Mata merupakan salah satu jenis alat optik yang dimiliki manusia atau pun hewan. Dengan mata, manusia atau
hewan dapat melihat benda-benda. Namun, untuk melihat ini, diperlukan cahaya. Jadi percuma kita memiliki mata
namun tidak ada cahaya. Ini seperti kita berada didalam ruang yang gelap gulita, maka mata kita tidak bisa melihat
apapun termasuk melihat tangan kita sendiri. Mata manusia terdiri dari 4 jenis yaitu mata normal, mata rabun jauh
(miopi), mata rabun dekat (hipermetropi), dan mata presbiopi. Berikut adalah penjelasan singkat tentang jenis-jenis
mata yang disebutkan tadi.
Mata Normal
Mata dapat dikatakan normal jika semua cahaya baik yang berasal dari jarak dekat (titik dekat mata) atau dari dari
jarak jauh yang masuk ke dalam mata maka oleh lensa mata dikumpulkan tepat diretinanya.
Keterangan:
P = kekuatan lensa (Dioptri)
f = fokus lensa (m)
s = jarak benda (m)
s' = jarak bayangan (m)
Catatan:
f (+) jika lensa cembung dan f(-) jika lensa cekung.
s' selalu negatif dan s = tak hingga.
Untuk mengatasi mata ini, menggunakan lensa cembung sedemikian sehingga cahaya/benda yang berasal dari titik
dekat mata normal (berjarak 25 cm) oleh lensa cembung bayanganya diletakkan pada titik dekat mata rabun dekat.
Cahaya yang berasal dari jarak 25 cm oleh lensa cembung dikumpulkan diretina
Benda yang berasal dari titik dekat mata normal bayangannya diletakkan pada titik dekat mata rabu dekat
Jadi ketika mata rabun dekat melihat benda dekat dengan menggunakan lensa cembung, maka yang ia lihat adalah
bayangannya, bukan benda aslinya. Agar lensa cembung dapat meletakkan bayangan benda di titik dekat rabun
dekat maka hal ini tergantung kekuatan lensanya. Jadi perlu dihitung berapa besar kekuatan lensa dengan rumus
kekuatan lensa (lihat rumus pada mata rabun jauh).
Mata Presbiopi
Mata presbiopi tidak dapat melihat benda-benda dekat dan tidak dapat melihat benda-benda jauh. Cara mengatasi
mata ini dengan menggunakan lensa bifokal (cembung cekung). Lensa cembung digunakan untuk mengatasi mata
rabun dekat dan lensa cekung digunakan untuk mengatasi rabun jauhnya. Jadi disini kita harus menghitung satu per
satu kekuatan lensanya dengan menggunakan rumus kekuatan lensa.
Pembahasan:
Diketahui:
s’ = –50 cm (s’ selalu negatif)
s = 25 cm
Ditanya: jensi lensa dan f = ...
Jawab:
Jawaban: a
Nomor 2
Seseorang penderita hipermetropi memiliki titik dekat 50 cm hendak membaca pada jarak baca normal. Orang
tersebut memerlukan kacamata berkekuatan...
a. – 2 Dioptri
b. – ½ Dioptri
c. + ½ Dioptri
d. + 2 Dioptri
e. + 4 Dioptri
Pembahasan:
Diketahui:
s’ = –50 cm (s’ selalu negatif)
s = 25 cm
Ditanya: P = ...
Jawab:
Nomor 3
Seseorang bermata miopi hanya dapat melihat benda yang jelas paling jauh jaraknya 50 cm. Kekuatan lensa
kacamata yang harus digunakan agar orang tersebut dapat melihat jelas pada benda-benda jauh adalah...
a. 2 Dioptri
b. 4 Dioptri
c. 1 Dioptri
d. – 4 Dioptri
e. – 2 Dioptri
Pembahasan:
Diketahui:
s’ = – 50 cm (s’ selalu negatif)
s = (tak hingga)
Ditanya: P = ...
Jawab:
Jawaban: e
Nomor 4
Seseorang tidak dapat melihat jauh dengan jelas. Dia disarankan dokter memakai kacamata – 1 D. Titik jauh mata
adalah...
a. 50 cm
b. 75 cm
c. 100 cm
d. 200 cm
e. tak hingga
Pembahasan:
Diketahui:
P = – 1 D
s = tak hingga
Ditanya: s’ = ...
Jawab:
Jawaban: c
Nomor 5
Seorang penderita presbiopi mempunyai titik dekat 50 cm dan titik jauh 2,5 m. Kekuatan lensa yang harus
digunakan adalah...
a. 2 D dan – 0,4 D
b. 2 D dan 0,4 D
c. 2,5 D dan – 2 D
d. 4 D dan – 2 D
e. 4 D dan – 4 D
Pembahasan:
Diketahui:
s’ = – 50 cm (rabun dekat)
s = 25 cm (rabun dekat)
s’ = – 2,5 m (rabun jauh)
s = tak hingga
Ditanya P = ...(rabun dekat dan rabun jauh)
Jawab:
Jawaban: a