Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH Formatted: Line spacing: 1.

5 lines

PLTU DAN ANALISA NERACA MASSA

DAN ENERGY BALANCE

Formatted: English (U.S.)

Formatted: Font: (Default) Times New


Roman, 12 pt

Formatted: English (U.S.)


Formatted: Left, Line spacing: 1.5 lines
Formatted: Line spacing: 1.5 lines

Formatted: English (U.S.)

Formatted: English (U.S.)


Formatted: Left, Line spacing: 1.5 lines
Disusun Oleh : Formatted: Line spacing: 1.5 lines

Adam Satriyansyah
Adi Wicaksono

Adik Bela Jannahti

Ardhi Handryan Nugroho

Ario Dwi Prabowo

Formatted: Left, Line spacing: 1.5 lines

PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI Formatted: Line spacing: 1.5 lines

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2012 Formatted: English (U.S.)

Formatted: English (U.S.)

Formatted: Line spacing: 1.5 lines

Formatted: English (U.S.)


Formatted: Left, Line spacing: 1.5 lines
Formatted: Centered, Line spacing: 1.5 lin

KATA PENGANTAR

pPuji syukur kami panjatkan ke hadirat allah swt yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
pltu dan analisa massa dan energi ini. makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas
mata kuliah keseimbangan energi dan juga sebagai acuan dalam presentasi.
Kkami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.

Hharapan kami, makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk lebih
memahami tentang salah satu alat pengukuran yaitu multimeter.

Kkami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar kedepannya kami dapat
menjadi lebih baik.

Penyusun

Formatted: Left

Formatted: English (U.S.)


Formatted: Left
pendahuluanPENDAHULUAN Formatted: English (U.S.)

Ppembangkitan uap merupakan gabungan yang komplek dari ekonomiser, ketel uap, Formatted: Indent: First line: 0.5"

pemanasan udara, pemanasan ulang dan pemanasan lanjut yang berfungsi mengubah air
jenuh menjadi uap panas lanjut dengan tekanan dan suhu yang tinggi. kKetel uap ( boiler )
adalah bagian utama dari pembangkit uap, dimana air ( pada cairan jenuh ) diubah menjadi
uap jenuh. Secara fisik ketel uap tidak mudah dibedakan dari ekonimiser, namun istilah ketel
uap kadang-kadang digunakan dalam leteratur untuk keseluruhan pembangkit uap. Secara
umum distribusi panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar sebagai berikut : Formatted: English (U.S.)

Gambar 1 diagram pembangkit uap pada boiler


Dari kegunaanya pembangkit uap terdiri dari dua jenis yaitu : Formatted: Indent: First line: 0.25"

1. pembangkit uap utilitas

– adalah pembangkit uap yang digunakan ubtuk instalasi pembangkit daya


listrik

– yang menghasilkan uap panas lanjut dengan tekanan diatas 130 bar dan suhu
540 °c

– bahan bakar yang digunakan adalah serbuk batu bara dan minyak maupun gas

– kapasitas terbesar 125 – 1250 kg/s

2. pembangkit uap industri5nergy5n

– adalah pembangkit uap yang digunakan untuk industri5nergy5n, misal5nergy


industri5nergy5n rokok, tekstil, petrokimia, semen, dll

– uap yang dihasilkan adalah uap jenuh dengan tekanan sampai 105 bar

– bahan bakar : sampah, kayu, ampas tebu, minyak, batu bara, dan sebagainya

– kapasitas sampai 125 kg/s

Pada dasarnya pembentuk uap sendiri itu bermula pada ketel atau boiler. Berdasarkan Formatted: Indent: First line: 0.25"

jenis laluannya boiler/ketel dibagi menjadi dua jenis antara lain :

1. Ketel pipa api

Adalah suatu ketel dimana gas gas panas hasil pembakaran dilalukan melalui pipa api
yang dibenamkan di dalam air, sehingga terbentuk uap di luar pipa. Gas -– gas panas hasil
pembakaran bahan bakar di dalam dapur, meninggalkan dapur dan masuk di dalam pipa
pipa yang dibenamkan di dalam air, selanjutnya gas panas dibuang ke cerobong asap dan
air di luar pipa yang telah menerima panas berubah menjadi uap. Ketel pipa api ini
biasanya digunakan untuk mendapatkan kuantitas uap yang lebih banyak. Formatted: English (U.S.)
2. Ketel pipa air

• Ssuatu ketel dimana gas-gas panas hasil pembakaran mengalir diluar pipa-pipa Formatted: Indent: Left: 0.25", First line:
0.25", No bullets or numbering
yang berisi air agar terjadi sirkulasi alami. Dengan ketel pipa air ini akan menghasilkan
uap dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan ketel pipa api. Ddua lemari air
( penaik dan penurun dihubungkan ke tangki (drum) oleh pipa pipa air ). Bbila pipa-pipa
dipanasi, air yang di dalam pipa akan berubah menjadi uap, karena massa jenis uap lebih
kecil dari massa jenis air maka melalui lemari penaik, uap masuk kedalam tangki. Begitu
pula air dari drum melalui lemari penurun akan turun mengalir ke pipa air, demikian
seterusnya sehingga tebentuk uap.
Selain pada ketel ada perangkat penghasil uap yang lainnya yaitu ekonomiser. Formatted: Indent: First line: 0.5"

Ekonomiser atau ekonomisator adalah penukar kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu
air dari air umpan yang akan dimasukkan ke dalam drum ketel uap dengan memanfaatkan gas
yang keluar dari pemanas lanjut / pemanas ulang. Istilah ekonomisator digunakan pada masa
lalu karena gas yang dibuang ke cerobong masih memiliki suhu yang tinggi akan
menimbulkan kerugian besar dalam ketersedian maupun efisiensi

Air Preheater

Air preheater adalah penukar kalor yang digunakan untuk memanaskan udara pembakaran
yang akan dimasukkan ke dalam dapur, dengan memanfaatkan gas yang keluar dari
ekonomiser yang akan dibuang ke cerobong

Superheater

Super heater dapat juga diartikan sebagai pemanas lanjut. Pemanas lanjut dan pemanas ulang
berfungsi mengubah uap basah ( uap jenuh ) yang keluar dari turbin uap menjadi uap kering.
Uap basah di alirkan melalui pipa pipa uap yang dibenamkan ke dalam api. Pemanas lanjut
dan pemanas ulang terbuat dari pipa pipa dengan diameter luar 1 : 3 inch. Pipa pipa ini tidak
diberi sirip karena sirip menyebabkan tegangan thermalnya meningkat dan pembersihannya
menjadi sulit.

Uap dan Pembentukannya Formatted: Font: Bold

Untuk mengubah energi panas kedalam usaha mekanis diperlukan zat kerja yaitu bahan yang
dapat diisi panas yang dilepas oleh bahan bakar. Zat kerja tersebut untuk sementara
menyimpan energi panas kemudian digunakan untuk menggerakan sebuah mesin untuk
menghasilkan usaha mekanis. Uap adalah zat kerja yang baik sebab memiliki sifat:

1. dapat menyimpan sejumlah besar energi7nergy

2. dapat diprodusi dari air yang murah dan mudah diperoleh

3. dapat dipergunakan untuk tujuan pemanas setelah tugasnya sebagai zat kerja selesai.

4. pembuatan uap dilakukan pada tekanan konstan


Pembakaran unsur-unsur bahan bakar

Pembakaran ialah reaksi kimia (persenyawaan) antar unsur-unsur bahan bakar dengan Formatted: Indent: First line: 0.25"

oksigen disertai pelepasan panas dengan temperatur tinggi. Pembakaran sempurna terjadi bila
semua unsur-unsur bahan bakar terbakar dan semua dilepaskan. Hal ini hanya dapat
terlaksanan secara teoritis. Dua hal yang dapat mendorong apa sebab pembakaran harus
sempurna :

• bahan bakar mahal, sehingga pembakaran yang tidak sempurna (efisien) berarti
pemborosan

• pembakaran tak sempurna menimbulkan polusi udara

Keperluan udara teoritis per kg bahan bakar

• udara di dalam pembakaran pada hakekatnya adalah oksigen yang diperlukan dalam
pembakaran

• di udara kandungan oksigen 21%, nitrogen 79% (berdasarkan perbandingan volume)


sedangakan berdasarkan perbandingan masa oksigen 23%, nitrogen 77%

• keperluan udara teoritis per 1kg bahan bakar dapat dirumuskan :

ath = 11.56 Cc + 34.5 (Hh – Oo/8) + 4.32 Ss

keterangan

ath : udara teoritis yang diperlukan dalam pembakaran Formatted: Font: Not Bold

Cc : kandungan karbon di dalam bahan bakar Formatted: Font: Not Bold

Hh : kandungan hidrogen8nergy8n di dalam bahan bakar Formatted: Font: Not Bold


Formatted: Font: Not Bold
Oo : kandungan oksigen di dalam bahan bakar Formatted: Font: Not Bold
Formatted: Font: Not Bold
Ss : kandungan sulfur di dalam bahan bakar Formatted: Font: Not Bold
Formatted: Font: Not Bold
Keperluan udara aktual9nergy dalam setiap kg bahan bakar

Untuk menghasilkan pembakaran yang sempurna diperlukan udara lebih dalam pembakaran
yang dikenal dengan exses air ( α ) Keperluan udara aktual / kg bahan bakar :

aak = α . ath

Massa udara yang dibutuhkan dalam pembakaran actual

Didefinisikan sebagai perkalian keperluan udara aktual dalam setiap kg bahan bakar dengan
laju aliran massa bahan bakar yang digunakan dirumuskan :

mu = aak . mb

Kapasitas pembangkit uap

• banyaknya uap yang dihasilkan per jam ( ton/jam )

• total panas yang dibutuhkan untukmengubah air menjadi uap

Formatted: Font: (Default) Times New


Roman, 12 pt

keterangan :

• qu = panas yang diserap untuk penguapan air

• mu = laju aliran massa yang dihasilkan

• hu = entalpi uap

• ha = entalpi air pengisi ketel

Turbin uap

Turbin uap adalah pesawat penggerak mula yang berfungsi mengubah energi potensial uap
menjadi energi mekanik. Bagian – bagian turbin uap
1. rotor

Adalah bagian turbin uap yang berfungsi untuk mengubah energi kinetik menjadi energi
mekanik.

1. nozel

Adalah bagian turbin uap yang berfungsi untuk mengubah energi10nergy potensial menjadi
energi10nergy kinetic.

2. rumah turbin

Berfungsi untuk menempatkan nozel, rumah bantalan tekan, rumah bantalan jurnal, rumah
sumbat depan, rumah sumbat belakang, dsb .

Siklus Rankine

Formatted: Line spacing: 1.5 lines


Siklus Rankine adalah siklus termodinamika yang mengubah panas menjadi kerja. Panas
disuplai secara eksternal pada aliran tertutup, yang biasanya menggunakan air sebagai fluida
yang bergerak. Siklus ini menghasilkan 80% dari seluruh energi listrik yang dihasilkan di
seluruh dunia. Siklus ini dinamai untuk mengenang ilmuwan Skotlandia, William John
Maqcuorn Rankine.

Siklus Rankine adalah model operasi mesin uap panas yang secara umum ditemukan di
pembangkit listrik. Sumber panas yang utama untuk siklus Rankine adalah batu bara, gas
alam, minyak bumi, nuklir, dan panas matahari.

Siklus Rankine kadang-kadang diaplikasikan sebagai siklus Carnot, terutama dalam


menghitung efisiensi. Perbedaannya hanyalah siklus ini menggunakan fluida yang
bertekanan, bukan gas. Efisiensi siklus Rankine biasanya dibatasi oleh fluidanya. Tanpa
tekanan yang mengarah pada keadaan super kritis, range temperatur akan cukup kecil. Uap
memasuki turbin pada temperatur 565 oC (batas ketahanan stainless steel) dan kondenser
bertemperatur sekitar 30 oC. Hal ini memberikan efisiensi Carnot secara teoritis sebesar 63%,
namun kenyataannya efisiensi pada pembangkit listrik tenaga batu bara sebesar 42%.
Fluida pada Siklus Rankine mengikuti aliran tertutup dan digunakan secara konstan. Berbagai
jenis fluida dapat digunakan pada siklus ini, namun air dipilih karena berbagai karakteristik
fisika dan kimia, seperti tidak beracun, terdapat dalam jumlah besar, dan murah.

Terdapat 4 proses dalam siklus Rankine, setiap siklus mengubah keadaan fluida (tekanan
dan/atau wujud).

 Proses 1: Fluida dipompa dari bertekanan rendah ke tekanan tinggi dalam bentuk cair.
Proses ini membutuhkan sedikit input energi.
 Proses 2: Fluida cair bertekanan tinggi masuk ke boiler di mana fluida dipanaskan Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, 12 pt
hingga menjad uap pada tekanan konstan menjadi uap jenuh.
 Proses 3: Uap jenuh bergerak menuju turbin, menghasilkan energi listrik. Hal ini
mengurangi temperatur dan tekanan uap, dan mungkin sedikit kondensasi juga terjadi. Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, 12 pt
 Proses 4: Uap basah memasuki kondenser di mana uap diembunkan dalam tekanan
dan temperatur tetap hingga menjadi cairan jenuh.

Formatted: Font: (Default) Times New


Roman, 12 pt

Gambar Siklus Rankine

Dalam siklus Rankine ideal, pompa dan turbin adalah isentropic, yang berarti pompa dan Field Code Changed

turbin tidak menghasilkan entropi dan memaksimalkan output kerja. Dalam siklus Rankine Field Code Changed

yang sebenarnya, kompresi oleh pompa dan ekspansi dalam turbin tidak isentropic. Dengan
kata lain, proses ini tidak bolak-balik dan entropi meningkat selama proses. Hal ini
meningkatkan tenaga yang dibutuhkan oleh pompa dan mengurangi energi yang dihasilkan
oleh turbin. Secara khusus, efisiensi turbin akan dibatasi oleh terbentuknya titik-titik air
selama ekspansi ke turbin akibat kondensasi. Titik-titik air ini menyerang turbin,
menyebabkan erosi dan korosi, mengurangi usia turbin dan efisiensi turbin. Cara termudah Field Code Changed
Field Code Changed
dalam menangani hal ini adalah dengan memanaskannya pada temperatur yang sangat tinggi.

Formatted: Font: (Default) Times New


Roman, 12 pt

Gambar Diagram T-S Siklus Rankine

Efisiensi termodinamika bisa didapatkan dengan meningkatkan temperatur input dari siklus.
Terdapat beberapa cara dalam meningkatkan efisiensi siklus Rankine yaitu siklus regeneratif
dan dengan Reheat.

Siklus Rankine dengan Reheat

Dalam siklus ini, dua turbin bekerja secara bergantian. Yang pertama menerima uap dari
boiler pada tekanan tinggi. Setelah uap melalui turbin pertama, uap akan masuk ke boiler dan
dipanaskan ulang sebelum memasuki turbin kedua, yang bertekanan lebih rendah. Manfaat
yang bisa didapatkan diantaranya mencegah uap berkondensasi selama ekspansi yang bisa
mengakibatkan kerusakan turbin, dan meningkatkan efisiensi turbin.

Siklus Rankine regeneratif

Konsepnya hampir sama seperti konsep pemanasan ulang. Yang membedakannya adalah uap
yang telah melewati turbin kedua dan kondenser akan bercampur dengan sebagian uap yang
belum melewati turbin kedua. Pencampuran terjadi dalam tekanan yang sama dan
mengakibatkan pencampuran temperatur. Hal ini akan mengefisiensikan pemanasan primer.
Efisiensi Siklus Rankine

Formatted: Font: (Default) Times New


Roman, 12 pt, Bold

Formatted: English (U.S.)


Formatted: Justified

Neraca kalor pembangkit uap

Dalam satu reaksi pembakaran bahan bakar akan menghasilkan panas hasil pembakaran
tersebut, untuk suatu bahan bakar dengan nilai kalor bahan bakar Nk dan laju aliran massa
bahan bakar ṁbb, didapatkan nilai panas yang dihasilkan sebagai :

Pada hukum kekekalan energi, maka didapat rumus energi masukan = energi keluaran. energi
masukan adalah energi yang diberikan bahan bakar per jam.

qb = mb . nkb . (kj/jam) Formatted: Centered


Sedangkan energi keluaran adalah energi yang keluar dari hasil pemaDan energy panas yang
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar tersebut akan didistribusikan atas :nasan. Terdiri dari

1. Energi yang dugunakan untuk menguapkan air ( ekonomiser, ketel, super heater ) Formatted: English (U.S.)

a. Panas ke ekonomiser. Formatted: Indent: Left: 0.5", Numbered +


Level: 4 + Numbering Style: a, b, c, … + Sta
( ) at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 1.75"
Indent at: 2"
Atau Formatted: No bullets or numbering

( )
1.b.Panas ke superheater. Formatted: Indent: Left: 0.5", Numbered +
Level: 4 + Numbering Style: a, b, c, … + Sta
at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 1.75"
qu = mu [hu – ha] ( ) Indent at: 2"
Formatted: Centered
Formatted: Font: Not Bold

2. rugi pPanas yang hilang bersama gas buang. Formatted: English (U.S.)
Formatted: English (U.S.)
Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, 12 pt

( )

Formatted: Font: Italic, English (U.S.)

3. rugi- rugi panas lain-lainDistribusi panas yang lain.

ql= qb – qu – qgb Formatted: Centered

Panas yang terdistribusi ke uap :

Diagram Sankey
Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, 12 pt
Formatted: Font: Not Bold, English (U.S.)

Formatted: English (U.S.)


Formatted: Line spacing: 1.5 lines
Formatted: Font: (Default) +Body (Calibri)
Formatted: Font: (Default) +Body (Calibri),
Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, English (U.S.)
Formatted: Font: 12 pt, Font color: Black
Formatted: Superscript
Formatted: Font: 12 pt, Font color: Black
Formatted: Font: 12 pt, Font color: Black
Formatted: Font: 12 pt, Font color: Black
Formatted: Font: 12 pt, Font color: Black
Formatted: Font: 12 pt, Font color: Black
Formatted: Font: 12 pt, Font color: Black
Formatted: Font: 12 pt, Not Bold, Font colo
Black
Formatted: English (U.S.)
Contoh Pengambilan Data Neraca Massa dan Energy Balance
Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, 12 pt, Font color: Black
Pada contoh pengambilan data suatu PLTU berbahan bakar batu bara dengan nilai kalor Formatted: Line spacing: 1.5 lines

bahan bakar , Nk = 5580 kJ/kg didapatkan data sebagai berikut : Formatted: Font: (Default) Times New Rom
Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, 12 pt, Font color: Black
, kita ambil sampel dari boiler pada PLTU Suralaya Unit 5.
Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, 12 pt, Not Bold, Font color: Black
Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, Not Bold
Data temperatur data temperature :
Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, 12 pt, Not Bold, Font color: Black
Formatted: Font: (Default) Times New Rom
o Formatted: Font: (Default) Times New
- Temperatur sekitar = 30 0 C Roman, 12 pt, Not Bold, Font color: Black
- Temperatur ruang bakar = 35 oC0C Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, Not Bold
o
- Temperatur udara keluar ketel = 374 C0 C Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, 12 pt, Not Bold, Font color: Black
Data bahan bakar (batu bara) :
Formatted: Font: (Default) Times New Rom
Unsur kimia dalam batu bara sesuai analisa ultimate Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, 12 pt, Not Bold, Font color: Black
Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, Not Bold
C = 53,62 % Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, 12 pt, Not Bold, Font color: Black
H2 = 3,33 % Formatted: Font: (Default) Times New Rom
O2 = 14,18 % Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, Not Bold
N2 = 1,07 % Formatted: Font: (Default) Times New Rom
S = 0,6 % Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, 12 pt, Not Bold, Font color: Black
Abu/ask = 3,75 % Formatted: Font: Not Bold

Uap air/ Moisture = 23,62 % Formatted: Font: (Default) Times New


Roman, 12 pt, Not Bold, Font color: Black
Abu dan kotoran lain = 6,9 % Formatted: Font: (Default) Times New Rom

% C dalm abu = 38,24 % Formatted: Font: (Default) Times New


Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Rom
Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Rom
Formatted: Font: (Default) Times New
Data analisa gas bekas : Roman, Not Bold
Cp = 3.111 kJ/kgK Formatted: Font: (Default) Times New Rom
o Formatted: Font: (Default) Times New
Tgb = 85 C Roman, Not Bold, Font color: Auto
Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, Not Bold
Pembakaran dengan excess air 10 %. Coal flow pada 307 ton/jam, dan pressure steam drum Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, English (U.S.)
pada 179 bar, dan uap dialirkan ke superheater sehingga keluar berupa uap superheater
Formatted: Line spacing: 1.5 lines
dengan temperature 200 oC. Air untuk feed water masuk dengan temperature 30 oC yang Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, 12 pt, Font color: Black
o
dialirkan melewati ekonomiser sehingga keluar sudah bertemperatur 80 C, dengan Cp air Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, 12 pt, Not Bold, Font color: Black
tersebut 2.34 kJ/kgK. Tentukan :
a. Energy balance unit tersebut. Formatted: Line spacing: 1.5 lines,
Numbered + Level: 1 + Numbering Style: a,
b. Efisiensi boiler. c, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligne
at: 0.25" + Indent at: 0.5"
c. Diagram sankey.
Formatted: Indent: Left: 0.5", Line spacing
1.5 lines
Penyelesaian : Formatted: Font: Italic
Formatted: Line spacing: 1.5 lines

= 307 ton/jam = 85.3 kg/s


= 85.3 x 5880 = 501564 kJ/kg
ath = 11.56 C + 34.5 (H – O/8) + 4.32 S Formatted: Font: Not Bold, Font color: Auto

ath = 11.56 (0.5362) + 34.5 (0.0333 – 0.1418/8) + 4.32 (0.006) Formatted: Left

ath = 6.762

excess air 10 % , α = 1.1

aak = 1.1 x 6.762 = 7.438


Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, Not Italic

= 7.438 x 85.3 = 634.49 kg/s

= 85.3 + 634.49 = 719.79 kg/s

( ) Formatted: Font: (Default) Times New


Roman, Not Italic

= 634.49 x 2.43 x (80 – 30) = 78184.04 kJ/kg

( ) Formatted: Font: (Default) Times New


Roman, Not Italic

adalah hg pada tekanan steam drum 179 bar = 2517.85 kJ/kg

adalah h uap superheater, P 179 bar, T 200 oC = 2829 kJ/kg Formatted: Superscript
Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, Not Italic
= 634.49 x (2829 – 2517.85) = 197960.88 kJ/kg

( ) Formatted: Font: (Default) Times New


Roman, Not Italic

= 719.79 x 3.111 x (85 – 30) = 118681.13 kJ/kg

[ ] Formatted: Font: (Default) Times New


Roman, Not Italic

= 501564 – [78184.04 + 197960.88 + 118681.13] = 106737.95 kJ/kg


Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, 12 pt, French (Reunion)
a. Energi balance :
Formatted: List Paragraph, Left, Numbered
Level: 1 + Numbering Style: a, b, c, … + Sta
at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0.25"
Input (kJ/kg) % Output (kJ/kg) % Indent at: 0.5"

Qeko = 78184.04 15.59 Formatted: Font: (Default) Times New


Roman, 12 pt, French (Reunion)
Q bahan bakar = Qsup = 197960.88 39.47 Formatted: Centered, Space After: 0 pt
100
501564 Formatted Table
Qgb = 118681.13 23.66
Formatted: Centered, Space After: 0 pt
Qr = 106737.95 21.28 Formatted: Centered, Space After: 0 pt
Total = 100 Formatted: Centered, Space After: 0 pt
Formatted: Centered, Space After: 0 pt
Formatted: Left
Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, 12 pt
b. Efisiensi = [ Qu/Qbb ] x 100 %
Formatted: List Paragraph, Left, Numbered
Level: 1 + Numbering Style: a, b, c, … + Sta
at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0.25"
Indent at: 0.5"
Formatted: Left

Formatted: Font: (Default) Times New


Roman, Not Italic

Formatted: Font: (Default) Times New


Roman, Not Italic

c. Diagram sankey Formatted: List Paragraph, Left, Numbered


Level: 1 + Numbering Style: a, b, c, … + Sta
at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0.25"
Indent at: 0.5"
Formatted: Font:
Formatted: Font: (Default) Times New Rom
Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, English (U.S.)
Formatted: Centered, Line spacing: 1.5 lin

CO2 17,87 % Formatted: Font: (Default) Times New Rom

O2 2,4 %
CO 9 %
N2 70,73 %
*) Data parameter boiler :
- main steam flow 1850 t/h
- coal flow ( total 6 Mill) 307 t/h
- Pressure steam dream 179 bar → hg = 2517, 85 KJ/Kg
- Data parameternya lainnya terlampir dalam ASME form
Dengan dta – data tersebut di atas nantinya kita dapat melakukan perhitungan untuk
menentukan neraca kalor dan juga performansi dari boiler.
- Menentukan nilai kalor dari batu bara (sesuai dengan rumus Dulong) Formatted: Font: (Default) Times New Rom

Formatted: Default, Centered


Formatted: Font: (Default) Times New Rom
Formatted: Centered, Line spacing: 1.5 lin
Gross Calorifie Value (GCV)
GCV = 33.820. C + 143.050 (H-0/8) + 9304.S KJ/Kg batu bara Formatted: Default, Centered

Nett Calorifie Value (NCV) Formatted: Centered, Line spacing: 1.5 lin

NCV = 33820. C + 121.840 (H-0/8) +9304.S


Maka, NCV = 33820. (0,5362) + 121840. ( 0,033-0,1418/8) + 9304. (0,006)
= 20.045, 71 KJ/Kg
GCV = 33820. (0,5362) + 143050.( 0,033 – 0,1418/8)+9304. (0,006)
= 20.375,104 KJ/kg
Jumlah batu bara yang diperlukan untuk menghasilkan 1 kg steam : Formatted: Default, Centered

Formatted: Font: (Default) Times New Rom

Formatted: Font: (Default) Times New Rom

Atau 6,02 Kg steam untuk setiap 1 kg batu bara. Formatted: Font: (Default) Times New Rom
Formatted: Centered, Line spacing: 1.5 lin
Panas yang diserap oleh boiler/ketel (Qout)
Qout = m uap x hg@dmm
= 6,02 x 2517,85 KJ/Kg
= 15.157,45 KJ/Kg
Dengan demikian efisiensi ketel uap .
*) Menggunakan energi spesifik gross (GCV) Formatted: Default, Centered

Formatted: Font: (Default) Times New Rom

*) menggunakan energi spesifik Nett (NCV) Formatted: Font: (Default) Times New Rom
Formatted: Font: (Default) Times New Rom

Formatted: Font: (Default) Times New Rom

Perhitungan losses atau panas yang terbuang Formatted: Font: (Default) Times New Rom
Formatted: Centered, Line spacing: 1.5 lin
1) Kerugian uap air di dalam batu bara

= Wm (4,2 (100-t) + 2257 + 2,01 (T-100)) KJ/Kg


Dimana : Wm = massa aktual uap air dalam bahan bakar
t = Temperatur ruang bakar
T = Temperatur gas keluar ketel
Maka :
= 0,2362 (4,2 (100-35)+2257+2,01(374-100))
= 727,67 KJ/Kg Formatted: Default, Centered

Formatted: Font: (Default) Times New Rom

Formatted: Font: (Default) Times New Rom


Formatted: Centered, Line spacing: 1.5 lin
2) Kerugian akibat uap air akibat terbakarnya hydrogen
= H2 x 9 (4,2(100-t)+2257+2,01(T-100))
= 0,0333 x 9 (4,2(100-35)+2257 +2,01 (374-100))
= 923,29 KJ/Kg Formatted: Default, Centered
Formatted: Font: (Default) Times New Rom

Massa karbon / kg batu bara = 0,5362 Kg Formatted: Font: (Default) Times New Rom
Formatted: Centered, Line spacing: 1.5 lin
Total karbon yang tidar terbakar jadi abu = 0,069 x 0,3824 = 0,02638 Kg
Massa karbo yang terbakar :
= massa karbon total – massa karbon tidak terbakar
= 0,5362 – 0,02638
= 0,5098 Kg
Karbon yang terbakar harus dikoreksi dengan kandungan sulfur.
= 0,5098 + 0,006/2,67dimana 2,67 merupakan faktor koreksi = 0,512 Kg
Sehingga :
Massa gas kering tiap 1 kg batu bara yang terbakar :
W = 9,6 Kg x 0,512
W = 4,915 Kg
Maka, kerugian panas yang dibawa ke cerobong /kg batu bara
= W. (T-t). 1,01
= 4,915. (374-35).1,01
= 1683,03 KJ/Kg
Formatted: Default, Centered

Formatted: Font: (Default) Times New Rom

Formatted: Font: (Default) Times New Rom


Formatted: Centered, Line spacing: 1.5 lin
4) kerugian adanya uap air dalam udara pembakaran
berdasarkan tabel psychrometry ditunjukkan untuk setiap Kg udara kering terdapat uap air
sebesar 0,0127 Kg
massa udara kering untuk proses pembakaran batu bara basah yaitu : Formatted: Default, Centered

Formatted: Font: (Default) Times New Rom

Formatted: Font: (Default) Times New Rom

Massa air yang menguap/kg batu bara basah Formatted: Font: (Default) Times New Rom
Formatted: Centered, Line spacing: 1.5 lin
W = 0,6840 . 0,0127 Kg
W = 0,008687 Kg
Kerugian air dalam udara :
= W. 2,01. (T-t)
= 0,008687. 2,01. (374 – 35)
= 5,9 KJ/Kg Formatted: Default, Centered

Formatted: Font: (Default) Times New Rom

Formatted: Font: (Default) Times New Rom


Formatted: Centered, Line spacing: 1.5 lin
5) kerugian karbon akibat pembakaran tidak sempurna
Formatted: Default, Centered

Formatted: Font: (Default) Times New Rom

Formatted: Font: (Default) Times New Rom


Formatted: Centered, Line spacing: 1.5 lin
6) Kerugian karena kabon dalam abu
Formatted: Default, Centered
Formatted: Font: (Default) Times New Rom

Formatted: Font: (Default) Times New Rom


Formatted: Centered, Line spacing: 1.5 lin
7) Kerugian yang disebabkan oleh radiasi dan hal2 yang tidak dapat dihitung
Kerugian radiasi :
= 100% - (efisiensi) – (rugi –rugi yang ada)
= 100% - 74 % - (3,57 +4,53 +8,26 +0,029+2,07+0,042)%
=7,5%
Atau dalam bentuk panas
= 7,5 % x 20375,104
= 152,81 KJ/Kg Formatted: Default, Centered

Neraca panas sistem boiler/ ketel uap PLTU suralaya unit 5 Formatted: Centered, Line spacing: 1.5 lin

Uraian KJ/Kg %
- Panas yang diserap ketel 20.375,104 74
- Rugi uap air di udara 727,67 3,57
- Rugi uap air di H2 923,29 4,53
- Rugi panas ke cerobong 1.683,07 8,26
- Rugi uap air di udara pembakaran 5,9 0,029
- Rugi akibat pembakaran tdk sempurna 422,05 2,07
- Rugi karena karbon dalam abu 8,654 0,042
- Rugi radiasi dan yang lainnya 152,81 7,5 Formatted: Default, Centered

PEMBAKARAN
Formatted: Font: (Default) Times New Rom

Formatted: Font: (Default) Times New Rom


Formatted: Centered, Line spacing: 1.5 lin
Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, 12 pt
Formatted: Font: (Default) Times New Rom
Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, 12 pt
Formatted: Font: (Default) Times New Rom
Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, 12 pt
Formatted: Font: (Default) Times New Rom
Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, 12 pt
Formatted: Font: (Default) Times New Rom
Dari grafik terlihat bahwa kerugian minimum ( heat loss minimum) terjadi pada harga excess Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, 12 pt
air sekitar 22 % Formatted: Font: (Default) Times New Rom
2) Yang mempengaruhi pembentukan asam sulfat : Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, 12 pt
Formatted: Font: (Default) Times New Rom

S + O2 → SO2 Formatted: Font: (Default) Times New


Roman, 12 pt
SO2 + ½ O2 → SO3 Formatted: Font: (Default) Times New Rom

SO3 + H2O → H2SO4 (asam sulfat) Formatted: Centered, Space After: 0 pt, Li
spacing: 1.5 lines
Bila T 0C gas buang pada cerobong ≤ den point H2SO4 akan membentuk deposit dan akan Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, 12 pt
menempel pada logam elemen air heater yang dapat mengakibatkan elemen air heater korosi. Formatted: Font: (Default) Times New Rom
Cara mengatasi : Formatted: Centered, Line spacing: 1.5 lin
Formatted
1. Mencegah pengembunan H2SO4 dengan mengusahakan agar temp 0C flue gas yang akan
Formatted: Default, Centered
melalui air heater selalu lebih tinggi dari den point asam sulfat (H2SO4) yaitu > 1400C. Formatted: Font: (Default) Times New Rom

2. Membersihkan jelaga – jelaga hasil pembakaran dengan melakukan soot blowing. Formatted: Centered, Line spacing: 1.5 lin
Formatted
Formatted: Font: (Default) Times New Rom
Formatted

3) Kandungan bahan bakar batu bara Formatted: Font: (Default) Times New Rom
Formatted
- Carbon : 70 % berat
Formatted: Font: (Default) Times New Rom
- Hydrogen : 15 % berat Formatted
Formatted: Font: (Default) Times New Rom
- Sulfur : 2 % berat
Formatted
- Oksigen : 6,5 % berat Formatted: Font: (Default) Times New Rom
- Nitrogen : 4,5 % berat Formatted
Formatted: Font: (Default) Times New Rom
- Moisture : 1,5 % berat
Formatted
- Ash : 0,5 % berat Formatted: Font: (Default) Times New Rom
Formatted
a) Kebutuhan udara teoritis dalam satuan Kg/Kg. BB Formatted: Font: (Default) Times New Rom
Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, 12 pt
Formatted: Default, Centered
Formatted: Font: (Default) Times New Rom

Formatted: Font: (Default) Times New Rom


Formatted: Centered, Line spacing: 1.5 lin
b) Kebutuhan volume udara pembakaran dalam satuan liter
Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, 12 pt
Formatted: Default, Centered
Formatted: Font: (Default) Times New Rom

Formatted: Font: (Default) Times New Rom


Formatted: Centered, Line spacing: 1.5 lin
Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, 12 pt
c) Gas nitrogen keluar ceerobong dalam satuan kg/100 kg.bb
Formatted: Font: (Default) Times New Rom
76,8 x Umin + N2 dalam bahan bakar Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, 12 pt
= 76,8 x 13,024 + 4,5
Formatted: Font: (Default) Times New Rom
= 1004,745 kg/100kg.BB Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, 12 pt
d) Gas hasil pembakaran sempurna dalam satuan kg/kg.BB dan kg/100.kg.BB
Formatted: Font: (Default) Times New Rom
Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, 12 pt
Formatted: Font: (Default) Times New Rom
Formatted: Font: (Default) Times New
Roman, 12 pt
Formatted: Default, Centered
Formatted: Font: (Default) Times New Rom

Formatted: Font: (Default) Times New


Roman, 12 pt, Font color: Black
ANALISA DAN KESIMPULAN Formatted: English (U.S.)
Formatted: Default, Centered

1. Analisa Formatted: List Paragraph, Left, Line spacin


1.5 lines, Numbered + Level: 1 + Numberin
Dari contoh permasalahan yang dibahas dan perhitungan yang dilakukan didapatkan Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment:
Left + Aligned at: 0.25" + Indent at: 0.5"
panas hasil pembakaran bahan bakar yang dapat didistribusikan pada uap memiliki Formatted: List Paragraph, Left, Line spacin
1.5 lines
prosentase 55.06 % dari jumlah panas yang dihasilkan. Masih banyak panas yang
terbuah melalui gas buang, yaitu sekitar 23.66 %, yang hilang oleh rugi – rugi
konveksi pada saluran penampang distribusi panas juga masih tinggi, 21.28 %.
2. Kesimpulan. Formatted: List Paragraph, Left, Line spacin
1.5 lines, Numbered + Level: 1 + Numberin
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan beserta analisanya dapat disimpulkan bahwa Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment:
Left + Aligned at: 0.25" + Indent at: 0.5"
masih banyak energy panas yang bisa dimanfaatkan pada gas buang sebelum gas itu Formatted: List Paragraph, Left, Line spacin
1.5 lines
dipastikan harus dibuang. Karena disini belum menggunakan suatu reheater, mungkin
dengan penambahan reheat akan dapat memaksimalkan pemanfaatan panas hasil
pembakaran bahan bakar tersebut.

Anda mungkin juga menyukai