Anda di halaman 1dari 16

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN

UPTD PUSKESMAS TEBON


Jl. Slamet No. 5 Tebon Barat Magetan Kode Pos 63394
Telp.(0351) 689236 Email : tebon.pusk@gmail.com

LAPORAN ORIENTASI PEGAWAI BARU


DI UPTD PUSKESMAS TEBON BULAN JANUARI 2021

Nama : Siti Khabibah, AMd. RMIK


NIP : 19910927 202012 2 005
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN ORIENTASI PEGAWAI BARU

I. PENDAHULUAN
II. DASAR
III. TUJUAN
IV. PENYELENGGARA
V. PESERTA
VI. WAKTU DAN TEMPAT
VII. NARASUMBER
VIII. METODE
IX. URAIAN PELAKSANA KEGIATAN
X. INDIKATOR YANG DI DAPAT
XI. PENUTUP

Mengetahui, Barat, 20 Januari 2021


Kepala UPTD Puskesmas Tebon Pelaksana

drg. Nuning Tyas Susanti Siti Khabibah, AMd. RMIK


NIP. 1980028 200604 2 016 NIP. 19910927 202012 2 005
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Program orientasi kerja merupakan suatu upaya mensosialisasikan pekerjaan dan
organisasi kepada pegawai baru untuk meningkatkan kontribusi pegawai baru tersebut
menjadi lebih efektif terhadap organisasi (Hariandja, 2009). Kegiatan dalam program
orientasi kerja lebih ditekankan kepada pemberian informasi yang berhubungan dengan
pekerjaan staf tersebut sesuai dengan posisinya dalam bekerja (Marquis & Huston, 2010).
Sesuai dengan pernyataan diatas, menurut International Council of Nurses (2006) bahwa
informasi yang dinamis, alokasi waktu dan sumber daya untuk menilai kompetensi karyawan
baru, dan ketersediaan alat untuk membantu dalam pertumbuhan dan pengembangan
profesional merupakan komponen penting dari program orientasi kerja yang efektif. Alasan
pelaksanaan dari program orientasi kerja adalah karena adanya beberapa tantangan yang
biasanya dihadapi oleh pegawai baru khususnya pegawai yang masih muda dan belum
berpengalaman ketika pertama kali memasuki organisasi seperti menghadapi harapan yang
tidak realistis yang berkaitan dengan jenis pekerjaan yang akan dilakukan, jumlah feedback
atau bantuan yang diterima, keseimbangan antara tujuan pribadi dan organisasi dan lain
sebagainya (Hariandja, 2009). Selain itu, program orientasi kerja dilaksanakan untuk
membuat pegawai baru merasa diinginkan dan diperlukan oleh rekan sekerja dan atasannya
serta untuk meyakinkan pegawai baru tersebut bahwa kehadirannya dibutuhkan untuk
mewujudkan cita-cita organisasi (Gillies, 1989). Dalam rangka untuk meningkatkan
kapasitas kemampuan pegawai baru di Puskesmas Tebon, Kecamatan Barat, Magetan
diperlukan mekanisme untuk melakukan pembinaan dan pembekalan kepada pegawai  baru
yang akan bekerja di lingkungan Puskesmas. Program tersebut dilaksanakan dalam  jangka
waktu yang telah ditentukan untuk memberikan kesempatan kepada pegawai baru untuk
melakukan pengenalan terhadap tugas pokok dan fungsi sesuai dengan tujuan rekrutmen
CPNS 2019.

Disamping itu masa orientasi akan memberikan pemahaman dan pengenalan bagi para
pegawai baru pada tugas dan fungsi serta visi misi Puskesmas Tebon, sehingga para pegawai
baru dapat segera melaksanakan tugas dan fungsinya dengan segera dan mampu memberikan
dukungan yang tepat kepada pelaksanaan tugas pelayanan di Puskesmas Tebon. Selanjutnya
sebagai pegawai baru di lingkungan perlu diberikan  pendampingan agar dapat menyesuaikan
diri dengan nilai-nilai dan budaya kerja Puskesmas Tebon. Penyesuaian diri yang tepat dan
cepat semakin mendukung sikap kerja para pegawai  baru dan sinergi dengan lingkungannya,
sehingga apabila ada permasalahan yang berkaitan dengan cara menyesuaikan diri, para
pegawai baru memiliki bekal untuk dapat menyesuaikan secara mandiri dan tidak
mempengaruhi kinerja dan akhirnya tidak berdampak buruk pada pelayanan kepada
masyarakat.
II. DASAR

Visi Puskesmas Tebon “Terwujudnya masyarakat wilayah kerja Puskesmas Tebon yang
smart semakin mantab dan lebih sejahtera” hal tersebut yang menjadi dasar atas diberlakukannya
orientasi kepada pegawai baru termasuk CPNS 2019 yang bergabung menjadi bagian dari
Puskesmas Tebon. Untuk dapat mewujudkan visi nya Puskesmas Tebon mempunyai Misi
“Meningkatkan percepatan dan perluasan pembentukan sumberdaya manusia yang SMART
(Sehat, Maju, Agamis, Ramah dan Terampil)”. Maka dari itu untuk seluruh pegawai Puskesmas
Tebon termasuk CPNS 2019 wajib untuk dapat berjalan beriringan dalam mewujudkan Visi dan
Misi Puskesmas bersama-sama.
Orientasi dilakukan 2 minggu setelah TMT ditetapkann oleh BKD dan Dinkes Kab.
Magetan yaitu pada tanggal 4 Januari 2021 – 16 Januari 2021. Pengambilan jangka waktu 2
minggu dilakukan bertujuan untuk mengenalkan pegawai baru dengan lingkungan kerja sehingga
dapat mengetahui seluruh sub divisi yang berada pada Puskesmas Tebon. Mulai dari bagian
pendaftaran, pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, IGD,apotik dan seluruh program kerja
yang berada di Puskesmas Tebon.

III. TUJUAN
Orientasi dilakukan oleh pihak Puskesmas Tebon bertujuan untuk proses pengenalan
mulai seluruh pegawai/ rekan kerja, visi misi, struktur organisasi, pengenalan terhadap
tugas pokok dan fungsi sesuai profesi, UKP, UKM puskesmas, dan peraturan – peraturan
yang berlaku di Puskesmas Tebon. Baik peraturan Internal maupun peraturan
kepegawaian dari Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan.

IV. PENYELENGGARA

- Tim Admen Puskesmas Tebon

V. PESERTA

- Seluruh CPNS 2019 Puskesmas Tebon berjumlah 4 orang yang terdiri dari :
1. Petugas Gizi
2. Perawat
3. Petugas Kesling
4. Perekam Medis

VI. WAKTU DAN TEMPAT

- Orientasi dilakukan selama 2 minggu terhitung dari 4 Januari 2021 - 16 Januari 2021.
- Tempat dilakukannya orientasi berada di Puskesmas Tebon, Kec. Barat. Kab. Magetan.

VII. NARASUMBER

- Tim Orientasi Puskesmas Tebon, Kec. Barat. Kab. Magetan.


VIII. METODE

- Metode yang digunakan adalah Ceramah dan Tanya Jawab.

XI. URAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Orientasi Pegawai Baru

Mendapatkan pengarahan dari dr. Abdullah Karim tentang Peraturan Internal Puskesmas
Tebon :
1. Setiap karyawan wajib mengikuti Apel pagi
a. Apel pagi jam 07.15 WIB
b. Petugas Apel sesuai dengan daftar/ jadwal yang telah dibuat
c. Mengisi daftar Apel
d. Bagi yang absen/ tidak masuk harap menyertakan surat/ ijin dari tata usaha/ personil
tata usaha
2. Jam Kerja
a. Senin – Kamis : 07.00 – 14.00 WIB
b. Jumat : 07.00 – 11.00 WIB
c. Sabtu : 07.00 – 13.00 WIB
d. Ishoma : 12.00 – 13.00 WIB

3. Pelayanan
a. Rawat Jalan
Tempat Pelayanan
No. Hari TPP Umum, KIA, GIGI,
UMUM
1. Senin – Kamis 08.00 – 11.30 08.15 – selesai
2. Jumat 08.00- 09.30 08.15 – selesai
3. Sabtu 08.30 – 10.30 08.15 – selesai
b. Pelayanan IGD : 24 jam

4. On call
a. Hp posisi ON saat jadwal On call
b. Wajib datang ke tempat pelaynan dan membantu pelayanan
c. Mencari petugas on call apabila yang bersangkutan berhalangan hadir
d. Tidak meninggalkan tempat pelayanan apabila masih diperlukan bantuannya
e. Kasus rujukan untuk kasus kondisi stabil petugas on calldipanggil saat mau berangkat
rujuk
f. jam on call : hari kerja

5. Seragam Kerja
No. Hari Seragam
1. Senin PNS : PDH warna kecoklatan
Magang Paramedis : Putih – Putih
Magang Non Paramedis : Hitam – Putih
2. Selasa PNS : PDH warna kecoklatan
Magang Paramedis : Putih –Putih /seragam khas
Magang Non Paramedis : Hitam – Putih
3. Rabu Atas : Putih
Bawah : Hitam / Biru
4. Kamis Batik Khas Magetan
5. Jumat Olahraga / Batik Khas Magetan
6. Sabtu Baju Bebas
7. Tiap Tanggal 17 PNS : Korpri
Magang : Menyesuaikan hari kerja
8. Apabila ada kegiatan tertentu di Puskesmas, pakaian / atribut dapat berubah
sesuai kesepakatan yang telah ditentukan sebelumnya seperti memakai seragam
khas Puskesmas
6. Atribut
a. PNS : ID Card, Nama , Korpri
Magang : Nama
b. Jilbab : Senin : Polos
Selasa : Bebas
Rabu : Bebas dasar Gelap
c. Sepatu : Hari Senin s/d Kamis : Sepatu Hitam
Hari Jumat : Sepatu Olahraga
Hari Sabtu : Sepatu Bebas
7. Aturan Umum untuk Petugas :
a. Karyawan wajib berpkaian rapi dan sopan
b. Karyawan wajib menerapkan 5S dalam pelayanan (senyum, salam, sapa, sopan, santun)
c. Karyawan wajib menerapkan 5R dalam pelayanan (ribgkas, rapi, resik, rawat, rajin)
d. Karyawan wajib bekerja sesuai SOP
e. Karyawan wajib mematuhi jadwal kegiatan yang telah disepakati
f. Karyawan wajib menjaga privasi pengguna layanan dan melayani tanpa pamrih
g. Karyawan wajib menjalankn dan menjaga amanat yang telah diberikan dengan
berprinsip pada hak dan kewajiban
h. Karyawan wajib menyelesaikan administrasi sesuai dengan pelayanan yang telah
dilakukan
i. Bagi Karyawan yang tidak masuk harus ad surat ijin tidak masuk
j. Karyawan wajib mengikuti rapat yang diadakan Puskesmas
k. Karyawan wajib menjaga dan memelihara barang milik Puskesmas
l. Karyawan wajib menggunakan listrik dan air sesuai kebutuhan
m. Karyawan wajib menjaga kerukunan dan kebersmaan
n. Karyawan wajib mengutamatan koordinasi dan integrasi

B. Praktek langsung di tempat kerja


Setelah selesai materi yang diberikan oleh Tim Orientasi Pegawai Baru pada minggu
kedua petuagas ditugaskan untuk langsung praktek di ruangan masing masing. Di Ruang
Rekam Medis petugas diajarkan bagaimana cara mengurutkan berkas rekam medis
pasien rawat inap dan rawat jalan di ruang penyimpanan rekam medis. Selain itu petugas
harus mengetahui nomor nomor rak penyimpanan setiap section dan rak untuk
memudahkan memasukkan berkas rekam medis ke dalam rak penyimpanan.
Penyimpanan berkas rekam medis dengan cara sentral yaitu disimpan di satu tempat
untuk pasien rawat jalan maupun rawat inap, sedangkan rak penyimpanan ada 1 rol
o’pack dan 3 rak terbuka. Penjajaran berkas rekam medis dengan straight yaitu
penjajaran dengan nomor urut langsung sehingga petugas lebih mudah untuk mencari
berkas rekam medis. Di puskesmas Tebon berkas rekam medis dibuat secara
perseorangan, yaitu setiap satu orang yang berobat mempunyai satu berkas rekam medis
untuk selamanya. Setelah menghafalkan nomor rak, petugas melakukan penjajaran
berkas rekam medis yang belum masuk rak penyimpanan diurutkan sesuai nomor rekam
medisnya dan dimasukkan ke dalam rak rekam medis sesuai raknya. Khusus untuk
pasien TB dan JIWA di tempatkan di rak /tempat khusus agar memudahkan petugas
dalam mengambil berkas rekam medis pasien tersebut.

IX. INDIKATOR YANG DI DAPAT


A. Peraturan Internal
Peraturan internal berisi tentang aturan aturan yang di buat dan harus di patuhi oleh
seluruh staf Puskesmas tanpa terkecuali. Peraturan ini dibuat oleh kesepakatan bersama
yang selanjutnya di sahkan oleh Kepala Puskesmas selaku pimpinan yang ada di instansi
tempat kerja UPTD Puskesmas Tebon. Dari paparan yang telah di jelaskan secara
langsung oleh dr. Abdullah Karim selaku ketua UKP/Upaya Kesehatan Perorangan
dibentuklah beberapa aturan internal yaitu sebagai berikut :
1. Apel pagi dimulai pukul 07.30 WIB
2. Mengisi daftar apel secara manual
3. Bagi yang berhalangan untuk tidak bisa mengikuti apel harus izin terlebih
dahulu kepada kepala TU/Kepala Puskesmas. Jika memang keperluan
mendesak dan mendadak bisa via telepon atau whatsapp.
4. Pembagian Jam Kerja :
- Senin – Kamis : Pukul 07.30 – 12.30
- Jum’at : Pukul 07.30 – 11.00
- Sabtu : Pukul 07.30 – 11.30
- Ishoma ditiadakan jika pandemic masih berlngsung.
5. Jam Pelayanan :
- Senin – Kamis : Pukul 08.00 – 11.30
- Jum’at : Pukul 08.00 – 09.30
- Sabtu : Pukul 08.00 – 10.30
B. Program Inovasi Miss/Mr. Helper
Program yang dicetuskan oleh UPTD. Puskesmas Tebon guna dalam
meningkatkan performa pelayanan terhadap masyarakat yang berkunjung ke puskesmas
untuk keperluan baik berobat ataupun mencari keterangan apapun yan dibutuhkan.
Berikut tupoksi dari Miss/Mr. Helper yang diterapkan di UPTD Puskesmas Tebon :
1. Bersiap pukul 07.55 di tempat yang sudah disediakan di pelayanan untuk
mempersiapkan no antrian dan pendaftaran pasien.
2. Mengarahkan pasien sesuai urutan prioritas. (Lansia, Ibu Hamil, Bayi/Balita,
Darurat).
3. Mengambilkan No antrian dan memberikan arahan kepada pasien sesuai SOP.
4. Menata dan merapikan kembali no antrian yang kemudian dikembalikan ke
loket.

C. Profil, Visi Misi, Tujuan, Tata Nilai Puskesmas


a. Gambaran umum Puskesmas Tebon.
Puskesmas Tebon terletak di Jalan Slamet No 5, Desa Tebon, Kecamatan Barat,
Kabupaten Magetan. Letak administrasinya berada di Ibukota Kecamatan.
Struktur gografis di wilayah Puskesmas Tebon adalah dataran rendah, sedangkan
untuk strategisnya berada di daerah perbatasan kabupaten. Puskesmas Tebon
merupakan jenis puskesmas perawatan dengan jumlah bed pasien sebanyak 6
unit. Wilayah kerja Puskesmas Tebon terdiri 8 desa yaitu Desa Banjarejo, Desa
Bogorejo, Desa Karangsono, Kelurahan Mangge, Kelurahan Tebon, Desa
Manjung, Desa Panggung, dan Desa Klagen. Dari keseluruhan desa luas
wilayahnya mencapai 13,09 km² dan jumlah penduduk keseluruhan mencapai
20.600 jiwa data pada tahun 2019.
b. Visi, Misi, Strategi, Kebijakan dan Motto Puskesmas Tebon
Sumber daya manusia merupakan factor utama dalam pembangunan nasional,
dimana derajat kesehatan sangat menentukan sekali dalam pengembangan dan
pembinaan sumber daya manusia sebagai modal dasar pembangunan. Kesehatan
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap
orang mampu hidup produktif secara sosial dan ekonomis (UU RI No. 23 Tahun
1992). Untuk mewujudkannya diperlukan perencanaan yang strategis, mantap,
terpadu dan berkesinambungan.
Visi Puskesmas Tebon adalah “Terwujudnya Masyarakat Wilayah Kerja
Puskesmas Tebon yang Smart Semakin Mantab dan Lebih Sejahtera”.
Adapun Misi Puskesmas Tebon adalah “Meningkatkan Percepatan dan Perluasan
Pembentukan Sumberdaya Manusia yang Smart (Sehat, Maju, Agamis, Ramah,
dan Terampil)”.
 Strategi Puskesmas Tebon :
1. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dasar baik rawat jalan ataupun
rawat inap.
2. Peningkatan pembinaan masyarakat dalam bidang kesehatan.
3. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.
 Kebijakan Puskesmas Tebon :
1. Meningkatkan skill dan pelatihan bagi tenaga kesehatan.
2. Mendorong seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam bidang
kesehatan.
3. Meningkatkan perilaku hidup sehat melalui penyuluhan kepada masyarakat.
Motto Puskesmas Tebon : “Satu Langkah Satu Tujuan Menuju Keluarga Sehat
Mandiri”.

D. Siklus Manajemen, RUK dan RPK


Penyelenggaraan berbagai pelayanan kesehatan baik perorangan maupun
kesehatan masyarakat perlu ditunjang oleh manajemen yang baik. Manajemen
Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk
menghasilkan keluaran yang efektif dan efisien. Manajemen Puskemas meliputi :

1) perencanaan;

2) pelaksanaan - pengendalian;

3) pengawasan - pertanggungjawaban, yang harus dilaksanakan secara terkait dan


berkesinambungan.

Perencanaan yang dimaksud adalah kegiatan perencanaan tingkat Puskesmas,


pelaksanaan-pengendalian adalah rangkaian kegiatan mulai dari pengorganisasian,
penyelenggaraan, pemantauan. Pemantauan wilayah setempat/PWS dengan data dari
SP2TP dalam forum Lokakarya Mini Puskesmas.

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana Puskesmas untuk mengatasi


masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Rencana Puskemas dibedakan atas
dua macam yaitu Rencana Usulan Kegiatan (RUK) untuk kegiatan pada setahun
mendatang dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) pada tahun berjalan.
Perencanaan Puskesmas disusun meliputi upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan
pilihan dan upaya inovatif baik terkait dengan pencapaian target maupun mutu
Puskesmas. Istilah RUK dan RPK merupakan istilah umum, adapun
istilah/terminologi yang dipergunakan dalam perencanaan disesuaikan dengan
pedoman penganggaran di daerah. Proses perencanaan Puskesmas harus disesuaikan
dengan mekanisme perencanaan yang ada baik perencanaan sektoral maupun lintas
sektoral melalui Musrenbang di setiap tingkatan administrasi.

a.    Rencana Usulan Kegiatan (RUK)

Rencana Usulan Kegiatan adalah perencanaan kegiatan Puskesmas untuk


tahun mendatang, sering disebut dengan istilah H+1. Perencanaan disusun
dengan mengacu pencapaian indikator Kecamatan Sehat dalam mewujudkan
pencapaian indikator SPM.

b.    Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)/ Plan of Action (POA)


Rencana Pelaksanaan Kegiatan disusun setelah Puskesmas mendapatkan
alokasi anggaran. Penyusunan RPK berdasarkan RUK tahun yang lalu
dengan dilakukan penyesuaian (adjustment) terhadap target, sasaran dan
sumberdaya. RPK disusun dalam bentuk matrik Gantt Chart dan dilengkapi
dengan pemetaan wilayah (mapping)

E. Manajemen Resiko

Manajemen Risiko Puskesmas adalah upaya - upaya mengidentifikasi dan


mengelompokkanrisiko (grading) dan mengendalikan / mengelola risiko tersebut
baik secara proaktif risiko yangmungkin terjadi maupun reaktif terhadap insiden
yang sudah terjadi agar memberikan dampak negative seminimal mungkin bagi
keselamatan pasien dan mutu di Puskesmas.

a. Ruang Lingkup Manajemen Resiko

Paduan ini mencakup seluruh manajemen resiko yang ada di Puskesmas


Srandakan yang meliputi:

1. Manajemen resiko lingkungan:


 Keamanan lingkungan fisik(bangunan):
 Pemantauan keamanan aliran air
 Pemantauan keamanan aliran listrik
 Pemantauan keamanan gas oksigen dan gas elpiji
 Pemantauan keamanan jendela dan pintu
 Indentifikasi risiko lingkungan yang berdampak pada pasein, petugas dan
lingkungan sekitar Puskesmas:
 Pemantauan keamanan pembuangan limbah
2. Manajemen resiko layanan klinis:
 Resiko yang berhubungan dengan pasein / pengunjung Puskesmas
 Resiko yang berhubungan dengan petugas kesehatan
 Resiko yang berhubungan dengan staf Puskesmas lainnya
 Resiko yang berhubungan dengan peralatan atau metode yang digunakan
dalam memberikan pelayanan klinis
3. Manajemen resiko program kesehatan masyarakat:
 Resiko pelaksanaan program terhadap masyarakat sasaran
 Resiko pelaksanaan program terhadap lingkungan
 Resiko pelaksanaan program terhadap petugas pelaksana program

b. Tanggung Jawab Manajemen Resiko


Dalam rangka mencapai tujuan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan
resiko, Puskesmas Srandakan mengatur kewenangan dan tanggung jawab
manajemen Puskesmas:
1. Tingkat Puskesmas oleh Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasein
di Puskesmas.
2. Tingkat unit / poli oleh penanggung jawab masing-masing unit / poli/
program.

 Uraian tanggung jawab manajemen resiko:

- Tanggung jawab Kepala Puskesmas:


 Menetapakan kebijakan mengenai manajemen resiko di Puskesmas
 Menetapkan dan membentuk Tim PMKP
 Mengawasi danmemeastikan sistem manajemen resiko berjalan dengan
baik dan berkembang
 Menerima laporan dan merekomendasikan penggelolaan pengendalian
resiko sertamenindak lanjuti sesuai arahan dan kebijakan Puskesmas
termasuk pendanaan
 Mengambil alih tanggung jawab pengelolaan insiden keselamatan pasein
sesuai tingkat resiko.

- Tanggung jawab Manajemen Resiko (Tim.PMKP)


 Membuat rencana kerja manajemen resiko di Puskesmas
 Membentuk Tim Penilai Resiko
 Menerima daftar resiko yang diberikan oleh penanngung jawab unit / poli,
menganalisa, evaluasi serta menindak lanjutinya
 Menerima serta menganalisa temuan resiko yang berasal dari luar
(external)
 Memantau serta mendorong semua petugas untuk melaksanakan
manajemen resiko
 Melaporkan hasil temuan kepada Pimpinan Puskesmas dan melakukan
diskusi serta menindak lanjuti hasil diskusi
- Tanggung jawab penanngung jawab unit / poli
 Menerima laporan temuan – temuaan resiko di ada di unit / poli
 Membuat daftar dan penilaian resiko
 Menganalisa sesuai tingkat kejadian apakah cukup diselesaikan di tingkat
unit
 Mendorong rekan – rekan kerja untuk melakukan manjemen resiko
 Melaporkan semua daftar resiko, resiko yang sudah diselesaikan di tingkat
unit / poli serta melakukan diskusi kepada Tim manajemen resiko untuk
langkah – langkah ke depannnya
- Tanggung jawab petugas pemberi layanan klinis
 Memberikan informasi kepada penangunggung jawab unit/ poli setiap
bahaya, resiko serta kejadian yang ada di unit/ poli
 Melaksanakan panduan manajemen resiko yang telah ditetapkan
 Mencatat dan mendokumentasi apabila terjadi insiden resiko klinis
 Ikut serta dalam mengupayakan langkah-langkah pengendalian resiko

F. PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi)


Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) adalah suatu upaya yang dilakukan
oleh fasilitas kesehatan lain yang ditujukan untuk mencegah transmisi penyakit
menular di semua tempat pelayanan kesehatan. Dalam penerapan PPI, Puskesmas dan
faskes lainnya melaksanakan prosedur standar yang bertujuan untuk melindungi pasien
(klien), dan petugas kesehatan serta pengunjung atau keluarga pasien dari
kemungkinan kejadian infeksi pada saat memperoleh pelayanan kesehatan di fasilitas
kesehatan.

Berikut ini adalah tujuan dari Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) adalah:
1. Membantu mengurangi penyebaran infeksi yang terkait dengan pelayanan
kesehatan, dengan penilaian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi oleh
National Infection Control Policies.
2. Mendukung promosi kualitas pelayanan kesehatan yang aman bagi pasien,
petugas kesehatan, dan orang lain dalam perawatan kesehatan dan lingkungan
dengan cara yang hemat biaya.

G. Program UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat)


Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas yang merupakan kepanjangan dari
UKM Puskesmas sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 1 Permenkes 75 Tahun
2014 tentang Puskesmas, memiliki pengertian sebagai berikut :
Setiap keggiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan
masyarakat. Selanjutnya dalam pasal 3 disebutkan UKM Puskesmas dibagi menjadi 2
bagian yaitu ; UKM Esensial dan UKM Pengembangan.

a. UKM Esensial
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial merupakan upaya kesehatan
yang wajib atau harus dilaksanakan oleh suatu puskesmas demi mencapai
Standar Pelayanan Minimal Kabupaten/Kota bidang kesheatan. UKM Esensial
meliputi :
1. Pelayanan Promosi Kesehatan.
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan.
3. Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Dan Keluarga Berencana.
4. Pelayanan Gizi.
5. Pelayanan Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit.

b. UKM Pengembangan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan merupakan upaya
kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya
inovatif dan/atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan,
disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja
dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas.
Beberapa UKM Pengembangan yang dapat dilaksanakan di Puskesmas adalah
sebagai berikut :
1. Pelayanan Kesehatan Jiwa
2. Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat 
3. Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
4. Pelayanan Kesehatan Olahraga
5. Pelayanan Kesehatan Indera
6. Pelayanan Kesehatan Lansia
7. Pelayanan Kesehatan Kerja
8. Pelayanan Kesehatan Lainnya

H. Program UKP (Upaya Kesehatan Perseorangan)


Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) merupakan suatu kegiatan dan atau
serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan,
pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan
memulihkan kesehatan perseorangan. Berikut adalah kegiatan UKP di Puskesmas :

a. Poli Umum
Pelayanan ini menyediakan pemeriksaan, konsultasi, dan pengobatan
untuk keluhan kesehatan secara umum selain kondisi gawat darurat. Pelayanan
kesehatan di BP Umum dilakukan oleh beberapa orang yaitu dokter umum dan
perawat. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, pelayanan BP Umum juga
terintegrasi dengan semua pelayanan-pelayanan lain.

b. Poli Gigi
Poli gigi merupakan salah satu dari jenis layanan di puskesmas kalasan
yang memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut berupa pemeriksaan
kesehatan gigi dan mulut, pengobatan dan pemberian tindakan medis dasar
kesehatan gigi dan mulut seperti penambalan gigi, pencabutan gigi dan
pembersihan karang gigi.

c. Poli KIA/KB
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat. Perhatian khusus harus diberikan terhadap peningkatan
kesehatan ibu dan anak meliputi ibu hamil, bayi baru lahir (BBL), Balita, Wanita
Usia Subur (WUS) dan peri-menopause/menopause.
Untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi pada masa itu, dilakukan
pelayanan kesehatan terpadu (Pelayanan Gizi, Laboratorium, BP Gigi & Mulut,
BP Umum).

Pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi merupakan suatu


upaya yang dilakukan secara sengaja untuk mengatur kehamilan dalam keluarga
dengan cara-cara yang sesuai norma hukum dan moral agar tercapai kesehatan
keluarga. Tujuan dari pelayanan ini adalah untuk memperbaiki kesehatan dan
kesejahteraan ibu, anak, dan keluarga.

d. Laboratorium
Sebagai pelayanan penunjang di Puskesmas Tebon, Pelayanan di
Laboratorium dikelola beberapa Analis yang setiap hari melakukan pemeriksaan
pasien yang datang baik pasien rawat jalan maupun rawat inap. Adapun kegiatan
yang dilakukan adalah pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui jenis
penyakit yang di derita pasien. Pemeriksaan Yang dilayani sebagai berikut:

- Pemeriksaan Darah Rutin


- Feses atau Urin

e. Poli Gizi
Pelayanan gizi bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan gizi dan
kemampuan individu/keluarga dalam mengatasi masalah gizi yang dihadapi
malalui perubahan pola makan. Pelayanan gizi dilakukan kepada individu
sepanjang tahap perkembangannya, mulai dari bayi, balita, anak, remaja, dewasa,
hingga lansia untuk mengatasi berbagai permasalahan dan penyakit terkait pola
makan. Selain itu juga menyediakan pelayanan konseling laktasi kepada ibu
untuk membantu proses menyusui berjalan dengan baik dan nyaman sehingga
program ASI eksklusif dapat tercapai.

f. Farmasi
Pelayanan kefarmasian pada saat ini telah berubah paradigmanya dari
orientasi obat kepada pasien yang mengacu pada asuhan
kefarmasian (Pharmaceutical Care). Sebagai konsekuensi perubahan orientasi
tersebut, apoteker/asisten apoteker sebagai tenaga farmasi dituntut untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku agar dapat berinteraksi
langsung dengan pasien. Pelayanan kefarmasian meliputi pengelolaan sumber
daya (SDM, sarana prasarana, sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan serta
administrasi) dan pelayanan farmasi klinik (penerimaan resep, peracikan obat,
penyerahan obat, informasi obat dan pencatatan/penyimpanan resep).
g. Pelayanan Rawat Inap
Pelayanan rawat inap Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan
perseorangan yang meliputi observasi, diagnosis, pengobatan, keperawatan,
rehabilitasi medik dengan menginap di ruang rawat inap Puskesmas Kalasan.
Pelayanan rawat inap bertujuan melakukan perawatan pasien yang dengan
penyakitnya harus menginap dan menolong persalinan normal dengan rata-rata
3-5 hari perawatan, merawat sementara penderita gawat darurat atau untuk
observasi penderita, melakukan pertolongan sementara untuk pengiriman
penderita ke rumah sakit.

h. IGD 24 Jam
Pelayanan 24 Jam merupakan salah satu bagian pelayanan di Puskesmas
yang bertugas untuk melakukan tindakan medis dan terapi untuk mencegah
kematian dan kecacatan akibat kecelakaan atau penyakit tertentu. Pelayanan
yang dilakukan meliputi observasi, diagnosis, pengobatan, dan tindakan medis
secara cepat terhadap kondisi gawat darurat.

I. HASIL PRAKTEK PELAYANAN LANGSUNG


a. Rekam Medis
Di ruang Rekam Medis petugas diajarkan bagaimana cara mengurutkan berkas
rekam medis pasien rawat inap dan rawat jalan di ruang penyimpanan rekam
medis. Selain itu petugas harus mengetahui nomor nomor rak penyimpanan
setiap section dan rak untuk memudahkan memasukkan berkas rekam medis ke
dalam rak penyimpanan. Penyimpanan berkas rekam medis dengan cara sentral
yaitu disimpan di satu tempat untuk pasien rawat jalan maupun rawat inap,
sedangkan rak penyimpanan ada 1 rol o’pack dan 3 rak terbuka. Penjajaran
berkas rekam medis dengan straight yaitu penjajaran dengan nomor urut
langsung sehingga petugas lebih mudah untuk mencari berkas rekam medis. Di
puskesmas Tebon berkas rekam medis dibuat secara perseorangan, yaitu setiap
satu orang yang berobat mempunyai satu berkas rekam medis untuk selamanya.
Setelah menghafalkan nomor rak, petugas melakukan penjajaran berkas rekam
medis yang belum masuk rak penyimpanan diurutkan sesuai nomor rekam
medisnya dan dimasukkan ke dalam rak rekam medis sesuai raknya. Khusus
untuk pasien TB dan JIWA di tempatkan di rak /tempat khusus agar
memudahkan petugas dalam mengambil berkas rekam medis pasien tersebut.

b. TPP (Tempat Pendaftaran Pasien)


Pada tempat pendaftaran pasien petugas diajarkan bagaimana cara mengolah
public speaking yang baik, bagaimana cara memberikan pelayanan kepada
pasien dengan penerapan program 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).
Pasien yang dating setelah mengantri dan mengambil nomor antrian kepada
Miss/Mr. Helper kemudian akan mulai masuk ke bagian TPP untuk didaftarkan
sebagai pasien. Dalam tempat pendaftaran pasien juga dikonfirmasi untuk
memerlukan bantuan seperti apa, berobat ke poli apa, ataupun bertujuan untuk
keperluan lain yang bagaimana. Semua tujuan awal pasien berkunjung ke
Puskesmas menjadi tugas TPP untuk mengetahuinya. Di dalam Tempat
Pendaftaran Pasien juga berlangsung proses pencatatan kunjungan harian pasien,
pembayaran penanganan jika pasien umum, dan pencatatan rekam medis.
Sehingga semua kegiatan pelayanan yang berlangsung di puskesmas bermula
dari Tempat Pendaftaran Pasien. petugas dijarkan cara mendaftar pasien dan
memasukkan ke SIMPUS dan P-CARE BPJS untuk pasien BPJS, serta menulis
di buku Register pendaftaran pasien dan menulis di tracer untuk dicarikan berkas
rekam medisnya di rak.

XI. PENUTUP
Setelah dilakukannya orientasi pegawai baru, penulis dapat mengetahui serta
paham dengan mekanisme pelaksanaan pelayanan kesehatan yang ada di UPTD Puskesmas
Tebon. Dapat memahami secara dasar tentang Peraturan Internal, Program Inovasi, Profil
Puskesmas, Manajemen Puskesmas meliputi Perencanaan RUK dan RPK, Manajemen
Resiko, PPI, Program UKM dan Program UKP. Sehingga harapan penulis kedepannya
adalah penulis dapat bekerja dengan baik dan menghasilkan kualitas kerja yang baik.

Anda mungkin juga menyukai