Anda di halaman 1dari 11

PERANCANGAN PRODUK PUBLIC FACILITY:

HALTE KHUSUS PENYANDANG DISABILITAS


BERDASARKAN PENGUKURAN ANTROPOMETRI
Dosen Pengampu:
Ayudyah Eka Apsari, Dr.,S.T.,M.T

Disusun Oleh:

Danu Aditya (5220611072)

Hardenda L.K (5220611083)

Muhammad Naufal P.N (5220611107)

Muhamad Ferdi W (5220611122)

Surya Mandala (5220611125)

Husain Arafat (5220611040)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA YOGYAKARTA

2023
BAB V

5.1 Pendahuluan

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia kursi artinya sebagai tempat duduk berkaki
dan bersandaran” (1976:543) penggunaan kursi di Jawa mulai populer sejak zaman
kolonial Eropa, walaupun tercatat kursi-kursi dari daratan Cina sudah mulai digunakan
jauh sebelumnya. Latar belakang penggunaan kursi di Jawa sejak zaman Hindu, dimana
manusia mulai hidup bernegara, yaitu dengan mendirikan kerajaan. Raja ditetapkan
sebagai penguasa atau pengatur negara serta pemimpin agama.

Tempat duduk yang pada mulanya hanya merupakan lambang, dengan adanya
kedudukan raja maka berubah menjadi tempat duduk yang sebenarnya.

Kursi merupakan suatu produk yang sudah tidak asing dan sering kita temui dalam
kehidupan kita, kursi dapat kita jumpai disetiap tempat baik dalam rumah.

tinggal, kantor, maupun tempat umum. Hampir semua lapisan masyarakat


menggunakan fasilitas duduk ini untuk menujang aktifitasnya. Kursi sudah seharusnya
dirancang sesuai dengan anatomi tubuh manusia dan diharapkan bisa memberikan sikap
duduk lurus, tanpa mengakibatkan punggung menjadi lelah atau tersendatnya peredaran
darah pada kaki. (Fritz Wilkening, 1987:87).

Kursi Tunggu / Umum adalah suatu produk yang berfungsi untuk tempat duduk
sekaligus sebagai meja. Pada produk ini memiliki ukuran standart kursi tunggu pada
umumnya akan tetapi sedikit lebih besar jika di banding dengan kursi biasa dan memiliki
komponen tambahan sebagai dasar perwujudan dari produk yang memiliki lebih dari satu
fungsi. Fungsi utama yang paling utama adalah sebagai tempat duduk, tempat menunggu
dan fungsi tambahan digunakan sebagai meja untuk melakukan pekerjaan lainnya misal
membaca atau tempat menaruh benda lainnya.
5.2 Produk

5.2.1 Kursi Tunggu Umum

Gambar 1. Kursi umum 3D

5.2.2 Deskripsi Produk

• Keamanan:Dengan adanya bahan metal, ini dapat membuat kokoh pada rangka
kursi tersebut dan juga pengelasan yang baik guna menjaga kualitas & kuantitas
produk.
• Kenyamanan:Kami Menambahkan sofa di bagian alas duduk dan juga bagian
bersandar agar terasa nyaman dan tidak pegal.
• Desain:Desain yang kita buat memiliki desain yang simple dan juga memiliki
nilai estetik.
• Kemudahan Penataan:Dengan system bor dan menggunakan baut untuk
pemasangannya ini sangat membantu untuk memudahkan saat pemindahan atau
saat pemeliharaan.

5.2.3 Fungsi Produk

1. Tempat Bersantai
Pada umumnya,Kursi umum digunakan sebagai tempat duduk pengunjung
yang sedang jalan-jalan santai di perkotaan , terutama mereka yang Lelah atau
sekadar ingin beristirahat. Namun, ada juga orang suka duduk di kursi umum
hanya untuk melepas rasa penat sembari menikmati pemandangan kota.

2. Memperindah Tatanan Wilayah

Kursi umum tak hanya memiliki nilai fungsional, tetapi juga nilai estetika .
tak heran jika kita melihat kursi umum di design dengan semenarik mungkin.

3. Tempat Makan dan Minum


Kursi dan meja dapat di manfaatkan untuk tempat menikmati makan
maupun minum . jadi tidak perlu lagi repot-repot membawa tikar atau alas duduk .

5.3.4 Teknologi Produk


Teknologi yang kita gunakan pada Kursi Umum tersebut bertujuan agar memudahkan
para p untuk mengakses public facility dengan mudah,nyaman,aman sebagai berikut;

a) Kita memiliki Innovasi menempatkan meja di depan kursi, karena


seringkali kita melihat kursi umum tidak ada mejanya. Hal ini dapat
mempermudah bagi siapapun jika membawa barang yang cukup banyak
dan bisa diletakkan
di meja tsb.

b) Memiliki bahan yang sangat kuat dan juga rangka yang cukup kokoh untuk
menopang berat badan yang berat.

c) Kita menambah alas duduk dan juga tempat bersandar dengan sofa dengan
berbahan nyaman dan juga tahan lama, agar tidak membuat para pengguna
kesakitan saat berduduk dalam waktu yang lama maupun pendek.
d) Pemasangan untuk penataan Kursi Umum ini dengan cara Pengeboran
sehingga memudahkan untuk di pasang maupun dibongkar saat
pemeliharaan.

5.2.5 Manfaat Produk

Membuat para penggunanya mendapatkan manfaat kursi umum sebagaimana


mestinya dan juga dapat menjadi tembat untuk berteduh di saat hujan.

5.2.6 Dampak

 Dampak Positif

a) Memberi kenyamanan bagi pengunjung atau pengguna Kursi


Umum

b) Memberikan tempat berteduh dikala hujan

c) Kursi dapat dipindah kapanpun karena menggunakan system bor.

d) Memberikan keamanan karena memiliki rangka yang kuat

 Dampak Negatif

a) Perawatan yang cepat terkena korosi

b) Memakan Ruang yang cukup Luas

c) Bahan yang cukup berat

5.2.7 Dimensi Tubuh


Perancangan kursi ini menggunakan dimensi tubuh seperti :
1. Tinggi Duduk Tegak (TDT)
2. Lebar Bahu(LB)
3. Tinggi Popliteal(TPO)
4. Pantat ke Lutut(PKL).
Keempat dimenisi tubuh tersebut menjadi acuan dalam menentukan ukuran kursi umum.
5.3 Pengolahan Data
A. Pengolahan Data Antropometri
5.3.1 Data
Jenis Berat
No. Nama Usia TDT LB TPO PKL
Kelamin Badan
Muhammad 82 7 42 55
1 21 Laki-laki 57
Qiyanul Fikri
Muhammad 83 7 43 57
2 reza raihan 19 Laki-laki 62
akhmad
MUHANA 91 8 44 54
3 NAUFAL 18 Laki-laki 56
SUSILO
MUHIBB 90 6 47 54
4 19 Laki-laki 50
ZULFA
5 Nindy 20 Perempuan 39 81 7 40 51
Ones 89 8 47 60
6 kharisman 19 Laki-laki 62
telaumbanua
Putri 88 8 46 51
7 19 Perempuan 57
Handayani
Rahman Al 98 8 45 61
8 21 Laki-laki 67
Hadi
9 Rani Agustina 19 Perempuan 49 82 6 50 54
Rayhan Naufal 84 7 46 48
10 20 Laki-laki 51
Irianto
Rega 94 7 46 60
11 19 Laki-laki 101
Mardiyansah
Rendra Eka 90 6 46 55
12 19 Laki-laki 67
Mahardika
Restu Puguh 90 9 42 58
13 20 Laki-laki 64
Satruo
REYHAN 82 7 45 52
14 19 Laki-laki 58
RAWALTAMI
Reyvandra 83 6 41 51
15 19 Laki-laki 55
Setyaudy
Reza Ade 93 6 46 55
16 19 Laki-laki 72
Irmansyah
Ricardo Al 80 7 44 55
17 19 Laki-laki 48
Fatah
Syahrul Heru 20 Laki-laki 112 85 7 42 44
18
Maulana
Riduwanto MS 81 7 41 51
19 19 Laki-laki 52
Saragih
RIDWAN 84 8 42 56
20 DWI 20 Laki-laki 68
CANDRA
21 Ririn riyanti 21 Perempuan 50 86 6 47 58
Risqila nur 90 6 43 59
22 19 Laki-laki 70
aziz
Rivaldo 81 8 45 52
23 20 Laki-laki 65
Sitohang
Syahrul 19 Laki-laki 56 79 8 45 52
24
Hidayatullah
ROYHAN 80 8 43 54
25 BISMA 20 Laki-laki 60
SANJAYA
26 Rustamaji 20 Laki-laki 52 88 8 42 49
SAMAUAL 83 7 56 63
DHANI
27 19 Laki-laki 77
PUTRA
HARTONO
Singgih 87 6 45 53
28 19 Laki-laki 55
rifqysae
29 Siti Riyani 19 Perempuan 43 74 6 40 48
Syahla 88 7 46 58
Salsabila
30 20 Perempuan 73
Hasanatur
Rohmah

5.3.2 Uji Kecukupan Data

NO DIMENSI TUBUH x̄ SD N N' KET


1 Berat Badan 57 16,68 30 4,23 cukup
2 Tinggi Badan 167,77 8,78 30 4,23 cukup
3 LB 7,06 0,06 30 23,35 cukup
4 TDT 85,73 4,84 30 4,94 cukup
5 PKL 54,26 0,74 30 9,7 cukup
6 TPO 44,3 0,06 30 3,16 cukup

5.3.3 Perhitungan Persentil


B. Desain Produk

5.4 Hasil Dan Pembahasan

5.4.1 Analisis Persentil

Data yang kami olah menunjukkan data dengan kualifikasi merupakan data yang
mencukupi atau Uji kecukupan data terpenuhi.Selain itu terdapat pula Uji keseragaman yaitu
menunjukkan apakah data yang diambil dalam jangkauan batas bawah maupun bawah
atas,sehingga data yang termasuk dalam rentang BKA dan BKB merupakan data Seragam.Dan
untuk ke-30 data merupakan data yang Seragam,oleh karena itu pernyataan tersebut data yang
dapat digunakan untuk mengukur perhitungan persentil
yang dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu persentil(5^th).(50^th),(95^th).Sesuai dengan
perhitungan yang sudah dilakukan maka bisa diketahui bahwa terdapat bermacam persentil
sesuai dengan dimensinya,yaitu memisalkan untuk populasi pengguna disabilitas yang
menggunakan kursi roda dan pengguna normal dengan bobot berat badan bisa menggunakan
ukuran persentil 95th sebesar 106,50 Kg,dan untuk tinggi badan menggunakan ukuran persentil
95-th adalah 183.00 cm dan untuk tinggi badan tegak(TBT) yaitu 183,00 cm dengan ukuran
persentil 95-th. Tinggi mata berdiri (TMB) menggunakan ukuran persentil 170,250. Tinggi lipat
lutut (TPL) menggunakan ukuran percentil 58.250,Jangkauan tangan (JT) menggunakan ukuran
percentil 92,00, dan Tinggi mata duduk (TMD) menggunakan ukuran persentil 131,450. Begitu
pula dengan ukuran persentil dari yang paling kecil menuju yang paling besar menunjukkan
seberapa lebar /panjang yang sesuai dengan besarnya pengukuran oleh setiap responden.
Dengan menggunakan keterangan dari data persentil tersebut maka bisa diambil pernyataan
bahwa dalam pengukuran untuk pembuatan produk lebih ditujukan dengan ukuran persentil
senilai 95-th yang berlaku bagi semua dimensi yang ada. Sehingga ukuran secara umum dapat
dibilang ukuran Ramp ini adalah medium atau all size.Keputusan pembuatan produk dengan
skala tersebut bertujuan agar bisa dipakai oleh kalangan penyandang disabilitas dan orang
normal yang akan di gunakan di tempat umum khususnya pengguna alat transportasi kota yang
menggunakan halte tanpa menganggu kenyamanan orang normal saat di gunakan nantinya.
Kemungkinan apabila produk rilis bisa juga menggunakan ukuran persentil yang bernilai 95-t
dengan ukuran yang big size diharap juga dapat melayani ukuran kursi roda penyandang
disabilitas yang berukuran sebesar itu.
5.4.2 Produk 2D dan 3D
5.5 Kesimpulan
Dari hasil desain Ramp halte untuk penyandang Disabilitas yang menggunakan kursi roda
sebagai berikut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil dimensi yang di butuhkan untuk mendesain Ramp halte yaitu:

a) Tinggi Duduk Tegak (TDT) :


Ukur jarak vertical alas duduk sampai ujung atas kepala.
b) Pantat Ke Lutut (PKL) :
Ukur jarak horizontal dari bagian terluar pantat sampai ke lutut.
c) Tinggi Popliteal (TPO) :
Ukur jarak vertical dari lantai hingga bagian bawah paha dimana posisi operator duduk
tegak.
d) Tinggi Badan :
Ukur jarak vertical telapak kaki hingga ujung kepala sampai ujung kepala yang paling
atas dengan posisi operator berdiri tegak dengan mata memandang lurus ke depan .
e) Berat Badan :
Ukur berat badan menggunakan timbangan
f) Lebar Bahu :
Lebar bahu dengan mengukur jarak horizontal antara kedua lengan atas, subyek duduk
tegak dengan lengan atas merapat ke badan dan lengan bawah direntangkan ke depan.

3. Hasil dari perhitungan persentil yang didapat yaitu :

A) Tinggi Duduk Tegak (TDT) : 95.80


B) Pantat Ke Lutut (PKL) : 61.90
C) Tinggi Popliteal (TPO) : 47.00
D) Tinggi Badan : 181.35
E) Berat Badan : 181.85
F) Lebar Bahu : 8,45

Anda mungkin juga menyukai