Anda di halaman 1dari 13

Modul

Metode Harga Pokok Activity Based Costing


Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Akuntansi Biaya

Oleh Kelompok 4 :

Fakhru Rozzi (2040401057) Helmilia (2040401115)

Ica Pawanty (2040401018) Samatia (2040401049)

Sawaria (2040401016)

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

2021

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan modul ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan ini dengan baik.

Kami panjatkan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan modul dengan judul “ Modul Metode Harga Pokok Activity Based Costing “ Kami
tentu menyadari bahwa modul ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk supaya modul ini nantinya dapat menjadi lebih baik lagi.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada modul ini kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen kami
Ibu Ferica Christinawati Putri, S.E., M.Acc. yang telah membimbing kami.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Tarakan, 22 Maret 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Cover ..…………………………………………………………………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR ………………….……………………………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………………. iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………………… 1


POKOK BAHASAN …………………………………………………………………………………………………….. 1
TUJUAN PEMBELAJARAN …………………………………………………………………………………………. 1

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………………………………………. 2


A. Pengertian Metode Harga Pokok Activity Based Costing ……………………………………. 2
B. Fungsi Activity Based Costing.…………………………………………………………………………….. 2
C. Rumus Activity Based Costing ……………………………………………………………………………. 2
D. Contoh Activity Based Costing …………………………………………………………………………… 3

BAB III PEMBAHASAN ………………………..…………………………………………………………………… 8

E. Pengertian Harga Pokok Konvensional…………………………………………………………………8


F. Perbandingan Harga Pokok Activity Based Costing dengan Harga Pokok
Konvensional……………………………………………………………………………………………………....8

BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………………………………………………..10

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………………………………10


BAB I
PENDAHULUAN

1. POKOK BAHASAN
a. Pengertian Metode Harga Pokok Activity Based Costing
b. Fungsi Activity Based Costing
c. Rumus Activity Based Costing
d. Contoh Activity Based Costing
e. Pengertian Harga Pokok Konvensional
f. Perbandingan Harga Pokok Activity Based Costing dengan Harga
Pokok Konvensional
2. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Mengetahui Pengertian Metode Harga Pokok Activity Based Costing
b. Mengetahui Fungsi ABC
c. Memahami Syarat Penentuan Harga Pokok Pesanan
d. Memahami Harga Pokok Konvensional
e. Dapat membedakan dan membandingkan Metode ABC dengan
Konvensional
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Activity Based Costing


Activity based costing adalah salah satu metode yang bisa kamu lakukan untuk
menghitung biaya dengan akurat. Metode activity based costing adalah metode yang
berfungsi untuk mengalokasikan semua biaya dari berbagai sumber daya yang
digunakan dalam menjalankan aktivitas produksi atau menjalankan usaha jasa. Konsep
yang mendasari metode ini adalah perusahaan yang menjalankan suatu rencana maka
manajemen perusahaan akan menjalankan suatu rangkaian aktivitas. Untuk
menjalankan rangkaian aktivitas tersebut dibutuhkan berbagai sumber daya seperti
material, mesin, tenaga kerja, gedung dan lain-lain. Untuk mendapatkan sumber daya
tersebut tentu dibutuhkan biaya.

Metode ABC mampu digunakan untuk menentukan biaya produk secara objektif
karena mampu mengidentifikasi hubungan sebab dan akibat. Pada metode ABC, biaya
overhead, biaya variabel dan produksi memiliki hubungan.

B. Fungsi Activity Based Costing


Di bawah ini adalah fungsi-fungsi utama dari ABC dalam perusahaan:
1) Salah satu fungsi activity based costing adalah untuk membantu perusahaan
dalam mengambil berbagai keputusan terkait harga pokok penjualan dan
berbagai sumber daya penyusunnya.
2) Harga pokok penjualan yang dihasilkan akan akurat dan dapat bersaing dengan
kompetitor lainnya
3) Activity based costing dapat membantu perusahaan dalam melakukan analisis
untuk menentukan berapa jumlah produk yang harus diproduksi untuk bisa
mencapai Break Even Point (BEP) secara akurat.

C. Rumus Activity Based Costing


Tujuan utama menggunakan rumus activity based costing adalah memperoleh harga
produk setiap unit. Oleh sebab itu, untuk mendapatkan biaya harga per unit, kamu bisa
menjumlahkan total biaya utama dengan total biaya overhead. Selanjutnya bagi dengan
jumlah unit yang diproduksi.
Total biaya utama = Biaya utama x volume produksi
Total biaya overhead = Biaya overhead x volume produksi
Harga per unit = ( Total Biaya Utama+ Total Biaya Over Head) Jumlah unit yang di produksi =
Biaya utama x Volume produksi + (Biaya Over Head x Volume Produksi) Jumlah unit yang di
produksi
D. Contoh Activity Based Costing

Tabel 1 Data Keuangan Setiap Produk

Variabel Sepatu Sandal Satuan


Volume produksi 1.000 2.000 Unit
Harga Jual 20.000 20.000 Rupiah
Biaya Utama 10.000 5.000 Rupiah
Jam Kerja Langsung 500 1.000 Jam

Tabel 2 Aktivitas dan Biaya yang Dianggarkan

Aktivitas Anggaran Satuan

Rekayasa 100.000 Rupiah/jam

Set up 500.000 Rupiah/jam

Mesin 2.000.000 Rupiah/jam

Packaging 200.000 Unit

Tabel 3 Biaya Aktivitas Sesungguhnya


Aktivitas Sepatu Sandal Jumlah Satuan
Rekayasa 35.000 15.000 50.000 Rupiah
Set up 50.000 50.000 100.000 Rupiah
Mesin 250.000 150.000 400.000 Rupiah
Packaging 50.000 50.000 100.000 Rupiah
Keterangan:
Jumlah = Sepatu+Sandal
Jumlah rekayasa = 35.000+15.000
= 50.000
Jumlah set up = 50.000+50.000
= 100.000
Jumlah mesin = 250.000+150.000
= 400.000
Jumlah packaging = 50.000+50.000
=100.000

Tabel 4 Biaya Over Head (OH) produk sepatu


Aktivitas Tarif (Rp) Jumlah (Rp) Total biaya OH (Rp) Biaya OH/Unit (Rp/OH)
Rekayasa 2 35.000 70.000 2
Set up 5 50.000 250.000 5
Mesin 50 250.000 12.500.000 50
Packaging 2 50.000 100.000 2
Total 12.920.000 59
Keterangan:
Total biaya OH = Tarif x Jumlah
Tarif OH rekayasa = 2 x35.000
= 70.000
Tarif OH setup = 5 x 50.000
=250.000
Tarif OH mesin = 50 x 250.000
=12.500.000
Jumlah OH packaging = 2 x 50.000
= 100.000
Biaya OH/Unit = Total Biaya : OH Jumlah
Biaya OH/Unit rekayasa = 70.000 : 35.000
=2
Biaya OH/Unit set up = 250.000 : 50.000
=5
Biaya OH/Unit mesin =12.500.000 : 250.000
= 50
Biaya OH/Unit packaging = 100.000 : 50.000
=2
Total pada Total biaya OH = total biaya OH rekayasa + total biaya OH set up+ total biaya OH
mesin + total biaya OH packaging
= 70.000+250.000+12.500.000+100.000
= 12.920.000
Total pada Biaya OH/Unit = total biaya OH setiap unit rekayasa + total biaya OH setiap unit
set up + total biaya OH setiap unit mesin + total biaya OH setiap unit packaging
= 2+5+50+2
= 59

Tabel 5 Biaya Over Head (OH) produk sandal


Aktivitas Tarif (Rp) Jumlah (Rp) Total biaya OH (Rp) Biaya OH/Unit (Rp/OH)
Rekayasa 2 15.000 30.000 2
Set up 5 50.000 250.000 5
Mesin 50 150.000 7.500.000 50
Packaging 2 50.000 100.000 2
Total 7.880.000 59
Total biaya OH = Tarif x Jumlah
Total biaya OH rekayasa = 2 x 15.000
= 30.000
Total biaya OH set up = 5 x 50.000
= 250.000
Total biaya OH mesin = 50 x 150.000
= 7.500.000
Total biaya OH packaging = 2 x 50.000
= 100.000
Biaya OH/Unit = Total Buaya : OH Jumlah
Biaya OH/Unit rekayasa = 30.000 : 15.000
=2
Biaya OH/Unit set up =250.000 : 50.000
=5
Biaya OH/Unit mesin =7.500.000 : 150.000
= 50
Biaya OH/Unit packaging = 100.000 : 50.000
=2
Total pada Total biaya OH = total biaya OH rekayasa + total biaya OH set up + total biaya OH
mesin + total biaya OH packaging
= 30.000 + 250.000 +7.500.000+ 100.000
= 7.880.000
Total pada Biaya OH/Unit = total biaya OH setiap unit rekayasa+ total biaya OH setiap unit
set up + total biaya OH setiap unit mesin + total biaya OH setiap unit packaging
= 2+5+50+2
= 59

Tabel 6 Biaya per unit dengan metode Activity Based Costing


Keterangan Sepatu Sandal Satuan
Total Biaya Utama 10.000.000 10.000.000 Rupiah
Total Biaya OH 59.000 118.000 Rupiah
Jumlah 10.059.000 10.118.000 Rupiah
Unit Produksi 1000 2.000 Unit
Harga per unit 10.059 5.059 Rupiah/Unit
Keterangan
Jumlah Sepatu = total biaya utama sepatu + total biaya OH sepatu
= 100.000.000+59.000
= 10.059.000
Jumlah Sandal = total biaya utama sandal + total biaya OH sandal
= 10.000.000 + 118.000
=10.118.000
Harga per unit sepatu = Unit produksi sepatu Jumlah sepatu
=10.059.0001.000
= 10.059
Harga per unit sandal = 10.118.000 : 2.000
= 5.059
Dari perhitungan Tabel 6 dapat dilihat bahwa harga setiap unit sepatu adalah Rp 10.059 dan
harga sandal Rp 5.059 setiap unit.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Harga Pokok Konvensional


Merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua
unsur biaya produksi kedalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku tetap
maupun variabel. Harga pokok produk yang dihitung dengan pendekatan full costing terdiri
dari unsur harga pokok produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik variabel, dan biaya overhead pabrik tetap) ditambah dengan biaya non-
produksi (biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum).
Menurut Mulyadi (2009:98) dalam bukunya yang berjudul akuntansi biaya
menjelaskan bahwa “full costing merupakan metode penentuan produksi yang
memperhitungkan semua unsur biaya ke dalam biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead, baik yang berprilaku variable
maupun tetap.” Menurut Bastian dan Nurlela (2006:48) dalam bukunya yang berjudul
Akuntansi Biaya Teori dan Aplikasi menjelaskan bahwa “full costing adalah suatu metode
dalam penetuan harga pokok suatu produk dengan memperhitungkan semua biaya produksi
seperti biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead variable dan
biaya overhead tetap.” Dari dua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perhitungan
biaya dengan menggunakan metode full costing adalah salah satu cara dalam penentuan
biaya dimana semua produksi baik yang bersifat variable maupun bersifat tetap dapat
diperhitungkan.

B. Perbandingan Antara Metode Harga Pokok Konvensional dibandingkan dengan


Metode ABC
Saat ini sebagian perusahaan masih menggunakan metode konvensional dalam
menentukan COGM,yang mengalokasikan biayaoverhead berdasarkan perubahan
volume, berbasiskan jam mesin, dan jam kerja langsung. Metode perhitungan
konvensional dalam perusahaan yang menghasilkan lebih dari satu jenis produk akan
menimbulkan kesulitan dalam menyajikan biaya produksi yang akurat. Hal ini terjadi
karena pembebanan biayaoverheaddilakukan berdasarkan unit produksi, dari tiap jenis
produk, sedangkan proporsi sumber daya yang diserap oleh tiap jenis produk berbeda.
Oleh karena itu, metode konvensional dapat mendistorsi biaya produksi per unit,
dimana produk dengan tingkat pengerjaan yang lebih rumit dikenai biaya yang sama atau
bahkan lebih rendah dari produk dengan tingkat pengerjaan yang tidak terlalu rumit.
Konsekuensinya metode ini kurang mampu memberikan informasi yang akurat dalam
pembuatan keputusan. Metode ABCdikembangkan untuk menjawab keterbatasan
metode konvensional dari kebutuhan manajemen akan informasi COGM yang
mampu mencerminkan konsumsi sumber daya dalam berbagai aktivitas untuk
menghasilkan COGM secara akurat. Metode ABCdapat menelusuri aktivitas yang
memberi nilai tambah dan aktivitas yang tidak memberi nilai tambah yang ditakutkan
dalam menghasilkan suatu produk. Oleh karena itu, perusahaan dapat
meminimalisasi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah bagi produk, yang akhirnya
akan menghasilkan produk bernilai tinggi dengan biaya seminimal mungkin. Hal ini
dikarenakan perhitungan metode ABC benar-benar mencerminkan konsumsi sumber
daya yang digunakan dalam proses produksi (Martusa et al., 2010)
BAB IV
PENUTUP
Demikian yang dapat kami berikan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam modul ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena
keterbatasan pengetahuan. Kurang lebih nya kami mohon maaf.

Daftar Pustaka
 docplayer.info/31561490-Perbandingan-metode-konvensional-dengan-activity-based-
costing.html
 Supramono, danIntiyas Utami. 2004.Desain Proposal Penelitian Akuntansi & Keuangan.
Yogyakarta: ANDI
 Umar, Husein. 2001.Strategic Management in Action.Jakarta: PT Erlangga

Anda mungkin juga menyukai