Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan dan Promosi Kesehatan

Disusun oleh :

Muhamad Reyfa Geusan Nurjaman 220550221107


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Mengenali Tanda Bahaya Pada Kehamilan


Sasaran : Ibu Hamil
Hari/ Tanggal : Rabu/ 25 Nopember 2015
Waktu : 60 menit
Tempat : Kampus Universitas 11 Sebelas April, Fakultas Ilmu Kesehatan

1. Karakteristik Peserta
1) Jumlah Peserta : 15 orang

2. Tujuan Penyuluhan
1) Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui tentang Tanda
Bahaya Pada Kehamilan.
2) Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian tanda bahaya pada kehamilan
b. Peserta dapat Menyebutkan macam tanda bahaya pada kehamilan
c. Peserta dapat menjelaskan komplikasi yang ditimbulkan
d. Peserta dapat menjelaskan cara mencegah terjadinya bahaya pada kehamilan
3. Materi Penyuluhan 1)
Terlampir

4. Metode
1) Ceramah
2) Tanya jawab

5. Media
1) Leaflet
6. Kegiatan penyuluhan
N Tahap Kegiatan Waktu
o.
1. Pembukaan Mengucap salam 10 menit
Perkenalan
Pendekatan dengan pesarta
Menggali pengetahuan ibu tentang tanda bahaya
pada kehamian

2. Pengemban Menjelaskan tentang pengertian tanda bahaya 35 menit


gan pada kehamilan, macam tanda bahaya pada
kehamilan, komplikasi yang ditimbulkan dan cara
mencegah terjadinya bahaya dalam kehamilan
Memberi kesempatan peserta untuk bertanya.

3. Penutup Mengadakan Tanya jawab untuk mengetahui 15 menit


seberapa jauh peserta paham tentang materi yang
disampaikan
Membagikan lieaflet
Menyimpulkan hasil penyuluhan
Ucapan terima kasih dan salam penutup

7. Evaluasi
a. Pelaksanaan
a) Tanggal / Jam : 25 Nopember 2014
b) Waktu : 10.00 WIB
c) Tempat : Kampus Universitas 11 April, Fakultas Ilmu Kesehatan

d) Jumlah Peserta : 15 orang


e) Respon terhadap penyuluhan :
(a) Jumlah peserta yang aktif : 7 orang
(b) Jumlah pertanyaan yang diajukan : 4 (c) Macam
pertanyaan yang diajukan :
➢ Bagaimana cara untuk mencegah tanda bahaya pada kehamilan
➢ Makanan yang bisa menyebabkan tekanan darah tinggi

MATERI TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN


A. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan
Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda bahaya atau
risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit
atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran, 2007).
Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu
hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu
atau janin yang dikandungnya.Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan
Sedangkan menurut uswhaya 2009, Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang
menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.

B. Macam– macam tanda bahaya kehamilan a. Keluar darah dari jalan lahir
Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal. Pada masa awal sekali
kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit atau spotting disekitar
waktu pertama haidnya. Perdarahan ini adalah pendarahan implantasi, dan ini normal
terjadi. Pada waktu yang lain dalam kehamilan, perdarahan ringan mungkin pertanda
dari servik yang rapuh atau erosi. Perdarahan semacam ini mungkin normal atau
mungkin suatu tanda adanya infeksi.Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal
adalah yang merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri. Perdarahan
ini dapat berarti abortus, kehamilan mola atau kehamilan ektopik. Pada kehamilan 7-9
bulan, meskipun hanya sedikit, tetap merupakan ancaman bagi ibu dan janin, karena
mengindikasikan bahwa sesuatu telah terjadi, seperti adanya pelepasan plasenta sebelum
waktunya (solusio plasenta) atau indikasi plasenta menutupi jalan lahir (plasenta previa).
b. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum persalinan
berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran atau
meningkatnya tekanan intrauteri atau ole h kedua faktor tersebut, juga karena
adanya infeksi yang dapat berasal dari vagi na dan servik dan penilaiannya
ditentukan dengan adanya cairan ketuban di vagina. Penentuan cairan ketuban dapat
dilakukan dengan tes lakmus (nitrazintest) merah menjadi biru (Saifuddin, 2002).

c. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan danterjadinya gejala
-gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat,
penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam
kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia
d. Bengkak pada wajah, kaki dan tangan
Memasuki masa kehamilan beberapa perubahan tubuh pada ibu hamil antara lain adalah
kenaikan berat badan dan sedikit pembengkakan pada bagian tubuh seperti tangan, kaki
dan wajah. Namun waspada bila terjadi pembengkakan pada bagian tubuh tersebut dan
diikuti dengan nyeri tengkuk, nyeri ulu hati dan pusing kepala bahkan kejang-kejang
mendadak dan disertai pertambahan berat badan yang berlebihan selama hamil. Semua
tanda tersebut mengarah pada keadaan keracunan kehamilan atau disebut dengan
preeklampsia dan eklampsia bila kejang. Ibu hamil dengan kondisi bengkak, pusing
kepala, nyeri tengkuk dan ulu hati, mata berkunang kunang wajib segera memeriksakan
diri ke bidan dan tenaga kesehatan terdekat.
e. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 10 kali dalam 12jam)
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Beberapa ibu dapat
merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah.
Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau
beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.
f. Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan suatu
masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan
mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin,2002). Demam dapat disebabkan
oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam
tubuh wanita hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala-gejala
penyakit. Padainfeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi
dapat terjadiselama kehamilan, persalinan dan masa nifas.
g. Nyeri perut yang hebat
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak normal.
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan
jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah istirahat. Hal ini bisa berarti
appendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan preterm,
gastritis, penyakit kantong empedu, iritas uterus, abrupsi placenta, infeksi saluran kemih
atau infeksi lainnya .
h. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakanketidaknyamanan
yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatumasalah yang serius
adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-
kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkinmenemukan bahwa
penglihatannya men jadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebatdalam kehamilan
adalah gejala dari pre-eklampsia
i. Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda.
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan trimester I.
Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah HPHT
dan berlangsung selama 10 minggu. Perasaan mual ini karena meningkatnya kadar
hormoneestrogen dan HCG dalam serum. Mual dan muntah yang sampai mengganggu
aktifitas seharihari dan keadaan umum menjadi lebih buruk, dinamakan Hiperemesis
Gravidarum.
j. Selaput kelopak mata pucat
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah
11gr % pada trimester I dan III, <10,5 gr % pada trimester II. Nilai tersebut dan
perbedaannya dengan wanita tidak hamil terjadi hemodilusi, terutama pada trimester
II. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut
bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi (Saifuddin, 2002)
k. Berat badan ibu hamil tidak naik
Selama kehamilan, ibu diharapkan mengalami penambahan berat badan sedikitnya 6 kg.
Ini sebagai petunjuk adanya pertumbuhan janin. Tidak adanya kenaikan berat badan yang
diharapkan menunjukkan kondisi gizi yang buruk pada ibu hamil dan menunjukkan
adanya pertumbuhan janin yang terhambat.
l. Kelainan letak janin
Normalnya, kepala janin berada di bagian bawah rahim ibu dan menghadap ke arah
punggung ibu. Menjelang persalinan, kepala bayi turun dan masuk ke rongga panggul
ibu. Namun, terkadang letak janin tidak normal sampai usia kehamilan 9 bulan.

Sehingga ibu harus melahirkan di rumah sakit supaya ibu dan janin bisa diselamatkan.
Kelainan letak janin antara lain :
1. Letak sungsang : kepala janin di bagian atas rahin
2. Letak lintang: letak janin melintang di dalam rahim
Jika menjelang persalinan bagian tubuh janin terlihat di jalan lahir, misalnya tangan,
kaki atau tali pusat, maka ibu harus segera mendapat perawatan medis di rumah
sakit.
C. Komplikasi yang Ditimbulkan Oleh Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan
a. Komplikasi tanda bahaya kehamilan :
a) Perdarahan
Penyebab perdarahan paling sering pada trimester ketiga adalah:
1. Kelainan letak plasenta.
2. Pelepasan plasenta sebelum waktunya.
3. Penyakit pada vagina atau leher rahim (misalnya infeksi). Perdarahan pada
trimester ketiga memiliki risiko terjadinya kematian bayi, perdarahan hebat dan
kematian ibu pada saat persalinan. Untuk menentukan penyebab terjadinya
perdarahan bisa dilakukan pemeriksaan USG, pengamatan leher rahim dan Pap
smear.
b) Persalinan prematur lebih mungkin terjadi pada keadaan berikut:
1. Ibu memiliki kelainan struktur pada rahim atau leher rahim.
2. Perdarahan.
3. Stress fisik atau mental.
4. Kehamilan ganda.
5. Ibu pernah menjalani pembedahan rahim.
6. Bayi lahir belum cukup bulan.
7. Bayi lahir dengan berat kahir rendah (BBLR).
8. Keguguran (abortus).
9. Persalinan tidak lancar / macet.
10. Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan.
11. Janin mati dalam kandungan.
12. Ibu hamil / bersalin meninggal dunia.
13. Keracunan kehamilan/kejang-kejang. (Firdaus, 2006)

D. Cara Mencegah Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan Pencegahan Tanda Bahaya
Kehamilan
a. Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang mengalami tanda
bahaya dengan adanya pengetahuan ibu-ibu sehingga dapat dilakukan rujukan ke tempat
fasilitas yang lebih baik (rumah sakit).
b. Meningkatkan mutu prinatal care
c. Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke BKIA.
d. Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta penyakit yang dapat
diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif.
e. Bidan desa harus bertempat tinggal di desa yang ditugaskan yang merupakan ujung
tombak tentang kesehatan ibu di desa yang ditempatinya.
f. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu, Puskesmas,
Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.
g. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.
h. Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif.
i. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna. (Rachmat, 2007)

Anda mungkin juga menyukai