Laprak 5 Perhitungan Antropometri - Kel2
Laprak 5 Perhitungan Antropometri - Kel2
Disusun Oleh:
2023
BAB V
5.1 Pendahuluan
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia kursi artinya sebagai tempat duduk berkaki
dan bersandaran” (1976:543) penggunaan kursi di Jawa mulai populer sejak zaman
kolonial Eropa, walaupun tercatat kursi-kursi dari daratan Cina sudah mulai digunakan
jauh sebelumnya. Latar belakang penggunaan kursi di Jawa sejak zaman Hindu, dimana
manusia mulai hidup bernegara, yaitu dengan mendirikan kerajaan. Raja ditetapkan
sebagai penguasa atau pengatur negara serta pemimpin agama.
Tempat duduk yang pada mulanya hanya merupakan lambang, dengan adanya
kedudukan raja maka berubah menjadi tempat duduk yang sebenarnya.
Kursi merupakan suatu produk yang sudah tidak asing dan sering kita temui dalam
kehidupan kita, kursi dapat kita jumpai disetiap tempat baik dalam rumah.
Kursi Tunggu / Umum adalah suatu produk yang berfungsi untuk tempat duduk
sekaligus sebagai meja. Pada produk ini memiliki ukuran standart kursi tunggu pada
umumnya akan tetapi sedikit lebih besar jika di banding dengan kursi biasa dan memiliki
komponen tambahan sebagai dasar perwujudan dari produk yang memiliki lebih dari satu
fungsi. Fungsi utama yang paling utama adalah sebagai tempat duduk, tempat menunggu
dan fungsi tambahan digunakan sebagai meja untuk melakukan pekerjaan lainnya misal
membaca atau tempat menaruh benda lainnya.
5.2 Produk
• Keamanan:Dengan adanya bahan metal, ini dapat membuat kokoh pada rangka
kursi tersebut dan juga pengelasan yang baik guna menjaga kualitas & kuantitas
produk.
• Kenyamanan:Kami Menambahkan sofa di bagian alas duduk dan juga bagian
bersandar agar terasa nyaman dan tidak pegal.
• Desain:Desain yang kita buat memiliki desain yang simple dan juga memiliki
nilai estetik.
• Kemudahan Penataan:Dengan system bor dan menggunakan baut untuk
pemasangannya ini sangat membantu untuk memudahkan saat pemindahan atau
saat pemeliharaan.
1. Tempat Bersantai
Pada umumnya,Kursi umum digunakan sebagai tempat duduk pengunjung
yang sedang jalan-jalan santai di perkotaan , terutama mereka yang Lelah atau
sekadar ingin beristirahat. Namun, ada juga orang suka duduk di kursi umum
hanya untuk melepas rasa penat sembari menikmati pemandangan kota.
Kursi umum tak hanya memiliki nilai fungsional, tetapi juga nilai estetika .
tak heran jika kita melihat kursi umum di design dengan semenarik mungkin.
b) Memiliki bahan yang sangat kuat dan juga rangka yang cukup kokoh untuk
menopang berat badan yang berat.
c) Kita menambah alas duduk dan juga tempat bersandar dengan sofa dengan
berbahan nyaman dan juga tahan lama, agar tidak membuat para pengguna
kesakitan saat berduduk dalam waktu yang lama maupun pendek.
d) Pemasangan untuk penataan Kursi Umum ini dengan cara Pengeboran
sehingga memudahkan untuk di pasang maupun dibongkar saat
pemeliharaan.
5.2.6 Dampak
Dampak Positif
Dampak Negatif
Data yang kami olah menunjukkan data dengan kualifikasi merupakan data yang
mencukupi atau Uji kecukupan data terpenuhi.Selain itu terdapat pula Uji keseragaman yaitu
menunjukkan apakah data yang diambil dalam jangkauan batas bawah maupun bawah
atas,sehingga data yang termasuk dalam rentang BKA dan BKB merupakan data Seragam.Dan
untuk ke-30 data merupakan data yang Seragam,oleh karena itu pernyataan tersebut data yang
dapat digunakan untuk mengukur perhitungan persentil
yang dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu persentil(5^th).(50^th),(95^th).Sesuai dengan
perhitungan yang sudah dilakukan maka bisa diketahui bahwa terdapat bermacam persentil
sesuai dengan dimensinya,yaitu memisalkan untuk populasi pengguna disabilitas yang
menggunakan kursi roda dan pengguna normal dengan bobot berat badan bisa menggunakan
ukuran persentil 95th sebesar 106,50 Kg,dan untuk tinggi badan menggunakan ukuran persentil
95-th adalah 183.00 cm dan untuk tinggi badan tegak(TBT) yaitu 183,00 cm dengan ukuran
persentil 95-th. Tinggi mata berdiri (TMB) menggunakan ukuran persentil 170,250. Tinggi lipat
lutut (TPL) menggunakan ukuran percentil 58.250,Jangkauan tangan (JT) menggunakan ukuran
percentil 92,00, dan Tinggi mata duduk (TMD) menggunakan ukuran persentil 131,450. Begitu
pula dengan ukuran persentil dari yang paling kecil menuju yang paling besar menunjukkan
seberapa lebar /panjang yang sesuai dengan besarnya pengukuran oleh setiap responden.
Dengan menggunakan keterangan dari data persentil tersebut maka bisa diambil pernyataan
bahwa dalam pengukuran untuk pembuatan produk lebih ditujukan dengan ukuran persentil
senilai 95-th yang berlaku bagi semua dimensi yang ada. Sehingga ukuran secara umum dapat
dibilang ukuran Ramp ini adalah medium atau all size.Keputusan pembuatan produk dengan
skala tersebut bertujuan agar bisa dipakai oleh kalangan penyandang disabilitas dan orang
normal yang akan di gunakan di tempat umum khususnya pengguna alat transportasi kota yang
menggunakan halte tanpa menganggu kenyamanan orang normal saat di gunakan nantinya.
Kemungkinan apabila produk rilis bisa juga menggunakan ukuran persentil yang bernilai 95-t
dengan ukuran yang big size diharap juga dapat melayani ukuran kursi roda penyandang
disabilitas yang berukuran sebesar itu.
5.4.2 Produk 2D dan 3D
5.5 Kesimpulan
Dari hasil desain Ramp halte untuk penyandang Disabilitas yang menggunakan kursi roda
sebagai berikut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: