Anda di halaman 1dari 200

GAMBARAN KETERSEDIAAN SANITASI DASAR DI PONDOK

PESANTREN MIFTAHUL HUDA AL-AZHAR CITANGKOLO DESA


KUJANGSARI KOTA BANJAR TAHUN 2016

Di susun oleh :

Atika Febriani P 26.13 1018 2012

Didi Suryana 26.08 1005 2012

Anjar Puspitaningrum 26.08 1007 2012

Reyhan Calabro 26.24 1046 2012

Depy Itasari 26.34 1072 2012

Fuchsia Firdausi Zein 26.48 1105 2012

Siti Sahara Andiyanti 26.48 1106 2012

PENELITIAN
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Stase
IKAKOM 1 pada Kepaniteraan Klinik Program Studi Kedokteran

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

7
2016

GAMBARAN KETERSEDIAAN SANITASI DASAR DI PONDOK PESANTREN

MIFTAHUL HUDA AL-AZHAR CITANGKOLO DESA KUJANGSARI KOTA

BANJAR TAHUN 2016

Atika Febrian P, Didi Suryana, Anjar Puspitaningrum, Reyhan Calabro, Depy Itasari,

Fuschsia Firdausi Zein, Siti Sahara Andiyanti1, Mamik Setiyawati2

1. Mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Jakarta
2. Pembimbing klinik mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta

ABSTRAK

Latar Belakang : Sanitasi lingkungan adalah kondisi atau keadaan lingkungan yang

optimum sehingga berpengaruh positif terhadap status kesehatan yang optimum juga.

Ruang lingkup kesehatan lingkungan antara lain: perumahan, pembuangan kotoran

manusia (tinja), penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan air kotor (air

limbah), rumah hewan ternak (kandang) dan sebagainya.

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sanitasi dasar di Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al- Azhar Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar Tahun

2016.

Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan

pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Pondok Pesantren Al-Azhar

8
Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar wilayah kerja Puskesmas Langensari 1 pada

bulan Maret – 16 April 2016 dengan melakukan wawancara mendalam dan observasi.

Hasil : Ketersediaan sanitasi dasar Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar masih belum memenuhi persyaratan yang

sudah ditetapkan Dinas Kesehatan Kota Banjar. Setiap Pondok Pesantren seharusnya

memenuhi persyaratan yang berkaitan dengan sanitasi mulai dari persyaratan kesehatan

lingkungan, persyaratan kesehatan bangunan dan fasilitas sanitasi.

Kesimpulan : Ketersediaan sanitasi dasar Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar masih belum memenuhi persyaratan yang

sudah ditetapkan Dinas Kesehatan Kota Banjar mulai dari persyaratan kesehatan

lingkungan, persyaratan kesehatan bangunan dan fasilitas sanitasi.

Kata Kunci : Sanitasi dasar, Pondok Pesantren

9
DESCRIPTION OF AVAILABILITY OF BASIC SANITATION IN PONDOK

PESANTREN MIFTAHUL HUDA AL-AZHAR CITANGKOLO, KUJANGSARI

VILLAGE, BANJAR CITY 2016

Atika Febrian P, Didi Suryana, Anjar Puspitaningrum, Reyhan Calabro, Depy Itasari,

Fuschsia Firdausi Zein, Siti Sahara Andiyanti1, Mamik Setiyawati2

1. Medical student of the faculty of medication and health Universitas of Muhammadiyah Jakarta.
2. Clinical Instructor of Medical student of the faculty of medication and health Universitas of
Muhammadiyah Jakarta.

ABSTRACT

Background: Environmental sanitation is a condition or state of optimum environment

that positively affects the health status of optimum well. The scope of environmental

health, among others: housing, disposal of human waste (faeces), water supply, garbage

disposal, sewage (wastewater), house farm animals (cage), etc.

Objective : This study aims to describe basic sanitation in Islamic Boarding School

Miftahul Huda Al- Azhar Citangkolo, Kujangsari, Banjar 2016.

Methods: This study using descriptive qualitative method and the cross sectional

approach. The study was conducted in Islamic Boarding School Miftahul Huda Al-

10
Azhar Citangkolo, Kujangsari, Banjar Puskesmas Langensari in 1 March - 16 April

2016 by conducting in depth interviews and observation.

Results: The availability of basic sanitation Islamic boarding school Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo Kujangsari Banjar still does not meet the requirements that have been

defined Banjar City Health Office. Each Islamic boarding school should meet the

requirements relating to sanitation ranging from environmental health requirements,

health requirements of building and sanitary facilities.

Conclusion: The availability of basic sanitation Islamic boarding school Miftahul Huda

Al-Azhar Citangkolo Kujangsari Banjar still does not meet the requirements that have

been defined Banjar City Health Office ranging from environmental health

requirements, health requirements of building and sanitary facilities.

Keywords: Basic Sanitation, Islamic boarding school.

11
PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

Gambaran Ketersediaan Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar Tahun 2016

Telah disusun dan dipersiapkan oleh:

Atika Febriani P 26.13 1018 2012

Didi Suryana 26.08 1005 2012

Anjar Puspitaningrum 26.08 1007 2012

Reyhan Calabro 26.24 1046 2012

Depy Itasari 26.34 1072 2012

Fuchsia Firdausi Zein 26.48 1105 2012

Siti Sahara Andiyanti 26.48 1106 2012

TELAH DIUJI DAN DIPERTAHANKAN DIHADAPAN DEWAN PENGUJI

12
..... April 2016

Susunan Dewan Penguji

Pembimbing Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar

(dr. Mamik Setiyawati) (H. Oman Rohman, S.Sos. M.Kes)

LEMBAR PERSETUJUAN

Disetujui untuk diajukan pada sidang penelitian pada Program Studi Kedokteran,

Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Pada hari : senin

Tanggal : 24 April 2016

Pembimbing Utama

(dr.Mamik Setiyawati)

13
LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa penelitian ini bukan karya yang pernah diajukan

atau karya yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Banjar, April 2016

Team Peneliti

14
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil „alamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan


rahmat dan karunia-Nya yang masih memberikan nikmat sehat, iman, dan islam
sehingga dengan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.
Penelitian yang berjudul “Gambaran Ketersediaan Sanitasi Dasar di Pondok Pesantren
Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo” disusun sebagai salah satu syarat untuk
meyelesaikan stase IKAKOM 1 dari Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Jakarta pada Program Studi Kedokteran.

15
Dalam penulisan penelitian ini, penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak akan
terselesaikan tanpa bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Mamik Setiyawati sebagai dokter pembimbing


2. Seluruh staff Puskesmas Langensari 1
3. Informan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo yang turut
berpartisipasi dalam penelitian ini
4. Teman-teman yang telah memberikan bantuan dan dukungan.

Dalam penulisan penenelitian ini tentu saja masih banyak kekurangan dan masih
jauh dari sempurna oleh karena itu dengan segala kemudahan hati saran, dan kritik yang
bersifat membangun sangat diharapkan penulis demi kesempurnaan skripsi ini.
Alhamdulillahirabbil‟alamin skripsi ini telah selesai, semoga dapat bermanfaat
bagi semua pihak.

Banjar, April 2016

Team
Penulis

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

Gambaran Ketersediaan Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar Tahun 2016

Telah disusun dan dipersiapkan oleh:

Atika Febriani P 26.13 1018 2012

16
Didi Suryana 26.08 1005 2012

Anjar Puspitaningrum 26.08 1007 2012

Reyhan Calabro 26.24 1046 2012

Depy Itasari 26.34 1072 2012

Fuchsia Firdausi Zein 26.48 1105 2012

Siti Sahara Andiyanti 26.48 1106 2012

TELAH DIUJI DAN DIPERTAHANKAN DIHADAPAN DEWAN PENGUJI

..... April 2016

Susunan Dewan Penguji

Pembimbing Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar

(dr. Mamik Setiyawati) (H. Oman Rohman, S.Sos. M.Kes)

LEMBAR PERSETUJUAN

Disetujui untuk diajukan pada sidang penelitian pada Program Studi Kedokteran,

Universitas Muhammadiyah Jakarta.

17
Pada hari : senin

Tanggal : 24 April 2016

Pembimbing Utama

(dr.Mamik Setiyawati)

LEMBAR PERNYATAAN

18
Dengan ini saya menyatakan bahwa penelitian ini bukan karya yang pernah diajukan

atau karya yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Banjar, April 2016

Team Peneliti

KATA PENGANTAR

19
Alhamdulillahirabbil „alamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya yang masih memberikan nikmat sehat, iman, dan islam
sehingga dengan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.
Penelitian yang berjudul “Gambaran Ketersediaan Sanitasi Dasar di Pondok Pesantren
Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo” disusun sebagai salah satu syarat untuk
meyelesaikan stase IKAKOM 1 dari Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Jakarta pada Program Studi Kedokteran.

Dalam penulisan penelitian ini, penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak akan
terselesaikan tanpa bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada:

5. Dr. Mamik Setiyawati sebagai dokter pembimbing


6. Seluruh staff Puskesmas Langensari 1
7. Informan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo yang turut
berpartisipasi dalam penelitian ini
8. Teman-teman yang telah memberikan bantuan dan dukungan.

Dalam penulisan penenelitian ini tentu saja masih banyak kekurangan dan masih
jauh dari sempurna oleh karena itu dengan segala kemudahan hati saran, dan kritik yang
bersifat membangun sangat diharapkan penulis demi kesempurnaan skripsi ini.
Alhamdulillahirabbil‟alamin skripsi ini telah selesai, semoga dapat bermanfaat
bagi semua pihak.

Banjar, 2016

Penulis

20
DAFTAR ISI

ABSTRAK................................................................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI...................................................v

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................................vi

LEMBAR PERNYATAAN............................................................................................vii

KATA PENGANTAR....................................................................................................viii

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ix

DAFTAR TABEL..............................................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................xiv

DAFTAR SKEMA............................................................................................................xvi

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1


B. Rumusan Masalah...........................................................................................5
C. Tujuan Penelitian............................................................................................5
D. Manfaat Penelitian..........................................................................................6

BAB II TINJAUN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP..........................7

A. Tinjauan Pustaka..............................................................................................7
1. Sanitasi.........................................................................................................7
a. Definisi Sanitasi.................................................................................7
b. Upaya Sanitasi Dasar........................................................................7
c. Penyakit Yang Berhubungan Dengan Sanitasi Buruk..........25
2. Pondok Pesantren...................................................................................28
B. Kerangka Konsep...........................................................................................30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................................31

A. Desain Penelitian..........................................................................................31
B. Tempat dan Waktu Penrlitian...................................................................32
C. Sumber Informasi.........................................................................................32
D. Instrumen dan Cara Penelitian.................................................................33
E. Teknik Analisis Data...................................................................................35

21
F. Definisi Variabel .......................................................................... 37

BAB VI HASIL PENELITIAN .................................................................... 39

A. Deskripsi Tempat Penelitian ...................................................... 39


B. Hasil Penelitian Ketersediaan Sanitasi Dasar di Pondok Pesantren Miftahul
Huda Al-Azhar Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar .............
a. Persyaratan Kesehatan Lingkungan ..................................... 43
1. Lokasi ............................................................................. 44
2. Lingkungan termasuk halaman ...................................... 46
b. Persyaratan Kesehatan Bangunan ........................................ 50
3. Lantai .............................................................................. 50
4. Dinding ........................................................................... 52
5. Atap dan Talang ............................................................. 55
6. Langit-langit ................................................................... 57
7. Tangga ............................................................................ 59
8. Pintu ............................................................................... 62
9. Jendela ............................................................................ 64
10. Pencahayaan ................................................................... 66
11. Kondisi ruang ................................................................. 68
12. Kamar tidur .................................................................... 70
13. Ventilasi ......................................................................... 74
c. Fasilitas sanitasi ................................................................... 75
14. Air bersih ........................................................................ 75
15. Tempat wudhu ................................................................ 77
16. Sarana Pembuangan Air Limbah ................................... 80
17. Toilet/kamar mandi/urinoir ............................................ 83
18. Sarana Pembuangan Sampah ......................................... 87
19. Ruang Makan ................................................................. 89
20. Dapur .............................................................................. 91
21. Bebas Jentik Nyamuk ..................................................... 94

BAB V PEMBAHASAN .............................................................................. 95

A. Persyaratan Kesehatan Lingkungan ............................................. 95


1. Lokasi ..................................................................................... 95
2. Lingkungan termasuk halaman .............................................. 96
B. Persyaratan Kesehatan Bangunan ................................................ 98
3. Lantai ...................................................................................... 98
4. Dinding ................................................................................... 99

22
5.. .Atap dan Talang 101
6.. .Langit-langit 102
7.. .Tangga 103
8.. .Pintu 105
9.. .Jendela 106
10. Pencahayaan 107
11. Kondisi ruang 109
12. Kamar tidur 110
13. Ventilasi 111
C. Fasilitas Sanitasi 113
14. Air bersih 113
15. Tempat wudhu 114
16. Sarana Pembuangan Air Limbah 116
17. Toilet/kamar mandi/urinoir 117
18. Sarana Pembuangan Sampah 120
19. Ruang Makan 122
20. Dapur 123
21. Bebas Jentik Nyamuk 125

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................127

A. Kesimpulan 127
B. Saran 132

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................134

23
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi variabel......................................................................................................37

Tabel 5.1 Penilaian Lokasi Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo

Kota Banjar Tahun 2016......................................................................................96

Tabel 5.2 Penilaian Lingkungan termasuk Halaman pada Pondok Pesantren Miftahul

Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016................................97

Tabel 5.3 Penilaian Lantai Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo

Kota Banjar Tahun 2016......................................................................................99

Tabel 5.4 Penilaian Dinding Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo

Kota Banjar Tahun 2016...................................................................................100

Tabel 5.5 Penilaian Atap dan talang Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016.............................................................102

Tabel 5.6 Penilaian Langit-langit Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016.............................................................103

Tabel 5.7 Penilaian Tangga Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo

Kota Banjar Tahun 2016...................................................................................104

24
Tabel 5.8 Penilaian Pintu Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo

Kota Banjar Tahun 2016...................................................................................106

Tabel 5.9 Penilaian Jendela Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo

Kota Banjar Tahun 2016...................................................................................107

Tabel 5.10 Penilaian Pencahayaan Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016.............................................................108

Tabel 5.11 Penilaian Kondisi Ruang Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016.............................................................109

Tabel 5.12 Penilaian Kamar Tidur Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016.............................................................111

Tabel 5.13 Penilaian Ventilasi Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016.............................................................112

Tabel 5.14 Penilaian Air bersih Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016.............................................................114

Tabel 5.15 Penilaian Tempat Wudhu Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016.............................................................115

Tabel 5.16 Penilaian Sarana Pembuangan Air Limbah Di Pondok Pesantren Miftahul

Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016..............................117

Tabel 5.17 Penilaian Toilet/kamar mandi/urinoir Di Pondok Pesantren Miftahul Huda

Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016.........................................119

25
Tabel 5.18 Penilaian Sarana Pembuangan Sampah Di Pondok Pesantren Miftahul Huda

Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016.........................................121

Tabel 5.19 Penilaian Ruang Makan Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016.............................................................123

Tabel 5.20 Penilaian Dapur Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo

Kota Banjar Tahun 2016...................................................................................124

Tabel 5.21 Penilaian Bebas Jentik Nyamuk....................................................................126

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Lokasi PP Miftahul Huda terbebas dari banjir..........................................45

Gambar 4.2 Kondisi Lingkungan dipagi hari (bersih)....................................................46

Gambar 4.3 Kondisi Lingkungan disiang hari (kotor)...................................................47

Gambar 4.4 Kucing yang berkeliaran dilingkungan pondok........................................48

Gambar 4.5 Gerbang pemisah pondok santri putri dan putra.......................................49

Gambar 4.6 Permukaan lantai yang retak, tidak rata dan terdapat genangan air . 51

Gambar 4.7 Dinding bangunan yang kotor dan tidak kedap air..................................53

Gambar 4.8 Dinding berwarna terang.................................................................................54

Gambar 4.9 Rembesan air dari atap.....................................................................................56

Gambar 4.10 Tinggi langit-langit lebih dari 2,75 meter, bersih dan terang.............58

26
Gambar 4.11 Lebar tangga lebih dari 150 meter..............................................................60

Gambar 4.12 Tangga yang memiliki pegangan................................................................61

Gambar 4.13 Pintu dapat dikunci..........................................................................................63

Pintu dapat dibuka dan ditutup dengan baik 63

Gambar 4.14 Jendela dapat dibuka dan ditutup dengan arah bukaan keluar...........64

Gambar 4.15 Jendela tidak menggunakan gordyn dan menggunakan gordyn........65

Gambar 4.16 Pencahayaan yang cukup terang.................................................................68

Gambar 4.17 Terdapat pewangi ruangan............................................................................69

Gambar 4.18 Peralatan tidur bersih dan tertata rapi........................................................71

Gambar 4.19 Kamar tidur berserta penghuninya.............................................................72

Gambar 4.20 Ukuran ventilasi tidak memenuhi syarat..................................................74

Gambar 4.21 Air berwarna kuning.......................................................................................77

Gambar 4.22 Tempat wudhu terpelihara............................................................................79

Gambar 4.23 Saluran pembuangan air limbah..................................................................80

Gambar 4.24 Saluran air limbah menggunakan sistim terbuka...................................82

Gambar 4.25 Bak penampungan air untuk mandi...........................................................84

Gambar 4.26 Keadaan toilet pondok...................................................................................86

27
Gambar 4.27 Tempat penampungan sampah....................................................................88

Gambar 4.28 Tempat pencucian peralatan masak dan penyimpanan bahan makanan

92

Gambar 4.29 Udara panas, asap dan bau-bauan keluar langsung ke udara terbuka,

memasak menggukana kayu bakar.......................................................................................93

Gambar 4.30 Terdapat jentik nyamuk di bak penampungan air..................................94

DAFTAR SKEMA

Skema 2.1 Kerangka Konsep.................................................................................................30

28
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian......................................................................................139

Lampiran 2 Surat Penelitian................................................................................................140

Lampiran 3 Lembar Permohonan Menjadi Informan..................................................141

Lampiran 4 Lembar Pernyataan Bersedia Menjadi Informan...................................142

Lampiran 5 Formulir Penilaian Hygiene Sanitasi Pondok Pesantren.....................143

Lampiran 6 Transkrip Hasil Wawancara Ketersediaaan Sanitasi Dasar di Pondok


Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar
Tahun 2016.........................................................................................................148

Lampiran 7 Riwayat Hidup Peneliti..................................................................................165

29
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Usaha peningkatan kesehatan lingkungan yang umumnya dikenal dengan

sebutan sanitasi merupakan salah satu tindakan yang dimaksud untuk pemeliharaan
kesehatan maupun pencegahan penyakit pada lingkungan fisik, sosial, ekonomi,
(1)
budaya dan sebagainya.

Pengertian sanitasi menurut WHO adalah suatu usaha yang mengawasi

beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada manusia terutama

terhadap hal-hal yang mempengaruhi efek, merusak perkembangan fisik, kesehatan,

(2)
dan kelangsungan hidup.

Sanitasi lingkungan pada hakekatnya adalah kondisi atau keadaan lingkungan

yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap status kesehatan yang

optimum juga. Ruang lingkup kesehatan lingkungan tersebut antara lain mencakup:

perumahan, pembuangan kotoran manusia (tinja), penyediaan air bersih,

pembuangan sampah, pembuangan air kotor (air limbah), rumah hewan ternak

(3)
(kandang) dan sebagainya.

Di Indonesia sendiri masalah sanitasi terutama sanitasi lingkungan menjadi

salah satu masalah yang masih sulit untuk diatasi. Sebagai bukti dapat dilihat dari

jumlah masyarakat indonesia yan hidup dalam sanitasi yang buruk. Terdapat

72.500.000 jiwa yang hidup dalam sanitasi yang buruk, dimana penyebaran

masyarakat dengan sanitasi yang buruk ini tersebar 18,2% di perkotaan dan 40% di

pedesaan. Kementrian kesehatan menjelaskan bahwa di Indonesia terdapat 266 kota

yang masih bermasalah dengan pengelolahan air limbah, 240 kota menghadapi

masalahpengelolaan sampah, serta 100 kota masih bermasalah dengan drainase.

(4)
Sedangkan kota yang bermasalah dengan ketiganya sebanyak 52 kota.

Berdasarkan laporan dari PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa) Indonesia

menduduki peringkat kedua sebagai negara dengan sanitasi yang buruk. Dimana

31
terdapat data 63 juta penduduk Indonesia tidak memiliki toilet. Dari laporan ini

menunjukan bahwa sanitasi di Indonesia masih sangat rendah sekali di bandingkan

(5)
dengan negara-neagara berkembang lainnya.

Dari permasalahan sanitasi ini lah maka di Indonesia banyak sekali penyakit-

penyakit yang disebabkan oleh sanitasi terutama sanitasi yang buruk. Penyakit

(6)
infeksi seperti diare, tifoid, penyakit kulit, penyakit kecacingan, dan lain-lain.

Perkiraan kasus kesakitan pertahun di Indonesia akibat sanitasi buruk adalah

penyakit diare sebesar 72%, kecacingan 0,85%, scabies 23%, trakhoma 0,14%,

Hepatitis A 0,57%, Hepatitis E 0,02% dan malnutrisi 2,5%, sedangkan kasus

kematian akibat sanitasi buruk adalah diare sebesar 46%, kecacingan 0,1%, scabies

(7)
1,1%, Hepatitis A 1,4% dan Hepatitis E 0,04%.

Pondok pesantren merupakan salah satu tempat pendidikan di Indonesia saat

ini berjumlah kurang lebih 40.000. Penyakit menular berbasis lingkungan dan

perilaku seperti penyakit kulit masih merupakan masalah kesehatan yang juga dapat

(8)
ditemukan di pondok pesantren.

Pesantren adalah suatu tempat yang tersedia untuk para santri dalam

menerima pelajaran-pelajaran agama islam sekaligus tempat berkumpul dan tempat

tinggalnya. Selama ini yang berkembang di masyarakat adalah pondok pesantren

merupakan tempat kumuh, kondisi lingkungannya tidak sehat, dan pola kehidupan

yang ditunjukkan oleh santrinya seringkali kotor, lusuh dan sama seklai

ditinggalkan oleh para santri, yaitu kebiasaan tidur hingga lupa waktu dan pola

hidup kotor karena rasa malas untuk bersih-bersih. Santri pesantren gemar sekali

bertukar/pinjam-meminjam pakaian, handuk, sarung bahkan bantal, guling, dan


32
kasur kepada teman-temannya. Perilaku hidup bersih dan sehat terutama sanitasi

lingkungan di pondok pesantren pada umumnya kurang mendapatkan perhatian dari

santri. Faktanya, sebagian pesantren tumbuh dalam lingkungan yang kumuh, tempat

mandi dan WC yang kotor, lingkungan yang lembab, dan sanitasi yang buruk.

Ditambah lagi dengan perilaku tidak sehat, seperti menggantung pakaian di kamar,

tidak memperbolehkan santri putri untuk menjemur dibawah terik matahari, dan

saling bertukar pakai barang pribadi, seperti sisir dan handuk (Badri dalam Saiful

2010).

Sehingga disinilah kunci akrabnya penyakit dengan dunia pesantren. Jika para santri

dan pengelolanya tidak sadar akan pentingnya menjaga sanitasi dan hygiene, baik

sanitasi lingkungan maupun personal hygiene, maka kondisi seperti ini sangat

(9)
memungkinkan terjadinya penularan penyakit skabies, kudis, DBD, diare, ISPA.

Beberapa penyakit yang akan ditemukan pada keadaan sanitasi lingkungan

yang kurang bersih dan kebersihan diri perorangan yang buruk, antara lain skabies,

(10),(11)
malaria, demam berdarah dengue (DBD)

Penyakit kulit merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah

kesehatan masyarakat Indonesia. Menurut Direktur Jenderal Pelayanan Medik

Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2006 penyakit kulit dan jaringan

subkutan berdasarkan prevalensi 10 penyakit terbanyak pada masyarakat Indonesia

menduduki peringkat kedua setelah infeksi saluran pernapasan akut dengan jumlah

sebanyak 501.280 kasus (3,16%). Selain itu, menurut Departemen Kesehatan RI

prevalensi penyakit kulit seperti skabies di Indonesia sebesar 4,60-12,95% dan

(12)
skabies menduduki urutan ketiga dari 12 penyakit kulit tersering.

33
Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes) Kementrian Kesehatan

2010 menunjukkan bahwa prevalensi penyakit kulit seperti dermatitis di Jawa Barat

cukup tinggi, yaitu sebesar 92,7%. Menurut Handoko, angka kejadian penyakit kulit

(13)
seperti skabies tertinggi di Jawa Barat dan terendah di Sumatera Utara.

Pondok Pesantren aktif yang berada dalam wilayah kerja Puskesmas

langensari 1, yaitu Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota

Banjar merupakan salah satu pesantren terbesar yang berada dalam wilayah kerja

Puskesmas Langensari 1. Pos kesehatan Pesantren (Poskestren) merupakan salah

satu program promosi kesehatan yang diadakan di Pondok Pesantren, namun

program tersebut tidak berjalan sesuai yang diharapkan karena kurangnya sumber

daya manusia/kader yang melanjutkan kegiatan poskestren, suatu perilaku sadar

akan pentingnya sanitasi yang sangat mendukung kesehatan jasmani sehingga

masalah kesehatan santri yang diakibatkan sanitasi lingkungan yang meningkat.

Bedasarkan data dari Badan Pengobatan Umum Puskesmas Langensari 1 pada

tahun 2014 jumlah pasien dari Pondok Pesantren Al-Azhar citangkolo sebanyak 155

orang. Dari 155 santri yang berobat 40 orang menderita penyakit kulit dengan

persentase 25%, lalu pada tahun 2015 jumlah pasien dari Pondok Pesantren Al-

Azhar citangkolo sebanyak 194 orang dimana santri yang mengalami penyakit kulit

adalah 59 orang dengan persentase 30%. Dari data ini dapat diketahui bahwa angka

kejadian penyakit kulit di Pondok Pesantren mengalami peningkatan.

B. Rumusan Masalah

34
Bagaimana gambaran sanitasi dasar di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar Tahun 2016?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui gambaran sanitasi dasar di Pondok Pesantren Miftahul Huda

Al- Azhar Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar Tahun 2016.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui gambaran kesehatan lingkungan meliputi lokasi dan

lingkungan termasuk halaman di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar Tahun 2016.

b. Untuk mengetahui gambaran kesehatan bangunan yang meliputi lantai,

dinding, atap dan talang, langit-langit, tangga, pintu, jendela, pencahayaan,

kondisi ruang, kamar tidur dan ventilasi di Pondok Pesantren Miftahul Huda

Al-Azhar Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar Tahun 2016.

c. Untuk mengetahui gambaran fasilitas sanitasi yang meliputi air bersih,

tempat wudhu, sarana pembuangan air limbah, toilet/kamar mandi/urinoir,

sarana pembuangan sampah, ruang makan, dapur dan bebas jentik nyamuk

di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Desa Kujangsari

Kota Banjar Tahun 2016.

D. Manfaat Penelitian

a. Dinas Kesehatan Kota Banjar

35
Memberikan informasi gambaran ketersediaan sanitasi dasar di Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar

terkait peningkatan kejadian penyakit kulit menular di Pondok Pesantren.

b. Puskesmas Langensari 1 Kota Banjar

1. Mendapatkan data tambahan mengenai sanitasi dasar di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar.

2. Memberikan masukan bagi Puskesmas Langensari 1 mengenai upaya untuk

meningkatkan sanitasi dasar di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar.

c. Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar.

Memberikan masukan bagi instansi Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo Kota Banjar mengenai upaya untuk meningkatkan sanitasi

dasar.

d. Peneliti

Menambah wawasan ilmu pengetahuan kesehatan khususnya mengenai

sanitasi lingkungan dan dampaknya.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP

A. Tinjauan Pustaka

1. Sanitasi

a. Definisi sanitasi

36
Menurut WHO sanitasi adalah suatu usaha yang mengawasi beberapa

faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada manusia terutama terhadap

hal-hal yang mempengaruhi efek, merusak perkembangan fisik, kesehatan,

(2)
dan kelangsungan hidup.

Sanitasi dasar adalah sanitasi minimum yang diperlukan untuk

menyediakan lingkungan sehat yang memenuhi syarat kesehatan yang

menitikberatkan pada pengawasan berbagai faktor lingkungan yang

(14)
mempengaruhi derajat kesehatan manusia.

b. Upaya Sanitasi Dasar

Upaya sanitasi dasar meliputi penyediaan air bersih, pembuangan

kotoran manusia (jamban), pengelolaan sampah dan saluran pembuangan air

(14)
limbah.

1. Penyediaan Air Bersih

Air merupakan salah satu bahan pokok yang mutlak dibutuhkan

oleh manusia sepanjang masa. Air mempunyai hubungan yang erat

dengan kesehatan. Apabila tidak diperhatikan maka air yang

dipergunakan masyarakat dapat mengganggu kesehatan manusia. untuk

mendapatkan air yang baik, sesuai dengan standar tertentu, saat ini

menjadi barang yang mahal karena air sudah banyak tercemar oleh

bermacam-macam limbah dari hasil kegiatan manusia, baik limbah dari

(15)
kegiatan industri dan kegiatan lainnya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

416/MenKes/Per/IX/1990, yang dimaksud air bersih adalah air bersih


37
yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi

syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air bersih

merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk memenuhi standar

kehidupan manusia secara sehat. ketersediaan air yang terjangkau dan

berkelanjutan menjadi bagian terpenting bagi setiap individu baik yang

(16)
tinggal di perkotaan maupun di perdesaan.

Sarana sanitasi air adalah bangunan beserta peralatan dan

perlengkapannya yang menghasilkan, menyediakan dan membagi-

bagikan air bersih untuk masyarakat. Jenis sarana air bersih ada beberapa

macam yaitu PAM, sumur gali, sumur pompa tangan dangkal dan sumur

pompa tangan dalam , tempat penampungan air hujan, penampungan

mata air, dan perpipaan.

Sirkulasi air, pemanfaatan air, serta sifat-sifat air memungkinkan

terjadinya pengaruh air terhadap kesehatan. Secara khusus, pengaruh air

(17)
terhadap kesehatan dapat bersifat langsung maupun tidak langsung.

a. Manfaat Air

Pemanfaatan air untuk berbagai keperluan adalah

1) Untuk keperluan air minum.

2) Untuk kebutuhan rumah tangga I (cuci pakaian, cuci alat dapur,

dan lain-lain).

3) Untuk kebutuhan rumah tangga II (gelontor, siram-siram

halaman)

4) Untuk konservasi sumber baku PAM.

38
5) Taman Rekreasi (tempat-tempat pemandian, tempat cuci

tangan).

6) Pusat perbelanjaan (khususnya untuk kebutuhan yang dikaitkan

dengan proses kegiatan bahan-bahan/ minuman, WC dan lain-

lain).

7) Perindustrian I (untuk bahan baku yang langsung dikaitkan

dalam proses membuat makanan, minuman seperti the botol,

coca cola, perusahaan roti dan lain-lain).

8) Pertanian/ irigasi

9) Perikanan.

b. Syarat Air Bersih

Pemenuhan kebutuhan akan air bersih haruslah memenuhi


(16)
dua syarat yaitu kuantitas dan kualitas.

1) Syarat Kuantitatif

Syarat kuantitatif adalah jumlah air yang dibutuhkan setiap

hari tergantung kepada aktifitas dan tingkat kebutuhan. Makin

banyak aktifitas yang dilakukan maka kebutuhan air akan

semakin besar.

Secara kuantitas di Indonesia diperkirakan dibutuhkan air

sebanyak 138,5 liter/orang/hari dengan perincian yaitu untuk

mandi, cuci kakus 12 liter, minum 2 liter, cuci pakaian 10,7 liter,

kebersihan rumah 31,4 liter, taman 11,8 liter, cuci kendaraan

(18)
21,8 liter, wudhu 16,2 liter, lain-lain 33,3 liter.

39
2) Syarat Kualitatif

Syarat kualitas meliputi parameter fisik, kimia,

radioaktivitas, dan mikrobiologis yang memenuhi syarat

kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan

(17)
Kualitas Air.

1. Parameter Fisik

Air yang memenuhi persyaratan fisik adalah air yang

tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, tidak keruh atau

jernih, dan dengan suhu sebaiknya di bawah suhu udara

sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa nyaman, dan

jumlah zat padat terlarut (TDS) yang rendah.

a. Bau

Air yang berbau selain tidak estetis juga tidak akan

disukai oleh masyarakat. Bau air dapat memberi

petunjuk akan kualitas air.

b. Rasa

Air yang bersih biasanya tidak memberi rasa/tawar.

Air yang tidak tawar dapat menunjukkan kehadiran

berbagai zat yang dapat membahayakan kesehatan.

c. Warna

40
Air sebaiknya tidak berwarna untuk alasan estetis

dan untuk mencegah keracunan dari berbagai zat kimia

maupun mikroorganisme yang berwarna. Warna dapat

disebabkan adanya tannin dan asam humat yang

terdapat secara alamiah di air rawa, berwarna kuning

muda, menyerupai urin, oleh karenanya orang tidak mau

menggunakannya.

Selain itu, zat organik ini bila terkena khlor dapat

membentuk senyawa-senyawa khloroform yang

beracun. Warnapun dapat berasal dari buangan industri.

d. Kekeruhan

Kekeruhan air disebabkan oleh zat padat yang

tersuspensi, baik yang bersifat anorganik maupun yang

organik. Zat anorganik biasanya berasal dari lapukan

batuan dan logam, sedangkan yang organik dapat

berasal dari lapukan tanaman atau hewan. Buangan

industri dapat juga merupakan sumber kekeruhan.

e. Suhu

Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama

agar tidak terjadi pelarutan zat kimia yang ada pada

saluran/pipa yang dapat membahayakan kesehatan,

menghambat reaksi-reaksi biokimia di dalam

saluran/pipa, mikroorganisme pathogen tidak mudah

41
berkembang biak, dan bila diminum air dapat

menghilangkan dahaga.

f. Jumlah Zat Padat Terlarut

Jumlah zat padat terlarut (TDS) biasanya terdiri

atas zat organik, garam anorganik, dan gas terlarut. Bila

TDS bertambah maka kesadahan akan naik pula.

Selanjutnya efek TDS ataupun kesadahan terhadap

kesehatan tergantung pada spesies kimia penyebab

masalah tersebut.

2. Parameter Mikrobiologis

Sumber-sumber air di alam pada umumnya

mengandung bakteri. Jumlah dan jenis bakteri berbeda

sesuai dengan tempat dan kondisi yang mempengaruhinya.

Oleh karena itu air yang digunakan untuk keperluan sehari-

hari harus bebas dari bakteri pathogen.

Bakteri golongan coli tidak merupakan bakteri

golongan pathogen, namum bakteri ini merupakan indikator

dari pencemaran air oleh bakteri pathogen.

3. Parameter Radioaktifitas

Dari segi parameter radioaktivitas, apapun bentuk

radioaktivitas efeknya adalah sama, yakni menimbulkan

kerusakan pada sel yang terpapar. Kerusakan dapat berupa

kematian dan perubahan komposisi genetik. Kematian sel

42
dapat diganti kembali apabila sel dapat beregenerasi dan

apabila tidak seluruh sel mati. Perubahan genetis dapat

menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker dan mutasi.

4. Parameter Kimia

Dari segi parameter kimia, air yang baik adalah air

yang tidak tercemar secara berlebihan oleh zat-zat kimia

yang berbahaya bagi kesehatan antara lain air raksa (Hg),

alumunium (Al), Arsen (As), barium (Ba), besi (Fe),

Flourida (F), Kalsium (Ca), derajat keasaman (pH), dan zat

kimia lainnya.

Air sebaiknya tidak asam dan tidak basa (Netral)

untuk mencegah terjadinya pelarutan logam berat dan korosi

jaringan distribusi air. pH yang dianjurkan untuk air bersih

adalah 6,5 – 9.

c. Pengaruh air bagi Kesehatan

Air dalam keadaan manusia, selain memberikan manfaat yang

menguntungkan dapat juga memberikan pengaruh buruk terhadap

kesehatan. air yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan

merupakan media penularan penyakit karena air merupakan salah

satu media dari berbagai macam penularan, terutama penyakit

(17)
perut
(19)
Penyakit yang dapat ditularkan melalui air :

43
1. Water Borne Disease

Water Borne Disease Adalah penyakit yang di tularkan

langsung melalui air minum, dimana air minum tersebut

mengandung kuman pathogen dan terminum oleh manusia

maka dapat menimbulkan penyakit. Penyakit- penyakit tersebut

antara lain adalah penyakit cholera, Thypoid, Hepatitis

infektiosa, Dysentri dan Gastroentritis.

2. Water Washed Disease

Water Washed Disease Adalah penyakit yang disebabkan

oleh kurangnya air untuk pemeliharaan hygiene perseorangan

dan air bagi kebersihan alat-alat terutama alat dapur dan alat

makan. Dengan terjaminnya kebersihan oleh tersedianya air

yang cukup maka penularan penyakit-penyakit tertentu pada

manusia dapat dikurangi. Penyakit ini sangat dipengaruhi oleh

cara penularan, diantaranya adalah penyakit infeksi saluran

pencernaan. Salah satu penyakit infeksi saluran pencernaan

adalah diare, penularannya bersifat fecal-oral.

3. Water Based Disease

Water Based Disease Adalah penyakit yang ditularkan

oleh bibit penyakit yang sebagian besar siklus hidupnya di air

seperti Schistosomiasis. Larva schistoma hidup di dalam keong

air. Setelah waktunya larva ini akan mengubah bentuk menjadi

44
carcaria dan menembus kulit (kaki) manusia yang berada di

dalam air tersebut.

4. Water Related Insect Vectors

Water Related Insect Vectors Adalah penyakit yang di

tularkan melalui vektor yang hidupnya tergantung pada air

misalnya malaria, demam berdarah, filariasis, yellow fever dan

sebagainya.

2. Pembuangan Kotoran Manusia (Jamban)

Kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai

lagi oleh tubuh dan yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Zat-zat

yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh ini berbentuk tinja (faces), air

seni (urine) dan CO2 sebagai hasil dari proses pernafasan. Pembuangan

Kotoran manusia dalam ilmu kesehatan lingkungan dimaksudkan hanya

tempat pembuangan tinja dan urine, pada umumnya disebut latrine,

(20)
jamban atau kakus.

Penyediaan sarana jamban merupakan bagian dari usaha sanitasi

yang cukup penting peranannya. Ditinjau dari sudut kesehatan

lingkungan pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat

mencemari lingkungan terutama tanah dan sumber air. Beberapa penyakit

yang dapat disebarkan oleh tinja manusia antara lain ; thypus, disentri,

kolera, bermacam-macam cacing (gelang, kremi, tambang dan pita),

(20)
schistosomiasis dan sebagainya.

45
Untuk mencegah kontaminasi tinja terhadap lingkungan maka

pembuangan kotoran manusia harus dikelola dengan baik. Pembuangan

kotoran harus disuatu tempat tertentu atau jamban yang sehat. Suatu

jamban tersebut sehat jika memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai

berikut :

1. Tidak mengotori permukaan tanah di sekeliling jamban.

2. Tidak mengotori air permukaan disekitarnya.

3. Tidak mengotori air tanah disekitarnya.

4. Tidak dapat terjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa dan

binatang lainnya.

5. Tidak menimbulkan bau.

6. Mudah digunakan dan dipelihara

7. Desainnya sederhana

8. Murah

(14)
3. Pembuangan Air Limbah

Air limbah atau air kotoran adalah air yang tidak bersih dan

mengandung berbagai zat yang bersifat membahayakan kehidupan manusia

atau hewan dan lazimnya muncul karena hasil perbuatan manusia termasuk

industrialisasi.

Dalam kehidupan sehari-hari pengelolaan air limbah dilakukan dengan

cara menyalurkan air limbah tersebut jauh dari tempat tinggal tanpa diolah

46
sebelumnya. Air buangan yang dibuang tidak saniter dapat menjadi media

perkembangbiakan mikroorganisme pathogen, larva nyamuk ataupun

serangga yang dapat menjadi media transmisi penyakit.

a. Sarana pembuangan limbah

Sarana pembuangan air limbah yang sehat harus memenuhi


(21)
persyaratan teknis sebagai berikut:

1) Tidak mencemari sumber air bersih.

2) Tidak menimbulkan genangan air yang menjadi sarang

serangga/nyamuk.

3) Tidak menimbulkan bau.

4) Tidak menimbulkan becek, kelembaban dan pandangan yang tidak

menyenangkan

b. Dampak dari Pencemaran Limbah

Pengelolaan air buangan yang tidak baik akan berakibat buruk terhadap
(19)
lingkungan dan kesehatan masyarakat. Beberapa akibatnya yaitu :

1) Akibat Terhadap Lingkungan

Air buangan limbah dapat menjadi sumber pengotoran,

sehingga bila tidak dikelola dengan baik akan dapat menimbulkan

pencemaran terhadap air permukaan, tanah atau lingkungan hidup

dan terkadang dapat dapat menimbulkan bau serta pemandangan

yang tidak menyenangkan.

2) Akibat Terhadap Kesehatan Masyarakat

47
Lingkungan yang tidak sehat akibat tercemar air buangan dapat

menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat. Air

buangan dapat menjadi media tempat berkembangbiaknya

mikroorganisme pathogen, larva nyamuk ataupun serangga lainnya

dan juga dapat menjadi media transmisi penyakit seperti cholera,

thypus dan lainnya.

4. Pengelolaan Sampah

Para ahli kesehatan masyarakat menyebutkan sampah adalah sesuatu

yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi ataupun sesuatu yang

dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan

(20)
sendirinya.

Pengelolaan sampah adalah meliputi penyimpanan, pengumpulan dan

pemusnahan sampah yang dilakukan sedemikian rupa sehingga sampah

(20)
tidak mengganggu kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup.

a) Penyimpanan sampah

Penyimpanan sampah adalah tempat sampah sementara sebelum

sampah tersebut dikumpulkan, untuk kemudian diangkut serta dibuang

(dimusnakan) dan untuk itu perlu disediakan tempat yang berbeda untuk

macam dan jenis sampah tertentu.maksud dari pemisahan dan

penyimpanan disini ialah untuk memudahkan pemusnahannya. Syarat-

syarat tempat sampah antara lain :

48
1. Konstruksinya kuat agar tidak mudah bocor, untuk mencegah

berseraknya sampah.

2. Mempunyai tutup,mudah dibuka, dikosongkan isinya serta

dibersihkan, sangat dianjurkan agar tutup sampah ini dapat dibuka

atau ditutup tanpa mengotori tangan.

3. Ukuran tempat sampah sedemikian rupa, sehingga mudah diangkut

oleh satu orang.

b) Pengumpulan Sampah

Pengumpulan sampah menjadi tanggung jawab dari masing-

masing rumah tangga atau institusi yang menghasilkan sampah. oleh

sebab itu setiap rumah tangga atau institusi harus mengadakan tempat

khusus untuk mengumpulkan sampah, kemudian dari masing-masing

tempat pengumpulan sampah tersebut harus diangkut ke Tempat

Penampungan Sementara (TPS) dan selanjutnya ke Tempat

Penampungan Akhir (TPA).

Mekanisme sistem atau cara pengangkutannya untuk daerah

perkotaan adalah tanggung jawab pemerintah daerah setempat, yang

didukung oleh partisipan masyarakat produksi sampah, khusunya dalam

hal pendanaan. Sedangkan untuk daerah perdesaan pada umumnya

sampah dapat dikelola oleh masing-masing keluarga tanpa memerlukan

TPS maupun TPA. Sampahnya umumnya dibakar atau dijadikan pupuk.

c) Pemusnahan Sampah

49
Pemusnahan atau pengelolaan sampah dapat dilakukan melalui

berbagai cara, antara lain :

1. Ditanam (landfill) yaitu pemusnahan sampah dengan membuat

lubang diatas tanah kemudian sampah dimasukan dan ditimbun

dengan sampah.

2. Dibakar (incenarator) yaitu memusnahkan sampah dengan jalan

membakar didalam tengku pembakaran.

3. Dijadikan pupuk (composting) yaitu pengelolaan sampah

menjadikan pupuk, khususnya untuk sampah organik daun-daunan,

sisa makanan dan sampah lain yang dapat membusuk.

Pengelolaan sampah yang kurang baik akan memberikan

pengaruh negative terhadap masyarakat dan lingkungan. Adapun

(19)
pengaruh-pengaruh tersebut antara lain:

a. Terhadap Kesehatan

Pengelolaan sampah yang tidak baik akan menyediakan tempat

yang baik bagi vektor-vektor penyakit yaitu serangga dan binatang-

binatang pengerat untuk mencari makan dan berkembang biak dengan

cepat sehingga dapat menimbulkan penyakit.

b. Terhadap Lingkungan

1. Dapat menggangu estetika serta kesegaran udara lingkungan

masyarakat akibat gas-gas tertentu yang dihasilkan dari proses

pembusukan sampah oleh mikroorganisme.

50
2. Debu-debu yang berterbangan dapat menggangu mata serta

pernafasan.

3. Bila terjadi proses pembakaran dari sampah maka asapnya

dapat menggangu pernafasan, penglihatan dan penurunan

kualitas udara karena ada asap di udara.

4. Pembuangan sampah ke saluran-saluran air akan menyebabkan

estetika yang terganggu, memyebabkan pendangkalan saluran

serta mengurangi kemampuan daya aliran saluran.

5. Dapat menyebabkan banjir apabila sampah dibuang ke saluran

yang daya serap alirannya sudah menurun.

6. Pembuangan sampah ke selokan atau badan air akan

menyebabkan terjadinya pengotoran badan air.

Sampah padat dapat dibagi menjadi berbagai jenis, yaitu :

a. Berdasarkan zat kimia yang terkandung di dalamnya, sampah

dibagi menjadi :

1. Sampah an-organik adalah sampah yang umumnya tidak

dapat membusuk, misalnya logam/besi, pecahan gelas,

plastik dan sebagainya.

2. Sampah organik adalah sampah yang umumnya dapat

membusuk, misalnya sisa-sisa makanan, daun-daunan,

buah-buahan dan sebagainya.

b. Berdasarkan dapat tidaknya dibakar

51
1. Sampah yang mudah terbakar, misalnya kertas, karet, kayu,

plastik, kain bekas dan sebagainya.

2. Sampah yang tidak dapat terbakar, misalnya kaleng-kaleng

bekas, besi/logam bekas, pecahan gelas, kaca dan

sebagainya.

5. Pencahayaan

Pencahayaan Cahaya yang cukup kuat untuk penerangan di dalam

rumah merupakan kebutuhan manusia. Penerangan ini dapat diperoleh

dengan pengaturan cahaya alami dan cahaya buatan. Yang perlu

diperhatikan, pencahayaan jangan sampai menimbulkan kesilauan. a)

Pencahayaan alamiah Penerangan alami diperoleh dengan masuknya sinar

matahari ke dalam ruangan melalui jendela, celah maupun bagian lain dari

rumah yang terbuka, selain untuk penerangan, sinar ini juga mengurangi

kelembaban ruangan, mengusir nyamuk atau serangga lainnya dan

membunuh kuman penyebab penyakit tertentu. Suatu cara sederhana menilai

baik tidaknya penerangan alam yang terdapat dalam sebuah rumah adalah:

baik, bila jelas membaca dengan huruf kecil, cukup; bila samar-samar bila

membaca huruf kecil, kurang; bila hanya huruf besar yang terbaca, buruk;

bila sukar membaca huruf besar. b) Pencahayaan buatan Penerangan dengan

menggunakan sumber cahaya buatan, seperti lampu minyak tanah, listrik dan

(22)
sebagainya.

52
6. Ventilasi

Ventilasi ialah proses penyediaan udara segar ke dalam suatu ruangan

dan pengeluaran udara kotor suatu ruangan baik alamiah maupun secara

buatan. Ventilasi harus lancar diperlukan untuk menghindari pengaruh buruk

yang dapat merugikan kesehatan. Ventilasi yang baik dalam ruangan harus

mempunyai syarat-syarat, diantaranya :

a. Luas lubang ventilasi tetap, minimum 5% dari luas lantai ruangan.

Sedangkan luas lubang ventilasi insidentil (dapat dibuka dan ditutup)

minimum 5%. Jumlah keduanya menjadi 10% kali luas lantai ruangan.

b. Udara yang masuk harus udara bersih, tidak dicemari oleh asap

kendaraan, dari pabrik, sampah, debu dan lainnya.

c. Aliran udara diusahakan Cross Ventilation dengan menempatkan dua

lubang jendela berhadapan antara dua dinding ruangan sehingga proses

aliran udara lebih lancar.

7. Ruangan Sehat

Adapun aspek komponen rumah yang memenuhi syarat ruangan sehat

adalah :

1. Langit-langit Adapun persayaratan untuk langit-langit yang baik adalah

dapat menahan debu dan kotoran lain yang jatuh dari atap, harus

menutup rata kerangka atap serta mudah dibersihkan.

53
2. Dinding Dinding harus tegak lurus agar dapat memikul berat dinding

sendiri, beban tekanan angin dan bila sebagai dinding pemikul harus

dapat memikul beban diatasnya, dinding harus terpisah dari pondasi oleh

13 lapisan kedap air agar air tanah tidak meresap naik sehingga dinding

terhindar dari basah, lembab dan tampak bersih tidak berlumut.

3. Lantai Lantai harus kuat untuk menahan beban diatasnya, tidak licin,

stabil waktu dipijak, permukaan lantai mudah dibersihkan. Lantai tanah

sebaiknya tidak digunakan lagi, sebab bila musim hujan akan lembab

sehingga dapat menimbulkan gangguan/penyakit terhadap penghuninya.

Karena itu perlu dilapisi dengan lapisan yang kedap air seperti disemen,

dipasang tegel, keramik. Untuk mencegah masuknya air ke dalam

(23)
rumah, sebaiknya lantai ditinggikan ± 20 cm dari permukaan tanah.

4. Pembagian ruangan / tata ruang Setiap rumah harus mempunyai bagian

ruangan yang sesuai dengan fungsinya. Adapun syarat pembagian

ruangan yang baik adalah :

a. Ruang untuk istirahat / tidur Adanya pemisah yang baik antara

ruangan kamar tidur orang tua dengan kamar tidur anak, terutama

anak usia dewasa. Tersedianya jumlah kamar yang cukup dengan

luas ruangan sekurangnya 8 m2 dan dianjurkan tidak untuk lebih dari

2 orang agar dapat memenuhi kebutuhan penghuninya untuk

melakukan kegiatan.

b. Ruang dapur Dapur harus mempunyai ruangan tersendiri, karena

asap dari hasil pembakaran dapat membawa dampak negatif terhadap

54
kesehatan. Ruang dapur harus memiliki ventilasi yang baik agar

udara/asap dari dapur dapat teralirkan keluar.

c. Kamar mandi dan jamban keluarga Setiap kamar mandi dan jamban

paling sedikit memiliki satu lubang ventilasi untuk berhubungan

dengan udara luar.

c. Penyakit yang berhubungan dengan sanitasi buruk.

1. Berdasarkan Agen penyakit

a. Bakteri

1) Kolera adalah penyakit diare akut yang disebabkan oleh infeksi

usus karena bakteri vibrio cholera.

2) Demam Tifoid (Typhoid Fever) adalah penyakit yang

disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi, ditandai dengan

demam insidius yang berlangsung lama dan kambuhan.

3) Diare adalah suatu kondisi kesehatan yang disebabkan oleh

infeksi mikroorganisme termasuk bakteri, virus dan parasit

lainnya seperti jamur, cacing dan protozoa. Bakteri penyebab

diare yang sering menyerang adalah bakteri Entero Pathogenic

Escherichia Coli (EPEC).

4) Disenteri adalah diare berdarah yang disebabkan oleh shigella.

b. Virus

1. Hepatitis A adalah penyakit yang ditandai dengan demam,

malaise, anoreksia, nausea dan gangguan abdominal serta

55
diikuti munculnya ikterik beberapa hari. Penyakit ini

disebabkan oleh virus Hepatitis A kelompok Hepatovirus

famili picornaviridae.

2. Hepatitis E adalah penyakit yang secara gejala klinis mirip

Hepatitis A, yang disebabkan oleh virus Hepatitis E famili

Caliciviridae.

3. Gastroenteritis adalah penyakit yang ditandai dengan

demam,muntah dan berak cair, disebabkan oleh Rotavirus dan

sering menyerang anak – anak.

c. Parasit

1) Cacing

a) Ascariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh Ascaris

lumbricoides dengan sedikit gejala bahkan tanpa gejala

sama sekali. Cacing yang keluar bersama kotoran adalah

sebagai tanda awal adanya infeksi.

b) Hookworms atau penyakit cacing tambang adalah infeksi

parasit kronis yang muncul dengan berbagai gejala, gejala

terbanyak adalah anemia. Penyakit ini disebabkan oleh

Necator americanus atau Ancylostoma duodenale.

c) Schistosomiasis adalah infeksi oleh cacing trematoda

yang hidup pada pembuluh darah vena. Penyebab

penyakit adalah Schistisoma mansoni.

56
2) Protozoa

Giardiasis adalah infeksi protozoa pada usus

halus bagian atas, yang disebabkan oleh Giardia intestinalis.

3) Jenis lain

a) Scabies adalah parasit pada kulit yang disebabkan oleh

Sarcoptes scabiei sejenis kutu.

b) Trachoma adalah Conjuncivitis yang disebabkan oleh

infeksi Chlamydia trachomatis, yang disebarkan oleh

(24)
Musca sorbens sejenis lalat.

2. Berdasarkan rantai penularan

a) Waterborne Disease adalah penyakit yang penularannya melalui air

yang terkontaminasi oleh pathogen dari penderita atau karier.

Contoh penyakit diare, disenteri, kolera, hepatitis dan demam

typhoid.

b) Water-washed Disease adalah penyakit yang ditularkan melalui

kontak dari orang ke orang karena kurangnya kebersihan diri dan

pencemaran air. Contoh penyakit skabies dan trakhoma.

c) Water-based adalah penyakit yang ditularkan melalui air sebagai

perantara host. Contoh penyakit Shistosomiasis.

d) Water-related insect vector adalah penyakit yang ditularkan oleh

serangga yang hidup di air atau dekat air. Contoh penyakit Dengue,

(25)
malaria, Trypanosoma.

57
2. Pondok Pesantren

Menurut asal katanya pesantren berasal dari kata ”santri” yang mendapat

imbuhan awalan ”pe” dan akhiran ”an” yang menunjukkan tempat, maka artinya

adalah tempat para santri. Terkadang pula pesantren dianggap sebagai gabungan

dari kata ”santri” (manusia baik) dengan suku kata ”tra” (suka menolong)

sehingga kata pesantren dapat diartikan tempat pendidikan manusia baik-

baik.(26)

Pesantren juga dikenal dengan tambahan istilah pondok yang dalam arti

kata bahasa Indonesia mempunyai arti kamar, gubug, rumah kecil dengan

menekankan kesederhanaan bangunan atau pondok juga berasal dari bahasa

Arab ”Fundũq” yang berarti ruang tidur, wisma, hotel sederhana, atau

.(26)
mengandung arti tempat tinggal yang terbuat dari bambu

Pesantren atau lebih dikenal dengan istilah pondok pesantren dapat

diartikan sebagai tempat atau komplek para santri untuk belajar atau mengaji

ilmu pengetahuan agama kepada kiai atau guru ngaji, biasanya komplek itu

berbentuk asrama atau kamar-kamar kecil dengan bangunan apa adanya yang

menunjukkan kesederhanaannya.

ELEMEN-ELEMEN PONDOK PESANTREN

58
Dhofier mengungkapkan, lembaga pendidikan pesantren memiliki beberapa

elemen dasar yang merupakan ciri khas dari pesantren itu sendiri, elemen itu

(27)
adalah :

1. Pondok atau asrama

2. Tempat belajar mengajar, biasanya berupa Masjid dan bisa berbentuk lain.

3. Santri

4. Pengajaran kitab-kitab agama, bentuknya adalah kitab-kitab yang berbahasa

arab dan klasik atau lebih dikenal dengan istilah kitab kuning

5. Kiai dan ustadz.

B. Kerangka Konsep

59
Berdasarkan tujuan penelitian dan kerangka teori maka kerangka konsep dari

penelitian ini yaitu:

Skema 2.1 Kerangka Konsep

A. Persyaratan Kesehatan
Lingkungan
1. Lokasi
2. Lingkungan termasuk
halaman
B. Persyaratan Kesehatan
Bangunan
1. Lantai
2. Dinding
3. Atap dan talang
4. Langit-langit
5. Tangga
6. Pintu
7. Jendela
8. Pencahayaan Formulir Penilaian
9. Kondisi ruang Hygiene Sanitasi Pondok
10. Kamar tidur Pesantren Dinas
11. Ventilasi Kesehatan Kota Banjar
C. Fasilitas sanitasi
1. Air bersih
2. Tempat wudhu
3. Sarana pembuangan
air limbah
4. Toilet/kamar
mandi/ urinoir
5. Sarana pembuangan
sampah
6. Ruang makan
7. Dapur
8. Bebas jentik nyamuk

60
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif kualitatif

dengan metode cross sectional, yaitu suatu subjek penelitian hanya

diobservasikan sekali saja dan pengukuran dilakukan pada suatu saat saja tanpa

(28)
menindaklanjut terhadap pengukuran yang dilakukan. Metode deskriptif

adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompuk manusia, suatu objek,

suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa

sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi,

gambaran atau lukisa secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,

(29)
sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki.

Menurut Bodgan dan Taylor dalam Moleong, metodologi kualitatif sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

atau lisa dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pertimbangan waktu,

tenaga dan biaya mendasari bentuk riset terpancang atau tunggal, artinya

pengumpulan data sudah diarahkan sesuai dengan tujuan dan panduan

pertanyaan di dalamnya sudah dibatasi lebih dulu aspek-aspek yang dipilihnya.

Bentuk penelitian ini akan mampu menangkap berbagai informasi kualitatif

tentang bagaimana penerapan ketersediaan sanitasi dasar di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Alzhar Citagkolo Desa Kujangsari secara mendalam berupa

ucapan, tulisan dan perilaku yang diamati dari orang-orang yang menjadi sasaran

(29)
penelitian.

61
B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Pondok Pesantren Al-Azhar Citangkolo

Desa Kujangsari Kota Banjar wilayah kerja Puskesmas Langensari 1 pada bulan

Maret – 16 April 2016.

C. Sumber Informasi

Penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh

(30)
Spradley dinamakan social situation atau obyek penelitian. Pertimbangan

penelitian sampel bukan berdasarkan aspek keterwakilan populasi dalam sampel.

Pertimbangannya lebih pada kemampuan sampel (informan) untuk memasok

informasi selengkap mungkin. Penentuan sampel penelitian tidak secara random.

Oleh karena itu sampel ditentukan secara purposive (sengaja) menurut kriteria

tertentu. Ukuran sampel tidak menjadi persoalan, namun yang terpenting adalah

kelengkapan data. Prinsip dalam penentuan sampel penelitian ini yaitu

kesesuaian (approriteness) dan kecukupan (adequacy). Jadi tidak ada proses

pengambilan sampel dari populasi tertentu. Peneliti menggunakan istilah

informan untuk menyebut sampel dalam penelitian ini sebagai orang yang

menjadi sumber informasi. Adapun kriteria yang peneliti tetapkan untuk

pemilihan informan dalam penelitian ini disesuaikan dengan komponen

ketersediaan sanitasi dasar yaitu ketua sarana dan prasarana yang betugas

mengkoordinasi sistim sarana dan prasarana di Pondok Pesantren ditambah

informan tambahan yang merupakan anggota bidang sarana dan prasarana

Pondok Pesantren dan santri sebagai pengguna fasilitas di Pondok Pesantren

62
Miftahul Huda Al-Azhar. Secara garis besar yang menjadi informan penelitian

adalah :

1 ketua umum Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren

2 Anggota Sarana dan Prasarana Pondon Pesantren

2 Santri di Pondok Pesantren

D. Instrumen dan Cara Penelitian

1. Instrumen Penelitian

a. Pendoman Wawancara

Pendoman wawancara digunakan untuk memandu pewawancara

agar mendapatkan informasi yang lengkap dan sesuai tujuan penelitian.

Peneliti membuat pedoman wawancara dengan mengacu pada pedoman

penilaian sanitasi dasar yang dibuat oleh Dinas Kesehatan Kota Banjar.

b. Alat Perekam Suara

Alat perekam suara digunakan untuk merekam pembicaraan saat

wawancara mendalam. Tujuannya agar tidak ada informasi yang

tertinggal pada saat peneliti melakukan transkrip wawancara. File hasil

rekaman suara berupa file berformat MP3.

2. Cara Pengambilan Data

Informasi atau data dalam penelitian kualitatif bersifat deskriptif.

Kata-kata atau tindakan orang-orang yang diamati dan diwawancarai

merupakan sumber data utama. Sumber data utama dicatat melalui catatan

.
tertulis atau melalui perekaman suara, video maupun pengambilan gambar

(29)
Sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua sumber, sebagai

berikut :

63
1) Data Primer

Data ini diperoleh dari hasil observasi (pengamatan), dokumentasi

dan wawancara mendalam yang dilakukan terhadap informan baik

informan utama/kunci maupun informan pendukung, mengenai

berbagai hal yang berkaitan dengan ketersediaan sanitasi dasar di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Alzhar Citangkolo Desa

Kujangsari Kota Banjar. Pengambilan data primer dilakukan dengan

wawancara mendalam (indepth interview). Sebelum wawancara

berlangsung, informan mengisi lembar persediaan untuk diwawancarai.

Informan yang bersedia diwawancara diberikan pertanyaan yang telah

disusun dalam pedoman wawancara dan proses wawancara direkam

dengan alat perekam suara. Wawancara dilakukan di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar.

Wawancara dilakukan sekitar 20 menit. Peneliti ditemani 1 orang teman

dalam melakukan wawancara untuk mengamati situasi saat wawancara

berlangsung dan mengurangi risiko adanya informasi yang terlewatkan,

selain itu teman yang menemani wawancara ini akan dijadikan kolega

untuk teknik analisis peer debriefing (memastikan jawaban informan

pada orang yang menemani saat wawancara). Selain wawancara,

peneliti melakukan observasi, yaitu mengobservasi ketersediaan sanitasi

dasar di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Desa

Kujangsari Kota Banjar.

64
E. Teknik Analisa Data

Analisis data dan interpretasi data merupakan proses penyederhanaan

data dalam bentuk yang lebih mudah. Pada penelitian ini proses analisis data

dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Membuat transkrip wawancara

Data yang didapat dari wawancara mendalam berupa rekaman

percakapan antara peneliti dan informan serta tulisan singkat yang

dilakukan peneliti. Agar data dapat disajikan dan dianalisis, maka peneliti

mengubah rekaman suara menjadi tulisan dengan cara melakukan transkrip.

2. Pengkodean

Setelah data selesai ditranskrip, hasil dari penelitian ini masih berupa

seluruh percakapan selama wawancara. Peneliti melakukan pengkodean

terhadap pernyataan-pernyataan informan yang sesuai dengan fokus

penelitian. Pengkodean ini bertujuan untuk memilah pernyataan yang sesuai

dari semua pernyataan informan.

3. Membuat tabel hasil wawancara

Agar mudah dipahami dan dapat dianalisis, peneliti memasukkan hasil

wawancara ke dalam tabel hasil wawancara. Tabel hasil wawancara ini

berisi kalimat pernyataan dari informan dan informan tambahan yang

merupakan inti dari jawaban pertanyaan yang diajukan oleh peneliti.

4. Melakukan validasi data atau memeriksa keabsahan data

Validasi data dilakukan agar data yang diperoleh dari penelitian dapat

dipercaya dan bersifat objektif. Validasi data dalam penelitian ini

65
.(31)
menggunakan teknik peer debriefing, member check dan triangulasi data

Teknik peer debriefing dilakukan dengan para kolega (dalam penelitian ini

orang yang menemani peneliti pada saat melakukan wawancara) untuk

memperoleh berbagai masukan dan kritik agar kualitas analisis lebih dapat

dipertanggungjawabkan. Teknik member check dilakukan dengan para

informan, yaitu menanyakan kembali pernyataan yang telah terangkum dalam

pemahaman peneliti, untuk memastikan kebenaran makna yang telah dibuat.

Dengan cara demikian dapat dilakukan cross check dan sekaligus konfirmasi

dalam menarik kesimpulan dari informasi yang telah direkam peneliti. Teknik

triangulasi dilakukan dengan 2 cara, yaitu triangulasi sumber dan triangulasi

metode. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara membandingkan informasi

antara informan yang satu dengan yang lain (informan yang berbeda). Teknik

triangulasi metode menggunakan tiga metode yaitu wawancara mendalam,

observasi, dan telaah dokumen.

5. Menginterpretasikan hasil wawancara

Interpretasi dari hasil wawancara ini dijelaskan pada bab hasil

penelitian dan pembahasan. Pada penulisan hasil wawancara, peneliti

menjelaskan hasil per komponen lalu dalam komponen tersebut dijabarkan

hasil per sub komponen agar penjelasannya tertuang secara lebih terperinci.

Pernyataan informan dalam hasil penelitian yang didapat dari proses

wawancara dijelaskan dan dibandingkan dengan pedoman penilaian

ketersediaan sanitasi dasar yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Kota Banjar

pada bagian pembahasan.

66
F. Definisi Variabel

Tabel 3.1 Definisi Variabel

Cara
No Variabel Definisi Variabel Alat Ukur Hasil Ukur
Mengukur

1 Persyaratan Kesehatan lingkungan Observasi Checklist a. Sesuai

Kesehatan yang memenuhi syarat, dan b. Tidak

Lingkungan meliputi: Wawancara Sesuai

a. Lokasi

b. Lingkungan

termasuk

halaman

2 Persyaratan Kesehatan bangunan Observasi Checklist a. Sesuai

kesehatan yang memenuhi syarat, dan b. Tidak

bangunan meliputi: Wawancara Sesuai

a. Lantai

b. Dinding

c. Atap dan talang

d. Langit-langit

e. Tangga

f. Pintu

g. Jendela

h. Pencahayaan

67
i. Kondisi ruang

j. Kamar tidur

k. Ventilasi

3 Fasilitas Fasilitas sanitasi yang Observasi Checklist a. Sesuai

Sanitasi memenuhi syarat, dan b. Tidak

meliputi: Wawancara Sesuai

a. Air bersih

b. Tempat wudhu

c. Sarana

pembuangan air

limbah

d. Toilet/kamar

mandi/urinoir

e. Sarana

pembungan

sampah

f. Ruang makan

g. Dapur

h. Bebas jentik

nyamuk

68
BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Tempat Penelitian

1. Gambaran Umum Pesantren Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo

a. Sejarah

Yayasan ini pertama kali didirikan pada tahun 1968. Sebagai

pendiri yayasan ini adalah: KH. Abdurrohim yang sekaligus pendiri

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo. Seiring dengan

perkembangan waktu dan perubahan zaman, maka tampuk kepemimpinan

yayasan ini bernama Yayasan Pengamalan Pendidikan Islam Miftahul

Huda atau disingkat YaPPIM, yayasan tersebut terlahir dari buah

pemikiran Mbah KH. Abdurrohim sebagai bentuk proaktif terhadap

perkembangan zaman dan pengamalan undang undang. Pada masanya

yayasan yang dipimpin oleh putra sulung yang bernama KH. Munawir

Abdurrohim, MA. Putra pertama beliau pada saat itu baru kembali

mengenyam pendidikan di Al Azhar University tepatnya Universitas Al

Azhar Kairo Mesir.

Di bawah kepemimpinan KH. Munawir Abdurrohim, MA.

Banyak sekali lembaga yang di bangun pada saat itu. Lembaga yang di

bangun di bawah naungan Yayasan Pengamalan Pendidikan Islam

Miftahul Huda mulai lembaga pendidikan, lembaga usaha, dan kembaga

bimbingan atau konsultasi baik itu secara formal maupun non formal.

Seiring perubahan undang-undang yang berlaku, maka keluarga besar

azhar akhirnya memutuskan untuk merubah nama yayasan yang sedang di

69
kelola itu. Tepatnya pada bulan September 2012 Yayasan Pengamalan

Pendidikan Islam Miftahul Huda berubah menjadi Yayasan Miftahul

Huda Al Azhar Citangkolo atau disingkat YaMAC sesuai dengan salinan

Akta Notaris No. 20 Tanggal 17 September 2012.

b. Latar belakang

Yayasan Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo Kota Banjar

adalah hasil kesepakan bersama seluruh pengurus Yayasan Pengamalan

Pendidikan Islam yang dipimpin KH. Munawir Abdurrohim, MA.

Selanjutnya, Yayasan Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo Kota Banjar

hanya menaungi lembaga-lembaga yang didirikan pada masa lahirnya

Yayasan Pengamalan Pendidikan Islam Miftahul Huda (YaPPIM) saja.

Yayasan Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo Kota Banjar adalah yayasan

yang bergerak dalam bidang pendidikan, dakwah dan sosial.

Kegiatan utama yayasan ini adalah membuka perpustakaan

dengan mengoleksi berbagai buku dari berbagai cabang ilmu yang ada

dalam tradisi pengetahuan islam. Kemudian mengadakan majelis ta'lim

secara berkala. Yayasan ini berdiri karena sebuah kepedulian atas realitas

umat islam yang masih tertinggal khususnya dalam bidang ilmu

pengetahuan. Dengan realitas ini tergeraklah keinginan besar dan harapan

yang menggelora bagi kemahuan islam. Karenanya atas inisiatif berbagai

kalangan akhirnya berdirilah yayasan ini sebagai usaha kecil kami untuk

menggapai harapan yang besar itu. Akhirnya, tepat pada tanggal 19

September 2012, Yayasan Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo dengan

resmi dibuka.

70
c. Lembaga-lembaga pengembangan

1) Lembaga-Lembaga formal yang berada di bawah naungan Yayasan

Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo Kota Banjar:

a. RA Al Azhar

b. MIS Al Azhar

c. MTs Al Azhar

d. SMP Al Azhar

e. MA Al Azhar

f. SMA Al Azhar

g. SMK Al Azhar

h. SMK Farmasi Al Azhar

i. STAI Miftahul Huda Al Azhar

j. KBIH/U Al Azhar

k. PPMAC Ma'arif Al Azhar

l. Laznah Falakiyah

2) Lembaga-Lembaga Non Formal:

a. Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo

b. PAUD Al Azhar

c. RA Al Azhar

d. Madrasah diniyah

e. Koprasi Pesantren Al Azhar

f. Jama'ah Shubuhan

g. Jama'ah Kliwonan

h. Jama'ah Wagean

i. Jama'ah Manisan

71
j. Jama'ah Thoriqoh

k. NU dan Banom/seluruh lembaganya

3) Lembaga yang sedang dalam pengembangan

a. Akademik Komunitas Al Azhar (AKMA)

b. STKIP MA'ARIF AL AZHAR (STKIP MA)

4) Susunan Organisasi

a. Pendiri

KH.Hasbuloh Badawi, BA

KH.Zaeni Ilyas

b. Penasehat

KH.Munawir Abdurrohim, MA

c. Pembina

KH. Muslih Abd Rochiem, M.Pd.I

KH. Mu'in Abdurrochiem, M.Pd.I

KH. Muharor Brd, M.Pd.I

KH. Munahir Abdurrohim SH, M.Pd.I

DR. KH. Marsudi Suhud, M.B.A, P.Hd

KH. Ahmad Budaeri Hasyim Aha, M.Pd.I

Ny. Hj. Linatus Shofiyah Alha, S.Pd.I

d. Sekertaris

Ny. Hj. Widadatul Ulya, M.Pd.I

e. Bendahara

 Ny. Hj. Mus'idah Abdurrohim, M.Pd.I

f. Koordinator Bidang :

72
Pendidikan

 Ny. Hj. Mufizah abdurrohim Alha, M.Pd

Ekonomi

 Ny. Hj. Ishomah Alha, S.Pd.I

Pengembangan

 Ny. Hj. Dairotul Hasanah Alha, S.Pd.I

Sosial

 Ny. Hj. Muhjiatul Makiyah Alha, S.Pd.I

Humas:

 Ny.Hj. Zahrotul Nafisah,S,Pd.I

B. Hasil Penelitian Ketersediaan Sanitasi Dasar di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar.

Ketersediaan sanitasi dasar Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar masih belum memenuhi

persyaratan yang sudah ditetapkan Dinas Kesehatan Kota Banjar. Setiap

Pondok Pesantren seharusnya memenuhi persyaratan yang berkaitan dengan

sanitasi mulai dari persyaratan kesehatan lingkungan, pesyaratan kesehatan

bangunan dan fasilitas sanitasi. Hal ini bertujuan untuk mengurangi dampak-

dampak yang terjadi pada sanitasi buruk salah satu dampaknya adalah penyakit

menular. Penyakit menular yang tejadi pada sanitasi buruk bisa berupa penyakit

kulit, penyakit ISPA dan sebagainya.

Data hasil penelitian mengenai ketersediaan sanitasi dasar di Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar secara umum menunjukkan beberapa

komponen belum memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan, hal ini dapat

73
dilihat dari kesehatan bangunan dimana dinding, atap dan talang, kondisi

ruangan, kamar tidur di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar belum

memenuhi persyaratan serta beberapa fasilitas sanitasi seperti air bersih, tempat

wudhu, sarana pembuangan air limbah, kamar mandi, sarana pembuangan

sampah, ruang makan serta dapur belum memenuhi persyaratan. Berikut akan

dijabarkan secara rinci hasil penelitian mengenai ketersediaan sanitasi dasar di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar.

A. Persyaratan Kesehatan Lingkungan

Komponen persyaratan kesehatan lingkungan ini akan

menjelaskan bagaimana keadaan kesehatan lingkungan yang ada di instansi

terkait, dapat dilihat dari segi lokasi dan lingkungan termasuk halaman.

1. Lokasi

Sub komponen ini akan menggambarkan keadaan lingkungan

di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, seperti apakah terhindar

dari pencemaran dan tidak terletak didaerah banjir. Berdasarkan hasil

wawancara dengan Informan, didapatkan informasi bahwa lokasi Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar terhindar dari pencemaran. Hal ini

terlihat dari kutipan pernyataan Informan sebagai berikut :

“Untuk lokasi terhindar dari pencemaran karena tidak ada

sumber pencemaran” (Informan 1)

Hasil penelitian mengenai apakah Pondok Pesantren Miftahul

Huda Al-Azhar terletak didaerah banjir atau tidak, yaitu Informan

mengatakan bahwa Pesantren tersebut tidak terletak didaerah banjir, hal

ini terlihat dari pernyataan Informan sebagai berikut :

74
“Lokasi tidak terletak didaerah banjir, karena ini adalah

dataran tinggi” (Informan 2)

Berikut Distribusi informan mengenai lokasi :

Sesuai Tidak sesuai Total

Informan 4 1 5

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan didapatkan

informasi bahwa dari 4 informan menyatakan lokasi Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo sesuai dengan pedoman hygiene

sanitasi Pondok Pesantren Dinas Kesehatan Kota Banjar dan 1 informan

menyatakan tidak sesuai.

Berikut distribusi Hasil Observasi peneliti mengenai lokasi:

Sesuai Tidak Sesuai Total

Lokasi √

Berdasarkan hasil observasi peneliti didapatkan lokasi sesuai dengan

pedoman hygiene sanitasi Pondok Pesantren Dinas Kesehatan Kota

Banjar.

Gambar 4.1 Lokasi PP Miftahul Huda terbebas dari banjir

75
2. Lingkungan Termasuk Halaman

Sub komponen ini akan menggambarkan lingkungan

termasuk halaman yang ada, dilihat dari bersih dan indah atau tidak

lingkungan Pondok Pesantren tersebut, apakah memungkinkan sebagai

tempat bersarang/berkembang biak serangga dan tikus, apakah terdapat

pagar yang jelas, dan terdapat tempat parkir atau tidak.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan, didapatkan

informasi bahwa lingkungan beserta halaman belum terlihat bersih dan

indah. Hal ini terlihat dari kutipan pernyataan Informan sebagai berikut :

“Untuk lingkungan ya adanya begitu dan inginnya dua

duanya (bersih dan indah), cuma belum tercapai.” (Informan 1)

“Lingkungan bersih pada saat pagi hari, setelah di

bersihkan oleh petugas piket. Kalau siang hari kotor kembali, saat sore

hari dibersihkan kembali oleh petugas piket” (Informan 2)

Gambar 4.2 Kondisi Lingkungan dipagi hari (bersih)

76
Gambar 4.3 Kondisi Lingkungan disiang hari (kotor)

Untuk hasil penelitian mengenai apakah lingkungan yang

ada memungkinkan sebagai tempat bersarang/berkembang biak

serangga dan tikus, yaitu selama ini tidak didapatkan adanya banyak

serangga dan tikus, yang menjadi gangguan disekitar lingkungan

tersebut adalah banyaknya lalat dan kucing yang berkeliaran. Hal ini

telihat dari penyataan Informan sebagai berikut :

“Untuk halaman di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar belum bersih. Tetapi tidak memungkinkan sebagai tempat

bersarang/berkembang biak serangga, tikus” (Informan 4)

“Disini banyak kucing dan lalat” (Informan 2)

77
Gambar 4.4 Kucing yang berkeliaran dilingkungan pondok

Semua Informan mengatakan bahwa Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar memiliki pagar dan ada batas yang jelas yang

memisahkan kawasan pesantren dengan daerah luar dan juga

terdapatnya tempat parkir di kawasan tersebut, sesuai dengan

pernyataan Informan sebagai berikut :

“Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar memiliki pagar

dan ada batas yang jelas. Ya ada, Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar terdapat tempat parkir” (Informan 3)

“Ada gerbang, untuk pemisah terutama untuk memisahkan

santri putri dan putra ada walaupun masih terlihat. Di Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar terdapat tempat parkir” (Informan

2)

78
Gambar 4.5 Gerbang pemisah pondok santri putri dan putra

Berikut Distribusi informan mengenai lingkungan termasuk halaman :

Sesuai Tidak sesuai Total

Informan 2 3 5

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan didapatkan

informasi bahwa dari 2 informan menyatakan lingkungan termasuk

halaman Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo sesuai

dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok Pesantren Dinas Kesehatan

Kota Banjar dan 3 informan menyatakan tidak sesuai.

Berikut distribusi Hasil Observasi peneliti mengenai lingkungan termasuk

halaman:

Sesuai Tidak Sesuai Total

Lingkungan

termasuk halaman

Berdasarkan hasil observasi peneliti mengenai lingkungan termasuk

halaman tidak sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok Pesantren

Dinas Kesehatan Kota Banjar.

79
B. Persyaratan Kesehatan Bangunan

Komponen persyaratan kesehatan bangunan ini akan

menjelaskan bagaimana keadaan kesehatan bangunan yang ada di instansi

terkait, dapat dilihat dari segi lantai, dinding, atap dan talang, langit-langit,

tangga, pintu, jendela, pencahayaan, kondisi ruang, kamar tidur, dan

ventilasi.

3. Lantai

Sub komponen ini akan menggambarkan keadaan lantai di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, apakah bersih, apakah

bahan kuat, kedap air, permukaan rata, lantai licin atau tidak, dan

apakah dapat menjadi genangan air atau tidak. Berdasarkan hasil

wawancara dengan Informan, didapatkan informasi bahwa lantai

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar bersih. Hal ini terlihat dari

kutipan pernyataan Informan sebagai berikut :

“Ya, lantai yang ada di Miftahul Huda Al-Azhar bersih,

karena setiap pagi dan sore dibersihkan.” (Informan 3)

Lantai yang ada di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar memiliki bahan yang kuat, kedap air, dan permukaan rata. Data

ini didapatkan berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu

Informan, sebagai berikut :

“Lantai terbuat dari bahan yang kuat, tidak ada yang retak

karena sudah direhab, kedap air dan permukaannya rata” (Informan 4)

Namun, berbeda dengan apa yang dikatakan Informan

lainnya, sebagai berikut :

80
“Banyak lantai yang cepat rusak, terutama didaerah depan.

Karena tanah ini dulunya balong, sehingga mudah rusak dan kurang

kedap air. Beberapa kamar ada yang lantainya naik, ada pula yang

turun. Kalau rusak diganti beberapa bulan sekali.” (Informan 2)

Gambar 4.6 Permukaan lantai yang retak, tidak rata dan

terdapat genangan air

Semua Informan mengatakan bahwa lantai tidak licin, hanya

di area kamar mandi saja yang licin. Seperti yang dikatakan oleh

Informan, sebagai berikut :

“Lantai Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar tidak

licin.” (Informan 3)

“Kalau yang di kamar mandi licin, kalau yang ditempat lain

tidak” (Informan 2)

Berikut Distribusi informan mengenai lantai :

Sesuai Tidak sesuai Total

Informan 3 2 5

81
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan didapatkan

informasi bahwa dari 3 informan menyatakan lantai Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo sesuai dengan pedoman hygiene

sanitasi Pondok Pesantren Dinas Kesehatan Kota Banjar dan 2 informan

menyatakan tidak sesuai.

Berikut distribusi Hasil Observasi peneliti mengenai lantai:

Sesuai Tidak Sesuai Total

Lantai 3 5 8

Berdasarkan hasil observasi peneliti didapatkan 5 kamar

memiliki lantai tidak sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok

Pesantren Dinas Kesehatan Kota Banjar dan 3 kamar memiliki lantai

sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok Pesantren Dinas

Kesehatan Kota Banjar.

4. Dinding

Sub komponen ini akan menggambarkan kondisi dinding

pada tempat yan diteliti. Pada sub komponen ini bertujuan untuk

mengetahui tentang kebersihan dinding dan kualitas dinding di tempat

yang diteliti serta pemilihan warna saat mengecat dinding tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan didapati

bahwa dinding-dinding di wilayah pesantren sebagian besar tidak kedap

air dan dinding-dinding di pesantern tersebut kotor, pernyataan ini di

buktikan perkataan Informan sebagai berikut :

82
“Kalau yang dekat kamar mandi dindingnya rembes.

Sebagian kamar rembes, sebagaian tidak. Sepertinya banyak yang tidak

kedap air.” (Informan 2)

“Tidak, dinding yang ada di Pondok Pesantren Miftahul

Huda Al-Azhar kotor dan tidak kedap air“ (Informan 3)

Gambar 4.7 Dinding bangunan yang kotor dan tidak kedap air

Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan juga

didapatkan bahwa dinding di persantren mudah di bersihkan dan untuk

warna dinding di pesantren tersebut memilih warna terang, pernyataan

ini dibuktikan dari hasil wawancara sebagai berikut :

“Dinding mudah dibersihkan dan memiliki warna yang

terang, warnanya hijau” (Informan 4)”

“Dinding di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Mudah di bersihkan dan berwarna terang” (Informan 5)

83
Gambar 4.8 Dinding berwarna terang

Berikut Distribusi informan berupa dinding :

Sesuai Tidak sesuai Total

Informan 1 4 5

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan didapatkan

informasi bahwa dari 5 informan 4 informan menyatakan dinding di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo tidak sesuai

dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok Pesantren Dinas Kesehatan

Kota Banjar.

Berikut distribusi Hasil Observasi peneliti berupa dinding:

Sesuai Tidak Sesuai Total

Dinding 2 6 8

84
Berdasarkan hasil observasi peneliti dari 8 dinding dari kamar

yang di observasi didapatkan 6 dinding tidak sesuai dengan pedoman

hygiene sanitasi Pondok Pesantren Dinas Kesehatan Kota Banjar dan 2

dinding sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok Pesantren

Dinas Kesehatan Kota Banjar.

5. Atap dan Talang

Sub komponen ini akan menggambarkan kondisi atap dan

talang pada pesantren yang diteliti. Tujuannya adalah untuk mengetahui

kemungkinana ada kebocoran pada atap dan talang di gedung tersebut

serta adanya genangan yang terjadi pada daerah di sekitar atap dan

talang.

Dari hasil wawancara dengan Informan ini didapatkan

bahwa sebagian atap dan talang bocor tetapi tidak terdapat genangan air

pada daerah atap dan talang yang rusak tersebut, pernyataan ini

dibuktikan dari hasil wawancara sebagai berikut :

“Iya ada yang bocor. terutama yang bangunan musolah

karena bangunannya sudah tua jadi udah lama tidak di bangun,

sehingga atapnya banyak yang bocor menurut saya tidak ada genangan

air yang terjadi” (Informan 2)

“Atap dan talang ada yang bocor ada yang tidak dan tidak.

ada yang menjadi genangan air” (Informan 5)

85
Gambar 4.9 Rembesan air dari atap

Berikut Distribusi informan berupa atap dan talang :

Sesuai Tidak sesuai Total

Informan 2 3 5

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan didapatkan

informasi bahwa dari 5 informan 3 informan menyatakan atap dan

talang di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo tidak

sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok Pesantren Dinas

Kesehatan Kota Banjar dan 2 informan menyatakan atap dan talang di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo sesuai dengan

pedoman hygiene sanitasi Pondok Pesantren Dinas Kesehatan Kota

Banjar.

86
Berikut distribusi Hasil Observasi peneliti berupa atap dan talang:

Sesuai Tidak Sesuai Total

Atap dan
1 2 3
Talang

Berdasarkan hasil observasi peneliti dari 3 atap dan talang yang

di observasi didapatkan 2 atap dan talang yang tidak sesuai dengan

pedoman hygiene sanitasi Pondok Pesantren Dinas Kesehatan Kota

Banjar dan 1 atap dan talang sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi

Pondok Pesantren Dinas Kesehatan Kota Banjar.

6. Langit-Langit

Pada sub komponen ini menggambarkan kondisi langit-

langit pada Pondok Pesantren yang di teliti. Tujuannya untuk

mengetahui ketinggian langit-langit, kebersihan langit-langit, serta

warna dari langit-langit tersebut.

Dari hasil wawancara dengan Informan didapatkan bahwa di

Pondok Pesantren tersebut tingginya bervariasi, ada yang tinggi dan ada

yang rendah. diperkirakan untuk ketinggian langit-langit mencapai 2,75

meter dan untuk kebrsihan langit-langit bersih dan warna dari langit-

langit terang. Pernyataan ini dibuktikan berdasarkan hasil wawancara

dengan Informan sebagai berikut :

“Tinggi langit-langit dari lantai lebih dari 2,75 m, kira-kira

3 m untuk tingginya. Warnanya putih dan bersih” (Informan 4)

87
“Tinggi langit-langit dari lantai bervariasi, ada yang tinggi

dan ada yang pendek. dan langitnya bersih dan berwarna

terang”(Informan 5)

Gambar 4.10 Tinggi langit-langit lebih dari 2,75 meter, bersih dan

terang

Berikut Distribusi informan berupa langit-langit :

Sesuai Tidak sesuai Total

Informan 5 0 5

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan didapatkan

informasi bahwa dari 5 informan menyatakan saluran langit - langit di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo sesuai dengan

88
pedoman hygiene sanitasi Pondok Pesantren Dinas Kesehatan Kota

Banjar.

Berikut distribusi Hasil Observasi peneliti langit-langit :

Sesuai Tidak Sesuai Total

Langit-Langit 8 0 8

Berdasarkan hasil observasi peneliti dari 8 langit-langit yang di

observasi didapatkan seluruh langit-langit yang di observasi sesuai

dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok Pesantren Dinas Kesehatan

Kota Banjar.

7. Tangga

Sub komponen ini akan menggambarkan keadaan tangga di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, seperti apakah keadaan

tangga yang biasa digunakan oleh para santri untuk naik kelantai atas.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada

Informan, diketahui bahwa anak tangga yang ada Di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar ≥ 30 sentimeter dan memiliki tinggi anak

tangga maksimal 20 sentimeter, ini berdasarkan pernyataan yang

diungkapkan oleh Informan sebagai berikut :

“Ya, lebar anak tangga yang ada di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar ≥ 30 sentimeter, tinggi anak tangganya sekitar

20 sentimeter” (Informan 3).

89
Berdasarkan hasil yang diungkapkan oleh Informan, tangga yang

terdapat di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-azhar memiliki pegangan

tangan dan lebar tangga ≥ 150 sentmeter. Hal ini sesuai dengan

penyataan Informan sebagai berikut :

“Pegangan dengan tembok, kalau di tempat lain ada pegangannya

menggunakan besi. Buat dua orang bisa berpapasan” (Informan 2).

“Lebar tangga yang ada di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar ≥ 150 sentimeter” (Informan 3).

Gambar 4.11 Lebar tangga lebih dari 150 meter

90
Gambar 4.12 Tangga yang memiliki pegangan

Berikut Distribusi informan tentang tangga:

Sesuai Tidak sesuai Total

Informan 5 0 5

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan didapatkan

informasi bahwa dari 5 informan menyatakan tangga di Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo sesuai dengan pedoman

hygiene sanitasi Pondok Pesantren Dinas Kesehatan Kota Banjar.

Berikut distribusi Hasil Observasi peneliti berupa tangga:

Sesuai Tidak Sesuai Total

Tangga 5 0 5

Berdasarkan hasil observasi peneliti dari 5 tangga didapatkan

seluruh tangga sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok

Pesantren Dinas Kesehatan Kota Banjar.

91
8. Pintu

Sub komponen ini akan menggambarkan keadaan pintu yang

ada di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, seperti apakah pintu

yang digunakan untuk melindungi kamar dari binatang dan keamanan

kamar untuk melindungi dari hal yang tidak diinginkan.

Semua Informan mengatakan bahwa pintu yang ada di Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar dapat dibuka, ditutup dan dikunci

dengan baik, ini sesuai dengan pernnytaan yang diugkapkan oleh

Informan :

“Pintu di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Insyaallah bisa dibuka ditutup dikunci dengan baik” (Informan 1).

Sebagian besar Informan menyatakan bahwa, pintu yang ada

di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar tidak dapat mencegah

masuknya binatang penggangu, ini berdasarkan pernyataan Informan

sebagai berikut :

“Pintunya susah untuk mencegah binatang penggangu,

Karena kucing suka masuk kamar, apa lagi kalau ada ikan, kalau makan

biasanya di kamar” (Informan 2).

Berikut distribusi informan berupa pintu:

Sesuai Tidak Sesuai Total

Informan 3 2 5

Berdasarkan hasil wawancara dengan 5 informan didapatkan

informasi bahwa 2 informan menyatakan pintu tidak sesuai dengan

pedoman hygiene sanitasi Pondok Pesantren Dinas Kesehatan Kota

92
Banjar dan 3 informan menyatakan sesuai dengan pedoman hygiene

sanitasi Pondok Pesantren Dinas Kesehatan Kota Banjar.

Berikut distribusi hasil observasi peneliti berupa pintu:

Sesuai Tidak sesuai Total

Pintu 8 0 8

Berdasarkan hasil observasi peneliti pada 8 pintu dan didapatkan

hasil bahwa 8 pintu sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok

Pesantren Dinas Kesehatan Kota Banjar.

Gambar 4.13 Pintu dapat dikunci.

Gambar 4.13 Pintu dapat dibuka dan ditutup dengan baik

93
9. Jendela

Sub komponen ini akan menggambarkan keadaan jendela yang

ada di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, seperti apakah

keadaan jendela yang digunakan apakah dapat membuka dan menutup

serta melindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Informasi yang didapat dari Informan berdasarkan wawancara

yang dilakukan sebagian besar Informan menyatakan bahwa jendela yang

ada di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar dapat dibuka dan

ditutup. Hal ini sesuai dengan pernyataan Informan sebagai berikut :

“Jendela di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar dapat

dibuka dan ditutup dengan arah bukaan keluar”(Informan 5).

Gambar 4.14 Jendela dapat dibuka dan ditutup dengan arah

bukaan keluar

Informasi yang didapat dari Informan berdasarkan wawancara

yang dilakukan sebagian besar Informan menyatakan bahwa jendela yang

berada di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar sebagian besar tidak

menggunakan gorden, ini sesuai dengan pernyatan Informan sebagai

berikut.

94
“Ada yang menggunakan gordyn ada yang tidak, kebanyakan

yang tidak menggunakan gordyn” (Informan 2)

Gambar 4.15 Jendela tidak menggunakan gordyn dan

menggunakan gordyn

Berikut distribusi informan berupa sarana jendela:

Sesuai Tidak Sesuai Total

Informan 2 3 5

Berdasarkan hasil wawancara dengan 5 informan, didapatkan 3

informan menyatakan sarana jendela tidak sesuai dengan pedoman

hygiene sanitasi Pondok Pesantren Dinas Kesehatan Kota Banjar dan 2

informan menyatakan sarana jendela sesuai dengan pedoman hygiene

sanitasi Pondok Pesantren Dinas Kesehatan Kota Banjar.

95
Berikut distribusi hasil observasi peneliti berupa sarana jendela

Sesuai Tidak Sesuai Total

Jendela 3 5 8

Berdasarkan hasil observasi peneliti pada 8 sarana jendela

didapatkan hasil 5 sarana jendela tidak sesuai dan 3 sarana jendela sesuai

dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok Pesantren Dinas Kesehatan Kota

Banjar.

10. Pencahayaan

Sub komponen ini akan menggambarkan keadaan bangunan di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, seperti apakah pencahayaan

bisa digunakan untuk membaca dengan mata normal.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan, didapatkan

informasi bahwa pencahayaan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar bisa digunakan untuk membaca dengan mata normal. Hal ini

terlihat dari kutipan pernyataan Informan sebagai berikut :

“Pencahayaan bisa digunakan untuk membaca dengan mata

normal, lampu sering di ganti, lampu menggunakan 15 watt atau 30

watt” (Informan 2)

“Pencahayaan bisa digunakan untuk membaca dengan mata

normal” (Informan 4)

96
Berikut distribusi informan berupa pencahayaan :

Sesuai Tidak sesuai Total

Informan 4 1 5

Berdasarkan hasil wawancara dengan 5 informan didapatkan

informasi bahwa dari 4 informan menyatakan bahwa pencahayaan di Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi

Pondok Pesantren Dinas Kesehatan Kota Banjar dan 1 informan menyatakan

bahwa pencahayaan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar tidak

sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok Pesantren Dinas Kesehatan

Kota Banjar.

Berikut distribusi Hasil Observasi peneliti berupa pencahayaan :

Sesuai Tidak sesuai Total

Pencahayaan 6 2 8

Berdasarkan hasil observasi peneliti pada 8 pencahayaan kamar

didapatkan hasil bahwa 6 pencahayaan kamar di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok

Pesantren Dinas Kesehatan Kota Banjar dan 2 pencahayaan kamar di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar tidak sesuai dengan pedoman

hygiene sanitasi Pondok Pesantren Dinas Kesehatan Kota Banjar.

97
Gambar 4.16 Pencahayaan yang cukup terang

11. Kondisi Ruang

Sub komponen ini akan menggambarkan keadaan bangunan di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, seperti apakah kondisi

ruangan pengap, apakah kondisi ruangan bau, dan apakah kondisi ruangan

bising atau tidak.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan, didapatkan

informasi bahwa kondisi ruangan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar tidak pengap. Hal ini terlihat dari kutipan pernyataan Informan

sebagai berikut :

”Kondisi ruangan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar tidak pengap” (Informan 3)

Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan, didapatkan

informasi bahwa kondisi ruangan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar tidak bau. Hal ini terlihat dari kutipan pernyataan Informan sebagai

berikut :

98
“Kondisi ruangan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar tidak berbau” (Informan 1)

“Tidak bau karena ada pewangi ruangan” (Informan 3)

Gambar 4.17 Terdapat pewangi ruangan

Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan, didapatkan

informasi bahwa kondisi ruangan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar bising. Hal ini terlihat dari kutipan pernyataan Informan sebagai

berikut :

”Bising saat anak sekolah pulang” (Informan 1)

“Kalau ruangan pasti berisik, apa lagi yang mau belajar

menghafal, paling di musolah” (Informan 2)

”Bising,karena tidak bisa meredam suara” (Informan 5)

Berikut distribusi informan berupa kondisi ruang :

Sesuai Tidak sesuai Total

Informan 3 2 5

Berdasarkan hasil wawancara dengan 5 informan didapatkan

informasi bahwa dari 3 informan menyatakan bahwa kondisi ruang di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar sesuai dengan pedoman

99
hygiene sanitasi Pondok Pesantren Dinas Kesehatan Kota Banjar. 2

informan menyatakan bahwa kondisi ruang di Pondok Pesantren Miftahul

Huda Al-Azhar tidak sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok

Pesantren Dinas Kesehatan Kota Banjar.

Berikut distribusi Hasil Observasi peneliti berupa pencahayaan :

Sesuai Tidak sesuai Total

Pencahayaan 5 3 8

Berdasarkan hasil observasi peneliti pada 8 kondisi ruang

didapatkan hasil bahwa 5 kondisi ruang di Pondok Pesantren Miftahul

Huda Al-Azhar sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok Pesantren

Dinas Kesehatan Kota Banjar dan 3 kondisi ruang di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar tidak sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi

Pondok Pesantren Dinas Kesehatan Kota Banjar.

12. Kamar Tidur

Sub komponen ini akan menggambarkan keadaan bangunan

di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, seperti apakah peralatan

tidur bersih, apakah penataan barang-barang dikamar tidur rapi, berapa

luas kamar tidur di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, berapa

jumlah penghuni dalam 1 kamar di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar.

100
Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan, didapatkan

informasi bahwa peralatan tidur di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar bersih. Hal ini terlihat dari kutipan pernyataan Informan sebagai

berikut :

“Kamar tidur bersih karena selalu ada yang piket setiap

hari” (Informan 2)

“Peralatan tidur Insyaallah bersih” (Informan 5)

Gambar 4.18 Peralatan tidur bersih dan tertata rapi

Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan, didapatkan

informasi bahwa penataan barang-barang dikamar tidur di Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar rapi. Hal ini terlihat dari kutipan

pernyataan Informan sebagai berikut :

“Rapi karena bangun tidur, santri menumpuk tempat tidur

mereka, lalu mulai menyapu dan mengepel” (Informan 2)

“Penataan kamarnya selalu rapi” (Informan 4)

Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan, didapatkan

informasi bahwa luas kamar tidur di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

101
2 2 2
Azhar 4x4 m , 5x4 m , 4,5 m . Hal ini terlihat dari kutipan pernyataan

Informan sebagai berikut :

“Luas kamar sekitar 4x4 meter persegi” (Informan 1) “Luas

kamarnya kira-kira 5x4 meter persegi” (Informan 4) “Dalam

1 kamar menempati kurang dari 4,5 meter

persegi”(Informan 5)

Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan, didapatkan

informasi bahwa jumlah penghuni dalam 1 kamar di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar 15-50 orang. Hal ini didapat dari kutipan

pernyataan Informan sebagai berikut :

“Kalau kamar ukuran kecil 15-20 orang, kalau yang besar

40-50 orang” (Informan 2)

“Tergantung ruangan, yang lebih kecil dapat menampung 20

orang, lebih besar dapat menampung 40 orang” (Informan 5)

Gambar 4.19 Kamar tidur berserta penghuninya

102
Berikut distribusi informan berupa kamar tidur :

Sesuai Tidak sesuai Total

Informan 5 0 5

Berdasarkan hasil wawancara dengan 5 informan didapatkan

informasi bahwa dari 5 informan menyatakan bahwa kamar tidur di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar sesuai dengan pedoman

hygiene sanitasi Pondok Pesantren Dinas Kesehatan Kota Banjar. 0

informan menyatakan bahwa kamar tidur di Pondok Pesantren Miftahul

Huda Al-Azhar tidak sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok

Pesantren Dinas Kesehatan Kota Banjar.

Berikut distribusi Hasil Observasi peneliti berupa kamar tidur :

Sesuai Tidak sesuai Total

Kamar tidur 0 8 8

Berdasarkan hasil observasi peneliti pada 8 kondisi ruang didapatkan

hasil bahwa 0 kamar tidur di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok Pesantren Dinas Kesehatan

Kota Banjar dan 8 kamar tidur di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

tidak sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok Pesantren Dinas

Kesehatan Kota Banjar.

103
13. Ventilasi

Sub komponen ini akan menggambarkan keadaan ventilasi di

PP Miftahul Huda Al-Azhar, apakah lubang ventilasi di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar minimal 15% dari luas lantai. Berdasarkan hasil

wawancara dengan Informan, didapatkan informasi bahwa ventilasi PP

Miftahul Huda Al-Azhar alami dan kurang dari 15% dari luas lantai. Hal

ini terlihat dari kutipan pernyataan Informan sebagai berikut :

“Ventilasi yang digunakan alami dan paling ditambah kipas

tangan. Lubang ventilasi ada tapi kecil sepertinya kurang dari 15% luas

lantai.” (Informan 4)

“Kemungkinan bisa mencapai 15% dari luas lantai. Untuk di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar tidak menggunakan AC dan

kipas pun sebagian,”(Informan 1)

“Lubang ventilasi di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar tidak 15% dari luas lantai” (Informan 3)

Gambar 4.20 Ukuran ventilasi tidak memenuhi syarat

104
Namun, berbeda dengan apa yang dikatakan Informan lainnya,

sebagai berikut :

“Lubang ventilasi lumayan besar. tidak menggunakan AC,

kipas angin ada beberapa saja.” (Informan 2)

“Cenderung cukup“ (Informan 5)

C. Fasilitas Sanitasi

Komponen fasilitas sanitasi ini akan menjelaskan bagaimana

keadaan fasilitas sanitasi yang ada di instansi terkait, dapat dilihat dari air

bersih, tempat wudhu, sarana pembuangan air limbah, toilet atau kamar

mandi atau urinoir, sarana pembuangan sampah, ruang makan, dapur, dan

bebas jentik nyamuk.

14. Air bersih

Sub komponen ini akan menggambarkan keadaan air bersih

di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, apakah tersedia air

bersih dalam jumlah cukup, apakah kualitas air memenuhi persyaratan

kesehatan, apakah jarak sarana air bersih dengan sumber pencemaran

minimal 10 meter. Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan,

didapatkan informasi bahwa jumlah air bersih Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar tersedia dalam jumlah yang banyak, namun

warna airnya kuning dan jarak dari sumber pencemaran kurang dari 10

meter. Hal ini terlihat dari kutipan pernyataan Informan sebagai

berikut :

“Air bersih tersedia dalam jumlah banyak, hanya kamar

mandinya saja yang kurang. Untuk kualitas airnya kuning, karena

105
sumur dekat dengan selokan atau comberan. Untuk jarak sarana air

bersih (sumur) dengan sumber penecemaran (selokan) dekat sekali

kurang dari 10 meter.” (Informan 2)

“Ya, air bersih di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar tersedia dalam jumlah cukup banyak. Kualitas air di Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar tidak memenuhi persyaratan

kesehatan airnya kuning. jarak sarana air bersih dengan sumber

pencemaran di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar lebih dari

10 m.”(Informan 3)

Beberapa Informan mengatakan bahwa air bersih sudah

tersedia dalam jumlah cukup, seperti yang berikut ini :

“Ketersediaan air bersih Insya Allah dengan jumlah yang

cukup. Warna airnya bening, tidak keruh Insyaallah memenuhi

persyaratan. Jarak sarana air bersih dengan sumber pencemaran ada

yang kurang dari 10 meter ada yang lebih rata-rata sedang” (Informan

1)

“Iya. Air bersihnya tersedia dalam jumlah cukup. Untuk

kualitas airnya, Cuma warna airnya kuning mungkin karena wadahnya

warnanya kuning tapi wadah penampungan air sering bersihkan. Jarak

sarana air bersih dengan sumber pencemaran jauh kira-kira 2 meter.“

(Informan 4)

106
Gambar 4.21 Air berwarna kuning

Namun ada Informan yang menyatakan bahwa air bersih di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar tidak memenuhi syarat,

seperti :

“Ketersediaan air bersih Insya Allah dengan jumlah yang

kurang. Keadaan air bersih di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar cukup memenuhi memenuhi persyaratan kesehatan. Sarana air

bersih dengan sumber pencemar kurang dari 10 meter” (Informan 5)

15. Tempat wudhu

Sub komponen ini akan menggambarkan keadaan tempat

wudhu di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, apakah tempat

wudhu bersih dan terpelihara, apakah tempat wudhu menggunakan air

yang mengalir, apakah tempat wudhu terpisah antara pria dan wanita,

apakah tempah wudhu tersedia dalam jumlah yang cukup. Berdasarkan

hasil wawancara dengan Informan, didapatkan informasi bahwa tempat

wudhu di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar bersih dan

107
terpelihara, menggunakan air mengalir, terpisah antara pria dan wanita,

serta tersedia dalam jumlah yang cukup. Hal ini terlihat dari kutipan

pernyataan Informan sebagai berikut :

“Untuk tempat wudhu bersih sih, karena biasanya pakai

gayung dan mengambil airnya dari kamar mandi. Atau banyak juga

yang langsung di keran. Berbeda dengan laki-laki yang menggunakan

air di penampungan. Iya, menggunakan air yang mengalir. Antara laki-

laki dan perempuan memang terpisah. Disini banyak tempat wudhunya,

sampai 20an lebih. Dan tidak hanya menggunakan keran saja kan, tapi

menggunakan gayung masing-masing yang diambil dari kamar mandi.”

(Informan 2)

“Tempat wudhu di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar bersih dan terpelihara. Tempat wudhu di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar menggunakan air yang mengalir menggunakan

kendi air 24 jam selalu aktif sanyonya. Tempat wudhu terpisah antara

pria dan wanita dan tersedia dalam jumlah yang cukup.” (Informan 3)

“Tempat wudhu di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar bersih dan selalu dipelihara. Kalau untuk tempat wudhu di

Pondok Pesantren Putri itu menggunakan air mengalir, kalau di

Pondok Pesantren Putra tidak dengan air mengalir. Tempat wudhunya

terpisah antara pria dan wanita. Tempat wudhu insya allah tersedia

dalam jumlah yang cukup.” (Informan 4)

108
“Tempat wudhu di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Insyaallah bersih dan terpelihara. Tempat wudhu menggunakan

air yang mengalir Terpisah tempat wudhu pria dan wanita. Jumlah

tempat wudhu yang tersedia cukup” (Informan 5)

Gambar 4.22 Tempat wudhu terpelihara

Namun ada Informan yang menyatakan bahwa tempat

wudhu di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar kurang bersih dan

terpelihara, seperti :

“Tempat wudhu di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar untuk sementara agak kurang, kembalinya ke anak-anak

sekarang beda sama zaman dulu. Tempat wudhu di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar sebagian ada dari keran dan sebagian dari

bak. Tempat wudhu terpisah putra dengan putri. Dan insya Allah

tersedia dalam jumlah cukup.” (Informan 1)

109
16. Sarana Pembuangan Air Limbah

Sub komponen ini akan menggambarkan bagaimana sarana

pembuangan air limbah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

dilihat dari memiliki sarana pengolahan air limbah atau tidak Pondok

Pesantren tersebut, apakah air limbah mengalir dengan lancar, apakah

saluran air limbah dengan sistim tertutup, apakah saluran air limbah

kedap air.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan, didapatkan

informasi bahwa Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar tidak

memiliki sarana pengolahan air limbah. Hal ini terlihat dari kutipan

pernyataan Informan sebagai berikut :

” Disini tidak ada yang mengolah air limbah, langsung saja

dibuang ke sungai “ (Informan 2)

Gambar 4.23 Saluran pembuangan air limbah

Hasil penelitian mengenai air limbah mengalir dengan lancar

atau tidak, berdasarkan observasi peneliti dan jawaban Informan bahwa

110
air limbah mengalir kurang lancar, terdapat genangan air limbah di

lingkungan Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar. Hal ini

kemungkinan disebabkan sarana pembuangan air limbah yang belum

memadai sehingga sebagian air limbah mengalir dengan lancar dan

sebagian air limbah tidak mengalir dengan lancar. Berikut kutipan

penyataan Informan:

“Disini tidak ada yang mengolah air limbah, langsung saja

dibuang ke sungai. Kadang tidak lancar karena banyak sampah,

apalagi kalau hujan” (Informan 2)

“Air limbah terkadang mengalir dengan lancar terkadang

tidak.” (Informan 5)

Saluran Air limbah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar menggunakan sistim terbuka. Air limbah dialirkan tidak

menggunakan pralon tetapi dialirkan melalui parit-parit. Parit-parit yang

digunakan sebagai saluran air limbah juga hanya sebagian yang

diplaster semen sebagiannya tidak diplaster semen sehingga saluran air

limbah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar tidak kedap air.

Hal ini terlihat dari jawaban Informan dan observasi peneliti dimana air

limbah masih mencemari lingkungan Pondok Pesantren tersebut

dikarenakan air limbah merembes ke lingkungan Pondok Pesantren.

Berikut kutipan pernyataan Informan :

“Saluran air limbahnya menggunakan sistim terbuka”

(Informan 4)

111
“Saluran air limbah tidak kedap air jadi suka merembes

karena tidak pake pralon jadi seperti selokan. Lalu dibuang ke tempat

pembuangannya” (Informan 1)

Gambar 4.24 Saluran air limbah menggunakan sistim terbuka

Berikut Distribusi informan berupa saluran pembuangan air limbah :

Sesuai Tidak sesuai Total

Informan 0 5 5

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan didapatkan

informasi bahwa dari 5 informan menyatakan saluran pembuangan air

limbah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo tidak

sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok Pesantren Dinas

Kesehatan Kota Banjar.

112
Berikut distribusi Hasil Observasi peneliti berupa saluran pembuangan

air limbah:

Sesuai Tidak Sesuai Total

Saluran

Pembuangan 0 5 5

Air limbah

Berdasarkan hasil observasi peneliti dari 5 saluran

pembuangan air limbah didapatkan seluruh saluran pembuangan air

limbah tidak sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok Pesantren

Dinas Kesehatan Kota Banjar.

17. Toilet/ Kamar mandi/ urinoir

Sub komponen ini akan menggambarkan toilet/kamar mandi/

urinoir di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, dilihat dari jarak

sumber air dengan penampungan kotoran, bersih atau tidak kamar

mandi yang ada, berbau atau tidak, apakah letak kamar mandi

berhubungan langsung dengan dapur, kamar tidur, ruang tamu, serta

perbandingan jumlah penghuni dengan kamar mandi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan, didapatkan

informasi bahwa jarak sumber air dengan penampungan kotoran di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar kurang dari 10 meter. Hal

ini terlihat dari kutipan pernyataan Informan sebagai berikut :

“Jarak sumber air dengan penampungan kotoran di Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar 5 meter” (Informan 3)

113
“Jarak sumber air dengan penampungan tidak sampai 10

meter” (Informan 2)

“Jarak sumber air dengan penampungan kotoran ada yang

lebih dari 10 meter ada yang kurang dari 10 meter, karena kondisi

tempat” (Informan 1)

Berdasarkan observasi peneliti dan jawaban Informan

apakah kamar mandi bersih dan tidak berbau, didapatkan hasil bahwa

kamar mandi di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar kurang

bersih dan berbau. Hal ini terlihat dari kutipan pernyataan Informan

sebagai berikut :

”Toilet/kamar mandi/urinoir di Pondok Pesantren Miftahul

Huda Al-Azhar ada yang bersih ada yang tidak dan ada yang berbau

dan tidak berbau” (Informan 3)

“Kamar mandinya bersih kalau dibersihin, dibersihinnya

seminggu 1 kali” (Informan 4)

Gambar 4.25 Bak penampungan air untuk mandi

Hasil penelitian Toilet/kamar mandi/urinoir di Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar letaknya tidak berhubungan

langsung dengan dapur dan ruang tamu tetapi ada beberapa kamar

114
mandi yang berdekatan dengan kamar tidur. Hal ini terlihat dari kutipan

pernyataan Informan sebagai berikut :

“Ada beberapa kamar yang dekat dengan kamar mandi,

contohnya kamar pengurus. Tapi yang lainnya jauh. Disini tidak ada

ruang tamu, adanya kantor pengurus. Dan letaknya berdekatan dengan

kamar mandi” (Informan 2)

“Kamar mandinya berdekatan dengan dapur rumah

pengasuh tetapi tidak berdekatan dengan kamar tidur, tidak berdekatan

juga dengan ruang tamu, ada satu yang bersebelahan kamar mandi

dengan kamar tidur.” (Informan 4)

Perbandingan jumlah kamar mandi dengan jumlah hunian di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar belum memenuhi

persyaratan yang ada, dimana jumlah kamar mandi tidak sebanding

dengan jumlah santri di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar.

Berdasarkan hasil observasi peneliti dan jawaban Informan didapatkan

bahwa terdapat 73 kamar mandi dengan jumlah santri. Berdasarkan

jawaban Informan ada beberapa kamar mandi tidak bisa digunakan dan

hanya beberapa kamar mandi yang memiliki jamban. Hal ini terlihat

dari pernyataan Informan sebagai berikut :

“Kalau semuanya banyak kamar mandi. Contohnya di

komplek sini ada 14 kamar mandi, tetapi 5 kamar mandi rusak. Jadi

yang bisa dipakai hanya 9 kamar mandi, dan hanya 4 kamar mandi

yang ada WCnya Untuk santri 120 lebih. Kalau di komplek B ada 15

kamar mandi, untuk 150 orang. Untuk komplek C hanya ada 5 kamar

115
mandi untuk 100 orang. Banyak yang rusak kamar mandi disini”

(Informan 2)

“Jumlah kamar mandi yang ada di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar laki-laki 20 kamar mandi jumlah santri putra

390 orang” (Informan 3).

Gambar 4.26 Keadaan toilet pondok

Berikut distribusi informan berupa toilet/kamar mandi/urinoir:

Sesuai Tidak Sesuai Total

Informan 1 4 5

Berdasarkan hasil wawancara dengan 5 informan didapatkan

informasi bahwa 4 informan menyatakan toilet/kamar mandi/urinoir

tidak sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok Pesantren Dinas

Kesehatan Kota Banjar dan 1 informan menyatakan sesuai dengan

pedoman hygiene sanitasi Pondok Pesantren Dinas Kesehatan Kota

Banjar.

116
Berikut distribusi hasil observasi peneliti berupa toilet/kamar

mandi/urinoir:

sesuai Tidak sesuai Total

Toilet/kamar 2 6 8

mandi/ urinoir

Berdasarkan hasil observasi peneliti pada 8 toilet/kamar

mandi/urinoir didapatkan hasil bahwa 2 toilet/kamar mandi/urinoir sesuai

dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok Pesantren Dinas Kesehatan

Kota Banjar dan 6 toilet/kamar mandi/urinoir tidak sesuai dengan

pedoman hygiene sanitasi Pondok Pesantren Dinas Kesehatan Kota

Banjar.

18. Sarana Pembuangan Sampah

Sub komponen ini akan menggambarkan apakah tempat

sampah kuat, kedap air, tertutup, mudah diangkut, berapa kali frekuensi

pengakutan sampah dalam 1 hari, apakah menjadi tempat perindukan

serangga atau tidak.

Berdasarkan hasil observasi peneliti dan jawaban wawancara

dengan Informan, ada beberapa komponen yang belum dilengkapi dari

sarana pembuangan sampah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar yaitu tempat sampah dibiarkan terbuka dan menjadi tempat

perindukan serangga. Tempat sampah di Pondok Pesantren Miftahul

Huda Al-Azhar menggunakan ember plastik, kedap air dan mudah

diangkut. Sampah diangkut dalam 1 hari 1 kali biasanya pada pagi hari.

Berikut penyataan Informan :

117
“Tempat sampahnya kuat karena memakai ember. Kedap

air kan itu ember. Tempat sampahnya terbuka. Iya mudah diangkut

karena diangkut setiap hari. Diangkutnya 1 kali sehari setiap pagi.

Serangga seperti kecoa sih tidak ada, yang banyak itu lalat dan

kucing.” (Informan 2)

”Tempat sampah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar kuat menggunakan ember. Tempatnya kedap air. Tidak ditutup

juga. Tempat sampahnya mudah diangkut. Sehari hanya diangkut 1 kali

pada pagi hari. Tidak menjadi tempat serangga tapi paling ada lalat.”

(Informan 4)

Gambar 4.27 Tempat penampungan sampah

Berikut distribusi informan berupa sarana pembuangan sampah:

Sesuai Tidak Sesuai Total

Informan 1 4 5

Berdasarkan hasil wawancara dengan 5 informan, didapatkan

4 informan menyatakan sarana pembuangan sampah tidak sesuai dengan

118
pedoman hygiene sanitasi Pondok Pesantren Dinas Kesehatan Kota

Banjar dan 1 informan menyatakan sarana pembuangan sampah sesuai

dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok Pesantren Dinas Kesehatan

Kota Banjar.

Berikut distribusi hasil observasi peneliti berupa sarana pembuangan

sampah:

Sesuai Tidak Sesuai Total

Sarana 0 8 8

pembuangan

sampah

Berdasarkan hasil observasi peneliti pada 8 sarana pembuangan

sampah didapatkan hasil 8 sarana pembuangan sampah tidak sesuai

dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok Pesantren Dinas Kesehatan

Kota Banjar.

19. Ruang Makan

Sub komponen ini akan menggambarkan keadaan ruang

makan yang biasanya di gunakan siswa siswi untuk makan dan

melakukan aktifitas dalam melakukan kegiatan makan di Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, dari sub komponen ini bisa terlihat

gambaran apakah ukuran ruang makan cukup memadai dalam

menampung siswa siswi pesantren saat makan bersama atau tidak,

bagaimana kelengkapan meja dan kursi di dalam ruang makan tersebut,

apakah dapat menampung seluruh siswa dan siswi saat makan

bersama.dan dari komponen ini juga bisa memperlihatkan gambaran

119
bagaimana perlengkapan untuk makan seperti piring, gelas, sendok,

garpu dan sebagainya apakah lengkap dan bersih dari berbagai kotoran

yang menempel di perlengkapan makan tersebut atau tidak,selain itu

komponen ini memperlihatkan ada tidaknya ketersedian fasilitas lain

seperti tempat cuci tangan di dalam ruang makan tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan, didapatkan

informasi mengenai keadaan ruang makan di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar belum memadai dan tidak ada fasilitas untuk

mencuci tangan. Hal ini terlihat dari kutipan pernyataan Informan

sebagai berikut :

"Disini tidak ada ruang makan, kalau santri makan di

kamar masing-masing" (Informan 2)

“Fasilitas cuci tangan tidak ada di Pondok Pesantren kalau

cuci tangan langsung ke tempat wudhu. ” (Informan 4)

Hasil penelitian mengenai apakah perlengkapan ruang

makan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar selalu bersih,

yaitu Informan mengatakan bahwa perlengkapan alat makan di

pesantren ini bersih, hal ini terlihat dari pernyataan Informan sebagai

berikut :

"Perlengkapan ruang makan di Pondok Pesantren Miftahul

Huda Al-Azhar selalu bersih.” (Informan 3)

Hasil penelitian mengenai apakah ukuran ruang makan di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar cukup memadai, yaitu

Informan mengatakan bahwa alat makan di pesantren ini bersih, hal ini

terlihat dari pernyataan Informan sebagai berikut :

120
"Ukuran ruangannya cukup memadai." (Informan 1)

Hasil penelitian mengenai apakah fasilitas meja dan kursi di

ruang makan Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar cukup, yaitu

Informan mengatakan bahwa tidak ada fasilitas meja dan kursi di ruang

makan tersebut. Hal ini terlihat dari pernyataan Informan sebagai

berikut :

"Tidak ada, fasilitas meja dan kursi santri duduk di lantai

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar." (Informan 3)

20. Dapur

Sub komponen ini akan menggambarkan ketersediaan

tempat pencucian peralatan, penyimpanan tempat bahan makanan dan

tempat pengeluaran udara,sungkup asap, bau bauan di dapur Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar selain itu komponen ini

memperlihatkan gambaran luas dapur di Pondok Pesantren Miftahul

Huda Al-Azhar.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan, didapatkan

informasi mengenai ketersediaan tempat pencucian peralatan,

penyimpanan tempat bahan makanan dan tempat pengeluaran udara di

dapur Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar. Informan

mengatakan bahwa terdapat tempat cucian piring, tempat penyimpanan

alat dan tempat pengeluaran udara hal ini terlihat dari kutipan

pernyataan Informan sebagai berikut :

121
"Di dapur terdapat tempat pencucian peralatan, tempat

penyimpanan bahan makanan ada tapi tidak di dapur adanya

dikoperasi, Dapur dilengkapi dengan tempat pengeluarannya udara. "

(Informan 4)

Gambar 4.28 Tempat pencucian peralatan masak dan

penyimpanan bahan makanan

Hasil penelitian mengenai Apakah perlengkapan dapur di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar selalu bersih, yaitu

Informan mengatakan bahwa perlengkapan alat makan di pesantren ini

bersih, hal ini terlihat dari pernyataan Informan sebagai berikut :

"Perlengkapan ruang makan di Pondok Pesantren Miftahul

Huda Al-Azhar selalu bersih.” (Informan 3).

Hasil penelitian mengenai apakah di dalam dapur dilengkapi

alat pengeluaran udara panas dan bau-bauan di dapur Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar, yaitu Informan mengatakan bahwa tidak ada

122
alat pengeluaran udara panas, hal ini terlihat dari pernyataan Informan

sebagai berikut :

"Tidak ada alat seperti itu, ya keluarnya udara panas dan

bau bauan dari celah yang dijendela itu saja," (Informan 2)

Gambar 4.29 Udara panas, asap dan bau-bauan keluar langsung

ke udara terbuka, memasak menggukana kayu bakar

Hasil penelitian mengenai Apakah dilengkapi sungkup asap

di dapur Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, yaitu Informan

mengatakan tidak ada sungkup asap di dalam dapur pesantren, hal ini

terlihat dari pernyataan Informan sebagai berikut :

"Sungkup asap juga tidak ada, asap langsung keluar aja

dari ventilasi.." (Informan 4)

Hasil penelitian mengenai luas dapur di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar yaitu Informan mengatakan luas ruangan

dapur sekitar 5x4 m. Hal ini terlihat dari pernyataan. Sebagai berikut :

123
”Luas ruangan dapur seperti luas kamar sekitar 5x4 meter."

(Informan 4)

21. Bebas jentik nyamuk

Sub komponen ini akan menggambarkan tentang apakah di

dalam lingkungan pesantren tersebut bebas dari jentik-jentik nyamuk

atau banyak kepadatan jentik-jentik nyamuk di lingkungan sekitar

pesantren.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan, didapatkan

informasi mengenai kepadatan jentik nyamuk Informan menyatakan

bahwa terdapat jentik-jentik nyamuk di dalam lingkungan pesantren.

Hal ini terlihat dari kutipan pernyataan Informan sebagai berikut :

“Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar ada jentik

nyamuk di kamar mandi, dan pembuangan" (Informan 1).

Gambar 4.30 Terdapat jentik nyamuk di bak penampungan air

124
BAB V

PEMBAHASAN

1. Pembahasan Hasil Penelitian Ketersediaan Sanitasi Dasar Di Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Desa Kujangsari Kota

Banjar Tahun 2016

A. Persyaratan Kesehatan Lingkungan

1. Lokasi

Menurut formulir penilaian hygiene sanitasi pondok pesantren dari

Dinas Kesehatan Kota Banjar lokasi yang memenuhi persyaratan

kesehatan lingkungan adalah jika terhindar dari pencemaran dan tidak

terletak di daerah banjir. Pengertian pencemaran lingkungan itu sendiri

menurut Undang – Undang Nomor 4 Tahun 1982 adalah masuknya atau

dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke

dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan

manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan menjadi

kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

Berdasarkan jenisnya, pencemaran dapat dibagi menjadi empat, yaitu

pencemamran udara, tanah, pencemaran air, dan pencemaran suara.

Dalam hasil penelitian wawancara dengan informan didapatkan

informasi bahwa Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar terhindar

dari pencemaran dan tidak terletak di daerah banjir. Hal ini dapat di lihat

dari jawaban semua informan yang setuju mengenai hal tersebut. Hasil ini

sesuai dengan formulir penilaian hygiene sanitasi Pondok Pesantren dari

125
Dinas Kesehatan Kota Banjar. Secara lebih ringkas dapat tergambar pada

tabel berikut:

Tabel 5.1

Penilaian Lokasi Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016

Lokasi

Pedoman pesyaratan kesehatan Hasil Penelitian

lingkungan berupa Lokasi

berdasarkan Dinas Kesehatan Sesuai Tidak Sesuai

Kota Banjar

Lokasi : √

- Terhindar dari pencemaran

- Tidak terletak di daerah

banjir

2. Lingkungan Termasuk Halaman

Menurut formulir penilaian hygiene sanitasi pondok pesantren dari

Dinas Kesehatan Kota Banjar lingkungan termasuk halaman yang

memenuhi persyaratan kesehatan lingkungan adalah jika bersih dan indah,

tidak memungkinkan sebagai tempat bersarang/berkembang biak

serangga/tikus, berpagar dan ada batas yang jelas, dan terdapat tempat

parkir. Lingkungan bersih dan indah yang dimaksud adalah lingkungan

yang bebas sampah dan polusi, terbebas juga dari sampah atau kotoran

126
berupa debu, sampah rumah tangga, barang-barang tak terpakai dan

kotoran hewan.

Dalam hasil penelitian wawancara dengan informan didapatkan

informasi bahwa Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar belum dapat

dikatakan bersih dan indah sehingga tidak memenuhi persyaratan

lingkungan termasuk halaman yang baik berdasarkan indikator yang ada.

Hal ini dapat dilihat dari jawaban banyak informan yang tidak setuju

mengenai hal tersebut. Hasil ini tidak sesuai dengan formulir penilaian

hygiene sanitasi Pondok Pesantren dari Dinas Kesehatan Kota Banjar

meskipun untuk penilaian mengenai tidak memungkinkan sebagai tempat

bersarang/berkembang biak serangga/tikus, berpagar dan ada batas yang

jelas, dan terdapat tempat parkir sudah memenuhi syarat. Secara lebih

ringkas dapat tergambar pada tabel berikut:

Tabel 5.2

Penilaian Lingkungan termasuk Halaman pada Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016

Lingkungan termasuk Halaman

Pendoman pesyaratan kesehatan Hasil Penelitian

lingkungan berupa lingkungan

termasuk halaman berdasarkan Sesuai Tidak Sesuai

Dinas Kesehatan Kota Banjar

Lingkungan termasuk halaman: √

- Bersih dan indah

127
- Tidak memungkinkan

sebagai tempat bersarang/

berkembang biak serangga,

tikus

- Berpagar dan ada batas

yang jelas

- Terdapat tempat parker

B. Persyaratan Kesehatan Bangunan

3. Lantai

Menurut formulir penilaian hygiene sanitasi Pondok Pesantren dari

Dinas Kesehatan Kota Banjar lantai yang memenuhi persyaratan

kesehatan lingkungan apabila lantai tersebut bersih, bahan kuat, kedap air,

permukaan rata, tidak licin, dan tidak menjadi genangan air. Menurut

ilmu bangunan itu sendiri syarat bahan lantai di antaranya adalah: aman,

awet, kuat, tahan lembab, mudah dibersihkan dan menyerap panas.

Dalam hasil penelitian wawancara dengan informan didapatkan

informasi bahwa Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar belum dapat

dikatakan memiliki lantai sesuai dengan persyaratan yang ada. Hal ini

dapat dilihat dari jawaban beberapa informan yang tidak setuju karena

bahan lantai yang ada belum cukup kuat, tidak kedap air, dan ada

beberapa kamar yang memiliki permukaan yang tidak rata. Sehingga hasil

ini tidak sesuai dengan formulir penilaian hygiene sanitasi Pondok

Pesantren dari Dinas Kesehatan Kota Banjar meskipun untuk penilaian

128
lainnya sudah memenuhi syarat. Secara lebih ringkas dapat tergambar

pada tabel berikut:

Tabel 5.3

Penilaian Lantai Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016

Lantai

Pedoman persyaratan kesehatan Hasil Penelitian

bangunan berupa lantai

berdasarkan Dinas Kesehatan Kota Sesuai Tidak Sesuai

Banjar

Lantai : √

- Bersih

- Bahan kuat, kedap air,

permukaan rata

- Tidak licin

- Tidak menjadi genangan

air

4. Dinding

Berdasarkan ketentuan Dinas Kesehatan Kota Banjar untuk dinding

dikatakan memenuhi kriteria apabila dinding pada suatu pondok

pesantren tersebut bersih, kedap air, mudah dibersihkan, serta berwarna

terang. Bila pondok pesantren tersebut memenuhi empat kriteria tersebut

129
maka bisa dikatakan sudah memenuhi persyaratan dari Dinas Kesehatan

Kota Banjar.

Dari hasil pengamatan untuk Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo Kota Banjar didapatkan bahwa dinding pada tiap

gedung di Pondok Pesantren tersebut tidak kedap air dan kotor namun

dinding tersebut mudah dibersihkan serta untuk warna dinding Pondok

Pesantren tersebut memilih warna hijau sebagai warna utama ditiap

gedungnya.

Berdasarkan ketentuan dari Dinas Kesehatan Kota Banjar bila dari

kriteria yang ditentukan ada satu yang tidak memenuhi syarat, maka pada

kategori penilaian ini dianggap tidak memenuhi persyaratan. Sehingga

untuk penilaian dinding pada Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo kota Banjar tidak memenuhi syarat.

Tabel 5.4

Penilaian Dinding Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016

Dinding

Pedoman pesyaratan

kesehatan bangunan Hasil Penelitian

berupa dinding

berdasarkan Dinas
Sesuai Tidak Sesuai
Kesehatan Kota Banjar.

Dinding : 

130
- bersih

- kedap air

- mudah

dibersihkan

berwarna terang

5. Atap dan Talang

Berdasarkan ketentuan Dinas Kesehatan Kota Banjar untuk atap

dan talang dikatakan memenuhi kriteria apabila atap dan talang pada

suatu Pondok Pesantren tersebut tidak bocor dan tidak ada genangan air.

Bila Pondok Pesantren tersebut memenuhi dua kriteria tersebut maka bisa

dikatakan sudah memenuhi persyaratan dari Dinas Kesehatan Kota

Banjar.

Dari hasil pengamatan untuk Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo Kota Banjar didapatkan bahwa atap dan talang pada

tiap gedung di Pondok Pesantren tersebut sebagian atap dan talang bocor

namun tidak ada genangan air.

Berdasarkan ketentuan dari Dinas Kesehatan Kota Banjar bila dari

kriteria yang ditentukan ada satu yang tidak memenuhi syarat, maka pada

kategori penilaian ini dianggap tidak memenuhi persyaratan. Sehingga

untuk penilaian atap dan talang pada Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo kota Banjar tidak memenuhi syarat.

131
Tabel 5.5

Penilaian Atap dan talang Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016

Atap dan Talang

Pedoman pesyaratan kesehatan Hasil Penelitian

bangunan berupa atap dan talang

berdasarkan Dinas Kesehatan Sesuai Tidak Sesuai

Kota Banjar

Atap dan Talang: √

- tidak bocor

-tidak ada genangan air.

6. Langit-Langit

Berdasarkan ketentuan Dinas Kesehatan Kota Banjar untuk

langit-langit dikatakan memenuhi kriteria apabila langit-langit pada suatu

pondok pesantren tersebut memiliki ketinggian > 2,75 meter dari lantai,

bersih, dan berwarna terang. Bila pondok pesantren tersebut memenuhi

tiga kriteria tersebut maka bisa dikatakan sudah memenuhi persyaratan

dari Dinas Kesehatan Kota Banjar.

Dari hasil pengamatan untuk Pondok Pesantren Miftahul Huda

Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar didapatkan bahwa langit-langit pada

tiap gedung di Pondok Pesantren tersebut memiliki ketinggian. 2,75 meter

dari lantai, bersih, dan memiliki warna yang terang yaitu warna putih.

132
Berdasarkan ketentuan dari Dinas Kesehatan Kota Banjar bila

dari kriteria yang ditentukan ada satu yang tidak memenuhi syarat, maka

pada kategori penilaian ini dianggap tidak memenuhi persyaratan.

Sehingga untuk penilaian langit-langit pada Pondok Pesantren Miftahul

Huda Al-Azhar Citangkolo kota Banjar memenuhi persyaratan karena

sudah memenuhi semua kriteria.

Tabel 5.6

Penilaian Langit-langit Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016

Langit – langit

Pedoman persyaratan kesehatan bangunan Hasil Penelitian

berupa langit-langit berdasarkan Dinas


Sesuai Tidak sesuai
Kesehatan Kota Banjar

Langit-langit: 

- memiliki ketinggian >2,75 meter dari

lantai

-bersih berwarna terang.

7. Tangga

Berdasarkan ketentuan Dinas Kesehatan Kota Banjar untuk tangga

dikatakan memenuhi kriteria apabila tangga di Pondok Pesantren tersebut

meiliki lebar anak tangga ≥ 30 cm, tinggi anak tangga maksimal 20 cm,

tangga memiliki pegangan tangan,dan lebar tangga ≥ 150 cm. Bila

Pondok Pesantren tersebut memenuhi empat kriteria tersebut maka bisa

dikatakan sudah memenuhi persyaratan dari Dinas Kesehatan Kota

Banjar.

133
Dari hasil pengamatan untuk Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo Kota Banjar didapatkan bahwa tangga pada tiap gedung

≥ 30 cm, memiliki tinggi anak tangga maksimal 20 cm dan memiliki

pegangan tangan dan lebar tangga ≥ 150 cm.

Berdasarkan ketentuan dari Dinas Kesehatan Kota Banjar bila dari

kriteria yang ditentukan ada satu yang tidak memenuhi syarat, maka pada

kategori penilaian ini dianggap tidak memenuhi persyaratan. Sehingga

untuk penilaian jendela pada Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo kota Banjar memenuhi syarat.

Tabel 5.7

Penilaian Tangga Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016

Tangga

Pedoman pesyaratan kesehatan Hasil Penelitian

bangunan berupa tangga berdasarkan


Sesuai Tidak Sesuai
Dinas Kesehatan Kota Banjar

Tangga : 

- lebar anak tangga min 30 cm.

- Tinggi anak tangga maksimal 20

cm.

- Ada pegangan tangan pada

tangan.

- Lebar tangga ≥ 150 cm

134
8. Pintu

Berdasarkan ketentuan Dinas Kesehatan Kota Banjar untuk pintu

dikatakan memenuhi kriteria apabila pintu di pondok pesantren tersebut

dengan keadaan pintu dapat dibuka, ditutup, dikunci dengan baik dan

pintu dapat mencegah masuknya binatang penggangu. Bila pondok

pesantren tersebut memenuhi dua kriteria tersebut maka bisa dikatakan

sudah memenuhi persyaratan dari Dinas Kesehatan Kota Banjar.

Dari hasil pengamatan untuk Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo Kota Banjar didapatkan pintu yang ada di Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar dapat dibuka, ditutup dan dikunci

dengan baik sedangkan pintu yang ada di Pondok Pesantren Miftahul

Huda Al-Azhar tidak dapat mencegah masuknya binatang penggangu.

Berdasarkan ketentuan dari Dinas Kesehatan Kota Banjar bila dari

kriteria yang ditentukan ada satu yang tidak memenuhi syarat, maka pada

kategori penilaian ini dianggap tidak memenuhi persyaratan. Sehingga

untuk penilaian pintu pada Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo kota Banjar tidak memenuhi syarat.

135
Tabel 5.8

Penilaian Pintu Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016

Pintu

Pedoman pesyaratan kesehatan Hasil Penelitian

bangunan berupa pintu

berdasarkan Dinas Kesehatan Sesuai Tidak Sesuai

Kota Banjar

Pintu: 

- Dapat dibuka, ditutup dan

dikunci dengan baik.

- Dapat mencegah masuknya

binatang penggangu

9. Jendela

Berdasarkan ketentuan Dinas Kesehatan Kota Banjar untuk jendela

dikatakan memenuhi kriteria apabila jendela di pondok pesantren tersebut

dapat dibuka dan ditutup dengan arah bukaan keluar dan Jendela

dilengkapi dengan vitrage/gordyn. Bila pondok pesantren tersebut

memenuhi 2 kriteria tersebut maka bisa dikatakan sudah memenuhi

persyaratan dari Dinas Kesehatan Kota Banjar.

Dari hasil pengamatan untuk Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo Kota Banjar didapatkan bahwa jendela pada tiap

gedung di Pondok Pesantren tersebut bahwa jendela yang ada di Pondok

136
Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar dapat dibuka, ditutup dan sebagian

besar jendela tidak menggunakan gorden.

Berdasarkan ketentuan dari Dinas Kesehatan Kota Banjar bila dari

kriteria yang ditentukan ada satu yang tidak memenuhi syarat, maka pada

kategori penilaian ini dianggap tidak memenuhi persyaratan. Sehingga

untuk penilaian jendela pada Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo kota Banjar tidak memenuhi syarat.

Tabel 5.9

Penilaian Jendela Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016

Jendela

Pedoman pesyaratan kesehatan


Hasil Penelitian
bangunan berupa jendela

berdasarkan Dinas Kesehatan Kota


Sesuai Tidak Sesuai
Banjar

Jendela: 

- Dapat dibuka dan ditutup

dengan arah bukaan keluar

- Dilengkapi dengan

vitrage/gordyn

10. Pencahayaan

Berdasarkan ketentuan Dinas Kesehatan Kota Banjar untuk

pencahayaan dikatakan memenuhi kriteria apabila pencahayaan pada tiap

137
kamar pada suatu pondok pesantren tersebut bisa digunakan untuk

membaca dengan mata normal. Bila pondok pesantren tersebut memenuhi

kriteria tersebut maka bisa dikatakan sudah memenuhi persyaratan dari

Dinas Kesehatan Kota Banjar.

Dari hasil pengamatan untuk Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo Kota Banjar didapatkan bahwa pencahayaan pada tiap

kamar di Pondok Pesantren tersebut bisa digunakan untuk membaca

dengan mata normal.

Berdasarkan ketentuan dari Dinas Kesehatan Kota Banjar bila dari

kriteria yang ditentukan ada satu yang tidak memenuhi syarat, maka pada

kategori penilaian ini dianggap memenuhi persyaratan. Sehingga untuk

penilaian pencahayaan pada Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo kota Banjar memenuhi syarat.

Tabel 5.10

Penilaian Pencahayaan Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016

Pencahayaan

Pedoman pesyaratan kesehatan


Hasil Penelitian
bangunan berupa pencahayaan

berdasarkan Dinas Kesehatan Kota


Sesuai Tidak sesuai
Banjar

Pencahayaan: 

- Bisa digunakan untuk membaca

dengan mata normal

138
11. Kondisi Ruang

Berdasarkan ketentuan Dinas Kesehatan Kota Banjar untuk kondisi

ruang dikatakan memenuhi kriteria apabila kondisi ruang pada suatu

pondok pesantren tersebut tidak pengap, tidak berbau dan tidak bising. Bila

pondok pesantren tersebut memenuhi tiga kriteria tersebut maka bisa

dikatakan sudah memenuhi persyaratan dari Dinas Kesehatan Kota Banjar.

Dari hasil pengamatan untuk Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo Kota Banjar didapatkan bahwa kondisi ruang pada tiap

gedung di Pondok Pesantren tersebut sebagian kondisi ruang tidak pengap,

tidak bau dan bising.

Berdasarkan ketentuan dari Dinas Kesehatan Kota Banjar bila dari

kriteria yang ditentukan ada satu yang tidak memenuhi syarat, maka pada

kategori penilaian ini dianggap tidak memenuhi persyaratan. Sehingga

untuk penilaian kondisi ruang pada Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo kota Banjar tidak memenuhi syarat.

Tabel 5. 11

Penilaian Kondisi Ruang Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016

Kondisi Ruang

Pedoman pesyaratan kesehatan Hasil Penelitian

bangunan berupa kondisi ruang

berdasarkan Dinas Kesehatan Kota


Sesuai Tidak sesuai
Banjar

139
Kondisi ruang: √

- Tidak pengap

- Tidak bau

- Tidak bising

12. Kamar Tidur

Berdasarkan ketentuan Dinas Kesehatan Kota Banjar untuk kamar

tidur dikatakan memenuhi kriteria apabila kamar tidur pada suatu pondok

pesantren tersebut peralatan tidur bersih, penataan barang-barang rapi dan

2
kapasitas minimal per orang = 4,5 m . Bila pondok pesantren tersebut

memenuhi tiga kriteria tersebut maka bisa dikatakan sudah memenuhi

persyaratan dari Dinas Kesehatan Kota Banjar.

Dari hasil pengamatan untuk Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo Kota Banjar didapatkan bahwa kamar tidur pada tiap

gedung di Pondok Pesantren tersebut memiliki peralatan tidur bersih,

2
penataan barang-barang rapi, luas kamar tidur 4x4 m, 5x4 m, dan 4,5 m ,

dan jumlah penghuni dalam satu kamar rata-rata 15-50 orang.

Berdasarkan ketentuan dari Dinas Kesehatan Kota Banjar bila dari

kriteria yang ditentukan ada satu yang tidak memenuhi syarat, maka pada

kategori penilaian ini dianggap tidak memenuhi persyaratan. Sehingga

untuk penilaian kamar tidur pada Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo kota Banjar tidak memenuhi persyaratan.

140
Tabel 5.12

Penilaian Kamar Tidur Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016

Kamar Tidur

Pedoman pesyaratan
Hasil Penelitian
kesehatan bangunan berupa

kamar tidur berdasarkan

Dinas Kesehatan Kota Sesuai Tidak Sesuai

Banjar

Kamar tidur: 

- Peralatan tidur bersih

- Penataan barang-barang

rapi

- Kapasitas minimal per


2
orang = 4,5 m

13. Ventilasi

Berdasarkan ketentuan Dinas Kesehatan Kota Banjar untuk

ventilasi dikatakan memenuhi kriteria apabila luas ventilasi adalah

minimal 15% dari luas lantai. Bila pondok pesantren tersebut memenuhi

kriteria tersebut maka bisa dikatakan sudah memenuhi persyaratan dari

Dinas Kesehatan Kota Banjar.

Dari hasil pengamatan untuk Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo Kota Banjar didapatkan bahwa langit-langit pada tiap

141
gedung di Pondok Pesantren tersebut memiliki besar ventilasi kurang dari

15% dari permukaan lantai.

Berdasarkan ketentuan dari Dinas Kesehatan Kota Banjar bila dari

kriteria yang ditentukan ada satu yang tidak memenuhi syarat, maka pada

kategori penilaian ini dianggap tidak memenuhi persyaratan. Sehingga

untuk penilaian ventilasi pada Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo kota Banjar tidak memenuhi persyaratan.

Tabel 5.13

Penilaian Ventilasi di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016

Ventilasi

Pedoman pesyaratan kesehatan Hasil Penelitian

bangunan berupa ventilasi

berdasarkan Dinas Kesehatan Kota Sesuai Tidak Sesuai

Banjar

Ventilasi (pilih sesuai kondisi yang 

ada):

- Alam : minimal 15% dari luas

lantai.

- Mekanik : Menggunakan AC,

Van, Exhauster.

142
C. Fasilitas Sanitasi

14. Air Bersih

Berdasarkan ketentuan Dinas Kesehatan Kota Banjar untuk fasilitas

air bersih dikatakan memenuhi kriteria apabila ketersediaan air bersih

dengan jumlah yang cukup, kualitas air memenuhi syarat kesehatan (tidak

berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa), serta jarak antara sarana air

bersih dengan sumber pencemaran berjarak minimal 10 meter. Bila

pondok pesantren tersebut memenuhi kriteria tersebut maka bisa

dikatakan sudah memenuhi persyaratan dari Dinas Kesehatan Kota

Banjar.

Dari hasil pengamatan untuk Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo Kota Banjar didapatkan bahwa jumlah air bersih

Pondok Pesantren tersedia dalam jumlah yang banyak, namun warna

airnya kuning dan jarak dari sumber pencemaran kurang dari 10 meter.

Berdasarkan ketentuan dari Dinas Kesehatan Kota Banjar bila dari

kriteria yang ditentukan ada satu atau lebih yang tidak memenuhi syarat,

maka pada kategori penilaian ini dianggap tidak memenuhi persyaratan.

Sehingga untuk penilaian air bersih pada Pondok Pesantren Miftahul

Huda Al-Azhar Citangkolo kota Banjar tidak memenuhi persyaratan.

143
Tabel 5.14

Penilaian Air Bersih Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016

Air Bersih

Pedoman fasilitas sanitasi berupa air Hasil Penelitian

bersih berdasarkan Dinas


Sesuai Tidak Sesuai
Kesehatan Kota Banjar

Air Bersih : 

- Ketersediaan air bersih dengan

jumlah yang cukup

- Kualitas air memenuhi syarat

kesehatan (tidak berwarna, tidak

berbau, tidak berasa).

- Jarak antara sarana air bersih

dengan sumber pencemaran

berjarak minimal 10 meter

15. Tempat Wudhu

Berdasarkan ketentuan Dinas Kesehatan Kota Banjar untuk fasilitas

tempat wudhu dikatakan memenuhi kriteria apabila bersih dan terpelihara,

mengunakan air yang mengalir, serta terpisah antara pira dan wanita. Bila

pondok pesantren tersebut memenuhi kriteria tersebut maka bisa

dikatakan sudah memenuhi persyaratan dari Dinas Kesehatan Kota

Banjar.

144
Dari hasil pengamatan untuk Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo Kota Banjar didapatkan bahwa tempat wudhu bersih

dan terpelihara, menggunakan air mengalir, terpisah antara pria dan

wanita, serta tersedia dalam jumlah yang cukup.

Berdasarkan ketentuan dari Dinas Kesehatan Kota Banjar bila dari

kriteria yang ditentukan ada satu atau lebih yang tidak memenuhi syarat,

maka pada kategori penilaian ini dianggap tidak memenuhi persyaratan.

Untuk penilaian sarana tempat wudhu pada Pondok Pesantren Miftahul

Huda Al-Azhar Citangkolo kota Banjar memenuhi persyaratan yang telah

di tentukan.

Tabel 5.15

Penilaian Tempat Wudhu Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016

Tempat Wudhu

Pedoman fasilitas sanitasi berupa


Hasil Penelitian
tempat wudhu berdasarkan Dinas

Kesehatan Kota Banjar Sesuai Tidak sesuai

Tempat Wudhu : 

- Bersih dan terpelihara

- Mengunakan air yang mengalir

- Terpisah antara pira dan wanita

- Tersedia dalam jumlah

yang cukup

145
16. Sarana Pembuangan Air Limbah

Sarana pembuangan air limbah merupakan salah satu fasilitas

sanitasi yang harus tersedia. Berdasarkan Depkes RI sarana pembuangan

air limbah yang sehat harus memenuhi pesyaratan teknis. Adapun Dinas

Kesahatan Kota Banjar sendiri memiliki formulir hygine sanitasi untuk

sarana pembuangan air limbah di pondok pesantren terdiri dari memiliki

sarana pengolahan air limbah, air limbah mengalir dengan lancar,

menggunakan sistim tertutup dan saluran air limbah kedap air.

Berdasarkan hasil penelitian sarana pembuangan air limbah di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo belum memenuhi

persyaratan sarana pembuangan air limbah yang dikeluarkan oleh Dinas

Kesehatan Kota Banjar. Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

sendiri belum memiliki sarana pengolahan air limbah. Sejauh ini air

limbah yang di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar dibuang

dengan cara menyalurkan air limbah tersebut melalui parit-parit yang

dibuat tanpa dilakukan pengolahan sebelumnya. Berkaitan dengan sarana

pembuangan air limbah yang belum memadai, air limbah di Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar tidak mengalir dengan lancar.

Beberapa tempat pengaliran air limbah tersumbat dan membuat genangan.

Sistim pembuangan air limbah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar masih menggunakan sistim terbuka dan tidak kedap air. Air limbah

dialirkan tidak menggunakan pralon tetapi melalui parit-parit. Parit-parit

yang disediakan juga hanya sebagian yang diplaster semen, sebagiannya

lagi hanya mengandalkan tanah yang dibentuk parit-parit untuk saluran air

limbah sehingga air limbah tidak mengalir dengan lancar.

146
Tabel 5.16

Penilaian Sarana Pembuangan Air Limbah di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016

Sarana Pembuangan Air Limbah

Pedoman fasilitas sanitasi berupa

sarana pembuangan air limbah Hasi Penelitian

bedasarkan Dinas Kesehatan Kota Sesuai Tidak sesuai

Banjar

Sarana Pembuangan Air limbah: √

- Memiliki sarana

pengolahan air limbah

- Air limbah mengalir

dengan lancar

- Saluran air limbah dengan

sistim tertutup

- Saluran air limbah kedap

air

17. Toilet/ Kamar mandi/Urinoir

Berdasarkan parameter yang dibuat Dinas Kesahatan Kota Banjar,

toilet/kamar mandi/urinoir harus memiliki jarak sumber air dengan

penampungan kotoran minimal 10 m, toilet/kamar mandi/urinoir bersih

dan tidak berbau, letaknya tidak berhubungan langsung dengan dapur,

kamar tidur dan ruang tamu, perbandingan jumlah kamar mandi dengan

147
hunian harus 1 : 10 jadi setiap penambahan 10 orang ditambah 1 buah

kamar mandi/jamban.

Hasil penelitian toilet/kamar mandi/urinoir di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo belum memenuhi pesyaratan yang

dibuat Dinas Kesehatan Kota Banjar, ada beberapa komponen yang belum

sesuai dengan parameter dan ada yang belum memenuhi. Jarak sumber air

dengan penampungan kotoran di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar kurang dari 10 m, hal ini tidak sesuai dengan parameter yang sudah

ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Banjar dimana jarak sumber air

dengan penampungan kotoran minimal 10 m. Untuk keadaan toilet/kamar

mandi/ urinoir di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar didapatkan

hasil bahwa toilet/kamar mandi/urinoir ada yang bersih dan ada yang

tidak bersih, ada yang berbau dan ada yang tidak berbau tergantung

dengan jadwal piket yang dibuat oleh pengurus. Berdasarkan observasi

peneliti secara langsung didapatkan banyak kamar mandi yang tidak

bersih dan berbau terutama kamar mandi yang berada di komplek Pondok

Pesantren Putra. Letak kamar mandi tidak berhubungan langsung dengan

dapur dan ruang tamu tetapi ada beberapa kamar mandi yang

berhubungan dengan kamar tidur santri. Hal ini tidak sesuai dengan

parameter yang ditetapkan Dinas Kesehatan Kota Banjar dimana

kebersihan kamar mandi dan kamar mandi tidak berbau merupakan salah

satu yang harus terpenuhi. Letak kamar mandi juga tidak boleh

berhubungan langsung dengan dengan dapur, kamar tidur, dan ruang tamu

karena hal ini akan menyebabkan pencemaran lingkungan sekitar. Jumlah

toilet/kamar mandi/urinoir di Pondok Pesantren Miftahul Huda berjumlah

148
73 kamar mandi dengan jumlah hunian 1.122 santri, berdasarkan hasil

wawancara dengan informan beberapa kamar mandi tidak bisa digunakan

karena rusak dan beberapa kamar mandi tidak memiliki jamban.

Perbandingan jumlah kamar mandi dengan jumlah hunian di Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar belum sesuai dengan parameter yang

sudah ditetapkan Dinas Kesehatan Kota Banjar dimana setiap 10 orang

harus memiliki 1 kamar mandi/jamban.

Tabel 5.17

Penilaian Toilet/kamar mandi/urinoir di Pondok Pesantren Miftahul

Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016

Toilet/kamar mandi/ urinoir

Pedoman Fasilitas Sanitasi berupa

Toilet/ kamar mandi/ urinoir bedasarkan Hasi Penelitian

Dinas Kesehatan Kota Banjar Sesuai Tidak sesuai

Toilet/ kamar mandi/ urinoir: √

- Jarak sumber air dengan

penampungan kotoran minimal 10

- Bersih dan tidak berbau

- Letak tidak berhubungan

langsung dengan dapur, kamar

tidur, ruang tamu.

- Perbandinganjumlahkamar

149
mandi/jamban dengan penghuni :

1-9 orang = 1 buah

10-19 orang = 2 buah

20-29 orang = 3 buah

30- 39 orang = 4 buah

40 – 49 orang = 5 buah

50- 60 = 6 buah

Setiap penambahan 10 orang

ditambah 1 buah kamar

mandi/jamban

18. Sarana Pembuangan Sampah

Berdasarkan Dinas Kesehatan Kota Banjar sarana pembuangan

sampah terdiri dari tempat sampah yang kuat, kedap air, tertutup, mudah

diangkut, frekuensi angkutan minimal 1 kali/hari. Dan tidak menjadi

tempat perindukan serangga.

Hasil penelitian sarana pembuangan sampah di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar belum memenuhi persyaratan yang ada, dimana

ada beberapa komponen yang belum memenuhi seperti tempat sampah

tidak tertutup dan menjadi tempat perindukan serangga seperti lalat. Hal

tidak sesuai dengan parameter yang sudah ditetapkan Dinas Kesehatan

Kota Banjar. Tempat sampah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar kuat, kedap air dan mudah diangkut. Tempat sampah di Pondok

Pesantren tersebut menggunakan ember plastik. Pengangkutan sampah di

150
Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar 1 kali/hari, dimana

pengangkutan sampah dilakukan pada pagi hari. Hal ini sesuai dengan

parameter sarana pembuangan sampah dimana minimal frekuensi

pengangkutan 1 kali/hari.

Tabel 5.18

Penilain Sarana Pembuangan Sampah Di Pondok Pesantren Miftahul

Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016

Sarana Pembuangan Sampah

Pedoman fasilitas sanitasi berupa sarana

pembuangan sampah bedasarkan Dinas Hasi Penelitian

Kesehatan Kota Banjar Sesuai Tidak sesuai

Sarana Pembuangan Sampah: √

- Tempat sampah kuat

- Kedap air

- Tertutup

- Mudah diangkut

- Frekuensi angkutan min 1

kali/hari

- Tidak menjadi tempat perindukan

serangga.

151
19. Ruang Makan

Berdasarkan ketentuan Dinas Kesehatan Kota Banjar untuk

keadaan ruang makan pesantren yang baik dikatakan memenuhi kriteria

apabila perlengkapan ruang makan di bersih, ukuran ruang makan cukup

memadai, tersedianya fasilitas cuci tangan di ruang makan, terdapat

fasilitas meja dan kursi di ruang makan. Bila pondok pesantren tersebut

memenuhi empat kriteria tersebut maka bisa dikatakan sudah memenuhi

persyaratan dari Dinas Kesehatan Kota Banjar.

Dari hasil pengamatan untuk ruang makan di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar didapatkan bahwa

keadaan ruang makan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

belum memadai dan tidak ada fasilitas untuk mencuci

tangan,perlengkapan alat makan di pesantren ini bersih, tidak ada fasilitas

ruang makan , dan tidak ada fasilitas meja dan kursi di ruang makan

tersebut.

Berdasarkan ketentuan dari Dinas Kesehatan Kota Banjar bila dari

kriteria yang ditentukan ada satu yang tidak memenuhi syarat, maka pada

kategori penilaian ini dianggap tidak memenuhi persyaratan. Sehingga

untuk penilaian ruang makan Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo kota Banjar dinyatakan tidak memenuhi persyarat karena

tidak memenuhi semua kriteria.

152
Tabel 5.19

Penilaian Ruang Makan Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016

Ruang Makan

Pedoman fasilitas sanitasi berupa ruang makan Hasil Penelitian

berdasarkan Dinas Kesehatan Kota Banjar Sesuai Tidak Sesuai

Ruang Makan: 

- Perlengkapan ruang makan bersih

- Ukuran ruang makan memadai

- Tersedia fasilitas cuci tangan di ruang

makan

- Terdapat fasilitas meja dan kursi di

ruang makan

20. Dapur

Berdasarkan ketentuan Dinas Kesehatan Kota Banjar untuk

keadaan dapur pesantren yang baik dikatakan memenuhi kriteria apabila

tersedia tempat pencucian peralatan di dapur pesantren, terdapat

penyimpanan tempat bahan makanan dan tempat pengeluaran udara

,dilengkapi alat pengeluaran udara panas dan bau-bauan di

dapur,dilengkapi sungkup asap di dapur ,luas minimal 40% dari luas

ruang makan. Bila pondok pesantren tersebut memenuhi lima kriteria

tersebut maka bisa dikatakan sudah memenuhi persyaratan dari Dinas

Kesehatan Kota Banjar.

153
Dari hasil pengamatan untuk dapur di Pondok Pesantren Miftahul

Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar tentang keadaan ruang makan

didapatkan bahwa terdapat tempat cucian piring, perlengkapan alat makan

di pesantren bersih,terdapat tempat penyimpanan alat dan tempat

pengeluaran udara tetapi tidak ada alat pengeluaran udara panas dan tidak

ada sungkup asap di dalam dapur pesantren , Luas dapur sekitar 5x4 m

akan tetapi luas dapur tidak diketahui pasti apakah 40% dari ruang makan

atau tidak karena fasilitas ruang makan tidak tersedia di Pondok

Pesantren.

Berdasarkan ketentuan dari Dinas Kesehatan Kota Banjar bila dari

kriteria yang ditentukan ada satu yang tidak memenuhi syarat, maka pada

kategori penilaian ini dianggap tidak memenuhi persyaratan. Sehingga

untuk penilaian dapur pada Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo kota Banjar dinyatakan tidak memenuhi persyarat karena tidak

memenuhi semua kriteria.

Tabel 5.20

Penilaian Dapur Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016

Dapur

Pedoman fasilitas sanitasi berupa dapur Hasil Penelitian

berdasarkan Dinas Kesehatan Kota Banjar Sesuai Tidak Sesuai

Dapur: 

- Tersedia tempat pencucian peralatan

- Terdapat penyimpanan tempat bahan

154
makanan dan terdapat pengeluaran

udara di dapur

- dilengkapi alat pengeluaran udara

panas dan bau-bauan di dapur

- dilengkapi sungkup asap di dapur

- luas minimal 40% dari luas ruang

makan.

21. Bebas Jentik Nyamuk

Berdasarkan ketentuan Dinas Kesehatan Kota Banjar untuk bebas

jentik nyamuk dikatakan memenuhi kriteria apabila di dalam lingkungan

pesantren tersebut bebas dari jentik jentik nyamuk dan tidak terdapat

kepadatan jentik jentik nyamuk di lingkungan sekitar pesantren.

Dari hasil pengamatan untuk bebas jentik nyamuk di Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar didapatkan

bahwa terdapat jentik jentik nyamuk di dalam lingkungan Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar.

Berdasarkan ketentuan dari Dinas Kesehatan Kota Banjar bila dari

kriteria yang ditentukan ada satu yang tidak memenuhi syarat, maka pada

kategori penilaian ini dianggap tidak memenuhi persyaratan. Sehingga

untuk penilaian bebas jentik nyamuk di Pondok Pesantren Miftahul Huda

Al-Azhar Citangkolo kota Banjar dinyatakan tidak memenuhi persyarat

karena tidak memenuhi semua kriteria.

155
Tabel 5.21

Penilaian Bebas Jentik Nyamuk Di Pondok Pesantren Miftahul Huda

Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016

Bebas Jentik Nyamuk

Pedoman fasilitas sanitasi berupa air bersih Hasil Penelitian

berdasarkan Dinas Kesehatan Kota Banjar Sesuai Tidak Sesuai

Bebas Jentik Nyamuk: 

- Kepadatan jentik nyamuk nol

BAB VI
156
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai ketersediaan sanitasi dasar di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Desa Kujangsari Kota

Banjar Tahun 2016 didapatkan simpulan sebagai berikut:

1. Komponen lokasi Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo

sudah sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok Pesantren yang

dibuat oleh Dinas Kesehatan Kota Banjar, dimana Pondok Pesantren

tersebut sudah terhindar dari pencemaran, dan tidak terletak di daerah

banjir.

2. Komponen lingkungan termasuk halaman Pondok Pesantren Miftahul

Huda Al-Azhar Citangkolo belum sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi

Pondok Pesantren yang dibuat oleh Dinas Kesehatan Kota Banjar, dimana

halaman Pondok Pesantren tersebut belum dapat dikatakan bersih dan

indah. Halaman bersih hanya pada pagi hari setelah dibersihkan.

3. Komponen lantai Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo

belum sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok Pesantren yang

dibuat oleh Dinas Kesehatan Kota Banjar, dimana bahan lantai belum

cukup kuat, tidak kedap air, dan terdapat beberapa kamar yang permukaan

tidak rata.

4. Komponen dinding pada pondok pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo Kota Banjar tidak memenuhi persyaratan dari Dinas Kesehatan

Kota Banjar karena masih banyaknya dinding yang tidak kedap air dan

kotor.

157
5. Komponen atap dan talang pada pondok pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo Kota Banjar tidak memenuhi persyaratan dari Dinas

Kesehatan Kota Banjar karena masih banyaknya atap dan talang di Pondok

Pesantren tersebut bocor terutama untuk bagian atapnya.

6. Komponen langit-langit pada pondok pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo Kota Banjar sudah memenuhi syarat karena untuk ketinggian

langit-langit di setiap gedung sudah mencapai lebih dari 2,75 meter, untuk

warna langit-langit putih dan bersih.

7. Komponen mengenai tangga di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo sudah sesuai dengan hygiene sanitasi pondok pesanteren yang

dibuat oleh dinas kesehatan kota banjar, dimana tangga yang berada di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo memiliki tangga

pada tiap gedung ≥ 30 cm, memiliki tinggi anak tangga maksimal 20 cm

dan memiliki pegangan tangan dan lebar tangga ≥ 150 cm.

8. Komponen mengenai pintu di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo tidak sesuai dengan hygiene sanitasi pondok pesanteren yang

dibuat oleh Dinas Kesehatan Kota Banjar, dimana pintu yang berada di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo tidak Dapat

mencegah masuknya binatang penggangu.

9. Komponen mengenai jendela di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo tidak sesuai dengan hygiene sanitasi pondok pesanteren

yang dibuat oleh Dinas Kesehatan Kota Banjar, dimana jendela yang

berada di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo tidak

dilengkapi gordyn.

158
10. Komponen pencahayaan untuk Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo Kota Banjar didapatkan bahwa pencahayaan pada tiap kamar di

Pondok Pesantren tersebut bisa digunakan untuk membaca dengan mata

normal. Berdasarkan ketentuan dari Dinas Kesehatan Kota Banjar untuk

penilaian pencahayaan pada Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo kota Banjar memenuhi syarat.

11. Komponen kondisi ruang untuk Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo Kota Banjar didapatkan bahwa kondisi ruang pada tiap

gedung di Pondok Pesantren tersebut kondisi ruang tidak pengap, tidak bau

dan bising. Berdasarkan ketentuan dari Dinas Kesehatan Kota Banjar

untuk penilaian kondisi ruang pada Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo kota Banjar tidak memenuhi syarat.

12. Komponen kamar tidur untuk Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo Kota Banjar didapatkan bahwa kamar tidur pada tiap gedung di

Pondok Pesantren tersebut memiliki peralatan tidur bersih, penataan

2
barang-barang rapi, luas kamar tidur 4x4 m, 5x4 m, dan 4,5 m , dan

jumlah penghuni dalam satu kamar rata-rata 15-50 orang. Berdasarkan

ketentuan dari Dinas Kesehatan Kota Banjar untuk penilaian kamar tidur

pada Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo kota Banjar

tidak memenuhi syarat.

13. Komponen mengenai Ventilasi di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo belum sesuai dengan persyaratan kesehatan bangunan

pondok pesantren menurut Dinas Kesehatan Kota Banjar, dimana ukuran

ventilasi kurang dari 15% dari luas lantai.

159
14. Komponen mengenai Air Bersih di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo belum sesuai dengan pendoman fasilitas sanitasi pondok

pesantren menurut Dinas Kesehatan Kota Banjar, dimana kualitas air tidak

memenuhi syarat kesehatan (berwarna berwarna kuning, sedikit berbau,

dan berasa) serta jarak antara sarana air bersih dengan sumber pencemaran

berjarak kurang dari 10 meter.

15. Komponen mengenai Tempat wudhu di Pondok Pesantren Miftahul Huda

Al-Azhar Citangkolo sudah sesuai dengan pendoman fasilitas sanitasi

pondok pesantren menurut Dinas Kesehatan Kota Banjar, dimana tempat

wudhu bersih dan terpelihara, mengunakan air yang mengalir, terpisah

antara pria dan wanita, dan tersedia dalam jumlah yang cukup

16. Komponen sarana pembuangan air limbah di Pondok Pesantren Miftahul

Huda Al-Azhar Citangkolo belum sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi

Pondok Pesantren yang dibuat oleh Dinas Kesehatan Kota Banjar, dimana

sarana pengolahan air limbah tidak ada, air limbah mengalir tidak lancar,

saluran air limbah menggunakan sistim terbuka dan tidak kedap air.

Sehingga air limbah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

memiliki potensi untuk mencemari lingkungan sekitar.

17. Komponen toilet/kamar mandi/urinoir di Pondok Pesantren Miftahul Huda

Al-Azhar Citangkolo belum sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi

Pondok Pesantren yang dibuat Dinas Kesehatan Kota Banjar, dimana jarak

sumber air dengan penampungan kotoran tidak mencapai jarak 10 m,

kebersihan kamar mandi kurang terjaga dan menimbulkan bau, serta

perbandingan jumlah kamar mandi dengan jumlah penghuni tidak

160
memenuhi ketetapan yang ada yaitu 73 buah kamar mandi untuk 1.122

orang santri.

18. Komponen pembuangan sampah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo belum sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok

Pesantren yang dibuat oleh Dinas Kesehatan Kota Banjar, dimana sarana

pembuangan sampah masih terbuka dan menjadi tempat perindukan

serangga seperti lalat.

19. Komponen mengenai ruang makan di Pondok Pesantren Miftahul Huda

Al-Azhar Citangkolo belum sesuai dengan hygiene sanitasi pondok

pesantren yang dibuat oleh Dinas Kesehatan Kota Banjar, dimana tidak

terdapatnya fasilitas ruang makan dan fasilitas cuci tangan pada pondok

pesantren tersebut dan apabila makan santri dan santriwati tersebut makan

di dalam kamar masing-masing.

20. Komponen mengenai dapur di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo belum sesuai dengan hygiene sanitasi pondok pesantren yang

dibuat oleh Dinas Kesehatan Kota Banjar, dimana dalam dapur tersebut

fasilitas yang diberikan masih belum memenuhi standart diantaranya tidak

terdapatnya sungkup asap dalam dapur dan luas dapur tidak diketahui

karena fasilitas ruang makan tidak tersedia di Pondok Pesantren sehingga

tidak bisa dihitung apakah dapur memiliki luas 40% dari ruang makan.

21. Komponen mengenai Bebas Jentik Nyamuk di Pondok Pesantren Miftahul

Huda Al-Azhar Citangkolo belum sesuai dengan hygiene sanitasi pondok

pesantren yang dibuat oleh Dinas Kesehatan Kota Banjar, dimana di dalam

lingkungan sekita Pondok Pesantren masih terdapat jentik-jentik nyamuk.

B. Saran

161
Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti merekomendasikan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo.

a) Memperbaiki kesehatan lingkungan, terutama untuk kebersihan dan

keindahan lingkungan termasuk halaman yang ada. Membangun

kesadaran para santri agar lebih memperhatikan kebersihan

lingkungan tersebut, serta turut serta dalam memelihara kebersihan di

wilayah Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo.

b) Memperbaiki kesehatan bangunan, seperti bahan lantai agar lebih kuat

sehingga tidak mudah rusak, kedap air, dan segera memperbaiki

permukaan yang tidak rata. Untuk dinding yang tidak kedap air, dapat

dilakukan pengecatan dinding menggunakan cat waterproof.

Sedangkan untuk atap agar selalu dipantau, sehingga jika ada yang

bocor dapat segera diganti atau diperbaiki. Dan untuk kamar tidur agar

penghuni disesuaikan dengan luas kamar yang ada, dimana 1 orang

2
memiliki kapasitas luas kamar minimal 4,5 m .

c) Memperbaiki dan menambah fasilitas sanitasi, seperti kualitas air agar

air selalu bersih dan memenuhi persyaratan kesehatan misalnya

dengan cara menggunakan filter air, dan mengeleminasi sumber

pencemaran agar tidak dekat dengan sarana air bersih. Dan untuk

sarana pembuangan air limbah lebih diperhatikan dengan membuat

saluran air limbah dengan system tertutup dan kedap air, sehingga air

limbah dapat mengalir dengan lancar. Toilet atau kamar mandi lebih

dijaga kebersihannya serta memperhatikan jarak sumber air dengan

penampungan kotoran dan jumlah kamar mandi disesuaikan dengan

162
jumlah penghuni Pondok Pesantren, dimana setiap penambahan 10

orang ditambah 1 buah kamar mandi atau jamban. Serta untuk sarana

pembuangan sampah menggunakan tempat sampah yang tertutup dan

menyediakan fasilitas ruang makan.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Perlu diadakan penelitian lebih lanjut yang meneliti mengenai

gambaran ketersediaan sanitasi dasar di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo secara kuantitatif dengan observasi langsung yang lebih

mendalam, dalam pengambilan data sehingga data atau informasi yang

diperoleh tidak sebatas pada apa yang informan katakan saja namun dapat

menggambarkan kondisi sebenarnya.

163
DAFTAR PUSTAKA

1. Notoatmono, Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat : Prinsip-prinsip dasar.

Jakarta: Rineka Cipta; 2003.

2. Yula.Hubungan sanitasi Rumah Tinggal dan Hygiene Perorangan Dengan

Kejadian Dermatitis Di Desa Moramo Kecamatan Moramo kabupaten

Konawe Selatan [skripsi]. Konawe: Universitas Haluoleo;2006.

3. Anwar Musadad. Sanitasi rumah sakit sebagai investasi. Kalbe [serial

internet]. 2003 [diakses 27 maret 2016] diunduh dari

http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/10SanitasiRS083.pdf./0SanitasiRS083.

html

4. ROAD MAP Percepatan Program STBM 2013-2015. Direktorat Penyehatan

Lingkungan Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkuan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2013.

5. Indonesia, negara dengan sanitasi terburuk kedua di dunia. Kompas [serial

internet]. 2013 [diakses 30 maret 2016]. Di unduh dari

http://property.kompas.com/read/2013/10/31/1209048/indonesia.negara.deng

an.sanitasi.terburuk.kedua.di.dunia.

6. Amir, Avianto. Air Bersih, Sanitasi dan Pengurangan Resiko Bencana.

Jakarta : Percik Media.; 2008.

7. Balitbangkes. Sanitasi in Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia; 2010.

8. Depkes RI. Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas

Kesehatan. Jakarta : Pustaka Jaya; 2000.

164
9. Handri, I. 2008. Skabies :penyakit kulit khas pada warga pesantren. 2008

[diakses 27 maret 2016]. diunduh dari http:// www.drhandri.com/?=380

10. Dwi Nurliana Nugraheni. Pengaruh Sikap tentang Kebersihan Diri Terhadap

Timbulnya Skabies (gudik) pada Santriwati di Pondok Pesantren Al-Muayyad

Surakarta. Surakarta : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Muhammadiyah Surakarta; 2010.

11. Huragol. Hubungan Karakteristik, Pengetahuna, dan Sikap dengan

Kebersihan Diri Penghuni Panti UPTD Abdi Dharma Asih Kecamatan Binjai

Utara Kota Binjai[Skripsi]. Medan : Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatra Utara; 2010.

12. Fitri. Pengaruh Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygene Terhadap Kejadian

Penyakit Skabies pada Warga Binaan Pemasyarakatan Berobat ke Klinik di

Rumah Tahanan Negara Kelas I Medan. Medan: Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara; 2010.

13. Banar, Rido. Laporan Kasus : Skabies. Scribd [serial internet].2011 [diakses

30 maret 2016] di unduh dari http://www.scribd.com/doc/47967802/laporan-

kasus-skabies.

14. Azwar A. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta:PT. Mutiara

sumber Widya;1995.

15. Wardhana WA. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta:Andi

Offset;2004.

16. Departemen Kesehatan RI,. Materi Penerapan Teknologi Pengolahan Air

Untuk Menurunkan Kadar Senyawa Kimia Berlebih. Jakarta; Direktorat

Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI;2005.

17. Slamet S. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta:UGM Press;2002.

165
18. Slamet JS. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta:Gadjah Mada University

Press;2007.

19. Kusnoputranto. Kesehatan Lingkungan. Jakarta:Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Indonesia;2000.

20. Notoatmodjo S. Ilmu Kesehatan Lingkungan, Jakarta:PT. Rineka Cipta;2003.

21. Depkes RI, Persyaratan Kesehatan Tempat-Tempat Umum.

Jakarta:Direktorat Jendral PPM & PLP;1993.

22. Azwar A. Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta:Sinar Harapan;1996.

23. Sanropie, D. Pengawasan Penyehatan Lingkungan Permukiman.

Jakarta:Departemen Kesehatan RI, Pusat Pendidikan Tenaga

Kesehatan;1989.

24. Kandun IN. Manual Pemberantasan Penyakit Menular. 17 ed. Jakarta:Info

Medika;2006. p. 65, 180, 257, 84, 533, 645 - 55.

25. Pfafflin J, Ziegler, E. Encyclopedia of Environmental Science And

Engineering. Boca Raton:CRC Press Taylor & Francis Group;2006. p. 1003 -

9.

26. Zarkasy AF. Pondok Pesantren Sebagai Lembaga Pendidikan dan Dakwah

”dalam Adi Sasono Solusi Islam atas Problematika Umat : (Ekonomi,

Pendidikan dan Dakwah. Jakarta:Gema Risalah Press;1998.p.105-6.

27. Dhofier Z. Tradisi Pesantren. Jakarta: LP3ES;1994.

28. Sastroasmoro Sudigdo.2014. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi

5. Jakarta: CV. Sagung Seto; 2014. p. 130-131.

29. Maleong, L.J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja

Rosdakarya; 2007

166
30. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta.2009;49.

31. Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers;

2011.

167
LAMPIRAN

168
Lampiran 1

169
Lampiran 2

170
Lampiran 3

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI INFORMAN

Kepada Yth.

Calon Informan

Di Tempat

Dengan Hormat,

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama NIDM
Atika Febriani P 26.13 1018 2012
Didi Suryana 26.08 1005 2012
Anjar Puspitaningrum 26.08 1007 2012
Reyhan Calabro 26.24 1046 2012
Depy Itasari 26.34 1072 2012
Fuchsia Firdausi Zein 26.48 1105 2012
Siti Sahara Andiyati 26.48 1106 2012

Akan melakukan penelitian dengan judul “Gambaran Ketersediaan


Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Desa
Kujangsari Kota Banjar Tahun 2016”

Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang merugikan bagi informan
atau instansi yang terkait, kerahasiaan semua informasi akan dijaga dan hanya
dipergunakan untuk kepentingan penelitian. Jika anda tidak bersedia menjadi
informan maka tidak ada paksaan atau ancaman bagi anda. Apabila anda menyetujui,
maka saya mohon untuk menandatangani lembar persetujuan dan menjawab
pertanyaan yang saya sertakan pada surat ini.

Atas perhatian, kerjasama dan kesediaan anda dalam berpartisipasi sebagai


responden dalam penelitian ini, saya ucapkan terimakasih.

Banjar , April 2016

171
Team
Peneliti

Lampiran 4

LEMBAR PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI INFORMAN

Setelah membaca tentang surat permintaan menjadi informan dari team peneliti dan
mengetahui tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran ketersediaan
sanitasi dasar di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Desa
Kujangsari Kota Banjar Tahun 2016, maka dengan ini saya yang bertanda tangan di
bawah ini menyatakan bersedia menjadi informan untuk membantu dan berperan
serta di dalam kelancaran penelitian tersebut. Saya telah diberikan penjelasan dan
dengan sukarela (tidak ada unsur paksaan) ikut dalam penelitian ini.

Banjar, April 2016

Informan

172
Lampiran 5

FORMULIR PENILAIAN HYGIENE SANITASI PONDOK PESANTREN

NO VARIABEL BOBOT KOMPONEN NILAI SKORE


PENILAIAN
Persyaratan Kesehatan Lingkungan dan Bangunan
I Persyaratan Kesehatan
Lingkungan
1. Lokasi 4 a. Terhindar dari 8
pencemaran
b. Tidak terletak di 2
daerah banjir

2. Lingkungan 2 a. Bersih dan Indah 5


termasuk halaman b. Tidak 3
memungkinkan
sebagai tempat
bersarang/berkemb
ang biak serangga,
tikus.
c. Berpagar dan ada 1
batas yang jelas
d. Terdapat tempat 1
parkir

II Persyaratan Kesehatan
Bangunan
3. Lantai 2 a. Bersih 4
b. Bahan kuat, kedap 3
air, permukaan rata
c. Tidak licin 2
d. Tidak menjadi 1
genangan air

4. Dinding 2 a. Bersih 4
b. Kedap air 3
c. Mudah dibersihkan 2
d. Berwarna terang 1

5. Atap dan talang 3 a. Tidak bocor 5


b. Tidak terjadi 5
genangan air

6. Langit-langit 2 a. Tinggi dari lantai 5


minimal 2,75 M
b. Bersih dan 5
berwarna terang

173
7. Tangga 2 a. Lebar anak tangga 3
minimal 30 cm
b. Tinggi anak tangga 3
maksimal 20 cm
c. Ada pegangan 2
tangan
d. Lebar tangga ≥ 150 2
cm

8. Pintu 3 a. Dapat dibuka 5


ditutup di kunci
dengan baik
b. Dapat mencegah 5
masuknya binatang
penggangu

9. Jendela 2 a. Dapat dibuka dan 7


ditutup dengan
arah bukaan keluar
b. Dilengkapi dengan 3
vitrage/gordyn

10. Pencahayaan 5 a. Ruang tamu luas 9 1


2
M = 60 watt
b. Lampu baca = 40 2
watt
c. Ruang makan luas 1
2
60 M = 40 watt
d. Kamar tidur luas 9 1
2
M = 40 watt
e. Lampu tidur = 10 2
watt
f. Ruang dapur luas 4 2
2
M = 40 watt
g. Kamar mandi/ 1
2
WC luas 3 M = 25
watt

11. Kondisi ruang 4 a. Tidak pengap 4


b. Tidak berbau 3
c. Tidak bising 3

12. Kamar Tidur 4 a. Peralatan tidur 4


bersih
b. Penataan barang- 3
barang rapi
c. Kapasitas minimal 3
2
per orang = 4,5 m

174
13. Ventilasi (pilih 5 a. Lubang ventilasi 10
sesuai kondisi yang minimal 15% dari
ada) luas lantai
a. Alam b. Menggunakan AC, 10
b. Mekanik Van, Exhauster

III Fasilitas Sanitasi


14. Air bersih 10 a. Tersedia air bersih 4
dalam jumlah
cukup
b. Kualitas air 3
memenuhi
persyaratan
kesehatan
c. Jarak saranan air 3
bersih dengan
sumber
pencemaran
minimal 10 m

15. Tempat wudhu 8 a. Bersih dan 3


terpelihara
b. Menggunakan air 3
yang mengalir
c. Terpisah antara 2
pria dan wanita
d. Tersedia dalam 2
jumlah yang cukup

16. Sarana pembuangan 10 a. Memiliki sarana 3


air limbah pengolahan air
limbah
b. Air limbah 3
mengalir dengan
lancar
c. Saluran air limbah 2
dengan sistim
tertutup
d. Saluran air limbah 2
kedap air

17. Toilet/kamar mandi/ 10 a. Jarak sumber air 3


urinoir dengan
penampungan
kotoran min 10 M
b. Bersih dan tidak 3
berbau
c. Letak tidak 2

175
berhubungan
langsung dengan
dapur, kamar tidur,
ruang tamu
d. Perbandingan 2
antara jumlah
penghuni dengan
kamar
mandi/jamban
1-9 orang = 1 buah
10-19 orang = 2
buah
20-29 orang = 3
buah
30-39 orang = 4
buah
40 – 49 orang = 5
buah
50 – 60 orang = 6
buah
Setiap
penambahan10
orang ditambah 1
buah kamar mandi/
jamban

18. Sarana pembuangan 8 a. Tempat sampah 2


sampah kuat
b. Kedap air 2
c. Tertutup 2
d. Mudah diangkut 1
e. Frekuensi 2
angkutan min 1
kali/hari
f. Tidak menjadi 1
tempat perindukan
serangga

19. Ruang Makan 5 a. Perlengkapan 3


ruang makan selalu
bersih
b. Ukuran ruangan 3
cukup memadai
c. Tersedia fasilitas 2
cuci tangan
d. Cukup fasilitas 2
meja dan kursi

20. Dapur 5 a. Di ruang dapur 3

176
minimal tersedia
tempat pencucian
peralatan,
penyimpanan
tempat bahan
makanan dan
tempat
pengeluaran udara
b. Dilengkapi alat 2
pengeluaran udara
panas dan bau-
bauan
c. Dilengkapi 2
sungkup asap
d. Luas dapur min 3
40% dari luas
ruang makan

21. Bebas jentik 4 Kepadatan jentik 10


nyamuk nyamuk nol

177
Lampiran 6

Transkrip Hasil Wawancara Ketersediaan Sanitasi Dasar di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Desa Kujangsari
Kota Banjar Tahun 2016

Persyaratan Kesehatan Lingkungan

No Pertanyaan Informan 1 Informan 2 Informan 3 Informan 4 Informan 5


1 Apakah Pondok Pesantren Insya Allah Sudah memenuhi Ya. lokasi pondok Insya Allah sudah Kalau setahu
Miftahul Huda Al-Azhar memenuhi syarat. Untuk pesantren Miftahul memenuhi syarat. saya kurang
sudah memenuhi persyaratan syarat. Lokasi lokasi, kalau Huda Al-Azhar Untuk lokasi terhindar memenuhi
kesehatan lingkungan? Pondok limbah industri terhindar dari dari pencemaran tapi syarat, karena
 Lokasi Pesantren terhindar, karena pencemaran. Tidak, penghuni disini masih dari segi air
Apakah lokasi pondok Miftahul Huda jauh dari pusat lokasi pondok sering membuang kurang sehat.
pesantren Miftahul Huda Al-Azhar industri. pesantren Miftahul sampah sembarangan Pondok
Al-Azhar terhindar dari Terhindar dari Lokasi tidak Huda Al-Azhar tidak dilingkungan Pondok Pesantren
pencemaran? Apakah pencemaran terletak didaerah terletak di daerah Pesantren. Pondok Miftahul Huda
lokasi pondok pesantren karena tidak ada banjir, karena ini banjir. Pesantren tidak Al-Azhar
Miftahul Huda Al-Azhar sumber adalah dataran terletak di daerah terhindar dari
terletak di daerah banjir? pencemaran dan tinggi. banjir. pecemaran dan
Tidak terletak di tidak terletak di
daerah banjir. darah banjir.

 Lingkungan termasuk
halaman
Apakah lingkungan Untuk Lingkungan bersih Ya, lingkungan Untuk halaman di Lingkungan di
Pondok Pesantren lingkungan Ya pada saat pagi hari, Pondok Pesantren Pondok Pesantren Pondok
Miftahul Huda Al-Azhar adanya begitu setelah di Miftahul Huda Al- Miftahul Huda Al- Pesantren
bersih dan indah? Apakah dan inginnya bersihkan oleh Azhar bersih dan Azhar belum bersih. Miftahul Huda
lingkungan Pondok dua duanya petugas piket. indah. Tetapi tidak Al-Azhar
Pesantren Miftahul Huda Cuma belum Kalau siang hari LingkunganPondok memungkinkan Standar,
Al-Azhar memungkinkan tercapai. kotor kembali, saat Pesantren Miftahul sebagai tempat sewajarnya

148
sebagai tempat Kemungkinan sore hari Huda Al-Azhar bersarang/berkembang Pondok
bersarang/berkembang besar bisa dibersihkan kembli Tidak sebagai biak serangga, Pesantren.
biak serangga, tikus? menjadi sarang oleh petugas piket. tempat tikus.batas Pondok Saya kira tidak
Apakah Pondok serangga. disini banyak bersarang/berkemb Pesantren jelas dan memungkin
Pesantren Miftahul Huda Pagarnya pakai kucing dan lalat. ang biak serangga, memiliki tempat sebagai tempat
Al-Azhar memiliki pagar komplek. ada gerbang, untuk tikus. Ya ada, parkir. bersarang/
dan ada batas yang jelas? terdapat tempat pemisah terutama Pondok Pesantren berkembang
Apakah Pondok parker di untuk memisahkan Miftahul Huda Al- biak serangga,
Pesantren Miftahul Huda Pondok santri putri dan Azhar memiliki tikus. Untuk
Al-Azhar terdapat tempat Pesantren putra ada pagar dan ada batas tempat parkir
parkir? Miftahul Huda walaupun masih yang jelas. Ya ada, pasti
Al-Azhar. terlihat. Di Pondok Pondok Pesantren Ada.
Pesantren Miftahul Miftahul Huda Al-
Huda Al-Azhar Azhar terdapat
terdapat tempat tempat parkir
parkir.

Persyaratan Kesehatan Bangunan


2 Apakah Pondok Pesantren Saya kurang untuk Ya. Lantai yang Insya Allah sudah. Sewajarnya,
Miftahul Huda Al-Azhar sudah paham memenuhi bangunannya ada di Pondok Lantai di Pondok menurut saya
memenuhi persyaratan syarat atau tidak. beberapa kurang Pesantren Pesantren kesehatan
kesehatan bangunan? Lantai di Pondok memenuhi. Lantai Miftahul Huda Al- Miftahul Huda Al- bangunan
 Lantai Pesantren bersih sering di Azhar bersih Azhar bersih. memenuhi
Apakah lantai yang ada di Miftahul Huda Al- pel, banyak lantai setiap pagi dan Terbuat dari persyaratan.
Pondok Pesantren Miftahul Azhar kadang yang cepet rusak sore dibersihkan. bahan yang kuat, Lantai di Pondok
Huda Al-Azhar bersih? bersih kadang terutama di daerah Lantai di Pondok tidak ada yang Pesantren
Apakah lantai di Pondok tidak. Bahannya depan. Karena Pesantren retak karena sudah Miftahul Huda Al-
Pesantren Miftahul Huda kuat, tanah ini dulunya Miftahul Huda Al- direhab, kedap air Azhar bersih.
Al-Azhar terbuat dari bahan permukaannya adalah balong, Azhar terbuat dari dan Bahannya kuat,
yang kuat, kedap air dan rata dan licin sehingga mudah bahan yang kuat, permukaannya kedap air dan
memiliki permukaan rata? kalau hujan. ada rusak dan kurang tidak kedap air juga rata. permukaan rata.

149
Apakah lantai Pondok genangan air kedap air. dan memiliki Permukaan lantai Lantainya tidak
Pesantren Miftahul kalau ada angin Beberapa kamar permukaan rata. tidak licin. Tidak licin dan
Huda Al-Azhar licin? besar. ada yang lantainya Tidak, lantai juga membuat Tidak menjadi
Apakah lantai Pondok naik, ada yang Pondok Pesantren genangan air. genangan air
Pesantren Miftahul turun. kalau rusak Miftahul Huda Al-
Huda Al-Azhar bisa di ganti beberapa Azhar tidak licin
membuat genangan air? bulan sekali. Dan lantai Pondok
Kalau yang di Pesantren
kamar mandi licin, Miftahul Huda Al-
kalau yang di Azhar tidak
kamar tidak. membuat
Kalau ada yang genangan air.
rusak pasti ada
genangannya.

 Dinding
Apakah dinding yang ada di Dinding di Untuk dindingnya Tidak, dinding Dinding di Dinding di
Pondok Pesantren Miftahul Pondok Pesantren cukup bersih. yang ada di Pondok Pesantren Pondok pesantren
Huda Al-Azhar bersih? Miftahul Huda Al- Kalau yang dekat Pondok Pesantren ini bersih tetapi Miftahul Huda Al-
Apakah dinding yang ada di Azhar bersih. kamar mandi Miftahul Huda Al- tidak kedap air. Azhar Tidak
Pondok Pesantren Miftahul Tidak tembus air dindingnya Azhar kotor dan Dinding muda terlalu bersih.
Huda Al-Azhar kedap air? dindingnya. insya rembes. Sebagian tidak kedap air. dibersihkan dan Tidak kedap air
Apakah dinding di Pondok Allah dindingnya kamar rembes, Tetapi mudah memiliki warna tetapi
Pesantren Miftahul Huda mudah sebagaian tidak. dibersihkan. yang terang, Mudah di
Al-Azhar mudah dibersihkan. Insya Sepertinya banyak Warna dinding di warnanya hijau. bersihkan dan
dibersihkan? Apakah Allah terang ya yang tidak kedap Pondok Pesantren Berwarna terang.
dinding di Pondok keadaanya kaya air. Dindingnya Miftahul Huda Al-
Pesantren Miftahul Huda gini sih. tidak mudah Azhar tidak
Al-Azhar berwarna terang? dibersihkan, kalau berwarna terang,
ada yang kotor terlalu buram.
dibiarkan saja, di
cat kembali hanya

150
saat acara ulang
tahun atau sekitar
satu tahun sekali.
Catnya selalu
warna hijau.

 Atap dan talang


Apakah Atap dan talang di Atap dan talang di Iya ada yang Atap dan talang di Atap dan talang di Atap dan talang
Pondok Pesantren Miftahul Pondok Pesantren bocor. terutama Pondok Pesantren Pondok Pesantren Ada yang bocor
Huda Al-Azhar bocor? Miftahul Huda Al- yang bangunan Miftahul Huda Al- Miftahul Huda Al- ada yang tidak
Apakah Atap dan talang di Azhar insya allah musolah karena Azhar ada yang Azhar tidak bocor Tidak. ada
Pondok Pesantren tidak ada bangunannya bocor dan terdapat dan tidak terjadi menjadi genangan
Miftahul Huda Al-Azhar kebocoran. Insya sudah tua jadi genangan air. genangan air. air.
terjadi genangan air? Allah tidak ada udah lama tidak di
genangan. bangun, sehingga
atapnya banyak
yang bocor.
menurut saya
tidak ada
genangan air yang
terjadi.

 Langit-Langit
Berapa tinggi langit-langit Tinggi langit- Tinggi langit- Tinggi langit- Tinggi langit- Tinggi langit-
di Pondok Pesantren langit di Pondok langit dari lantai langit di Pondok langit dari lantai langit dari lantai
Miftahul Huda Al-Azhar Pesantren kisaran 2.5 meter. Pesantren lebih dari 2,75 m, Bervariasi, ada
dari lantai? Apakah langit- Miftahul Huda Al- Langit-langit Miftahul Huda Al- kira-kira 3 m yang tinggi dan
langit di Pondok Pesantren Azhar mencapai jarang di Azhar dari lantai untuk tingginya. ada yang pendek
Miftahul Huda Al-Azhar 2,75 m. bersihkan, hanya sekita 3 m. Ya, Warnanya putih kurang lebih 2,5
bersih dan berwarna Langit-langitnya saat ada acara langit-langit di dan bersih. m – 3 m.
terang? insya Allah tertentu saja di Pondok Pesantren Langitnya bersih

151
terang. bersihkan, kalau Miftahul Huda Al- dan berwarna
dari pengurus Azhar bersih dan terang.
sudah berwarna terang.
memerintahkan
untuk dibersihkan,
tetapi anak-
anaknya malas
mengerjakan
karena diatas
susah dan warna
langit-langitnya
kusam, terutama
di bagian
musolah.

 Tangga
Apakah lebar anak tangga Lebar anak Kalau lebar Ya, lebar anak Lebar anak tangga Lebar anak tangga
yang ada di Pondok tangga di Pondok tangganya kira- tangga yang ada di di Pondok di Pondok
Pesantren Miftahul Huda Pesantren kira 30 cm. Pondok Pesantren Pesantren Pesantren
Al-Azhar ≥ 30 cm? Apakah Miftahul Huda Al- Tingginya kira- Miftahul Huda Al- Miftahul Huda Al- Miftahul Huda Al-
tinggi anak tangga yang Azhar mencapai kira ada 20 cm. Azhar ≥ 30 cm, Azhar lebih dari Azhar sekitar 30
ada di Pondok Pesantren ≥ 30 cm. Tinggi Pegangan dengan tinggi anak 30 cm. Tinggi cm. Tinggi anak
Miftahul Huda Al-Azhar anak tangga tembok, kalau di tangganya sekitar anak tangga tangga ada yang
maksimal 20 cm? Apakah insya Allah tempat lain ada 20 cm dan sekitar 20 cm. 20 cm ada yang
tangga di Pondok Pesantren mencapai 20 cm. pegangannya memiliki Terdapat lebih dari 20 cm.
Miftahul Huda Al-Azhar Untuk pegangan menggunakan pegangan tangan. pegangan tangan. Tangganya tidak
memiliki pegangan tangan? tangan kalau besi. buat dua lebar tangga yang Lebar tangga ada pegangan.
Apakah lebar tangga yang sekarang belum orang bisa ada di Pondok disini lebih dari Dan untuk lebar
ada di Pondok Pesantren tapi rencananya berpapasan. Pesantren 150 cm. tangga Ada yang
Miftahul Huda Al-Azhar ≥ mau lagi proses. Miftahul Huda Al- lebih kecil dari
150 cm? Lebar tangga Azhar ≥ 150 cm. 150 cm ada yang
ada yang kurang lebih besar dari

152
ada yang lebih 150 cm.
150 cm.

 Pintu
Apakah pintu yang ada di Pintu di Pondok Menggunakan Ya, pintu yang Allhamdulillah Pintu di Pondok
Pondok Pesantren Pesantren pintu yang dikunci ada di Pondok semua bisa, bisa Pesantren
Miftahul Huda Al-Azhar Miftahul Huda Al- dari dalam. Pesantren ditutup, bisa Miftahul Huda
dapat dibuka ditutup Azhar insya allah Pintunya susah Miftahul Huda Al- dikunci dengan ada yang bisa ada
dikunci dengan baik? bias dibuka untuk mencegah Azhar dapat baik. Paling tidak yang tidak bisa
Apakah pintu yang ada di ditutup dikunci binatang dibuka ditutup bisa mencegah dibuka ditutup
Pondok Pesantren dengan baik dan penggangu, dikunci dengan masuknya kucing. dengan baik.
Miftahul Huda Al-Azhar insya Allah bisa Karena kucing baik dan dapat Kadang ada
dapat mencegah masuknya mencegah suka masuk mencegah binatang
binatang penggangu? masuknya kamar, apa lagi masuknya peganggu yang
binatang kalau ada ikan, binatang masuk keruangan.
pengganggu. kalau makan penggangu.
biasanya di kamar.

 Jendela
Apakah Jendela yang ada Jendela di Pondok Setiap kamar ada Ya, Jendela yang Untuk jendela Jendela di Pondok
di Pondok Pesantren Pesantren jendelanya, tapi ada di Pondok tergantung, ada Pesantren
Miftahul Huda Al-Azhar Miftahul Huda Al- bagian dekat Pesantren yang bisa dibuka Miftahul Huda Al-
dapat dibuka dan ditutup Azhar insya allah kantor jarang di Miftahul Huda Al- ada yang tidak. Azhar dapat
dengan arah bukaan bias dibuka dan buka, biasanya Azhar dapat Setiap jendela dibuka dan
keluar? Apakah dilengkapi ditutup dengan menggunakan dibuka dan ditutup Dilengkapi ditutup dengan
dengan vitrage/gordyn? arah bukaan lubang ventilasi. dengan arah dengan gordyn. arah bukaan
keluar Tetapi Ada yang bukaan keluar keluar. Untuk
belum di lengkapi menggunakan dan dilengkapi gordyn Ada yang
gorden. gordyn ada yang dengan gordyn iyadan tidak
tidak, kebanyakan tetapi ada yang dilengkapi

153
yang tidak tidak. gordyn.
menggunakan
gordyn.

 Pencahayaan
Apakah pencahayaan di Pencahayaan di Pencahayaan bisa Pencahayaan di Pencahayaan bisa Pecahayaan di
Pondok Pesantren Miftahul Pondok Pesantren digunakan untuk Pondok Pesantren digunakan untuk Pondok Pesantren
Huda Al-Azhar bisa Miftahul Huda Al- membaca dengan Miftahul Huda Al- membaca dengan Miftahul Huda Al-
digunakan untuk membaca Azhar insya allah mata normal, Azhar tidak bisa mata normal. Azhar bias
dengan mata normal? bias digunakan lampu sering di digunakan untuk digunaakan untuk
untuk membaca ganti, lampu membaca dengan membaca dengan
dengan mata menggunakan 15 mata normal, tapi mata normal,
normal. Untuk watt atau 30 watt. dengan Pencahayaan
ruangan 4x4 m menggunakan cenderung terang
digunakan lampu lampu, lampu
14 watt pilips, yang dipakai
Untuk ruangan philip 5-20 watt.
5x5 digunakan
lampu18 watt.

 Kondisi Ruang
Apaka kondisi ruangan di Kondisi ruangan Kondisi ruangan Kondisi ruangan Kondisi ruangan Kondisi ruangan
Pondok Pesantren Miftahul di Pondok kalau di tempat di Pondok di Pondok Tidak pengap,
Huda Al-Azhar pengap? Pesantren anak-anak pengap, Pesantren Pesantren Tidak berbau,
Apaka kondisi ruangan di Miftahul Huda Al- kalau di tempat Miftahul Huda Al- Miftahul Huda tetapi bising,
Pondok Pesantren Miftahul Azhar insya Allah pengurus tidak. Azhar tidak lumayan pengap, karena tidak bisa
Huda Al-Azhar bau? tidak pengap, karena anak-anak pengap, tidak bau lumayan berbau meredam suara.
Apaka kondisi ruangan di tidak berbau tetapi banyak dan satu karena ada dan berisik.
Pondok Pesantren Miftahul kadang bising saat kamar ada yang pewangi ruangan
Huda Al-Azhar bising? anak sekolah 15 orang, untuk tetapi kondisi
pulang. kamar ukuran ruangan bising.

154
besar ada 30-50
orang, sehingga
anak-anak itu
tidur tidak di
kamar saja.
Kondisi ruangan
bau karena
pengap, paling
seger saat pagi.
Kalau ruangan
pasti berisik, apa
lagi yang mau
belajar,
menghafal, paling
di musolah.

 Kamar Tidur
Apakah peralatan tidur di Kamar tidur di Kamar tidur Peralatan tidur di Peralatan tidur di Peralatan tidur
Pondok Pesantren Miftahul Pondok Pesantren bersih karena Pondok Pesantren Pondok Pesantren Insyaallah bersih.
Huda Al-Azhar bersih? Miftahul Huda Al- selalu ada yang Miftahul Huda Al- Miftahul Huda Al- Insyaallah rapih.
Apakah Penataan barang- Azhar Insya Allah piket setiap hari. Azhar bersih. Azhar bersih. Tergantung
barang dikamar tidur rapi? bersih, rapih, luas Rapih karena Penataan barang- Penataan ruangan, yang
Berapa luas kamar tidur di kamar sekitar 4x4 bangun tidur, barang dikamar kamarnya selalu lebih kecil dapat
Pondok Pesantren Miftahul diisi oleh 23 santri menumpuk tidur juga selalu rapi. Jumlah menampung 20
Huda Al-Azhar? Berapa orang/ 17 orang. tempat tidur rapi. luas kamar penghuninya ada orang, lebih besar
jumlah penghuni dalam 1 mereka, lalu mulai tidur di Pondok 7 orang ada yang dapat menampung
kamar di Pondok Pesantren menyapu dan Pesantren 13 orang. Luas 40 orang. Dalam 1
Miftahul Huda Al-Azhar? mengepel. Kalau Miftahul Huda Al- kamarnya kira 5x4 kamar
kamar ukuran Azhar kira kira m. 1 orang
kecil 15-20 orang, 4,5 m dengan menempati kurang
kalau yang besar jumlah penghuni dari 4,5 m2.
40-50 orang. biasanya 20 orang

155
dalam 1 kamar di
Pondok Pesantren
Miftahul Huda Al-
Azhar.

 Ventilasi
Apakah lubang ventilasi di Kurang paham Lubang ventilasi Lubang ventilasi Ventilasi yang Ventilasi di
Pondok Pesantren Miftahul kembali lumayan besar. di Pondok digunakan alam Pondok Pesantren
Huda Al-Azhar minimal ketataruangan. tidak Pesantren dan paling Miftahul Huda Al-
15% dari luas lantai? Kemungkinan bisa menggunakan AC, Miftahul Huda Al- ditambah kipas Azhar Cenderung
mencapai 15% kipas angin ada Azhar tidak 15% tangan. Lubang cukup sekita 15%
dari luas lantai. beberapa saja. dari luas lantai. ventilasi ada tp dari luas lantai
Untuk di Pondok kecil sepertinya dan menggunakan
Pesantren kurang dari 15% ventilasi alam.
Miftahul Huda Al- luas lantai.
Azhar tidak
menggunakan ac
dan kipas pun
sebagian.

156
Fasilitas Sanitasi
3 Apakah Fasilitas sanitasi di Ketersediaan air Air bersih tersedia Ya, air bersih di Iya. Air bersihnya Jumlah air bersih
Pondok Pesantren Miftahul bersih Insya Allah dalam jumlah Pondok Pesantren tersedia dalam di Pondok
Huda Al-Azhar sudah dengan jumlah banyak, hanya Miftahul Huda jumlah cukup. Pesantren
memenuhi persyaratan? yang cukup. kamar mandinya Al-Azhar tersedia Untuk kualitas Miftahul Huda
 Air Bersih saja yang kurang.
Warna airnya dalam jumlah airnya, Cuma Al-Azhar Kurang
Untuk kualitas
Apakah air bersih di bening, tidak cukup banyak. warna airnya cukup. Air bersih
airnya kuning,
Pondok Pesantren Miftahul keruh insya Allah karena sumur dekat Kualitas air di kuning mungkin Cukup memenuhi
Huda Al-Azhar tersedia memenuhi dengan selokan atau Pondok Pesantren karena wadahnya persyaratan
dalam jumlah cukup? persyaratan. comberan. Untuk Miftahul Huda warnanya kuning kesehatan. Jarak
Apakah Kualitas air di Jarak sarana air jarak sarana air Al-Azhar tidak tapi wadah sarana air bersih
Pondok Pesantren Miftahul bersih dengan bersih (sumur) memenuhi penampungan air dengan sumber
Huda Al-Azhar memenui sumber dengan sumber persyaratan sering bersihkan. pencemaran
persyaratan kesehatan? pencemaran ada penecemaran kesehatan airnya Jarak sarana air Kurang dari 10m.
Apakah jarak sarana air yang kurang dari (selokan) dekat kuning. jarak bersih dengan
bersih dengan sumber 10 m ada yang sekali kurang dari sarana air bersih sumber
10 m.
pencemaran di Pondok lebih dari 10 m. dengan sumber pencemaran jauh
Pesantren Miftahul Huda pencemaran di kira-kira 2 m.
Al-Azhar minimal 10 m? Pondok Pesantren
Miftahul Huda
Al-Azhar lebih
dari 10 m.

 Tempat wudhu
Apakah tempat wudhu di Tempat wudhu di Tempat wudhu di Tempat wudhu di Tempat wudhu di
Pondok Pesantren Miftahul
Untuk tempat
Pondok Pesantren Pondok Pesantren Pondok Pesantren Pondok Pesantren
Huda Al-Azhar bersih dan
wudhu bersih sih,
Miftahul Huda Miftahul Huda Miftahul Huda Al- Miftahul Huda
terpelihara? Apakah tempat
karena biasanya
Al-Azhar untuk Al-Azhar bersih Azhar bersih dan Al-Azhar
pakai gayung dan
wudhu di Pondok Pesantren sementara agak dan terpelihara. selalu dipelihara. Insyaallah bersih
mengambil airnya
Miftahul Huda Al-Azhar kurang, Tempat wudhu di Kalau untuk danterpelihara.
dari kamar mandi.
menggunakan air yang kembalinya ke Pondok Pesantren tempat wudhu di Tempat wudhu
Atau banyak juga

157
mengalir? Apakah Tempat anak-anak yang langsung di Miftahul Huda Pondok Pesantren menggunakan air
wudhu di Pondok Pesantren sekarang beda keran. Berbeda Al-Azhar Putri itu yang mengalir
Miftahul Huda Al-Azhar sama zaman dulu. dengan laki-laki menggunakan air menggunakan air Terpisah tempat
terpisah antara pria dan Tempat wudhu di yang yang mengalir mengalir, kalau di wudhu pria dan
wanita? Apakah tempah Pondok Pesantren menggunakan air menggunakan Pondok Pesantren wanita. Jumlah
wudhu di Pondok Pesantren Miftahul Huda di penampungan. kendi air 24 jam Putra tidak dengan tempat wudhu
Miftahul Huda Al-Azhar Al-Azhar Iya, menggunakan selalu aktif air mengalir. yang tersedia
tersedia dalam jumlah yang sebagian ada dari air yang mengalir. sanyonya.Tempat Tempat wudhunya Cukup.
cukup? keran dan Antara laki-laki wudhu terpisah terpisah antara
sebagian dari bak. dan perempuan antara pria dan pria dan wanita.
Tempat wudhu memang terpisah. wanita dan Tempat wudhu
terpisah putra Disini banyak tersedia dalam insya allah
dengan putri. Dan tempat wudhunya, jumlah yang tersedia dalam
insya Allah sampai 20an cukup. jumlah yang
tersedia dalam lebih. Dan tidak cukup.
jumlah cukup. hanya
menggunakan
keran saja kan,
tapi menggunakan
gayung masing-
masing yang
diambil dari
kamar mandi.

 Sarana Pembuangan air


limbah
Apakah Pondok Pesantren Di Pondok Disini tidak ada Pondok Pesantren Pengolahan air Pengolahan air
Miftahul Huda Al-Azhar Pesantren yang mengolah air Miftahul Huda limbah belum ada limbah Setahu
memiliki sarana Miftahul Huda limbah, langsung Al-Azhar tidak di Pondok saya tidak ada.
pengolahan air limbah? Al-Azhar belum saja dibuang ke memiliki sarana Pesantren Saluran air limbah
Apakah air limbah di memiliki sarana sungai. Kadang pengolahan air Miftahul Huda Al- menggunakan

158
Pondok Pesantren Miftahul air limbah. Air tidak lancar limbah. air Azhar. Air sistim
Huda Al-Azhar mengalir limbah mengalir karena banyak limbah mengalir limbahnya Terbuka dan
dengan lancar? Apakah lancar, tidak sampah, apalagi dengan lancar, mengalir dengan Tidak kedap air.
saluran air limbah di tersumbat dan kalau hujan. pembuangan lancar. Saluran air
Pondok Pesantren Miftahul tertutup Saluran air limbah sampah dan limbahnya
Huda Al-Azhar salurannya. tidak tertutup, limbah air ada menggunakan
menggunakan sistim Saluran air limbah terbuka begitu dibelakang sistim terbuka.dan
tertutup? Apakah saluran tidak kedap air saja. Tidak kedap pondok. Saluran tidak kedap air.
air limbah di Pondok jadi suka air. air limbah
Pesantren Miftahul Huda ngerember karena menggunakan
Al-Azhar kedap air? tidak pake pralon sistim
jadi kaya got terus terbuka.Dan
langsung dibuang kedap air kalau
ke tempat hujan.
pembuangannya.

 Toilet/Kamar Mandi/
urinoir
Apakah jarak sumber air Jarak sumber air Jarak sumber air Jarak sumber air Jarak sumber air Jarak sumber air
dengan penampungan dengan dengan dengan dengan dengan
kotoran di Pondok penampungan penampungan penampungan penampungan penampungan
Pesantren Miftahul Huda kotoran ada yang tidak sampai 10 kotoran di kotoran jauh kira- kotoran Kurang
Al-Azhar minimal 10 m ? lebih dari 10 m m. Kamar mandi Pondok Pesantren kira 10 m. Kamar dari 10 m.
apakah toilet/kamar ada yang kurang Bersih karena ada Miftahul Huda mandinya bersih Kamar mandi
mandi/urinoir di Pondok dari 10 m, karena jadwal untuk Al-Azhar 5 m. kalau dibersihin, Cukup bersih dan
Pesantren Miftahul Huda kondisi tempat. membersihkan Toilet/kamar dibersihinnya tidak berbau.
Al-Azhar bersih dan tidak untuk kamar kamar mandi. Ada mandi/urinoir di seminggu 1 kali, Kamar mandi
berbau? Apakah letak mandi di Pondok beberapa kamar Pondok Pesantren kamar mandinya tidak berhubungan
toilet/kamar mandi/urinoir Pesantren yang dekat Miftahul Huda tidak bau. Kamar dengan dapur,
di Pondok Pesantren Miftahul Huda dengan kamar Al-Azhar ada mandinya kamar tidur, ruang
Miftahul Huda Al-Azhar Al-Azhar kadang mandi, contohnya yang bersih ada berdekatan dengan tamu.

159
berhubungan dengan bersih kadang kamar pengurus. yang tidak dan dapur rumah Perbandingan
langsung dengan dapur, tidak. Letak Tapi yang lainnya ada yang berbau pengasuh tetapi jumlah kamar
kamar tidur, ruang tamu? kamar mandi jauh. Disini tidak dan tidak berbau. tidak berdekatan mandi dengan
Berapa jumlah kamar tidak berhubungan ada ruang tamu, Tidak terletak dengan kamar jumlah santri
mandi yang ada di Pondok langsung dengan adanya kantor berhubungan tidur, tidak perempuan yang
Pesantren Miftahul Huda dapur, kamar pengurus. Dan dengan langsung berdekatan juga memakai adalah 1
Al-Azhar? tidur, kamar tamu. letaknya dengan dapur, dengan ruang banding 20 orang.
Kamar mandi berdekatan kamar tidur, tamu, ada satu
mencapai 1-10 dengan kamar ruang tamu. yang bersebelahan
orang perkamar mandi. Namun Jumlah kamar kamar mandi
mandi. jumlah untuk dapur mandi yang ada dengan kamar
ruangan kamar berjauhan. Kalau di Pondok tidur.
mandi ada 18 semuanya banyak Pesantren Untuk komplek
kamar mandi. kamar mandi. Miftahul Huda ini ada 10 kamar
Contohnya di Al-Azhar laki- mandi dengan
komplek sini ada laki 20 kamar jumlah santri kira-
14 kamar mandi, mandi jumlah kira 40an.
tetapi 5 kamar santri putra 390
mandi rusak. Jadi orang putri 700
yang bisa dipakai lebih orang.
hanya 9 kamar
mandi, dan hanya
4 kamar mandi
yang ada WCnya
Untuk santri 120
lebih. Kalau di
komplek B ada 15
kamar mandi,
untuk 150 orang.
Untuk komplek C
hanya ada 5
kamar mandi

160
untuk 100 orang.
Banyak yang
rusak kamar
mandi disini,
apalagi lampunya
seminggu sekali
rusak sampai
pengurusnya
bosan uang habis
untuk beli lampu.
Belum ada dana
lagi untuk
menambah kamar
mandi.

 Sarana pembuangan
sampah
Apakah tempat sampah di Tempat sampah Tempat Tempat Tempat sampah di Tempat
Pondok Pesantren Miftahul di Pondok sampahnya kuat sampahnya kuat Pondok Pesantren sampahnya Cukup
Huda Al-Azhar kuat? Pesantren karena memakai dan kedap air. Miftahul Huda Al- kuat.
Apakah tempatnya Miftahul Huda ember. Kedap air Sarana Azhar kuat Tempat sampah
sampahnya kedap air? Al-Azhar yang di kan itu ember. pembuangan menggunakan Tidak kedap air.
Apakah tempat sampahnya depan pake Tempat sampahnya ember. Tempatnya Tempat sampah
tertutup? Apakah tempat plastic. Tempat sampahnya terbuka, mudah kedap air. Tidak Terbuka.
sampahnya mudah di sampahnya kedap terbuka. Iya diangkut. ditutup juga. Mudah diangkut
angkut? Dalam 1 hari air tetapi di bagian mudah diangkut Pengangkutan Tempat dan
sampah diangkut berapa bawahnya dikasih karena diangkut sampah sampahnya mudah Pengangkutan 1
kali? Apakah tempat lubang biar air setiap hari. dilakukan sehari diangkut. Sehari kali sehari.
sampahnya menjadi tempat keluar ngerembes Diangkutnya 1 3 kali. Tempat hanya diangkut 1 Memungkinkan
perindukan serangga? pas musim hujan kali sehari setiap sampah bisa kali pada pagi menjadi tempat
jadi tidak pagi. Serangga menjadi tempat hari. Tidak perindukan

161
ketampung seperti kecoa sih perindukan menjadi tempat serangga.
ditempat sampah. tidak ada, yang serangga. serangga tapi
Tempat banyak itu lalat paling ada lalat.
sampahnya dan kucing.
tertutup atasnya.
mudah diangkut ,
sehari 1 kali
kecuali kalau ada
acara. Tempat
sampah kayanya
ada tempat
perindukan
serangga.
 Ruang Makan Apakah
perlengkapan ruang makan Disini tidak ada Perlengkapan Ruang makan Tidak ada ruang
di Pondok Pesantren Perlengkapan ruang makan, ruang makan di tidak ada di makan di Pondok
Miftahul Huda Al-Azhar ruang makan kalau santri Pondok Pesantren Pondok Pesantren Pesantren
selalu bersih? Apakah insya allah bersih. makan di kamar Miftahul Huda Miftahul Huda Al- Miftahul Huda
ukuran ruang makan di Ukuran masing-masing. Al-Azhar selalu Azhar, jadi kalau Al-Azhar,
Pondok Pesantren Miftahul ruangannya cukup Untuk cuci tangan bersih. Makanan makan langsung makanan diambil
Huda Al-Azhar cukup memadai. sebelum makan di diantar ke tiap dikamar. lalu dimakan
memadai? Apakah tersedia Fasilitas cuci kamar mandi. kamar, santri Perlengkapan bersama di kamar.
fasilitas cuci tangan di tangan belum ada Tidak ada fasilitas makan di kamar makannya bersih. Ukuran kamar
ruang makan Pondok paling ke kamar seperti itu. Ada tidak memiliki Fasilitas cuci Cukup memadai.
Pesantren Miftahul Huda mandi kalau mau meja makan tapi ruang makan tangan tidak ada Tidak tersedia
Al-Azhar? Apakah fasilitas cuci tangannya. hanya untuk sendiri. Santri di pondok fasilitas cuci
meja dan kursi di ruang Fasilitas kursi dan mereka cuci tangan di pesantren kalau tangan dan tidak
makan Pondok Pesantren meja diruang mengambil tempat wudhu. cuci tangan ada fasilitas meja
Miftahul Huda Al-Azhar makan tidak ada makan. Nanti Tidak ada, langsung ke dan kursi untuk
cukup ? kalau mau makan makannya tetap fasilitas meja dan tempat wudhu. makan, jadi kalau
di kamar. didalam kamar. kursi santri duduk Tidak ada fasilitas makan duduk
di lantai Pondok meja dan kursi dilantai.

162
Pesantren juga kalau makan
Miftahul Huda ramai-ramai
Al-Azhar duduk dilantai.

 Dapur
Apakah tersedia tempat Didalam dapur Ya ada cukup Di dapur terdapat Di ruang dapur
pencucian peralatan, Di Ruangan dapur terdapat tempat memenuhi syarat, tempat pencucian terdapat tempat
penyimpanan tempat bahan tersedia tempat pencucian tersedia tempat peralatan, tempat pencucian
makanan dan tempat pencucian piring. peralatan, pencucian penyimpanan peralatan, tempat
pengeluaran udara di dapur ada alat penyimpanan peralatan, bahan makanan penyimpanan
Pondok Pesantren Miftahul pengeluaran udara bahan makan penyimpanan ada tapi tidak di makanan dan
Huda Al-Azhar? Apakah panas dan bau- biasanya hanya tempat bahan dapur adanya pengeluaran
dilengkapi alat pengeluaran bauan. Tetapi ditaruh dikarung makanan dan dikoperasi, Dapur udara. Dilengkapi
udara panas dan bau-bauan tidak dilengkapi saja dan ditaruh tempat dilengkapi dengan alat pengeluaran
di dapur Pondok Pesantren sungkup asap. didapur, pengeluaran tempat udara panas dan
Miftahul Huda Al-Azhar? Tidak tau betul pengeluaran udara udara di dapur pengeluarannya bau-bauan.
Apakah dilengkapi sungkup luas dapurnya lewat ventilasi Pondok Pesantren udara. Untuk Dilengkapi
asap di dapur Pondok berapa. yang terdapat Miftahul Huda pengeluaran udara sungkup asap.
Pesantren Miftahul Huda diatas jendela itu. Al-Azhar. panas gak ada, Luas dapur kecil.
Al-Azhar? Apakah luas Tidak ada alat Dilengkapi alat paling hanya ada
dapur di Pondok Pesantren seperti itu, ya pengeluaran ventilasi. Sungkup
Miftahul Huda Al-Azhar keluarnya udara udara panas dan asap juga tidak
minimal 40% dari luas panas dan bau bau-bauan di ada, asap
ruang makan? bauan dari celah dapur Pondok langsung keluar
yang dijendela itu Pesantren aja dari ventilasi.
saja, Disini Miftahul Huda Luas ruangan
memakai tungku Al-Azhar.Tidak dapur seperti luas
asap. Ukurannya dilengkapi kamar sekitar 5x4
kecil, sebesar sungkup asap di m.
kamar tidur. Tapi dapur Pondok
disini tidak ada Pesantren

163
ruang makan, Miftahul Huda
mereka makan Al-Azhar. Luas
dibawa ke kamar. dapur di Pondok
Pesantren
Miftahul Huda
Al-Azhar
minimal 40% dari
luas ruang
makan.

 Bebas jentik nyamuk


Apakah terdapat Disini banyak Ya, terdapat Jentik nyamuk Tidak, ada jentik
kepadatan jentik nyamuk Di Pondok nyamuk tapi tidak kepadatan jentik tidak nentu nyamuk.
di Pondok Pesantren Pesantren terlalu banyak nyamuk di Pondok kadang ada
Miftahul Huda Al-Azhar? Miftahul Huda juga. Karena kan Pesantren Miftahul kadang tidak,
Al-Azhar ada bak mandi juga Huda Al-Azhar untuk bak mandi
jentik nyamuk di tidak ditutup dan cukup banyak dibiarkan terbuka.
kamar mandi, dan banyak genangan-
pembuangan genangan air
disekitar
pesantren.

164
Lampiran 7

RIWAYAT HIDUP PENELITI

Nama : Depy Itasari

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tgl Lahir : Gadung, 02 Januari 1995

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Jl. Jend Sudirman No 1500 RT 006 RW 002 Toboali Bangka

Selatan, Provinsi Bangka Belitung.

Email : dpydhr@gmail.com

No. Hp : 081284240284

Riwayat Pendidikan:

1999 - 2000 : TK Kuncup Stania Toboali

2000 - 2006 : SD N 13 Toboali

2006 – 2009 : SMP N 1 Toboali

2009 – 2012 : SMA N 1 Toboali

2012 – 2016 : Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Jakarta

165
Nama : Fuchsia Firdausi Zein

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tgl Lahir : Jakarta, 17 April 1995

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : komp.pesona kalisari XIV rt09/09 kel,kalisari kec.pasar rebo

cijantung .jakarta timur

Email : zeinfuchsia@gmail.com

No. Hp : 081299210469

Riwayat Pendidikan:

1998-1999: play group riadhus sholihat

TK Islam Rhiadus sholihin

2000 -2003 : SDS Asyafiah jakarta

SDS Hangtuah 5 Jakarta

2003 – 2004 : SDN Mangunjaya 02 bekasi Timur

2005 – 2006 : SDN Semper Barat 07 jakarta

SDN Jatiasih V bekasi Selatan

166
2007-2008: SMPN 53 Jakarta Utara

2009: SMPN 184 Jakarta Timur

2010 : SMA Global Islamic School Jakarta

2011 : Homeschooling Pribadi Kak Seto

2012: Universitas Muhammadiyah Jakarta Fakultas Kedokteran

167
Nama : Anjar Puspitaningrum

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tgl Lahir : Brebes, 11 Mei 1994

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Jl. Lombok Kemurang Wetan No. 38 RT 01/ RW 02,

Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, 52254

Email : puspitanjar@yahoo.co.id

No. Hp : 081902160660

Riwayat Pendidikan:

2000 - 2006 : SD N 1 Tegongan

2006 – 2009 : SMP N 1 Tanjung

2009 – 2012 : SMA N 1 Brebes

2012 – 2016 : Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Jakarta

168
Nama : Reyhan Calabro

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, Tgl Lahir : Palembang, 24 Januari 1995

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Jl. Cempaka Putih Barat 19 No. 9, RT/RW 007/07, Kelurahan

Cempaka Putih Barat, Kecamatan Cempaka Putih, Kota

Administrasi Jakarta Barat, DKI Jakarta 10520

Email : reycalabro@gmail.com

No. Hp : 089654310465

Riwayat Pendidikan:

1999 – 2000 : TKIT Gemanurani

2000 – 2002 : SD Taman Harapan

2002 – 2003 : SDIT Gemanurani

2006 – 2009 : SMPIT Gemanurani

2009 – 2012 : SMA Negeri 1 Bekasi

169
2012 – 2016 : Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Jakarta.

Nama : Atika Febriani Permatasari

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tgl Lahir : Jakarta, 11 Febuari 1994

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Jl. Murni No. 8K RT 16/RW 02 Kelurahan Joglo,

Kembangan, Jakarta Barat

Email : atikafp56@gmail.com

No. Hp : 081213534967

Riwayat Pendidikan:

1999 - 2000 : TK Islam Al-Azhar 4 Kebayoran Lama

2000 - 2006 : SD Islam Al-Azhar 8 Kembangan

2006 – 2009 : SMP Islam Al-Azhar 10 Kembangan

2009 – 2012 : SMA Islam Al-Azhar 3 Pusat

2012 – 2016 : Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Jakarta

170
Nama : Didi Suryana

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, Tgl Lahir : Subang, 15 Maret 1992

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Kp Jaringao, 34/14, Ds Pringkasap, Kec. Pabuaran, Kab.

Subang 41262

Email : didies15@yahoo.com

No. Hp : 085711815604

Riwayat Pendidikan:

1998 - 2004 : SDN NEGLASARI

2004 - 2007 : SMP LA-TANSA

2007 – 2010 : SMAN 1 SUBANG

2012 – 2016 : Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Jakarta

171
Nama : Siti Sahara Andiyanti Haeruman

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tgl Lahir : Jakarta, 29 Januari 1995

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Jl. Radar Hankam No 29a, Jati Makmur, Pondok Gede,

Bekasi.

Email : sarahaeruman@gmail.com

No. Hp : 081282368893

Riwayat Pendidikan:

1999 - 2000 : TK Al-Khairiyah Bekasi

2000 - 2006 : SDN Jati Makmur V Bekasi

2006 – 2009 : SMP Persis 69 Jakarta Timur

2009 – 2012 : SMA Nasional 1 Bekasi

2012 – 2016 : Pendidikan Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Kesehatan,

Universitas Muhammadiyah Jakarta.

172

Anda mungkin juga menyukai