Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

Sekolah : SMA Negeri 2 Boyolali

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia (Wajib)

Kelas/Semester : X/ 2

Alokasi Waktu : 4 × 45 menit (4 JP)

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah

KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

3.5 Mengevaluasai teks anekdot dari aspek 5.1 Menentukan pokok-pokok isi tersirat dalam teks
makna tersirat anekdot

.2 Menentukan penyebab kelucuan dalam teks anekdot


.3 Mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna yang tersirat
dalam anekdot

4.5 Mengontruksi makna yang.1 Menentukan makna yang tersirat dalam teks anekdot.
tersirat dalam sebuah teks anekdot
.2Mengontruksi teks anekdot dengan memerhatikan
makna yang tersirat dalam teks anekdot

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan model


pembelajaran discoveri, peserta didik dapat mengevaluasi teks anekdot dari aspek
makna yang tersirat dalam teks anekdot dan terampil mengontruksi teks anekdot
dengan memerhatikan makna yang tersirat dalam teks anekdot dengan rasa ingin
tahu, responsif, dan tanggung jawab selama proses pembelajaran dan bersikap
jujur, percaya diri, serta pantang menyerah.
D. Materi

teks anekdot

makna tersirat teks anekdot

E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik approach

Model : discovery learning (pertemuan pertama),

Problem base learning (pertemuan ke- 2)

Metode : penugasan, tanya jawab, diskusi.

F. Media/Alat

1. Media/Alat : Lembar Kerja, LCD

G. Bahan dan Sumber Belajar

1. Suherli, dkk. 2017. Buku Peserta didik Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum
dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

2. Suherli, dkk. Buku Pendidik Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

3. Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama
Widya

4. Teks negosiasi dalam bentuk dialog

H. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 (@2 ×45 menit)

Nilai Karakter
Tahap Langkah-Langkah Pembelajaran (PPK), Literasi, 4C, Alokasi Waktu
HOTS

1. Pendahuluan: 1. Peserta didik merespon salam danmensyukuri Religius 10 menit


anugerahTuhan dan saling mendoakan.

2. Peserta didik merespon apersepsi yang


disampaikan Pendidikk dengan pertanyaan :
“ pernahkah Anda mengalami atau melihat
kejadian lucu?”, Apakah kejadian tersebut
termasuk anekdot? Rasa ingin tahu

3. Peserta didik menerima informasi tentang


materi dan tujuan yang akan dipelajari serta
kegiatan pembel-ajaran yang akan dipelajari
dalam teks biografi.

2. Inti DISCOVERY 70 menit

A. Stimulation (pemberian
rangsangan)
Peserta didik membaca teksanekdot
“Cara Keledai Membaca Buku” yang Literasi
disediakan oleh pendidik (Buku
peserta didik hal 82).
B. Identifikasi masalah (problem
statement)
1) Peserta didik menentukan pokok-
pokok isi yang tersirat dalam teks
anekdot
2) Peserta didik mengevaluasi teks anekdot
dari aspek makna yang tersirat dalam
teks anekdot
C. Pengumpulan data (data collection)

3) Peserta didik membentuk kelompok. Kerja sama


Setiap kelompok terdiri atas.lima (5) (Collaborative)
peserta didik sesuai petunjuk pendidik.

4) Peserta didik bertanya jawab dalam


kelompok tentang isi dan
makna teks teks anekdot dengan judul
Berpikir kritis
5) Peserta didik berdiskusi dalam (Critical
kelompok tentang isi dan thinking)
makna teks teks anekdot dengan judul
D. Pengolahan data (data processing)

6) Peserta didik mengolah informasi


yang diperoleh dari
hasil diskusi untuk menentukan pokok-
pokok isi teks,penyebab kulucuan dan Kerja sama
makna teks anekdot
Berpikir kritis
Peserta didik mengolah informasi
yang diperoleh dari
hasil diskusi untuk mengevaluasi teks
anekdot dari aspek makna yang tersirat
E. Pembuktian (Verification)

Peserta didik menyampaikan hasil


diskusi tetang pokok-pokok isi dan
penyebab kulucuan teks teks
anekdot dengan judul

9) Kelompok lain menanggapi.


F. Menyimpulkan (Generalization)

10) Peserta didik atas bimbingan pendidik


membuat simpulan tentang isi dan kaidah
makna teks teks anekdot

11) Pendidik memberi pemantapan.

Kerja sama
Berpikir kritis

Komunikatif

(Communicative)

Kreativitas
(Creativity)

3. Penutup  Pendidik memberi kesempatan peserta didik 15 menit


menanyakan hal-hal yang belum dipahami.

 Pendidik melaksanakan penilaian

 Peserta didik menerima tugasuntuk


(a) mencari contoh teks anekdot dan
(b) mengevaluasi teks anekdot dari
aspek makna yang tersirat. HOTS
 Peserta didik menerima informasi
rencana materi pembelajaran yang akan
datang.

Pertemuan kedua

(2 X 45 menit)

Nilai Karakter (PPK),


Tahap Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
Literasi, 4C, HOTS

1. Pendahuluan: 1. Peserta didik merespon salam Religius 5 menit


danmensyukuri anugerah Tuhan dan saling
mendoakan.

2. Peserta didik merespon pertanyaan


Pendidik tentang materi pembelajaran pada
pertemuan sebelumnya, “ Apa yang kalian Rasa ingin tahu
ketahui tentang anekdot?”; “ Bagaimana
cara membedakan anekdot dengan
humor?”

3. Peserta didik menerima informasi tentang


materi dan tujuan yang akan dipelajari
serta kegiatan pembel-ajaran yang akan
dipelajari dalam teks anekdot.

2. Inti 70 menit

Mengamati

1. Peserta didik membaca teks anekdot

Mempertanyakan
Literasi
2. Peserta didik bertanya jawab tentang
langkah-langkah menyusun kembali teks
anekdot
Rasa ingin tahu
Mengekplorasi

3. Peserta didik mendiskusikan hasil temuan


terkait langkah-langkah menulis
teks anekdot

Mengasosiasi

4. Peserta didik menyusun kembali teks


anekdot

Menginformasikan Kerja sama


(Collaborative)
5. Peserta didik membacakan hasil
menyusun teks anekdot yang dibuatnya di
depan kelas
Berpikir kritis
6. Peserta didik saling menilai (Critical thinking)
kebenaran/ketepatan berdasarkan makna
yang tersirat dalam teks anekdot dengan
bimbingan pendidik.
Kerja sama
7. Peserta didik menanggapi karya teman
yang dibacakan secara santun Berpikir kritis

Komunikatif
(Communicative)

Kreativitas
(Creativity)

3. Penutup a. Pendidik bersama peserta didik 15 menit


yaitu membuat simpulan hasil
pembelajaran dan merefleksi
manfaat pembelajaran teks biografi
bagi kehidupan nyata.
b. Pendidik melaksanakan
penilaian
c. Peserta didik menerima tugas
untuk (a) mencari contoh teks HOTS
anekdot dan (b) mengevaluasi teks
anekdot dari aspek makna yang
tersirat.
d. Peserta didik menerima
informasi rencana materi
pembelajaran yang akan datang.
I. Penilaian

1. Kompetensi keagamaan dan sosial

a. Teknik penilaian : observasi/ pengamatan

b. Bentuk : catatan hasil observasi

c. Instrumen : jurnal (terlampir)

2. Kompetensi Pengetahuan:

a. Teknik penilaian : tes

b. Bentuk Penilaian : Tes lisan (kuis) dan penugasan indiividu dan kelompok.

c. Instrumen penilaian: kuis (daftar soal) dan lembar kerja. (terlampir)


3. Kompetensi keterampilan :

a. Teknik penilaian : penugasan.

b. Bentuk : tugas tertulis.

c. Instrumen penilaian : lembar kerja dan penilaian presentasi

4. Remedial

a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas

b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.

c. Tugas remedial, dilakukan sebanyak 3 kali yaitu dengan cara menugaskan kepada peserta didik
untuk membenahi tugas yang telah dikerjakan sehingga memenuhi ketentuan yang ditetapkan.

5. Pengayaan

Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut:

a. Siwa yang mencapai nilai diberikan materi masih dalam


cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
b. Siwa yang mencapai nilai diberikan materi melebihi cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

Lampiran:

Mengkritisi Teks Anekdot dari Aspek Makna Tersirat

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:

1. mendata pokok-pokok isi anekdot; 2. mengidentifikasi penyebab kelucuan anekdot.

Dalam kehidupan sehari-hari kita seringkali mendengar atau membaca cerita lucu. Cerita lucu
tersebut bisa jadi hanya merupakan cerita rekaan, tetapi banyak juga yang didasarkan atas
kejadian nyata. Ada cerita lucu yang dibuat benar-benar untuk tujuan menghibur, tetapi ada juga
yang digunakan untuk tujuan lainnya.

Salah satu cerita lucu yang banyak beredar di masyarakat adalah anekdot. Anekdot digunakan
untuk menyampaikan kritik, tetapi tidak dengan cara yang kasar dan menyakiti. Anekdot ialah
cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan. Anekdot mengangkat cerita tentang
orang penting (tokoh masyarakat) atau terkenal berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Kejadian
nyata ini kemudian dijadikan dasar cerita lucu dengan menambahkan unsur rekaan. Seringkali,
partisipan (pelaku cerita), tempat kejadian, dan waktu peristiwa dalam anekdot tersebut
merupakan hasil rekaan. Meskipun demikian, ada juga anekdot yang tidak berasal dari kejadian
nyata.

Lampiran:

Cara Keledai Membaca Buku

Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin
menerimanya dengan senang hati. Namun, Timur Lenk memberi syarat, agar Nasrudin mengajari
terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak
sekarang kepada Nasrudin.

Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu ia memikirkan apa
yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima
hadiah, namun jika tidak maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.

Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke
sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada
keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut, dan membuka
sampulnya.

Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian Si Keledai mulai
membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman
terakhir. Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi
bukunya.

“Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya”, kata Nasrudin. Timur
Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah
kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban “Bagaimana cara mengajari keledai membaca?”

Nasrudin berkisah, “Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip


buku. Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik
halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalau tidak ditemukan biji gandumnya ia harus membalik
halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik - balik halaman
buku itu”.

Lampiran:

Dosen yang juga menjadi Pejabat

Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahapeserta didik sedang berbincang-bincang.
Tono : “Saya heran dengan dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.”

Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.”

Tono : “Ya, Udin tahu sebabnya.”

Udin : “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.”

Tono : “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.”

Udin : “Loh, apa hubungannya.”

Tono : “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”

Udin : “???”

Sumber: http://radiosuaradogiyafm.blogspot.co.id dengan penyesuaian

Balasan dari Tukang sayur

Membalas kentang suratmu itu

Brokoli-brokoli sudah kubilang

Jangan tiap dateng rambutmu selalu kucaiJagungmu tak pernah dicukur


Disuruh dateng malem minggueh nongolnya hari labu

Ditambah kondisi keuanganmu makin hari makin pare

Kalo mau nelpon aku aja mesti ke wortel

Terus terong ajacintaku padamu sudah lama tomat

Jangan kangkung aku lagiaku mau hidup seledriCabe dech.Dari : Sayurati

(Dikutip dari https://plus.google.com)

Boyolali, 2 Juli 2018

Mengetahui

Kepala SMA Negeri 2 Boyolali Guru Mata Pelajaran

Suyanta, S.Pd., M.Pd. Muh Zuhri, S.Pd., M.Pd.

NIP 1996505041989031014 NIP 197207081998011001

Anda mungkin juga menyukai