Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

PENELITIAN ANTROPOMETRI
PERANCANGAN MESIN KERIPIK TEMPE

“Tugas ini ditulis untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Ergonomi”

Dosen Pengampu :

Subchan Asy’ari ST., MT.

Disusun oleh :

Rozikin
(202069030013)

Program Studi Teknik Industri


Falkutas Teknik
Universitas Yudharta Pasuruan
2022
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan “Laporan Penelitian Antropometri” dan
dapat menyusun laporan ini dengan baik guna memenuhi kelengkapan tugas mata kuliah
ergonomi.
Laporan ini dapat disusun dengan baik berkat bantuan dari pihak-pihak yang telah
memberikan bimbingan sebagai bahan masukan untuk saya. Untuk itu pada kesempatan ini
saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Subchan Asy’ari ST., MT., selaku dosen pengampu mata kuliah ergonomi
2. Teman-teman dan semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan penulisan
laporan tugas besar ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan laporan
ini. Untuk itu saya mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan dari laporan ini. Saya mengucapkan terimakasih atas segala dukungan dan
bantuan sehingga laporan ini dapat tersusun dengan baik.

Pasuruan, 16 Juni 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................. i


Daftar Isi ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI .......................................................................... 4
2.1 Definisi Ergonomi ................................................................. 4
2.2 Data Antropometri Pekerja .................................................... 5
2.3 Perhitungan Data Antropometri ............................................. 6
2.4 Perhitungan Data Kebutuhan Kalori ....................................... 11
BAB III PENUTUP ................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan ............................................................................ 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keripik tempe adalah salah satu camilan tradisional yang terbuat dari tempe yang di
iris tipis kemudian digoreng dengan tepung yang telah dibumbui. Dalam industri rumahan
keripik tempe masih banyak yang menggunakan cara manual dengan tenaga manusia yang
mengakibatkan proses produksi kurang efisien. Salah satu proses dalam pembuatan keripik
tempe adalah pengirisan tempe, dimana pekerja yang mengiris tempe ini masih
menggunakan cara manual dengan pisau dan telenan. Hal ini menyebabkan permasalahan-
permasalahan fisik pada pekerja dan hasil pengirisan tempe yang tidak konsisten.

Gambar 1. Pemotongan Tempe

Resiko Ergonomi (Ergonomic Risk)

1) Leher menunduk ke bawah mencapai 40˚


2) Tulang punggung membentuk sudut 30˚.
3) Sudut lengan (Siku) terangkat.
4) Mata melihat ke bawah sampai 60˚.
5) Posisi kaki tertekuk.
6) Kedua tangan menekan

1
Dampak (Impact)

1) Sering mengalami pegal – pegal didaerah tulang punggung dan leher karena
kebanyakan menunduk.
2) Kaki cepat Pegal dan sering kesemutan (kram) karena posisi kaki tertekuk.
3) Tangan jika terlalu lama menekan akan terasa sakit

Solusi

Perbaikan posisi tubuh pengiris tempe dapat dihindari dengan perancangan mesin
pengiris tempe yang sesuai dengan dimensi tubuh pemakai. Antropometri yang
digunakan dalam menentukan dimensi mesin antara lain:

• Tinggi tubuh dalam posisi tegak (dari lantai hingga ujung kepala).
• Tinggi siku dalam posisi berdiri tegak (siku tegak lurus)

Kesimpulan

Pengiris tempe yang tidak dengan memakai mesin yang seperti gambar diatas,
menyebabkan permasalahan-permasalahan fisik. Seperti sering mengalami pegal dan
kesemutan pada kaki, dll.

Terjadinya permasalahan-permasalahan fisik perkerja pada gambar diatas dapat


dikurangi dengan perancangan mesin pengiris tempe untuk mempermudah, mempercepat
proses pengirisan dan hasil yang konsisten.

Mesin ini dirancang dengan sumber tenaga motor listrik dan sebuah pisau yang sudah
dimodifikasi untuk melakuan proses pengirisan. Untuk merancang mesin pengiris tempe
membutuhkan data antropometri, dimana dimensi yang diukur antara lain tinggi badan dan
tinggi siku pekerja dalam posisi berdiri. Proses pengirisan tempe dengan menggunakan
mesin pengiris tempe diharapkan dapat mempercepat dan mempermudah para pekerja
dalam melakukan proses produksi, serta dapat menghasilkan irisan tempe yang konsisten.

2
1.2 Rumusan Masalah
• Bagaimana pekerja melakukan proses produksi yang efisien dan efektif?
• Bagaimana merancang mesin pengiris tempe?
• Berapa kebutuhan kalori pekerja ketika melakukan pekerjaannya?

1.3 Tujuan
• Untuk mengurangi permasalahan fisik pada tubuh pekerja.
• Untuk merancang mesin pengiris tempe.
• Untuk mengetahui kebutuhan kalori spara pekerja.

3
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Definisi Ergonomi


Ergonomi berasal dari kata Yunani yaitu ergo yang berarti kerja dan nomos yang
berarti aturan. Secara keseluruhan ergonomi berarti aturan yang berkaitan dengan kerja.
Setiap aktivitas atau pekerkaan yang dilakukan, apabila tidak dikerjakan secara ergonomis
akan mengakibatkan ketidaknyamanan, kecelakaan, dll. Dengan demikian, penerapan
ergonomi disegala bidang kegiatan adalah suatu keharusan. Penerapan ergonomi dapat
dilakukan dirumah, diperjalanan, lingkungan sosial maupun tempat kerja. Namun
ergonomi dominan dilakukan di dunia industri.
Setiap komponen masyarakat baik masyarakat pekerja maupun masyarakat sosial
harus menerapkan ergonomi dalam upaya menciptakan kenyamanan, kesehatan,
keselamatan dan produktivitas kerja setinggi-tingginya. Dalam penerapan ergonomi
diperlukan suatu ilmu dan seni agar apa yang akan diterapkan dapat diterima oleh
pemakainya dan memberikan manfaat yang besar kepadanya.

2.1.1 Metode Antropometri


Istilah antropometri berasal dari kata “antro” = manusia dan “metri” = ukuran.
Secara definitif antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan
dengan pengukuran dimensi tubuh manusia.
Antropometri dibagi menjadi 2 :
1. Antropometri statis : aktivitas yang bekerjanya diam
2. Antropometri dinamis : aktivitas yang bekerjanya bergerak

Faktor yang mempengaruhi ukuran tubuh manusia antara lain :

1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Suku / bangsa
4. Sosioekonomi
5. Posisi tubuh (postur)

4
2.2 Data Antropometri Pekerja
Dalam perhitungan data antropometri yang digunakan dalam menentukan dimensi
mesin pengiris tempe antara lain :
1. Tinggi tubuh dalam posisi tegak
2. Tinggi siku dalam posisi berdiri tegak (siku tegak lurus)

Pekerja Usia (thn) Tinggi Badan (cm) Berat Badan (kg)

1 27 160 58

2 26 157 55

3 24 161 57

4 20 158 60

5 28 165 63

6 25 169 70

7 24 159 60

8 22 159 58

9 25 170 65

10 21 162 59

Tabel 1. Data tinggi badan, berat badan, dan usia pekerja

5
2.3 Perhitungan Data Antropometri
A. Antropometri Tinggi Tubuh dalam Posisi Tegak
No X X²
1 160 25600
2 157 24649
3 161 25921
4 158 24964
5 165 27225
6 169 28561
7 159 25281
8 159 25281
9 170 28900
10 162 26244
∑ 1620 262626

Dari data di atas maka di dapatkan :


Σx = 1620

x=
x
N
= 1620 / 10
= 162

Perhitungan data Anthropometri tinggi tubuh dalam posisi tegak


• Uji Kecukupan Data
Jika diketahui : Confidence Level= 95% (K=2) ; da = 5% = 0,05

( )
2
 N Xi2 − (Xi) 
2

N  = K 
 s Xi 
2
√10(262626)−(1620)2
= [2/0,05 ]
1620

2
√2626260−2624400
=[40 ]
1620

2
√1860
=[40 ]
1620

6
43,13 2
=[40 1620 ]

(40 x 0,027)2 = 1,1664 (Karena N’ < N maka data dianggap cukup)

• Uji Keseragaman Data

 =
( )
n  X 2 − ( X )
2

n2

10(262626)−(1620)2
𝜎=√ 102

2626260−2624400
𝜎=√ 100

1860
𝜎 = √ 100

𝜎 = 4,3

Penentuan Batas Kontrol



BKA = x + K.
= 162 + (2) (4,3) = 170,6



BKB = x - K.
= 162 - (2) (4,3) = 153,4

175

170
X
165

160 BKA

155 BKB

150
NILAI TENGAH(RATA-
RATA)
145

140
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

7
Data Persentil
✓ Data terbesar = 170
✓ Data terkecil = 157
✓ RENTANG = 170 - 157 = 13
✓ Banyak kelas interval:
K =1+3,3 log 10 = 1+3,3 log 10 = 4,3 ≈ 4
✓ Panjang kelas interval
𝑟𝑒𝑛 tan 𝑔 𝑅 13
𝑃= = = = 3,25
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 𝐾 4

Distribusi frekuensi ukuran tinggi tubuh posisi tegak, dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.

Frekuensi
Frekuensi Komulatif
No. Kelas Interval Frekuensi (f) Komulatif Relatif
(F)
(%)

I 157 - 160,25 5 5 5

II 160,26 - 163,51 2 7 7

III 163,52 - 166,77 1 8 8

IV 166,78 - 170 2 10 10

Tabel 2. distribusi frekuensi ukuran tubuh dalam posisi tegak diukur dari lantai
sampai ujung kepala

𝑖(𝑁 + 1)
✓ Letak 𝑃𝑖 = 100
5(10 + 1)
Letak 5 = = 0,55 (Kelas Interval l)
100
50(10 + 1)
Letak 50 = = 5,5 (Kelas interval II)
100
95(10 + 1)
Letak 95 = = 10,45 (Kelas Interval IV)
100

Menghitung Persentil
(𝑖𝑥 𝑁)/100 –𝐹
Rumus :𝑃𝑖 = 𝑏𝑖 + 𝑝 [ ]
f

8
(5𝑥10)/100 –5
𝑃5 = 157 + 3,25 [ ]= 157 + 2,35 =159,35
5

(50𝑥10)/100 –7
𝑃50 = 160,26 + 3,25 [ ]= 160,26 + 2,25 = 162,51
2

(95𝑥10)/100 –10
𝑃95 = 166,78 + 3,25 [ ]= 166,78 + 3 =169,78
2

Jadi ukuran antropometri mesin pengiris tempe pada dimensi tinggi tubuh dalam posisi
tegak diukur dari lantai sampai ujung kepala memakai P95 yaitu 169,78 cm

B. Antropometri Tinggi Siku dalam Posisi Berdiri Tegak (siku tegak lurus)

No Xi Xi²
1 97 9409
2 94 8836
3 98 9604
4 95 9025
5 102 10404
6 106 11236
7 96 9216
8 96 9216
9 107 11449
10 99 9801
∑ 990 98196

Dari data di atas maka di dapatkan :


ΣXi = 990

x=
x
N
= 990 / 10
= 99

Perhitungan data Antropometri tinggi siku dalam posisi berdiri tegak


• Uji Kecukupan Data
Jika diketahui : Confidence Level= 95% (K=2) ; da = 5% = 0,05

9
( )
2
 N Xi − (Xi) 
2 2

N  = K 
 s Xi 
2
√10(98196)−(990)2
= [2/0,05 ]
990

2
√981960−980100
= [40 ]
990

2
√1860
= [40 ]
990

43,13 2
= [40 ]
990

= (40 x 0,044)2 = 3,1 (Karena N’ < N maka data dianggap cukup)

• Uji Keseragaman Data

 =
(
n  X 2 − ( X )) 2

n2

10(98196)−(990)2
𝜎=√ 102

981960−980100
𝜎=√ 100

1860
𝜎 = √ 100

𝜎 = 4,3

Penentuan Batas Kontrol



BKA = x + K.
= 99 + (2) (4,3) = 107,6



BKB = x - K.
= 99 - (2) (4,3) = 90,4

10
110

105

100 X
95 BKA
BKB
90
RATA-RATA
85

80
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Data Persentil
✓ Data terbesar = 107
✓ Data terkecil = 94
✓ RENTANG = 107 - 94 = 13
✓ Banyak kelas interval:
K =1+3,3 log 10 = 1+3,3 log 10 = 4,3 ≈ 4
✓ Panjang kelas interval
𝑟𝑒𝑛 tan 𝑔 𝑅 13
𝑃= = = = 3,25
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 𝐾 4

Distribusi frekuensi ukuran tinggi siku posisi berdiri tegak, dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.

Frekuensi
Frekuensi Komulatif
No. Kelas Interval Frekuensi (f) Komulatif Relatif
(F)
(%)

I 94 - 97,25 5 5 5

II 97,26 - 100,51 2 7 7

III 100,52 - 103,77 1 8 8

IV 103,78 - 107 2 10 10
Tabel 3. distribusi frekuensi ukuran tinggi siku dalam posisi tegak (siku tegak lurus)

11
𝑖(𝑁 + 1)
✓ Letak 𝑃𝑖 = 100
5(10 + 1)
Letak 5 = = 0,55 (Kelas Interval l)
100
50(10 + 1)
Letak 50 = = 5,5 (Kelas interval II)
100
95(10 + 1)
Letak 95 = = 10,45 (Kelas Interval IV)
100

Menghitung Persentil
(𝑖𝑥 𝑁)/100 –𝐹
Rumus :𝑃𝑖 = 𝑏𝑖 + 𝑝 [ ]
f

(5𝑥10)/100 –5
𝑃5 = 94 + 3,25 [ ]= 94 + 2,35 =96,35
5

(50𝑥10)/100 –7
𝑃50 = 97,26 + 3,25 [ ]= 97,26 + 2,25 = 99,51
2

(95𝑥10)/100 –10
𝑃95 = 103,78 + 3,25 [ ]= 103,78 + 3 =106,78
2

Jadi ukuran antropometri mesin pengiris tempe pada dimensi tinggi siku dalam posisi
tegak (siku tegak luus) memakai P95 yaitu 106,78 cm

2.3.1 Model perancangan mesin pengiris tempe yang ergonomis


Mesin pengiris tempe dirancang dengan sumber tenaga motor listrik dan sebuah
pisau yang sudah dimodifikasi untuk melakukan proses pengirisan tempe. Mesin ini
dilengkapi dengan pisau yang digerakkan poros yang berputar dari tenaga motor
listrik yang di transmisikan oleh pulley dan sabuk v.

12
2.4 Perhitungan Kebutuhan Kalori
A. Data Pekerja
Tinggi Berat Badan Denyut
Pekerja Usia (thn) Badan (cm) (kg) Jantung Keterangan

1 27 160 58 96 Ringan

2 26 157 55 92 Ringan

3 24 161 57 92 Ringan

4 20 158 60 80 Ringan

5 28 165 63 97 Ringan

6 25 169 70 95 Ringan

7 24 159 60 91 Ringan

8 22 159 58 85 Ringan

9 25 170 65 91 Ringan

10 21 162 59 86 Ringan

NB : Pekerja Ringan, denyut jantung 75-100 permenit


Pekerja Sedang, denyut jantung 100-125 permenit
Pekerja Berat, denyut jantung 125-150 permenit

B. Penentuan Kebutuhan Kalori

Penentuan kebutuhan kalori Pekerja pengiris tempe mengunakan rumus kebutuhan


kalori berdasarkan koefisien tingkat pekerjaan yang dapat dituliskan sebagai berikut :

▪ Kegiatan Ringan = 1,6 x Metabolisme Basal


▪ Kegiatan Sedang = 2,5 x Metabolisme Basal
▪ Kegiatan Berat = 3,0 x Metabolisme Basal

13
Metabolisme Basal (MB) laki-laki = 66,42 + (13,75 x BB) + (5 x TB) – (6,78 x
U), dimana BB adalah berat badan dalam satuan kilogram, TB adalah tinggi badan
dalam satuan centimeter, dan U adalah usia dalam satuan tahun.

Berikut ini perhitungan metabolisme basal pemakai Laptop:


▪ MB Pekerja 1 = 66,42 + (13,75 x 58) + (5 x 160) – (6,78 x 27) = 1480,86
▪ MB Pekerja 2 = 66,42 + (13,75 x 55) + (5 x 157) – (6,78 x 26) = 1431,39
▪ MB Pekerja 3 = 66,42 + (13,75 x 57) + (5 x 161) – (6,78 x 24) = 1492,45
▪ MB Pekerja 4 = 66,42 + (13,75 x 60) + (5 x 158) – (6,78 x 20) = 1545,82
▪ MB Pekerja 5 = 66,42 + (13,75 x 63) + (5 x 165) – (6,78 x 28) = 1567,83
▪ MB Pekerja 6 = 66,42 + (13,75 x 70) + (5 x 169) – (6,78 x 25) = 1704,42
▪ MB Pekerja 7 = 66,42 + (13,75 x 60) + (5 x 159) – (6,78 x 24) = 1523,7
▪ MB Pekerja 8 = 66,42 + (13,75 x 58) + (5 x 159) – (6,78 x 22) = 1509,76
▪ MB Pekerja 9 = 66,42 + (13,75 x 65) + (5 x 170) – (6,78 x 25) = 1640,67
▪ MB Pekerja 10 = 66,42 + (13,75 x 59) + (5 x 162) – (6,78 x 21) = 1545,29

Hasil dari perhitungan metobolisme basal, dapat kita ketahui bahwa kebutuhan
kalori setiap pekerja pengiris tempe sebagai berikut:

Kegiatan Ringan = 1,6 x Metabolisme Basal


Kegiatan Sedang = 2,5 x Metabolisme Basal
Kegiatan Berat = 3,0 x Metabolisme Basal

▪ Kebutuhan kalori pemakai laptop 1 = 1,6 x 1480,86 = 2369,376 kal/hari


▪ Kebutuhan kalori pemakai laptop 2 = 1,6 x 1431,39 = 2290,224 kal/hari
▪ Kebutuhan kalori pemakai laptop 3 = 1,6 x 1492,45 = 2387,92 kal/hari
▪ Kebutuhan kalori pemakai laptop 4 = 1,6 x 1545,82 = 2473,312 kal/hari
▪ Kebutuhan kalori pemakai laptop 5 = 1,6 x 1567,83 = 2508,528kal/hari
▪ Kebutuhan kalori pemakai laptop 6 = 1,6 x 1704,42 = 2727,072 kal/hari
▪ Kebutuhan kalori pemakai laptop 7 = 1,6 x 1523,7 = 2437,92kal/hari
▪ Kebutuhan kalori pemakai laptop 8 = 1,6 x 1509,76 = 2415,616 kal/hari
▪ Kebutuhan kalori pemakai laptop 9 = 1,6 x 1640,67 = 2625,072 kal/hari
▪ Kebutuhan kalori pemakai laptop 10=1,6 x 1545,29 = 2472,464 kal/hari

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perancangan mesin pengiris tempe ternyata dapat berpengaruh terhadap
berlangsungnya proses produksi para pekerja, memberikan kenyamanan pekerja yang semula
bekerja dengan cara duduk di lantai dengan posisi kaki tertekuk menjadi berdiri yang langsung
dapat mengiris tempe dengan menggunakan mesin. Sehingga hal tersebut dapat meningkatkan
produktivitas kerja.

3.1.1 Kesimpulan data antropometri

Setelah melakukan perhitungan data antropometri untuk merancang mesin pengiris


tempe di peroleh ukuran yang sesuai spesifikasi dengan tinggi mesin ± 169,78cm dan tinggi
untuk tempat pemotongan tempe ± 106, 78cm.

3.1.2 Kesimpulan data kebutuhan kalori

Kebutuhan kalori setiap pekerja pengiris tempe memiliki kebutuhan kalori yang
berbeda. Dimana pada kebutuhan kalori pekerja yang terendah adalah 2290,224 kal/hari. Dan
untuk kebutuhan kalori pekerja yang tertinggi adalah 2727,072 kal/hari

15

Anda mungkin juga menyukai