Anda di halaman 1dari 2

BPH – Ca Prostat

1. Keluhan pasien prostat

2. IPSS-UROFLOWMETRI
- Uroflowmetri : Uroflowmetri adalah tes sederhana, non invasif bertujuan untuk mengevaluasi kualitas
aliran urin dari volume urin yang dikeluarkan dalam satuan waktu dan berhubungan dengan LUTS.
Uroflowmetri digunakan untuk menentukan apakah ada sumbatan pada aliran urin. Parameter yang
digunakan adalah waktu berkemih, waktu aliran, waktu untuk aliran maksimum, laju aliran maksimum
(Qmax), laju aliran rata-rata(Qave) dan voided volume (Vvoid), pada akhir pemeriksaan uroflowmetri
ada post void residual (PVR) urin atau jumlah urin yang tersisa dikandung kemih setelah proses
berkemih yang dievaluasi menggunakan ultrasonografi suprapubik

- IPSS : Hitung derajat keparahan LUTS

3. PSA-PSAD
Pemeriksaan Prostat Specific Antigen (PSA) dilakukan sebagai dasar penentuan perlunya biopsi atau
sebagai deteksi dini keganasan. Bila nilai PSA < 4mg / ml tidak perlu biopsy. Apabila nilai PSA 4–10
mg / ml, hitunglah Prostat Spesific Antigen Density (PSAD) yaitu PSA serum dibagi dengan volume
prostat. Bila PSAD > 0,15 maka sebaiknya dilakukan biopsi prostat, demikian pula bila nilai PSA > 10
mg/ml.

4. Mengukur volume prostat dengan USG/RT


Pada USG transabdominal, ukuran normal kelenjar prostat tidak melebihi 3x3x5 cm atau volume tidak
melebihi 25 mL. Pengukuran volume prostat menggunakan formula geometrik ellipsoid.

π/6 × diameter transversal × diameter anteroposterior × diameter longitudinal.

Rectal Gradding
Dilakukan pada waktu vesika urinaria kosong
- Grade 1 : prostat teraba 1- 2 cm, margin superior prostat sangat mudah dicapai.
- Grade 2 : prostat teraba 2-3 cm, margin superior prostat mudah dicapai.
- Grade 3 : prostat teraba 3-4 cm, margin superior prostat dapat diraih di mana kandung kemih ditekan
pada supra pubic dengan tangan kiri.
- Grade 4 : prostat teraba >4 cm, margin superior prostat tidak dapat dicapai walaupun sudah
bermanuver seperti grade 3

5. Mengukur residu urin dengan USG


6. Indikasi Operasi
- Retensi Urin akut - Batu kandung kemih

- Gagal trial without catheter (TwoC) - ISK berulang


- Hematuria makroskopik berulang
- Penurunan fungsi ginjal yang disebabkan oleh obstruksi akibat BPH
- Perubahan patologis pada kandung kemih & saluran kemih bagian atas
Indikasi relative lain: Keluhan sedang hingga berat, tidak menunjukkan perbaikan setelah pemberian
terapi non bedah, dan pasien yang menolak pemberian medikamentosa

RETENSI URIN

1. Definisi : Retensi urin adalah suatu ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih hingga
kapasitas buli-buli terlampaui
2. Kapasitas buli buli dewasa : 300-450 ml
- Bayi baru lahir usia di bawah satu bulan: 1-3 ml/kg/jam
- Bayi usia satu hingga 12 bulan: 1 ml/kg/jam
- Anak usia satu hingga sepuluh tahun: 1-2 ml/kg/jam
- Remaja usia 10 hingga 18 tahun: 0,5-1 ml/kg/jam
3. Fungsi buli : Buli-buli berfungsi menampung urine dan ureter dan kemudian mengeluarkannya melalui
uretra dalam mekanisme miksi (berkemih).

4. Indikasi pemakaian kateter

- Inkontinensia urine.
- Gangguan saraf yang memengaruhi fungsi kandung kemih.
- Persiapan sebelum dan perawatan sesudah dilakukan prosedur medis tertentu, seperti operasi caesar.
- Penyumbatan atau penyempitan uretra akibat jaringan parut atau pembengkakan kelenjar prostat.
- Pemantauan volume produksi urine pada pasien koma yang dirawat di ruang ICU.
- Pemberian obat langsung ke kandung kemih, misalnya seperti perawatan kemoterapi untuk menangani
kanker kandung kemih.

5. Ukuran Kateter
Ukuran kateter anak 8-10 French (Fr)
Wanita14-16 Fr dan Laki- laki:16-18 Fr.
6. Macam macam kateter
Jenis: straight tip, coude, 3 way, 2 way, 1 way.

 Terdapat dua jenis kateter urin yaitu dengan kateter urin menetap (indwelling catheter) dan kateter
yang hanya digunakan sewaktu-waktu dibutuhkan (intermitten catheter)

Anda mungkin juga menyukai