Anda di halaman 1dari 28
ADMINISTRASI PAJAK (C3) KELAS XI Penulis : Tanti Indarwati, S.£, M.M PT. KUANTUM BUKU SEJAHTERA, ADMINISTRAS! PAJAK SMK/MAK Kelas XI Penulis Tanti ndarwati, SE, MM Editor Tim Quantum Book Perancang sampul: Tim Quantum Book Perancang|letakisi_ : Tim Quantum Book Penata letak Tim Quantum Book Hustrator Tim Quantum Book ‘Tahun terbit 2019 IsaN {terlampirdi cover) Penerbit, PT. Kuantum Buku Sejahtera Alamat Jalan Pondok Blimbing Indah Selatan X N6 No 5 Malang - Jawa Timur Tata letak buku ini menggunakan program Adobe InDesign CS3, Adobe lustrator C53, dan Adobe Photoshop CS3. Font isi menggunakan Myriad Pro (10 pt) 5 (17,625) em vi+ 197 halaman Undarg-Undang Republikindonesi Nomor13Tahun2002Tentang Hok Cinta Pasal 72 Ketentuan Pidana SanksiPelanggaran. 1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatansebagaimana dimaksud dalam Pasa ayat (1) atau Pasa 49 ayat (1) dan ayat 2) lpidana dengan pidana masin: ‘masing paling singkat 1 (stu) bulan dan/atau denda paling Sekt Ro. 000.000 09 (satu jutarupiah), atau pana penara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak p.000.000:00,00 (ima miliar upih). 2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan; memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatuciptaen atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkalt Sebagaimanaclmatsud pada yat() dpidana dengan pidana eniara paling lama 5 fla) tahun dan/atau denda paling banyak p500.000,000,00 (ima ratusjutarupiah), Tea PaneEeP Pyji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan, anugeral-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan buku pembelajaran untuk SMK/MAK Ini. Buku ini sebagai salah satu sumber belajar siswa SMK/MAK kelas XI untuk ‘mempelajari dan memperdalam materi Administrasi Pajak. Selain itu, buku ini ditulissecara ‘mum dalam rangka ikut serta mencerdaskan bangsa Indonesia di era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, Setiap bab dalam bukuini dilengkapi dengan Kompetensi inti, Kompetensi Dasar, Kata Kunci, Tujuan Pembelajaran, Peta Konsep, Aktivitas Siswa, TugasSiswa, Info, Rangkuman, Uji Kompetensi, dan Tugas Proyek. Pembahasan materidisajikan dengan bahasa yang lugas dan rmudah kita pahami, dari pembahasan secara umum ke pembahasan secara Khusus. Dengan demikian, buku inidiharapkan dapat menjaditeman sekaligus menjadi bacean yang menyenangkan bagi Anda untukmempelajarlebih dalam tentang AdministrasiPajak dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk diri sendiri dan lingkungan, Akhimya, semoga buku pelajaran Administrasi Pajak SMK/MAK Kelas Xlini bermanfeat bagi siswa dan seluruh pembaca dalam memperoleh pengetahuan. Selamat belajar, semoga sukses. Penulis Ea Bab 1 Konsep Dasar Perpajakantinnnmrewnennsnenninnnanmntunennne A. Pengertian Pajak. B.Fungsi Palak enn _Kedudukan Hukum Pajak D. E F Jenis-Jenis Pajak.... ‘Tata Cara Pemungutan Pajak Pemungutan Pajak.. UjiKompetensi Bab2 —_Wajib Pajak dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)xrnevewnewnnenennnee 23 A. Hak dan Kewajiban Wajib Pajak, 25 B, Nomor Pokok Wajib Pajak.. 29 G_Tata Cara Memperoleh NPWP. 32 Uji Kompetensi ” 45 Bab 3 Nomor Pengukuhan PengusahaKena PajaKuewwinnsnnmnunennnennnnnns AD ‘A. Pengusaha Kena Pajak... - 7 31 B,_ Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak. 52 C_ Permohonan Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak. 54 D. Membuat Surat Permohonan NPPKP... sen 57 Uji Kompetensi 6 Bab4 — Bentuk-Bentuk Dokumen Pajakneiewnsnnnnewinentnsnnnennnnnnnnns 65 A Surat Pemberitahuan (SPT) o B. Surat Setoran Pajak (SSP)... 69 Surat Ketetapan Pajak (SKP) n D. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKG). z n E. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKET)... R F. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB).. 2 G. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN). a UjlKompetens! acne ” Bab5 — Pembuatan SPT Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 79 ‘A. Pajak Penghasila... al 8. Komponen dalam Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasl 21 89 CC. Perhitungan Pajak Penghasilan.. . on D._ Tata Cara Penyelesaian Surat Pemberitahuan Pak (PT)... eevee 101 E._Batas Waktu Penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak (SPT). - 102 UjiKompetensi nice 105 Bab6 _ Pengisian Surat Setoran Pajak (SSP).eun:nnnenmnnnansnnennsnnsnnnnes 109 ‘A. Tata Cara Pengisian Surat Setoran Pajak (SSP) _ ut Oe B._Pengisian Surat Setoran Pajak (SSP) ww UjiKompetensi Bab7 _ Pajak Penghasilan (PPh) Badan Terutang A. Pajak Penghasilan (PPh). 8. _Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh). UjlKompetens! aennon Bab8 — Mengisi Surat Setoran Pajak (SSP) PPh Badatteeenrnenennennenennnee 143 ‘A. Tata Cara Pengisian Surat Setoran Pajak (SSP) se 145 B._Pengisian Surat Setoran Pajak (SSP) 148. UjiKompetensi . 150 Bab9 Data Lampiran Khusus Ba-1/8a-2/8a-3/8a-8/62-5/82-6/82-7182-8 vewrwmnen 155 ‘A. Lampiran khusus 8a-1/8a-2/Ba-3/8a-4/80-5/82-6/8a-6/8a-7/8a-8. 157 8. Penjelasan Lampiran Khusus 83-1/83-2/82-3/8a-4/8a-5/8a-6/8a-6/82- 7189-8. . 159 Yj Kompetensi 170 Bab 10 Data Dalam Lampiran Khusus NOMOF 1Aviesminnnnsnnnnennniennnnnns 17S ‘A. Lampiran Khusus Nomor 1A. 177 B._Penyusutan dan Amortisasi Fiskal, 182 Yj Kompetensi 192 Daftar Pustaka. 196 Biodata Penulis. 197 Konsep Dasar Perpajakan iKompetensi|Dasar, 22.1 Memahamienis-enis pajak dan ketentuan uum dan tatacata perp, 41 Mengelompokkan jenis jens pajak dan tata caraKetentuan Umum Perpajakan (KUP) o) ATEN Ran SAEED $< Setolah mempelajar bab in ciharapkansiswa dapat ‘Mendeskvipsikan pengertian pajak. Menelaskanfungs pajak. ‘Menelaskan kecudukan hukum pala -Mengidentiftasi jens jnis pak. [Menjelaskanketentuan unum dan tata cara perpajakan, Mengideatiftasi tai pajak —— eS Fungsi Anggaran Fungsi Mengatur Pengertian Pajak FungslStabilitas Fungsi Pajak Redistribusi Pendapatan Legalitas Pendapatan Hukum Pajak Formal Hukum Pajak Material Berakhirnya Utang Pajak Kedudukan Hukum Pajak Perlawanan Terhadap Pajak rerdasarkan Lembaga Pemungutan Jenis-jonis Pajak Beradasarkan Hukum Material Berdasarkan Sifat Pemungutan Cara Pemungutan Pajak Tata Cara Pemungutan Sistem Pemungutan Pajak ‘Syarat Pemungutan Pajak ‘Asas Pemungutan Pajak ‘Teori Pemungutan Pajak Tarif Pajake (Materi/Pembelajaran g Pengertian Pajak Sejak pajak diperhitungkan sebagai salah satu pemasukan paling penting bagi sebuah negara, banyakahliekonomi mengemukakan pendapatnya tentang pengertian pajak. Berkut ini disajikan sejumlah pendapat para ahli mengenai definisi pajak |. Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 Pasal 1 Tentang Perpajakan ‘Menurut undang-undang tersebut bahwa pengertian pajakadalah sebuah konstribust \ajb kepada negara yang terhutang oleh setiap orang ataupun badan yang memiliki sifat memaksa, tetapi tetap berdasarkan dengan undang-undang dan tidakmendapat imbalan secara langsung serta digunakan guna kebutuhan negara dan kemakmuran rakyat 2. Prof. Dr. NUH. Smeeths Pajakmerupakan sebuah prestasi yang dicapai oleh pemerintah yang terhutang dengan ‘melalui berbagai norma serta dapat untuk dipaksakan tanpa adanya kontra prestasi dari masing-masing individual. Maksudnya adalah untuk membiayai pengeluaran pemerintah. 3. Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH. Pajakmerupakan iuran atau pungutan rakyat kepada pemerintah dengan berdasarkan, ‘undang-undang yangberlaku atau peralihan kekayaan darisektor swasta kepada sektor ppublikyang dapat untuk dipaksakan serta yanglangsung ditunjukdan digunakan untuk ‘membiayai kebutuhan negara. 4. Prof. Dr. PIA Andriani Pajak adalah iuran atau pungutan masyarakat kepada negara yang dapat untuk dipaksakan serta akan terhutang bagi yang wajib membayarnya yang sesuai dengan peraturan undang-undang dengan tidak dapat memperoleh imbalan yang langsung bisa ditunjuk dan dipakai dalam pembiayaan yang diperlukan negara. 5. Dr. Soeparman Soemahamidjaya Pajak adalah iran wajib bagi warga atau masyarakat, baik itu dapat berupa uang ataupun barang yang dipungut oleh penguasa dengan menurut berbagai norma hhukum yang berlaku untuk menutup biaya produksi barang dan juga jasa guna meraih kesejahteraan masyarakat. 6. Anderson Herschel M, dkk Pajak merupakan suatu pengalinan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah serta tidak merupakan akibat dari pelanggaran yang diperbuat,tetapi suatu kewajiban dengan berdasarkan ketentuan yang berlaku tanpa imbalan serta dilakukan guna mempermudah pemerintah dalam menjalankan tugas. 7. CortVander Linden Cort Vander Linden berpendapat, bahwa pengertian pajak merupakan sumbangan pada keuangan umum negara yang tidak bergantung pada jasa khusus dari seorang penguasa. 8. Prof. Edwin.RA. Seligman Pajak merupakan iuran atau pungutan yang memilikisifat memaksa kepada pemerintah Konsep DasarPerpajakan o> guna biaya segala pengeluaran yang ada hubungannya dengan masyarakat sertatanpa ditunjuk dan tidak ada keuntungan khusus yang dapat diperoleh, 9. Mr. Dr. NJ. Fieldmann Pajakadalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh terutang kepada penguasa (menurut, ‘norma-norma yang ditetapkan secara umum], tanpa adanya kontra prestasi dan semata ‘mata digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum. 10. Leroy Beaulieu Pajak adalah bantuan, baik secara langsung maupun tidak, yang dipaksakan oleh kkekuasaan publik dari penduduk untuk menutup belanja pemerintah. g Fungsi Pajak Pajak mempunyai peranan penting dalam kehidupan bemnegara, khususnya dalam pelaksanaan pembangunan karena pajak merupakan sumber pendapatan negara untuk membiayai semua pengeluaran, termasuk pengeluaran pembangunan. Pajak mempunyai beberap fungsi, sebagai mana dikutip Mardiasmo (2004), yaitu sebagai berikut: 1, Fungsi anggaran (budgetain) Pajak berfungsisebagai sumber keuangan negara yang diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran pemerintah, baik pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan sarana dan prasarana ekonomi, sosial, dan budaya. Apabila masih terdapat sisa dana yang digunakan untuk membiayai pengeluaran negara, maka sisa dana tersebut dapat disimpan sebagai tabungan pemerintah Contoh: dimasukkannya pajak dalam APBN sebagai penerimaan dalam negeri. 2. Fungsi mengatur (requlerend) Fungsi mengatur berarti pajak dijadikan alat bagi pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu, balk dalam bidang ekenomi moneter, sosial, kultural, maupun dalam bidang politi Contoh fungsi mengatur antara lain: . Proteksi terhadap barang produksi dalam negeri dengan dikenakan PPN impor untuk belanja impor barang b. Sebagai sarana untuk mendorong ekspor dengan cara mengenakan pajak 0% untuk ekspor barang. _-Minuman keras dikenakan pajak yang tinggi, sehingga konsums! minuman keras dapat ditekan. 4. Barang mewah dikenakan PPnBM yang tinggi untuk mengurangi konsums, 3. Fungsistabiltas Dengan adanya pajak, pemerintah memilki dana untuk menjalankan kebijaken yang berkaitan dengan stabilitas harga sehingga inflasi dapat dikendalikan. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan mengatur peredaran uang di masyarakat, pemungutan pajak, penggunaan pajak yang efektif dan efisien. 4. Fungsi edistribusi pendapatan Pajak yang sudah dipungut oleh negara digunakan untuk membiayai semua kepentingan umum, termasuk untuk membiayai pembangunan sehingga dapat, ‘membuka kesempatan kerja yang akan meningkatkan pendapatan masyarakat. Qysrmeem nt SMAAK Contoh: terdapat berbagai macam tarif yang dikenakan kepada Wajib Pajak. Dengan tarf progresif maka Wajib Pajak yang memiliki pendapatan lebih besar akan dikenakan pajak yang lebih besar pula, Peranan pajak sebagai alat pemerataan sangat penting ‘untuk menegakkan keadilan sosial 5. _Legalitas Pemerintahan (representation) Pemerintah membebani pajak atas warga negara dan warga negara meminta akuntabiltas daripemerintah sebagai bagian dari kesepakatan (pengenaan pajak tidak diputuskan secara sepihak oleh penguasa tetapi merupakan kesepakatan bersama dengan rakyat melalui perwakilan di parlemen. GB Kedudukan Hukum Pajak Hukum pajakadalah kumpulan peraturan yang mengatur hubungan antara pemerintah dengan Wajib Pajak. Hukum Pajak merupakan bagian dari hukum publik yang mengatur hubungan antara penguasa sebagai pemungut pajak dan rakyat sebagai Wajib Pajak. Menurut Santoso Brotodihardjo, yang termasuk dalam hukum publik ini antara lain hukum ‘tata negara, hukum pidana dan hukum administratit, sedangkan hukum pajak merupakan anak bagian dari hukum administrasi. Menurut Or. PJ. A. Andriani Pajak adalah iuran atau. pungutan masyarakat kepada negara yang dapat untuk dipaksakan serta akan terhutang bagi yang wajit’ membayatnya yang sesual dengan peraturan undang-undang dengan tidak dapat memperoleh imbalan yang langsung bisa citunjuk dan dipakai dalam pembiayaan yang diperlukan negara. 1. Hukum Pajak Formal Hukum pajak formal mengatur cara untuk mewujudkan hukum material menjadi suatu kenyataan, memuat norma tentang tata cara penetapan pajak, kewajiban ‘menyelenggarakan pembukuan, hak dan kewajiban Wajib Pajak, hak dan kewajiban Fiskus, tata cara pemungutan pajak, 2. Hukum Pajak Material Hukum pajak material mengatur norma yang menerangkan keadaan, perbuatan, peristiva yang dikenakan pajak,siapa yang dikenakan pajak, besarnya pajakdan sanksi pajak, memuat norma tentang objek pajak, subyek pajak, tar pajak, dan sanksi Utang pajak timbul karena ada undang-undang pajak dan adanya perbuatan, keadaan dan peristiwa (tatbestand). Utang pajak timbul tanpa harus menunggu adanya Surat Ketetapan Pajak dar fiskus. Wajib pajak yang mendaftar sendiri, menghitung senditi, ‘membayar sendiri dan melaporkan sendiri jumlah yang terutang, tanpa menunggu Direktur Jendral Pajak mengeluarkan Surat Tagihan Pajak (SPT) atau Surat Ketetapan, Pajak. 3. Berakhirnya Hutang Pajak a. Pelunasan/pembayaran: melalui kas negara, bank presepsi, kantor pos. b. Kompensasi jika Wajib Pajak untuk satu jenis pajak mempunyai kelebihan pembayaran pajak, sedangkan jenis pajak lain mengalami kekurangan. © Pembebasan hutang, berakhimya hutang pajak tanpa persetujuan Wajib Pajak (biasanya diberikan terhadap sanksi administratif). dd. Penghapusan hutang Walib Pajak, hutang pajak berakhir dengan cara dihapuskan jika Wajib Pajak menghadapi kebangkrutan, kedaluwarsa, atau lewat waktu. Konsep DasarPerpajakan o> a fe. Penundaan penagihan. Penagihan ditunda dalam jangka waktu tertentu,jika Wajib Pajak ternyata mampu, akan ditagih,jika kemudian tidak mampu akan dihapus Perlawanan Terhadap Pajak Perlawanan pajak adalah hambatan-hambatan yang terjadi dalam upaya pernungutan ppajak. Perlawanan pajak dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu: a. Perlawanan Pasif Perlawanan pajak yang berkaitan erat dengan keadaan sosial ekonomimasyarakat karena kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat, Contoh: masyarakat yang menyimpan uang di rumah atau dibelikan emas karena belum terbiasa dengan perbankan, b.Perlawanan Aktif Serangkaian usaha yang dilakukan oleh Wajib Pajak untuk tidak membayar pajak ‘atau mengurangi umlsh pajak yang seharusnya dibayar, meliputi: 1) Perlawanan pajak dengan cara penghindaran pajak tax avoidance), yaitu suatu Usaha pengurengan secara legal yang dilakukan dengan caramemanfaatkan ketentuan di bidang perpajakan secara optimal 2). Perlawanan pajak secara aktif dengan cara penggelapan pajak (tax evasion), yaitu pengurangan pajak yang dilakukan dengan melanggar peraturan Perpajakan, contoh memberi data palsu atau menyembunyikan data. Bg Jenis-Jenis Pajak Pajakmerupakan hak dan kewajiban warga negara. Dimana seseorang bisa memperoleh penghasilan sebanyak banyaknya namun tetap menyerahkan sebagian penghasilan tersebut kepada negara. Sebagian penghasilan tersebut selanjutnya digunakan oleh negara demi kesejahteraan bersama Secara umum terdapat dua tipe pajak dilndonesia, yang membedakan adalah lembaga pengelolanya, Berikut jenis-jenis yang ada di Indonesia: 1 2 Berdasarkan Lembaga Pemungutan a. Pajak Pusat Pajak pusat yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusatdan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara pada umumnya.Pengelolaannya adalah Direktorat Jendral Pajak dan Direktorat Jendral Bea Cukai. Jenis pajak yang dipungut antara Iain Pajak Penghasilan (PPh, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan PPn BM, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Mulai tahun 2011 untuk PBB dan 8PHTB menjadi pajak daerah. b. Pajak Daerah Pajak daerah yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk pembiayaan rumah tangga daerah. Berdasarkan Cara Pemungutan a. Pajak Langsung Pajaklangsung yaitu pajak yang dipikul sendiri oleh Wajib Pajak yang bersangkutan dan tidak dilimpahkan kepada orang lain (secara ekonomis) dan dipungut secara berulang pada waktu tertentu, misalnya setiap bulan atau tahun (berkala). Contoh: PPh dan PBB. | _PajakLangsung Jenis Pajak Cara Pemungutan Pajak Tidak Langsung p>] Pajak Subyektif Sifat Pemungutan Le] PajakObyektit g Tata Cara Pemungutan Pajak Berbicara mengenai tata cara pemungutan pajak, maka akan kita bahas secara sederhana, Cara Pemungutan Pajak Pemungutan pajak sebagaimana dikutip Mardiasmo (2004) dapat diakukan berdasarkan pengenaan berikut. 2. Pengenaan di belakang/stelsel nyata (il stelsel) Pengenaan pajak berdasarkan objek (penghasilan) yang nyata, yang benar-benar ada. Sehingga pemungutan dilakukan pada akhir tahun setelah penghasilan sesungguhnya telah diketahui. Contoh: Pajak Penghasilan. Pajak penghasilan sesungguhnya yang diperoleh dalam tahun baru diketahui pada akhir tahun sehingga pengenaan pajaknya baru dapatdilakukan pada akhir tahun tersebut. Kebaikannyaadalah pajak yang dikenakannyalebih realistik. Adapun kelemahannya Konsep DasarPerpaan ‘adalah pajak baru dikenakan pada akhir periodesetelah penghasilan realdiketahui. b._Pengenaan dikenakan di depar/stelsel anggapan (fictive stelsel) Pengenaan pajak berdasarkan anggapan yang diatur undang-undang. Misalnya, penghasilan satu tahun dianggap sama dengan penghasilan tahun sebelumnya, sehingga besarnya pajak terutang dapat ditetapkan untuk tahun pajak berjalan, Kebaikannya, antara lain pajak depat dibayar selama tahun berjalan tanpa harus menunggu sampai akhir tahun. Adapun kelemahannya pajak tidak berdasarkan keadaan sesungguhnya, Dengan demikian, besarnya pajak yang dipungut belum tentu sesuai dengan besar pajak yang sesungguhnya. &Pengenaan campuran/stelsel campuran Pengenaan ini merupakan kombinasi antara stelsel nyata dan stelsel anggapan, ppengenaan pajak pada awal tahun dapat dihitung berdasarkan anggapan dan pada akhir tahun besarnya disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya, Kebaikannya adalah pemungutan pajak dapat dilakukan pada awal tahun. Selain itu, besarnya pajak sesuai dengan jumlah pajak yang sesungguhnya. Adapun kelemahannya ada tambahan peketjaan administrasi karena pajak dihitung dua kali yaitu pada awal tahun dan akhir tahun. 2. Sistem Pemungutan Pajak Sistem pemungutan pajak adalah sebuah cara yang digunakan untuk menghitung besamya pajak seseorang yang harus dibayar kepada negara yang ditempatinya. Pada dasamya terdapat tiga sistem atau cara yang dipergunakan untuk menentukan siapa yang menghitung dan menetapkan jumlah pajak yang terutang oleh seseorang yaitu sistem pemungutan pajak official assessment system, self assessment system, dan with holding system. a. Official Assessment System Official Assessment System merupakan suatu sistem pemungutan pajak yang \wewenangnya untuk menentukan besamya pajakyangterutang oleh wajib pajak terletak pada fskus atau aparat pemungut pajak tersebut. Wajb Pajak bersifat past, tahapan-tahapan dalam menghitung dan memperhitungkan pajak yang terutang ditetapkan oleh fiskus yang tertuang dalam SKP Wajib Pajak aktifketika melakukan penyetoran pajak terutang berdasarkan ketetapan SKP, Sistem ini juga diterapkan dalam hal pelunasan Pajak Bumi Bangunan (PBB), di mana KPP akan mengeluarkan surat ketetapan pajak mengenal besamya PBB yang terutang setiap tahun. Jadi wajb pajak tidak perlu menghitung sendir, tapi cukup membayar PBB terseb ut berdasarkan Surat Pembayaran Pajak Terutang (SPPT) yang dikeluarkan oleh KPP di mana tempat objek pajak tersebut terdaftar. Indonesia pernah menggunakan sistem ini pada kurun waktu awal kemerdekaan dengan mengadopsi atau tetap memberlakukan beberapa peraturan perpajakan buatan Belanda hingga Pajak Orang Lain yang oleh sebagian abli disebut sebagai Semi Self Assesment System diberiakukan. Ciri-ciri sistem permungutan pajak ini adalah sebagai berikut 1) Pajak terhutang dihitung oleh petugas pajak. 2) Wajib pajak bersifat pasif dalam menghitung pajaknya. 3) Hutang pajak timbul telah petugas pajakmenghitung pajak yang terhutang dengan diterbitkannya surat ketetapan pajak. Osrsmena uncuesmN b. _SelfAssessment System Self Assessment System merupakan suatu sistem pemungutan pajak di mana \wewenang untuk menentukan besarnya pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak terletak pada pihak wajib pajak yang bersangkutan. Sistem ini mulai diaplikasikan bersamaan dengan reformasi perpajakan tahun 1983 setelah terbitnya UU No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang mulai berlaku 1 Januari 1984, Dalam sistem ini wajib pajak sifat aktif untuk menghitung, menyetor serta melaporkan pajaknya sendiri kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP), sedangkan fiskushanya memberi penerangan atau sebagai pengawas pajakttersebut. Sistem iniditerapkan dalam penyampaian SPTTehunan PPh dan SPT Masa PPN. Wajib Pajak diberi kepercayaan untuk melaksanakan gotong-royong nasional melalui sistem menghitung, memperhitungkan, dan membayar sendiri pajak yang terutang, \Wa)ib Pajak harus melaporkan secara teratur pajak yang terutang dan yang telah dibayar, aparat perpajakan berkewajiban melakukan pembinaan, penelitian, dan pengawasan terhadap pelaksanaan kewajiban perpajakan Giri-ciriselfassessment system adalah sebagai berikut: 1), Wewenang dalam menentukan besarnya pajak terhutang ada di tangan wai pajakitu sendir. 2) Wajib Pajak aktif dalam menjalankan kewajiban pajaknya, mulai dari menghitung pajak sendiri, menyetor pajaknya, dan melaporkan pajak tethutangnya. 3) Dalam sistem self assesment, pemerintah tidak perlu mengeluarkan surat ketetapan pajak setiap saat kecuali adanya kasus-kasus tertentu saja seperti wajib pajak terlambat melaporkan atau membayar pajak terhutang atau terdapat pajak yang seharusnya dibayar tetapi tidak dibayar. With Holding System With Holding System merupakan suatu sistem pemungutan pajak yang menyatakan bahwa jumlah pajak yang terutang diitung oleh pihak ketiga (bukan wajib pajek dan juga bukan aparat pajak/fiskus) Jenis sistem ini merupakan jenis yang adil bagi masyarakatnya, Sistem ini tercermin pada pelaksanaan pengenaan Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai Keunggulan dari with holding.system ini adalah wajb pajak yang bersangkutan tidak perlu lagi repot-repot menghitung dan menyetorkan pajaknya karena pekerjaan tersebut sudah dijalankan oleh pihak ketiga. Kelemahannya adalah uang pajak yang telah dipungut oleh pihak ketiga memiliki risiko tidak disetorkan, Pihak ketiga tersebut bisa saja menggunakan wang pajak yang dipungutnya untuk hal lain. Syarat Pemungutan Pajak Tidaklah mudah untuk membebankan pajak pada masyarakat. Bila terlalu tinggi, masyarakat akan enggan membayar pajak. Namun, bila terlalu rendah, maka pembangunan tidakakan berjalan karena dana yang kurang, Agar tidak menimbulkan berbagai hambatan dan perlawanan, maka pemungutan pajak harus memenuhi berbagai persyaratan, yait: a. Pemungutan Pajak Harus Adil (Syarat Keadilan).. Sepertihalnya produk hukum yanglain, maka hukum pajak pun mempunyaitujuan untuk menciptakan keadilan dalam hal pemungutan pajak. Pemungutan pajak Konsep DasarPerpaan harusadil sesuai dengan tujuan hukum, yakni mencapai keadilan undeng-undang. Pelaksanaan pemungutan juga harus adil, yakni dikenakan kepada orang-orang pribadi sebanding dengan kemampuannya untuk membayar pajak tersebut serta sesuai dengan manfaat yang diterimanya, Contoh pelaksanaanya: 1). Dengan mengatur hak dan kewajiban para Wajib Pajak. 2), Pajak diberlakukan bagi setiap warga negara yang memenuhi syarat sebagai Walid Pajak. 3) Sanksiatas pelanggaran pajak diberlakukan secara umum sesuai dengan berat ringannya pelanggaran b. Pengaturan Pajak Harus Berdasarkan UU (Syarat Yuridis) Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang karena bersifat dapat dipaksakan. Hak dan kewajiban Wajib Pajakmaupun petugas pajak diatur di dalam syarat ini, Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 yang telah diubah dengan Undang- Undang No. 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, memberikan kesempatan kepada Wajib Pajak yang tidak puas untuk mengajukan keberatan dan banding. Undang-undang memberikan jaminan hukum untuk menyatakan keadilan baik bagi negara maupun werganya, Pungutan Pajak Tidak Menggangau Perekonomian (Syarat Ekonomis) Pemungutan pajak harus diusahakan sedemikian rupa supaya jangan sampai mengganggu kondisi perekonomian, baikkegiatan produksi, perdagangan, maypun jasa. Pemungutan pajak jangan sampai merugikan kepentingan masyarakat dan menghambat lajunya usaha masyarakat pemasok termasuk kecil dan menengah, Pemungutan pajak harus bisa menjaga keseimbangan kehidupan ekonomi dan tidak boleh mengganggu kelancaran kegiatan produksi maupun perdagangan ‘agar tidak menimbulkan kelesuan perekonomian masyarakat. dd. Pemungutan Pajak Harus Efisien (Syarat Finansial) Biaya-biayayang dikeluarkan dalam rangka pemungutan pajakharusdiperhitungkan, Jangan sampai pajak yang harus dibayarkan lebih rendah dibandingkan biaya pengurusan pajak tersebut. Oleh Karena itu, sistem pemungutan pajak harus sedethana dan mudah untuk dilaksanakan, Dengan demikian, wajib pajak tidak ‘akan mengalami kesulitan dalam pembayaran pajak baik dari segi penghitungan maupun dari segi waktu. Pernungutan pajak harus efisien, sesuai dengan fungsi budgetair biaya perungutan harus dapat ditekan sehingga lebih rendah dari hasil penghasilannya. Sistem Pemungutan Pajak Harus Sederhana Bagaimana pajak dipungutakan sangat menentukan kebethasilan dalam pungutan pajak. Sistem yang sederhana akan memudahkan wajib pajak dalam menghitung beban pajak yang harus dibiayai sehingga akan memberikan dampak yang positif bagi para wajib pajak untuk meningkatkan kesadaran dalam pembayaran pajak. Sebaliknya, jika sistem pemungutan pajak rumit, orang akan semakin enggan membayar pajak. Pemungutan harus sederhana agar memudahkan dan mendorong masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Contoh: 1) Bea materai disederhanakan dari 167 macam tarif menjadi 2 macam tari. epson uncuesmN 2) Tarif PPN yang beragam disederhanakan menjadi hanya satu tari yaitu 10%. 3) _Pajakperseorangan untukbadan dan pajak pendapatan untuk perseorangan disederhanakan menjadi pajak penghasilan (PPh) yang berlaku bagi badan rmaupun perseorangan (pribadi). Bg Pemungutan Pajak 1. Asas Pemungutan Pajak Di bawah ini penjelasan tentang asas-asas pemungutan pajak menurut berbagai abl ‘A. Menurut Adam Smith Dalam bukunya yang berjudul “Wealth of Nations’ dengan konsep yang dikenal dengan The Four Maxims, ia menyebutkan bahwa ada 4 asas pemnungutan pajak, yaknis 1) Asas Equality (Keseimbangan atau Keadilan) ‘Asas ini mengharuskan negara menyesuaikan dengan kemampuan dan ppenghasilan warga negaranya ketika ingin melakukan pemungutan pajak. Denganini negara tidak diperkenankan bertindak ciskriminatf atau seenaknya sendiri dalam melekukan pemungutan pajak bagi weajib pajak (orang yang wajib rmembayar pajak). Keadilan di sin tidak berarti semua pihak membayar pajak yang sama namun harus sesuai dengan yang mereka miliki, misalnya etka \ajib pajak tersebut kemampuannya lebih dan harta yang dimiliki banyak, ‘otomatis pajaknya juga tinggi, berbeda dengan wajib pajak yang memiliki kernampuan rendah atau standart, tomatis pajakyang dikenaken kepadanya juga standan. inlah yang disebut dengan adil dalam asas pemungutan pajak 2) Asas Certainty (Kepastian Hukum) Pemungutan pajak harus ada aturan dan dasar yang jelas dengan sanksi hukum yang tegas, hal ini dimaksudkan agar perwungutan pajak tetap dalam koridor yang benar dan tidakada penyelewengan. Penetapan pajakharus transparan dan sesuai dengan hukum yang berlaku yaitu berupa undang-undang yang berlaku di setiap negara. Dengan begitu wajib pajak yang tidak bersedia atau telat membayar pajak maka akan dikenakan sanksi atau hukuman berupa administrasi maupun pidana. Begitu pula dengan pihak yang berwajijika melakukan penyelewengan dalam pemungutan pajak akan mendapatkan sanksi yang setimpal. 3) Asas Convinience of Payment (Tepat Waktu) Pemungutan pajak harus dilaksanakan pada waktuyang tepat, dimana wajib pajak tidak keberatan atau kesulitan saat membayar tanggungan pajaknya, Tepat waktu di sinidiartikan pemungutan pajak dilaksanakan pada waktu itu, waktu di mana wajib pajak mendapat gajian ataupun mendapat hadiah. Hal ini dimaksudkan agar pajak tidak memberatkan para wajib pajak. Bisa kita bayangkan ketika wajib pajak telah membelanjakan harta yang dimilikinya dan ketika itu dipungut pajak, maka mereka akan merasa keberatan. 4) sas Eifeciency (Efisiensi atau Ekonomis) Pelaksanaan pemungutan pajak harus dilakukan secara seefisien mungkin. Karena pada dasarnya pendapatan dari pemungutan pajak digunakan untuk Konsep DasarPerpaan biaya operasional suatu negara. Hal ini menunjukkan bahwa pemungutan pajak memang harus tepat dan benar agar tujuan dari pemungutan pajak bisa tercapai. Untuk lebih jelasnya arti dariefisiensi dalam pemungutan pajak adalah biaya yang didapat dari pemungutan pajak lebih besar daripada biaya pelaksanaan pemungutan pajak. B. Menurut WJ.Langen ‘Ada beberapa asas yang harus dimillki dalam pemungutan pajak, yakni: 1 2 3) 4) 5) ‘sas daya pikul Daya pikul di sini ciartikan bahwva beban pajak yang dibebankan kepada wajib paajak tidak boleh sampai lebih dari kemampuan mereka, jumlah pajak yang harus dibayarkan harus sesuai dengan harta, pendapatan yang dimilki oleh wajib pajak tersebut. Semakin tinggi pendapatan yang dimiliki wajib pajak maka semakin tinggi pula pajak yang harus dibayarkan olehnya juga tinggi, sebaliknya bagi wajib pajak yang memiliki pendapatan standar atau kecil, ‘maka jumlah pajak yang harus dibayarkan juga kecl ‘Asas manfaat Hasil dari pemungutan pajak harus digunakan atau dimanfaatkan untuk kepentingan umum atau kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Asas ini juga bermakna uang dari warga harus kembali lagi ke warga, maksudnya adalah \walib pajak bisa merasakan apa yang telah mereka berikan kepada negara. sas kesejahteraan Pada dasarnya pemungutan pajak bertujuan untuk menciptakan sebuah kesejahteraan bagiseluruh rakyat yang add negara tersebut. Karena dengan adanya pajak maka pemerataan pendapatan ataupun kesejahteraan warga negara tersebut. sas kesamaan Pernungutan pajak harus diberlakukan sama kepada setiap negara yang memenuhi kriteria wajib pajak. Tidakada yang namanya unsur kekeluargaan, teman atau apapun itu. Yang penting semua warga negara yang memenuhi kriteria wajib pajak harus memenuhi kewajibannya, {sas beban minimum Untuk masalah pemungutan pajak diusahakan harus memperhatikan keringanan pada wajib pajak. Di mana jumlah pajak yang cibayarkan lebih kecil dari nial objekpajak tersebut. Dengan tujuan agar pajakin tidak menjadi sesuatu yang memberatkan wajib pajak _ Menurut Adolf Wagner ‘Ada pemungutan pajak dibagai menjadi beberapa bagian, antara lain: v 2) Asas politik finansial Pemungutan pajak bertyjuan untuk memenuhi kebutuhan negara dengan berbagai kegiatan yang akan dilaksanakannya. Dengan begitu aspek finansial suatu negara menjadi pethatian penting bagi pelaksanaan pemungutan pajak, yang dimana hasil yang diperoleh dari pajaklangsung diarahkan pada finansial negara yang berupa pemenuhan biaya semua kegiatan negara, perawatan fasiitas umum, pembangunan, dan sebagainya. Asas ekonomi ‘Asas ekonomi di sini diartikan sebagai penetapan objek pajak, di mana pemungutan pajak harus sesuai dengan objek pajaknya. Misalnya, pajak Esra uncuesmN pendapatan, pajak barang-barang mewah atau antik, pajak bangunan, pajak hadiah, dan sebagainya. Denganadanyaasas ini tidak menutup kemungkinan satu individu atau satu wajib pajakbisa membayar pajaklebih dari satu bagian, Contohnya ketika saat itu ia telah mendapat gaji serta mendapat hadiah Undian, Jadi pajak yang harus dibayarkan ada dua yakni pajak pendapatan dan pajak hadiah, 3) Asas keac Keadilan disinidiartikan sebagaiasas yang menjunjung tinggi keadilan, tanpa ‘mengenal diskriminasi atau dibeda-bedakan dalam melakukan pemungutan pajak. Adil di sini memiliki cakupan yang luas, mulai dari pelayanan yang diberikan antara pihak satu dan lainya harus sama, jumlah pajak yang dlibayarkan harus sepadan dengan apa yang mereka milkidan masih banyak lainnya. 4) Asasadministrasi ‘sas administrasi di sini menyangkut beberapa aspek penting dalam pemungutan pajak seperti kepastian pembayaran pajak yang cakupannya tentang kapan, dimana dan berapa lama dispensasi pembayaran pajak harus dilakukan, selain itu juga tentang cara pemungutan pajak, dalam hal iniharus |uwes, tidak memberatkan, dan tanpa paksaan dalam pembayaran pajak. Yang terakhir adalah jumlah atau besarnya pajak yang harus dibayarkan. 5) Asas yuridis Kata yuridis berarti hukur. Bisa dibilang pemungutan pajak pelaksanaannya harus sesuai dengan hukum dan mendapat perlindungan hukum. Hukum di sini adalah perundang-undangan suatu negara. Hal ini dimaksudkan agar pemungutan pajak tidak akan terjadi penyelewengan atau kesalahan serta tidak ada pihak yang dirugikan, ‘Asas Pemungutan Pajak di indonesia Berdasarkan Pasal 23 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 bahwa segala pajak untuk keuangan negara ditetapkan berdasarkan Undang-UndangDasarPengenaan Pajak, yaitu: 1), Asas Domisili (Kependudukan) ’Asas ini menjelaskan tentang pemungutan pajak diberlakukan kepada setiap wajib pajak sesuai domisili mereka berada, Domisilidiartikan sebagai tempat tinggal dari wajib pajak tersebut. Asas domislinidiartikan bahwa pemungutan ppajak diberlakukan kepada setiap warga negara yang berdomisii di negara tersebut. Tidak peduli dari mana pendapatan yang ia dapatkan baik dari luar maupun dalam negeriselama ia masih berdomisili di negara trersebut maka ia wajib untuk membayar pajak kepada negara, Hal ini diberlakukan kepada perorangan maupun suatu lembaga. Misalkan ada suatu lembaga milik asing ataubadan usaha yang menetap di Indonesia, makamereka wajib menyetorkan pajak kepada pemerintah Indonesia. 2) Asas sumber ‘Masud dariasas ini adalah perlakuan pemungutanpajak disesuaikan dengan sumber di mana ia mendapatkan pendapatan. Jadi tidak pedulidi mana atau dari mana wajib pajak tersebut, selama ia mendapatkan pendapatan atau sumber pendapatannya dari negara itu maka ia walib membayarkan pajak ke negara tersebut. Contohnya: ada seorang asing atau tidak berasal dari Konsep DasarPerpaan Indonesia, tapi ia bekerja di Indonesia dan mendapat gajian dari pemerintah Indonesia, maka orang tersebut wajib membayar pajak ke negara Indonesia 3) sas kebangsaan (Nasionalitas) ‘cas kebangsaan diartikan sebagai kewajiban seorang warga negara untuk tetap menytorkan kewajiban pajaknya kepada negara meskipun saat itu dia tidak berada di negaranya, bisa saat dia bekerja ke Iuar, bisnis di Ivar, dan sebagainya. Selama dia masih menjadi warga negara tersebut secara resmi maka tetap dipungut pajak. Contohnya ada seorang pekerja asal Indonesia yang bekerja di Malaysia selama 6 bulan. Dalam rentang itulah orang ini mendapatkan income maka wajib membayar pajak ke negara ia berasal. Dar tiga asas bisa diambil sebuah kesimpulan yang menunjukkan bahwa ddua.asas yakni asas domisili dan asas kebangsaan memilkimakna yang sama yaitufokus pemungutan pajak pada subjeknya, yaitu di mana dia berdomisili dan apa kewarganegaraannya di situlah ia wajb membayar pajak. Berbeda dengan asas sumber, dalam asas ini tidak pedullsiapa da, darimana dia yang ‘menjadi fokus pemungutan pajak adalah di mana sumber dia mendepatkan income, meskipun dia warga negara asing atau tidak berdomisili di tempat kerjanya namun ia tetap dikenakan pajak 2. Teori Pemungutan Pajak Untuk mendapatkan justifkasi pemungutan pajak maka dalam hukum pajak telah timbul beberapa teori yang termasuk dalam asas pemungutan pajek menurut falsafah hhukum, yakni: a. Teori Asuransi -Mengapa fiskus suatu negara berhak memungut pajak dari penduduknya? Menurut teoti asuransi,fiskus bethak memungut pajak dari penduduk, karena negara dianggap identikdengan perusahaanasuransi dan wajib pajakadalah tertanggung yang wajib membayar premi dalam hal ini pajak. Negara yang berhak memungut pajak itu, menurut teor ini, melindungi segenap rakyatnya, Namun teor ini mempunyai kelemahan, antara lain tidak adanya imbalan yang ‘akan diberikan negarajika tertanggung dalam ha in| walib pajak menderitarisko. Sebab sebagaimana kenyataannya, negara tidak pernah memberi uang santunan kepada wajib pajak yang tertimpa musibah. Lagi pula kalau ada imbalan dalam pajak, maka hal itu sebenarnya bertentangan dengan definisi pajakitu sendiri. b. Teor Kepentingan Para penganut teoH ini mengatakan, bahwa negara berhak memungut pajak dari penduduknya, karena penduduk negara tersebut mempunyaikepentingan kepada negara. Makin besar kepentingan penduduk kepada negara, maka makin besat pula perlindungan negara kepadanya. Sama dengan teori asuransi,teori ini mempunyai kelemahan antara lain tentang fungsi negara untukmelindungi segenap rakyatnya. Negara tidak boleh memilih~ milih dalam melindungi penduduknya. Jikamisalnya disuatu RT terjadi kebakaran, apakah hanya mereka yang sudah bayar pajak yang dibantu dan diselamatkan ‘leh petugas mobil kebakaran? Di samping itu jika ditinjau dari unsur definsi pajak, maka adanya hubungan langsung atau kontraprestasi (dalam hal ini kepentingan wajib pajak) telah menggugurkan eksistensi pajak itu send Teor Bakti < ia ok Kel untuk SHIM. Teoriini boleh dikatakan sama dengan teori kedaulatan negara pada mata kuliah Pengantar imu Hukum. Pendudukharus tunduk atau patuh kepada negara, karena negara sebagai suatu lembaga atau organisasi sudah eksis, sudan ada dalam kenyataannya. Teori bakti mengajarkan, bahwa penduduk adalah bagian dari suatu negara, penduduk terikat pada keberadaan negara, karenanya penduduk wajil membayar pajak, wajib berbakti kepada negara. Penganut teori bakti menganjurkan untuk membayar pajak kepada negara dengan tidak bertanya-tanya lagi apa yang menjadi dasar bagi negara untuk memungut pajak, Karena organisasi atau lembaga yakni negara telah ada sebagai suatu kenyataan, maka penduduknya walib secara mutlak membayar pajak, wai berbakti kepada negara 4. Teori Gaya Pikul ‘Teor gaya pikul sebenamya tidakmemberikan jawaban atas ustifikasi pemungutan pajak Teor ini hanya mengusulkan supaya dalam memungut pajak, pemerintah harus memperhatikan daya pikul dari wajib pajak. Jaci wajb pajak membayar pajak sesuai dengan daya pikulnya, ‘Ajaran teori ini temyata masih dapat bertahan sampai sekarang, yakni seorang wajib pajak tidak akan dikenakan pajak penghasilan atas seluruh penghasilan kotornya. Suatu jumlah yang dibutuhkan untuk mempertahankan hidupnya harusiah dikeluarkan terlebih dahulu sebelum dikenakan tarif pajak. Jumlah yang dikeluarkan itu disebut penghasilan tidak kena pajak, kebutuhan minimum kehidupan atau pendapatan bebas pajak. fe. Teori Asas Gaya Beli Menurut teori ini justifikasi pemungutan pajak terletak pada efek atau akibat pemungutan pajak. Dihampirseluruh negara pemungutan pajak membawa efek atau akibat yang posit. Misalnya tersedianya dana yang cukup untuk membiayai pengeluaran umum negara. Karena efeknya baik, maka pemungutan pajakadalah juga bersifat baik {. Teori Pembangunan ‘Teori-teori yang disebutkan diatas berusaha member justifikas kepada pernerintah unutk memungut pajak. Untuk Indonesia justikasi yang paling tepat adalah pembangunan, pajak dipungut untuk pembangunan. Dalam kata pembangunan terkandung pengertian tentang masyarakat yang adil, makmur sejahteralahir batin, yang jika dirinc lebih lanjut akan meliputi semua bidang dan aspek kehidupan seperti ekonomi hukum, pendidikan sosial budaya, dan seterusnya. Karena dana yang dipungut yang berasal dari pajak dipergunakan untuk pembangunan yang membuat rakyat menjadi lebih adi, lebih makmur dan lebih sejahtera, maka di sinilah letak justifkasinya, Pajak dipergunakan untuk pembangunan, sehingga dapatiah dikatakan adanya suatu teori pembangunan di samping teor' gaya beli dan teori lainnya yang disebut datas. Tarif Pajak Tarif Pajak adalah besar kecilnya jumlah pajak yang harus dibayarkan oleh Subjek Pajok (Wajib Pajak) terhadap Objek Pajak yang menjadi tanggungannya. Subjek Pajak (Wajib Pajak) itu sendir adalah Wajib Pajak adalah istlah yang digunakan untuk menyebutkan setiap pihak (individu atau badan) yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Sedangkan objek pajak adalah segala sesuatu yang dikenakan pajak. Beberapa di antaranya adalah penghasilan yang melebihi Konsep DasarPerpaan jumlah tertentu, tanah, bangunan, laba perusahaan, dan harta kekayaan. Tarif pajak dinyatakan dalam bentuk persentase (%), jadi semakin tinggi nilai objek pajak, maka semakin tinggi pula tarif pajak yang harus dibayarkan, Tarif pajak merupakan salah satu unsur yang menentukan rasa keadilan dalam pernungutan pajak. Nilai uang ‘merupakan standar yang digunakan dalam menghitung pengenaan tarif pajak. Unsur yang menentukan ‘asa keadilan dalam pemungutan pajak. Nilai uang merupakan Sstandar yang digunakan dalam menghitung pengenaan tarif pajak. Klasifikasi Jenis Tarif Pajak dan Cara Menghitungnya a. Tati Pajak Progresive (a Progressive Tax Rate) Tarif Pajak Progresive adalah tarf pemungutan pajakyang persentasenya semakin tinggi bila jurnlah dasar pengenaan pajaknya semakin meningkat. Dinamakan “progresif” karena jumlahnya berkembang sesuai dengan nilai objek pajaknya. Pengenaan tarif pajak progresif dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1) Progresif Progresif Tarif pajak berupa persentase tertentu yang semakin meningkat dengan meningkatnya dasar pengenaan pajak, dengan kenaikan tetap. Contoh Tarif Progresif Progresif No.| — DasarPengenaan Pajak TantPajak | Kenatans® Teri 1. | Rp. 50000000,00 10% - 2_| Rp. 10000000000 15% 86 3._| Rp. 200.000.000,00 20% 10% 2). Progresif Proporsional Tarif pemungutan pajak yang prosentasenya naik semakin besar dari nila dasar pengenaan_pajak, di mana kenaikan persentasenya tetap di setiap ‘meningkatnya dasar pengenaan pajak untuk jumlah tertentu Contoh Tarif Progresif Proporsional No. | Dasar Pengenaan Pajak Te |) Tarif ;__| Sampal dengan Rp. 1586 - 190.000.9000 7, | Diatas Re. TooaD.D00R 1. Pajak adalah iuran wajib dari rakyat kepada negara yang bersifat memaksa bercasarkan undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secaralangsung dan digunakan untuk keperluan negara untuk sebesar-besamya kemakmuran rakyat. 2. Fungsi pajak yang dipungut oleh negara, antara lain a. Fungsi Anggaran (budgetair) b. Fungsi Mengatur (regularend) ¢. Fungsi Pemeratzan Pendapatan (redistribution) d._Legalitas Pemerintahan (representation) e. Fungsi Stabilitas 3. Hukum pajak adalah kumpulan peraturan yang mengatur hubungan antara pemerintah dan Wajib Pajak, terdiri atas Hukum Pajak Formal dan Hukum Pajak Material 4. Berbagaijenis pajak, antara lain: a. Berdasarkan wewenang (lembaga) pemungutan yaitu pajak pusat dan daerah. b._Berdasarkan pihak yang menanggungnya, yaitu pajak langsung dan tidak langsung. ©. Berdasarkan sifat penarikannya, yaitu pajak subjektif dan objektif. 5. Cara pernungutan pajak, yaitu: a. Stesel nyata (Ril Stelsel), pengenaan pajak yang didasarkan pada objek yang sesungguhnya, yang benar-benar ada dan dapat ditunjuk . _Stelsel Anggaran (Fitive Stelse!), pengenaan pajak yang dipungut oleh negara yang selanjutnya akan dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk penyediaan fasiltas publik i seluruh wilayah. © Stelsel Campuran merupakan gabungan dari stelsel rill dan stelsel fiktif, pada awal tahun pajak menggunakan stelsel fktf, setelah akhir-akhir tahun ‘menggunakan stelse ri Sistem pemungutan pajak, antara lain: a. Official Assessment System Merupakan suatu sistem pemungutan pajak yang wewenangnya untuk menentukan besamya pajak yang terutang oleh wajib pajak terletak pada fiskus atau aparat pemungut pajak tersebut. b._Selfassessment system Merupakan suatu sistem pemungutan pajak di mana wewenang untuk ‘menentukan besamya pajakyang harus dibayar oleh wajib pajakterletak pada pihak wajlb pajak yang bersangkutan, With holding system Merupakan suatu sistem pemungutan pajak yang menyatakan bahwajumlah pajak yang terutang dihitung oleh pihak ketiga (bukan wajib pajak dan juga bukan aparat pajakifiskus). Cesena untuk SIMA pa, 10. Syarat Pemungutan Pajak a. Pemungutan Pajak Harus Adil (Syarat Keadilan) b. _Pengaturan Pajak Harus Berdasarkan UU (Syarat Yuridis) © Pungutan Pajak Tidak Mengganggu Perekoniomian (Syarat Ekonomis) dd. Pemungutan Pajak Harus Efsien (Syarat Finansial) fe. Sistem Pemungutan Pajak Harus Sederhana ‘sas permungutan pajak, meliputi a. sas pemunguitan pajak menurut Adam Smith, antara lain: Equality, Certanty, Convinience of Payment, dan Effecincy. b._Asaspemungutan pajak menurutW. J.Langen, antara lain: daya pikul, manfaat, kesejahteraan, kesamaan, dan beban minimum. © Asas pemungutan pajak menurut Adolf Wagner, antara lain: politik fnansial, ‘ekonomi, keadlian, administrasi dan yuridis. d. sas pemungutan pajak di Indonesia, antara lai kebangsaan. ‘Teori pajak yang memberikan dasar pembenaran (justification) untuk menjawab berbagai perbedaan yang ada di kalangan para sarjana dan pemikir pemungut ppajak, antara lain: a. Teori asuransi, artinya untuk mendapatkan perlindungan, warga negara ‘membayar pajak sesuai prem b._Teori kepentingan,artinya pembayaran pajak mempunyai hubungan dengan kepentingan individu yang diperoleh dari pekerjaan negara. © Teoribalkti artinya organisasi negara mengajarkan bahwa negara mempunyai tugas untuk menyelenggarakan kepentingan umum. 4. Teori gaya pikul, artinya pemungutan pajak harus sesuai dengan ketentuan ‘membayar dari Wajib Pajak. e. Teori gaya beli,artinya pemungutan pajak terletak pada efek atau akibat pemungutan pajak, dengan demikian kepentingan seluruh masyarakat lebih, diutamakan. Untuk menghitung besamya pajak yang terutang dipertukan tarif pajak dan dasar pengenan pajak,jenis tarif pajak antara lain: a. Tarif pajak Progresf, adalah tarifpajak dengan persentasettertentuyangsemakin besar jka dasar pengenaan pajaknya semakin besa. Tarif Pajak Proporsional, adalah tari pajak dengan persentase tertentu yang sifatnya tetap. Tarif Pajak Degresif, adalah tarif pajak yang persentase semakin menurun jka dasar pengenaan pajaknya semakin beser. 4. Tarif Pajak Tetap, adalah tarif berupa jumlah atau angka tetap. domisili, sumber, dan Konsep DasarPerpajakan “> Nayla merupakan pengusaha muda yang bergerak di bidang jasa. Nayla merupakan seorang yang taat membayar pajak. Setiap tahun Nayla rutin membayar pajak yang menjadi kewajibannya, Penyetoran pembayaran pajak dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak yang berada di daerahnya, Meskipun tidak merasakan secara langsung has dari pembayaran pajak, namun Nayla dapat merasakan pembangunan yang sernakin baik di daerah tempat tinggalnya. Apabila sumber penerimaan pajak dikelola dengan baik, tentu pembangunan yang dilakukan juga semakin baik. Dengan demikian siapakan yang mengelola pajak dilndonesia. Jelaskan pendapat Anda! ‘A. Pilihlah jawaban yang paling benar! 1. Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh terutang kepada pengusaha (menurut norma-norma yang ditetapkan secara umum), tanpa adanya kontraprestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum. Pengertian pajak tersebut dikemukakan oleh. a. Prof.Dr.M.J.H. Smeets b. Mr. Dr. NJ. Feldmann © Prof.Dr.P.J.A.Adriani dd. Prof.Dr. Rochmat Soemitro, SH. Prof. Edwin R. A Seligman 2. Orangpribadi atau badan meliputi pembayaran pajak, pemotong pajak dan pemungut pajak yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan disebut... 2. Wajib Pajak b.Pengusaha Kena Pajak Terdaftar © Pengusaha Kena Pajak dd. Petugas Pajak fe. Penanggung jawab 3. _Pajakyang digunakan untuk menjalankan kebijakan dengan cara mengatur peredaran twang di masyarakat agar harga stabil, merupakan fungsi pajak... a. Budgetair dd. Stabilitas b. Regulared fe. Demokrasi Redistribution 4. Salah satu fungsi pemungut pajak adalah... a. Sebagal sarana untuk melaporkan perhitungan jurnlah PPN dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah b. Bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan dengan menggunakan formuliratau telah dlakukan dengan cara ain kekasnegara melalui tempat pembayaran © Melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan julah PPN, PPaBM, eysrnsnanntes untuk SIMA 4d. Pembayaran oleh PKP melalui pihak lain dalam satu masa pajak €. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pajakyang dipotong atau dipungut dan disetorkan Hukum pajakyang mengatur norma yang menerangkan keadaan, perbuatan, peristiwa yang dikenakan pajak, siapa yang dikenakan, besarnya pajak dan sanksi pajak, serta roma tentang objek pajak, subjek pajak tari pajak, dan sanksiadalah pengertian dar. a. Perlawanan pajak pasif b.Perlawanan pajak aktif © Penggelapan pajak d. Taxavoidance e. Taxevasion Pajak yang pengenaannya memperhatikan kondisi/keadaan wajib pajak dan penerapannya di Indonesia sesuai dengan PPh pasal 21 disebut a. Pajak Subjektif b. Pajak Langsung © Pajak Tidak Langsung dd. Pajak Pusat .Pajak Daerah Pajak yang pengenaannya memperhatikan kondisi“keadaan Wajib Pajak disebut.. a. Pajak pusat b. Pajak daerah & Pajaklangsung dd. Pajak tidak langsung fe. _Pajak subjektif Official Assessment System, Selfassessment system, dan With holding system merupakan.. a Cara pemungutan pajak . Sistem pemungutan pajak ©. sas pemungutan 4, Teori pemungutan pajak ©. Wajib Pajak Pengenaan pajak yang didasarkan pada penetapan besaran angsuran di awal tahun dengan anggapan bahwa pendapatantahuniniadalah sama dengan pendapatan tahun [alu merupakan pengenaan pajak berdasarkan... Ril stelsel Fitive stelsel Mined stelsel Stelsel kombinasi Fitive stelsel dan ril stelsel Pajak yang dipikul sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapat dlimpahkan kepada orang lain, seperti PBB disebut. a. Pajaklangsung b. Pajak tidak langsung

Anda mungkin juga menyukai