BASIC SCINE 1
TAHUN 2017-2018
0
NAMA PENULIS
1. L. Ade Sintia Devi (1702541001)
2. Ni Made Rikawiantari (1702541002)
3. Ni Kadek Vindy Aprilyanti (1702541003)
4. Ni Kadek Mira Arlitayani (1702541004)
5. Dini Rahma Sari (1702541005)
6. Komang Trisna Bayu Suta (1702541009)
7. Ni Luh Ratih Rosita Dewi (1702541010)
8. Komang Mita Suryatni (1702541012)
9. Kadek Trimayunika Julia (1702541013)
10. Esra Nanda Rehulina S (1702541015)
11. Dewa Ayu Diah Agung Maheswari (1702541018)
12. I Gusti Putu Yudistira Putra Pratama (1702541019)
13. Ni Wayan Krisnawati Naraswari (1702541020)
14. Ayu Ulul Azmi (1702541021)
15. Ni Nengah Vindia Herinasari (1702541022)
16. A.A Istri Dinda Pradnyaningrum (1702541025)
17. Fydananda Nimas Pahlevi (1702541026)
18. Kadek S Prima Dewi S (1702541028)
19. Anak Agung Istri Agung Padmi Swari Dewi (1702541029)
20. Ni Komang Mega Junianti (1702541030)
21. I Gusti Agung Shinta Paramitha Devi (1702541033)
22. Luh Made Sintya Paramasti (1702541034)
23. Jovanka Rayhan Susilo (1702541038)
24. I Wayan Reinaisen Kertiyasa Bumi (1702541039)
25. Ni Made Mahadewi Dwijayanti Reistriawan (1702541040)
26. Ni Putu Mira Nari Utami (1702541041)
27. Giovanny Oktavia (1702541042)
28. Andi Hamid Junior (1702541044)
29. Sherly Lena Waromi (1702541047)
30. Sagung Ayu Priti Mawar Veda Santi (1702541048)
31. Dellania Grandifolia Mustafa (1702541049)
1
KATA PENGANTAR
OM SWASTIASTU .....
Puja dan puji syukur atas kehadiran tuhan yang maha esa atas segala limpahan
rahmat dan hidayanya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan study
guide Anatomi dan Fisiologi. Penyusunan study guide ini bertujuan untuk
memberikan panduan kepada mahasiswa dalam belajar aktif dan mandiri melalui
metode Problem Based Learning ( PBL ) pada saat tutorial dan memberikan
panduan mahasiswa dalam melaksanakan skill lab serta praktikum yang kompeten
pada Mahasiswa Program Studi S1 Fisoterapi. Penyusunan study guide ini dapat
diselesaikan dengan baik atas bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu
pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih setinggi-tingginya
kepada para dosen.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................3
MATERI 1 ( ANATOMI )............................................................................5
Studium Generale .............................................................................................................5
Axial Sekeleton...................................................................................................................12
Muscle of Back...................................................................................................................31
Muscle of Thorax...............................................................................................................41
Respiratory System............................................................................................................77
Digertive System................................................................................................................80
Urinary system...................................................................................................................83
3
Kapital Selekta...................................................................................................................87
Saraf Otot...........................................................................................................................89
Respiratory.........................................................................................................................101
Kardiovaskular..................................................................................................................111
Sistem Pencernaan.............................................................................................................128
Sistem Endokrin................................................................................................................140
Sistem Reproduksi.............................................................................................................150
Panca Indera..............................................................................................................................................153
4
MATERI 1 ( ANATOMI)
STUDIUM GENERALE
ABSTRAK
Anatomi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang struktur tubuh dan
hubungannya. Berasal dari bahasa Yunani ἀνατέμνω anatemnō "Aku memotong, memotong
terbuka" dari ἀνά ana "naik", dan τέμνω temnō "Aku memotong.anatomi bisa dikategorikan ke
dalam gross anatomy, microscopic anatomy,embryology,surface anatomi dan clinical anatomy.
Tujuan pembelajaran anatomi adalah untuk memberikan pengetahuan komprehensif mengenai
struktur mikroskopis dan makroskopis tubuh sehingga mampu menghubungkannya dengan
keadaan klins dari organ dan struktur terkait. Belajar anatomi memudahkan kita memahami lebih
baik tentang struktur tubuh dan bagaimana cara kerjanya dan mengajarkan kita hidup harmoni
yang sesungguhnya dimana semua sistem dalam tubuh saling berkaitan agar tetap berfungsi
normal. Belajar anatomi membutuhkan ketekunan karena melibatkan banyak hafalan. Misalnya,
tubuh manusia berisi 206 tulang dan lebih dari 600 otot.
Belajar struktur ini membutuhkan waktu, usaha, dan keterampilan menghafal yang baik.
Secara umum cara belajar anatomi yaitu:
- Ketahui bahasanya
- Gunakan alat-alat yang mendukung pembelajaran anatomi sepert atlas, cadaver, dll
- Selalu mengulang kembali apa yang sudah dipelajari
Di dalam tubuh kita masih banyak misteri yang menarik untuk dikaji yaitu bagaimana 1
sel zigot bisa membelah menjadi 75 trilun sel yang menjadi berbaga organ yang
menjalankan fungsinya masing-masing
.
Jaringan pada tubuh manusia dapat dibagi menjadi:
6
LEARNING TASK
SELF ASSESMENT
REFERENSI
7
INTRODUCTION TO HUMAN ANATOMY, GENERAL
OSTEOLOGY AND CLASSIFICATION OF MUSCLE
ABSTRAK
Anatomi tubuh manusia merupakan studi yang mempelajari tentang struktur dan
hubungan antara bagiannya. Kata anatomi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu έμνω
anatemnō yang berarti “ aku memotong memotong terbuka “ yang merupakan gabungan dari
kata ANA yang berarti mengangkat dan TOME yang berarti memotong. Anatomi dapat
dipelajari melalui tiga cara pendekatan yang berbeda. Istilah anatomis juga memiliki arti yang
tepat dan juga merupakan unsur terminologi unsur medis utama. Dari sudut medis, anatomi
terdiri dari berbagai macam pengetahuan tentang bentuk, letak, ukuran dan hubungan berbagai
struktur tubuh sehingga sering disebut dengan anatomi deskriptif atau tapografis.
Otot adalah suatu jaringan dalam tubuh manusia yang berperan sebagai alat gerak aktif
yang menggerakkan rangka tubuh manusia serta pergerakan dari organ dalam tubuh. Otot
merupakan salah satu dari empat kelompok jaringan pokok. Miologi adalah istilah untuk ilmu
yang mempelajari mengenai otot. Otot membentuk 43% berat badan dan lebih dari 1/3-nya
merupakan protein tubuh dan ½-nya adalah tempat terjadinya aktivitas metabolik saat tubuh
istirahat. Proses vital di dalam tubuh seperti kontraksi jantung, kontriksi pembuluh darah,
8
pernafasan, gerakan peristaltic usus) terjadi karena adanya aktivitas otot. Terdapat pula jenis otot
yaitu otot polos, otot jantung dan otot rangka.
LEARNING TASK
SELF ASSESSMENT
1. Mahasiswa dapat memahami lebih baik tentang struktur tubuh manusia sehingga mampu
mengkolerasikannya dengan keadaan klinis pada organ dan struktur yang terlibat
REFERENSI
Snell, Richard S. 2008. Anatomi Klinis berdasarkan Sistem. Jakarta : Buku Kedokteran
EGD
9
THE APPENDICULAR SKELETON
ABSTRAK
Tulang utama tungkai atas termasuk humerus, radius, ulna, carpal, metacarpal, dan
falang. Tulang utama ekstremitas bawah meliputi tulang paha, tibia, fibula, tarsal, metatarsal, dan
tulang jari. Fungsi tulang apendiks termasuk keseimbangan dan stabilitas, bersama dengan fungsi
utama penggerak dan manipulasi. Pada Tulang dari Girdle Bahu terdiri dari skapula dan
klavikula. Korset bahu menghubungkan tulang-tulang tungkai atas ke kerangka aksial. Tulang ini
juga memberikan perlekatan pada otot yang menggerakkan bahu dan tungkai atas. Pada Tulang
dari Tungkai Atas termasuk tulang-tulang lengan (humerus), lengan bawah (radius dan ulna),
pergelangan tangan, dan tangan.
10
pinggul adalah perpaduan tiga tulang yang besar, pipih, dan tidak teratur: ilium, ischium, dan
pubis.
Tulang dari Tungkai bawah meliputi tulang paha, kaki, dan kaki. Tulang paha adalah
satu-satunya tulang paha. Ini mengartikulasikan dengan dua tulang kaki - tibia yang lebih besar
(umumnya dikenal sebagai tulang kering) dan fibula yang lebih kecil. Paha dan tulang kaki
mengartikulasikan sendi lutut yang terlindungi dan diperkuat oleh tulang patella yang
mendukung tendon paha depan. Tulang-tulang kaki termasuk tarsus, metatarsus, dan
falang.Tulang kaki terdiri dari tulang tarsal pergelangan kaki, falang yang membentuk jari kaki,
dan metatarsal yang memberi kaki lengkungnya.
Seperti di tangan, kaki memiliki lima metatarsal, lima falang proksimal, lima falang
distal, namun hanya empat falang tengah (karena "jari kaki" kaki hanya memiliki dua
falang. Pergelangan kaki, atau tarsus, terdiri dari tujuh tulang tarsal: calcaneus, talus, cuboid,
navicular, dan tiga runcing.Lengkungan kaki dibentuk oleh tulang dan ligamen kaki yang saling
terkait. Mereka berfungsi sebagai struktur shock-asborbing yang mendukung berat badan dan
mendistribusikan stres secara merata saat berjalan.Lengkungan longitudinal kaki berjalan dari
kalkaneus ke kepala metatarsal, dan memiliki bagian medial dan lateral.Lengkungan melintang
kaki melintasi runcing dan dasar tulang metatarsal.
LEARNING TASK
Identify the main features of vertebral and spinal columns of each region.
Explain the bone that forms the upper limb (pectoral) corset.
Explain the bone that forms the lower limb (pelvis) corset
Explain the bones of the lower limbs
Identify the skull bone
SELF ASSESMENT
11
AXIAL SKELETON
ABSTRAK
Axial skeleton merupakan kerangka manusia yang terdiri dari 80 tulang yang berfungsi
sebagai penopang dan pelindung dari organ organ yang terdapat pada body cavities. Selain itu
Axial Skeleton juga membentuk rongga besar dan beberapa rongga kecil (Nasal cavity, orbits,
paranasal sinuses). Axial skeletom merupakan tempat melekatnya Head Muscle, Respiration
Muscle, dan appendicular skeleton.
skull
o Cranium : Frontal Bone, Parietal Bones, Temporal Bones, Occipital
Bone, Sphenoid Bone, Ethmoid Bone
o Facial Bones : Nasal Bones, Maxillae, Zygomatic Bones, Lacrimal
Bones, Palatine Bones, Inferior Nasal Conchae, Vomer, Mandible,
Nasal Septum, Orbits, dan Foramina.
Hyoid bone (anchors tongue and muscles associated with swallowing)
Vertebral column (Servical, Thoracal, Lumbar, Sacrum, coccyxgeal)
12
Vertebrae : Body, Arch, Spinous processus, Transverse processus,
Articular processus (Superior and inferior), Vertebral foramen.
Thoracic cage
o Thoracic vertebrae
o Ribs
o Sternum
LEARNING TASK
SELF ASSESMENT
REFERENSI
13
JOINT & THEIR ACCESSORY LIGAMENTS
ABSTRAK
Joint atau persendian adalah pertemuan antar tulang sehingga tulang dapat digerakkan
dengan dengan fleksibel. Meskipun persendian berfungsi memberikan fleksibelitas gerak
namun ada beberapa sendi yang memberikan sedikit gerakan namun sangan sangat berfungsi
memberikan kestabilan pada tubuh. Adapun komponen pembentuk sendi yaitu ligament, kapsula
sendi, kartilago hyalin, dan cairan sinovial.
Secara fungsional persendian dibagi menjadi 3 yaitu
Secara struktural sendi dibagi menjadi tiga macam yaitu Fibrous, Cartilaginous, Synovial.
o Fibrous, adalah suatu persendian, dimana permukaan tulang yang bersendi dihubungkan
oleh jaringan fibrosa, sehingga
kemungkinan geraknya sangat sedikit,
dibagi lagi menjadi
Sutura tidak terdapat rongga
sendi,tulang dengan tulang
dihubungkan oleh jaringan ikat
fibrosa yang kuat dan tipis,
terdapat diantara tulang kepala.
Secara fungsional sutura
termasuk Synarthrosis.
Syndesmoses, terdapat banyak jaringan ikat pada sendi. Contohnya pada tulang tibia
dan fibula.
14
Gomphoses, contohnya adalah akar gigi yang bersendi dengan alveoli bersendi
dengan alveoli rahang zat yang berada di antaranya adalah jaringan ikat ligamen
periodontal.
o Cartilaginous Joints, dalah suatu persendian yang tulang-tulangnya disatukan oleh suatu
lempeng atau potongan rawan hyalin. Pada persendian ini tidak ada pergerakan yang
mungkin dilakukan dibagi menjadi :
Synchondroses, tulang rawan yang mengisi
sendi berupa tulang rawan hialin, sendi ini
terdapat pada tulang-tulang yang masih
tumbuh dan sendi antara costa dan
sternum.
Symphyses, tulang rawan yang mengisi
sendi berupa tulang rawan fibrosa yang tipis contohnya sendi pada os. Vertebrae dan
os. Pubis.
o Synovial Joints, Terdapat rongga di antara 2 ujung tulang, rongga ini disebut rongga
synovial, pada rongga synovial terdapat cairan yang mengandung asam hialuronat yang
dihasilkan oleh membran synovia. Permukaan tulang yang bersendi diselaputi oleh selapis tulang
rawan hialin.
Ciri-ciri synovial joint :
Ujung tulang bersendi dibedakan atas:
- caput artilacularis
- cavitas glenoidales
Cavum articularis
Membran synovial
- rongga sendi yang dibatasi oleh membran synovial yang berjalan dari permukaan sendi
yang satu ke yang lainnya
15
- Permukaan sendi dilumasi oleh cairan kental: cairan sinovial
o Discus/meniscus Articularis
o Bantalan Lemak
o Bursa Mukosa
- adalah alat pelumas yang terdiri atas kantong fibrosa tertutup yang dibatasi
- bursa dijumpai pada: tendo bergeser pada tulang ligamentum atau tendo lain
o Selubung Sinovial
o Ligamentum
Menurut susunan, permukaan dan pergerakan yang mungkin dilakukan, sendi ini terbagi:
16
o Hinge Joint atau sendi engsel adalah sendi dengan sumbu
gerak tegak lurus pada arah panjang tulang gerakan yang bisa
dilakukan adalah fleksi dan ekstensi. Contoh elbow and
interphalangeal joints.
o Sendi Condyloidea, sendi ini mempunyai permukaan konver yang nyata dan bersendi
dengan permukaan yang konkaf, sumbu gerak dan panjang tulang parallel. Contoh radiocarpal
(wrist) joints, and metacarpophalangeal (knuckle) joints
1. gerak yang bisa dilakukan:
flexi
Extensi
abduksi
adduksi
sedikit rotasi
o Pivot joint, terdapat pasak tulang yang dikelilingi oleh cincin ligamentum tulang, sumbu
gerak sesuai panjang tulang, gerak yang bisa dilakukan: rotasi. Contoh joint between the axis and
the dens, and the proximal radioulnar joint.
Gerakan Sendi
Gliding atau bergeser
17
Angular atau bersudut
– Fleksi: Berkurangnya sudut antara dua tulang
– Ekstensi: Bertambahnya sudut antara dua tulang
– Abduksi: Pergerakan menjauhi garis tengah tubuh
– Adduksi: Pergerakan mendekati garis tengah tubuh
SENDI-SENDI KHUSUS
Shoulder Joint atau sendi bahu merupakan sendi yang
kompleks pada tubuh manusia, dibentuk oleh tulang-tulang
yaitu scapula, clavicula, humerus, dan sternum. Daerah
persendian bahu mencakup empat yang sendi yang bekerja
sama secara sinkron yaitu sendi sternoclavicular, sendi
glenohumeral, sendi acromioclavicular dan sendi
scapulothoracal.
18
Elbow Joint atau sendi pada siku memiliki tiga sendi yaitu
humeroulnar joint, humeroradial joint, dan proximal
radioulnar joint. Elbow joint ini juga disusun oleh tulang
humerus bagian distal, radius dan ulna. Secara fisiologis elbow
joint ini memiliki dua fungsi gerak yaitu fleksi-ekstensi dan
pronasi-supinasi. Elbow joint berbentuk hinge (ginglymus) yang
merupakan unaxial joint yang hanya mempunyai satu kebebasan gerak. Elbow joint dibentuk
oleh trochlea humeri yang memiliki dua facet konvex yang
dipisahkan oleh groove dan bertemu dengan insisura ulna yang
berbentuk konkaf.
Hip Joint merupakan triaxial joint karena memiliki tiga
bidang gerak. Hip joint juga merupakan hubungan proksimal dari
extremitas inferior. Hip joint dibentuk oleh caput femur yang
konvex bersendi dengan acetabulum yang konkaf. Hip joint adalah ball and socket (spheroidal)
triaxial joint. Acetabulum terbentuk dari penyatuan os illium, ischium, dan pubis. Seluruh
acetabulum dilapisi oleh cartilago hyaline dan pusat acetabulum terisi oleh suatu massa jaringan
lemak yang tertutup oleh membran synovial. Gerakan yang dihasilkan dari hip joint adalah
fleksi-ekstensi, abduksi-adduksi, dan eksternal-internal rotasi.
19
collateral ligament. Gerakan yang dihasilkan adalah flexi, extensi, adduksi, abduksi dan
sirkumduksi.
Ankle Joint terbentuk dari ujung distal dari tibia dan bagian superior talus, ankle
merupakan hinge joint. Ligament dari ankle joint adalah Ligamen
lateral: ligamen talofibular anterior & posterior, ligamentum
calcaneofibular Ligamentum medial: tibionavicular, anterior-
posterior tibiofibular, tibiocalcaneal. Gerakan yang dihasilkan dari
ankle joint adalah dorsoflexi dan plantar flexi.
LEARNING TASK
REFERENSI
20
MUSCLE OF HEAD AND NECK
ABSTRAK
Pada kepala terdapat lima lapisan jaringan lunak. Lapisan ini jika diurut dari luar ke
dalam biasa disingkat dengan SCALP, yang merupakan singkatan dari :
Aponeurosis atau galea aponeurotika, merupakan jaringan ikat yang berhubungan langsung
dengan tulang tengkorak
Loose areolar tissue atau jaringan penunjang longgar, Merupakan tempat yang biasa terjadinya
perdarahan subgaleal (hematom subgaleal) pada trauma/benturan kepala.
21
Perikranium, merupakan lapisan yang membungkus dan berhubungan langsung dengan
permukaan luar tulang tengkorak
Pada kepala dan leher terdapat beberapa otot yang memiliki fungsi yang berbeda. Otot
bagian kepala dibagi menjadi dua otot besar yaitu otot wajah dan otot pengunyah. Sedangkan
otot pada leher di bagi menjadi dua kelompok otot besar, yaitu kelompok otot dangkal dan
kelompok otot hyoid. Kelompok otot dangkal (superficial) terdiri dari platysma dan
sternocleidomastoid. Kelompok otot hyoid terdiri dari otot suprahyoid (gastric, mylohyoid,
stylohyoid dan geniohyoid) dan otot infrahyoid (sternohyoid, omohyoid, sternothyoid,
thyrohyoid).
KEPALA
Otot wajah terdapat pada jaringan subcutan yang berfungsi menggerakkan kulit dan
merubah ekspresi wajah sesuai emosi. Kebanyakan otot melekat pada tulang atau fascia. Otot
wajah diinervasi oleh saraf kranial VII. Otot wajah sekitar orificium mulut, mata dan hidung
berfungsi sebagai sphincter dan dilator (buka dan tutup orificium). Fluiditas gerakan wajah
berasal dari interaksi otot-otot tersebut dengan SMAS.
• M. Orbicularis oris
• M.Buccinator
22
Insersio : sudut mulut dan bagian lateral bibir bagian atas dan bawah
Fungsi/aksi :untuk mencegah pipi melipat dan tergigit, bersama dengan lidah
mempertahankan posisi makanan di antara gigi, menghisap, bersiul dan meniup.
o Origo : bagian orbital; margin orbit medial dan ligamen palpebra medial, bagian
palpebral; ligamen palpebral medial
o Insersio : bagian orbital; kulit pipi lateral, bagian palpebral; Rapek palpebral
lateral
Pada otot orbicularis oculi terdapat beberapa otot kecil yang membantu eksresi air mata
yaitu otot palpebral orbicularis oculi membantu ekskresi air mata, penutupan mata yang
lembut dan berkedip. Serta otot prearsal dan preseptal atas menekan tutup atas yang
memungkinkan penutupan mata tertutup sukarela.
• Otot procerus
23
• Kelompok otot quadratus labii superioris
• M. Risorius
• M. Zygomaticus Major
• M. Zygomaticus Minor
24
Origo : mandibula (garis miring di bawah gigi ragi, gigi premolar dan gigi molar
pertama)
o Insersio: bagian tengah bibir bawah; Ini menyatu dengan serat dari sisi lain.
• M. Mentalis
o Fungsi / aksi: Ketinggian dan penonjolan bibir bawah dan kulit dagu
• Eye’s Muscle
• Rectus superior
• Rectus inferior
• Rectus medial
• Rectus lateral
• Obliquus superior
25
• Obliquus inferior
Eye’s Muscle
M. Masseter
Deep Masseter
26
Origo : tulang zygomatic dan lengkungan (posterior sepertiga)
Insersio: permukaan lateral ramus dan sudut mandibula
Fungsi / aksi: mengangkat, menambahkan dan menonjol mandibula
Superficial Masseter
Origo : tulang zygomatic dan lengkung (posterior dua pertiga)
Insersio: permukaan lateral ramus dan sudut mandibula
Fungsi / aksi: mengangkat, menambahkan dan menonjol mandibula
M. Temporalis
Origo : fossa temporalis dan fasia temporal
Insersio: proses koronoid mandibula dan permukaan anterior ramus mandibula
Fungsi / aksi: bagian vertikal; elevasi mandibula, bagian horisontal; pencabutan
rahang bawah
M. Pterygoid Medial
Origo : permukaan medial plat pterygoid lateral, tulang palatine, tuberositas maili
Insersio: permukaan medial angla dan ramus mandibula
Fungsi/aksi : proteksi dan elevasi mandibula
M. Pterygoid Lateral
o Origo : kepala yang superior; sayap yang lebih besar dari spenhoid, kepala
inferior; permukaan lateral pelat pterygoid lateral
o Insersio: kepala super; cakram kapsul dan artikular sendi temporomandibular,
kepala inferior; mandibula
o Fungsi / aksi: proteksi mandibula dan bantuan dalam pengunyahan
Muscles of Soft Palate
Tensor Veli Palatine
Levator Veli Palatine
Palatoglossus
Palatopharyngeus
Musculus Uvulae
27
Otot Lidah
Otot luar lidah
o M. Genioglossus
o M. Hyoglossus
o M. Styloglossus
o M. Palatoglossus
Otot dalam lidah
M. Superior longitudinal
M. Inferior longitudinal
M. Transverse
M. Vertical
LEHER
Pada leher, terdapat fasia serviks superfisial (jaringan leher subkutan). Dimana
fasia ini berfungsi sebagai pelekatan, pembungkus dan pemisah antara otot organ lainnya.
Selain itu, fasia juga berfungsi untuk membatasi penyebaran infeksi dan memudahkan
struktur2x dlm leher bergerak (cth menelan serta kepala dan leher berputar). Fasia
mengandung saraf kutaneous, pembuluh darah dan limfatik, kelenjar getah bening
28
superfisial, lemak dan platisma (di anterolateral). Fasia servical deep diklasifikasikan
menjadi tiga lapisan, yaitu lapisan investing, pretracheal dan prevertebral. Lapisan
investing adalah lapisan paling luar (superficial), lapisan ini mengelilingi leher dan
membungkus trapezius dan sternocleido mastoid (SCM). Lapisan pretracheal adalah
lapisan yang terbatas pada bagian anterior leher. Lapisan ini membentang dari hyoid
menuju thorax dan bercampur dengan fibrous pericardium yang membungkus, lapisan ini
juga bercampur dengan carotid sheath dilateral. Sedangkan pada lapisan ketiga yaitu
lapisan prevertebral membentuk tubular sheath bagi vertebral column dan otot-otot yang
berhubungan.
29
M. Infrahyoid
Letak : dibawah tulang hyoid
Terdiri dari : Otot omohyoid, sternohyoid, sternotyoid dan tiroid
Fungsi/aksi : depresi hyoid dan larynx ketika menelan dan
berbicara.Bekerja sama dng suprahyoid muscle untuk menstabilkan hyoid,
memberikan dasar yang kuat untuk lidah.
Tersusun dlm: superficial plane (sternohyoid dan omohyoid) dan deep
plane (sternothyroid dan thyrohyoid). Thyrohyoid adalah kelanjutan
sternothyroid
LEARNING TASK
SELFT ASSESSMENT
REFERENSI
Snell, Richard S. 2008. Anatomi Klinis berdasarkan Sistem. Jakarta : Buku Kedokteran
EGD
Olson, Todd R. 2007. ADAM Student Atlas of Anatomy. Camrigde University
30
MUSCLE OF BACK
ABSTRAK
C e r v i c a l : t e r d
procesus spinosus (bagian seperti sayap pada belakang
tulang) yang pendek kecuali tulang ke-2 dan ke-7. Tulang ini merupakan tulang yang
mendukung bagian leher
Thoracal: terdiri atas 12 tulang yang juga dikenal sebagai tulan gdorsal. Procesus
spinosus pada tulang ini terhubung dengan tulang rusuk. Kemungkian beberapa
gerakan memutar dapat terjadi pada tulang ini
Lumbal: terdiri atas 5 tulang yang merupakan bagian paling tegap konstruksinya dan
menanggung beban terberat dari tulang yang lainnya. Bagian ini memungkinkan
gerakan fleksi dan ekstensi tubuh dan beberapa gerakan rotasi dengan derajat kecil
Sacrum: terdiri atas 5 tulang dimana tulang-tulangnya tidak memiliki celah dam
bergabung (intervertebral disc) satu sama lainnya. Tulang ini menghubungkan antara
bagian punggung dengan bagian panggul
Coccyx: terdiri atas 4 tulang yang juga tergabung tanpa celah antara 1 dengan yang
lainnya. Tulang coccyx dan sacrum tergabung menjadi satu kesatuan dan membentuk
tulang yang kuat
Masing-masing tulang belakang pada cervical, thoracal, lumbal, dan sacrum memiliki
bagian-bagian yaitu:
31
1. Corpus
2. Pedicle
3. Lamina
4. Foramen Vertebralis
5. Facies articularis
6. Processus transversus
7. Processus spinosus
Pada tulang belakang terdapat bantalan yaitu intervertebral disc yang terdapat di
sepanjang tulang belakan gsebagai sambungan antar tulang dan berfungsi melindungi jalinan
tulang belakang. Bagian luar dari bantalan ini terdiri dari annulus fibrosus yang terbuat dari
tualng rawan dan nucleus pulposus yang berbentuk seperti jeli dan mengandung banyak air.
Dengan adanya bantalan ini memungkinkan terjadinya gerakan pada tualng belakang dan sebagai
penahan jika terjadi tekanan pada tulang belakang seperti dalam keadaan melompat (Guyton &
Hall, 2008).
Terdiri atas:
Atlas (C2)
Axis
32
Berfungsi untuk menghasilkan dan mengontrol gerak anggota badan, dan mengatur respirasi.
Extrinsic back muscle terdiri dari 2 bagian yaitu:
Superficial
Berfungsi untuk menghubungkan ekstremitas superior dengan truncus dan berperan dalam
megnatur gerak ekstremitas atas.
M. Trapezius
o Origo :
Upper : protubberantia occipitaslis externa, 1/3 medial linea nuchae superior, lig.
Nuchale,
o Insersio :
Upper : 1/3 lateral clavicula
M. latisimus dorsi
Origo : Processus spinosus sacrum, lumbal dan thorakal bawah (dibawah Th 6)
dan pada ligamen supraspinal melalui fascia horaco-lumbaris, crista iliaca dan bagian
bawah Costae ke-3 atau 4
Insersio : Sulcus intertubecularis humeri
M. levator scapula
Origo : bagian dorsal dari processus tranversus C1-4
Insersio : superior angle dari scapula dan berdekatan dengan medial border dari
scapula
M. rhomboids
c. M. rhomboids major
o Origo : processus Spinosus Th2-5, dan lig. Supraspinal
o Insersio : margo Vertebralis antara angulus inferior dengan spina scapula
M. rhomboids minor
o Origo : processus Spinosus C7 dan Th1, Sisi inferior lig. nuchae
33
o Insersio : basis radix spina scapula
Intermediet
Otot-otot intrinsik intermediet adalah otot-otot pernapasan dangkal. Strukturnya lebih tipis
karena berfungsi sebagai propropceptive.
Superficial
6. M. splenius
Tebal, flat, pada aspek lateral dan posterior leher, berhalan superolateral dari tengah ke
cervical vertebrae (splenius cervicis) dan cranium (splenius capitis) berfungsi sebagai
menutup dan menjaga deep neck muscle pada posisinya.
M. splenius capitis
o Origo : berasal dari ligamentum nuchae dan processus spinosus vertebrae
C7-T3 atau T4
o Insersio : serabut melintas kranio-lateral ke processus mastoideus ossis
temporalis dan bagian sepertiga lateral linea nuchalis superior pada os.
Osccipitale
34
M. splenius cervicis
o Origo : berasal dari ligamentum nuchae dan processus spinosus vertebrae
C7-T3 atau T4
o Insersio : tuberculum posterius processus spibouss vertebrae cervicales I-III
atau vertebra cervicalis IV.
Intermediate
7. M. Erector spinae
Terletak pada ”groove” di setiap sisi vertebral column antara spinosus process di
sentral dan angles of the rib di lateral
Erector spinae muscle merupakan otot punggung terpanjang, dinamis (menghasilkan
gerakan), dan berperan bilateral untuk ekstensi tubuh
Chief extensor vertebral column ( masive erector spinae), dibagi menjadi 3 column:
Lateral column (dibatasi oleh iliocostalis)
Intermediate column (longissimus)
Media column (spinalis)
Tiap column dibagi lagi menjadi 3 bagian tergantung pada perlekatannya di superior;
iliocostalis, lumborum, iliocostalis thoracis, illiocostalis cervicis
M. Iliocostalis
Origo : berasal melalui tendon yan glebar dari bagian dorsal crista iliaca,
permukaan dorsal sacrum dan processus spinosus vertebrae lumbalis kaudal, dan
ligamentum supraspinale
Insersio : lumborum, thoracis, dan cervicis; serabut melintas kranial ke
angulus costae kaudal dan proc. Tranversus vertebre cervicalis
M. longissimus
Origo : berasal melalui tendon yan glebar dari bagian dorsal crista iliaca,
permukaan dorsal sacrum dan processus spinosus vertebrae lumbalis kaudal, dan
ligamentum supraspinale
o Insersio : thoracis, cervicis dan capitis; serabut melintas kranial ke costa
antara tubeculum costae dan angulus costae, ke processus spinosus di daerah
torakal dan servikal dan ke processus mastoideus ossis temporalis
M. Spinalis
Origo : berasal melalui tendon yan glebar dari bagian dorsal crista iliaca,
permukaan dorsal sacrum dan processus spinosus vertebrae lumbalis kaudal, dan
ligamentum supraspinale
o Insersio : thoracis, cervicis dan capitis; serabut melintas kranial ke
processus spinosus di daerah torakal kranial dan ke cranium
35
Deep layer
8. Mm. Transversospinales
Dibawah erector spiane. Terdiri dari:
M. semispinalis
M. semispinalis capitis, thoracis, cervicis
Mm. multifidus
o Origo : berasal dari os. sacrum dan os ilii, processus transversi
verterbratum thoraccicarum I-III dan processus articulares vertebrarum
cervicaliorum IV-VII
o Insersio : serabut melintas kraniomedial ke processus spinosus, melangkahi
dua sampai empat segmen
Mm. rotatores
o Origo
: berasal dari
processus
transversi
vertebrarum;
terbentuk paling
baik di daerah
torakal
o Insersio :
melintas
kraniomedila dan
melekat pada
persatuan lamina
dengan proesuss
transversus
vertebrae asal
atau pada
procesuss spinosus di atas asalnya, melangkahi satu sampai dua segmen
36
Minor Deep back Muscle
1. Kurang berkembang
2. Interspinal dan intertransverse menghubungkan spinosus dan transverse process
Mm. interspinales
Origo : permukaan kranial processus spinosus vertebrae cervicalis dan vertebrae
lumbalis
Insersio : permukaan kaudal processus sponosus vertebra-vertebra kranial dari
vertebra asal
Mm. intertrasversarii
o Origo : processus tranversus vertebrae cervicalis dan vertebrae lumbalis
o Insersio : processus tranversus vertebra-vertebra berdekatan
Insersio : melintas laterokaudal dan berinsersi pada costa antara tuberculum costae
dan angulus costae
Daerah Suboksipital
Daerah suboksipital adalah daerah segitiga (segitiga suboksipital) antara os. occipitale dan
bagian dorsal atlas dan axis, terletak dalam terhadap musculus trapezius dan musculus rectus
capitis posterior dan dua musculus obliquus, dipersarafi oleh ramus posterior nervi spinalis C1,
37
nervus suboccipitalis. Otot-otot ini terutama berguna sebagai otot-otot pengatur sikap, tetapi juga
membantu menggerakan kepala
Fungsi golongan musculi suboccpitales ialah untuk mengadakan ekstensi kepala pada atlas dan
megadakan rotasi kepala pada atlas dan axis.
Daerah Servikal
Fleksi
Kegiatan bilateral
o M. longus colli
o M. scalenus
o M. sternocleidomastoideus
Ekstensi
Kegiatan bilateral
o M. splenius capitis
o M. semispinalis capitis
38
o M. semispinalis cervicis
Laterofleksi
Kegiatan unilateral
o M. illiocostalis cervicis
o M. longissimus capitis
o M. longissimus cervicis
o M. splenius cervicis
Rotasi
Kegiatan unilateral
Mm. rotatores
M. semispinalis capitis
M. semispinalis cervicis
M. multifudus
M. splenius cervicis
Fleksi
Kegiatan bilateral
• M. rectus abdominis
• M. psoas major
Ekstensi
Kegiatan bilateral
M. erector spinae
M. multifidus
M. semispinalis thoracis
Laterofleksi
Kegiatan unilateral
M. illiocostalis thoracis
M. iliocostalis lumborum
M. longissimus thoracis
M. multifidus
M. obliquus externus abdominis
39
M. obliquus internus abdominis
M. quadratus lumborum
Rotasi
Kegiatan unilateral
Mm. rotatores
M. multifidus
M. obliquus externa abdominis dalam kerja sama dengan;
M. obliquus internus abdominis kontralateral
M. semispinalis thoracis
LEARNING TASK :
SELF ASSESMENT
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan otot-otot pada punggung bagian dalam
dan luar
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan karakteristik, letak, struktur, dan ciri-
ciri dari setiap otot yang terdapat pada punggung
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan otot-otot penggerak utama pada
vertebra
REFERENSI
40
MUSCLE OF THORAX
ABSTRAK
Thorax adalah bagian atas batang tubuh yang terletak antaral leher dan abdomen. Cavitas
thoracis yang dibatasi oleh dinding thorax, berisi thymus, jantung (cor), paru – paru (pulmo),
bagian distal berisi trachea dan bagian besar esophagus.
Dinding thorax terdiri dari thoracic cage, kulit, jaringan subkutan, saraf, otot, dan tulang,
serta fascia yang menyelimuti bagian anterolateral. Bentuk kubah dari thoracic cage berfungsi
untuk :
Melindungi organ – organ internal thorax dan abdomen dari tekanan luar.
Memberikan resistansi terhadap tekanan internal yang negative yang dihasilkan
oleh elastic recoil paru – paru dan pergerakan inspirasi.
41
Sebagai attachment dan menyokong ekstremitas atas.
Sebagai origo dari banyak otot yang bergerak dan mempertahankan posisi
ekstremitas-atas relatif terhadap trunkus, dan juga sebagai origo dari otot – otot
abdomen, leher, punggung, dan respirasi.
Kerangka dinding thorax, membentuk osteocartilagonous thoracic cage, yang
melindungi jantung, paru – paru, dan beberapa organ abdomen lainnya. Kerangka thorax terdiri
dari :
Pada dinding thorax terdapat beberapa otot yang melekat pada costa, seperti beberapa
otot – otot upper limb (m. pectoralis major, m. serratus anterior), otot – otot anterolateral
abdomen, serta beberapa otot leher dan punggung. Namun otot – otot thorax yang sebernarnya,
terdiri dari intercostal, transverse thoracic, subcostal, levator costarum, dan serratus posterior.
42
Origo : sisi kaudal costa
Insersio : sisi kranial costa dibawahnya
Fungsi :
mengangkat costa
Subcostal Muscle :
Origo : permukaan
dalam costa
kaudal dekat
angulus costae
Insersio : sisi
kranial 2 atau 3
costa lebih ke
kaudal
Fungsi :
mengankat costa
Transverse Thoracic Muscle :
Origo : permukaan
dorsal sternum
bawah
Insersio : permukaan dalam cartilago costa II – VI
Fungsi : menurunkan costa
Levator Costarum :
Origo : procesuss transversus vertebra T7 – T11
Insersio : costa berikutnya, antara tuberculum costae dan angulus costae
43
Fungsi : mengangkat costa
Serratus Posterior Muscle :
o M. serratus posterior superior
Origo : ligamentum nuchae, procesuss spinosus vertebra C7 – T3
Insersio : sisi kranial costa II – IV
Fungsi : mengangkat costa
o M. serratus posterior inferior
Origo : procesuss spinosus vertebra T11 – L2
Insersio : sisi kaudal costa VIII – XII dekat angulus costae
Fungsi : menurunkan costa
Flat Muscle : berakhir di anterior aponeurosis dan serat pada masing – masing
aponeurosis interlace pada linea alba dan bersama – sama dengan otot abdomen pada
sisi yang berlawanan, membentuk rectus sheat. Flat muscle, terdiri dari 3 otot :
a. External oblique abdominal muscle : terletak superficial, serat – seratnya
berjalan inferomedially dan tumpang tindih dengan m. serratus anterior
i. Origo : permukaan luar costa V – XII
ii. Insersio : linea alba, tuberculum pubicum, dan bagian sentral crista
illiaca
iii. Fungsi : menekan dan
menyokong viscera
abdomen,
membungkukan dan
memutar badan
b. Internal oblique abdominal muscle : terletak
di tengah, serat – seratnya berjalan pada sudut
kanan external oblique abdominal muscle
44
2
i. Origo : fascia thoracolumbalis, bagian ventral crista illaca, dan
3
setengah lateral ligament inguanale
ii. Insersio : tepi kaudal costa X – XII, linea alba dan os. pubis melalui
conjoint tendon
iii. Fungsi : menekan dan menyokong viscera abdomen, membungkukan
dan memutar badan
c. Transverse abdominal muscle : terletak paling dalam, seratnya berjalan
horizontal kecuali bagian paling inferior
i. Origo : permukaan dalam cartilagine costales VII – XII, fascia
1
thoracolumbalis, crista iliaca, dan ligamen inguinale
3
ii. Insersio : linea alba dengan aponeurosis internal oblique abdominal
muscle, crista pubica, dan pectin ossis pubis melalui conjoint tendon
iii. Fungsi : menekan dan menyokong viscera abdomen
Vertical Muscle : terdiri dari 2 otot
a. Rectus Abdominis Muscle : otot ini panjang, lebar, straplike muscle. Sebagian
besar di tutupi oleh rectuse sheath. Serat – serat dari otot ini berjalan di antara 3
atau lebih tendinous intersections, setinggi processus xhypoideus, umbilicus dan
pertengahan processus xhypoideusn dan umbilicus. Setiap intersectionnya
melekay erat dengan bagian anterior rectus sheath
i. Origo : symphysis pubis dan crista pubica
ii. Insersio : processus xhypoideus dan cartilago costa V – VII
iii. Fungsi : fleksi batang tubuh dan menekan viscera abdomen
b. Pyramidal : otot ini kecil dan berbentuk triangular, berada pada rectus sheath,
di anterior dari bagian inferior rectus abdominis dan berakhir pada linea alba.
Rectus Sheath
o Anterior Layer :
3
Pada atas mengandung interlaced external oblique aponeurosis dan
4
lamina anterior internal oblique aponeurosis
o Posterior Layer :
Terbentuk dari penyatuan lamina posterior internal oblique aponeurosis
1
dan transverse abdominal aponeurosis kecuali bagian inferior lapisan
4
ini
Seluruh aponeurosis ketiga flat muscle melalui bagian anterior rectus
abdominis dan membentuk anterior layer, meninggalkan permukaan
posterior otot tersebut daj bertemu transversalis fascia
45
o Cresentic Line (accurate line) :
Menandakan batas bawah dinding aponeurotic posterior dari rectus
3
sheath yang menutupi baguan superior otot
4
1
Dibawah garis transversalis fascia yang menutupi bagian inferior otot
4
o Isi rectus sheath : rectus abdominis dan pyramidal muscle, anastomosis superior
dan inferior epigastric vessels, lymphantic vessels, bagian teriminal anterior
primary rami of spinal nervers T7 – T12
Fungsi Anterolateral Abdominal Muscle
46
o Menahan atau membantu diaphragma menekan isi abdomen, mempertahankan atau
meningkatkan tekanan intraabdomen untuk membantu eliminasi gas (respirasi, batuk,
bersin, flatulence), cairan dan padat (urinasi, defekasi dan muntah).
o Menggerakan (membantu rotasi vertebra thoracalis atau flexi vertebra lumbalis) dan
mempertahankan postur tubuh
Otot – Otot Dinding Posterior Abdomen
47
M. piriformis : mengisi daerah
posteriolateral dari bagian posterior
dinding pelvic. Kemudian meninggalkn
lesser pelvic melalui greater sciatic
foramen dan melekat pada femur. Otot ini
membentuk muscular bed untuk
jaringan saraf plexus sacralis
48
Puboprostaticus (laki-laki) : seratnya paling medial dan anterior berjalan
melintasi sisi lain prostat dan memasuki perineal body yang kemudian
membentuk puboprostaticus (levator prostatae)
Pubovaginalis (perempuan) : meluas dari pubis menuju dinding lateral
vagina dan membentuk pubovaginalis
Puborectalis : terdiri dari sisa bagian pubococcygeus paling medial yang
lebih tebal dan besar. Otot ini dibentuk dari serat – serat dari satu os. pubis
menuju os. pubis yang lain disekitar aspek posterior anorectal junction.
Otot ini juga membentuk u-shaped muscular sling
Illiococcygeus : merupakan otot yang terdapat pada bagian posterior
levator ani muscle. Otot ini berasal dari permukaan dalam illium
o Fungsi :
Membentuk muscular sling untuk menopang viscera abdominopelvic
Menahan peningkatan tekanan intraabdomen
Membantu menjaga posisi viscera pelvic
Mengangkat dasar pelvic
Menigkuti turunnya pelvic ketika relaksasi saat defekasi dan urinasi
Mengembalikan pelvic ke posisi normal
49
LEARNING TASK
SELFT ASSESSMENT
REFERENSI
50
UPPER LIMB AND PECTORAL GIRDLE
ABSTRAK
Upper limb merupakan anggota tubuh bagian atas bones of the upper limb, muscle of
upper llimb, joint of the upper limb, dan nerve of the upper limb. Bones of the upper limb
terdiri atas os. Humerus, os. Ulna, os. Radius, os. Carpal, os. Metacarpal, os. Scapula dan os.
Clavicula.
2. Muscle of pectoral region yang terdiri dari m. pectoralis mayor,m. pectoralis minor, m.
subclavius dan m. serratus anterior.
3. Muscle of the shoulder region terdiri atas m. trapezius, m. deltoid, m. teres major, m.
supraspinatus, m. infrasinatus, m. subscapularis, dan m. teres minor.
4. Muscle of upper Arm terdiri dari otot bagian anterior (m. Biceps brachii, m.
Coracobrachialis,m. Brachialis) dan otot bagian posterior (m.Triceps brachii).
51
5. Muscle in the anterior of forearm terdiri dari superficial Compartement (m. Flexor
carpi ulnaris, m. palmaris longus, m. flexor carpi radialis, m. pronator teres),
intermediate compartment (m. flexor digitorum superficialis) dan deep Compartment
(m. flexor digitorum profundus, m. flexor pollicis longus, m. pronator qruadatus).
6. Muscle in the posterior compartment of the forearm terdiri dari bagian superficial
muscle (brachioradialis, extensor carpi radialis longus dan brevis, extensor digitorum,
extensor digitiminimi, extensor carpi ulnaris, anconeus), dan deep muscle (supinator,
abductor pollicis longus, extensor pollicis brevis dan longus, extensor indicis propius)
7. Muscle of the Hand terdiri dari thenar muscle (opponens pollicis, abductor pollicis
brevis, flexor pollicis brevis), hyponetar muscle (opponens digiti minimi, abductor digiti
minimi, flexor digiti minimi brevis) lumbricals, interosei (dorsal interossei, palmar
interossei) palmaris brevis, dan adductor pollicis.
Joint of the upper limb terdiri atas beberapa sendi seperti acromioclavicular joint,
sternoclavicula joint, shoulder joint, elbow joint, radioulnar joint dan wrist joint. Nerve of the
upper limb terdiri dari Brachial plexus, axillari nerve, musculocutaneous nerve, radial nerve,
dan ulna nerve. Pectoral gridle merupakan bagian dari upper limb yang menghubungkan tungkai
ke axial skeleton, seperti scapula dan clavicula. Pectoral gridle terdiri atas beberapa sendi
seperti glenohumeral joint, acromioclavicular joint, scapulothoracic joint dan sternoclavicular
joint.
LEARNING TASK
52
Jelaskan sendi-sendi yang terdapat pada upper limb!
SELF ASSESSMENT
REFERENSI
53
LOWER LIMB AND PELVIC GIRDLE
ABSTRAK
Salah satu bagian dari lower limb yaitu Fascia. Fascia dibedakan menjadi 2 Fascia
superficial (subcutaneous tissue) dan Fascia deep. Subcutaneous tissue dari panggul dan paha
merupakan kelanjutan dari bagian inferior dinding anterolateral abdomen dan gluteus. Jaringan
lemak subcutaneous tissue pada lutut menghilang dan bercampur dengan deep fascia, kemudian
akan kembali di bagian distal lutut pada subcutaneous kaki. Deep Fascia lower limb memiliki
ciri-ciri kuat, membungkus extremitas inferior seperti stocking elastis, dan membatasi kontraksi
otot shg kontraksi menjadi lebih efisien dalam menekan vena mengalirkan darah kembali ke
jantung.
Fascia pada paha atau yang biasa disebut Fascia Lata memiliki ciri-ciri sangat kuat karena
menutupi otot paha yang besar, khususnya di sebelah lateral akan menebal dan bertambah kuat
dengan adanya tambahan serat-serat longitudinal untuk membentuk iliotibial tract. Serat-serat ini
54
adalah gabungan aponeurosis tensor fascia lata dan gluteus maximus muscle. Iliotibial tract
terbentang dari iliac tubercle menuju anterolateral tibial tubercle.
Bagian lain dari lower limb muscle yaitu thigh muscle. Thigh muscle dibedakan menjadi 3
ruangan anterior, medial dan posterior. Dinding ruangan-ruangan ini dibentuk oleh fascia lata
dan 3 fascial intermuscular septa yg berasal dari deep aspect dan melekat pada linea aspera
femur.
Kemudian terdapat deep fascia pada kaki atau yang biasa disebut crural fascia. Melekat pada
tepi anterior dan medial tibia dan periosteumnya. Tebal pada bgn proximal dari aspek anterior
kaki, yang membentuk perlekatan proximal otot. Membentuk pita tebal pd bgn anterior dan
superior ankle joint, yaitu extensor retinacula.
Thigh and gluteal region. Envolusi dan perkembangannya berhubungan dengan bipedalism
dan postur tubuh yang tegak. Thigh muscle dibagi (oleh intermuscular septa dari inner surface
fascia lata menuju linea aspera femur) mjd 3 ruangan: anterior (extensor), medial (adductor) dan
posterior (flexor) dinamakan sesuai lokasi atau fungsi terhadap knee joint.
Anterior thigh muscle. Ruang anterior terdiri dari anterior thigh muscle, flexor of the hip,
extensor of the knee. M. pectineus, iliopsoas, sartorius dan quadriceps femoris. Otot-otot ini
cenderung cepat mengalami atrofi akibat penyakit physical th/ diperlukan untuk memulihkan
kekuatan, tonus dan simetris dengan extremitas inferior lainnya setelah immobilisasi.
Medial thigh muscle atau yang disebut adductor group. Memiliki fungsi sebagai adduksi.Terdiri
dari adductor longus, adductor brevis, adductor magnus, gracilis, obturator externus. Adductor
longus, brevis dan magnus berfungsi sebagai Adduksi, membantu rotated thigh kembali ke posisi
normal, stabilisasi tubuh ketika melakukan flexi dan extensi femur.
55
Posterior thigh muscle. Terdiri dari Hamstrings (semitendinosus, semimembranosus dan
long head biceps femoris). Fungsinya sebagai extensor of the thigh, flexor of the leg, terutama
ketika berjalan. Ketika femur dan kaki terfiksir, hamstrings membantu extensi tubuh.
Leg. Dibagi (oleh anterior dan posterior intermuscular septa, interosseus membrane) menjadi
3 ruang, yaitu: anterior, lateral dan posterior. Ruang anterior fungsinya sebagai dorsiflexor
(extensor) compartment. Letaknya di anterior interosseus membrane,diantara permukaan lateral
tibial shaft dengan permukaan medial fibular shaft dan di anterior intermuscular septum yg
menghubungkan tibia dan fibula. Otot pada anterior terdiri dari Tibialis anterior,Extensor
digitorum longus,Extensor hallucis longus,Fibularis tertius. Dorsiflexor ankle joint, elevating the
forefoot, depressing the heel. Ruang lateral = evertor compartment. Dibatasi oleh lateral
surface of fibula, anterior dan posterior intermuscular septa dan deep fascia. Berakhir di inferior
pd superior fibular retinaculum. Ototnya fibularis longus (membantu steady leg on the foot) dan
brevis. Ruang posterior = plantarflexor compartment. Ruang posterior dibagi menjadi
superficial dan deep subcompartment oleh transverse intermuscular septum. Fungsinya
Plantarflexi, inversion, flexion toes.
56
Foot. Terdiri dari subcutaneous dan deep. Kulitnya lebih tipis, kurang sensitif. Pada
subcutaneous banyak terdapat kelenjar keringat. Sedangkan pada deep tipis pada dorsum pedis.
Di proximal: berlanjut dng plantar fascia. Muscle pada foot (14 plantar, 2 dorsal, 4 intermediate
aspek). Dari plantar aspek: muscle of the sole tersusun 4 lapis dalam 4 compartment. Plantar
muscle: bekerja bersama pada support phase of stance, mempertahankan arches of the foot.
Sangat aktif pada akhir pergerakan untuk stabilisasi foot saat push off.
LEARNING TASK
SELF ASSESSMENT
1. Mahasiswa mampu memahami tentang bagian tubuh pada lower limb
2. Mahasiswa mampu memahami tentang otot-otot yang terdapat pada fascia
3. Mahasiswa mampu memahami tentang otot-otot yang terdapat pada thigh
4. Mahasiswa mampu memahami tentang otot-otot yang terdapat pada leg
57
5. Mahasiswa mampu memahami tentang otot-otot yang terdapat pada foot
6. Mahasiswa mampu memahami fungsi dari masing-masing otot
7. Mahasiswa mampu memahami letak dari masing-masing otot
REFERENSI
ABSTRAK
Medulla spinalis terdiri dari Cervicalis, Thoracalis, Lumbalis, Sacralis Dan Coccygeus:
31 Segment. Dibungkus oleh meningen: duramater, arachnoidea, dan piamater. Antara
arachnoidea dan piamater terdapat celah yang disebut spatium subarachnoidalis dialiri oleh
liquor cerebrospinalis. Piamater menempel pada permukaan medulla spinalis. Jumlah Cervicalis:
8; Thoracal: 12; Lumbal 5; sacral 5; Coccygeus: (rata-rata) 1.
• Superficial: substantia alba-serat-serat saraf-tractus; profundus: substantia gricea-nuclei.
• Tractus: pada subst. alba: ascendens , descendens dan proprius/ intersegmentalis.
• Subst. gricea: cornu dorsalis, ventralis dan intermedius (intermediolaterale-symphaticus;
intermedio-mediale- parasymphaticus).
• Cornu dorsalis: sensoris; cornu ventralis (motoris); intermedius (otonom)
58
Tractus ascendens
8. Tr. Spinothalamicus lateralis: berasal dr medulla spinalis (thalamus). Membawa
impulse rasa nyeri dan suhu dari kulit; kontralateral; dari kulit sisi kanan dibawa
tractus sinister
Tr. Gracilis dan cuneatus: membawa impulse rasa raba spesifik/halus dan proprioceptif
pada sisi yang sama/ homolateral (medulla oblongata)
Tractus descendens
• Tr. Cortico-spinalis: berasal dari cortex cerebri (medulla spinalis)
• Menyilang garis tengah 70-90 % di medulla oblongata; 10-30% terus ke inferior
• Yang menyilang (tr. C-s lateralis)
• Yang tidak menyilang (tr.C-s ventralis)
Tractus proprius: jamaknya tractus propriii, dsebut juga tractur intersegmentalis. Terdapat
diantara segment-segment di medulla spinalis, memungkinkan untuk terjadinya reflex-reflex
intersegmental
Vascularisasi MS
Darah bersumber dari sepasang arteri:
1. A. vertebralis sinister.
2. A. vertebralis dexter : membentuk arteri spinalis ventralis dan dorsalis.
Dibantu oleh: a. radicularis magna dan parva merupakan cabang dari: rami dorsalis arteri
intercostalis posterior.
Encephalon/Brain: hemispherium cerebri (2) sinister et dexter dan 1 cerebellum.
59
Hemispherium: belajar, berpikir, asosiasi, mengingat bagian superficial—subst.
gricea=cortex; bagian profundus subst alba, ada sebagian nuclei-thalamus dll.
Cerebellum: koordinasi gerakan-gerakan tubuh kita, termasuk mengatur gerakan-gerakan
yang rumit.
Ingatan ada 2 yaitu baru dan lama. Ingatan jangka panjang ada perubahan biomolekuler
pada neuron. Proses belajar terutama hal yang rumit dan lebih tinggi, bukan hanya cortex
tapi juga emosi dan batang otak.
Thalamus: kumpulan dari sel neuronterbagi nuclei. Merupakan integrasi sensorik
utama ssp, memegang peran yang dominan dlm mempertahankan dan pengaturan kesadaran
dan kewaspadaan, menyangkut aspek emosi, integrasi fungsi motoric yakni menerima eferen
dari cerebellum dan corpus striatum.
Hypotyhalamus merupakan bagian diencephalon-berhubungan eret dengan hypophyse.
Sebagai pengaturan dan pengendalian kegiatan pusat saraf otonom di batang otak & MS,
salah satu pusat utama ekspresi emosi, mengadakan korelasi impulse-2 visceral dan
olfactorik, integrasi pusat lapar dan haus.
Vascularisasi ssp
Berasal dari 2 pasang arteri: A. carotis interna dan A. vertebralis.
membentuk ciculus arteriosus di dasar otak menjaga kontinyuitas pemberian darah:
oxygen dan nutrisi.
Stroke
2. Ganggual awal adalah pada endothel dari pembuluh darah.
60
3. Faktor: multifaktorial.
4. Ada 4 macam: Hemorrhagic, Thrombus, Emboli dan TIA (Transient Ischemic attack).
5. Bersama serangan jantung pembunuh No:1 setelah kecelakaan lalin di Indonesia
LEARNING TASK
o Jelaskan mengenai struktur dan fungsi brainstem!
o Jelaskan pembagian meningen!
o Jelaskan lobus yang terdapat pada cerebrum beserta fungsinya masing-masing!
o Jelaskan mengenai saraf kranial utama pada pons!
o Jelaskan perbedaan tractus ascendens, tractus descendens, dan tractus proprius!
SELF ASSESMENT
3. Mahasiswa mampu memahami tentang fungsi masing-masing bagian system saraf pusat
5. Mahasiswa mampu memahami tentang gangguan yang terjadi pada system saraf
REFERENSI
61
Snell, Richard S. 2008. Anatomi Klinis berdasarkan Sistem. Jakarta : Buku
Kedokteran EGD
Sidharta, Dewanto. Buku Anatomi Sistem Saraf Pusat Manusia. Jakarta : PT. Dian
Rakyat
ABSTRAK
Sistem persarafan terdiri dari neuron dan neuroglia yang tersusun membentuk sistem
saraf pusat dan sistem saraf tepi. Susunan saraf pusat terdiri dari otak dan medula spinalis
sedangkan sistem saraf tepi merupakan sistem saraf di luar sistem saraf pusat yang membawa
pesan dari dan menuju sistem saraf pusat untuk menjalankan otot dan organ tubuh. Tidak seperti
sistem saraf pusat, sistem saraf tepi tidak dilindungi tulang, sehingga rentan terhadap trauma.
Sistem saraf tepi terbagi menjadi sistem saraf somatik dan sistem saraf otonomik. Saraf-
saraf tersebut mengandung serabut saraf aferen dan eferen. Pada umumnya serabut eferen terlibat
dalam fungsi motorik, seperti kontraksi otot atau sekresi kelenjar sedangkan serabut aferen
biasanya menghantarkan rangsang sensorik dari kulit, selaput lendir dan struktur yang lebih
dalam.
62
Sistem saraf sadar mengandung saraf eferen sehingga mampu menghasilkan gerakan di
jaringan otot rangka. Sistem saraf ini bekerja sesuai dengan kesadaran kita, misalnya saat makan,
mencuci baju, membajak sawah dll. Sistem saraf sadar akan meneruskan impuls dari reseptor
menuju ke sistem saraf pusat dan meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot
kerangka tubuh. Sistem saraf sadar tersusun atas saraf kranial dan saraf spinal.
1. Saraf kranial
Saraf kranial merupakan saraf perifer yang berpangkal pada otak dan batang otak.
Memiliki fungsi yang bersifat motorik, sensorik dan khusus (fungsi yang bersifat
pancaindera). Saraf kranial memiliki 12 pasang saraf yang mencuat keluar dari otak. Saraf ini
terletak di kranium/tengkorak, sebuah letak yang dekat dengan sistem saraf pusat manusia.
Sistem saraf kranial terhubung dengan organ yang berada di seputar kepala dan leher seperti
telinga, mata, hidung, mulut dan lidah. Ini tidak termasuk saraf terminal yang kecil.
63
Dari ke-12 nama saraf kranial di atas, untuk saraf nomor I, II dan VIII terdiri dari neuron-neuron
sensorik, saraf nomor III, IV, VI, XI dan XII terdiri dari neuron-neuron motorik. Adapun nomor
V, VII dan IX terdiri atas gabungan neuron motorik dan sensorik. Saraf nomor X (nervus vagus)
disebut sebagai saraf pengembara karena memiliki wilayah jelajah yang sangat luas.
2. Saraf spinal
Saraf sumsum tulang belakang (spinal) berjumlah 31 pasang (8 nervi cervicales/leher, 12
nervi thoracici/punggung, 5 nervi lumbales/pinggang, 5 nervi sacrales/pinggul dan 1 nervus
coccygeus/ekor) yang terdapat di dalam tulang belakang. Saraf spinalis diberi nama sesuai
daerah kolumna vertebralis tempat keluarnya. Saraf ini merupakan gabungan dari neuron
sensorik dan motorik. Semua saraf sensorik masuk ke dalam sumsum tulang belakang melalui
akar dorsal dan semua dendritnya berasal dari reseptor sedangkan semua saraf motorik keluar
dari sumsum tulang belakang melalui akar ventral dan semua neuritnya menuju ke efektor.
LEARNING TASK
64
2. Sebutkan saraf kranial yang hanya bersifat sensorik!
3. Sebutkan saraf kranial yang mengatur kelenjar ludah!
4. Sebutkan saraf kranial yang dapat merasakan cita rasa!
SELF ASSESSMENT
1. Mahasiswa dapat memahami struktur anatomi dari sistem saraf tepi (perifer)
2. Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian dari sitem saraf tepi (perifer)
3. Mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan tentang fungsi dan struktur mikroskopis
organ dalam memahami keadaan patologi serta dalam membuat diagnosis dan terapi yang
akan dilakukan
REFERENSI
ABSTRAK
65
Sistem saraf otonom adalah sistem saraf yang bergantung pada sistem saraf pusat, dan
antara keduanya dihubungkan urat-urat saraf aferen dan eferen. Juga memiliki sifat seolah olah
sebagai bagian sistem saraf pusat, yang telah bermigrasi dari saraf pusat guna mencapai kelenjar,
pembuluh darah, jantung, paru-paru, dan usus. Karena sistem saraf otonom itu terutama
berkenaan dengan pengendalian organ-organ dalam secara tidak sadar, terkadang disebut juga
66
tubuh dan perbaikan sumber-sumber tubuh antara lain penurunan denyut jantung,
peningkatan aktivitas gastrointestinal dan absorbsi makanan.
Fungsi Saraf parasimpatis yaitu :
• Merangsang sekresi kelenjar air mata, kelenjar sublingualis, submandibularis
dan kelenjar-kelenjar dalam mukosa rongga hidung
• Mensarafi kelenjar air mata dan mukosa rongga hidung
• Menpersarafi kelenjar ludah
• Mempersarafi parotis
• Mempersarafi sebagian besar alat tubuh yaitu jantung, paru-paru, ginjal,
pancreas, lien, hepar dan kelenjar suprarenalis
• Mempersarafi kolon desendens, sigmoid, rectum, vesika urinaria dan alat
kelamin
• Miksi dan defekasi
Saraf simpatis: terletak di depan kolumna vertebra dan berhubungan serta bersambung
dengan sumsum tulang belakang melalui serabut-serabut saraf (thoraco-lumbal). Sistem
Simpatis yang mempunyai aktivitas perangsangan, responnya antara lain adalah
peningkatan denyut jantung, peningkatan kekuatan jantung, gula darah dan tekanan
darah.
Fungsi Saraf simpatis yaitu :
• Mensarafi otot jantung
• Mensarafi pembuluh darah dan otot tak sadar
• Mempersarafi semua alat dalam seperti lambung, pancreas dan usus
• Melayani serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat
• Serabut motorik pada otot tak sadar dalam kulit
• Mempertahankan tonus semua otot sadar
67
LEARNING TASK
1. Saraf Cranialis yang mempunyai saraf parasimpatis!
2. Saraf Spinalis yang mempunyai parasimpatis dan simpatis adalah!
3. Letak ganglion simpatis dan parasimpatis!
SELF ASSESSMENT
68
REFERENSI
69
THE HEART & GREAT VESSELS
ABSTRAK
Jantung memiliki ukuran sekitar segenggaman tangan. Ukuran jantung panjangnya kira-kira
12 cm, lebar 8-9 cm seta tebal kira-kira 6 cm.Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425
gram. Bagian depan dibatasi oleh sternum dan iga 3,4 dan 5. Jantung memiliki 3 lapisan yaitu
Epicardium, Myocardium dan Endocardium. Epicardium merupakan kantung berdiding ganda
yang berada disekitar jantung. Epikardium adalah lapisan tipis oroner serosa yang membantu
melumasi dan melindungi bagian luar jantung. Myocardium merupakan lapisan kedua yang
berada dibawah Epikardium. Myocardium membentuk sebagian besar ketebalan dan massa
dinding jantung dan merupakan bagian dari jantung yang bertanggung jawab untuk memompa
darah. Endokardium adalah lapisan endothelium skuamosa sederhana yang melapisi bagian
dalam jantung. Endokardium sangat halus dan bertanggung jawab untuk menjaga agar darah
tidak menempel ke bagian dalam jantung dan membentuk bekuan darah yang berpotensi
mematikan.
Jantung memiliki Apex, Base, 4 surfaces dan 4 border. Apex pada jantung dibentuk oleh
bagian inferolateral dari ventrikel kiri. Apex terletak pada tingkat ruang intercostals kelima,
sekitar 3,5 inci dari garis tengah. Jantung memiliki Base yang membentuk batas atas jantung,
terletak tepat di bawah tulang rusuk kedua, dan cenderung terletak pada bagian atrium kiri,
bagian atrium kanan, dan bagian proksimal pembuluh besar. Jantung memiliki 4 surfaces yaitu
sternocostal surface (permukaan anterior), Diaphragmatic surface (permukaan inferior) , Left
pulmonary surface (terbentuk dari ventrikel kiri) dan Right pulmonary surface (terbentuk dari
permukaan ventrikel kanan). Pada jantung juga terdapat 4 border (batas) yaitu batas kanan
70
(atrium kanan), Batas Bawah (ventrikel Kanan dan kiri), Batas kiri (ventrikel kiri), Batas
Atas (atrium kanan dan kiri).
Bagian dalam jantung dibagi menjadi 4 bagian yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kiri
dan ventrikel kanan. Atrium kanan menerima darah vena dari vena kava superior, vena cava
inferior, dan sinus oroner. Atrium kiri menerima darah dari vena pulmonalis. Ventrikel kanan
memompa darah ke dalam pulmonary trunk. Ventrikel kiri memompa darah ke aorta. Saat atrium
berkontraksi, darah dipaksa masuk ke ventrikel kiri dan kanan melalui lubang atrioventrikular.
Ventrikel kanan membentuk sebagian besar permukaan anterior, dan ventrikel kiri membentuk
bagian apex, sebagian besar Diaphragmatic surface dan Left Surface jantung.
Pada bagian external, dibagi menjadi 2 bagian yaitu posterior dan inferior. Pada bagian
posterior terdapat pembuluh yang membawa darah ke jantung (vena pulmonary bagian kanan
dan kiri dan vena kava bagian Superior and inferior) dan terdapat pembuluh yang membawa
darah keluar dari jantung ( Aorta dan Arteri pulmonary kanan dan kiri). Pada bagian anterior
terdapat pembuluh yang membawa darah ke jantung (vena pulmonary bagian kanan dan kiri dan
vena kava bagian Superior and inferior) dan terdapat pembuluh yang membawa darah keluar dari
jantung yatu batang pulmonal dan ascending aorta.
Pada cardiovascular system terdapat 2 macam peredaran darah yaitu peredaran darah sistemik
dan peredaran pulmonal. Sirkulasi sistemik adalah sirkulasi darah yang dimulai pada saat darah
beroksigen meninggalkan ventrikel kiri melalui aorta. Aorta dan arteri lainnya mengangkut darah
ke seluruh tubuh, di mana ia memberikan oksigen dan mengambil karbon dioksida. Darah
terdeoksigenasi kemudian kembali ke atrium kanan melalui vena. Ciri-ciri dari sirkulasi sistemik
yaitu Mengalirkan darah ke berbagi organ tubuh, Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda,
Memerlukan tekanan permulaan yang besar, Banyak mengalami tahanan dan Kolom hidrostatik
panjang. Sirkulasi pulmonalis adalah sirkulasi darah dari ventrikel kanan jantung masuk ke
paru-paru kemudian kembali ke atrium kiri. Dimana, sirkulasi ini dimulai dari darah
Terdeoksigenasi meninggalkan ventrikel kanan melalui arteri paru, yang bergerak ke paru-paru.
Di paru-paru, darah melepas karbon dioksida dan mengambil oksigen. Darah beroksigen
kemudian kembali ke atrium kiri jantung melalui pembuluh darah paru. Ciri-ciri dari sirkulasi
pulmonal yaitu Hanya mengalirkan darah ke paru, Mempunyai tekanan permulaan yang rendah,
dan Kolom hidrostatiknya pendek.
71
LEARNING TASK
72
2. Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian, batasan dan pembuluh darah yang
terdapat pada jantung
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami kinerja dan proses jantung dalam proses
peredaran
4. Mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan tentang fungsi dan struktur mikroskopis
organ dalam memahami keadaan patologi serta dalam membuat diagnosis dan terapi
yang akan dilakukan
REFERENSI
73
THE PERIPHERAL VESSELS
ABSTRAK
Arteri
Arteri merupakan struktur berdinding tebal yang mengangkut darah dari jantung dan
disebarkan ke berbagai jaringan tubuh melalui cabangnya.
Arteri yang mempunyai diameter kurang lebih 25mm (1 inchi ) mempunyai banyak
cabang.Dan cabang itu dibagi bagi lagi menjadi pembuluh darah yang lebih lebih kecil, arteri dan
arteriol yang berukuran 4mm (0,16 inchi ) yang mengalirkan darah sampai mencapai
jaringan.Didalam jaringan, pembuluh darah terbagi lebih lanjut, mencapai diameter yang lebih
kecil, kira kira 30 mikrometer yang dianamakan arteriole. nDinding arteri dan arteriola tersusun
atas tiga lapisan yaitu:
74
Kandungan jaringan elastis pada arteri yang kecil dan arteriola lebih sedikit, dan lapisan
media pada pembuluh darah ini tersusun terutama oleh otot polos. Karena banyaknya otot, maka
dinding arteri relative tebal, terhitung sekitar 25% total dari diameter arteri.Dinding merupakan
67% total dari arteriola.
Arteri-arteri di Lengan
Setelah meluas melalui rongga dada/toraks, arteri subklavia menjadi arteri aksilaris (Gambar
13-3). Arteri aksilaris kemudian menyebrangi aksila dan menjadi arteri brakhialis, yang terletak
di dalam lekukan/sulkus bisep-trisep pada lengan atas. Arteri brakhialis mengalirkan sebagian
besar darah menuju lengan. Pada fosa kubiti (yaitu lipatan siku), arteri brakhialis bercabang
menjadi arteri radialis dan arteri, yang meluas ke lengan bawah dan, selanjutnya bercabang
menjadi arkus palmaris yang mengalirkan darah ke telapak tangan.
Arteri-arteri di Kaki
Setelah melewati daerah pelvis, arteri iliaka selanjutnya menjadi arteri femoralis, yang
bergerak turun di sebelah anterior paha (Gambar 13-4). Arteri femoralis mengalirkan darah ke
kulit dan otot paha dalam. Pada bagian bawah paha, arteri femoralis menyilang di posterior dan
menjadi arteri poplitea. Di bawah lutut, arteri poplitea terbagi menjadi arteri tibialis anterior dan
tibialis posterior. Arteri tibialis bergerak turun di sebelah depan dari kaki bagian bawah menuju
bagian dorsal/punggung telapak kaki dan menjadi arteri dorsalis pedis. Arteri tibialis posterior
bergerak turun menyusuri betis dari kaki bagian bawah dan bercabang menjadi arteri plantaris di
dalam telapak kaki bagian bawah.
75
Kapiler
Dinding kapiler tidak mempunyai otot polos maupun adventisia,hanya tersusun oleh satu
lapis sel endotel.Stuktur berdinding tipis memungkinkan transport nutrisi cepat dan efisien
ke sel dan mengangkut sisa metabolisme. Diameter kapiler berkisar antara 5 sampai dengan
10 mikrometer, sehingga sel darah merah harus menyesuaikan bentuknya untuk melalui
pembuluh darah ini.Perubahan diameter kapiler bersifat pasif dan dipengaruhi oleh
perubahan konstruksi pembuluh darah yang mengalirkan darah ked an dari kapiler.Diameter
kapiler juga berubah sebagai respons dari rangsangan kimia. Pada beberapa jaringan suatu
cincin otot polos dinamakan sfingter prekapiler, yang terletak diakhir arteriola kapiler dan
bertanggungjawab bersama dengan arteriola untuk mengatur aliran darah ke kapiler.
Vena
76
Secara structural vena merupakan analogi system arteri dan vena cava sesuai dengan
aorta.Dinding vena berbeda dengan dinding arteri, lebih tipis dan lebih sedikit ototnya.Hal ini
memungkinkan dinding vena mengalami distensi lebih besar dibanding arteri. Vena adalah
pembuluh darah yang mengalirkan darah kembali ke jantung. Vena terkecil dinamakan
venula.Vena yang lebih kecil atau cabang cabangnya dinamakan venula, kemudian bersatu
membentuk vena yang lebih besar yang seringkali satu sama lain membentuk pleksus vena.
Arteri profunda tipe sedang sering diikuti oleh kedua vena masing masing pada sisi sisinya,
dan dinamakan venae cominantes.
Vena-vena di Lengan Arkus vena palmaris meluas dari tangan menuju lengan bawah,
dimana vena-vena ini menjadi vena radialis dan vena ulnaris (Gambar 13-6). Saat vena ulnaris
dan radialis mencapai fosa kubiti (yaitu lipatan siku), vena-vena ini bergabung untuk membentuk
vena brakhialis. Saat vena brakhialis meluas melalui lengan atas, vena ini bergabung dengan
vena superfisialis lenan untuk membentuk vena aksilaris, yang berjalan melalui aksila dan
menjadi vena subklavia di dalam rongga toraks. Vena subklavia membawa arau dari lengan dan
area toraks/dada menuju vena kava superior.
77
Vena-vena di Kaki Darah yang meninggalkan kapiler-kapiler di setiap jari kaki bergabung
membentuk jaringan vena plantaris (Gambar 13-7). Jaringan plantar mengalirkan darah menuju
vena dalam kaki (yaitu vena tibialis anterior, tibialis posterior, poplitea, dan femoralis). Vena
safena magna dan safena parva superfisial mengalirkan darah di telapak kaki dari arkus vena
dorsalis menuju vena poplitea dan femoralis.
LEARNING TASK
SELF ASSESSMENT
REFERENSI
Jones, Rhonda M. 2009. Sistem Vaskuler Perifer. Diterjemahkan oleh Ni Luh Agustini
Leonita dan D. Lyrawati
Snell, Richard S. 2008. Anatomi Klinis berdasarkan Sistem. Jakarta : EGC
78
RESPIRATORY SYSTEM
ABSTRAK
Sistem respirasi dibagi menjadi 2 zona yaitu zona konduksi dan zona respirasi. Zona
konduksi berfungsi sebagai tempat lewatnya udara, penyaringan udara,dan pelembab udara.
Organ yang meliputi mulai dari hidung sampai bronkiolus terminalis. Zona respirasi berfungsi
sebagai pertukaran dan difusi anatar O2 dan CO2. Organ yang meliputi mulai dari bronkiolus
respiratory sampai alveoli.
Hidung terdiri atas 2 region yaitu external nose (hidung bagian luar) dan internal nasal
cavity (rongga hidung bagian dalam). External nose terdiri atas apex, dorsum of the nose, root,
dan nares. Terdapat bone dan kartilago. Pada bagian bone terdiri atas nasal bones, frontal
process, nasal spine, dan nasal septum. Kartilago terdiri atas lateral cartilage, alar cartilage,
septal cartilage. Nasal cavity dibatasi oleh midline nasal septum. Dibagian posterior terhubung
dengan nasofaring melalui choanae. Dibagian atapnya dibentuk oleh 3 bagian yaitu frontonasal,
ethmoid, dan sphenoid. Dibagian dasarnya dibentuk oleh palatine process. Sinus paranasal
79
terdiri atas maxillary sinus, sphenoid sinus, frontal sinus, dan ethmoid sinus. Pharynx terdiri atas
3 region yaitu nasopharynx, oropharynx, dan laryngopharynx. Larynx terdapat cartilage hyaline
dan terdapat epiglottis yang tersusun dari cartilage elastis. Laryngeal cavity terdapat laryngeal
vestibule, middle laryngeal cavity, laryngeal ventricle, dan infraglottic cavity. Trachea berbentuk
tabung dan fleksibel dari laring sampai mediastinum.
Paru-paru terdapat pada seluruh rongga dada kecuali pada bagian mediastinum. Paru-paru
dibungkus oleh pleura. Pada pleura juga terdapat rongga tipis yang berisi cairan diantara 2
lapisan pleura (visceral dan parietal).
Dinding toraks terdiri atas skin, fascia, nerves, vessels, muscles, dan bones. Pada rongga
toraks terdapat ribs dan costal cartilages. Ribs terdiri atas true ribs, false ribs, dan floating ribs.
80
LEARNING TASK
1. Sebut dan jelaskan organ zona konduksi pada system respirasi!
2. Sebut dan jelaskan organ zona respirasi pada system respirasi!
3. Jelaskan jalur masuknya O2 ke paru-paru dan keluarnya CO2 dari paru-paru!
SELF ASSESSMENT
1. Mahasiswa dapat memahami struktur anatomi dari organ system pernapasan.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami kinerja dan proses organ system
pernapasan.
3. Mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan tentang fungsi dan struktur mikroskopis
organ dalam memahami keadaan patologi serta dalam membuat diagnosis dan terapi yang
akan dilakukan.
REFERENSI
Sutarmo, Setiaji. V.D. 1990. Buku Kuliah Anatomy Fisiologi, Jakarta : FKUI
Snell, Richard S. 2008. Anatomi Klinis berdasarkan Sistem. Jakarta : Buku Kedokteran
EGD
81
DIGERTIVE SYSTEM
ABSTRAK
Oral Cavity
Cavum Oris (Rongga Mulut)
Batas superior: Palatum Durum, Palatum Molem
Batas anterior: Labia
Batas lateral: Bucca
Batas inferior: Diaphragma Oris, M. Geniohyoideus, M. Mylohyoideus
Isi: lingua
Terdiri atas: Vestibulum Oris dan Cavum Oris Propria
Mm. Masticatoria
M. Masseter
M. Temporalis
M. Pterygoideus Lateralis
M. Pterygoideus Medialis
Vaskularisasi
Rami labialis superior cabang dari a. infraorbitalis dan a. facialis
Rami labialis inferior cabang dari a. mentalis dan a. facialis
Innervasi
Rami labialis superior cabang dari N. Infraorbitalis (V2)
Rami labialis inferior cabang dari N. Mentalis (V3)
Limfatik
Labia superior dan bagian lateral dan leteral dari labia inferior
Bagian medial dari labia inferior
Bucca
Susunan sama seperti libia, otot yang bekerja M. Buccinator. Fungsi: mendorong makanan
dari vestibulum oris ke cavum oris proprius
Dentes/Teeth
Fungsi: mastikasi/mengunyah, membantu dalam artikulasi
82
Jumlah gigi manusia: 20 dentes decidualis/primary teeth; 32 dentes permanents/secondary
teeth
Linguae/Tongue
Fungsi: mengaduk makanan; mendorong makanan; mengecap
Pharynx
Berbentuk seperti saluran dan terdapat otot-otot kecil
Esophagus
Letaknya di 1/3 superior; 1/3 medial; 1/3 distal
Peritoneum
Membran serosa rangkap yang terdiri dari dua bagian utama peritoneum parietal yang
melapisi dinding rongga abdominal dan rongga peritoneum visceral yang meliputi semua
organ yang berada di dalam rongga itu
Abdominal Organs
Gaster
Intestinum
Intestinum Tenue
Intestinum Crassum
Hepar
LEARNING TASK
1. Sebutkan dan jelaskan fungsi organ dalam tubuh yang termasuk dalam alimentary
system
2. Sebutkan dan jelaskan apa saja yang termasuk major salivary gland
3. Sebutkan dan jelaskan fungsi masing-masing yang termasuk dalam Abdominal
Organs
4. Sebutkan region dan quadran abdominal
83
SELF ASSESMENT
REFERENSI
Atlas Anatomi Sobotta, Atlas Anatomi Manusia oleh Frank H.Netter, M.D (2014)
Snell, Richard S. 2008. Anatomi Klinis berdasarkan Sistem. Jakarta : Buku
Kedokteran EGD
84
URINARY SYSTEM
ABSTRAK
Urinary system terdiri dari, ren (ginjal),saluran kemih (ureter), kandung kemih (urinary
bladder), dan urethra.
Ginjal (kidney)
Berbentuk seperti kacang, terletak antara thoracal 12 sampai lumbal 3, Spatium
retroperitoneal. Ginjal kanan terletak lebih rendah dari yang kiri (karena hati). Ukuran 10 cm
x 5 cm x 2,5 cm, bagian lateral cembung dan bagian medial cekung. Ginjal memiliki subunit,
yaitu uriniferous tubule. uriniferous tubule dibagi menjadi beberapa bagian : nephron
(Glomerulus,tubulus proximalis,tubulus Henle (loop in Henle),tubulus distalis,tubulus
colligentes), collecting tubule. Setiap ginjal memiliki : 2 permukaan, 2 margin( lateral ;
cembung, medial ; cekung ), 2 kutub . ginjal hilum. Vena ginjal ada di : bagian anterior arteri
renalis dan renal pelvis. 5 segments of kidney : Superior,Anterosuperior,
Anteroinferior,Inferior,Posterior. Ginjal penting untuk fungsi : eksresi (urine),Mengontrol
tekanan darah oleh juxtaglomerular apparatus.
85
.
Ureter
Ureter terdiri dari : Mucosa,muscular coat,fibrous outer coat. Ureter melewati pelvic brim
pada bifurcasio common iliac arteries. Ureter berjalan di dinding lateral pelvis dan memasuki
urinary bladder. Ureter mempunyai panjang sekitar 25-30 cm yang menghubungkan ginjal
dengan urinary bladder . Ureter terbagi menjadi dua bagian yaitu: pars abdominalis, pars
pelvis. Ureter merupakan saluran yang sempit dan memiliki tiga penyempitan, yaitu:
Pada laki-laki, satu-satunya struktur yang melewati ureter dan peritoneum adalah ductus
deferens. Ureter berada posterolateral terhadap ductus deferens dan memasuki sudut
posterosuperior bladder. Sedangkan Pada wanita, ureter memasuki bagian medial ke asal
uterine artery dan berlanjut ke tingkat ischial spine, tempat persilangan dengan uterine artery
di sebelah superior. Ureter melewati bagian lateral fornix vagina dan memasuki sudut
posterosuperior bladder.
86
dari superior dan inferior vesical artery yang merupakan cabang dari internal iliac artery.
Pada pria, fundus dan collum vesica urinaria disuplai oleh inferior vesical arteries sedangkan
Pada wanita, inferior vesical arteries digantikan oleh vaginal arteries, yang memiliki cabang
kecil ke bagian posteroinferior bladder.
Urethra
Pada pria, urethra memiliki panjang 18-20cm, dibagi menjadi: urethra pars preprostatica,
urethra pars prostatica, urethra pars membranasea (intermediate),urethra pars
cavernosa(spongy).Urethra wanita mempunyai panjang sekitar 2,5-4 cm sehingga tidak
dibagi. Urethra berjalan di sebelah anterior vagina,aksisnya paralel dengan vagina.
Urethral glands ada di bagian superior part; yaitu paraurethral glands, yang homolog
dengan prostat. Bagian setengah inferior urethra ada dalam perineum. Urethra pria
Merupakan tabung muscular yang mengalirkan urine dari internal urethral orifice bladder
menuju ke luar melalui external urethral orifice pada ujung glans penis. Urethra juga
sebagai tempat keluarnya semen (sperma dan sekresi kelenjar).
LEARNING TASK
1. Jelaskan struktur anatomi dan vascularisasi dari kidney dan posisinya di dalam
abdomen
87
2. Jelaskan struktur anatomi pada coronal section dari kidney
3. Identifikasi struktur anatomi dari ureter dan posisinya di dalam pelvis.
4. Identifikasi struktur anatomi dari bony pelvis
5. Jelaskan perbedaan antara urethra laki-laki dan urethra wanita
SELF ASSESMENT
REFERENSI
88
MATERI 2 (FISIOLOGI)
KAPITA SELEKTA
ABSTRAK
Ilmu faal atau fisiologi adalah ilmu yang memperlajari tentang fungsi tubuh yakni
mengenai cara tubuh manusia bekerja. Konteks pembelajaran ilmu faal adalah mengenai
homeostasis dan homeodinamis. Homeostasis adalah suatu kondisi yang relative constant
melalui mekanisme tertentu dalam tubuh, contohnya adalah pengaturan suhu tubuh. Sedangkan
homeodinamis adalah menjaga keseimbang dalam tubuh dengan pertukaran energi dengan
lingkungan sekitar, contohnya adalah melakukan pernapasan. Pendekatan dalam fisiologi yakni
berupa mekanistik dan teleologis. Mekanistik yakni mengenai mekanisme atau perjalanan
perintah dalam tubuh, sedangkan teleologis adalah melakukan kegiatan tertentu untuk
mendukung mekanisme dalam tubuh. Gangguan homeostasis artinya terjadi gangguan dalam
sistem fisiologi tubuh manusia yang nantinya dapat diselesaikan dengan mengembalikan
homeostasis orang yang mengalami gangguan tersebut.
Sistem Komponen
Sistem Sirkulasi Jantung, darah, pembuluh darah
Sistem Pencernaan Mulut, faring, esophagus, lambung, usus halus, usus besar,
kelenjar liur,, pankreas, hati, kandung empedu
Sistem Pernafasan Hidung, faring, laring, trakea, bronkus, paru
Sistem Kemih Ginjal, ureter, kandung kemih, uretra
Sistem Rangka Tulang, tulang rawan, sendi
Sistem Otot Otot rangka
Sistem Integumen Kulit, rambut, kuku
Sistem Imun Sel darah putih, timus, sumsum tulang, tonsil, adenoid, kelenjar
limfe ,limpa, appendik, GALT ( Gut Associated Lymphoid
Tissue), SALT (Slim Associated Lymphoid Tissue)
Sistem Saraf Otak, korda spinalis, saraf perifer, organ indera khusus
Sistem Endokrin Semua jaringan penghasil hormon termasuk hipotalamus,
hipofisis, tiroid, adrenal, pankreas (bagian endrokin),
paratiroid, gonad, ginjal, usus, jantung, timus, pineal, dan kulit.
Sistem Reproduksi Pria : testis, penis, kelenjar prostat, vesikula seminalis,
kelenjar bulbouretra, dan duktus-duktus
Wanita : ovarium, salfing, uterus, vagina, payudara
89
LEARNING TASK
Apakah satu sistem terkait dengan sistem yang lain? Jika, terkait maka jelaskan mengenai
hubungan antara satu sistem dengan sistem lainnya!
Jelaskan sistem pengaturan homeostasis suhu tubuh manusia saat digurun maupun
dikutub!
Apakah perbedaan pengaturan gerak dari sistem saraf dan sistem endokrin?
Jelaskan hubungan saraf simpatis dan parasimpatis dengan kinerja masing-masing sistem
fisiologi tubuh!
Sebutkan dan jelaskan 3 contoh penyakit gangguan homeostasis tubuh manusia akibat
sistem fisiologi yang tidak berjalan dengan baik!
SELF ASSESMENT
REFERENSI
ABSTRAK
Sel saraf atau yang biasa kita sebut neuron adalah sel yang merupakan satuan kerja utama
dalam sistem saraf manusia. Sel Saraf berfungsi untuk menghantarkan impuls listrik dari suatu
rangsangan (Stimulus). Sistem saraf dibentuk oleh jutaan sel saraf. Sifat unik dari sel saraf yang
90
peka terhadap rangsangan ini membuatnya berbeda dibandingkan banyak sel lain di dalam tubuh.
Sebuah sel saraf mempunyai satu badan sel yang mempunyai sitoplasma dan juga mempunyai
nukleus (inti sel). Selain sel saraf, dalam sistem saraf manusia juga terdapat sel glia yang
berfungsi sebagai support bagi sel saraf.
1. Dendrit
Merupakan percabangan dari badan sel yang terlihat seperti tonjolan bercabang. Dendrit
berfungsi untuk menerima dan menghantarkan rangsangan dari badan sel.
2. Badan Sel
Badan sel merupakan bagian terbesar dari sel saraf yang mengandung banyak komponen
penting. Di dalam badan sel terdapat sitoplasma, nukleus (inti sel), dan nukleolus (Anak inti).
Badan sel bertugas untuk menerima rangsangan dari dendrit kemudian meneruskan rangsangan
tersebut ke akson (neurit). Badan sel memiliki sebuah inti dan di dala sitoplasmanya terdapat
butir Nissl yang berfungsi untuk sintesis protein. Butir Nissl dapat menjalankan fungsi tersebut
karena mengandung RNA di dalamnya. Badan sel hanya terdapat pada saraf pusat (Otak dan
sumsum tulang belakang) dan pada ganglion (sekumpulan sel saraf di luar sistem saraf pusat).
3. Akson (Neurit)
Akson (Neurit) adalah serabut sel saraf panjang yang terlihat seperti penjuluran dari badan sel.
Neurit mirip dengan dendrit, bedanya neurit haya ada satu buah dan berukuran lebih besar serta
lebih panjang. Akson berperan dalam menghantarkan impuls dari badan sel menuju efektor
seperti sel otot atau sel kelenjar. Untuk menjalankan fungsinya ini, di dalam neurit terdapat
91
struktur yang disebut neurofibril. Beberapa sel saraf, neuritnya dibungkus oleh sebuah selaput
yang disebut selaput mielin.
Bayangkan saja akson atau neurit ini seperti kabel listrik, kemudian di dalamnya terdapat kabel
yaitu neurofibril dan pembungkus kabel tersebut kita sebut degan selaput mielin. Ujung dari
sebuah neurit biasanya akan berhubungan dengan ujung dendrit dari sel lainnya. Diantara tempat
pertemuan neurit dengan dendrit akan ditemukan sebuah celah yang disebut dengan sinapsis.
Pertukaran informasi antar sel neuron terjadi di sinaps ini.
4. Selaput Mielin
Selaput atau selubung Mielin adalah selaput pembungkus neurit. Selubung mielin tersusun dari
lemak. Selaput mielin mempunya segmen – segmen dan lekukan di antara dua segmen disebut
nodus ranvier. Selaput mielin ini dikelilingi oleh sel schwann. Fungsi dari bagian ini adalah
untuk melindungi sel saraf dari kerusakan dan mencegah bocornya impuls serta mempercepat
hantaran impuls yang masuk. Selubung mielin diproduksi oleh sel glial.
5. Sel Schwaan
Sel Schwann adalah sel yang mengelilingi selubung mielin. Nama dari sel ini diambil dari nama
penemunya yaitu Theodore Schwaan, seorang ilmuan dari Jerman. Sel schwann akan
menghasilkan lemak yang membungkus neurit berkali kali lipat sampai terbentuknya selubung
mielin. Sel Schwann berfungsi untuk mempercepat jalannya impuls, menyediakan nutrisi bagi
neuri dan membantu regenerasi dari neurit.
6. Nodus Ranvier
Nodus Ranvier adalah bagian antar dua segmen selubung mielin. Nodus Ranvier berfungsi
seagai loncatan impuls saraf agar sampai lebih cepat ke tempat tujuan. Nodus ranvier
mempunyai diameter sekitar 1 mikrometer dan ditemukan oleh Louis Antoine Ranvier.
7. Sinapsis
Sinapsi adalah celah yang terdapat pada pertemuan satu neuron dengan neuron lainnya. Setiap
sinapsis menyediakan koneksi antar neuron sehing memungkinkan terjadinya pertukaran
informasi antar neuron tersebut. Informasi ini ditukarkan dalam bentuk zat kimia yang disebut
92
Neurotransmiter. Pada ujung neurit setiap sel saraf terdapat sebuah kantong yang disebut Bulbus
Akson, nah kantong inilah yang akan menghasilkan neurotransmiter tadi.
Berdasarkan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu sel saraf sensorik, sel
saraf motorik dan sel saraf konektor / intermediet.
Sel saraf Sensorik adalah jenis sel saraf yang berfungsi untuk menghantarkan impuls
dari reseptor di tubuh ke sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Sel saraf
ini sering juga disebut dengan sel saraf indra.
Sel Saraf Motorik adalah jenis sel saraf yang berfungsi untuk menghantarkn impuls dari
sel sistem saraf pusat ke sel otot atau kelenjar sehingga tubuh akan menanggapi
rangsangan tersebut dengan bergerak atau menghasilkan suatu produk sekresi. Sel saraf
motorik biasanya mempunyai dendrit yang pendek dengan akson yang sangat panjang.
Sel saraf konektor / intermediet / asosiasi ini merupakan jenis sel saraf yang berfungsi
untuk menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan
sel saraf lain yang terdapat di dalam sistem saraf pusat. Serabut saraf, akso dan dendrit
dari sel ini bergabung dalam satu selubung dan akan membentuk urat saraf sedangkan
badan selnya berkumpul di satu tempat untuk membentuk ganglion saraf. Sedangkan
berdasarkan strukturnya, sel saraf dapat dibagi menjadi sel saraf unipolar, sel saraf
bipolar dan sel saraf multipolar.
PENGERTIAN SEL GLIA (NEUROGLIA)
Sel Glia (Neuroglia) adalah sel yang berfungsi sebagai pendukung kerja sel saraf. Mereka
membantu sel saraf agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Sel ini dapat ditemukan pada
sistem saraf pusat maupun sistem saraf tepi. Diperkirakan di dalam otak kita, jumlah sel glial
adalah setengah jumlah sel saraf (neuron).
93
Berpartisipasi dalam transmisi sinyal sistem saraf
STRUKTUR DAN MACAM JENIS SEL GLIA (NEUROGLIA)
a. Sel Glia yang Mendominasi Sistem Saraf Pusat (Otak dan Sumsum Tulang Belakang)
1. Mikroglia
Mikroglia adalah tipe dari sel glial yang merupakan bagian dari sistem imun bagi sistem saraf
pusat. Mikroglia merupakan sel kecil yang beraksi sebagai fagosit, membersihkan komponen
yang dapat mengancam sistem saraf. Mikroglia akan terjadi proses inflamasi ataupun proses
degeneratif yang mempengaruhi sistem saraf pusat. Mikroglia dibuat dari jaringan sumsum
tulang yang sama dengan yang menghasilkan monosit. Selain sebagai sel imun, sel ini juga
mengeluarkan faktor-faktor yang dapat merangsang pertumbuhan kita.
2. Oligodendrosit
Oligodendrosit merupakan sel yang berperan untuk membentuk selubung mielin bagi sistem
saraf pusat. Oligodendrosit ini bisa dikatakan mempunyai fungsi yang serupa dengan sel
schwann yang ditemukan di sistem saraf tepi. Oligodendrosit juga tidak memiliki kemampuan
untuk regenerasi, sehingga kerusakan pada sistem saraf pusat seringkali menyebabkan kecacatan
permanen. Sel ini mempunyai substansi lemak yang mengelilingi serabut-serabut aksonnya.
3. Astrosit
“Astrosit” berasal dari dua kata “astro” yang artinya bintang dan “sit” yang artinya sel. Sesuai
dengan namanya tersebut, aritrosit merupakan sel glia yang mempunyai bentuk seperti bintang.
Astrosit merupakan sel yang paling banyak di sistem saraf pusat. Sel ini mempunyai beberapa
fungsi penting yaitu :
94
Astrosit Protoplasma, lebih banyak ditemukan di substansia grise. Sel ini mempunyai
tonjolan dari sitoplasma yang menyebar dari seluruh permukaan sel. Kadang kadang
perluasan sitoplasma ini berakhir pada pembuluh darah kecil sehingga membentuk
“perivascular feet”.
Astrosit Fibrosa, banyak ditemukan dalam substansia alba. Perbedaanya dengan astrosit
protoplasmatis dapat dilihat dari tonjolan sitoplasma yang lebih panjang dan lurus. Di
dalam tonjolan tersebut juga dapat ditemukan gambaran filamen.
4. Sel Ependim
Sel Ependim melapisi bagian dalam rongga berisi cairan di SSP. Sel ependim merupakan sel
yang mempunyai silia, gerakan dari silia ini ikut berperan dalam mengalirkan cairan
serebrospinal di seluruh ventrikel otak. Sel ependim juga berfungsi sebagai prekursor bagi sel
saraf bahwa otak dewasa mempunyai potensi lebih besar untuk memperbaiki bagian yang rusak
daripada anggapan yang berlaku saat ini. Selain itu sel ependim juga berfungsi untuk melapisi
dan melindungi medulla spinalis serta ikut membentuk cairan serebrospinal.
Sel Schwann
Sel Schwann merupakan jenis sel glia yang mempunyai fungsi sebagai pembentuk selubung
mielin sel saraf. Namanya diberikan sesuai dengan penemunya, yaitu Theodor Schwaan, seorang
ilmuan dari Jerman. Sel Schwaan memungkinkan terjadinya transduksi sinyal elektrik dari
dendrit menuju akson. Pada sistem saraf pusat, tugas dari sel schwann ini dijalankan oleh sel
oligodendrosit. Proses pembentukan selubung mielin dimulai dari penyatuan sitoplasma sel
schwann yang membentuk gulungan. Fungsi dari selubung mielin ini adalah untuk mempercepat
laju impuls menuju tempat tujuannya.
95
Potensial membran istirahat, masa laten, potensial aksi
Pada sebuah sel yang dalam keadaan istirahat terdapat beda potensial di antara kedua sisi
membrannya. Keadaan sel yang seperti ini disebut keadaan polarisasi. Bila sel yang dalam
keadaan istirahat/polarisasi ini diberi rangsangan yang sesuai dan dengan level yang cukup maka
sel tersebut akan berubah dari keadaan istirahat menuju ke keadaan aktif. Dalam keadaan aktif,
potensial membran sel mengalami perubahan dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif
di sisi dalam. Keadaan sel seperti ini disebut dalam keadaan depolarisasi. Depolarisasi ini
dimulai dari suatu titik di permukaan membran sel dan merambat ke seluruh permukaan
membran. Bila seluruh permukaan membran sudah bermuatan positif di sisi dalam, maka sel
disebut dalam keadaan depolarisasi sempurna.
Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke
polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.
Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian
kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang disebut
potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu aktivitas sel-sel
lain yang ada di sekitarnya. Berikut ini akan diuraikan bagaimana proses terjadinya potensial
aksi dari suatu sel yang semula dalam keadaan istirahat.
96
POTENSIAL MEMBRAN
Akson yang tidak sedang mentrasmisikan sinyal sebenarnya memiliki energi potensial.
Energi potensial ini berguna untuk mentransmisikan sinyal apabila ada komando dari inti sel.
Energi potensial ini disebut dengan potensial membran. Potensial membran diukur dengan
perbedaan antara muatan elektrik di dalam dan luar akson. Beda potensial ini dapat diukur yaitu
sebesar sebesar -70 mV, tanda negatif menunjukkan bahwa muatan di dalam sel relatif negatif
dibandingkan dengan muatan di luar sel.
Perbedaan muatan elektrik ini disebabkan oleh perbedaan komposisi ionik di dalam dan luar sel.
K+ akan lebih mudah berdifusi melewati membran sel dibandingkan Na+. K+ juga dapat keluar
sel dengan mudah melalui saluran K+, namun tidak dengan Na+. Karena K+ bebas keluar masuk
sedangkan bagian dalam sel bermuatan negatif maka kondisi menjadi tidak seimbang.
Untungnya akson memiliki pompa Na+ – K+ yang mengatur jumlah ion di dalam dan luar sel
dengan mentransmisikan Na+ keluar dan K+ masuk ke dalam sel. Dengan demikian maka,
TRANSMISI SINYAL
Sinyal yang diteruskan oleh akson harus diawali dengan adanya stimulus. Stimulus yaitu segala
sesuatu yang menyebabkan sinyal syaraf terbentuk, dapat berupa suara, cahaya, atau sentuhan.
Stimulus ini akan menyebabkan perbedaan potensial di membran yang disebut dengan potensial
aksi. Jalannya sinyal syaraf dapat ditelusuri dengan mngukur potensial aksi ini. Berikut adalah
urutan perbedaan potensial pada akson apabila terjadi stimulus.
Membran akson tidak menerima sinyal sehingga memiliki potensial sebesar -70 mV.
Bila stimulus diberikan dengan cukup kuat, maka potensial membran akan naik menjadi
suatu angka yang disebut threshold. Perbedaan antara potensial membran dan threshold
adalah perubahan minimal yang dibutuhkan untuk membuat potensial aksi.
97
Potensial aksi terjadi dan menyebabkan polaritas membran terbalik, bagian dalam sel
menjadi positif relatif terhadap bagian luar sel.
Polarisasi membran menjadi normal kembali (negatif di dalam sel) yang menyebabkan
potensial aksi menjadi turun.
Potensial semakin turun dan melewati -70 mV.
Potensial membran kembali menjadi -70 mV.
Perubahan potensial ini diakibatkan oleh gradien perbedaan antara Na+ dan K+ di dalam dan
luar akson. Apabila kita lihat perubahan konsentrasi ini, maka urutan jalannya sinyal pada akson
akan sebagai berikut (sama dengan urutan pebedaan potensial di atas).
Begitulah mekanisme yang terjadi pada akson yang menjalankan fungsinya sebagai
pentransmiter sinyal syaraf. Mekanisme tersebut melibatkan perbedaan konsentrasi ion di dalam
tubuh. Maka dari itu untuk kekurangan ion, seperti akibat dehidrasi, dapat memperlambat
jalannya sel saraf kita.
Serat otot menghasilkan ketegangan melalui aksi aktin dan myosin. Sementara di bawah
ketegangan, otot dapat memperpanjang, memperpendek, atau tetap. Meskipun kontraksi
menyiratkan perpendekan otot, ketika mengacu pada sistem otot, itu berarti serat otot
menghasilkan ketegangan dengan bantuan saraf motorik.
98
Macam-macam Kontraksi pada Otot
Beberapa jenis kontraksi otot terjadi dan mereka didefinisikan oleh perubahan panjang otot
selama kontraksi.
Kontraksi Isotonik
Kontraksi isotonik mempertahankan ketegangan konstan dalam otot sepanjang perubahan otot.
Hal ini dapat terjadi hanya ketika kekuatan maksimal otot yang berkontraksi melebihi total beban
pada otot. Kontraksi otot isotonik dapat berupa konsentris (otot lebih pendek) atau eksentrik (otot
memanjang).
Kontraksi Konsentris
Kontraksi konsentrik adalah jenis kontraksi otot di mana otot-otot mempersingkat untuk
menghasilkan kekuatan. Ini biasanya terjadi pada otot yang berkontraksi karena mekanisme
filamen geser, dan itu terjadi di seluruh otot. Kontraksi tersebut juga mengubah sudut sendi
dimana otot melekat, karena mereka dirangsang untuk kontrak sesuai dengan mekanisme filamen
geser.
Kontraksi Eksentrik
Hasil kontraksi eksentrik dalam pemanjangan otot. Kontraksi seperti mengurangi kecepatan
sendi otot (bertindak sebagai “rem” untuk kontraksi konsentris) dan dapat mengubah posisi
kekuatan beban. Kontraksi ini dapat menjadi sukarela dan tidak sukarela.
99
Selama kontraksi eksentrik, otot memanjang sementara di bawah ketegangan karena kekuatan
lawan yang lebih besar dari gaya yang dihasilkan oleh otot. Daripada bekerja untuk menarik
bersama dalam arah kontraksi otot, otot bertindak untuk mengurangi kecepatan sendi pada akhir
gerakan atau mengontrol reposisi beban.
Hal ini dapat terjadi tanpa sengaja (ketika mencoba untuk memindahkan beban yang terlalu berat
untuk diangkat oleh otot) atau secara sukarela (ketika otot adalah “merapikan” gerakan). Selama
jangka pendek, latihan kekuatan yang melibatkan kontraksi eksentrik baik dan konsentris
tampaknya meningkatkan kekuatan otot lebih dari pelatihan dengan kontraksi konsentris saja.
Kontraksi Isometrik
Berbeda dengan kontraksi isotonik, kontraksi isometrik menghasilkan kekuatan tanpa mengubah
panjang otot. Ini biasanya terjadi pada otot yang ditemukan di tangan dan lengan bawah: panjang
otot tidak berubah, dan sendi tidak bergerak, sehingga berlaku untuk pegangan cukup.
Contohnya adalah ketika otot-otot tangan dan lengan bawah memegang obyek; sendi tangan
tidak bergerak, tapi otot-otot menghasilkan kekuatan yang cukup untuk mencegah objek jatuh.
o Impuls listrik menyebar ke seluruh sel otot, sampai ke miofibril melalui Tubulus T.
o Impuls di Tubulus T menyebabkan ion Ca2+ keluar dari retikulum sarkoplasma.
o Ion Ca2+ yang sampai ke miofibril berikatan dengan Troponin C.
o Ikatan Ca2+ - Troponin C menyebabkan tropomiosin bergeser dan ‘binding site’ aktin
untuk kepala miosin yg ditempati tropomiosin terbuka.
o Aktin berikatan dgn kepala miosin yg jg mengandung ATP-ase yg memecah ATP menjadi
ADP sehingga menghasilkan energi untuk menggerakkan aktin ke arah garis M.
(Kontraksi)
100
o Demikian seterusnya sampai impuls listrik berakhir dan ion Ca2+ dipompa kembali ke
retikulum sarkoplasma sehingga tdk terjadi ikatan ion Ca2+ - troponin C dan terbukanya
binding site untuk kepala miosin pd aktin krn tertutup oleh tropomiosin. (Relaksasi)
KELELAHAN
Saat melakukan aktifitas otot menggunakan banyak energi dan oksigen
Kelelahan: otot, neuromuskular junction, sistem saraf pusat
Sering terjadi karena kelelahan otot: penumpukan asam laktat dan kehabisan energi serta
oksigen
Dikenal mekanisme hutang oksigen
LEARNING TASK
101
1. Jelaskan macam-macam saraf sensoris pada tubuh manusia!
2. Jelaskan proses terjadinya kontraksi mulai dari neuromuskular junction!
3. Jelaskan jenis jenis kontraksi !
4. Jelaskan kontraksi konsentris dan eksentris!
SELF ASSESSMENT
1. Mahasiswa mampu memahami struktur dan fungsi sel saraf dan sel glia
2. Mahasiswa mampu memahami potensial membran istirahat dan potensial aksi.
3. Mahasiswa mampu memahami macam-macam kontrakasi otot.
4. Mahasiswa mampu mengetahui eksitasi dan kontraksi otot.
REFERENSI
RESPIRATORY
ABSTRAK
Sistem respirasi terdiri dari cavum nasal (rongga hidung), pharynk, larynk, trakhea, bronkhus,
bronkhioli, bronkhioli terminalis, bronkhioli respiratorius, duktus alveoli dan alveoli pada paru-
paru.
102
Saat udara melewati jalan nafas maka terjadi penghangatan oleh dinding mukosa yang banyak
mengandung kapiler, humidifikasi (pelembaban) dan filterisasi (penyaringan) oleh bulu hidung,
mukus dan silia.
Mikroorganisme patogen yang masuk bersama udara dan tidak tersaring pada jalan nafas akan
berakhir pada alveoli dan dibasmi oleh makrofag alveoli.
Fungsi utama sistem respirasi adalah memenuhi kebutuhan oksigen jaringan tubuh dan
membuang karbondioksida sebagai sisa metabolisme serta berperan dalam menjaga
keseimbangan asam dan basa.
1. Ventilasi
2. Difusi
3. Transportasi
Ventilasi
Ventilasi merupakan proses pertukaran udara antara atmosfer dengan alveoli. Proses ini terdiri
dari inspirasi (masuknya udara ke paru-paru) dan ekspirasi (keluarnya udara dari paru-paru).
Ventilasi terjadi karena adanya perubahan tekanan intra pulmonal, pada saat inspirasi tekanan
intra pulmonal lebih rendah dari tekanan atmosfer sehingga udara dari atmosfer akan terhisap ke
dalam paru-paru. Sebaliknya pada saat ekspirasi tekanan intrapulmonal menjadi lebih tinggi dari
atmosfer sehingga udara akan tertiup keluar dari paru-paru.
Perubahan tekanan intrapulmonal tersebut disebabkan karena perubahan volume thorax akibat
103
kerja dari otot-otot pernafasan dan diafragma. Pada saat inspirasi terjadi kontraksi dari otot-otot
insiprasi (muskulus interkostalis eksternus dan diafragma)sehingga terjadi elevasi dari tulang-
tulang kostae dan menyebabkan peningkatan volume cavum thorax (rongga dada), secara
bersamaan paru-paru juga akan ikut mengembang sehingga tekanan intra pulmonal menurun dan
udara terhirup ke dalam paru-paru.
Setelah inspirasi normal biasanya kita masih bisa menghirup udara dalam-dalam (menarik nafas
dalam), hal ini dimungkinkan karena kerja dari otot-otot tambahan isnpirasi yaitu muskulus
sternokleidomastoideus dan muskulus skalenus.
Ekspirasi merupakan proses yang pasif dimana setelah terjadi pengembangan cavum thorax
akibat kerja otot-otot inspirasi maka setelah otot-otot tersebut relaksasi maka terjadilah ekspirasi.
Tetapi setelah ekspirasi normal, kitapun masih bisa menghembuskan nafas dalam-dalam karena
adanya kerja dari otot-otot ekspirasi yaitu muskulus interkostalis internus dan muskulus
abdominis.
Kerja dari otot-otot pernafasan disebabkan karena adanya perintah dari pusat pernafasan (medula
oblongata) pada otak. Medula oblongata terdiri dari sekelompok neuron inspirasi dan ekspirasi.
104
Eksitasi neuron-neuron inspirasi akan dilanjutkan dengan eksitasi pada neuron-neuron ekspirasi
serta inhibisi terhadap neuron-neuron inspirasi sehingga terjadilah peristiwa inspirasi yang
diikuti dengan peristiwa ekspirasi. Area inspirasi dan area ekspirasi ini terdapat pada daerah
berirama medula (medulla rithmicity) yang menyebabkan irama pernafasan berjalan teratur
dengan perbandingan 2 : 3 (inspirasi : ekspirasi).
Ventilasi dipengaruhi oleh :
Energi yang diperlukan untuk ventilasi adalah 2 – 3% energi total yang dibentuk oleh tubuh.
Kebutuhan energi ini akan meningkat saat olah raga berat, bisa mencapai 25 kali lipat.
Saat terjadi ventilasi maka volume udara yang keluar masuk antara atmosfer dan paru-paru dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Volume tidal adalah volume udara yang diinspirasi dan diekspirasi dalam pernafasan normal.
IRV (volume cadangan inspirasi) adalah volume udara yang masih bisa dihirup paru-paru setelah
inspirasi normal. ERV (volume cadangan ekspirasi) adalah volume udara yang masih bisa
diekshalasi setelah ekspirasi normal. RV (volume sisa) adalah volume udara yang masih tersisa
dalam paru-paru setelah ekspirasi kuat.
105
Difusi
Difusi dalam respirasi merupakan proses pertukaran gas antara alveoli dengan darah pada kapiler
paru. Proses difusi terjadi karena perbedaan tekanan, gas berdifusi dari tekanan tinggi ke tekanan
rendah. Salah satu ukuran difusi adalah tekanan parsial.
Difusi terjadi melalui membran respirasi yang merupakan dinding alveolus yang sangat tipis
dengan ketebalan rata-rata 0,5 mikron. Di dalamnya terdapat jalinan kapiler yang sangat banyak
dengan diameter 8 angstrom. Dalam paru2 terdapat sekitar 300 juta alveoli dan bila dibentangkan
dindingnya maka luasnya mencapai 70 m2 pada orang dewasa normal.
Saat difusi terjadi pertukaran gas antara oksigen dan karbondioksida secara simultan. Saat
inspirasi maka oksigen akan masuk ke dalam kapiler paru dan saat ekspirasi karbondioksida akan
dilepaskan kapiler paru ke alveoli untuk dibuang ke atmosfer. Proses pertukaran gas tersebut
terjadi karena perbedaan tekanan parsial oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan kapiler
paru.
106
Volume gas yang berdifusi melalui membran respirasi per menit untuk setiap perbedaan tekanan
sebesar 1 mmHg disebut dengan kapasitas difusi. Kapasitas difusi oksigen dalam keadaan
istirahat sekitar 230 ml/menit. Saat aktivitas meningkat maka kapasitas difusi ini juga meningkat
karena jumlah kapiler aktif meningkat disertai dDilatasi kapiler yang menyebabkan luas
permukaan membran difusi meningkat. Kapasitas difusi karbondioksida saat istirahat adalah
400-450 ml/menit. Saat bekerja meningkat menjadi 1200-1500 ml/menit.
1. Koefisien difusi
2. Luas permukaan membran respirasi
3. Perbedaan tekanan parsial
Transportasi
Setelah difusi maka selanjutnya terjadi proses transportasi oksigen ke sel-sel yang membutuhkan
melalui darah dan pengangkutan karbondioksida sebagai sisa metabolisme ke kapiler paru.
Sekitar 97 - 98,5% Oksigen ditransportasikan dengan cara berikatan dengan Hb
(HbO2/oksihaemoglobin,) sisanya larut dalam plasma. Sekitar 5- 7 % karbondioksida larut
dalam plasma, 23 – 30% berikatan dengan Hb(HbCO2/karbaminahaemoglobin) dan 65 – 70%
dalam bentuk HCO3 (ion bikarbonat).
107
Saat istirahat, 5 ml oksigen ditransportasikan oleh 100 ml darah setiap menit. Jika curah jantung
5000 ml/menit maka jumlah oksigen yang diberikan ke jaringan sekitar 250 ml/menit. Saat olah
raga berat dapat meningkat 15 – 20 kali lipat.
1. Cardiac Output
2. Jumlah eritrosit
3. Aktivitas
4. Hematokrit darah
Setelah transportasi maka terjadilah difusi gas pada sel/jaringan. Difusi gas pada sel/jaringan
terjadi karena tekanan parsial oksigen (PO2) intrasel selalu lebih rendah dari PO2 kapiler karena
O2 dalam sel selalu digunakan oleh sel. Sebaliknya tekanan parsial karbondioksida (PCO2)
intrasel selalu lebih tinggi karena CO2 selalu diproduksi oleh sel sebagai sisa metabolisme.
108
Regulasi
Kebutuhan oksigen tubuh bersifat dinamis, berubah-ubah dipengaruhi oleh berbagai faktor
diantaranya adalah aktivitas. Saat aktivitas meningkat maka kebutuhan oksigen akan meningkat
sehingga kerja sistem respirasi juga meningkat. Mekanisme adaptasi sistem respirasi terhadap
perubahan kebutuhan oksigen tubuh sangat penting untuk menjaga homeostastis dengan
mekanisme sebagai berikut :
Sistem respirasi diatur oleh pusat pernafasan pada otak yaitu medula oblongata. Pusat nafas
terdiri dari daerah berirama medulla (medulla rithmicity) dan pons. Daerah berirama medula
terdiri dari area inspirasi dan ekspirasi. Sedangkan pons terdiri dari pneumotaxic area dan
apneustic area. Pneumotaxic area menginhibisi sirkuit inspirasi dan meningkatkan irama
respirasi. Sedangkan apneustic area mengeksitasi sirkuit inspirasi.
Daerah berirama medula mempertahankan irama nafas I : E = 2” : 3”. Stimulasi neuron inspirasi
menyebabkan osilasi pada sirkuit inspirasi selama 2” dan inhibisi pada neuron ekspirasi
109
kemudian terjadi kelelahan sehingga berhenti. Setelah inhibisi hilang kemudian sirkuit ekspirasi
berosilasi selama 3” dan terjadi inhibisi pada sirkuit inspirasi. Setelah itu terjadi kelelahan dan
berhenti dan terus menerus terjadi sehingga tercipta pernafasan yang ritmis.
LEARNING TASK
1. Jelaskan mengenai pengaturan ventilasi oleh pusat pernapasan dan jelaskan gambar di
bawah ini
110
2. Jelaskan mengenai membran pernapasan dan fisiologinya
3. Jelaskan gambar di bawah ini
111
SELF ASSESSMENT
REFERENSI
112
KARDIOVASKULER
ABSTRAK
Sistem Kardiovaskuler
Jantung merupakan pompa, sedangkan arteri dan vena merupakan tabung utama (plumbing)
yang dimana, arteri terletak jauh dari jantung dan vena terletak pada jantung. Difusi terjadi di
kapiler (oksigen, CO2, glukosa yang menyebar atau keluar dari darah)
Tunica externa
Lapisan terluar
Terdapat elastin dan kolagen
Tunica media
Lapisan tengah
Terdapat otot polos melingkar
Tunica intima
Lapisan paling dalam
Endothelium
Bersifat meminimalkan gesekan
Lume
113
Dinding TEBAL: Tunica media lebih tebal TIPIS: Tunica externa lebih tebal
dari tunica externa dari tunica media
Lumen Kecil Besar
Katup Tidak terdapat katup Terdapat katup
Kapiler
Systemic
Pulmonary
114
Inervasi Jantung
1. Simpatik (mempercepat)
2. Parasimpatik (melambat)
115
Otot Jantung
Otot jantung adalah salah satu jenis otot lurik tidak sadar yang menjadi otot penyusun
dari dinding jantung yang mana meliputi sel otot myocardiocyteal yang berjumlah satu atau
dua dan bahkan ada yang berjumlah tiga sampai empat namun itupun sangat jarang terjadi.
Kontraksi otot jantung mirip dengan kontraksi otot skelet.
Sel autorhythmic:
114
Siklus Jantung
Siklus jantung mengacu pada semua kejadian yang berhubungan dengan aliran darah
melalui jantung.
Cardiac ouput adalah jumlah darah yang dipompa oleh masing-masing ventrikel
dalam satu menit. CO adalah produk detak jantung (HR) dan stroke volume (SV). HR adalah
denyut jantung per menit, sedangkan SV adalah jumlah darah yang dipompa keluar oleh
ventrikel dengan masing-masing denyut.
Contoh:
LEARNING TASK
115
3. Jelaskan mengenai Phase of cardiac cycle dan jelaskan gambar di bawah ini
5. Jelaskan mengenai Cardiac Output Regulation dan jelaskan gambar di bawah ini
116
SELF ASSESSMENT
REFERENSI
117
DARAH DAN CAIRAN GINJAL
ABSTRAK
Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut
oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh
dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa etabolism, dan mengandung berbagai bahan
penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit.
Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah. Darah manusia berwarna
merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan
oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan yang
mengandung besi dalam heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Sel-sel darah terdiri dari sel darah putih (Leukosit), sel darah merah (Eritrosit), dan etabol
darah (Trombosit).
Sel darah merah (Eritrosit) adalah anggota terbesar dari sel darah yaitu sekitar 99
%. Eritrosit berbentuk bikonkaf, yaitu bulat, pipih, tengahnya cekung, sering
berada terhadap kondisi bertumpukan.
Keping darah (Trombosit) berbentuk kecil, tidak teratur, berkelompok membentuk
kepingan-kepingan di didalam darah dan tidak berinti.
Sel darah putih (Leukosit) miliki ukuran lebih besar etabolism Eritrosit, tidak
berpigmen, dan miliki inti yang bentuknya berfariasi.
Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam
pembuluh darah dan dirsikulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-
paru untuk melepaskan sisa etabolism berupa karbondioksida dan menyerap oksigen melalui
pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis.
Setelah itu darah dikirmkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh kapiler. Darah kemudian
kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior.
118
Selain itu pada ginjal darah juga mengangkut sisa etabolism ke hati untuk diuraikan
ke dalam ginjal. Ginjal merupakan salah satu bagian dari sistem ekskresi pada manusia.
Ginjal terletak di dekat bagian tengah punggung, berada tepat di bawah tulang rusuk. Ginjal
memiliki fungsi yang sangat penting seperti fungsi organ tubuh lainnya. Ginjal terdiri dari
satu pasang, yaitu ginjal kiri dan ginjal kanan. Tiap-tiap ginjal memiliki ukuran sekitar 10-12
cm atau sebesar kepalan tangan yang mengandung sekitar satu juta nefron yaitu saringan
darah yang sangat kecil. Ginjal memiliki fungsi yang sangat penting bagi kesehatan tubuh
manusia, ginjal membantu dalam menjaga tekanan darah agar normal dan membuat sel-sel
darah merah hingga menjaga tulang yang kuat. Selain itu ginjal memiliki fungsi penting
lainnya yaitu:
Mengatur konsentrasi garam dalam darah dan keseimbangan asam basa darah
Mengekskresikan kelebihan gula dalam darah
Membantu keseimbangan air dalam tubuh, yaitu mempertahankan tekanan osmotic
ekstraseluler
Mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion
etabolis dan hidroksil. Akibatnya, urin yang dihasilkan dapat bersifat asam pada
pH 5 atau alkalis pada pH 8
Menyaring atau membersihkan darah. Bagian ginjal yang menjalankan fungsi ini
adalah nefron.
Mengatur keseimbangan kandungan kimia darah
Menjaga darah agar tidak terlalu asam dengan menjaga pH darah
Penghasil hormone. Hormone yang dihasilkan adalah hormone eritroprotein yang
berfungsi untuk merangsang peningkatan laju pembentukan sel darah merah oleh
sumsum tulang
Ginjal terdiri atas kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal ( etabol), ureter, dan rongga
ginjal (pelvis). Di bagian korteks ginjal terdapat nefron.Nefron adalah unit fungsional terkecil
dari ginjal yang terdiri atas tubulus kontortus proximal, tubulus kontortus distal dan duktus
koligentes. Nefron merupakan bagian terpenting ginjal karena disinilah tempat penyaringan
darah terjadi dan merupakan bagian dari sistem ekskresi pada manusia karena mengeluarkan
urin. 3 proses utama dalam pembentukan urin:
1. Filtrasi glomerulus
Pembentukan urin dimulai dengan filtrasi sejumlah besar cairan dari kapiler
glomerulus ke dalam kapsula Bowman. Seperti kebanyakan kapiler, kapiler
glomerulus imepermeable terhadap protein dan tidak mengandung elemen selular,
119
termasuk sel darah merah. Konsentrasi isi filtrate glomerulus lainnya, termasuk
sebagian besar garam dan molekul organic, serupa dengan konsentrasi dalam plasma,
kecuali beberapa zat dengan berat molekul ringan, seperti kalsium dan asam lemak.
Zat-zat tersebut tidak difiltrasi secara bebas karena zat tersebut sebagian terikat pada
protein plasma
2. Rearbsorpsi tubulus
Ketika cairan yang telah difiltrasi ini meninggalkan kapsula Bowman dan mengalir
melewati tubulus, cairan ini mengalami perubahan akibat adanya reabsorpsi air dan
zat terlarut spesifik kembali ke darah. Sebagian besar etaboli (99%) secara selektif
direabsorpsi dalam tubulus ginjal melalui difusi pasif gradient kimia atau listrik,
transport aktif terhadap gradient tersebut, atau difusi terfasilitasi. Sekitar 85% natrium
klorida dan air serta semua glukosa dan asam amino pada filtrate glomerulus
diabsorpsi dalam tubulus kontortus proximal, walaupun reabsorpsi berlangsung pada
semua bagian mefron.
3. Sekresi tubulus
Mekanisme sekresi tubular adalah proses aktif yang memindahkan zat keluar dari
darah dalam kapilar peritubular yang melewati sel-sel tubular menuju cairan tubular
untuk dikeluarkan dalam urin.
120
Zat-zat seperti etaboli, kalium, dan etaboli, produk akhir etabolis
kreatinin dan asam hipurat serta obat-obatan tertentu (penisilin) ecara aktif
disekresikan ke dalam tubulus.
Ion etaboli dan etaboli diganti dengan ion natrium dlam tubulus kontortus
distal dan tubulus pengumpul. Sekresi tubular yang selektif terhadap ion
etaboli dan etaboli membantu dalam pengaturan pH plasma dan
keseimbangan asam basa cairan tubuh.
Sekresi tubular merupakan suatu mekanisme yang penting untuk
mengeluarkan zat-zat kimia asing atau tidak diinginkan
LEARNING TASK
1. Apa yang dimaksud dengan tekanan hidrostatik darah, osmotic koloid, dan
kapsular?
2. Jelaskan tentang muscular densa!
3. Jelaskan tentang azotemia possible!
4. Jelaskan tentang pembentukan urin!
5. Jelaskan tentang contercurrent exchange system!
6. Jelaskan tentang persarafan pada bladder (simpatis dan parasimpatis) dan
pengaturan bladder
121
SELF ASSESMENT
REFERENSI
122
GINJAL DAN KESEIMBANGAN ASAM BASA
ABSTRAK
123
Fungsi homeostasis ginjal
Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion mineral, dan komposisi air dalam darah.
Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion etabolis
dan hidroksil. Akibatnya, urine yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis
pada pH 8.
Kenaikan atau penurunan tekanan etabol darah karena kelebihan atau kekurangan air akan
segera dideteksi oleh hipotalamus yang akan memberi sinyal pada kelenjar pituitaridengan
umpan balik etaboli. Kelenjar etabolis mensekresi hormon antidiuretik ( etabolism , untuk
menekan sekresi air) sehingga terjadi perubahan tingkat absorpsi air pada tubulus ginjal.
Akibatnya konsentrasi cairan jaringan akan kembali menjadi 98%.
124
Mekanisme Homeostasis
EKSKRESI
- Sistem saluran kemih: banyak limbah etabolis, toksin, obat-obatan, etabol, garam, H +
dan air.
125
gejala awal penyakit ginjal di bawah ini. Segera periksakan diri ke dokter jika Anda merasa
ada beberapa gejala yang Anda rasakan.
o Kulit pucat.
o Urine sedikit.
LEARNING TASK
SELF ASSESSMENT
REFERENSI
126
Jurnal Fungsi Sistem Ginjal Dalam Homeostasis pH dari Dr. Mutiara Indah Sari
(USU)
Guyton and Hall, Medical Physiology oleh John E. Hall (1956)
Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ganong Edisi 24 oleh Kim E. Barrett, Susan M.
Barman, Scott Boitano, Heddwen L. Brooks tahun 2015. Penerbit : EGC
SISTEM PENCERNAAN
ABSTRAK
Sistem pencernaan merupakan sistem yang berfungsi mengubah makanan menjadi
bentuk yang lebih mudah diserap tubuh. Hasil pengubahan yang berguna bagi tubuh akan
diserap untuk digunakan dalam proses etabolism. Sedangkan sisa yang tidak diperlukan oleh
tubuh akan dikeluarkan dalam bentuk feses.
Secara histologi terdapat empat lapisan yang melapisi dinding saluran cerna, yaitu :
6. Mukosa, terdiri atas tiga lapisan, yaitu :
K. Epitel, berupa epitel silindris selapis yang melapisi vili dan permukaan antar
vili. Epitel ini terdiri atas sel goblet, sel etabolism permukaan, dan sel DNES
L. Lamina Propria, jaringan ikat ini menonjol ke atas membentuk teras vilus pada
permukaan usus kecil. Lamina propria kaya akan sel limfoid yang dapat
membentuk nodul limfoid yang membantu melindungi pelapis usus dari
mikroorganisme.
M. Muskularis mukosa,, terdiri atas sel otot polos yang membentuk lapisan
sirkular dalam dan longitudinal luar. Saat pencernaan, serat otot dari lapisan
127
sirkular dalam berkontraksi ritmik, dan menyebabkan vilus memendek
beberapa kali dalam semenit.
7. Submukosa, terdiri atas jaringan ikat padat fibroelastik yang tersusun ireguler dan
kaya akan pembuluh darah dan limfe..
8. Muskularis Eksterna, terdiri atas lapisan otot polos yang terdiri dari lapisan
sirkular dalam dan lapisan longitudinal luar.
9. Serosa, merupakan lapisan terluar dari dinding saluran cerna.
Terdapat empat proses dasar yang terjadi dalam saluran cerna, yaitu :
Digesti, adalah proses pemecahan struktur makanan ke unit yang lebih kecil yang
dapat diserap oleh epitel saluran cerna.
Absorpsi, adalah proses transport aktif maupun pasif dari lumen saluran cerna ke
cairan ekstraseluler.
128
- Migrasi kompleks etabol, kontraksi jenis ini bersifat lambat dan berfungsi
dalam membuang bakteri dan sisa-sisa makanan.
Sekresi, adalah transfer air dan ion dari cairan ekstraseluler ke dalam lumen dan
pelepasan material yang disintesis oleh epitel saluran pencernaan.
129
130
LEARNING TASK
1. Kasus 1
Menelan adalah proses aktif yang melibatkan otot-otot menelan. Demikian juga
gerakan bolus, selalu menuju distal, tidak tergantung pada gaya gravitasi bumi.
6. Jelaskan proses menelan dan gerakan bolus dalam saluran cerna !
7. Sebagai mahasiswa rancanglah percobaan/praktikum untuk membuktikan fakta
tersebut di atas !
2. Kasus 2
Seorang laki-laki, 45 tahun, pengusaha, mengeluh nyeri pada ulu hatinya dan muntah
terutama bila terlambat makan. Ia didiagnosa menderita sakit maag.
4. Apa saja factor yang menyebabkan penyakit maag ?
5. Apa saja kelainan yang dijumpai pada sakit maag ?
6. Bagaimana proses terjadinya muntah ?
3. Seorang ibu mengajak anaknya yang berusia 8 tahun ke klinik. Ia mengeluhkan BAB
sangat sering, dengan konsistensi encer. Ia menderita diare.
5. Apa saja penyebab penyakit diare ?
6. Kelainan proses fisiologis apa saja yang terjadi selama diare ?
7. Bagaimana penanganan penyakit tersebut ?
SELF ASSESMENT
1. Mahasiswa mampu memahami fungsi sistem pencernaan.
2. Mahasiswa mampu memahami bagian dari sistem pencernaan.
3. Mahasiswa mampu memahami hal-hal yang terlibat dalam sistem pencernaan.
4. Mahasiswa mampu memahami proses-proses yang terjadi dalam saluran cerna.
131
5. Mahasiswa mampu memahami tahap-tahap dari proses pencernaan.
REFERENSI
132
SUHU DAN METABOLISME
ABSTRAK
Metabolosme adalah segala perubahan atau transformasi kimiawi dan energi di dalam
tubuh. Ada dua jenis etabolism yaitu katabolisme ( pemecahan ) dan Anabolisme
( penyusunan ) da nada juga dua jenis metabolosme sewaktu makan yaitu Metabolisme
Anabolik ( fed stste ) dan Metabolisme Katabolik ( fasted state )
Metabolisme Anabolik. Nutrient yang digunakan untuk fase absortif yang pertama adalah
yang pertama Karbohidrat (glukosa) untuk energi, sintesis lipoprotein di liver, glikogen,
diubah menjadi lemak di jaringan lemak. Yang kedua Protein yang menghasilkan Asam
Amino yaitu untuk sintesis protein tubuh, etabolism etabol, diubah menjadi lemak. Yang
terakhir yaitu lemak yang menghasilkan trigliserida yaitu untuk disimpan dalam bentuk
lemak di liver dan jaringan lemak.
Keseimbangan Energi
Pertama pembakaran karbohidrat (di sitoplasma sel mll proses etabolis glikolisis; di
mitokondria mll siklus as.sitrat etabol), kedua pembakaran as.lemak (dlm mitokondria sel
oleh oksidasi beta), Ketiga embakaran protein siklus as.sitrat
Keseimbangan Energi
133
• Keseimbangan energi ada dua yaitu Energi intake dan Energi Output. Energi
Intake (asupan makanan) berasal dari Nutrien yang dimakan, dicerna, dan
diserap tubuh. Energi Output untuk panas dan kerja, 50 % panas dan 50 %
kerja. Panas menjaga suhu tubuh tetap normal, kerja aktivitas sehari-hari.
Transport memindahkan materi dari dan ke tubuh, mekanik kerja
eksterna dan internal dan kimia sintesis dan penyimpanan. Makanan
yang dapat kita makan dapat menjadi yaitu pertama energi, etabolism
menghasilkan molekul berenergi tinggi sama dengan ATP. Untuk kerja
mekanis dan transport. Yang kedua Sintesis, sintesis komponen dasar untuk
tubuh dan pemeliharaan jaringan. Yang ketiga makanan dapat menjadi
Storage, bila melebihi kebutuhan untuk energi dan sintesis, disimpan dalam
bentu glikogen dan lemak, glikosa akan dikonversi menjadi glikogen, jumlah
storage 100 g glikogen di hepar dan 200 glikogen di otot. Sebagian besar
energy disimpan dalam bentuk lemak berenergi tinggi, lrbih sulit diakses,
metabolismenya lebih lambat.
Estimasi Energi
Estimasi energi ada dua yaitu Direct calorimetry (bomb calorimeter) dan Indirect
calorimetry (konsumsi oksigen) 1 lt O2 ~ 4,5 – 5 kcal energi. Kandungan energi dalam
makanan iyalah KH dan Protein 4 kcal/g ; Lemak 9 kcal/g.1 kcal = energi yang dibutuhkan
untuk meningkatkan suhu 1 liter air 1o C (15o – 16o C). Metabolic rate sama dengan
kecepatan pemakaian energi
Metabolisme Rate
Metabolisme rate dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu umur dan kelamin, jumlah lean muscle
mass, tingkat aktivitas fisik, jenis diet, hormone.
Kontrol Metabolisme
Ada dua yaitu sistem saraf (Otak mengatur intake makanan) dan sistem endokrin (Hormon
Insulin dan Glukagon)
Kontrol hormonal terhadap metabolism. Regulasi etabolism diperankan oleh enzim yang
akan mengkatalisa reaksi kimia kedepan dan belakang (push-pull control). Contoh : A
B A B Enzim A Enzim B. Bila aktivitas enzim A dan B sama maka tidak
terdapat hasil reaksi. Contoh enzim ini adalah insulin dan etaboli.
Kontrol Hormonal
Hormon Pankreas yaitu etabol insulin dan glucagon, agar tetap dalam keadaan homeostasis,
kunci regulasi = rasio Insulin terhadap glucagon. Insulin adalah etabol dominan pada fed
state, memacu anabolisme. Glukagon memacu sintesis glukosa. Pemicu sekresi insulin yaitu
peningkatan konsentrasi glukosa, peningkatan konsentrasi amino dan parasimatis. Adapun
efek insulin yaitu Meningkatkan transport glukosa ke dalam sel etabolis insulin ,Jaringan
lemak, Otot rangka. Meningkatkan penggunaan glukosa (glikolisis) dan penyimpanannya
134
(glikogenesis & lipogenesis) . Meningkatkan penggunaan asam amino, sintesis protein dan
menghambat pemecahannya.
Pemicu sekresi Glikagon ada dua rendahnya glukosa darah dan dihambat oleh kadar insulin.
Efek yang ditimbulkan glikagon yaitu Meningkatkan penggunaan glikogen (Glikogenolisis di
hepar – 75 %), Meningkatkan pembentukan glukosa dari a.amino (Glukoneogenesis – 25 %).
Metabolisme Nutrien
Metabolisme Karbohidrat
C6H12O6 + 6O2 + 36 (ADP + Pi) 6H2O + 6CO2 + 36 ATP. Karbohidrat menghasilkan ATP.
Glukosa sbg sumber utama ATP; 30% dimetabolisme dihati & 70% lanjut ke aliran darah
otak, otot dll. Sisanya disimpan sbg glikogen ; hati, otot rangka.
Metabolisme Karbohidrat
Glikolisis – Jalur energi yang bertanggung jawab untuk katabolisme awal glukosa dalam
proses 10 atau 11 langkah yang dimulai dengan glukosa atau glikogen dan berakhir dengan
produksi piruvat (glikolisis aerobik) atau laktat (glikolisis anaerobik)
135
Metabolisme Lemak.
Beta Oksidasi – Siklik serangkaian langkah yang memisahkan pasangan atom karbon
berurutan dari FFA, yang kemudian digunakan untuk membentuk asetil KoA.
Metabolisme Protein
Transaminasi & deaminasi oksidatif, produksi ATP dari asam amino.
SUHU
136
Produksi Panas Tubuh
Disebabkan oleh makanan, Ditimbulkan oleh efek kalorigenik makanan timbul setelah 1 jam
makan, max setelah 3 jam Protein = 30 %,
Karbohidrat = 6 %, dan Lemak = 4 %
Konduksi
137
3 persen,hilangnya panas melalui kontak langsung.Udara berlaku sebagai konduktor yang
buruk atau sebagai isolator yang baik. Contoh : pakaian di daerah panas, hewan berbulu
tebal.
Evapurasi
Melalui penguapan air di permukaan tubuh dan saluran pernafasan.1 gram air = 0,58 kkal.
Ada dua proses Sensibel water lost dan Insensibel water lost,
dipengaruhi oleh kelembaban udara dan aliran udara. Misalkan cuaca mendung. Mekanisme
penting pada suhu panas
LEARNING TASK
1. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis etabolism!
2. Akan menjadi apa makanan yang kita cerna di dalam tubuh? Sebutkan dan jelaskan!
3. Metabolisme rate dipengaruhi oleh?
4. Hilangnya panas tubuh dipengaruhi oleh 2 proses apa saja, sebutkan dan jelaskan!
5. Apa yang dimaksud dengan homeostatic?
SELF ASSESMENT
1. Mahasiswa mampu memahami keseimbangan energi
2. Mahasiswa mampu memahami control etabolism
3. Mahasiswa mampu memahami pengaturan suhu tubuh
4. Mahasiswa mampu memahami pengaturan suhu tubuh
5. Mahasiswa mampu memahami tentang produksi panas tubuh
REFERENSI
138
SISTEM ENDOKRIN
ABSTRAK
Sistem endokrin adalah suatu sistem dalam tubuh manusia yang bertugas untuk
melakukan sekresi (memproduksi) eurotr yang berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan
organ-organ dalam tubuh manusia sesuai dengan yang dibutuhkan organ tersebut. Hasil
sekresi berupa eurotr ini langsung masuk ke dalam pembuluh darah manusia tanpa harus
melalui saluran (duktus). Ada beberapa macam kelenjar endokrin pada tubuh manusia yakni
Kelenjar Hipofisis yang dibagi lagi menjadi Kelenjar Hipofisis Anterior (Adenohipofise),
Kelenjar Hipofise Tengah dan Kelenjar Hipofise posterior (Neurohipofise). Kelenjar Tiroid,
Kelenjar Paratiroid, Kelenjar Anak Ginjal (Adrenal/Suprarenal), Kelenjar Pankreas, Kelenjar
Gonad (Kelenjar Reproduksi),
1. Kelenjar hipofisis
Kelenjar Hipofisis atau disebut juga dengan master of gland (karena menghasilkan
bermacam-macam eurotr untuk mengatur kegiatan kelenjar endokrin lainnya)
terletak di bagian otak besar.
139
Adenohipofise menghasilkan beberapa macam eurotr, diantaranya Hormon
Somatotropin, Hormon Tirotropin, Hormon Adenocorticotropin (ACTH), Hormon
Lactogenic, Hormon Gonadotropin.
Pada kelenjar hipofisis bagian tengah hanya memproduksi satu eurotr yang
disebut dengan Melanosit Stimulating Hormon (MSH). Hormon ini bertanggung
jawab terhadap pewarnaan pada kulit manusia. Semakin banyak melanosit yang
diproduksi, maka semakin hitam kulit seseorang.
Neurohipofise menghasilkan 2 macam eurotr, yaitu Hormon Vasopresin atau
Hormon Diuretik (ADH), Hormon Oksitosin.
2. Kelenjar tiroid
terletak di bagian depan leher atau bagian depan kerongkongan. Menghasilkan 2
hormon yaitu eurotr tiroksin dan eurotr triiodontironin. Hormon tiroksin berfungsi
untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan tubuh manusia, mengatur aktivitas
saraf, dan juga mengatur eurotrans eurotr.
140
3. kelenjar paratiroid
terletak di setiap sisi dari kelenjar tiroid dan berjumlah 4 buah yang tersusun secara
berpasangan. Kelenjar Paratiroid menghasilkan eurotr parahormon yang berfungsi
untuk menjaga keseimbangan kalsium dalam darah dan juga mengatur eurotrans
fosfor.
4. Kelenjar adrenal
terletak di atas ginjal kiri dan ginjal kanan yang berbentuk seperti bola. Kelenjar
adrenal terbagi menjadi 2 bagian, yaitu korteks dan medulla.
Korteks : mengahsilkan Hormon Kortison dan Hormon Glukokortikoid
Medulla : menghasilkan Hormon Adrenalin dan Hormon Noradrenalin
141
5. Kelenjar eurotra
terletak di dalam rongga peritoneal (rongga perut) manusia dan terdiri dari sel alpha
dan sel betha.
6. Kelenjar Gonad
disebut juga dengan kelenjar reproduksi karena produknya yang berhubungan dengan
alat reproduksi manusia. Kelenjar ini terletak di bagian alat reproduksi pria dan
wanita. Jika pada pria, terdapat di testis, dan wanita terdapat di ovarium.
142
Fungsi Kelenjar Endokrin & Hormon
6. Fungsi Kelenjar Endokrin :
LEARNING TASK
143
2. Sebut dan jelaskan fungsi eurotr pada kelenjar Gonad!
3. Coba cari beberapa penyakit yang berhubungan dengan eurotr. Jelaskan!
4. Mengapa kelenjar Hipofisis disebut sebagai master of glands. Jelaskan!
5. Jelaskan mekanisme kerja eurotr eurotransmi dan eurotr estrogen!
SELF ASSESSMENT
REFERENSI
Buku Anatomi Fisiologi Kelenjar Endokrin dan Sistem Persarafan Edisi 2. Jakarta:
EGC
Guyton and Hall, Medical Physiology oleh John E.Hall (1956)
Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ganong Edisi 24 oleh Kim E. Barrett, Susan M.
Barman, Scott Boitano, Heddwen L. Brooks tahun 2015. Penerbit : EGC
144
SISTEM SARAF PUSAT
ABSTRAK
Sistem saraf merupakan sebagai jalur utama informasi biologis, bertanggung jawab
mengendalikan seluruh proses biologi dan gerakan tubuh dan dapat menerima informasi dan
menginterpretasinya melalui sinyal elektrik di dalam system. Sistem saraf terdiri dari system
saraf pusat (SSP) dan Sistem Saraf Tepi (SST). Sistem saraf tepi terdiri dari Nervus Cranial
dan Nervus spinalis. Sedangkan sistem saraf pusat terdiri dari otak dan medulla spinalis. SSP
merupakan pusat system saraf, dimana bagiannya memproses informasi yang diterima oleh
SST. Otak merupakan bagian terpenting untuk mengendalikan tubuh.otak memiliki 3 devisi
primer yaitu Forebrain, Midbrain, dan Hindbrain. Selain itu otak dilindungi oleh lapisan atau
layers yang disebut meninges antara lain durameter yang terdiri atas jaringan penghubung,
pembuluh darah dan saraf. Yang kedua lapisan Arachnoid merupakan lapisan yang elastic.
Dan lapisan terakhir yaitu pirameter yang mengandung saraf dan pembuluh darah. Selain
otak saraf pusat lainnya yaitu spinal cord atau medulla spinalis.Medulla spinalis merupakan
penghubung otak dengan sumsum tulang belakang. Berawal dari medulla oblongata kea rah
kaudal melalui foramen magnum dan berakhir di vertebra L1 dan L2, yang berperan langsung
dalam gerak reflex.
Sistem saraf tepi yang terdiri dari Nervus Cranial dan Nervus spinalis. Nervus cranial
terdiri dari 12 pasang yang masing masing memiliki kerja yang berbeda. Sedangkan saraf
spinalis terdiri dari 31 pasang yang menyebar pada tubuh. Tiap pasang saraf terletak pada
segmen tertentu (serviks, toraks, lumbar, dll). Adapun 8 pasang saraf spinal serviks, 12
pasang saraf spinal toraks, 5 pasang saraf spinal lumbar, 5 pasang saraf sacral dan 1
pasang saraf coccygeal.
145
Susunan sel saraf terdiri dari neuron/sel saraf & sel glia. Satu neurn memiliki
dendrite, akson, dan selaput myelin. Penghantara impuls melalui sinyal kimia oleh
eurotransmitter yang dibantu oleh hrmn adrenalin, non adrenalin, dopamine, asetilkolin.
Sedangkan penghantar melalui sinyal listrik dengan potensial aksi agar sel saraf dapat
menghantarkan impuls sepangjang akson.
LEARNING TASK
146
2. Jelaskan gambar di bawah ini
SELF ASSESSMENT
147
4. Mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan tentang sistem saraf dalam memahami
keadaan patologi sistem saraf dalam membuat diagnosis terapi
REFERENSI
Barrett, Kim E, Scott Boitano, Susan M.Barman, Heddwen Brooks. 2014. Ganong &
apos’s Review of Medical Physiology 23rd Edition. New York: Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Chalik, Raimundus. 2016. Anatomy Fisiologi Manusia. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia
148
SISTEM REPRODUKSI
ABSTRAK
System reproduksi pria terdiri atas spermatogenesis, kinerja kegiatan seksual pria, dan
penghasil hormone. Spermatogenesis sendiri terdiri dari spermatids, spermatozoa, secondary
spermatosit, primary spermatosit, sel sertoli, dan spermatogonium. Hormone yang berperan
dalam spermatogenesis adalah hormone testosterone, growth hormone, hormon lutein, dan
follicle stimulating hormone. Aksi seksual pria biasanya terjadi pada rangsangan fisik dan
psikis, saraf parasimpatis, dan arteri pada penis & jaringan erektil. System reproduksi pria
sebagai penghasil hormon adalah testis yang menghasilkan hormone testosterone, sel
interstisial leydig, hormone korionik gonadotropin dihasilkan pada janin umur 10 hari setelah
lahir, dan hormone yang dihasilkan gonadotropin yang dihasilkan pada umur 10-13 tahun.
Fungsi hormon testosterone adalah sebagai perkembangan organ seks pria & desensus testis
pada janin, perkembangan seks pria seperti rambut, pita suara, kulit & akne, otot, dan
pertumbuhan tulang. Pengaturan fungsi seksual melalui hormon gonadotropin releasing
hormon yang mengatur fungsi hipotalamus, LH & FSH yang mengatur fungsi hipofise bagian
anterior, dan FSH yang mengatur fungsi spermatogenesis.
System reproduksi wanita terdiri dari ovarium, tuba falopii, uterus, dan vagina.
Ovarium terbagi menjadi dua area yang tidak berbatas tegas yaitu : kortek dan medulla.
Kortek disusun oleh jaringan ikat yang diantaranya terdapat ovarian follicles dalam berbagai
tahap perkembangannya yaitu, folikel primordial, primer, sekunder, dan folikel de graff. Tuba
falopii atau tabung falopii adalah dua buah saluran yang sangat halus yang menghubungkan
indung telur dengan Rahim. Dinding uterus terdiri dari tiga lapis yaitu endometrium,
myometrium, dan serosa. Lapisan endometrium bisa terbagi menjadi dua yaitu lapisan basal
dan fungsional. Vagina merupakan tabung fibromuskular yang mempunyai sifat sangat
elastis. Bagian dalam vagina dilapisi oleh epitel berlapis pipih tidak menanduk yang sangat
tebal. Dibawah lapisan epitel diisi oleh jaringan ikat yang kaya dengan sabut elastis. System
reproduksi wanita menghasilkan hormon gonadotropin releasing hormon, FSH & LH, dan
estrogen & progesterone. Siklus ovarium meliputi fase folikular, fase ovulasi, dan fase luteal.
149
Siklus menstruasi wanita terdiri dari poliferase endometrium, perubahan sekretoris pada
endometrium, dan deskuamasi endometrium (menstruasi). Fungsi estrogen adalah memberi
efek pada uterus dan organ kelamin luar wanita, memberi efek pada tuba falopii, efek pada
payudara (stroma, lemak, duktus), efek pada tulang, efek pengendapan protein, dan
metbolisme & deposit lemak. Sedangkan fungsi progesterone adalah sekretorik endometrium
pada uterus dan perkembangan lobules & sekresi air susu pada payudara.
LEARNING TASK
SELF ASSESSMENT
150
1. Mahasiswa dapat memahami system reproduksi pada pria
2. Mahasiswa dapat memahami system reproduksi pada wanita
3. Mahasiswa dapat memahami hormon-hormon yang dihasilkan dari system reproduksi
pria dan wanita
4. Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui bagian-bagian dan batasan-batasan yang
terdapat pada system reproduksi pria dan wanita
5. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami proses yang ada dan yang terjadi pada
system reproduksi pria dan wanita
6. Mahasiswa dapat memahami fase-fase yang terjadi pada reproduksi wanita
REFERENSI
151
PANCA INDERA
ABSTRAK
Rangsang dari luar : berupa bau, asin, manis, cahaya, kelembaban, tekanan, gaya
berat, dan lain sebagainya.
Rangsang dari dalam: berupa lelah, haus, nyeri, kenyang, pusing, dan lain sebagainya.
Tubuh akan menerima rangsangan dengan alat tubuh khusus penerima ransangan
yang disebut eeseptor. Reseptor yang bertugas sebagai penerima rangsangan dibedakan
menjadi:
152
mengenali perubahan lingkungan seperti sinar, warna dan lain sebagainya. (2) Indera
pendengar (telinga), indera ini berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan
seperti suara. (3) Indera peraba (kulit), indera ini berfungsi untuk mengenali
perubahan lingkungan seperti panas, dingin dan lain sebagainya. (4) Indera pengecap
(lidah), indera ini berfungsi untuk mengenal perubahan lingkungan seperti mengecap
rasa manis, pahit dan lain sebagainya. (5) Indera pembau (hidung), indera ini
berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan seperti mengenali/mencium bau.
Kelima indera ini biasa kita kenal dengan sebutan panca indera.
LEARNING TASK
SELF ASSESMENT
REFERENSI
153
154