Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM ACARA III

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Antropometri berasal dari “anthro” yang memiliki arti manusia dan “metri”
yang memiliki arti ukuran. Antropometri adalah sebuah studi tentang pengukuran
tubuh dimensi manusia dari tulang, otot dan jaringan adiposa atau lemak. Bidang
antropometri meliputi berbagai ukuran tubuh manusia seperti berat badan, posisi
ketika berdiri, ketika merentangkan tangan, lingkar tubuh, panjang tungkai, dan
sebagainya. Antropometri pertama kali dikembangkan pada abad ke-19 sebagai
metode yang digunakan oleh para antropolog fisik untuk mempelajari variasi
manusia dan evolusi pada populasi yang hidup dan punah. Secara khusus,
pengukuran antropometrik tersebut telah digunakan secara historis sebagai sarana
untuk menghubungkan atribut rasial, budaya, dan psikologis dengan sifat fisik.
Secara khusus, pengukuran antropomorfik melibatkan ukuran (misalnya, tinggi,
berat, luas permukaan, dan volume), struktur (misalnya, tinggi duduk vs tinggi,
lebar bahu dan pinggul, panjang lengan / kaki, dan lingkar leher), dan komposisi
(misalnya , persentase lemak tubuh, kadar air, dan massa tubuh tanpa lemak) dari
manusia
Saat membahas pentingnya kenyamanan dalam kegiatan sehari-hari, tentu saja
tubuh juga memerlukan kenyamanan tersebut untuk melakukan fungsi – fungsi
organ pada tubuh. Dalam mewujudkan kenyamanan suatu produk, hal yang harus
diperhatikan salah satunya adalah cara pengukuran tubuh manusia untuk produk
tersebut. Pengukuran terhadap inilah yang nantinya kita sebut dengan ilmu
antropometri.Antropometri adalah ilmu yang digunakan untuk
mempertimbangkan ergonomi atau tidaknya pembuatan suatu produk ataupun
sistem kerja. Pengaplikasian antropometri telah lama digunakan untuk menjadikan
produk agar tetap memegang prinsip ergonomis dalam desain dan sistem kerja.
Data antropometri digunakan untuk berbagai keperluan, seperti perancangan
stasiun kerja, fasilitas kerja, dan desain produk agar diperoleh ukuran-ukuran yang
sesuai dan layak dengan dimensi anggota tubuh manusia yang akan
menggunakannya. Database antropometri sangat penting digunakan untuk
mendapatkan perancangan yang baik berbasis Human Centered Design. Database
antropometri ini juga dapat digunakan untuk kebutuhan lain. Dalam pengambilan
datanya, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pengukuran untuk data
antropometri seperti umur, jenis kelamin, suku bangsa (Etnis), dan pekerjaan.
Pengukuran pada dasarnya terihat mudah apabila yang diambil data perseorangan.
Tetapi akibat dari semakin banyaknya jumlah manusia, maka semakin banyak
juga veriasi data yang terkumpul.
1.2 Tujuan Praktikum
Mahasiswa mengetahui cara melakukan pengukuran antropometri tubuh
manusia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Antropometri berasal dari kata latin yaitu anthtopos yang berartimanusia


dan metron yang berarti pengukuran, dengan demikianantropometri mempunyai
arti sebagai pengukuran tubuh manusia(Bridger, 1995).Berikut adalah beberapa
definisi antropometri dari berbagai sumber:

a) Antropometri adalah suatu kumpulan data numerik yang


berhubungandengan karakteristik tubuh manusia seperti ukuran, bentuk,
dankekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penangananmasalah
desain (Nurmianto, 1996).

b) Antropometri terutama berkaitan dengan dimensi stasiun kerja dan


pengaturan alat, peralatan, serta material (Pulat, 1997).

c) Antropometri tidak hanya fokus pada kesesuaian ketinggian tempatkerja,


tetapi juga bagaimana operator dapat dengan mudah mengakseskontrol
dan perangkat input ( Helander, 2006).

d) Antropometri merupakan studi dan pengukuran dimensi tubuhmanusia


(Wickens et al., 1998).

Berdasarkan kriteria untuk penerapan ergonomi, antropometridibagi menjadi


dua:

a) Antropometri Statis disebut juga pengukuran dimensi struktur tubuh(structural


body dimension), di mana pengukuran dilakukan padatubuh manusia yang berada
dalam posisi statis atau diam. Dimensiyang diukur pada antropometri statis
diambil secara linier (lurus) dandilakukan pada permukaan tubuh. Atropometri
statis ini meliputidimensi otot rangka atau skeletal yaitu antara pusat sendi
(sepertiantara siku dan pergelangan tangan) atau dimensi kontur yaitudimensi
permukaan tubuh- kulit (seperti kedalam atau tinggi duduk).Agar hasil
pengukuran representatif, maka pengukuran harusdilakukan dengan metode
tertentu terhadap berbagai individu, dantubuh harus dalam keadaan diam. Secara
umum, beberapa contoh pengukuran antropometri statis antara lain :

1) Tinggi dan berat badan.


2) Tinggi siku duduk yang diukur dari tempat duduk.
3) Ukuran : panjang, lebar, tebal anggota tubuh tertentu.
4) Jarak antara sendi-sendi segmen tubuh.
5) Berat, volume, masa tubuh.
6) Lingkar dari berbagai anggota tubuh tertentu.
7) Pusat gravitasi tubuh.
8) Dimensi dengan pakaian tipis maupun pakaian biasa.
9) Dimensi antropometri duduk maupun berdiri.

b) Antropometri Dinamis disebut juga pengukuran dimensi fungsionaltubuh


(funcional body dimensions), dimana pengukuran dilakukan pada saat tubuh
sedang melakukan aktivitas fisik. Pengukurantersebut antara lain meliputi
jangkauan, lebar jalan lalu lalang untukorang yang sedang berjalan, termasuk juga
pengukuran kisaran gerakuntuk variasi sendi dan persendian. Hal pokok yang
ditekankan dalam pengukuran dimensi fungsional tubuh ini adalah mendapatkan
ukurantubuh yang nantinya akan berkaitan erat dengan gerakan-gerakannyata
yang diperlukan tubuh untuk melaksanakan kegiatan-kegiatantertentu. Terdapat
tiga kelas pengukuran dinamis, yaitu:

1)Pengukuran tingkat ketrampilan sebagai pendekatan untukmengerti keadaan


mekanis dari suatu aktivitas. Contoh: dalammempelajari performa atlet.

2)Pengukuran jangkauan ruangan yang dibutuhkan saat kerja.Contoh: Jangkauan


dari gerakan tangan dan kaki efektif saat bekerja yang dilakukan dengan berdiri
atau duduk.

3)Pengukuran variabilitas kerja. Contoh: Analisis kinematika dankemampuan jari-


jari tangan dari seorang juru ketik atau operatorkomputer.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Lokasi Praktikum


Hari, Tanggal : Rabu, 03 November 2021
Waktu : 13.00-14.40 WITA
Tempat : Praktikum dilakukan di kediaman masing-masing secara
mandiri dan daring
3.2 Alat dan Bahan
1. Meteran
2. Tubuh masing-masing

3.3 Metode Praktikum


1. Lakukan pengukuran antropometri tubuh masing-masing.
2. Masukan hasil pengukuran ke file excel (satuan pengukuran dalam cm)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tabel 4.1 data antropometri d1-d10


N D D D D D1
O NAMA D1 D2 D3 D4 D5 6 7 8 9 0
Akhyar Febrian 16 14 11 10
1 Rahmatsyah 176 5 8 3 0 83 67 86 74 62
Wiwin Rastika 16 14 10 10
2 Gunadi 168 0 8 6 4 98 65 88 68 70
Krisna Bernadeth 14 12 10
3 Siahaan 152 2 9 0 94 73 61 80 70 58
Nurul Eka 13 12
4 Pratiwi Sapitri 152 9 5 94 91 75 79 79 72 60
Aprinius Migael 16 15 11 10
5 Pabita 177 8 1 0 2 75 64 69 64 60
16 15 10
6 Ezri Nainggolan 165 0 2 2 94 85 57 81 76 61
15 13 10
7 Yusri 164 2 5 4 92 75 60 85 76 61
15 14 11 10
8 Miftah Khair 167 7 0 0 6 86 69 98 88 70
Soni Arta 16 15 10
9 Silitonga 166 2 3 3 96 86 58 82 77 62
14 13
10 M.Aqsal Pasya 160 6 9 93 98 85 80 83 72 58
Nunut EP. 15 15 10
11 Sianturi 163 8 0 0 92 83 55 80 76 59

Tabel 4.2 data antropometri d11-d20


N D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D2
O NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
Akhyar
Febrian
1 Rahmatsyah 24 14 56 47 54 43 49 37 36 22
Wiwin
Rastika
2 Gunadi 24 14 54 48 46 44 46 45 38 22
Krisna
Bernadeth
3 Siahaan 20 15 53 42 48 38 40 36 38 23
4 Nurul Eka 18 13 50 37 47 39 40 37 39 24
Pratiwi
Sapitri
Aprinius
Migael
5 Pabita 25 15 49 45 47 36 38 41 17 16
Ezri
6 Nainggolan 17 12 53 40 50 44 17 16 30 17
7 Yusri 26 12 48 43 48 37 43 36 31 15
Miftah
8 Khair 34 16 55 43 49 38 47 40 36 22
Soni Arta
9 Silitonga 8 12 53 50 40 44 18 17 31 17
M.Aqsal
10 Pasya 24 19 56 40 48 41 46 40 38 25
Nunut EP.
11 Sianturi 18 12 51 42 52 42 18 16 29 19

Tabel 4.3 data antropometri d21-d30


N D2 D2 D2 D2 D2 D2 D2 D2 D2 D3
O NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
Akhyar
Febrian
1 Rahmatsyah 24 38 48 81 66 19 16 19 10 25
Wiwin
Rastika
2 Gunadi 28 44 38 80 74 14 20 20 10 22
Krisna
Bernadeth
3 Siahaan 20 42 39 73 50 17 17 17 8 21
Nurul Eka
Pratiwi
4 Sapitri 19 42 35 74 50 16 20 20 10 22
Aprinius
Migael
5 Pabita 11 37 27 58 54 14 19 18 11 24
Ezri
6 Nainggolan 15 45 42 63 57 17 14 18 11 23
7 Yusri 15 30 44 74 57 16 13 17 10 23
8 Miftah Khair 19 43 41 75 51 16 15 18 9 23
Soni Arta
9 Silitonga 19 46 43 64 58 18 15 19 12 27
M.Aqsal
10 Pasya 23 52 34 64 74 19 17 17 8 23
Nunut EP.
11 Sianturi 16 44 42 62 55 17 16 18 13 25
Tabel 4.4 data antropometri d31-d36
N D3 D3 D3
O NAMA 1 D32 3 D34 D35 6
Akhyar Febrian
1 Rahmatsyah 10 177 99 210 128 71
2 Wiwin Rastika Gunadi 8 174 82 207 120 75
3 Krisna Bernadeth Siahaan 9 142 79 181 109 50
4 Nurul Eka Pratiwi Sapitri 11 70 143 180 150 50
5 Aprinius Migael Pabita 10 167 88 191 141 90
6 Ezri Nainggolan 10 156 86 203 128 50
7 Yusri 9 162 87 203 126 61
8 Miftah Khair 10 165 80 197 128 51
9 Soni Arta Silitonga 11 157 87 204 128 58
10 M.Aqsal Pasya 10 159 75 195 122 78
11 Nunut EP. Sianturi 12 155 86 200 128 50

4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini, dilakukan pengukuran antropometri pada tubuh
masing-masing. Adapun data yang diukur yaitu tinggi tubuh (D1), tinggi mata
(D2), tinggi bahu (D3), tinggi siku (D4), tinggi pinggul (D5), tinggi tulang ruas
(D6), tinggi ujung jari (D7), tinggi dalam posisi duduk (D8), tinggi mata dalam
posisi duduk (D9), tinggi bahu dalam posisi duduk (D10), tinggisiku dalam posisi
duduk (D11), tebal paha (D12), panjang lutut (D13), panjang popliteal (D14),
tinggi lutut (D15), tinggi popliteal (D16), lebar tubuh (D17), lebar bahu (D18),
lebar paha (D19), tebal dada (D20), tebal perut (D21), panjang lengan atas ((D22),
panjang lengan bawah (D23), panjang rentang tangan ke depan (D24), panjang
bahu-genggam tangan ke depan (D25), panjang kepala (D26), lebar kepala (D27),
panjang tangan (D28), lebar tangan (D29), panjang kaki (D30), lebar kaki (D31),
panjang reantang tangan ke samping (D32), panjang rentang siku (D33), tinggi
genggaman tangan ke atas dalma posis berdiri (D34), tinggi genggaman tangan ke
atas dalam posisi duduk (D35), panjang genggaman tangan ke depan (D36).
Pengukuran diakukan secara masing-masing menggunakan alat bantu meteran dan
bantuan orang yang berada dirumah untuk membantu mengukur pada posisi yang
sulit untuk mengukur tubuh sendiri.
Dari hasil pengukuran satu kelompok, data antropometri antar anggota
kelompok memiliki data yang berbeda-beda. Mulai dari pengukuran tinggi badan
(D1) samapai panjang genggaman tangan ke depan (D36).
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Data yang dihasilkan tiap pengukuran pada masing-masing tubuh memiliki
banyak perbedaan mulai dari D1 – D36. Dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa setiap orang memiliki antropometri yang bereda-beda sehingga
perancangan stasiun kerja dan fasilistas yang digunakan akan berbeda tiap
individunya. Dengan adanya kesesuaian stasiun dan fasilitas kerja dengan data
antropometri kita, maka kecelakaan akibat kerja akan menjadi sangat sedikit.

5.2 Saran
Data setiap individu diharapkan dapat diukur dengan teliti agar sesuai saat
perancangan stasiun maupun fasilitas kerja.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.Modul antropometri.
http://apk.lab.uii.ac.id/PSKE/TP/antropometri/Modul%Antropometri
%20PSKE%202013.pdf

Anda mungkin juga menyukai