Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA LINGKUNGAN

PENETAPAN KADAR KARBON ( C ) ORGANIK PADA TANAH

Disusun oleh:

Aifah Rahmadani Azallia (P27833322001)


Khoirina Zahro (P27833322019)
Salsabila Putri Hendratno (P27833322031)
Tiara Savina Devi (P27833322035)

Dosen Pembimbing:

Demes Nurmayanti, ST,

M.Kes
Dr. Ir. Iva Rustanti Eri Wardoyo,
MT Ajeng Zahra K, S.Tr.Kes

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


SURABAYA
JURUSAN KESEHATAN
LINGKUNGAN TAHUN AKADEMIK
2022-2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Dasar Teori


Karbon organik juga merupakan bahan organik yang terkandung didalam maupun
pada permukaan tanah yang berasal dari senyawa karbon dialam, dan semua jenis
senyawa organik yang terdapat didalam tanah, termasuk serasah, fraksi bahan organik
ringan, biomassa mikroorganisme, bahan organik terlarut didalam air, dan bahan organik
yang stabil atau humus.
Kandungan organik tanah diukur berdasarkan kandungan C-Organik. Kandungan
karbon (C) bahan organik bervariasi antara 45% sampai 60% dengan presentase C-
organik dikalikan dengan faktor 1,724. Nilai C-organik dipengarui oleh beberapa faktor,
salah satunya adalah kedalaman tanah. Nilai C-organik pada kedalaman tanah yang
semakin tinggi akan diperoleh nilai C-organik yang rendah. Kondisi tersebut disebabkan
oleh kebiasaan petani yang memberikan bahan organik dan serasah pada permukaan
tanah sehingga bahan organik tersebut mengalami pengumpulan pada bagian atas tanah
dan sebagian mengalami pelindihan ke lapisan yang lebih dalam. Nilai C-organik pada
bagian tanah top-soil menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan lapisan subsoil dan
didalamnya.

Kriteria Nilai Kandungan C-organik Tanah


1.2 Tujuan
Untuk mengetahui cara penentuan Karbon ( C ) organic pada sampel tanah
BAB II
PROSEDUR KERJA
2.1 Tahap Pengambilan Sampel Tanah
2.1.1 Alat dan Bahan
1. Sekop
2. Roll meter
3. Thermometer
4. Hygrometer
5. Kertas pH
6. Alkohol
7. Tisu
8. Cool box
9. Ayakan mesh 80
10. Plastik
11. Label

2.1.2. Cara Kerja


1. Tentukan tempat yang akan dilakukan pengambilan sampel tanah. Biasanya tanah
yang akan diuji ialah tanah yang erat dengan kontaminasi, seperti tanah
peternakan.
2. Tentukan luas tanah yang akan dilakukan pengambilan sampel tanah. Lalu petak
tanah seperti berikut:
1 2 3
4  6
6 7 8
3. Tarik garis diagonal pada ujung-ujung luas tanah yang telah ditentukan.
Kemudian amati titik temu kedua garis. Titik temu garis tersebut adalah titik
tanah yang akan diambil
1 2 3
4  6
6 7 8
4. gali tanah sedalam 20cm menggunakan sekop, dan ambil tanah sebanyak
500gram. Lalu letakkan pada plastik yang sudah di steril
5. Lakukan uji parameter meliputi: Kelembapan, pH, suhu, warna tanah, bau tanah.
6. Tanah yang sudah berada di plastik kemudian diberi label
7. Keringkan tanah
8. Saring tanah menggunakan ayakan mesh 80
9. Tanah yang sudah di saring kemudian dibawa ke laboratorium untuk dilakukan
uji penetapan kadar karbon ( c ) organik pada tanah
2.1.3 Karakteristik Sampel
1) Lokasi pengambilan sampel: Peternakan ayam Pasar Keputran Surabaya
2) Tanggal pengambilan: Selasa, 21 Maret 2023
3) Waktu pengambilan: 10.15
4) Ph: 6
5) Suhu: 32ᴼC
6) Kelembapan: 53%
7) Warna tanah: coklat
8) Bau tanah: tidak sedap

2.2 Tahap Penetapan Kadar Karbon ( C ) Organik Pada Tanah


2.2.1 Alat dan Bahan
1) Buret
2) Pipet gondok
3) Labu Erlenmeyer
4) Labu Volume
5) Corong
6) K2Cr2O7
7) H2SO4
8) Ferro Ammonium Sulfat
9) Indicator Ferroin
10) Handscoon
11) Kertas saring
12) Kertas timbang

2.2.2 Cara Kerja


A. Blanko
1) Timbang 1gram tanah
2) Masukkan ke gelas beaker lalu tambahkan aquades 200ml,
homogenkan
3) Saring menggunakan corong dan kertas saring sebanyak 50ml
4) Tambahkan 3tetes Indicator Ferroin
5) Kemudian titrasi dengan Ferro Amonium Sulfat hingga berwarna
merah bata.
6) Amati skala yang ada pada buret.
B. Contoh
1) Timbang 1gram tanah
2) Masukkan ke gelas beaker lalu tambahkan aquades 200ml,
homogenkan
3) Tambahkan K2Cr2O7 sebanyak 10ml
4) Tambahkan H2SO4 sebanyak 20ml
5) Homogenkan, kemudian di saring sebanyak 50ml
6) Tambahkan 3 tetes indicator Ferroin
7) Titrasi dengan Ferro Amonium Sulfat hingga berwarna oren.
8) Amati skala yang ada pada buret.
9) Lakukan perhitungan
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil dan Pembahasan


 Perhitungan % total carbon:

% C = 𝑉1−𝑉2 x N x 0.39
𝑆

Keterangan: V1= Hasil titrasi blanko


V2= Hasil titrasi contoh
S= Bobot contoh kering
N= Normalitas FAS/FeSO4
0,39= 3 x 10-3 x 100% x 1,3 (3= bobot ekivalen karbon)

 Perhitungan % total carbon:

% C = 𝑉1−𝑉2 x N x 0.39
𝑆

% C = 12,56−7,5 x 0,5 x 0.39


𝑆

% C = 5,06 x 0,5 x 0.39


𝑆

%C= 1,012 x 0,5 x 0,39


% C = 0, 19734
Dari hasil perhitungan di peroleh angka 0,19734 dimana angka tersebut masuk dalam
kategori sangat rendah karena <1% C organic pada tanah. Rendah tingginya % C organic
pada tanah dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kedalaman tanah dimana
semakin dalam lapisan tanah maka semakin sedikit bahan organiknya, kemudian
pengaruh iklim dimana suhu yang semakin rendah dan curah hujan yang intesitasnya
cukup maka semakin banyak bahan organik pada tanah. Tekstur tanahpun dapat
mempengaruhi bahan organik yang dikandung dalam tanah dimana tanah yang lebih
banyak mengandung liat maka tingkat terjadinya oksidasi semakin rendah sehingga
keberadaan bahan organik didalam tanah dapat dipertahankan dengan baik dan tidak
cepat habis. Kemudian pada tanah yang memiliki drainase baik maka akan semakin
mudah bahan organik dalam tanah dapat larut.

3.2 Kesimpulan
Hasil penetapan kadar karbon ( c ) organik pada tanah diperoleh hasil akhir 0.19734 atau
<1% C. Maka kadar (C) organic pada tanah masuk dalam kategori sangat rendah.
3.3 Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai