Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

TUGAS KULIAH ERGONOMI

“ANTOPOMETRI”

DOSEN PENGAMPU: Ir AMINAH SOLEMAN, ST,MT

DISUSUN OLEH

KELOMPOK I

NAMA KELOMPOK

RAHMAD KOSSO ( 202272052 )

CHARLIE PATTILEUW ( 202272086 )

RAY S ADRIANZ ( 202272070 )

FRANK R RAINONY

TEKNIK INSUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nyalah
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “ ANTROPOMETRI CINCIN” ini tepat
pada waktunya.

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami sadar bahwa
makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, dengan rendah hati kami memohon kritik
dan saran yang membangun dari pembaca untuk penyempurnaan laporan ini.

Ambon, 2 Oktober 2023


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Antropometri adalah pengetahuan yang menyangkut pengukuran dimensi tubuh manusia


(ukuran, berat, volume) dan karakteristik khusus lain dari tubuh (ruang gerak), yang relevan
dengan perancangan alat-alat / benda-benda yang digunakan manusia dan / atau pengaturan
stasiun kerja. Antropometri merupakan kumpulan data numerik yang berhubungan dengan
karakteristik fisik tubuh manusia (ukuran, volume, dan berat) serta penerapan dari data tersebut
untuk perancangan fasilitas atau produk. Database antropometri sangat penting digunakan untuk
mendapatkan perancangan yang baik berbasis Human Centered Design. Database antropometri
ini juga dapat digunakan untuk kebutuhan lain misalnya dalam bidang kesehatan. Perubahan
dalam gaya kehidupan sehari-hari, nutrisi, dan komposisi etnis dari masyarakat dapat membuat
perubahan dalam distribusi ukuran tubuh (misalnya dalam bentuk epidemik kegemukan), dan
membuat perlunya penyesuaian berkala dari koleksi data antropometrik. Demikian pula dengan
wilayah Ambon yang memiliki komposisi etnis dari masyarakat tersendiri tentunya memiliki
database antropometri yang mungkin berbeda dari database antropometri pada umumnya.
Olehnya itu untuk menciptakan suatu kondisi kerja yang ergonomis bagi wilayah Gorontalo
maka sudah seharusnya memiliki database antropometri tersendiri. Belum adanya database
antropometri untuk wilayah Gorontalo maka dinilai perlu untuk melakukan suatu pengumpulan
data dengan melakukan pengukuran dimensi tubuh pada populasi masyarakat Ambon.
1.2. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi permasalahannya adalah belum adanya database antropometri


untuk Orang kota Ambon secara khusus sehingga dinilai penting untuk melakukan pengambilan
data tersebut dimana nantinya dengan adanya database tersebut dapat digunakan untuk
perancangan perkakas maupun perancangan stasiun kerja yang sesuai dan ergonomi untuk
masyarakat kota Ambon.
1.3. Tujuan Tujuan

penelitian ini adalah untuk mendapatkan database antropometri orang di kota Ambon.
BAB II

KAJIAN TEORI

Antropometri adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang dimensi tubuh
manusia. Antropometri berasal dari ‘antro’ yang berarti manusia dan ‘metri’ yang mempunyai
arti pengukuran. Oleh sebab itu, ilmu antropometri digunakan sebagai bidang yang akan
membahas perihal pengukuran manusia secara fisik. Selanjutnya, untuk kehidupan sehari-hari,
antropometri akan memberikan data fisik manusia secara lengkap dan hal itu dapat digunakan
sebagai persyaratan untuk berbagai macam keperluan, termasuk bagi tim pemandu bakat untuk
mencari atlet yang dibutuhkan sesuai dengan cabang olahraga.

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga memiliki target pengumpulan 50
ribu data peserta didik usia 9-12 tahun yang potensial secara fisik untuk dibina menjadi atlet
pada tahun 2022. Target ini meningkat pada tahun 2023 menjadi 150 ribu dan tahun 2024
mencapai 250 ribu. Untuk mendapatkan data ini pemerintah menggunakan kajian antropometri
kepada seluruh peserta didik tingkat dasar dan menengah. Tujuan pendekatan antropometri agar
terjadi keserasian antara tubuh dengan tugas gerak yang dilakukan sehingga dapat menghasilkan
gerak yang efisien, nyaman, dan benar/baik.

“Untuk mengidentifikasi potensi fisik seorang peserta didik untuk menjadi atlet perlu adanya
pengukuran antropometri,” beber Henny Setyawati, seorang doktor psikologi olahraga dan
pendidikan jasmani dari Universitas Negeri Semarang pada kegiatan Bimbingan Teknis
Identifikasi Antropometri bagi Guru PJOK yang diselenggarakan oleh Kemenpora pada 27-29
Juni 2022 di Palembang, Sumatera Selatan. Henny juga menekankan perlunya parameter ideal
untuk tiap item antropometri tersebut, pada tiap jenjang usia dan jenis kelamin. Usia peserta
didik yang dilakukan pengukuran dalam rentang 9, 10, 11 dan 12 tahun.

Terdapat 8 item antropometri yang meliputi berat badan, tinggi badan, tinggi duduk, panjang
tungkai, panjang telapak tangan, rentang lengan, panjang jengkal, dan panjang telapak kaki.
Pelaksanaan identifikasi antropometri menggunakan peralatan yang sederhana sehingga mudah
dilakukan oleh Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Cara penilaian-nya pun
sudah disediakan panduan/pedoman untuk memudahkan.
BAB III

METODE PENELITIAN

1. Meter Kain

2. Pena

3. Papan Oles
BAB IV

PEMBAHASAN

No Nama Sampel Ukuran Jari Telunjuk


1. Geo Tangkuman 6,5 cm
2. Ivan Manuputty 5,6 cm
Muhammad Riswanda
VV3. 7 cm
Ohorela
4. Berliyanto Jersy Lilihata 7,5 cm
5. Jalil Tinggapy 6,6 cm
6. Joy Linansera 5,5 cm
7. Azrya Daniel 6,3 cm
8. Fisal Soamole 6,2 cm
9. Herdi Kohilay 6,6cm
10. Hengky Alexander Samar 6,3 cm
11. Abdul Rahman Tongkala 6,2 cm
12. Gibran Malawat 6 cm
13. Kiran Ajis Lestaluhu 6,6 cm
14. Chelsea Halapiry 6,4 cm
15. Juen Julia Tahitoe 6 cm
16. Saida Renfaan 5,6 cm
17. Ona Valya Yuniar 5,5 cm
18. Nur Fhadillah 6 cm
19. Laras Tika Bahari 6 cm
20. Putri Oktaviani Guntur 6,1 cm
21. Febrianti Masole 5 cm
22. Musdalifa Arpa Umarella 5,7 cm
23. Rosmiyanti Tuguiha 5,7 cm
24. Balgis Shafira Putri Tuharea 5,4 cm
25. Amanda Ayu Siswoyo 5 cm
26. Nurlela Lesnussa 5,6 cm
27. Nilam Cahya 5,7 cm
28. Chayenne Febrian 5,4 cm
29. Karin Tamara Karundeng 5,5 cm
30. Rasti D Wabula 5,6 cm
31. Marsa J Tuasamu 6 cm
32. Hafizah Nuraini Djauhar 5,5 cm
33. Bade 6,6 cm
34. Billy 5,9 cm
35. Berty 6,3 cm
36. Kegan 7,5 cm
37. Kevin 5,5 cm
38. Rendi 6,7 cm
39. Nasrul 6,4 cm
40. Jidan 5,3 cm
41. Dede 6,6 cm
42. Akmal 6,1 cm
43. Kotawasi 6,2 cm
44. Nanang 6,4 cm
45. Ikbal 6,5 cm
46. Galang 6,7 cm
47. Fadil 5,6 cm
48. Maysel 6,1 cm
49. Marlet 6,4 cm
50. Rian 6 cm
51. Lulu 7 cm
52. Tia 6,5 cm
53. Rani 5,8 cm
54. Qonita 6,2 cm
55. Dara 5,1 cm
56. Nuraini 6,6 cm
57. Ona F 5,4 cm
58. Sayariny 5,3 cm
59. Yuyun 6,3 cm

BAB V
PENUTUP

Kesimpulan

Dari penjabaran makalah di atas maka dapat diartikan kesimpulan bahwa pengertian
antropometri adalah, suatu kumpulan numerik yang berhubungan dengan karakteristik tubuh
manusia berupa ukuran, bentuk dan kekuatan, serta penerapan dari data tersebut untuk
penanganan masalah desain. Sedangkan ergonomi adalah aspek-aspek manusia dalam
lingkungan kerjanya yang ditinjau dari anatomi manusia. Fisiologi. Psikkologi.engineering,
manajemen dan desain untuk mendapat suasana kerja yang nyaman.

Saran

Saran yang dapat diberikan berdasarkan laporan ini adalah mata kuliah ergonomi ini
perlu di pelajari dengan baik dan mendapat perhatian khusus untuk mempelajari teori
Antropometri. Karena dari teori ini kita sebagai mahasiswa Teknik Industri akan mengerti
tentang bagaimana merancang ruang kerah optimal yang diperlukan oleh Industri berdasarkan
ukuran tubu para pekerja.

Anda mungkin juga menyukai