hidup produk.

PT. Breinhamm Indonesia dapat fokus pada membangun kesadaran konsumen, memperkenalkan
produk, dan membangun dasar untuk pertumbuhan produk di pasar sepatu anak-anak.

Alasan Pemilihan Tahap Pengenalan: Beberapa alasan mengapa produk sepatu sekolah anak-anak
ditempatkan pada tahap Pengenalan dalam daur hidup produk:

1. Desain dan Fungsi Baru:

 Sepatu sekolah anak-anak dirancang dengan sol yang ringan, bahan kulit tipis, dan
lentur untuk kenyamanan. Ini mungkin adalah fitur-fitur baru yang belum ditemui di
produk sebelumnya.

2. Potensi Pertumbuhan Lebih Lanjut:

 Dengan pertumbuhan penjualan yang pesat, produk ini memiliki potensi untuk terus
tumbuh dan berkembang. Keberhasilan awal di tahap Pengenalan dapat
memberikan dasar yang kuat untuk pertumbuhan masa depan.
3. Respons Pesat dari Konsumen:

 Kasus menyebutkan pertumbuhan penjualan yang pesat, menandakan adanya


respons positif dari konsumen. Ini mendukung pemilihan tahap Pengenalan, di mana
produk memasuki pasar dan mendapatkan perhatian.

4. Keberhasilan di Pasar Indonesia:

 Jika sepatu sekolah anak-anak ini baru diperkenalkan di pasar Indonesia, perusahaan
mungkin baru-baru ini memutuskan untuk memperkenalkan produk tersebut ke
konsumen. Oleh karena itu, tahap Pengenalan merupakan pilihan yang sesuai.

Jawaban 2 ( a )

Analisis Jumlah Pembelian Paling Optimal dengan Metode EOQ untuk Bahan Baku Sol Sepatu:

1. Persiapan Data:

 Permintaan tahunan (D) = 30.000 unit

 Biaya pemesanan (S) = Rp100.000,00

 Biaya penyimpanan per unit per tahun (H) = Rp1.000,00

2. Perhitungan EOQ (Economic Order Quantity):

Rumus EOQ : EOQ = 2DS

3. Interpretasi Hasil:

 Jumlah pembelian paling optimal (EOQ) adalah sekitar 2.449,49 unit.

5. Frekuensi Pemesanan (Reorder Frequency):


5. Biaya Total (Total Cost):

6. Kesimpulan:

 Jumlah pembelian paling optimal (EOQ) untuk bahan baku sol sepatu adalah sekitar 2.449,49
unit, dengan frekuensi pemesanan sekitar 12 kali dalam setahun. Biaya total untuk
mengelola persediaan dengan jumlah ini adalah sekitar Rp2.448.750.

Jawaban 2 ( b )

Analisis Jumlah Pembelian Paling Optimal dengan Metode EOQ untuk Bahan Baku Kulit:

1. Persiapan Data:

 Permintaan tahunan (D) untuk bahan kulit = 40.000 unit

 Biaya pemesanan (S) = Rp100.000,00

 Biaya penyimpanan per unit per tahun (H) = Rp3.000,00

2. Perhitungan EOQ (Economic Order Quantity):


3. Interpretasi Hasil:

 Jumlah pembelian paling optimal (EOQ) untuk bahan baku kulit adalah sekitar 1632,99 unit.

4. Frekuensi Pemesanan (Reorder Frequency):

6. Biaya Total (Total Cost):

6. Kesimpulan:

 Jumlah pembelian paling optimal (EOQ) untuk bahan baku kulit adalah sekitar 1632,99 unit,
dengan frekuensi pemesanan sekitar 24 kali dalam setahun. Biaya total untuk mengelola
persediaan dengan jumlah ini adalah sekitar Rp4.896.470.

Anda mungkin juga menyukai