Anda di halaman 1dari 3

TUJUAN

Berdasarkan latar belakang di atas, adapun tujuan dilakukannya PSG yaitu:


a. Menambah pengetahuan, wawasan, pengalaman, kemampuan, dan keterampilan di
PLKB sebelum memasuki dunia kerja yang sebenarnya
b. Meningkatkan keterampilan kerja praktikan dan kemampuan kerja praktikan di Kantor
PLKB
c. Menjalankan kewajiban PSG yang merupakan syarat kelulusan.
MANFAAT
Setiap kegiatan yang dilakukan pasti memiliki manfaat, demikian pula dengan
kegiatan PSG yang telah selesai dilaksanakan. Adapun
manfaat kegiatan PSG bagi Praktikan, bagi sekolah SMAIDIPWA maupun bagi kantor PLKB
manfaat tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Bagi Praktikan:
a. Menerapkan ilmu yang di dapat selama perkuliahan.
b. Mengaplikasikan pengetahuan yang praktikan miliki di sekolah kepada kantor PLKB.
c. Menambah pengetahuan kondisi dan situasi dunia kerja.
d. Belajar beradaptasi dengan seluruh komponen yang ada di lingkungan kerja di kantor
PLKB.
e. Melatih praktikan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan kepada pratikan selama
PSG di kantor PLKB ini
2 Bagi Sekolah:
a. dapat menjalani kerja sama yang baik dengan kantor PLKB
b. menerima umpan balik dalam upaya menyempurnakan kurikulum yang sesuai dengan
kebutuhan lingkungan perusahaan
c. dapat menilai kemampuan siswa dalam mengaplikasikan ilmu yang didapatkan
disekolahan
3. Bagi kantor PLKB:
a. menjalin hubungan yang sehat, teratur, dan dinamis antara perusahaan dengan
lembaga pendidikan
b. membatu meringankan kegiatan operasional instansi dalam menyelesaikan pekerjaan
sesuai target yang ditentukan.

D. Tempat Praktik Kerja Lapangan


Praktikan melaksanakan PSG pada sebuah kantor instansi pemerintah. Berikut ini merupakan
data informasi perusahaan tempat pelaksanaan PSG:
Nama Instansi : BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional)
Alamat : Jl. Parangargo No.57 Wagir, Malang, 65158
Telepon : 805338
Bagian Tempat PSG: Kantor PLKB bagian Pelayanan KB
Adapun yang menjadi pertimbangan Praktikan melaksanakan PKL di kantor PLKB merupakan
tempat praktik yang tepat untuk mengenal dan memahami serta memperoleh pengalaman
dalam bidang kerja.

E. Jadwal Waktu PSG


Waktu pelaksanaan PSG dilakukan kurang lebih 1 bulan. Terhitung dari tanggal 25 Juli sampai
dengan 25 Agustus 2016 di kantor PLKB Wagir. Dalam pelaksanaan PSG, waktu kerja lima hari
dalam seminggu.

No Hari Waktu Pelaksanaan PSG


1. Senin 07.00-16.00
Istirahat 12.00-13.00
2. Selasa 07.00-16.00
Istirahat 12.00-13.00
3. Rabu 07.00-16.00
Istirahat 12.00-13.00
4. Kamis 07.00-16.00
Istirahat 12.00-13.00
5. Jum'at 07.00-16.30
Istirahat 11.30-13.00

PROFIL LEMBAGA
Struktur organisasi

Sejarah KB Di Indonesia
Gerakan Keluarga Berencana (KB) yang kita kenal sekarang ini dipelopori oleh beberapa tokoh,
baik dalam maupun luar negeri.Pada awal abad ke 19 di Inggris upaya KB mula-mula timbul atas
prakarsa sekelompok orang yang menaruh perhatian pada masalah kesehatan ibu.Maria Stopes
(1880-1950) menganjurkan pengaturan kehamilan di kalangan kaum buruh Inggris. Di Amerika
Serikat dikenal Margareth sanger (1883-1996) dengan program Birth Control-nya yang
merupakan pelopor kelompok Keluarga Berencana modern. Pada 1917 didirikan National Birth
Control League dan pada November 1921 diadakan konferensi nasional Amerika tentang
pengontrolan kehamilan dengan Margareth sanger sebagai ketuanya. Pada 1925 ia
mengorganisasikan konferensi internasional di New York yang menghasilkan pembentukan
International Federation of Birth Control League. Selanjutnya pada 1927 Margareth sanger
menyelenggarakan konferensi populasi dunia di Jenewa yang melahirkan International Women
for Scientific Study on Populationdan International Medical Group for the Investigationa of
Contraception. Pada 1948 Margareth Sanger ikut melopori pembentukan komite international
keluarga berencana yang dalam konferensi di New Delhi pada 1952 meresmikan berdirinya
International Planned Parenthood Federation (IPPF). Federasi ini memilih Margareth Sanger
dan Rama Ran dari India sebagai pimpinannya.Sejak saat itu berdirilah perkumpulan-
perkumpulan Keluarga Berencana di seluruh dunia termasuk di Indonesia yang mendirikan
perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI).Di Jakarta, perintisan dimulai di Bagian
Kebidanan dan Kandungan FKUI/RSUP (sekarang rumah sakit Dr. Cipto Mangunkusumo) oleh
tokoh-tokoh seperti profesor Sarwono Prawirohardjo, Dr. M. Joedono, Dr. Hanafi Wiknjosastro,
Dr. Koen S. Martiono, Dr. R. Soeharto, Dr. Hurustiati Subandrio. Pelayanan keluarga berencana
dilakukan secara diam diam di Poliklinik kebidanan FKUI/RSUP. Setelah mengadakan hubungan
dengan IPPF serta mendapatkan dukungan dari pelopor keluarga berencana setempat pada 23
Desember 1957, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia(PKBI) resmi berdiri dengan Dr. R.
Soeharto sebagai ketua.

Anda mungkin juga menyukai