PENELITIAN ANTROPOMETRI
PERANCANGAN MESIN KERIPIK TEMPE
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Rozikin
(202069030013)
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan “Laporan Penelitian Antropometri” dan
dapat menyusun laporan ini dengan baik guna memenuhi kelengkapan tugas mata kuliah
ergonomi.
Laporan ini dapat disusun dengan baik berkat bantuan dari pihak-pihak yang telah
memberikan bimbingan sebagai bahan masukan untuk saya. Untuk itu pada kesempatan ini
saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Subchan Asy’ari ST., MT., selaku dosen pengampu mata kuliah ergonomi
2. Teman-teman dan semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan penulisan
laporan tugas besar ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan laporan
ini. Untuk itu saya mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan dari laporan ini. Saya mengucapkan terimakasih atas segala dukungan dan
bantuan sehingga laporan ini dapat tersusun dengan baik.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dampak (Impact)
1) Sering mengalami pegal – pegal didaerah tulang punggung dan leher karena
kebanyakan menunduk.
2) Kaki cepat Pegal dan sering kesemutan (kram) karena posisi kaki tertekuk.
3) Tangan jika terlalu lama menekan akan terasa sakit
Solusi
Perbaikan posisi tubuh pengiris tempe dapat dihindari dengan perancangan mesin
pengiris tempe yang sesuai dengan dimensi tubuh pemakai. Antropometri yang
digunakan dalam menentukan dimensi mesin antara lain:
• Tinggi tubuh dalam posisi tegak (dari lantai hingga ujung kepala).
• Tinggi siku dalam posisi berdiri tegak (siku tegak lurus)
Kesimpulan
Pengiris tempe yang tidak dengan memakai mesin yang seperti gambar diatas,
menyebabkan permasalahan-permasalahan fisik. Seperti sering mengalami pegal dan
kesemutan pada kaki, dll.
Mesin ini dirancang dengan sumber tenaga motor listrik dan sebuah pisau yang sudah
dimodifikasi untuk melakuan proses pengirisan. Untuk merancang mesin pengiris tempe
membutuhkan data antropometri, dimana dimensi yang diukur antara lain tinggi badan dan
tinggi siku pekerja dalam posisi berdiri. Proses pengirisan tempe dengan menggunakan
mesin pengiris tempe diharapkan dapat mempercepat dan mempermudah para pekerja
dalam melakukan proses produksi, serta dapat menghasilkan irisan tempe yang konsisten.
2
1.2 Rumusan Masalah
• Bagaimana pekerja melakukan proses produksi yang efisien dan efektif?
• Bagaimana merancang mesin pengiris tempe?
• Berapa kebutuhan kalori pekerja ketika melakukan pekerjaannya?
1.3 Tujuan
• Untuk mengurangi permasalahan fisik pada tubuh pekerja.
• Untuk merancang mesin pengiris tempe.
• Untuk mengetahui kebutuhan kalori spara pekerja.
3
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Suku / bangsa
4. Sosioekonomi
5. Posisi tubuh (postur)
4
2.2 Data Antropometri Pekerja
Dalam perhitungan data antropometri yang digunakan dalam menentukan dimensi
mesin pengiris tempe antara lain :
1. Tinggi tubuh dalam posisi tegak
2. Tinggi siku dalam posisi berdiri tegak (siku tegak lurus)
1 27 160 58
2 26 157 55
3 24 161 57
4 20 158 60
5 28 165 63
6 25 169 70
7 24 159 60
8 22 159 58
9 25 170 65
10 21 162 59
5
2.3 Perhitungan Data Antropometri
A. Antropometri Tinggi Tubuh dalam Posisi Tegak
No X X²
1 160 25600
2 157 24649
3 161 25921
4 158 24964
5 165 27225
6 169 28561
7 159 25281
8 159 25281
9 170 28900
10 162 26244
∑ 1620 262626
( )
2
N Xi2 − (Xi)
2
N = K
s Xi
2
√10(262626)−(1620)2
= [2/0,05 ]
1620
2
√2626260−2624400
=[40 ]
1620
2
√1860
=[40 ]
1620
6
43,13 2
=[40 1620 ]
=
( )
n X 2 − ( X )
2
n2
10(262626)−(1620)2
𝜎=√ 102
2626260−2624400
𝜎=√ 100
1860
𝜎 = √ 100
𝜎 = 4,3
−
BKA = x + K.
= 162 + (2) (4,3) = 170,6
−
BKB = x - K.
= 162 - (2) (4,3) = 153,4
175
170
X
165
160 BKA
155 BKB
150
NILAI TENGAH(RATA-
RATA)
145
140
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7
Data Persentil
✓ Data terbesar = 170
✓ Data terkecil = 157
✓ RENTANG = 170 - 157 = 13
✓ Banyak kelas interval:
K =1+3,3 log 10 = 1+3,3 log 10 = 4,3 ≈ 4
✓ Panjang kelas interval
𝑟𝑒𝑛 tan 𝑔 𝑅 13
𝑃= = = = 3,25
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 𝐾 4
Distribusi frekuensi ukuran tinggi tubuh posisi tegak, dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Frekuensi
Frekuensi Komulatif
No. Kelas Interval Frekuensi (f) Komulatif Relatif
(F)
(%)
I 157 - 160,25 5 5 5
II 160,26 - 163,51 2 7 7
IV 166,78 - 170 2 10 10
Tabel 2. distribusi frekuensi ukuran tubuh dalam posisi tegak diukur dari lantai
sampai ujung kepala
𝑖(𝑁 + 1)
✓ Letak 𝑃𝑖 = 100
5(10 + 1)
Letak 5 = = 0,55 (Kelas Interval l)
100
50(10 + 1)
Letak 50 = = 5,5 (Kelas interval II)
100
95(10 + 1)
Letak 95 = = 10,45 (Kelas Interval IV)
100
Menghitung Persentil
(𝑖𝑥 𝑁)/100 –𝐹
Rumus :𝑃𝑖 = 𝑏𝑖 + 𝑝 [ ]
f
8
(5𝑥10)/100 –5
𝑃5 = 157 + 3,25 [ ]= 157 + 2,35 =159,35
5
(50𝑥10)/100 –7
𝑃50 = 160,26 + 3,25 [ ]= 160,26 + 2,25 = 162,51
2
(95𝑥10)/100 –10
𝑃95 = 166,78 + 3,25 [ ]= 166,78 + 3 =169,78
2
Jadi ukuran antropometri mesin pengiris tempe pada dimensi tinggi tubuh dalam posisi
tegak diukur dari lantai sampai ujung kepala memakai P95 yaitu 169,78 cm
B. Antropometri Tinggi Siku dalam Posisi Berdiri Tegak (siku tegak lurus)
No Xi Xi²
1 97 9409
2 94 8836
3 98 9604
4 95 9025
5 102 10404
6 106 11236
7 96 9216
8 96 9216
9 107 11449
10 99 9801
∑ 990 98196
9
( )
2
N Xi − (Xi)
2 2
N = K
s Xi
2
√10(98196)−(990)2
= [2/0,05 ]
990
2
√981960−980100
= [40 ]
990
2
√1860
= [40 ]
990
43,13 2
= [40 ]
990
=
(
n X 2 − ( X )) 2
n2
10(98196)−(990)2
𝜎=√ 102
981960−980100
𝜎=√ 100
1860
𝜎 = √ 100
𝜎 = 4,3
−
BKA = x + K.
= 99 + (2) (4,3) = 107,6
−
BKB = x - K.
= 99 - (2) (4,3) = 90,4
10
110
105
100 X
95 BKA
BKB
90
RATA-RATA
85
80
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Data Persentil
✓ Data terbesar = 107
✓ Data terkecil = 94
✓ RENTANG = 107 - 94 = 13
✓ Banyak kelas interval:
K =1+3,3 log 10 = 1+3,3 log 10 = 4,3 ≈ 4
✓ Panjang kelas interval
𝑟𝑒𝑛 tan 𝑔 𝑅 13
𝑃= = = = 3,25
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 𝐾 4
Distribusi frekuensi ukuran tinggi siku posisi berdiri tegak, dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Frekuensi
Frekuensi Komulatif
No. Kelas Interval Frekuensi (f) Komulatif Relatif
(F)
(%)
I 94 - 97,25 5 5 5
II 97,26 - 100,51 2 7 7
IV 103,78 - 107 2 10 10
Tabel 3. distribusi frekuensi ukuran tinggi siku dalam posisi tegak (siku tegak lurus)
11
𝑖(𝑁 + 1)
✓ Letak 𝑃𝑖 = 100
5(10 + 1)
Letak 5 = = 0,55 (Kelas Interval l)
100
50(10 + 1)
Letak 50 = = 5,5 (Kelas interval II)
100
95(10 + 1)
Letak 95 = = 10,45 (Kelas Interval IV)
100
Menghitung Persentil
(𝑖𝑥 𝑁)/100 –𝐹
Rumus :𝑃𝑖 = 𝑏𝑖 + 𝑝 [ ]
f
(5𝑥10)/100 –5
𝑃5 = 94 + 3,25 [ ]= 94 + 2,35 =96,35
5
(50𝑥10)/100 –7
𝑃50 = 97,26 + 3,25 [ ]= 97,26 + 2,25 = 99,51
2
(95𝑥10)/100 –10
𝑃95 = 103,78 + 3,25 [ ]= 103,78 + 3 =106,78
2
Jadi ukuran antropometri mesin pengiris tempe pada dimensi tinggi siku dalam posisi
tegak (siku tegak luus) memakai P95 yaitu 106,78 cm
12
2.4 Perhitungan Kebutuhan Kalori
A. Data Pekerja
Tinggi Berat Badan Denyut
Pekerja Usia (thn) Badan (cm) (kg) Jantung Keterangan
1 27 160 58 96 Ringan
2 26 157 55 92 Ringan
3 24 161 57 92 Ringan
4 20 158 60 80 Ringan
5 28 165 63 97 Ringan
6 25 169 70 95 Ringan
7 24 159 60 91 Ringan
8 22 159 58 85 Ringan
9 25 170 65 91 Ringan
10 21 162 59 86 Ringan
13
Metabolisme Basal (MB) laki-laki = 66,42 + (13,75 x BB) + (5 x TB) – (6,78 x
U), dimana BB adalah berat badan dalam satuan kilogram, TB adalah tinggi badan
dalam satuan centimeter, dan U adalah usia dalam satuan tahun.
Hasil dari perhitungan metobolisme basal, dapat kita ketahui bahwa kebutuhan
kalori setiap pekerja pengiris tempe sebagai berikut:
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perancangan mesin pengiris tempe ternyata dapat berpengaruh terhadap
berlangsungnya proses produksi para pekerja, memberikan kenyamanan pekerja yang semula
bekerja dengan cara duduk di lantai dengan posisi kaki tertekuk menjadi berdiri yang langsung
dapat mengiris tempe dengan menggunakan mesin. Sehingga hal tersebut dapat meningkatkan
produktivitas kerja.
Kebutuhan kalori setiap pekerja pengiris tempe memiliki kebutuhan kalori yang
berbeda. Dimana pada kebutuhan kalori pekerja yang terendah adalah 2290,224 kal/hari. Dan
untuk kebutuhan kalori pekerja yang tertinggi adalah 2727,072 kal/hari
15