Anda di halaman 1dari 10

ANOMALI TUMBUH KEMBANG GIGI - Hipomaturasi : permukaan kasar,

PROSES lunak/lembek, warna lebih opak


Inisiasi (budstage) : kelainan ada pada jumlah 2. Dentinogenesis imperfecta : mahkota bentuk
A. Kurang bullbous, fraktur enamel, saluran akar obliterasi,
1. Anodontia : tidak terbentuk sama sekali, lahir akar kecil, kuning kebiruan/abu kebiruan
ompong 3. Dentin dysplasia : warna seperti gigi normal tapi
2. Oligodontia : tidak tebentuk >= 6 gigi waktu ro akar tidak ada, keluhan px gigi goyang,
3. Hipodontia : tidak terbentuk < 6 gigi 4. Regional odontodysplasia : ro ditemukan ghost
4. Agenesis : tidak terbentuk 1 gigi like appearance
B. Lebih
1. Mesiodens : gigi berlebih ada di midline (diantara Morfodiferensiasi (bell stage): kelainan bentuk, warna
11 21), conus dan morfologi normal
2. Laterodens : gigi ada disamping i2 1. Makrodontia
3. Parapremolar : gigi diantara gigi p atau antara p 2. Mikrodontia
dan m 3. Taurudontia : tanduk pulpa besar, tidak ada
4. Paramolar: gigi diantara gigi m perawatan jika tidak ada keluhan
5. Distomolar : gigi dibelakang m3 4. Mulberry molar-hunchinson teeth : pada px
dengan sifilis kongenital
Proliferasi (cap stage) : yg gabung gabung 5. Peg shaped : gigi conus di i2
1. Fusi (sinodontia): 2 gigi jadi 1, mahkota besar 6. Dens evaginatus : ada lipatan gigi keluar atau
ditengah tengah ada groove, akar 2, sal akar 2, menonjol
mahkota 1, hitung jumlah gigi (jumlah gigi kurang) 7. Dens invaginatus : ada lipatan gigi kedalam
2. Geminasi (schizodontia) : 1 gigi jadi 2, mahkota
besar ditengah ada groove, akar 1, sal akar 1, Aposisi (bell stage)
mahkota 2, hitung jumlah gigi (tetap) 1. localized enamel hypoplasia : predisposisi lokal
3. Concrescence : akar menyatu, biasanya m1 dan yaitu trauma atau infeksi, hanya 1 atau 2 gigi,
m2 bercak kecoklatan, pada gigi sulung
2. environmental enamel hypoplasia : predisposisi
Histodiferensiasi (bell stage): kelainan struktur sistemik yaitu defnut atau ada sindrom sindrom
1. Amelogenesis imperfecta : terpaut gen ttt, hanya 1 atau 2 gigi, bercak kecoklatan, pada
(autosomal dominan), general (>1gigi), pada ro gigi sulung
ada bercak bercak di mahkota 3. turners hypoplasia : disebabkan trauma atau
 Tipe : infeksi, hanya 1 atau 2 gigi, bercak kecoklatan di
- Hipokalsifikasi : kepadatan enamel lebih mahkota, pada gigi permanen, tx : cpp acp
rendah dari enamel normal,
lunak/lembek, kecoklatan TUMBUH KEMBANG MAKSILA
- Hipoplastik pitted : lpermukaan kasar, - Terbentuk dari proc nasal medial dan proc maksilaris
kecoklatan (sempurna: minggu ke 8)
- Hipoplastik generalized : ketebalan - Pusat perkembangan : sutura mid palatal
enamel berkurang, kecoklatan - Arah pertumbuhan : posterior inferior

Bismillahirrahmanirrahim
By Bonafide, Tari, Desty
- Bridge of nose, filtrum dan alanasi : terbentuk dari sikapnya negatif/berontak/tidak terkontrol/anak
fusi proc nasal medial dan proc nasal lateral meronta ronta, distabilisasi pasiennya supaya tidak
- Mandibula dan maksila : dari arcus pharyngeal terjadi trauma
pertama FARMAKO
TUMBUH KEMBANG MANDIBULA ABK : dirujuk ke sp kga : sedasi atau general anestesi
- Terbentuk dari kartilago meckels FRANKL BEHAVIOUR RATING SCALE
- pusat perkembangan : kepala condyl - Sangat positif (4)
- arah pertumbuhan : postero superior - Positif (3) : mau mengikuti instruksi tapi mau ditemani
orang tua
ALAT - Negatif (2) : cemberut tapi mau dilakukan perawatan
1. Naso alveolar molding : dipake sebelum operasi untuk - Sangat negatif (1) : home
mempersempit celah, seperti 2 bola yg ditempel di
bibir SSC
2. Feeding plate : diberikan sebelum operasi, untuk 1. Preparasi
memudahkan px cleft untuk makan, sifat alat  Preparasi lingual atau palatal
sementara  Preparasi di bukal sedikit aja, harus
3. Obturator : diberikan setelah operasi, untuk mempertahankan kecembungan, karna digunakan
memudahkan px cleft makan, sifat alat permanen untuk retensi
2. Pilih ukuran ssc ukuran berapa
BEHAVIOR MANAGEMENT 3. Rekonturing/gunting : servikoinsisal sesuai
NON FARMAKO 4. Cek oklusi
1. TELL SHOW DO : pd anak yg baru pertama kali datang, 5. Cramping
tidak ada riwayat trauma, px bisa diajak komunikasi 6. Cek oklusi
secara verbal, dokter menjelaskan alat dan 7. Sementasi (luting : gic tipe 1)
memperagakan 8. Perhatikan oklusi sebelum dan sesudah dipasang
2. DESENSITISASI : anak punya trauma, sebelumnya harus sama
pernah ke drg tapi gamasuk atau takut atau teriak
teriak, dokter melakukan paparan berulang dari SSC ketinggian
perawatan paling ringan sampai berat - Blanching ggv : ggv putih
3. MODELLING : px datang tidak sendiri, pake model - Open bite
misalnya kakanya mau dirawat atau adiknya mau
dirawat PERAWATAN GIGI SULUNG
4. DISTRACTION : untuk anak cemas, drg memberi - Mempertahankan kondisi gigi tidak ada karies : taf
video/buku cerita/games/diajak ngobrol (snf, naf, apf)
5. REINFORCEMENT : untuk anak yg sudah menunjukan - Gigi sulung ada karies : tumpat gic
sifat positif, - Karies meluas ante : seluloid crown, pcc
a. positif : dikasih reward - Karies meluas poste : ssc
b. negatif : dikasih punishment (kalo gamau nurut sama - Keterlibatan pulpa : pulpo (reversibel, <1 jam, bakteri
drg nanti ga ditemenin mamanya) masih sedikit, sal akar bisa dipertanankan, karna
5. HOME / stabilisasi dan komunikasi verbal : hanya kesalahan iatrogenik, perkusi -, ada riwayat pernah
boleh dilakukan oleh drg sp kga, untuk pasien sakit), pulpek vital, pulpek nonvital (psa)

Bismillahirrahmanirrahim
By Bonafide, Tari, Desty
- Pulpo non vital (mumifikasi) : diekstirpasi - Goyang patologis derajat 3
- Pulpo vital : devitek - Esktrusi

TOPIKAL APLIKASI FLUOR PERAWATAN GIGI DEWASA MUDA (apikal belum


- SNF 8% : ada pada odol, pasta menutup sempurna/>=1 mm)
- NAF 5% : varnish, peregio tunggu kering 1. Apeksogenesis (pulpo) : reversibel
- APF 1.23% : gel, sangat direkomendasikan (cairan  Px trauma setengah jam yg lalu, apikal belum
sudah diasamkan-penetrasi lebih dalam), pake tray menutup sempurna
terus gigit 3-6 menit  MTA
- Gigi belum erupsi sempurna karies dalam 2. Apeksifikasi (pulpek) : ireversibel
 Gigi berubah warna setelah trauma
FISSURE SEALANT  Px trauma seminggu yg lalu, apikal belum
- Gigi sudah erupsi sempurna menutup sempurna
 MTA gun (dimasukan ke apikal nanti terbentuk
PULPOTOMI apikal plug)
- Pulpitis reversibel 3. PRR/PAR/concervative adeshive restoration : karies
- Resorpsi >= 1/3 apikal  Tipe A : belum melewati dentinoenamel junction,
- Pulpa dapat dipertahankan hanya etsa dan sealant, tidak bonding karna ruang
- Bahan : formokresol / ferric sulfate kecil yg menyebabkan sealant tidak retentif
1. Vital  Tipe B : sudah melewati dentinoenamel junction,
2. Nonvital dibawah gic linner 3.2, diatas etsa-bonding-rk
diluted
PULPEKTOMI  Tipe C : ro sudah selapis tipis dentin, dibawah
- Pulpitis ireversibel atau nekrosis caoh terus gic terus rk filled
- Resorpsi <1/3 apikal : pulpek
- Resorpsi >= 1/3 apikal : ekstraksi WHITE SPOT (pd anak atau dewasa)
1. Vital : ada polip - Tx: CPP ACP (Casein Phospopeptide-Amorphous
2. Nonvital Calcium Phosphate)

EKSTRAKSI  Resiko karies tinggi atau sedang : ppr fissure


- Resorpsi >= 1/3 apikal sealant pake gic
- Pulpa tdk dapat dipertahankan  Resiko karies rendah : ppr fissure sealanr pake rk
- Karies bifurkasi unfiller
- Persistensi  Gigi sulung kalo avulsi gaboleh di replantasi
- Gigi tidak bisa di restorasi
- Fraktur akar DIASTEM FISIOLOGIS
- Karies akar PRIMATE SPACE
- Apikal gigi mendesak gigi permanen (mengganggu - Desidui
pertumbuhan gigi permanen dan resiko terjadi - RA : desidui I2 dan C
ankylosis) - RB : desidui C dan M
- Goyang fisiologis - Observasi

Bismillahirrahmanirrahim
By Bonafide, Tari, Desty
UGLY DUCKLING STAGE  84 hilang, 85 normal, 83 karies : pake abutment
- Mixdentition gigi 85 jadi pake band loop
- Diastem diantara I sentral pada usia 8-9 tahun
- Observasi sampai C erupsi SPACE REGAINER
- Kebutuhan ruang lebih dari 2 mm per regio
- Ada M1 tetap yg tipping
LEE WAY SPACE
- Pake panoramik : hitung selisih ruang gigi desidui dan ORDER OF ERUPTION
permanen RA : M1 I1 I2 P1 P2 C
- RA : 1.5 mm RB : M1 I1 I2 C P1 P2
- RB : 2.5 mm
- Lee way space 0 : crowding UMUR DENTALIS
- Gigi yg terakhir kali erupsi dari masing masing regio
 Frenektomi : c erupsi dan frenulum labial tinggi - Ada delay eruption atau tidak
- Contoh menentukan yg terakhir erupsi:
SPACE MAINTAINER  31,32,73,74,36 : 32
- Dilepas kalo gigi sudah menembus tulang  41,42,43,44,85,46 : 44
- Pasif : kurang ruang 1-2 mm per regio (masih bisa
terkompensasi sama pertumbuhan rahang) ECC
1. Fixed : pake 2 abutment WAYNE H
2. Semi fixed : pake 1 abutment 1. TIPE 1 : mild to moderate
 Crown and loop - Sebagian RA (1/2 permukaan)
 Band and loop 2. TIPE 2 : moderate-sever
 Crown distal shoe - Hampir semua RA
 Band distal shoe - Feeding bottle caries/baby bottle caries
3. Removable : 3. TIPE 3 : severe
- Fungsional : keterlibatan anterior, belum ada tanda - RA RB
ekstrusi gigi antagonis - Rampan karies
- Nonfungsional : ada tanda ekstrusi gigi antagonis (tau
ekstrusi atau intrusi dari curve of spee) ANTIBIOTIK
1. Amox
Cara memilih : 2. Co amoxiclav (amox + as klavulanat)
 1 gigi hilang : semi fixed 3. Clinda
 >1 gigi hilang : removable 4. Azitro/eritro
 Bounded saddle : loop 5. Metro/moxifloxacin
 Free end : distal shoe 6. Linco
 Abutment karies : crown 7. Sefalosporin
 Abutment bebas karies : band
 Px tidak kooperatif kehilangan lebih dari 1 gigi: ra MANDIBULAR BLOK PD ANAK
= nance holding arch dan rb = lingual arch - Dibawah 10 tahun : insersi jarum dibawah bidang
oklusal RB

Bismillahirrahmanirrahim
By Bonafide, Tari, Desty
CEDERA JARINGAN PERIODONTAL
Berdasarkan Andreasen
1. Concussion itu ada injury di ligamen periodontalnya
tapi belum disertai kegoyangan ditandai dengan hasil
positif pada perkusi
2. Subluxation itu kegoyangan dalam arah bukal lingual
tanpa disertai fraktur pada socket
3. Lateral luxation itu kegoyangan dalam arah bukal
lingual disertai fraktur pada socket
4. lntrusive luxation itu giginya mobile dengan gerakan
intrusi
5. Extrusive luxation itu giginya mobile dengan gerakan
ekstrusi

KLASIFIKASI DI
Menurut Shields
1. Tipe I: pada osteogenesis imperfecta
2. Tipe II: pada pasien tanpa osteogenesis imperfecta
3. Tipe III: Tipe “Brandywine” secara klinis gigi terlihat
opal, kekuningan, dan permukaannya halus

Bismillahirrahmanirrahim
By Bonafide, Tari, Desty
Bismillahirrahmanirrahim
By Bonafide, Tari, Desty
Bismillahirrahmanirrahim
By Bonafide, Tari, Desty
Bismillahirrahmanirrahim
By Bonafide, Tari, Desty
Bismillahirrahmanirrahim
By Bonafide, Tari, Desty
Bismillahirrahmanirrahim
By Bonafide, Tari, Desty

Anda mungkin juga menyukai