Surat bukti yang merupakan pernyatean belaka deri orang-
orang yang memberi pernyataan tanpa diperiksa di persidangan
(PLU), tidak mempunyai kekuatan pembuktian epecapa (tidak
dapat disamakan dengan keraksian),
PUTUSAN
Reg. No.3901 K/Pat/1985.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN
YANG MAHA ESA
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah mengambil
pputusan sebagai berikut dalam perkara:
1. Johan alias Amani Potar Nadeok, bertempat tinggal di Simpang
Tiga Lumban Sitintong, Kecamatan Pangururan, Kebupaten
‘Tapanuli Utara;
2. Andreas Podi Nadeak, bertempat tinggal di Kampung Tahuan
Kecamatan Pangururan, Kabupaten Tapanuli Utara dalam hal
ini keduanya memberi kuasa kepada Pangeran Pardede, SH.
Pongacara berkantor di Jalan Darussalam Gang Sekolah No. 2
Medan pemohon-pemohion kasasi dahulu pars Tereugat-pem=
banding;
smelawah :
Anju Simalango,
Nat Marsaur boru Sinurat, kedvanya bertempat tinggal di Kare
Pung Tahuan, Negeri dan Kecamatan Pangurursn Kabupaten
‘Tapanuli Utara termohon-termohon kasasi dahtulu para Peng.
eugat-terbanding;
‘Mahkamah Agung tersebut;
‘Membaca suratsurat yang bersangkuten;
Menimbang bahwa dari suratsurat tersebut temyata bahwa se-karang termohon-ermohon kasasi sobagsi Penggugat-penggugat asl
{elsh menggugat sekarang pemohon-pemohon Kasai sebagai Tersuss.
‘ergugat asi di muka persidangan Pongadilan Negeri Tarutung. pads
Pokoknya ates dali-ialil,
bahwa kampung/Huta Tahuan adulah hak mili bersama dari Peng:
sueat-penggugat asi sebagai turunan dari Panotari Simslango sesutt
engan daftar buku bius Samosirtanggal 6 Juli 1908 serta surat pemys,
fan dari Rajaraja Adat Bius Pangururan/Sisangkae Horbo tertangyal
4 Nopember 1983 yang telah dilegalisir Hakim Pengadilan. Negeri
Tarutung yang turun temurun dimiliki sempai pada Penggugat-penas
st asl dan batas-batas Kampung tesebut jelas terperinal dalam guest
aha mengenai tanah Huta terperkara juga telah pernah Penggugat-
Penggugat asi gjuken gugatan ke Pengadilan Negeri Tarutung denean
No.122/Perdate/1976 yang putusennys pada pokoknya menyatabon
bata Penagueatpenggugat ast adalah Tunggane ni Hute di Kempung
‘erperkara dan seloku ahlivaris dari Panotari Simalango;,
bahwa karena Tergugat-tergugat asli merasa tidak puas atas putusen
Pengadilan Negeri Tarutung tersebut, lal mereka naik banding, don
putusan Pengedian Negeri Tarutung dikuatkan oleh Pengadian ‘Tinget
Medan;
bata atas putusan Pengodilan Negeri ersebut Tergugattergugat
ali juga merasa tidak puas lalu mengajukan kasasi, dan putusan Meh
Kamah Agung pada pokoknya : Menerima permohonan pemohon
pemohon kastsi dan aergadil sendin, yang membatelken, orton
Pangedilan Tinggi Medan tanggal 23 Desember 1978 No.278/Perd)
\978/PT-Mdn dan putusan Pengadilan Negeri Tarutung tanggal 20 Me
1277 No.122/Perdata/1976/PN. dan menystakan gugaten Penggugat
tidak dapat diterima;
bahwar yang menjadi alasan Mahkemah Agung tidak menerima
fugatan | Penggugat-ponggusst asi dalam pertimbangennya adalah,
behwa sebelum Penggugat dalam mengajukan gugatan untuk ditentia
kan sebagai pemilik deri Kampung Tahuan, seharusnya ia terlebih
dahulu membuktiken bahwa dia adalah Raja Huta dalam hal ini men
adi wewenang Kepslakepsla Adat oleh Karena Tergugatergugst
sii menyangkal Penggugat-pengguget ali sebagai Raja Huta.
bahwa dengan adanya pertimbangandari Mahkamah Agung tersebut,
make Penggugat-penggugat asi mendapatkan pembuktiannye ialah
berupe pemyatean-pemyetaan dari Rajaaje Adat Bius Pengururan/
Sisangkes Horbo yang telah dilegalisi Pengadilian Negeri Tarutung
2dengan No.65/1983/PN.Trt tersebut, dan kemudian lalu Penggugat-
Denggueatasli mengajukan euentan in
bbahwa berdasarkon uriansuraian tersebut di ates Pengguget asal
mohon agar Pengadilan Negeri Tarutuag mengambil putusan sebagai
berikut .
|. Menerima gugat Penggugat untuk seluruhnya;
2, Menyatakan sebagai hukum bahwa Huta/kampung Tahuen terpe-
‘kara beserta tanam-tanaman di atasnya adalah hak milk Pengsugat-
enggugat selaku Raja Huta stau Tunggane Huta sebagai shliwaris
dari Panotar\ Simalango;
3. Menghukum Tergugat-tergugat ateupun orang lain yang memakei
iak dari Tergugat-tergugat untuk melepaskan haknya dari tanah/
Kampung terperkara guna leluasa dimiliki dan diusahai oleh Peng:
Buget-pnagugat;
4. Menghukum Tergugat-tergugat untuk membayar biaya perkara yang
timbul;
5. Menjalankan keputusan dapat berjalan eras kendatipun Tergupat-
tergugst menyatakan verzet, banding dan kesasi aiss putusen;
behwa tethedap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Tarutung telah
mengambil putusan, yaitu putusannya tanggel 27 Juni 1984 No.23/
PuL.G/1983/PNTRT.PGR yang amamya berbunyi sebagai berikut
|. Mengabulkan gugat Penggugat untuk sebehagian,
2, Menyatakan sebagai hukum bahwe Huta/Kampung Tehuan ter-
Perkara beserta tanamen-tenaman di atesnya adaleh hak milik
Pensgugat-penggugat selaku Raje Huta atau Tunggane Huts sebagai
ahlivaris dari Penotari Simalango;
3, Menghukum Tergugat-tergugat ateupun orang lain yang memaksi
hak Tergugat-tergugat untuk melepaskan haknye dari tanah kan
ppung terperkara guna leluase dimiliki dan diusahat oleh Peneguaat.
enggugat;
4. Menghukum Tergugst-tergugat_membayar ongkos perkara sebesar
Rp. 110.000, (seratus sepuluh ribu rapiah);,
5. Menolai’gugat selebihnya;
putusan mana dalam tingkat banding atas permohonan para Tergugat
felah dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Medan dengan putusannya
‘tanggal 13 Mei 1985 No.136/Perd/1985/PT.MDN;
bbahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada ‘Tere
suat-tergugat-Pembanding pada tenggal 10 Juni 1985 kemudian ter
hhadapnya oleh Tergugat-terguget-Pembanding dengan perantaraan
‘kussanye khusus, berdasarkan surat kuasa khusus tanggel 6 Juni 1985
3disjukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 19 Juli 1985,
agalmana temnyata dari akte permohonan kesasi No.14)KS/198S)
PN. yang dibuat oleh Panitera Perkara Pengadilan Negeri Medan,
Permohonan mana Kemudian disusul oleh memori kasasi yang memuat
alesinalasan yang diterime di kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut
pada tanggal 19 Juli 1985;
Dahwe setelah itu oleh Penggugat-penggugat-Terbanding yang pada
tanggel 30 Juli 1985 telah diberitahu tentang memori kasasi dati Ter-
sugatergugetPembanding diajukan jawaban memori kasasi yeng
dliterima di Kepaniteraan Pengacilan Negeri Tarutung pada tanggal 10
‘Agustus 1985;
Meniimbang, bahwa walaupun perkara kasasi ini diperiksa dan dic
utus pada waktu Undang-Undang No.14 tahun 1985 sudah berleku,
‘amun oleh karena pemberitahuan isi putusan dan permohonan kasosl
telah dilskuken,sebelum Undsng-Undang yang baru tersebut beta,
aka diberlakuken tenggeng-tenggang waktu kesasi menurut Undang,
Undang yang lama (Undang-Undang No.1 tahun 1950);
Menimbang, bahwa permohonan kesasi a quo besertaalasanvelasan
ya yang telah diberitahuken kepada pihaie lawan dengan seksame di,
juken dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam
Undang-Undang, make oleh Karena itu permohionan kas tersebut
formil dspat diterima;
Menimbang, bahwa keberatan-keberaten yang digjukan oleh pe-
mohon kasasi dalam memori kasasinya tersebit pada pokoknya ialah
4. bahwa Pongadiden Tinget vegitu saja mengambil alih putvsan Pe-
agadilan Negeri tanpa meneliti dan membahas dengan seksama
Semus dail dan alat bukti yang dimajukan kedua belah pihak di
dalam perkara ini schinggs putusen yang diambil tidak memenuhi
rasa Keadilen dan kepatutan, Karena melihat dan meneii
bbahasan gugatan Penggugat asal dalam perkara ini, yang menjadi
pokok permasalahan adalah penentuen behwa Penggugat asal adalah
Raja Hute/Kampung dari Huta terperkera, Seharusnya Penggugat
asal dalam petitum deri gugatennya memintakan suetu ketetapan
tersendiri, bahwa Penggugat asal adalah Raja Huta dari Hute ter.
erkara di mana namun ternyata delam petitumnya hal itu tidak
Gimintakan oleh Penggugat asal. Sehingga seharusnya gugat tidak
dikabuiken meskipun demikian temyata judex facti telah menetap-
kan behwa Penggugat ascl menjadi Raja Huta terperkara dengan
dasar bukti Pl, P.2 dan P.3 dan hal itu bertentangan dengan
esar hukum pembuktian,Bahwa bilamana diteliti surat besluit dan surat bius P.1 dan P.2
i sana tertulis Panatori Nadeak yaitu marga dari Tersugat asa,
sedang bukti P.IM adalah berupa pernyataan yang dilakukan dj
war persidangan Pengadilan Negeri tanpa disumpah, schingga
‘dentitas diri dari si pemberi pernyataan sebagai Reja Huta sangat
diragukan kebenarannya. Karena itu surat besiuit dan surat bius
bukti Pl dan P.ll tidak dapat dipergunakan sebagai alat bukti
luntuk menentukan marga Simalango sebegai Raja Huta dari Huta
terperkara. Dengan demikian tafsiran judex facti mengenai ist
dari putusan Mahkamah Agung di mane seolah-olah Penggueat asal
dapat membuktikan disinya sebagai Raja Huta tidak dapat diper-
tahanken kebenarennya, Maksud dari putusan Mahiamah Agung
falah agar Pengaugat asal dapat bertindak sebagai Penggugat sebagai
Raja Huta terperkara Pengguget asal pribadi haruslah Raja Huta
yang berarti mewakili seluruh warga kampung dan hal inilah yang
hharus terlebih dahulu dibuktikennya. Ternyata Pengguga: asa! tidak
emah dapat membuktiken hak atau pemniikan atas Huta terperke.
ra tersebut;
2. Bahwa judex facti tidek melaksanakan hukum, Karena putusinnya
bertentangan dengan jurisprudensi Mahkemah Agung R.1 No.239 K/
Sip/1960 tanggal 24 Agustus 1960 dan putusan Pengedilan Tingei
Medan No.258/Perd/1957/PT:MDN tertanggal 25 Oktober 1957
vyang berbunyi
Hak atas huta tidak dapat digugat antara oknum-oknum perseroang-
fn di siuks Pempidilan, olen karena yang berwenang memutuskan
hak atas Huta ada di tangan persekutuan hukum, yang terdiri daz
para penduduk kampung secara bersama. Perselisihan tentang hak
tas satu Huta di tanah Batak tidak menuipaken perkara perdata
Karena itu tidak menjadi wewenang Pengedilan untuk memutuskan-
‘ye sebagaimana halnya dalam perkara ini;
Menimbang:
‘mengenai keberatan ad. 1 dan ad.
Dahwa Keberatan ini dapat dibenarkan, Karena judex facti telah
salah menerapkan hukim karene tidak secara seksame mempertimbang-
kan semua fakta yang ditemukan dalam persidangan. Jika dalil gugat
dihubungkan dengan bukti-bukti yang ditemukan di dalam persidangan,
‘temyata dalil gugat hanya didukung oleh surat bukti P. III yakni berupa
surat pernyataan dari Pengetug Adat yeng dilegalisir Pengadilan Nege:i
3Tarutung, yang menjelaskan bahwa Penggugat adalah sipungke Huta
ddan pemilik Huta terperkara. Akan totapi ike buktiP. 11 terebut éiuji
dengan alatalat bukti yang lain, surat but P, THI dimaksud sama sekali
lumpuh kekuatan pembuktiannye:
bahwa spabila surat bukti P. III tersebut ditinjaw dari segi bentule
nya, maks secara formil surat bukti itu hanya pernyataan belaka dari
ofangoreng yang memberi pernyataan tanpa diperiksa di persidangen,
Ssehingga bukti P, Ill tersebut tidak mempunyai kekuatan pembuktian
apeapa (tidak dapat disamakan dengan kesaksian). Demikian juga surat
bukti P. IN itu bertentangen dengan surat-guret bukti yang lain, mau-
an dengen keterangan sabsisaksi yang diajukan Penggugat asa seperti
yang diuraiken dibawah ini:
~ Bahwa pada surat bukti P. 1, jelas ditogaskan nama Huta terperkara
adalah Nadeek Tahuan den daerahnya (landschapnya) beridentitas
“marga” Nadeak (Panotari Nadeak) bukan beridentitasken marga
malango;
~ Surat bukti P. III menjelaskan nama Raja ialah Panotari marge
Nadeak, bukan dari marge Simslango, jadi buken Panotari Si
malango;
~ Surat bukti T. IV, berupe putusan Groote rapat Pengurusan tanggal
14 September 1938 No.18, mengenai perkara sengketa antara marga
Nadeak dengen Simalango, diktumnye secara tegas menyebut,
bahws Huta Nadeak Tahuan (Huta terperkara) adalah hak pendak.
wa Sinuan Nadeak:
— Keempat saksi yang diajukan Tergugat asel, semua menjelasken
yang berhak tas Lingkungan tenah terperkara adalah "'Sisengkae
Horb
Dan adapun yang termasuk Sisengkae Horbo adalah marga Sim-
bolon,. Tamba, Silelahi dan Nadeak, jadi tidak termasuk marga
Simalango (marga, Penggugat asal) juga yeng berhak menerima
Jambami Huta, hanyaiah marga yeng termasuk kepada si Sangkae
Horbo;
— Penggugat asel sendiri dalam repliknya tanggal 14 April 1984
mengakui;
4. cksistensi (keberadzan) si Sengkae Horbo di kawasan tersebut
sebagai pemegang fungsi (fungsionaris adat);
, juga mengakui nama Huta terperkara adalah Nadeak Tahuan,
sehingga jelas kempung terperkare beridentitaskan den diper-
sonifikasikan kepada marga Nadeak (marea Tergugat asl);Dari fakta-fakta tersebut di atas dapat ditarik Kesimpulan
~ Panotari tidak terbukti bermarga Simalango seperti didatilkan Peng,
ugat asal, karena baik dari P.1 maupan PAL tertulis hahwa Panotari
manga Nadeak;
~ Bahwa harta terperkara, tidak benar bemnama Tabuan saja seperti
yang didalitkan Penggugat asal sebab setelah nema itu dibantah Ter-
Bugat asel, Penggugat asal sendiri mengakui Huta terperkara ber
nama Nadeak Tahuan,
Pengakuan itu dengan sendirinya memperkuat pembuktian bahwa
Huta terperkara benar hak dan milik marga Nadeak sepesti yang
tercantuin dalam bukti PJ, PII dan T.IV;
~ Bahwa dengan demikian, Pengeugat asal tidak mampu membukti
kan dali! gugatnya sebagai sipungia Huta dari Raja Hute, Oleh ka
ena itu Penggugat asal tidak berhak atas tanh terperkara dan se.
kaligus gugatan Penggugat-penggugat asal harus ditolek,
Menimbang, bahwa berdasarkan apa-yang dipertimbangkan di atas,
‘maka menurut pendapat Mahkemah Agung terdapat cukup alusan
tuntuk mergabulkan permohonan kesasi yang digjukan oleh pemohon-
Pemohon kasasi Johan alias Amani Patar Nadeak dan kawan tersebut
i ates, dan untuk membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Medan dan
Pengadilan Negeri Tarutung, sehinggs Mahkamah Agung akan meng-
adili sendiri perkara ini dengan putusan yang amamya berbunyi seperti
tersebut di bawah ini;
Menimbang, bahwa dalam perkera ini termohontermohon kasasi!
Penggugat asal sebagai pihak yang kalah harus dihukum untuk meme
bbayar semua biaye perkara baik yang jatuh dalem tingkat pervama dan
‘ingkat banding maupun dalam tingkat kasesi;
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 14 tahun
1970, Undengundang No.1 tahun 1950 dan Undang-Undang No. 14
tahun 1985 yang bersangkutan;
MENGADILI :
Mengabulkan permohonan kasisi dari pemohon-pemohon kasasi
Johan alias Amani Patar Nadeak dan Andreas Padi Nedeak tersebut;
Membataiken putusan Pengadilan Tinggi Medan tanggal 13 Mei
1985 No.136/Perd/198S/PT.MDN dan putusan Pengadilan Negeri
Tarutung tanggal 27 Juni 1984 No,123/Pdt.G/1983/PN.TRE.PGR:
7DAN MENGADILI SENDIRI:
Menolak gugatan Penggugat-penggugat;
Menghukum termofon-termohon kasasi/Pengeugat pengsugat asal
untuk membayar bieye perkara baik yang jatuh dslam tingkat pertama
dan tingkat banding maupun dalam tingkat kasasi yang dalam tingket
kasasi ini ditetapkan sebsnyak Rp. 20.000,~ (dua puluh ribu rupiah),
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawarstan Mahkamah
‘Agung pada hari Kamis tanggal 27 Oktober 1988 dengan Mohamad
Yahya Adiwimarts, SH. Hakim Agung yang ditunjuk oleh Ketua Mah
kamah Agung sebagai Ketua Sidang, M, Yahya Harahap, SH. dan Koher
asi Soemarno, SH. sebagai Hakimhakim Anggota dan diucapkan
dalam sidang terbuke pada hari : Selasa tanggal 29 Nopember serine
Sembilan ratus delapan puluh deisoan oleh Ketua Sidang terscbut
dengan dibadiri oleh M, Yanya Harahap, SH, dan Kohar Hari Soemar.
no, SH. Hakimakim Anggota, T.H. Sibarani, SH. Panitera Penggant!
dengan tidak dihadisi oleh kedua belah pikek,