Anda di halaman 1dari 9

TUGAS ERGONOMI DAN K3

DESAIN ALAT BANTU JALAN KRUK BAGI PENDERITA


CEDERA DAN CACAT KAKI

Disusun Oleh :

Disusun Oleh :

Nama : Ahmad Fahmi Nur Irfani


Nim : 215100200111021
Kelas :E
Dosen Pengampu : Ubaidillah,STP.MSi

DEPARTEMEN TEKNIK BIOSISTEM


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
tugas pembuatan makalah yang berjudul ”Desain Alat Bantu Jalan Kruk Bagi Penderita Cedera
dan Cacat Kaki” ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Tidak lupa juga kami saya
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari beberapa referensi yang menunjang
makalah ini.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Ergonomi
dan K3. Selain itu, Pembuatan makalah ini bertujuan agar menambah wawasan dan
pengetahuan untuk kita semua.
Karena keterbatasan pengetahuan, maka saya meyakini bahwasanya masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, saya sangat benar benar meminta maaf bila ada
salah kata atau penulisan pada makalah ini.
Akhir kata, semoga dengan makalah ini mampu berguna bagi pembaca.
Daftar Isi

Kata Pengantar.......................................................................................................

Daftar Isi..................................................................................................................

BAB I Pendahuluan................................................................................................

1.1 Latar Belakang..................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................

1.3 Tujuan...............................................................................................................

BAB II Pembahasan...............................................................................................

2.1 Pengertian Alat Bantu Jalan Kruk.....................................................................

2.2 Pengertian Antropometri..................................................................................

2.3 Perhitungan Antropometri.................................................................................

2.4 Pemodelan Produk...........................................................................................

2.5 Pertimbangan Desainer....................................................................................

BAB III Penutup.......................................................................................................

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................

3.2 Daftar Pustaka..................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kruk sebagai alat bantu jalan yang digunakan pada penderita cedera dan cacat kaki harus mampu
memberikan kenyamanan kepada penggunanya. Rancangan yang baik akan dapat membantu pengguna
yang cedera atau cacat dalam bergerak. Rancangan alat bantu jalan kruk yang salah baik itu ukuran
ataupun desain akan mengakibatkan meningkatnya resiko cedera pada para penggunaan kruk. Terbukti
dengan ditemukannya lebih dari 15.000 cedera terjadi di Amerika terkait alat bantu jalan kruk dan
mengalami peningkatan sampai 23% rentang tahun 1991-2008. Untuk itu diperlukan suatu rancangan
yang memberikan kenyamanan dan meminimasi resiko cedera pada pengguna kruk. Tahap pertama
dalam perancangan kruk adalah pengumpulan data beberapa variabel antropometri kemudian dilakukan
pengujian statistik seperti uji kenormalan data, uji keseragaman data dan uji kecukupan data. Setelah
dilakukan pengujian statistik, tahap selanjutnya adalah menentukan nilai persentil sebagai dasar
penentuan dimensi produk sesuai dengan prinsip perancangan yang digunakan. Perancangan
selanjutnya memasuki tahap konseptual dan pemodelan produk. Pemodelan produk dilakukan dengan
bantuan software Computer Aided Design (CAD).

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan alat bantu kruk ?
b. Apa yang dimaksud dengan data antropometri ?
c. Bagaimana rancangan kruk yang dibutuhkan oleh penderita cedera kaki dan cacat yang aman,
nyaman dan memiliki rancangan yang ergonomis sehingga dapat meminimasi resiko cedera akibat
penggunaan kruk dengan menggunakan perhitungan antropometri ?

1.3 Tujuan
a. Untuk memenuhi nilai mata kuliah Ergonomi.
b. Untuk mendapatkan rancangan kruk yang ergonomis aman nyaman dan mampu meminimalisir
cedera.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Alat Bantu Jalan Kruk


Alat bantu jalan kruk merupakan salah satu alat yang berguna untuk membantu para penderita
cedera atau cacat kaki dalam melakukan pekerjaan atau kehidupan sehari-hari dengan menggunakan
kruk. Kruk yaitu tongkat/alat bantu untuk berjalan, biasanya digunakan secara berpasangan yang
diciptakan untuk mengatur keseimbangan pada saat akan berjalan dan menopang tubuh penggunanya.
Kruk sendiri terbagi menjadi dua yaitu Kruk Axilla dan kruk nonaxilla. Kruk Axilla sendiri merupakan kruk
yang menopang badan dari ketiak sampai ke lantai, kruk axilla dapat menopang sampai 80% berat badan,
namun akan terdapat tekanan yang besar pada bagian ketiak, karena berat badan yang bertumpu pada
ketiak tadi. Kruk axilla sendiri tidak dirancang untuk bisa beristirahat selama menopang tubuh. Sedangkan
untuk kruk Nonaxilla merupakan kruk yang mampu menopang dari bagian lengan sampai ke lantai, kruk
nonaxilla dapat menopang 40-50% berat badan. Lebih ringkas dan ringan daripada Kruk axilla dan
memerlukan kontrol tubuh yang lebih baik bagi pengguna.

2.2 Pengertian Antropometri


Antropometri berasal dari bahasa Yunani yaitu Anthrospos yang memiliki arti bahwa manusia dan
Metricos yang berarti pengukuran. Antropometri merupakan pengetahuan yang menyangkut pengukuran
tubuh manusia khususnya dimensi tubuh. Antropometri merupakan salah satu bagian yang menunjang
ergonomi, khususnya pada suatu perancangan alat yang berdasarkan prinsip-prinsip ergonomi.
Antropometri juga memiliki makna yaitu suatu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan
karakteristik fisik tubuh manusia, ukuran, bentuk dan kekuatan, serta penerapan dari data tersebut
dikhususkan untuk penanganan desain. Data antropometri dapat digunakan dalam perancangan suatu
sistem kerja yang sasarannya adalah sistem kerja yang efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien
(ENASE).
Data antropometri dibagi menjadi dua jenis data yang dibagi berdasarkan posisi tubuh pada saat
pengukuran bagian, yaitu antropometri statis dan antropometri dinamis. Antropometri statis adalah
pengukuran tubuh manusia disaat posisi diam, contohnya pengukuran tinggi duduk tegak dan lain-lain.
Sedangkan antropometri dinamis merupakan pengukuran yang dilakukan kepada tubuh disaat melakukan
suatu gerakan-gerakan yang memiliki kaitan dengan pekerjaan yang dilakukannya, tujuan dari
pemngambilan data antropometri dinamis ini adalah agar mendapatkan ukuran tubuh yang nantinya
memiliki kaitan dengan gerakan-gerakan nyata dalam melakukan suatu pekerjaan, contohnya pengukuran
putaran lengan, putaran telapak tangan, dan sudut telapak kaki.
2.3 Perhitungan Data Antropometri
Pada pembuatan alat bantu jalan kruk menggunakan pengolahan data menggunakan proses
pengujian statistik dan perhitungan persentil. Untuk pengujian statistik dilakukan uji kenormalan, uji
keseragaman data serta uji kecukupan data.
Pada perhitungan persentil dapat dihitung sesuai dengan tabel probabilitas distribusi normal yang
telah ditetapkan. Nilai dari perhitungan persentil ini nantinya akan dipergunakan sebagai penentuan
dimensi produk yang akan dibuat berdasarkan prinsip rancangan yang digunakan.

Perhitungan nilai persentil

(Sumber :Genta dan Jumeno, 2011)

Rekapitulasi perhitungan nilai persentil


No. Variabel Antropometri Kode Satuan Persentil yang digunakan
1 Lebar telapak tangan Ltt cm P5= 7,62 P99= 12,28
2 Tinggi Ketiak Tkt cm P5= 114,97 P95= 144,6
3 Jangkauan tangan Jta cm P5= 33 P90= 51,49
4 Lebar lengan LI cm P5= 6,76 P99= 13,38
5 Berat badan Bb kg P5= 42,18 P99= 77,77

Berdasarkan nilai persentil yang telah dihitung, maka penentuan dimensi berdasarkan data
variabel antropometri dapat dijelaskan sebagai berikut ; bahwasanya persentil lebar telapak tangan yang
digunakan untuk dimensi genggaman tangan adalah persentil 99 dengan nilai 12,28 cm, kemudian
persentil tinggi ketiak yang digunakan untuk menentukan tinggi maksimal dan minimal kruk adalah
persentil 95 yaitu 144,6 cm untuk tinggi maksimal dan persentil 5 yaitu 114,97 cm untuk tinggi minimal,
kemudian persentil jangkauan tangan yang digunakan untuk menentukan jarak maksimal dan minimal
antara alas dan genggaman jarak adalah persentil 90 yaitu 51,49 cm untuk jarak maksimal dan persentil
5 yaitu 33 cm untuk jarak minimal, kemudian persentil lebar lengan yang digunakan untuk menentukan
lebar alas kruk adalah persentil 99 yaitu 13,38 cm, kemudian persentil berat badan yang digunakan untuk
melakukan evalusasi terhadap produk.
2.4 Pemodelan Produk
Pemodelan produk merupakan tahapan yang dimana rancangan konseptual suatu produk yang
telah dibuat, dituangkan dalam bentuk visual berupa gambar 2 dimensi atau 3 dimensi dengan
menggunakan bantuan aplikasi software CAD (computer aided design)
2.5 Pertimbangan Desainer
Sebelum desain diwujudkan, ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan dalam kaitannya
dengan desain tersebut. Kajian mengenai desain serta evaluasi mengenai kelayakan dan kesesuaianya
dengan aspek-aspek perancangan. Evaluasi perlu mempertimbangkan karakteristik sistem atau desain
produk untuk menentukan apakah mereka memenuhi kriteria awal dalam perancangan. Setelah desain
selesai maka perlu adanya suatu analisis terhadap desain tersebut, analisis analisis yang dapat dilakukan
meliputi:
 Analisis biaya terhadap desain.
 Analisis pasar/perdagangan.
 Analisis beban kerja.
 Simulasi dan pemodelan.
 Keamanan, kendala manusia, atau bahaya.
Hasil dari sebuah evaluasi sangat penting untuk melakukan perbaikan terhadap suatu kelemahan
kelemahan dari desain dan melakukan perbaikan terhadap sistem atau produk yang dirancang. Kemudian
hal yang perlu diperhatikan pula pada kruk yaitu desain rangka utama harus disesuaikan dengan posisi
tubuh yang dimana kruk yang baik harus memperhatikan kenyamanan penggunanya, tinggi rangka utama
yang dapat disesuaikan dimana masalah perbedaan ukuran tinggi dapat diselesaikan dengan memberikan
kemampuan pada kruk untuk dapat disesuaikan, ukuran pegangan kruk yang pas dan tinggi pegangan
yang dapat disesuaikan dimana ukuran pegangan yang pas akan membantu pengguna dalam memegang
kruk pada saat berjalan dan bertumpu pada kruk, bantalan alas yang tidak licin dan empuk dimana alas
yang tidak licin dan empuk mampu meningkatkan kenyamanan karena bisa menurunkan resiko slip pada
saat kruk digunakan, serta pemilihan material yang baik dimana pemilihan material dilakukan berdasarkan
kelebihan yang dimiliki tiap jenis material dan keterbatasan sumber daya yang ada.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa perubahan desain kruk yang
menjadi pusat perhatian adalah bantalan alas kruk, bentuk rangka utama, bantalan alas, bantalan
pegangan kruk, dan mekanisme pengatur ketinggian pada kruk dan pegangan kruk dan mekanisme
pengatur ketinggian pada kruk dan pegangan kruk, dirancang agar memberikan ukuran yang pas dengan
kebutuhan pengguna. Ukuran yang pas akan meminimasi resiko cedera akibat penekanan pada ketiak
dan memberikan keamanan kepada pengguna selama penggunaan kruk. Desain dan pemilihan material
bantalan alas dan pegangan kruk dirancang untuk memberikan kenyamanan terhadap pengguna kruk.

3.2 Daftar Pustaka


Chandra GE, Jumeno D. 2011. Perancangan alat bantu jalan kruk bagi penderita cedera dan cacat kaki.
Universitas Andalas. Padang.

Anda mungkin juga menyukai