Anda di halaman 1dari 3

Sejarah Kerajaan Samudera Pasai

Mengutip buku Tinggalan Sejarah Samudera Pasai oleh CISAH (2014), dikatakan
bahwa Kerajaan Samudera Pasai pertama kali ditemukan lewat adanya tiga batu
nisan bersurat yang ditemukan dua di Leubok Tuwe, Meurah Mulia, dan satu di
Matang Ulim, daerah Kabupaten Aceh Utara.

Isi dari batu nisan tersebut menggambarkan bahwa adanya pemerintahan Islam
yang terjadi pada pertengahan abad ke-7 Hijriah atau13 Masehi. Saat itulah tonggak
pertama kerajaan Samudera Pasai berkembang.

Kerajaan Samudera Pasai menjadi salah satu benteng pertahanan yang kuat di
Nusantara. Kerajaan ini didirikan oleh pimpinan angkatan perang asal Mesir yakni
Nasimuddin al-Kalmil, dengan nama semula Kerajaan Samudera.

Kerajaan Samudera disebut sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia.


Perkembangan Kerajaan Samudera Pasai terjadi ketika kerajaan Sriwijaya sedang
merosot akibat perlawanan dari Kerajaan Cola.

Perkembangan Kerajaan Samudera makin pesat di era kekuasaan Sultan Malikul


Saleh atau Sultan Malik al-Saleh pada tahun 1285-1297. Ia menjadi sultan pertama
setelah naik takhta dan diangkat oleh Nazimuddin al-Kamil, pendiri kerajaan
Samudera.

Sultan Malik al-Saleh terkenal sebagai penyebar Islam di kawasan Asia Tenggara.
Salah satu hal pokok yang coba ia tangkis adalah paham Syiah yang saat itu sudah
banyak menyebar.

Kerajaan Samudera mengalami perluasan hingga ke Kerajaan Pasai. Pada masa


kekuasaan Sultan Malikul Thahir pada tahun 1297-1326, kerajaan ini memperluas
lagi jangkauannya. Kemudian, lahirlah Kerajaan Samudera Pasai yang berkembang
hingga menjadi tempat persinggahan utama pedagang-pedagang dari Timur.

Kejayaan Kerajaan Samudera Pasai terjadi saat pemerintahan Sultan Malik At-Tahir
II atau Sultan Ahmad. Kejayaan tersebut dibuktikan dengan catatan Marcopolo yang
menyebutkan bahwa pusat dari perdagangan yang sangat berkembang terjadi pada
saat pemerintahannya. Sultan Malik At-Tahir II berkuasa mulai dari tahun 1326-1349
M.

erdagangan yang sangat berkembang terjadi pada saat pemerintahannya. Sultan


Malik At-Tahir II berkuasa mulai dari tahun 1326-1349 M.

:
1.Politik Perkawinan
Politik perkawinan menjadi sebuah hal yang biasa terjadi di kalangan orang kerajaan
untuk memperluas wilayah politik. Pada saat itu, rata-rata pedagang dari Hadramaut
adalah laki-laki. Oleh karena itu, banyak bangsa Timur mengawini penduduk
Nusantara sehingga pengaruh penyebaran Islam di Samudera Pasai semakin kuat.

2.Politik Perdagangan
Pada masa itu, pemegang kunci perdagangan di sana adalah pedagang Islam.
Mereka menjadi pemegang monopoli perdagangan dari dan ke Eropa.

3.Politik Penaklukan
Cara politik penaklukan ini berbeda dengan faktor lain yang terbilang halus. Politik
penaklukan memanfaatkan penyerangan seperti yang dilakukan oleh Kerajaan
Samudera ke Kerajaan Pasai atau Kerajaan Demak ke Kerajaan Majapahit.

Daftar Pemimpin Kerajaan Samudera Pasai


Melansir situs Pemerintah Aceh, berikut daftar Sultan di Kerajaan Samudera Pasai:

Sultan Malikul Saleh (1267-1297 M)


Sultan Muhammad Malikul Zahir (1297-1326 M)
Sultan Mahmud Malik Az-Zahir (1326 - ± 1345 M)
Sultan Malik Az-Zahir (?- 1346 M)
Sultan Ahmad Malik Az-Zahir yang memerintah sekitar tahun 1346-1383 M
Sultan Zain Al-Abidin Malik Az-Zahir yang memerintah pada 1383-1405 M
Sultanah Nahrasiyah, yang memerintah pada 1405-1412 M
Sultan Sallah Ad-Din yang memerintah mulai sekitar tahun 1402 M
Sultan yang kesembilan yaitu Abu Zaid Malik Az-Zahir yang memerintah hingga
sekitar 1455 M
Sultan Mahmud Malik Az-Zahir, memerintah sekitar tahun 1455-1477 M
Sultan Zain Al-'Abidin, memerintah sekitar tahun 1477-1500 M
Sultan Abdullah Malik Az-Zahir, yang memerintah sekitar tahun 1501-1513 M
Sultan Zain Al'Abidin, yang memerintah tahun 1513-1524 M
Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai
Beberapa peninggalan Kerajaan Samudera Pasai adalah sebagai berikut:

1. Relief
Relief peninggalan Kerajaan Samudera Pasai berupa lampu yang berisikan kalimat
tauhid dalam batu nisan. Peninggalan ini menandakan bahwa ajaran tauhid menjadi
tugas utama para penguasa era Kerajaan Samudera Pasai selama lebih dari tiga
abad.

2. Mata Uang Emas


Mata uang emas adalah salah satu peninggalan Kerajaan Samudera Pasai yang
berupa koin dan memuat tulisan dalam bahasa Arab.

3. Makam Sultan Malik Al-Saleh


Makam Sultan Malik Al-Saleh yang ditemukan oleh sejarawan menjadi tanda Islam
telah masuk ke Indonesia sejak abad ke-13 atau bisa jadi sebelum itu.

Baca artikel detikedu, "Kerajaan Samudera Pasai: Sejarah, Daftar Pemimpin, dan
Peninggalannya"
selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6420877/kerajaan-samudera-
pasai-sejarah-daftar-pemimpin-dan-peninggalannya.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Anda mungkin juga menyukai