LAPORAN MAGANg Nandri Terbaru
LAPORAN MAGANg Nandri Terbaru
Oleh
KUPANG
2020
LEMBARAN PENGESAHAN
Laporan magang ini diseminarkan pada tim penilai dan disetujui oleh Ketua
Jurusan Ekonomi Pembangunan pada tanggal :
Mengetauhi
Menyetujui
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Magang ini
tepat waktu.
ii
8. Bapak Ronald Kamolan Kepala Seksi Bank
10. Mama serta Om dan Tanta yang selalu mendukung dan memberikan
semangat untuk penulis dari awal magang hingga berakhir
Penulis juga menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan
dengan segala kekurangannya. Untuk itu penulis mengharapkan adanya kritik dan
saran dari semua pihak demi kesempurnaan dari Laporan Magang ini. Akhir kata
penulis berharap, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan
mahasiswa-mahasiswi dan pembaca sekaligus demi menambah pengetahuan
tentang Magang atau Praktek Kerja Lapangan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
BAB IV PENUTUP................................................................................ 45
iv
4.1 Kesimpulan.................................................................................. 45
4.2 Saran............................................................................................ 46
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 47
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Magang merupakan kegiatan dimana mahasiswa turun langsung ke
dunia kerja dan juga menerapkan ilmu yang telah di pelajari selama di
bangku perkuliahan. Kegiatan Magang yang diselenggarakan oleh FEB
ditengah pandemic covid-19 ini dilaksanakan di daerah domisili masing-
masing mahasiswa dan tetap mengikuti protokoler kesehatan. Selain
memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk mengembangkan
pengetahuannya juga memberikan gambaran kepada para mahasiswa
mengenai dunia kerja yang nyata dan konkret sesuai dengan bidang
keahlian yang dimiliki dan ditempuh oleh mahasiswa selama perkuliahan.
Dengan mengikuti kegiatan Magang ini, mahasiswa diharap dapat lebih
mengenal, mengetahui, serta mampu beradaptasi dan menganalisa kondisi
lingkungan dunia kerja yang ada pada suatu perusahaan maupun instansi
sebagai upaya untuk mempersiapkan diri dalam memasuki dunia kerja
tersebut.
Di masa pandemi Covid-19 saat ini, berbagai aktivitas menjadi
terhambat. Termasuk layanan kantor. Dalam rangka pencegahan dan
penyebaran Covid-19, beberapa kantor mulai menerapkan work from home
(WFH) sesuai anjuran dari pemerintah. Demikian pula dengan KPPN
Larantuka. Namun, mengingat peran KPPN yang begitu krusial di masa
pandemi ini, kebijakan WFH tidak dijalankan secara penuh. Beberapa
pegawai tetap masuk kerja seperti biasa dan dibuatkan jadwal secara
bergantian.
Untuk itu diperlukan adanya inovasi dalam pelayanan
perbendaharaan ditengah pandemic covid-19 pada KPPN Larantuka.
Dengan dikeluarkan aplikasi e-SPM diharapkan dapat membantu tugas
dari Pegawai KPPN ditengah wabah Pandemi Covid-19 meskipun
melakukan WFH sekalipun.
2
a. Untuk mengetauhi perbedaan dari Proses Pencairan Dana (SP2D)
sebelum terjadinya dan saat terjadinya pandemic covid-19.
b. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan
pengetahuan, keterampilan dan teori yang didapat di bangku
perkuliahan ke dalam kegiatan kerja yang sesungguhnya.
c. Melatih beradaptasi untuk mampu beradaptasi dengan dunia kerja,
Memberikan wawasan, pengetahuan dan keterampilan kerja
mahasiswa khususnya dalam bidang administrasi perkantoran.
d. Membangun kepribadian mahasiswa untuk mandiri, kreatif,
inovatif dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang
dibebankan kepada mahasiswa
1.3 Manfaat Magang
Kegiatan magang yang dilaksanakan diharapkan memiliki manfaat
bagi mahasiswa, Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan bagi tempat
pelaksanaan magang.
1) Bagi Mahasiswa
3
2) Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
a. Memperluas jaringan kerja bagi para sarjana bagi lulusan fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Nusa Cendana.
b. Sebagai acuan dalam menilai keberhasilan akademik mahasiswa
dalam menyerap materi perkuliahan melalui praktik dalam dunia
kerja nyata.
c. Menjalin kerjasama dan mendapatkan umpan balik untuk
menyempurnakan kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan di
lingkungan instansi/perusahaan dan tuntutan pembangunan pada
umumnya, sehingga Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Nusa Cendana dapat mencetak lulusan yang kompeten dalam dunia
kerja.
d. Indikator dalam menilai keberhasilan program yang dijalankan
oleh FakultasEkonomi dan Bisnis melalui Kegiatan Magang.
3) Bagi KPPN Larantuka
a. Menjalin hubungan kemitraan yang baik, dinamis dan sehat antara
instansi dengan perguruan tinggi.
b. Membantu meringankan pekerjaan instansi melalui program kerja
yang diberikan kepada mahasiswa.
c. Sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas kinerja instansi
melalui penyusunan laporan magang dari mahasiswa.
d. Sebagai salah satu wujud edukasi, komunikasi public serta sarana
sosialisasi tugas dan fungsi kementrian keuangan khususnya
ditjen perbendaharaan dalam hal ini KPPN sebagai kuasa
bendahara Umum Negara di daerah.
e. Menumbuhkan kerjasama yang saling menguntungkan dan
bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait.
1.4 Tempat dan Waktu Magang
a. Tempat Magang
Nama Instansi : Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN) Alamat : Jln. Jenderal Sudirman No. 48
4
No. Telp : (0383) 2325092
No. Fax : (0383) 2352091
Kode Pos : 86219
Kota : Larantuka
Provinsi : Nusa Tenggara Timur
b. Waktu Magang
Magang dilaksanakan selama 20 hari kerja terhitung dari
tanggal 11 Januari - 05 Februari 2021. Magang dilaksanakan
dengan mengikuti aturan kantor yaitu dari hari Senin - Jumad
mulai dari pukul 07.00 WITA - 17.00 WITA.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM
6
2.2 Ruang Lingkup Usaha
2.2.1 Visi KPPN Larantuka
Menjadi Pengelola Perbendaharaan Negara di Daerah yang
Profesional, Modern, Transparan, dan Akuntabel
2.2.2 Misi KPPN Larantuka
1) Menjamin kelancaran pencairan dana APBN secara tepat sasaran,
tepat waktu, dan tepat jumlah
2) Mewujudkan pengelolaan kas yang efisien dan optimal
3) Mewujudkan pelaporan pertanggungjawaban APBN yang akurat
dan tepat waktu
4) Mewujudkan pengelolaan sumber daya secara optimal
2.2.3 Tugas dan fungsi KPPN Larantuka
KPPN Larantuka yang merupakan KPPN Tipe A2
mempunyai tugas melaksanakan kewenangan perbendaharaan dan
bendahara umum negara, penyaluran pembiayaan atas beban
anggaran, serta penatausahaan penerimaan dan pengeluaran
anggaran melalui dan dari kas negara berdasarkan peraturan
perundang-undangan, sebagaimana Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 262/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
Dalam melaksanakan tugasnya, KPPN Larantuka
menyelenggarakan fungsi-fungsi sebagai berikut :
1) pengujian terhadap surat perintah pembayaran berdasarkan
peraturan perundang-undangan;
2) penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dari kas
negara atas nama Menteri Keuangan selaku Bendahara
Umum Negara (BUN);
3) penyaluran pembiayaan atas beban APBN;
4) penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara melalui
dan dari Kas Negara;
7
5) penyusunan laporan pelaksanaan anggaran pendapatan dan
belanja negara;
6) pelaksanaan verifikasi transaksi keuangan dan akuntansi
serta pertanggungjawaban bendahara;
7) pembinaan dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP);
8) pelaksanaan tugas kepatuhan internal;
9) pelaksanaa manajemen mutu layanan;
10) pelaksanaan manajemen hubungan pengguna layanan
(custamer relationship managemen);
11) pelaksanaan tugas dan penyusunan laporan Pembinaan
Pengelola Perbendaharaan (Treasury managemen
representative);
12) pelaksanaan dukungan penyelenggaraan sertifikasi
bendahara;
13) pengelola rencana penarikan dana;
14) pengelolaan rekening pemerintah;
15) pelaksanaan fasilitas Kerjasama Ekonomi dan Keuangan
Daerah ;
16) pelaksanaan layanan bantuan (helpdesk) penerimaan
negara;
17) pelaksanaan sistem akuntabilitas dan kinerja;
18) pelaksanaan monitoring dan evaluasi kredit program;
19) pelaksanaan Kehumasan dan layanan Keterbukaan
Informasi Publik (KIP); danpelaksanaan administrasi
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
8
Struktur Organisasi KPPN Larantuka
KEPALA KANTOR
NUR AIDA
NIP : 19650601 198503 2 004
KEPALA SEKSI PENCAIRAN DANA & KEPALA SEKSI VERIFIKASI, AKUNTANSI &
MANAJEMEN SATKER KEPALA SEKSI BANK
KEPATUHAN INTERNAL
ARIUS VITRA RONALD KAMOLAN
ROSENO NAPU SETIAWAN
NIP : 19751006 199503 1 001 NIP : 19820912 200212 1 002
NIP : 19860322 200412 1 002
9
6) Melakukan penatausahaan akun pengguna (user)
Sistem AplikasiKeuangan Tingkat Instansi (SAKTI);
7) Melakukan penyusunan bahan masukan dan konsep
Rencana Strategis;
8) Melakukan penyusunan bahan masukan dan konsep
Rencana Kerja;
9) Melakukan penyusunan bahan masukan dan konsep
Rencana Kinerja Tahunan (RKT);
10) Melakukan penyusunan bahan masukan dan konsep
Penetapan Kinerja (PK)
11) Melakukan penyusunan bahan masukan dan konsep
Laporan Kinerja (LAKIN) Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN);
12) Melakukan urusan tata usaha;
13) Pengelolaan rumah tangga;
14) Melakukan penyusunan dan pelaporan beban kerja;
15) Implementasi budaya organisasi;
16) Melakukan urusan kehumasan dan layanan
Keterbukaan Informasi Publik
10
4) Melakukan administrasi PPKP, DP3, LP2P, dan KP4
sesuai ketentuan yang berlaku;
5) Penatausahaan user SPAN dan SAKTI untuk keperluan
layanan KPPN
6) Mengoordinasikan penghapusan arsip sesuai ketentuan
yang berlaku;
7) Melakukan urusan kehumasan dan layanan
Keterbukaan Informasi Publik pada KPPN;
8) Melakukan koordinasi pelaporan capaian Indikator
Kinerja Utama (IKU) tingkat KPPN;
9) Melakukan monitoring dan pelaporan pelaksanaan
penilaian perilaku pegawai KPPN;
10) Menyusun konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIN Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
11) Melakukan penyusunan Laporan pemantauan
pengamanan BMN;
12) Melakukan penyusunan Laporan Capaian IKU
Kemenkeu-Three;
13) Melakukan penyusunan Laporan Langkah-Langkah
Pengelolaan Kinerja;
14) Melakukan penyusunan dan pelaporan beban kerja;
15) Melakukan kegiatan internalisasi budaya organisasi.
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor KEP-287/PB/2015 tentang Standar Operasional Prosedur
pada Kantor Perbendaharaan Negara, Sub Bagian Umum
mempunyai Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai berikut :
1) Penerbitan Surat Permintaan Perubahan User SPAN pada
KPPN;
2) Berita Acara Perubahan User SPAN pada KPPN;
3) Penyusunan Laporan Penilaian Perilaku Pegawai KPPN;
4) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja KPPN;
11
5) Penyusunan Bahan Masukan dan Konsep Rencana
Strategis, Rencana Kerja, Perjanjian Kerja, dan Laporan
Kinerja KPPN;
6) Pengusulan Calon Peserta Pendidikan dan Latihan;
7) Penyelesaian Pengajuan Izin Cuti Tahunan dan Cuti Besar;
8) Pembuatan Karpeg/Karis/Karsu/Kartu BPJS dan Taspen;
9) Penyelesaian Pemberitahuan Kenaikan Gaji Berkala;
10) Pembayaran Gaji Pegawai Satker KPPN;
11) Pembayaran Lembur Pegawai Satker KPPN;
12) Pembayaran Uang Makan Pegawai Satker KPPN;
13) Pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai (Tunkin) di
Lingkungan Kementerian Keuangan;
14) Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian/Lembaga (RKAK/L);
15) Penatausahaan Surat Masuk;
16) Penatausahaan Surat Keluar;
17) Pengajuan Usul Kenaikan Pangkat (UKP)/Usul
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS);
18) Pengurusan Permohonan Pensiun;
19) Penyelesaian Surat Keterangan Penghentian Pembayaran
(SKPP) Pegawai KPPN;
20) Penyaluran/Pendistribusian Barang;
21) Pengadaan Barang/Jasa;
22) Penyusunan Laporan Keuangan Tingkat Unit Akuntansi
Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA);
23) Penyampaian Usulan Mutasi Internal
24) Penunjukan Supervisor;
25) Administrasi Absen melalui Sistem Absensi Elektronik;
26) Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Aparat
Pengawas Fungsional;
27) Pembuatan LPJ Bendahara;
12
28) Pengajuan Usul Kenaikan/Penurunan Peringkat Jabatan
Pelaksana;
29) Penyusunan/Pemuktahiran Rencana Penarikan Dana
(RPD);
30) Penyusunan Laporan Kepegawaian
31) Usul Penghapusan Arsip atau Barang Inventaris Kantor;
32) Penghapusan Arsip atau Barang Inventaris Kantor;
33) Penyelesaian Izin Perjalanan ke Luar Negeri untuk
Keperluan Pribadi;
34) Penunjukan Petugas Pengantar Surat Perintah Pencairan
Dana (SP2D);
35) Pembuatan laporan Inventaris Barang;
36) Tata Cara Pengelolaan Kegiatan; 38. Pelaksanaan Penilaian
Prestasi Kerja PNS;
37) Pelaksanaan Penilaian Perilaku pada Aplikasi Pengelolaan
Kinerja KPPN;
38) Pelaksanaan Input Kontrak Kinerja dan Capaian Kinerja
melalui Aplikasi Pengelolaan Kinerja pada KPPN;
39) Penatausahaan Dokumen Kontrak Kinerja, Laporan
Capaian Indikator Kinerja Utama Triwulanan, dan Capaian
Kinerja Pegawai Tahunan KPPN;
40) Pengelolaan Kinerja Pegawai Mutasi;
41) Penyusunan Kontrak Kinerja Pegawai.
c. Seksi Pencairan Dana
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor
PMK-262/PMK.05/2016, Tugas Seksi Pencairan Dana pada KPPN
terbagi menjadi 2 (dua) tipe, yaitu KPPN tipe A1 dan KPPN tipe
A2.
Tugas Seksi Pencairan Dana dan Manajemen Satker pada
KPPN Tipe A2 adalah melakukan pengujian resume tagihan dan
SPM, pengujian Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan
13
Belanja BLU, penerbitan Surat Tanggapan Koreksi, melakukan
pengelolaan data kontrak, data pemasok (supplier), dan belanja
pegawai satuan kerja, melakukan pengesahan hibah langsung
dalam bentuk uang, serta melakukan monitoring dan evaluasi
penyerapan satuan kerja, bimtek pengelolaan perbendaharaan,
supervisi teknis SPAN dan Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat
Instansi (SAKTI), asistensi Teknologi Informasi (TI) dan
Komunikasi eksternal, penyelenggaraan fungsi manajemen
hubungan pengguna layanan, pelaksanaan tugas Pembinaan
Pengelolaan Perbendaharaan dan rencana penarikan dana,
melakukan koordinasi penyelenggaraan manajemen mutu layanan,
fasilitasi sertifikasi bendahara, fasilitasi kerjasama dengan
pemerintah daerah dan pihak lainnya, serta melakukan monitoring
penerimaan dana transfer.
Uraian jabatan Seksi Pencairan Dana KPPN berdasarkan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 811/KM.1/2017 tentang
Uraian Jabatan Bagi Jabatan Struktural Instansi Vertikal di
Lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan, yaitu sebagai
berikut:
1) Melakukan penatausahaan dokumen pelaksanaan anggaran
yang digunakan sebagai dasar pembayaran;
2) Melakukan pengujian terhadap data rekanan (supplier);
3) Melakukan pengujian resume tagihan untuk seluruh jenis
surat perintah membayar;
4) Melakukan penatausahaan data pengawasan kontrak;
5) Melakukan pengujian Daftar Perubahan Data Pegawai;
6) Menerbitkan surat pemberitahuan pengajuan penggantian
Uang Persediaan (UP);
7) Menerbitkan Surat Pemberitahuan Pemotongan Dana UP
Satuan Kerja melalui pemotongan langsung melalui SPM
atau penyetoran langsung;
14
8) Melakukan koreksi transaksi data keuangan, data
pengeluaran dan/atau potongan SPM/SP2D yang diajukan
oleh satuan kerja;
9) Melakukan penerbitan Surat Pengesahan Pendapatan dan
Belanja BLU (SP2B) BLU;
10) Melakukan penerbitan Surat Persetujuan Pembayaran
Tagihan (SPPT) Pengesahan Hibah;
11) Melakukan penerbitan SPPT atas pengembalian (retur)
SP2D;
12) Melakukan pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian
Pembayaran (SKPP) karena pindah, pensiun atau
meninggal dunia;
13) Melakukan penyusunan laporan rapor satker terkait kinerja
pelaksanaan anggaran satker;
14) Melakukan penyusunan Surat Pemberitahuan Jaminan
Uang Muka;
15) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Jaminan
Uang Muka;
16) Melakukan penyusunan laporan kontrak yang belum
selesai;
17) Melakukan perubahan data kontrak;
18) Melakukan reviu penyelesaian tagihan atas pelaksanaan
anggaran satker;
Setiap pejabat/pegawai KPPN dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya harus berpedoman pada Standar Operasional
Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. Dasar dari SOP KPPN
sesuai Keputusan Direktur Jenderal perbendaharaan Nomor KEP-
287/PB/2015. Khusus pelaksanaan tugas pada Seksi PD/PDMS
berdasarkan pada SOP:
1) Unggah Supplier Header Pada KPPN;
2) Unggah Supplier Site Addres Pada KPPN;
15
3) Unggah Supplier Site Bank Pada KPPN;
4) Inactive Supplier Header Pada KPPN;
5) Perubahan Supplier Site Address Pada KPPN;
6) Perubahan Supplier Site Bank Pada KPPN;
7) Inactive Supplier Site Address Pada KPPN;
8) Inactive Supplier Site Bank Pada KPPN;
9) Perubahan Supplier Site Bank Terkait Retur Menggunakan
Arsip Data Komputer (ADK) Pada KPPN;
10) Perubahan Supplier Site Bank Terkait Retur Menggunakan
User Khusus Pada KPPN;
11) Unggah Data Kontrak Tahun Jamak Pada KPPN;
12) Unggah Data Kontrak Tahunan Pada KPPN;
13) Unggah Data Komitmen Tahunan Kontrak Tahun Jamak
Pada KPPN;
14) Unggah Addendum Data Kontrak Tahun Jamak Pada
KPPN;
15) Unggah Addendum Data Kontrak Tahunan Pada KPPN;
16) Unggah Addendum Data Komitmen Tahunan Kontrak
Tahun Jamak Pada KPPN;
17) Penutupan Kontrak Tahun Jamak Pada KPPN;
18) Penutupan Kontrak Tahunan Pada KPPN;
19) Penutupan Komitmen Tahunan Kontrak Tahun Jamak Pada
KPPN
20) Pembatalan Kontrak Tahunan Pada KPPN;
21) Pembatalan Komitmen Tahunan Kontrak Tahun Jamak
Pada KPPN;
22) Pencetakan Karwas Kontrak Tahunan pada KPPN;
23) Pencetakan Karwas Kontrak Tahun Jamak pada KPPN;
24) Pencetakan Laporan Kontrak Harian Pada KPPN;
25) Pencetakan Laporan Kontrak Tahunan Yg Belum Selesai
Pada KPPN;
16
26) Pencetakan Laporan Kontrak Tahun Jamak Yang Belum
Selesai;
27) Penutupan Kontrak Secara Massal (End of Year) Pada
KPPN;
28) Pencetakan Ringkasan Penolakan Informasi Kontrak (In
Work Flow);
29) Pencetakan Ringkasan Penolakan Informasi Kontrak Pada
KPPN;
30) Laporan Informasi Supplier;
31) Konversi ADK Kontrak;
32) Pembatalan Kontrak Secara Massal (End of Year) Pada
KPPN;
33) Entry Supplier Header Satker BA 999 Pada KPPN;
34) Entry Supplier Site Address Satker BA 999 Pada KPPN;
35) Entry Supplier Site Bank Satker BA 999 Pada KPPN;
36) Entry Supplier Penambahan Informasi Site Bank Satker BA
999 Pada KPPN;
37) Entry Update Supplier Site Address Satker BA 999 Pada
KPPN;
38) Entry Update Supplier Site Bank Satker BA 999 Pada
KPPN;
39) Entry Inactive Supplier Site Address Satker BA 999 Pada
KPPN;
40) Entry Inactive Supplier Site Bank Satker BA 999 Pada
KPPN;
41) Pendaftaran Kontrak Tahun Jamak (multi-years) Satker BA
999 Pada KPPN;
42) Pendaftaran Kontrak Tahunan Satker BA 999 Pada KPPN;
43) Pendaftaran Data Komitmen Tahunan Kontrak Tahun
Jamak (multi-years) Satker BA 999 Pada KPPN;
17
44) Pendaftaran Addendum Data Kontrak Tahun Jamak (multi-
years) Satker BA 999 Pada KPPN;
45) Pendaftaran Addendum Data Kontrak Tahunan Satker BA
999 Pada KPPN;
46) Pendaftaran Addendum Data Komitmen Tahunan Kontrak
Tahun Jamak Satker BA 999 Pada KPPN;
47) Perubahan (Addendum) Data Kontrak Menggunakan User
Kepala Kantor Pada KPPN;
48) Pengaktifan Kembali Supplier Header Pada KPPN;
49) Pengaktifan Kembali Supplier Site Address dan Site Bank
Pada KPPN;
50) Perekaman Site Address & Site Bank Untuk Transaksi
Pengembalian Pendapatan / Sejenis pada KPPN;
51) Permintaan Merge Supplier Pada KPPN;
52) Perubahan Header Supplier Terkait Perubahan
Nomenklatur Pada KPPN;
53) Konversi ADK SPM/SP3B BLU/SP2HL/SP4HL/MPHL-
BJS Pada KPPN;
54) Penerbitan Surat Tanggapan Koreksi SPM/SP3B
BLU/SP2HL/SP4HL/ MPHL-BJS Pada KPPN;
55) Penolakan Koreksi SPM/SP3B
BLU/SP2HL/SP4HL/MPHL-BJS Oleh Petugas Validasi
Pada KPPN;
56) Penolakan Koreksi SPM, SP3B BLU, SP2HL, SP4HL,
MPHL-BJS Oleh Kasi PD/PDMS Pada KPPN;
57) Penerbitan Surat Tanggapan Koreksi SPM Satker Akses
Langsung SPAN Pada KPPN;
58) Penolakan Koreksi SPM Satker Akses Langsung Oleh
Petugas Validasi Pada KPPN;
59) Penolakan Koreksi SPM Satker Akses Langsung Oleh Kasi
PD/PDMS Pada KPPN;
18
60) Gagal Unggah ADK Resume Tagihan Pada KPPN;
61) Penolakan SPM oleh Petugas Validasi Tagihan Pada
KPPN;
62) Penolakan SPM oleh Kepala Seksi PD/PDMS Pada KPPN;
63) Penyampaian Daftar Perubahan Data Pegawai;
64) Pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran
(SKPP)
65) Pegawai Pindah, Pensiun Pegawai Janda/Duda/Anak, dan
Pegawai Diberhentikan Tidak Mendapat Hak Pensiun
melalui Aplikasi Pada KPPN;
66) Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) atas
SPM yang Diterima Melalui Jasa Pengiriman Surat;
67) Penatausahaan Kartu Pegawai Perorangan untuk Satker
TNI;
68) Pengesahan Surat Keterangan Penghentian Pembayaran
(SKPP) Pegawai Pindah Non Aplikasi Pada KPPN;
69) Pengesahan Surat Keterangan Penghentian Pembayaran
(SKPP) Pegawai Pensiun Non Aplikasi Pada KPPN;
70) Penyusunan Kartu Pengawasan Pengembalian Jaminan
Uang Muka;
71) Surat Pemberitahuan Masa Berlaku Jaminan Uang Muka
Secara umum pelaksanaan tugas pada Seksi Pencairan
Dana adalah melakukan pencairan dana atas beban APBN. Dalam
pelaksanaannya, tugas seksi pencairan dana terdiri dari proses
penerimaan SPM dan surat pengesahan sampai pencetakan SPPT,
pendaftaran/perubahan data supplier & data kontrak, dan
pengesahan atas penerbitan SKPP Pegawai
Pindah/Pensiun/Meninggal.
d. Seksi Manajemen Satker dan Kepatuhan Internal
Fungsi Manajemen Satuan Kerja baik pada Seksi MSKI
maupun PDMS berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
19
262/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi
Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan, mempunyai tugas:
1) Melakukan pembinaan dan bimbingan teknis pengelolaan
perbendaharaan;
2) Supervisi teknis Sistem Perbendaharaan dan Anggaran
Negara (SPAN) dan Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat
Instansi (SAKTI);
3) Asistensi teknologi informasi dan komunikasi eksternal;
4) Melakukan penyelenggaraan fungsi manajemen hubungan
pengguna layanan (customer relationship management);
5) Melakukan pelaksanaan tugas Pembina Pengelola
Perbendaharaan
6) Pengelolaan layanan perbendaharaan dan rencana penarikan
dana;
7) Fasilitasi sertifikasi bendahara;
8) Fasilitasi kerjasama dengan pemerintah daerah dan pihak
lainnya;
9) Monitoring penerimaan dana transfer;
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
811/KM.1/2017 tentang Uraian Jabatan bagi Jabatan Struktural
Instansi Vertikal di Lingkungan Direktorat Jenderal
Perbendaharaan, maka uraian tugas dan kegiatan Kepala Seksi
Manajemen Satker dan Kepatuhan Intenal/Pencairan Dana dan
Manajemen Satker terkait Pelaksanaan Tugas Manajemen Satker
yaitu:
1) Melakukan persetujuan/penolakan Tambahan Uang
Persedian (TUP)
2) Melaksanakan fungsi customer service SPAN dan SAKTI
3) Melaksanakan pemantauan standar kualitas layanan KPPN
(survei kepuasan pengguna layanan)
4) Melakukan penyusunan laporan TMR
20
5) Melakukan penyusunan laporan CSO dan SSO
6) Melakukan bimbingan teknis pengelolaan perbendaharaan
7) Melakukan Fasilitasi Sertifikasi Bendahara
8) Melakukan monitoring penerimaan dana transfer
9) Melakukan penerbitan Kartu Identitas Petugas Satuan Kerja
10) Melakukan penyusunan laporan rencana penarikan dana
satuan kerja
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor KEP-287/PB/2015 Tentang Standar Operasional
Prosedur Pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara, Standar
Operasional Prosedur (SOP) dalam rangka tugas manajemen satker
adalah sebagai berikut :
1) Penyampaian Rencana Penarikan Dana (RPD) Harian atau
pemutakhirannya tingkat KPPN;
2) Penerbitan Surat Permohonan Pembuatan User Password
Aplikasi OM SPAN pada KPPN;
3) Penatausahaan Revisi DIPA Petikan pada KPPN yang
berasal dari Ditjen Anggaran;
4) Penatausahaan Revisi Anggaran Petikan pada KPPN yang
berasal dari Kanwil Ditjen Perbendaharaan;
5) Layanan informasi perbendaharaan pada KPPN;
6) Penyusunan Laporan Hasil Layanan Customer Service
Officer (CSO);
7) Penyusunan Laporan Hasil Pemantauan Standar Kualitas
Layanan KPPN;
8) Penerbitan dan Penggantian Kartu Identitas Petugas Satker
(KIPS) Pengantar SPM/Pengambil SP2D pada KPPN;
9) Persetujuan/Penolakan Permintaan Tambahan Uang
Persediaan (TUP) pada KPPN;
10) Penerbitan Surat Pemberitahuan Pengajuan Penggantian
Uang Persediaan (GUP) pada KPPN;
21
11) Penerbitan Surat Pemberitahuan Pemotongan Dana Uang
Persediaan (UP) Satuan Kerja melalui penyetoran langsung
dengan Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP);
12) Laporan Monitoring Pengembalian/Penolakan SPM pada
petugas Front Office KPPN;
13) Penerbitan Surat Teguran kepada Satker atas
pengembalian/penolakan SPM pada petugas Front Office
KPPN;
14) Penyusunan Kompilasi Laporan Konfirmasi Transfer
(LKT) dan Laporan
e. Seksi Bank
Sesuai ketentuan dalam Pasal 30 ayat (4) dan Pasal 34 ayat
(3) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016, Seksi
Bank mempunyai tugas :
1) Melakukan penyelesaian transaksi pencairan dana;
2) Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) ;
3) Fungsi pengelolaan kas (cash management) ;
4) Penerbitan Daftar Tagihan;
5) Pengelolaan rekening pemerintah;
6) Penatausahaan penerimaan negara;
7) Penyelesaian retur;
8) Pengujian permintaan pengembalian penerimaan negara;
9) Konfirmasi dan koreksi data transaksi penerimaan;
10) Fungsi layanan bantuan (helpdesk) penerimaan negara;
11) Monitoring dan evaluasi bank/pos persepsi;
12) Pengelolaan dokumen sumber dan analisis data Penerimaan
Fihak Ketiga (PFK);
13) Pembinaan dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP);
14) Supervisi implementasi Sistem Pengelolaan Kas (Cash
Management System) pada rekening bendahara;
22
15) Monitoring dan evaluasi kredit program.
Tugas-tugas di atas secara umum dapat dikelompokkan
dalam 4 kategori penugasan di bidang-bidang sebagai berikut:
1) Bidang Pengeluaran Negar
penyelesaian transaksi pencairan dana,
penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
atau sejenisnya,
penerbitan Daftar Tagihan,
penyelesaian retur, dan
pengujian permintaan pengembalian penerimaan
negara,
2) Bidang Penerimaan Negara
penatausahaan penerimaan negara,
konfirmasi dan koreksi data transaksi penerimaan,
fungsi layanan bantuan (helpdesk) penerimaan
negara,
monitoring dan evaluasi bank/pos persepsi, dan
pembinaan dan pelaksanaan monitoring dan
evaluasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP),
3) Bidang Pengelolaan Kas
fungsi pengelolaan kas (cash management),
supervisi implementasi sistem pengelolaan kas
(Cash Management System) pada rekening
bendahara, dan
pengelolaan rekening pemerintah,
4) Bidang Lainnya
pengelolaan dokumen sumber dan analisis data
Penerimaan Fihak Ketiga (PFK),
monitoring dan evaluasi kredit program, dan
23
penyaluran Dana Transfer ke Daerah dan Dana
Desa.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
811/KM.1/2017 tentang Uraian Jabatan Bagi Jabatan Struktural
Instansi Vertikal di Lingkungan Direktorat Jenderal
Perbendaharaan, uraian tugas dan kegiatan Kepala Seksi Bank
yaitu:
1) Melakukan penyelesaian transaksi pencairan dana dan
penatausahaannya
2) Melakukan penatausahaan penerimaan Negara
3) Melakukan penerbitan konsep SKP4 untuk proses
pembayaran kembali dana retur SP2D yang telah disetor ke
kas Negara
4) Melakukan pengelolaan rekening milik
Kementerian/Negara/ Lembaga/ Kantor/Satuan Kerja
5) Melakukan penerbitan Nota Konfirmasi Setoran
Penerimaan Negara
6) Melakukan penerbitan Nota Perbaikan Penerimaan Negara
7) Melakukan penerbitan surat pemberitahuan retur
8) Melakukan penerbitan SPP Retur
9) Melakukan penyusunan Laporan Penyusunan Daftar Selisih
Bulanan
10) Melakukan penyusunan Laporan Retur Bulanan
11) Melakukan penyusunan Laporan Kebutuhan Dana Harian
12) Melakukan tugas helpdesk penerimaan Negara
13) Melakukan monitoring dan evalusi bank/pos persepsi
14) Melakukan pengelolaan dokumen sumber dan analisis data
Penerimaan Fihak Ketiga (PFK)
15) Melakukan pengesahan hibah langsung
16) Melakukan pembinaan dan pelaksanaan monitoring dan
evaluasi PNBP
24
17) Melakukan supervisi implementasi sistem pengelolaan kas
(CMS) pada rekening bendahara
18) Melakukan pembinaan tuntutan ganti kerugian
negara/daerah terhadap pegawai negeri bukan bendahara
atau pejabat lain
19) Melakukan monitoring dan evaluasi kredit program
20) Melakukan penyusunan konsep tanggapan
Rincian yang memuat secara rinci tahapan pelaksanaan
tugas pada seksi Bank dimuat pada SOP KPPN. Berikut daftar
SOP tersebut :
Tabel 2.1
SOP Tugas Seksi Bank
25
26
f. Seksi Verifikasi, Akuntansi & Kepatuhan Internal
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
262/PMK.01/2016 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Instansi
Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Seksi Verifikasi dan
Akuntansi mempunyai tugas sebagai berikut:
1) Melakukan verifikasi dokumen pembayaran,
2) Rekonsiliasi data laporan keuangan,
3) Penyusunan Laporan Keuangan Kuasa Bendahara Umum
Negara (BUN) tingkat Unit Akuntansi Kuasa Bendahara
Umum Negara (UAKBUN)Daerah,
4) Pelaporan realisasi dan analisis kinerja anggaran,
5) Pembinaan pertanggungjawaban bendahara,
6) Penyusunan laporan saldo rekening pemerintah,
7) Pencatatan pengesahan hibah langsung dalam bentuk
barang, serta
8) Penerbitan dokumen pengembalian penerimaan.
27
1) Melakukan jurnal penyesuaian saldo awal
2) Melakukan verifikasi dan tindak lanjut terhadap dokumen
sumber pengeluaran Negara
3) Melakukan rekonsiliasi internal antara Seksi Verifikasi dan
Akuntansi dengan Seksi Bank dan Seksi Pencairan Dana
dalam rangka penyusunan LK-BUN Tingkat Kuasa BUN
KPPN
4) Melaksanakan penyusunan LK-BUN Tingkat Kuasa BUN
KPPNe. Melakukan rekonsiliasi dengan satuan kerja
5) Menerbitkan Surat Peringatan Penyampaian Laporan
Keuangan (SP2LK)/ Surat Pemberitahuan Pengenaan
Sanksi (SP2S)/menerbitakan Surat Pemberitahuan
Pencabutan Pengenaan Sanksi (SP3S)
6) Menerbitkan Surat Keterangan Telah Dibukukan
(SKTB)/Surat Persetujuan Pembayaran Pengembalian
(SP3)/Surat Keputusan Persetujuan Pembayaran
Pengembalian Pendapatan (SKP4) atas permintaan dari
Pengguna Anggaran atau pihak lain
7) Melakukan pembinaan dan verifikasi atas laporan
pertanggungjawaban bendahara instansi
8) Monitoring data suspend an tindak lanjutnya
9) Membuat laporan anlisis laporan keuangan
10) Melakukan Monitoring Exception Report dan tindak
lanjutnya
11) Melakukan pencatatan pengesahan hibah langsung dalam
bentuk barang
12) Melakukan pelaporan realisasi dan analisis kinerja
anggaran
13) Melakukan rekonsiliasi data rekening pemerintah
14) Melakukan penyusunan laporan saldo rekening pemerintah
28
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal
Perbendaharaan Nomor KEP-287/PB/2015 Tentang Standar
Operasional Prosedur Pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara, Daftar SOP Seksi Verifikasi dan Akuntansi adalah sebagai
berikut:
29
BAB III
30
Membayar (SPM) dan Surat Setoran Pajak (SSP) untuk Satker
0074 Kabupaten Flores Timur Tahun 2020 dan dilanjutkan dengan
scan data tersebut. Penulis juga disuruh mempelajari mengenai
SPM dan SSP. Setelah itu penulis melanjutkan memberi cap
sekaligus memilah SPM dan SSP untuk satker 0079 Kabupaten
Lembata tahun 2020.
Hari ketiga magang, setelah mengisi absen kehadiran
penulis melanjutkan memeriksa SPM untuk satker (satuan kerja)
0079 Kabupaten Lembata tahun 2020 dan juga scan data tersebut.
kemudian melakukan scan pada SSP BASSARNAS Maumere dan
dilanjutkan dengan memeriksa SPM untuk Satker 330 Kabupaten
Flores Timur sekaligus memberi cap. Disela waktu luang penulis
melanjutkan membuat laporan magang dan mempelajari sejarah
KPPN Larantuka.
Hari keempat magang, setelah mengisi absen kehadiran
penulis melanjutkan memberi cap pada SPM untuk satker 330
Kabupaten Flores Timur dan scan data tersebut, kemudian
melanjutkan scan data SPM dan memeriksa kembali untuk Satker
246 Kabupaten Flores Timur serta member cap. Penulis juga
melanjutkkan menyusun laporan magang.
Hari kelima magang, setelah mengisi absen kehadiran
penulis melaksanakan kegiatan olahraga rutin disetiap hari jumad
yaitu dengan bermain Bola Volley. Setelah selesai, penulis
melanjutkan memeriksa SPM untuk satker 246 Kabupaten Flores
Timur dan scan data tersebut. selanjutnya, penulis melakukan
pemeriksaan pada SPM 245 dan SPM 451 Kabupaten Flores Timur
tahun 2020 dan dilanjutkan dengan scan data tersebut.
2) Minggu kedua (18 - 22 januari 2021)
Hari pertama magang, setelah mengisi Absen kehadiran
penulis memeriksa SPM untuk satker 044 Kabupaten Flores Timur
31
kemudian dilanjutkan dengan memeriksa SPM untuk satker 244
Kabupaten Flores Timur serta scan data tersebut.
Hari kedua magang, setelah mengisi absen kehadiran
penulis melakukan scan pada SPM untuk Satker 041 Kabupaten
Lembata dan dilanjutkan dengan scan SPM untuk satker 244.
Kemudian penulis melanjutkan untuk memeriksa kembali dan scan
SPM untuk satker 244 Kabupaten Lembata yang belum lengkap
dan baru dikirim oleh Instansi atau Satker yang bersangkutan.
Hari ketiga magang, setelah mengisi absen kehadiran
penulis melanjutkan memberi cap pada SSP untuk satker 244
Kabupaten Lembata bulan September dan dilanjutkan dengan
pemeriksaan ulang SPM untuk satker 244 tersebut. kemudian
dilanjutkan dengan memeriksa dan member cap pada SPM dan
SSP untuk satker 246 Kabupaten Lembata.
Hari keempat magang, setelah mengisi Absen kehadiran
penulis melanjutkan memeriksa dan scan untuk satker 246 yang
sebagian besar SPMnya belum lengkap dan baru dikirim hari ini.
Selanjutnya penulis melakukan Yudisium atau Kosultasi nilai pada
Dosen Wali yaitu Ibu Novi Theresia Kiak, SE. karena hari ini
belum ada satker yang mengirim SPMnya yg belum lengkap untuk
tahun 2020, maka penulis melanjutkan membuat laporan magang.
Hari kelima magang, setelah mengisi absen kehadiran
penulis memeriksa SPM untuk satker 127 Kabupaten Flores Timur
dan scan data tersebut. kemudian penulis disuruh mempelajari
Fungsi dan tugas KPPN dan dilanjutkan dengan memeriksa SPM
untuk satker 223 Kabupaten Flores Timur. Hari ini juga penulis
mempraktekan langsung bagaimana proses atau alur besar dari
pencairan dana (SP2D) pada SPM yang dimulai dari Konversi
sampai pada pemeriksaan kembali oleh kepala seksi PDMS.
Penulis diajarkan langsung oleh Bapak Samuel Peni, Kakak Aldi,
dan juga Kakak Putu Andi. Selanjutnya penulis melanjutkan
32
memeriksa, memberi cap, dan scan SPM dan SSP untuk satker 223
Kabupaten Lembata.
3) Minggu Ketiga (25 – 29 Januari 2021)
Dikarenankan penyebaran covid-19 yang semakin tinggi
diwilayah NTT dan sesuai dengan instruksi Kepala Kantor
Wilayah sehingga diberlakukan Work From Home (WFH)atau
bekerja dari rumah untuk seluruh pegawai kantor KPPN yang
berada di lingkup wilayah NTT termasuk untuk staff, pegawai dan
Mahasiswa Magang di KPPN Larantuka. Untuk minggu ini penulis
yang bekerja dari rumah dan diberikan tugas oleh Supervisior
Penulis yaitu disuruh Mempelajari struktur dari Ditjen
Perbendaharaan pusat, Wilayah dan Daerah kemudian tugas &
fungsi dari Kementrian Keuangan dan yang terakhir mempelajari
tugas dan fungsi perbendaharaan.
Hari keempat magang. Penulis disuruh untuk kembali
masuk kantor dan disuruh untuk. Setelah absen kehadiran, penulis
melanjutkan membuat laporan magang kemudian memeriksa SPM
untuk satker 523 Kabupaten Lembata tahun 2020 dan Memberi cap
pada SSP untuk satker tersebut. selanjutnya, data SPM tersebut
discan.
Hari kelima magang. Setelah absen kehadiran, penulis
melanjutkan membuat laporan magang kemudian dilanjutkan
dengan memeriksa dan scan SPM untuk satker 535 Kabupaten
Lembata tahun 2020. Setelah itu penulis ditugaskan oleh Bapak
Yoga Sudhana untuk membantu di Subbagian Umum. Disitu
penulis membantu mendokumentasi naskah penilaian prestasi kerja
PNS KPPN Larantuka tahun 2020. Biasanya tugas ini disebut
Pengelolaan SDM atau Kepegawaian. Aktivitas selanjutnya,
penulis memberi cap dan scan untuk SPM dan SSP satker 535
Kabupaten Lembata.
4) Minggu keempat ( 01 – 05 Februari)
33
Hari pertama magang. Setelah absen kehadiran, penulis
memilah SPM dan memberi cap SSP pada satker 243 Kabupaten
Flores Timur dan men scan data tersebut
hari kedua magang. setelah absen kehadiran, penulis
memeriksa SPM dan member cap pada SSP untuk satker 393
kabupaten Lembata dan dilanjutkan dengan memeriksa SPM dan
SSP untuk satker 079 Kabupaten Lembata. Kemudian dilanjutkan
dengan melakukan scan SPM pada satker 393 Kabupaten Lembata
dan memberi cap. Penulis juga melakukan kuliah online.
Hari ketiga magang. Setelah absen kehadiran, penulis
melakukan scan pada SPM untuk satker 393 kabupaten Lembata
kemudian dilanjutkan dengan Morning Briefing. Selanjutnya
penulis memilah SPM dan SSP untuk satker 245 Kabupaten Flores
Timur dan dilanjutkan dengan scan dan memberi cap.
Hari Keempat magang. Setelah absen kehadiran, penulis
memilah SPM dan SSP untuk satker 109 Kabupaten Flores Timur
dan member cap serta menscan data SPM tersebut. kemudian
dilanjutkan dengan kuliah Online.
Hari kelima magang. Setelah absen kehadiran, penulis
melanjutkan menyelesaikan laporan magang serta berkonsultasi
pada Supervisior penulis. Selain itu, penulis juga berpamitan pada
kepala kantor dan juga seluruh staff dan karyawan yang ada di
KPPN Larantuka.
3.2 Pembahasan
3.2.1 Kajian Teori
a. Anggaran
Anggaran merupakan salah satu hal terpenting
dalam mendukung terlaksananya kegiatan dan pekerjaan para
pegawai di kantor instansi pemerintah karena anggaran tersebut
merupakan penunjang kelancaran proses pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi para pegawai.
34
Menurut Mardiasmo yang dikutip dalam buku
Deddi Nordiawan, dkk menyebutkan bahwa : “Anggaran
sebagai pernyataan mengenai estimasi kerja yang hendak
dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam
ukuran finansial, dan penganggaran merupakan proses atau
metode untuk mempersiapkan suatu anggaran.” ( 2010 : 69 )
Sedangkan menurut Dedi Nordiawan, dkk dalam
bukunya menyatakan bahwa : “Anggaran dinyatakan sebagai
pernyataan mengenai estimasi kerja yang hendak dicapai
selama periode tertentu dalam ukuran finansial.” ( 2010 : 69 )
Aggaran dapat diketahui sebagai rencana yang
disusun secara sistematis dalam bentuk angka yang meliputi
seluruh kegiatan perusahaan dalam periode tertentu yang akan
datang.
a. Pencairan dana
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
definisi pencairan dana adalah suatu tindakan atau kegiatan
menyalurkan, mengeluarkan, merealisasikan, atau kegiatan
menguangkan dan memperbolehkan mengambil dana
berupa uang tunai yang disediakan untuk suatu keperluan
tertentu.
SP2D atau Surat Perintah Pencairan Dana adalah
surat yang dipergunakan untuk mencairkan dana lewat
bank yang ditunjuk setelah SPM diterima oleh BUD.
SP2D adalah spesifik, artinya satu SP2D hanya
dibuat untuk satu SPM saja. SP2D dapat diterbitkan jika:
Pengeluaran yang diminta tidak melebihi pagu
anggaran yang tersedia.
Didukung dengan kelengkapan dokumen sesuai
peraturan perundangan
b. Surat Perintah Membayar (SPM)
35
Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
55 Tahun 2008 disebutkan bahwa Surat Perintah
Membayar yang selanjutnya disingkat SPM adalah
dokumen yang digunakan/diterbitkan oleh pengguna
anggaran/kuasa penggunaanggaran untukpenerbitan Surat
Perintah Pencairan Dana (SP2D)atas beban pengeluaran
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah (DPA-SKPD). Selanjutnya dokumen SP2D
digunakan sebagai dasar pencairan dana yang diterbitkan
Bendahara Umum Daerah (BUD) berdasarkan SPM.
c. Standar Operasional Prosedur ( SOP )
Menurut Istyadi Insani (2010 : 1 ), dalam bukunya
yang berjudul Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah :
“ Standar Operasional Prosedur sebagai pedoman
pelaksanaan administrasi perkantoran dalam rangka
peningkatan pelayanan.”
Sedangkan menurut Arini Tathagati ( 2015 : 1 )
Standar Operasional Prosedur ( SOP ) adalah : “Dokumen
yang menjabarkan aktivitas operasional yang dilaksanakan
sehari-hari, dengan tuhuan agar pekerjaan tersebut
dilaksanakan secara benar, tepat, dan konsisten, untuk
menghasilkan produk sesuai standar yang telah ditetapkan
sebelumnya”.
Pada intinya, SOP mengatur bagaimana proses
pekerjaan dilakukan seharihari sebagai pedoman agar
pekerjaan tersebut berjalan dengan baik dan memberikan
hasil yang baik sesuai yang diinginkan.
d. Pencairan Langsung ( LS )
Menurut Peraturan Menteri Keuangan Indonesia
tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Nomor
36
190/PMK.05/2012 menyebutkan Pencairan Anggaran
dengan metode langsung adalah sebagai berikut : ”
Pembayaran Langsung yang selanjutnya disebut
Pembayaran LS adalah pembayaran yang dilakukan
langsung kepada Bendahara Pengeluaran/penerima hak
lainnya atas dasar perjanjian kerja, surat keputusan, surat
tugas atau surat perintah kerja lainnya melalui penerbitan
Surat Perintah Membayar Langsung”.
3.2.2 Metode Pelaporan
Penulis menggunakan metode perbandingan, dimana penulis
membandingkan perbedaan pencairan dana Sebelum dan pada saat
terjadinya pandemic covid-19.
3.2.3 Proses Pencairan Dana SP2D
a. Proses Pencairan dana Sebelum Pandemi Covid-19
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 190/PMK.05/2012
per 29 Nopember 2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, berikut ini
merupakan garis besar dokumen yang harus disertakan pada saat
pengajuan pencairan dana APBN ke KPPN.
Dokumen yang harus dilampirkan pada SPM oleh satuan kerja
(satker) ketika mengajukan Surat Perintah Membayar (SPM) pada
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Larantuka, yaitu :
SPM untuk Pembayaran langsung (LS) Belanja Pegawai
1. Gaji Induk :
SPM 2 lembar beserta Arsip Data Komputer (ADK)nya;
a) Daftar Perubahan Data Pegawai beserta ADK
Perubahan Data Pegawai (PRB);
b) ADK Gaji (GPP);
c) Surat Setoran Pajak (SSP);
d) Daftar Rekening Terlampir (penerima lebih dari 1
pegawai);
37
e) Apabila pegawai baru (CPNS): ADK kirim pegawai
baru (.krm) setelah SK,SPMT, data keluarga direkam
pada aplikasi GPP dengan lengkap dan benar.
f) Bila Pegawai Baru Pindahan: ADK kirim pegawai baru
(.krm)
2. Kekurangan Gaji :
a) SPM 2 lembar beserta Arsip Data Komputer
(ADK)nya;
b) Daftar Perubahan Data Pegawai beserta ADK
Perubahan Data Pegawai (.PRB);
c) ADK Gaji (.GPP);
d) Surat Setoran Pajak (SSP)
e) Daftar Rekening Terlampir (penerima lebih dari 1
pegawai);
3. Gaji Susulan :
Gaji Susulan Pegawai Pindahan/Baru (Jika belum pernah
masuk Gaji Induk):
a) SPM 2 lembar beserta Arsip Data Komputer
(ADK)nya;
b) Daftar Perubahan Data Pegawai beserta ADK
Perubahan Data Pegawai (.PRB);
c) ADK Gaji (.GPP);
d) Surat Setoran Pajak (SSP)
e) Daftar Rekening Terlampir (penerima lebih dari 1
pegawai);
38
c) Daftar Perubahan Data Pegawai beserta ADK
Perubahan Data Pegawai (PRB);
d) ADK Gaji (GPP);
e) Surat Setoran Pajak (SSP)
f) Daftar Rekening Terlampir (penerima lebih dari 1
pegawai);
4. Gaji Bulan Ke-13:
a) SPM 2 lembar beserta Arsip Data Komputer
(ADK)nya;
b) Daftar Perubahan Data Pegawai beserta ADK
Perubahan Data Pegawai (PRB);
c) ADK Gaji (GPP);
d) Surat Setoran Pajak (SSP)
e) Daftar Rekening Terlampir (penerima lebih dari 1
pegawai);
5. Gaji Terusan:
a) SPM 2 lembar beserta Arsip Data Komputer (ADK)nya
dan Uraian dalam SPM mencantumkan gaji terusan ke-
berapa dan bulan gaji terusan dimaksud;
b) Daftar Perubahan Data Pegawai beserta ADK
Perubahan Data Pegawai (PRB);
c) ADK Gaji (GPP);
d) Surat Setoran Pajak (SSP)
e) Daftar Rekening Terlampir (penerima lebih dari 1
pegawai);
6. Uang Muka Gaji :
a) SPM 2 lembar beserta Arsip Data Komputer
(ADK)nya;
b) Daftar Perubahan Data Pegawai beserta ADK
Perubahan Data Pegawai (.PRB);
c) ADK Gaji (.GPP);
39
d) Daftar Rekening Terlampir (penerima lebih dari 1
pegawai);
7. Uang Lembur
a) SPM 2 lembar beserta Arsip Data Komputer (ADK)nya
dan Uraian dalam SPM menyebutkan bulan
pelaksanaan lembur beserta nomor dan tanggal SPK
Lembur;
b) Surat Setoran Pajak (SSP)
8. Uang Makan
a) SPM 2 lembar beserta Arsip Data Komputer (ADK)nya
dan Uraian dalam SPM menyebutkan bulan uang
makan yang dimintakan;
b) Surat Setoran Pajak (SSP)
9. Honorarium Tetap (Honor 51)/Vakasi/Tunjangan
Profesi/Tunjangan Tambahan Penghasilan Non Sertifikasi /
Uang Kehormatan, dsb:
a) SPM 2 lembar beserta Arsip Data Komputer (ADK)nya
dan Uraian dalam SPM menyebutkan bulan uang
makan yang dimintakan;
b) Surat Setoran Pajak (SSP)
40
Gambar 1
41
sebelum terjadinya covid-19 satker sendiri yang datang mengantar
SPM ke KPPN Larantuka dan pelayanannya secara tatap muka.
Tetapi pada saat terjadinya pandemic covid-19 seperti saat ini
maka proses Pencairan dana SP2D tidak dilakukan secara tatap
muka tetapi dengan bantuan teknologi. Salah satunya yaitu dengan
menggunakan bantuan aplikasi e-SPM.
1. Pengertian aplikasi e-SPM
Aplikasi e-SPM adalah aplikasi berbasis web yang
digunakan sebagai sarana penyampaian Dokumen Elektronik
Kontrak, Dokumen Elektronik RPD Harian, Dokumen
Elektronik Gaji, Dokumen Elektronik SPM, Dokumen
Elektronik LPJ ke KPPN.
Dasar Hukum Dasar hukum Aplikasi e-SPM adalah:
1) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 177/PMK.05/2017
tanggal 27 Nopember 2017, tentang Pelaksanaan
Piloting Penerapan Tanda Tangan Elektronik dan
Penyampaian Dokumen Elektronik melalui Aplikasi
Surat Perintah Membayar Elektronik
2) Surat Dirjen Perbendaharaan Nomor S-11830/PB/2017
Tanggal 29 Desember 2017 Hal Standar Operasional
Prosedur KPPN Dalam Rangka Pelaksanaan Piloting
Penerapan Tanda Tangan Elektronik dan Penyampaian
Dokumen Elektronik Melalui Aplikasi Surat Perintah
Membayar Elektronik (SOP Piloting e-SPM).
2. Kelebihan dan kelemahan aplikasi eSPM
Tentu saja aplikasi eSPM merupakan salah satu solusi yang
sangat tepat dalam proses pencairan dana pada KPPN
Larantuka ditengah Pandemi Covid-19. Tetapi dalam
prakteknya penulis melihat adanya kelebihan dan kekurangan
dari aplikasi eSPM ini, diantaranya :
Kelebihan Aplikasi e-SPM
42
1) Mengurangi kontak langsung sehingga Resiko
penyebaran covid-19 bisa diredam atau dikendalikan
2) Menghemat waktu dan biaya untuk datang ke KPPN
Larantuka
3) mempermudah satker maupun KPPN melakukan fungsi
pelaksanaan APBN
4) Bentuk ADK dan dokumen lampiran di Aplikasi eSPM
cukup menggunakan softcopy, tanpa ada keharusan
untuk dicetak. Dengan menggunakan softcopy,
penggunaan kertas akan berkurang.
43
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengalaman kegiatan magang di Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN) Larantuka selama 20 hari, praktikan
mendapatkan banyak ilmu dan gambaran dalam dunia kerja. Melalui
kegiatan magang memberikan pembelajaran kepada mahasiswa untuk
menerapkan ilmu yang selama ini didapatkan di bangku perkuliahan untuk
dipraktikan dan diterapkan di dunia kerja nyata. Tentunya kegiatan
magang dilakukan di perusahaan atau instansi yang terkait dan sesuai
dengan jurusan mahasiswa agar mendapatkan feedback antara perusahaan/
instansi dengan mahasiwa magang.
Dalam melaksanakan magang di KPPN Larantuka praktikan
mendapat beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1) Memahami kegiatan yang dilakukan oleh keempat seksi yang ada
di KPPN Larantuka. Kerja sama dan adanya saling keterkaitan
antar seksi berjalan sesuai dengan prosedur sehingga aktivitas
pelayanan perbendaharaan di KPPN Larantuka dapat berjalan
dengan lancar.
2) Proses pencairan dana yang dilakukan oleh KPPN Larantuka telah
berjalan sesuai dengan peraturan dan SOP yang berlaku sehingga
uang Negara dapat tersalurkan sesuai tepat sasaran.
3) Alur atau proses Pencairan SP2D sebelum dan Pada Saat terjadinya
pandemic Covid-19 sebenarnya sama. Perbedaannya yaitu terletak
pada pelayananya, dimana sebelum terjadinya covid-19 satker
sendiri yang datang mengantar SPM ke KPPN Larantuka dan
pelayanannya secara tatap muka. Tetapi pada saat terjadinya
pandemic covid-19 seperti saat ini maka proses Pencairan dana
SP2D tidak dilakukan secara tatap muka tetapi dengan bantuan
44
teknologi. Salah satunya yaitu dengan menggunakan bantuan
aplikasi e-SPM.
4.2 Saran
Kegiatan magang di KPPN Larantuka memberikan pengalaman
kerja nyata bagi praktikan. Dalam hal ini tidak ada saran mengenai kinerja
aktivitas pelayanan perbendaharaan di KPPN Larantuka karena semua
tugas telah berjalan sesuai dengan SOP yang berlaku serta profesionalisme
dan etos kerja yang diterapkan oleh semua pegawai KPPN Larantuka.
Namun disini praktikan sedikit memberikan saran atau masukan
kepada pihak KPPN Larantuka dan Kampus mengenai :
1) Bagi pihak KPPN Larantuka
Mengenai Pembagian seksi bagi peserta
magang.Dengan adanya penerapan WFH maka pembagian
tugas / rolling tugas bagi peserta magang menjadi
terbatas.Selain itu singkatnya waktu magang memerlukan
pembagian waktu menjadi tantangan tersendiri.
2) Bagi pihak Kampus Jurusan Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nusa Cendana
Waktu pelaksanaan magang kiranya di perpanjang
tidak hanya satu bulan saja, agar mahasiswa lebih
mengeluarkan potensi yang ada serta dapat mengenal lebih
jauh tentang keadaan dunia kerja.
45
DAFTAR PUSTAKA
Website https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/larantuka/id/
46
Lampiran 1 – Surat Permohonan Ijin Magang
47
48
Lampiran 2 – Surat Tugas
49
50
Lampiran 3 – Laporan Aktivitas Magang
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
Lampiran 4 – Aplikasi e-SPM
62
63
Lampiran 5 – Laporan Daftar SP2D Per Satker
64
Lampiran 6 – Daftar SP2D
65
Lampiran 7 – Surat Perintah Membayar (SPM)
66
Lampiran 8 – Surat Setoran Pajak (SSP)
67
Lampiran 9 – Absensi Kehadiran
68
Lampiran 10 – Absensi Pulang
69
Lampiran 11 – Pertemuan Mingguan Kepegawaian Via Zoom
70
Lampiran 11 – Hari Terakhir Magang
71