Disusun oleh:
HAMZAH MUHAMMAD AGIL 202169030020
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan rahim-
Nya yang telah dilimpahkan, taufiq dan hidayah-Nya dan atas segala kemudahan yang telah
diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Ergonomi ini dapat terselesaikan.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas yang
diberikan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Isi dari makalah ini
diambil dari berbagai sumber yang ada dan dikemas serta dikembangkan sedemikian rupa sehingga
makalah ini bisa terselesaikan dengan baik dan kami menyadari masih banyak kekurangan-
kekurangan yang terdapat di dalam makalah ini.
Tidak lupa ucapan terimakasih kami tunjukan kepada pihak-pihak yang turut mendukung
terselesaikannya makalah ini antara lain :
1. Bapak Subchan Asy’ari, ST., MT selaku dosen pembimbing
2. Serta semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian makalah ini
semoga makalah ini dapat bermanfaat serta bisa menjadi wacana yang berguna. Penulis
menyadari keterbatasan yang penyusun miliki. Untuk itu, penulis mengharapkan dan menerima
segala kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTA....................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii
BAB I : 1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 3
1.2 Cerita Permasalahan.................................................................................. 3
BAB II : 2.1 Metode OWAS........................................................................................... 6
2.2 Tabel Skematik.......................................................................................... 9
2.3 Tabel Frekuensi Relatif.............................................................................. 10
BAB III: 3.1 Dimensi ..................................................................................................... 11
3.2 Atropometri................................................................................................ 11
3.3 Kebutuhan Kalori....................................................................................... 26
BAB IV :4.1 Hasil OWAS.............................................................................................. 28
4.2 Hasil Anthropometri.................................................................................. 28
4.3 Hasil Kebutuhan Kalori............................................................................. 29
4.4 Gambar Hasil Antropometri….........................................................……… 30
BAB V : 5.1 Kesimpulan................................................................................................ 32
5.2 Saran .................................................................................................……….32
BAB I
b. KECELAKAAN KERJA
Disini dari beberapa sample pekerja yang melakukan pekerjaan tersebut kerap kesulutan
dalam melakukan pekerjaan tersebut, dan hal tersebut dapat menyebabkan kecelakaan kerja
baik bahan terjatuh mengenai kaki, tangan terkilir dan punggung sakit.
Perusahaan seharusnya memperhitungkan tinggi rak penyimpanan tersebut dan memikirkan
keselamatan kerja pegawainya serta kenyamanan dalam proses melakukan pekerjaan
tersebut
BAB II
Dari kasus diatas, maka saya merekomendasikan perbaikan fisik yang dilakukan oleh perusahaan,
berupa rak penyimpanan e-liquid yang lebih aman guna memudahkan para pekerja untuk
meletakkan dan mengambil bahan serta meminialsir kecelakaan kerja sehingga tercapailah
produktifitas kerja pada proses produksi e-cigarette secara baik dan benar menurut kaca mata
keilmuan ergonomi ini.
2.1.1. ANTROPOMETRI
Setelah mengidentifikasi, selanjutnya saya menentukan beberapa dimensi ukuran tubuh
yang akan kami hitung sesuai antropometri pekerja karyawan PT.X antara lain :
Dibawah menunjukkan kategori resiko pada setiap kemungkinan kombinasi posisi punggung,
lengan, kaki dan beban yang diangkat.
Dari hasil pengkodean maka dengan menggunakan tabel tentang klasifikasi kategori resiko pada
kombinasi posisi didapatkan “kategori resiko“ 3.
Jadi kita dapat hasil kategori resiko 3 yang dimana resiko nya tinggi dan harus ada tindakan korektif
yang diperlukan segera.
2.3. TABEL FREKUENSI RELATIF
Pekerja selama kerja yang dominan dengan posisi Punggung menekuk ke bawah dan memutar maka
kode posisi untuk Punggung adalah 4, dimana posisi Punggung menekuk kebawah dan memutar
tersebut dilakukan dengan frekuensi repetitif ≤50%, maka kategori resiko untuk Punggung adalah
‘3’. Kedua lengan pekerja selama beraktifitas dominan dibawah bahu, maka kode posisi untuk
lengan adalah 1, dimana posisi lengan demikian dilakukan dengan frekuensi repetitif ≤ 50%, maka
kategori resiko untuk lengan adalah ‘1’. Sementara itu selama bekerja dilakukan sambil berdiri
dengan kedua kaki lurus, maka kode posisi untuk kaki adalah 2, hal tersebut dilakukan dengan
frekuensi repetitif ≤ 70%, maka kategori resiko untuk kaki adalah ‘1’.
BAB III
[ ]
2
N=
' K √ N ( Σ Xi )−( Σ Xi )
2 2
s Σ Xi
[ ]
2
= 2 √ 10 1062961 − 1031
2
( ) ( )
0,05 1031
= 1,52
N’ = 1,52 (Karena N’ < N maka data dianggap cukup)
√
2
n ( ∑ X 2 ) −( ∑ X )
σ=
n2
√
2
10 ( 1062961 )−( 1031 )
σ= 2
10
σ =3,1
Penentuan Batas Kontrol
−
BKA = x + K. σ
= 103,1+ (2) (3,1) = 109,6
−
BKB = x - K. σ
= 103,1 - (2) (3,1) = 96,7
Antropometri
112
110
108 BKA
BKB
106 Xi
Ukuran
Rata - rata
104
102
100
98
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 101 102
Data Persentil
Data terbesar 106
Data terkecil 98
RENTANG 8
Banyak kelas interval:
K K=1+3,3 log N =1+3,3 log 10 = 1+3,3
log 10 = 4,3 ≈4
Panjang kelas interval
R 8
p=
K
= 4 =2
Distribusi frekuensi ukuran tinggi siku berdiri, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Frekuensi
Frekuens Frekuensi
No. Kelas Interval Komulatif
i (f) Komulatif (F)
Relatif (%)
I 98 - 100 3 3 3
II 100,1 - 102,1 1 4 1
III 102,2 - 104,2 1 5 1
IV 104,3 - 106 5 10 5
Letak Pi=
5(10+1)
=¿0,55
Letak 5 = 100 (interval I)
50(10+1)
=5,5
100
Letak 50 = (interval II)
95(10+1)
=10,45
100
Letak 95 = (interval IV)
Menghitung Persentil
Rumus :
P5 P50
bi 98 bi 101,1
p 2 p 2
(i x N) 50 (i x N) 500
100-F 97 100-F 96
f 3 f 1
Pi 98,34 Pi 111,52
P95
bi 104,2
p 2
(i x N) 950
100-F 90
f 1
Pi 125,31
No Xi Xi - X ( Xi-X )² Xi²
1 84 5,3 28,09 7056
2 82 3,3 10,89 6724
3 80 1,3 1,69 6400
4 83 4,3 18,49 6889
5 83 4,3 18,49 6889
6 75 -3,7 13,69 5625
7 76 -2,7 7,29 5776
8 78 -0,7 0,49 6084
9 74 -4,7 22,09 5476
10 72 -6,7 44,89 5184
787 166,1 62103
[ ]
2
K √ N ( Σ Xi )−( Σ Xi )
2 2
'
N=
s Σ Xi
[ ]
2
= 4,2
N’ = 4,2 (Karena N’ < N maka data dianggap cukup)
√
2
n ( ∑ X 2 ) −( ∑ X )
σ=
n2
√
2
10 ( 61936 ) −( 787 )
σ= 2
10
σ =4,1
Penentuan Batas Kontrol
−
BKA = x + K. σ
= 78,7+ (2) (3,1) = 86,9
−
BKB = x - K. σ
= 78,7 - (2) (3,1) = 70,6
Antropometri
100
90
80
BKA
70
BKB
60 Xi
Ukuran
50 Rata - rata
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Data Persentil
Data terbesar 84
Data terkecil 72
RENTANG 12
Banyak kelas interval:
K=1+1 log N =1+3,3 log 10 = 1+3,3
K
log 10 = 4,3 ≈4
Panjang kelas interval
R 12
p=
K
= 4 =3
Distribusi frekuensi ukuran jangkauan tangan kedepan, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Frekuensi
Frekuens Frekuensi
No. Kelas Interval Komulatif
i (f) Komulatif (F)
Relatif (%)
I 72 - 75 3 3 3
II 75,1 - 78,1 2 5 2
III 78,2 - 81,2 1 6 1
IV 81,3 - 84 4 10 4
Letak Pi=
5(10+1)
=¿0,55
Letak 5 = 100 (interval I)
50(10+1)
=5,5
100
Letak 50 = (interval II)
95(10+1)
=10,45
100
Letak 95 = (interval IV)
Menghitung Persentil
Rumus :
P5 P50
bi 72 bi 75,1
p 3 p 3
(i x N) 50 (i x N) 500
100-F 97 100-F 95
f 3 f 2
Pi 72,52 Pi 82,99
P95
bi 81,2
p 3
(i x N) 950
100-F 90
f 1
Pi 112,87
3. TINGGI LEBAR BAHU
No Xi Xi - X ( Xi-X )² Xi²
1 50 3,3 10,89 2500
2 53 6,3 39,69 2809
3 48 1,3 1,69 2304
4 46 -0,7 0,49 2116
5 43 -3,7 13,69 1849
6 47 0,3 0,09 2209
7 45 -1,7 2,89 2025
8 44 -2,7 7,29 1936
9 46 -0,7 0,49 2116
10 45 -1,7 2,89 2025
467 80,1 21889
[ ]
2
N=
' K √ N ( Σ Xi2 )−( Σ Xi )2
s Σ Xi
[ ]
2
= 2 √ 10 21889 − 467
2
( ) ( )
0,05 467
= 5,9
N’ = 5,9 (Karena N’ < N maka data dianggap cukup)
√
2
n ( ∑ X 2 ) −( ∑ X )
σ=
n2
√
2
10 ( 21889 )− ( 467 )
σ= 2
10
σ =2,8
Penentuan Batas Kontrol
−
BKA = x + K. σ
= 46,7+ (2) (3,1) = 52,3
−
BKB = x - K. σ
= 46,7 - (2) (3,1) = 41
Antropometri
60
50
BKA
40 BKB
Xi
Ukuran
30 Rata - rata
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Data Persentil
Data terbesar 53
Data terkecil 43
RENTANG 10
Banyak kelas interval:
K=1+1 log N =1+3,3 log 10 = 1+3,3
K
log 10 = 4,3 ≈4
Panjang kelas interval
R 10
p=
K
= 4 =2,5
Distribusi frekuensi ukuran dimensi genggaman tangan, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Frekuensi
Frekuens Frekuensi
No. Kelas Interval Komulatif
i (f) Komulatif (F)
Relatif (%)
I 43 - 45,5 4 4 4
II 45,6 - 48,1 4 8 4
III 48,2 -50,7 1 9 1
IV 50,8 - 53 1 10 1
Letak Pi=
5(10+1)
=¿0,55
Letak 5 = 100 (interval I)
50(10+1)
=5,5
100
Letak 50 = (interval II)
95(10+1)
=10,45
100
Letak 95 = (interval IV)
Menghitung Persentil
Rumus :
P5 P50
bi 43 bi 45,6
p 2,5 p 2,5
(i x N) 50 (i x N) 500
100-F 96 100-F 92
f 4 f 4
Pi 43,33 Pi 49,00
P95
bi 50,7
p 2,5
(i x N) 950
100-F 90
f 1
Pi 77,09
4. LEBAR BAHU
No Xi Xi - X ( Xi-X )² Xi²
1 43 1,5 2,25 1849
2 44 2,5 6,25 1936
3 40 -1,5 2,25 1600
4 41 -0,5 0,25 1681
5 45 3,5 12,25 2025
6 44 2,5 6,25 1936
7 41 -0,5 0,25 1681
8 40 -1,5 2,25 1600
9 40 -1,5 2,25 1600
10 37 -4,5 20,25 1369
415 54,5 17277
[ ]
2
N=
' K √ N ( Σ Xi2 )−( Σ Xi )2
s Σ Xi
[ ]
2
=
N’ = 5,1 (Karena N’ < N maka data dianggap cukup)
√
2
n ( ∑ X 2 ) −( ∑ X )
σ=
n2
√
2
10 ( 17277 ) −( 415 )
σ= 2
10
σ =2,3
Penentuan Batas Kontrol
−
BKA = x + K. σ
= 41,5+ (2) (3,1) = 46,1
−
BKB = x - K. σ
= 41,5 - (2) (3,1) = 36,8
Antropometri
50
45
40
BKA
35
BKB
30 Xi
Ukuran
25 Rata - rata
20
15
10
5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Data Persentil
Data terbesar 45
Data terkecil 37
RENTANG 8
Banyak kelas interval:
K=1+1 log N =1+3,3 log 10 = 1+3,3
K
log 10 = 4,3 ≈4
Panjang kelas interval
R 8
p=
K
= 4 =2
Distribusi frekuensi ukuran lebar bahu, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Frekuensi
Frekuens Frekuensi
No. Kelas Interval Komulatif
i (f) Komulatif (F)
Relatif (%)
I 37 - 39 1 1 1
II 39,1 - 41,1 5 6 5
III 41,2 - 43,2 1 7 1
IV 43,3 - 45 3 10 3
Letak Pi=
5(10+1)
=¿0,55
Letak 5 = 100 (interval I)
50(10+1)
=5,5
100
Letak 50 = (interval II)
95(10+1)
=10,45
100
Letak 95 = (interval IV)
Menghitung Persentil
Rumus :
P5 P50
bi 37 bi 39,1
p 2 p 2
(i x N) 50 (i x N) 500
100-F 99 100-F 94
f 1 f 5
Pi 38,01 Pi 41,23
P95
bi 43,2
p 2
(i x N) 950
100-F 90
f 1
Pi 64,31
3.3 KEBUTUHAN KALORI
Tinggi
Berat Denyut
Pekerja Usia (th) Badan Keterangan*
Badan (kg) Jantung Kerja
(cm)
1 19 170 63 112 Sedang
2 19 168 70 110 Sedang
3 20 170 68 110 Sedang
4 21 172 70 110 Sedang
5 23 169 65 110 Sedang
6 23 170 80 112 Sedang
7 25 175 73 105 Sedang
8 29 168 66 110 Sedang
9 30 167 88 112 Sedang
10 43 170 80 115 Sedang
Metabolisme Basal (MB) laki-laki = 66,42 + (13,75 x BB) + (5 x TB) – (6,78 x U), dimana
BB adalah berat badan dalam satuan kilogram, TB adalah tinggi badan dalam satuan centimeter,
dan U adalah usia dalam satuan tahun.
Berikut ini perhitungan metabolisme karyawan
MB Pekerja 1 = 66,42 + (13,75 x 63) + (5 x 170) – (6,78 x 19) = 1653,85
MB Pekerja 2 = 66,42 + (13,75 x 70) + (5 x 168) – (6,78 x 19) = 1740,1
MB Pekerja 3 = 66,42 + (13,75 x 68) + (5 x 170) – (6,78 x 20) = 1715,82
MB Pekerja 4 = 66,42 + (13,75 x 70) + (5 x 172) – (6,78 x 21) = 1746,54
MB Pekerja 5 = 66,42 + (13,75 x 65) + (5 x 169) – (6,78 x 23) = 1649,23
MB Pekerja 6 = 66,42 + (13,75 x 80) + (5 x 170) – (6,78 x 23) = 1860,48
MB Pekerja 7 = 66,42 + (13,75 x 73) + (5 x 175) – (6,78 x 25) = 1775,67
MB Pekerja 8 = 66,42 + (13,75 x 66) + (5 x 168) – (6,78 x 29) = 1617,3
MB Pekerja 9 = 66,42 + (13,75 x 88) + (5 x 167) – (6,78 x 30) = 1908,02
MB Pekerja 10 = 66,42 + (13,75 x 80) + (5 x 170) – (6,78 x 43) = 1724,88
Hasil dari perhitungan metobolisme basal, dapat kita ketahui bahwa kebutuhan kalori setiap
karyawan sebagai berikut:
BAB IV
4.1 Hasil OWAS
Dari hasil OWAS , Pekerja selama kerja yang dominan dengan posisi Punggung menekuk
ke bawah dan memutar maka kode posisi untuk Punggung adalah 4, dimana posisi Punggung
menekuk kebawah dan memutar tersebut dilakukan dengan frekuensi repetitif ≤50%, maka
kategori resiko untuk Punggung adalah ‘3’. Kedua lengan pekerja selama beraktifitas dominan
dibawah bahu, maka kode posisi untuk lengan adalah 1, dimana posisi lengan demikian
dilakukan dengan frekuensi repetitif ≤ 50%, maka kategori resiko untuk lengan adalah ‘1’.
Sementara itu selama bekerja dilakukan sambil berdiri dengan kedua kaki lurus, maka kode
posisi untuk kaki adalah 2, hal tersebut dilakukan dengan frekuensi repetitif ≤ 70%, maka
kategori resiko untuk kaki adalah ‘1’.
4.2 Hasil Antropometri
Dari hasil pengukuran 10 kayawan PT.X maka dapat diperoleh hasil Antropometri dari
beberapa dimensi.
KET:
- Garis kuning di potong / atau di hilang kan
- Garis merah penambahan pengaman
BAB V
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian menggunakan antropometri tersebut dengan kategori resiko 3 maka kita
harus segera memperbaiki rak penyimpanan e- liquid tersebut , kita bias hanya merevisi rak
tersebut tanpa mengganti dengan rak yang baru , guna meminimalisir kecelakaan kerja yang
akan terjadi . dengan merubah rak tersebut maka pekerja akan tidak merasa kesulitan dalam
bekerja dan lebih safety. Maka keluhan pekerja tersebut yang mengangkat beban berat dan
tinggi akan lebih mudah dan aman.
5.2 Saran
Yang kami sarankan untuk kedepan nya kalau bisa perusahaan lebih memperhatikan dimensi ,
tata letak yang lebih tepat dan memperhitungkan resiko kecelakaan kerja agar tidak banyak
keluhan dari pekerja dan juga tidak mengeluarkan biaya berulang kali untuk memperbaiki dan
atau membeli alat atau inventaris lain nya