Anda di halaman 1dari 13

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Jl. Ki HajarDewantaraKampus 15 A Iringmulyo Metro Timur Kota Metro Lampung 34111
Telepon (0725) 41507; Faksimili (0725) 47296
Website : www.metrouniv.ac.id; email : iainmetro@metrouniv.ac.id

FORMULIR PENGAJUAN JUDUL

Kepada Yth,
Bapak. Northa Idaman,M.M. Ketua Jurusan Akuntansi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Alvi Ardiansyah


NPM : 2003031003
Program Studi : Akuntansi Syariah

Mengajukan Judul Skripsi/TA dalam bidang :

Judul I “Pengaruh Capital Intensity dan Inventory Intensity Terhadap


Agresifitas Pajak Pada Perusahaan Multinasional yang
Terdaftar di BEI Periode 2020-2022”.
Latar Belakang Masalah Penghasilan suatu negara dihasilkan dari berbagai sektor, salah
satunya yaitu dari sektor pajak. Di Indonesia pajak merupakan
salah satu penerimaan negara yang paling besar. Oleh karena itu,
kesejahteraan dan kemajuan suatu negara dapat berjalan secara
efektif dan efesien seluruh pelaku wajib pajak ikut berpatisipasi
dalam membayar kewajiban pajak baik individu atau perusahaan.
Tetapi bagi perusahaan pajak adalah sesuatu beban yang
mengurangi laba bersih perusahaan tersebut. Karna perusahaan
menganggap pajak sebagai beban dan biaya, oleh karena itu,
perusahaan harus melakukan usaha dan strategi untuk
meminimalisir total pajak yang menjadi beban disuatu
perusahaan.
Pajak adalah kontribusi wajib oleh individu atau badan kepada
negara yang besifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk kemakmuran dan keperluan negara (Undang-
Undang Replublik Indonesia Nomor 28 tahun 2007 Perubahan
Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang
Kentetuan Umum dan Tata Cara Perpajakan).
Perusahaan multinasional (PME) memanfaatkan utang sebagai
peluang dalam melakukan perencanaan pajak, mengurangi beban
pajak pajak perusahaan menjadikan pengakuan biaya bunga
sebagai biaya keuangan. PME adalah perusahaan yang
memproduksi barang atau jasa lebih dari satu negara. Perusahaan
multinasional (PME) pada umumnya induk perusahaan berada
didalam negeri dan memiliki pihak terkait yang berada di luar
negeri. Sekarang banyak perusahaan multinasional yang
berinvestasi di luar negeri.
Perusahaan multinasional mempunyai peluang untuk melakukan
pengurangan beban pajak dengan terlibat tax planning yang
efektif apabila pre-tax income lebih besar karena mempunyai
dorongan lebih lanjut dan sumber daya banyak untuk terlibat tax
planning sehingga menghasilkan effective tax rate yang lebih
rendah. Perusahaan multinasional lebih agresif dalam
menghindari pajak dibandingkan perusahaan lokal di negara-
negara dengan pajak tinggi. Perbedaan ini bisa terjadi karena
adanya kebijakan profit shifting hingga kebijakan otoritas pajak
seperti perlakuan istimewa.
Fenomena terkait agresivitas pajak perusahaan multinasional
dalam praktiknya mengalihkan labanya ke negara yang rendah
pajaknya. Direktorat Jendral Pajak angkat bicara tentang
penghindaran pajak (tax avoidanceI) yang diestimasi merugikan
negara sebebesar Rp 68,7 triliun per tahun. Temuan tersebut juga
diumumkan oleh Tax Justice Network akibat penghindaran pajak
Indonesia diperkirakan rugi sampai US$ 4,86 milliar per tahun.
Nominal tersebut sama dengan Rp 68,7 triliun.
Dalam laporan Tax Justice Network yang berjudul The State of
Tax Justice 2020: Tax Justice in the time of Covid-19
menyebutkan buah dari penghindaran pajak (tax avoidance) dari
korporasi di Indonesia sebesar Rp 67,6 triliun sisanya berasal dari
wajib pajak orang pribadi. Tax Justice Network menyebutkan
dalam praktiknya perusahaan multinasional mengalihkan labanya
ke negara yang dianggap sebagai surga pajak. Tujuannya untuk
tidak melaporkan berapa banyak keuntungan yang sebenarnya
dihasilkan di negara tempat berbisnis korporasi akhirnya
membayar pajak lebih sedikit dari yang seharusnya.
Faktor yang mempengaruhi agresivitas pajak perusahaan adalah
capital intensity atau biasa disebut intensitas modal. Capital
intensity adalah perusahaan yang berinvestasi dalam bentuk asset
tetap. Ketika suatu perusahaan memiliki banyak aset tetap, hal ini
dapat menyebabkan beban depresiasi yang tinggi pada laporan
keuangan perusahaan. Beban depresiasi ini akan mengurangi laba
bersih perusahaan karena dihitung sebagai biaya pada laporan laba
rugi. Jika laba bersih semakin berkurang, maka pajak terutang
perusahaan juga akan berkurang. Hal ini karena pajak dihitung
berdasarkan laba bersih perusahaan, sehingga semakin rendah
laba bersih, semakin rendah pula jumlah pajak yang harus
dibayarkan. Dengan demikian total asset yang tinggi di
perusahaan akan meningkatkan agresifitas pajak yang diakibatkan
dari tingginya biaya depresiasi.
Adapun kinerja yang mempengaruhi agresivitas pajak yaitu
inventory intensity atau intensitas persediaan adalah perusahaan
yang melakukan aktivitas investasi dalam bentuk persediaan.
Persediaan merupakan aset, barang dalam proses produksi, barang
perlengkapan untuk menunjang proses produksi yang kemudian
barang dan aset tersebut dijual dalam operasional perusahaan.
Biaya persediaan terdiri dari biaya tambahan yang muncul akibat
investasi perusahaan pada persediaan, dan biaya-biaya yang
dikeluarkan dari persediaan harus diakui sebagai beban pada
periode terjadinya biaya. Dalam konteks ini, pengakuan biaya
persediaan sebagai beban pada periode terjadinya biaya dapat
mengurangi laba perusahaan karena biaya-biaya tersebut akan
diperhitungkan sebagai pengurang pendapatan dalam perhitungan
laba bersih perusahaan. Seiring dengan penurunan laba bersih,
perusahaan akan membayar pajak yang lebih rendah karena pajak
dihitung berdasarkan laba bersih perusahaan. Dengan demikian,
penurunan laba perusahaan dapat memiliki efek positif pada
jumlah pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Namun,
penurunan laba perusahaan juga dapat menjadi sinyal adanya
masalah dalam kinerja perusahaan, yang perlu diperhatikan oleh
manajemen perusahaan untuk menentukan strategi yang tepat
dalam mengatasi masalah tersebut.
Permasalahan 1. Tindakan agresivitas pajak dapat dilakukan dengan cara
merekayasa laba kena pajak perusahaan melalui
perencanaan pajak yang bertujuan untuk mengurangi
kewajiban pajak.
2. Beban depresiasi pada aset tetap akan mengurangi laba
bersih perusahaan karena dihitung sebagai biaya pada
laporan laba rugi, sehingga total asset yang tinggi di
perusahaan akan meningkatkan agresifitas pajak.
3. Pengakuan biaya persediaan sebagai beban dapat
mengurangi laba perusahaan, sehingga biaya persediaan
yang tinggi di perusahaan akan meningkatkan agresifitas
pajak.
Identifikasi Masalah Agresivitas pajak merupakan tindakan perusahaan dalam
meminimalkan kewajiban pajak yang harus dibayarkan dengan
cara yang legal maupun ilegal. Tindakan agresivitas pajak dapat
dilakukan dengan cara merekayasa laba kena pajak perusahaan
melalui perencanaan pajak yang bertujuan untuk mengurangi
kewajiban pajak. Tindakan-tindakan tersebut dapat dilakukan
dengan memanfaatkan celah-celah hukum yang ada atau
melakukan tindakan yang ilegal. Namun, tindakan agresivitas
pajak juga dapat menimbulkan risiko bagi perusahaan, seperti
risiko reputasi dan risiko hukum. Oleh karena itu, perusahaan
harus memperhatikan ketentuan perpajakan yang berlaku dan
memastikan bahwa tindakan yang dilakukan dalam melakukan
perencanaan pajak adalah sah dan tidak melanggar hukum yang
berlaku.
Rencana Bahasan 1. Teori Agensi*
2. Pengertian Agresifitas Pajak
3. Perusahaan multinasional
4. Capital Intensity
5. Inventory Intensity

Referensi Anggraini, Dina, and Yunita Valentina Kusufiyah. “Dampak Profitabilitas,


Leverage Dan Biaya Operasional Terhadap Pajak Penghasilan Badan
(Studi Empiris Pada Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia).” Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Dharma Andalas 22,
no. 1 (2020): 32–47.

“Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 | Direktorat Jenderal Pajak.”


Accessed May 14, 2023. https://www.pajak.go.id/id/undang-undang-
nomor-36-tahun-2008.

1. Dharma, I Made Surya, and Putu Agus Ardiana. “Pengaruh Leverage,


Intensitas Aset Tetap, Ukuran Perusahaan, Dan Koneksi Politik
Terhadap Tax Avoidance.” E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
15, no. 1 (2016): 584–613.
2. Fajar, Tamara Anindita Assypa, and Amelia Sandra. “PENGARUH
MULTINATIONALITY, TAX HAVEN, WITHOLDING TAXES TERHADAP
PRAKTIK THINCAPITALIZATION PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2018,” 2021, 1–
13.
3. Kasim, Fazliza Mohd, and Natrah Saad. “Determinants of Corporate
Tax Avoidance Strategies among Multinational Corporations in
Malaysia.” International Journal of Public Policy and Administration
Research 6, no. 2 (2019): 74–81.
https://doi.org/10.18488/journal.74.2019.62.74.81.
4. Kementerian Keuangan Direktorat Jendral Pajak. “Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2007 | Direktorat Jenderal Pajak,” 2023.
https://pajak.go.id/id/undang-undang-nomor-28-tahun-2007.
5. Piani, Cece. “Pengaruh Pajak Tangguhan, Kompensasi Manajemen
Dan Intensitas Persediaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris
Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 - 2015).” Permana
VIII, no. 2 (2023): 32–54.
6. Yuanita, Dielanova Wynni, Christine Novita Dewi, Arief Zuliyanto
Susilo, and Kusharyanti Kusharyanti. “Foreign Investor’s Interest and
Tax Avoidance: Contingency Perspectives Depending on Coun-Try’s
Protection Level and Law Systems.” Gadjah Mada International
Journal of Business 22, no. 1 (2020): 74–98.
https://doi.org/10.22146/gamaijb.43521.
7. Yusuf Imam Santoso. “Dirjen Pajak Angkat Bicara Soal Kerugian Rp
68,7 Triliun Dari Penghindaran Pajak,” November 23, 2020.
https://nasional.kontan.co.id/news/dirjen-pajak-angkat-bicara-soal-
kerugian-rp-687-triliun-dari-penghindaran-pajak.

Judul II “Pengaruh Profitabilitas dan Leverage Terhadap Pajak


Penghasilan Badan Pada Perusahaan Multinasional yang
Terdaftar di BEI Periode 2020-2021”
Latar Belakang Masalah Suatu negara dapat dikatakan baik apabila memiliki perputaran
ekonomi yang sehat. Indonesia saat ini sedang melakukan
pembangunan di berbagai sektor industri dan bidang informatika
untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ini dilakukan untuk
kepentingan masyarakat, bukan semata-mata untuk kepentingan
pribadi, namun memerlukan anggaran yang relatif tinggi.
Perusahaan yang menjalankan proses bisnis dengan tingkat
kompleksitas yang lebih tinggi akan lebih mudah melakukan
persiapan pajak untuk pembiayaan pajak. Sebagai contoh,
perusahaan manufaktur memiliki tingkat kompleksitas yang
tinggi karena melibatkan proses produksi yang mencakup
pengolahan bahan baku menjadi barang setengah jadi atau
barang jadi.
Untuk meningkatkan kinerja sebuah perusahaan, perusahaan
perlu meningkatkan produktivitas dan memperluas skala usaha
dengan mempertimbangkan berbagai macam biaya yang
bervariasi. Biaya operasional dalam perusahaan tidak dapat
diabaikan dari pajak penghasilan badan. Evaluasi kinerja biaya
operasional dilakukan dengan memperhitungkan beban
penjualan, biaya administrasi, dan biaya umum. Jika biaya
operasional dapat ditekan, maka perusahaan akan semakin
berhasil dalam mengurangi kerugian. Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2008 Pasal 6 Ayat 1 menyatakan bahwa biaya yang dapat
dikurangkan untuk menghitung penghasilan wajib pajak badan
adalah biaya yang berhubungan dengan aktivitas usaha.1
Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengukur kinerja
keuangan perusahaan, yang merupakan representasi dari baik
atau buruknya kesehatan keuangan perusahaan. Proporsi
merupakan salah satu pengujian laporan anggaran yang
digunakan untuk mengukur kapasitas organisasi dalam
memperoleh keuntungan (benefit). Semakin tinggi derajat
produktivitas maka semakin baik citra presentasi organisasi
dalam menciptakan keuntungan. Proporsi ini berarti mengukur
kapasitas organisasi untuk menghasilkan manfaat selama periode
tertentu. Proporsi ini juga berguna untuk memperkirakan
kecukupan para eksekutif dalam menjalankan tugas-tugas
organisasi. Studi ini mengestimasi proporsi manfaat dengan
Working Benefit Proportion (OPR). Proporsi ini merupakan
proporsi yang berarti mengukur tingkat manfaat kerja terhadap
transaksi bersih. Manfaat kerja sendiri ditentukan sebagai akibat
dikurangi manfaat bersih dari biaya kerja. Semakin tinggi
pendapatan bersih kerja menyiratkan semakin tinggi manfaat
kerja yang dihasilkan dari penawaran bersih. Manfaat yang
diciptakan akan menjadi alasan untuk menghitung biaya yang
harus dibayar oleh organisasi. Semakin menonjol manfaat yang
diperoleh organisasi, semakin menonjol penilaian yang harus
ditanggung oleh perusahaan.2
Proporsi pengaruh adalah proporsi
yang memperkirakan berapa banyak organisasi didanai dengan
kewajiban. Pemanfaatan kewajiban yang terlalu tinggi akan
membahayakan organisasi sehingga organisasi tersebut akan
masuk dalam klasifikasi organisasi yang tertangkap dan sulit
untuk melaksanakan kewajiban bermasalah. Oleh karena itu,
organisasi harus menyesuaikan berapa banyak tanggung jawab
yang layak diambil dan sumber apa yang dapat digunakan untuk
menangani kewajiban ini. Salah satu jenis proporsi pengaruh
adalah Obligation to Value Proportion (DER). Proporsi ini
memperkirakan proporsi berapa banyak aset yang diberikan oleh
bank hingga berapa banyak aset mulai dari pemilik organisasi.
Proporsi ini menunjukkan jumlah setiap rupiah modal yang
digunakan sebagai jaminan kewajiban. Semakin tinggi Proporsi
Kewajiban terhadap Nilai, semakin kecil modal pemilik yang
dapat digunakan sebagai jaminan kewajiban. Nilai Obligation to
Value Proportion menjadi acuan bagi bank untuk meminjamkan
aset kepada organisasi. Sumber-sumber kekayaan mulai dari
kewajiban ini akan menimbulkan biaya bunga, sehingga akan
mempengaruhi seberapa besar penilaian yang harus dibayar.
Berapa banyak manfaat yang tersedia akan mengurangi nilai
Kewajiban terhadap Proporsi Nilai sehingga dapat dikatakan
bahwa Kewajiban terhadap Proporsi Nilai berdampak buruk
terhadap tugas tahunan perusahaan. Hal ini karena biaya bunga
yang timbul karena kewajiban dapat dibebankan sebagai biaya
dan menjadi derivasi dari upah yang tersedia. 3
Permasalahan 1. Penggunaan utang yang terlalu tinggi akan
membahayakan perusahaan sehingga perusahaan akan
masuk ke dalam kategori perusahaan yang terjebak dan
sulit untuk melepaskan beban utang.
2. Operating profit ratio pada biaya operasional dengan
adanya pertumbuhan volume penjualan dan upaya
efesiensi biaya operasional yang akan berdampak pada
peningkatan perolehan laba yang nantinya akan
berdampak pada jumlah pajak yang terutang.
Identifikasi Masalah Dari penggambaran landasan persoalan yang telah digambarkan
pencipta, dapat dibedakan persoalan-persoalan yang
menyertainya; Pengeluaran masih dianggap oleh sebagian besar
masyarakat sebagai beban yang menekan, sehingga membuat
masyarakat setempat pada umumnya berusaha melakukan
kegiatan untuk membatasi tarif pajaknya. Kemudian lagi, otoritas
publik umumnya berusaha untuk menghasilkan pendapatan biaya
sebanyak yang dapat diharapkan secara wajar untuk
menyelesaikan pergantian peristiwa publik.
Rencana Bahasan 1. Pengertian Pajak
2. Rasio Keuangan
3. Profitabilitas (Operating Profit Margin)
4. Leverage (Debt to Equity Ratio)

Referensi Anggraini, Dina, and Yunita Valentina Kusufiyah. “Dampak


Profitabilitas, Leverage Dan Biaya Operasional Terhadap
Pajak Penghasilan Badan (Studi Empiris Pada Perusahaan
Food and Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia).” Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Dharma Andalas
22, no. 1 (2020): 32–47.

“Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 | Direktorat Jenderal


Pajak.” Accessed May 14, 2023.
https://www.pajak.go.id/id/undang-undang-nomor-36-
tahun-2008.

www.metrouniv .ac.id
Disetujui oleh, Metro, 19 Mei 2023
Dosen Pembimbing Akademik, Mahasiswa Ybs,

Selvia Nuriasari, M.E.I Alvi Ardiansyah


NIP. 198108282009122003 NPM.2003031003

Mengetahui

Ketua Jurusan Akuntansi Syariah

Northa Idaman, M.M


NIP. 198408202019032005
16/05/23, 13.36 Cetak KHS

KARTU HASIL STUDI


Nama : ALVI ARDIANSYAH KOLOM DI BAWAH DIISI
NPM : 2003031003 PEMBIMBING AKADEMIK
Semester :5 Index Prestasi yang dicapai 4,00
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam Kredit yang direncanakan 24 SKS
Jurusan : Akuntansi Syariah IP Semester Lalu 3,71
Pembimbing Akademik : Selvia Nuriasari, M.E.I.
Tanda Tangan PA
Tahun Akademik : 2022/2023

Kode Mata
NO Mata Kuliah SKS SMT NL NM JN Keterangan
Kuliah
1 IAIN.19.1.07 Pendidikan Karakter & Anti Korupsi 2 5 A 4,00 8,00 Program
2 PAKS.19.1.22 Akuntansi Manajemen 3 5 A 4,00 12,00 Program
3 PAKS.19.1.23 Akuntansi Sektor Publik 2 5 A 4,00 8,00 Program
4 PAKS.19.1.24 Etika dan Kelayakan Bisnis Islam 3 5 A 4,00 12,00 Program
5 PAKS.19.1.25 Auditing 3 5 A 4,00 12,00 Program
6 PAKS.19.1.26 Analisis Laporan Keuangan 3 5 A 4,00 12,00 Program
7 PAKS.19.1.27 Penganggaran Perusahaan 2 5 A 4,00 8,00 Program
8 PAKS.19.2.02 IT For Business* 3 5 A 4,00 12,00 Program
9 PAKS.19.2.06 Akuntansi Internasional* 3 7 A 4,00 12,00 Program
Jumlah 24 96,00

Metro, 02 Januari 2021


Ketua Program Studi,

Northa Idaman M.M


622010134172 NIP 19840820 201903 2 005

https://sismik.metrouniv.ac.id/v2/page/mahasiswa/cetak_khs-qrcode.php?npm=2003031003&&semester=5 1/1
16/05/23, 13.36 KRS QRCODE IAIN Metro Lampung

MODEL : C
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(I A I N)
METRO LAMPUNG

KARTU RENCANA STUDI


Nama : ALVI ARDIANSYAH
NPM : 2003031003 KOLOM DI BAWAH DIISI PA
Semester :6 Kredit yang direncanakan 17 SKS
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
IP Semester Lalu 4,00
Jurusan : Akuntansi Syariah
Pembimbing Akademik : Selvia Nuriasari, M.E.I. Tanda Tangan PA
Tahun Akademik : 2022/2023
IP Sebelumnya : 4,00

No Kode Mata Kuliah Mata Kuliah SKS Smtr Kelas Keterangan


1 PAKS.19.1.28 Metodelogi Penelitian 3 6 C Program
2 PAKS.19.1.29 Auditing Syariah 2 6 C Program
3 PAKS.19.1.30 Manajemen Investasi dan Pasar Modal Syariah 3 6 C Program
4 PAKS.19.1.31 Praktikum Akuntansi dan Auditing 3 6 C Program
5 PAKS.19.2.03 Manajemen Bisnis Syariah* 3 6 C Program
6 PAKS.19.2.05 Komunikasi Bisnis* 3 6 C Program
Jumlah 17

Metro, 06 Februari 2023


Mengesahkan,
Ketua Jurusan,

622010141451

Northa Idaman M.M


NIP 19840820 201903 2 005

https://sismik.metrouniv.ac.id/v2/page/mahasiswa/cetak_krs1-qrcode.php?npm=2003031003&&semester=6 1/1
KEMENTERIAN AGAMA REPUBIK
INDONESIAINSTITUTAGAMAISLAMNEGERI(IAIN)ME
TROFAKULTAS EKONOMIDANBISNIS ISLAM
Jln.KiHajarDewantaraKampus15AIringmulyoKotaMetroLampung43111
Tlp.(0725)41507, Fax(0725)47296
Email:febi.iain@,metrouniv.ac.idWebsite:www.febi.metrouniv.ac.id

FORMULIRKONSULTANBIMBINGANAKADEMIK

Nama Mahasiswa : Alvi Ardiansyah Jurusan/Prodi : Akuntansi Syariah

Npm : 2003031003 Semester/TA : 6 (enam)

NO Hari/Tanggal Hal Yang Dibicarakan Tanda Tangan


Dosen

1 19 Mei 2023 Judul, KHS dan KRS

Acc judul dan ttd krs khs

DosenPembimbingAkademik MahasiswaYbs

SelviaNuriasari,M.E.I Alvi Ardiansyah


NIP.198108282009122003 NPM. 2003031003

Anda mungkin juga menyukai