Anda di halaman 1dari 22

KESELAMATAN

KEBAKARAN BANGUNAN
GEDUNG

Disampaikan oleh :
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan
Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta
PROFIL
Edi Parwoko. ST., MA.
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan
Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta
Kepala Seksi Pencegahan Kebakaran
E-mail : ediparwoko@gmail.com
0812 9394 9296
KASUS KEBAKARAN
KASUS KEBAKARAN

TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran terjadi di Gedung Neo Soho yang terletak di gedung Central Park, Jalan
Letjen. S. Parman Kav. 28, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Kabar tersebut pertama kali tersiar melalui
akun Twitter TMC Polda Metro Jaya yang mengabarkan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 21.15 WIB.
"Kebakaran terjadi di lantai 6-12 Gedung Neo Soho, Tanjung Duren, Grogol," seperti dikutip dari akun
Twitter @TMCPoldaMetro pada Rabu, 9 November 2016.
KASUS KEBAKARAN

Jakarta, CNN Indonesia -- Gedung K Link di Jalan


Gatot Subroto, Jakarta terbakar, Sabtu (15/7) pagi. Api
terlihat berkobar hebat dan asap hitam membumbung
tinggi.
Api dan asap bisa terlihat pengendara yang melintas di
Jalan Gatot Subroto.

Pantauan CNN Indonesia, kebakaran melanda di


bagian tengah gedung. Dari informasi yang diperoleh,
kebakaran terjadi di lantai 7.

sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230715
103743-20-973789/gedung-k-link-tower-jakarta-
terbakar-asap-hitam-membumbung-tinggi.
2500

2000

1500

1000

500

0
2019 2020 2021 2022 Okt
2023
Total 2119 1495
Sumber : Command Center DAMKAR DKI
1536 1694 1948 Sumber : Command Center DAMKAR DKI
Wilayah Objek Bencana / Pokok benda yang terbakar
No. Bulan Frek.

JP JU JB JS JT BP BUP BI KD ILG TB LPK S LN


1 Januari 142 17 23 29 38 35 45 29 6 13 28 2 3 8 8
2 Pebruari 101 11 18 29 24 19 21 20 5 8 31 0 1 5 10
3 Maret 138 12 23 26 45 32 44 29 2 10 40 2 1 4 6
4 April 150 28 18 32 35 37 65 22 2 7 29 4 5 6 10
5 Mei 155 12 Keterangan
38 38: 39JP : 28 49
Jakarta Pusat 28 5 BP9 : 35
Bangunan 11
Perumahan 0 13 5
6 Juni 162 22 29 31 35JU : 45 56
Jakarta Utara 28 0 14
BUP : 38
Bangunan 6
Umum 1 Perdagangan
dan 7 12
7 Juli 185 22 25 35 51JB : 52 61
Jakarta Barat 25 2 BI 9 : 41
Bangunan 12
Industri 2 19 14
8 Agustus JP
Keterangan :
243 27
: Jakarta Pusat
50 55 64 : 47
BPJS : Bangunan
57
Jakarta Selatan
Perumahan
36 0 KD11 : 34
Kendaraan 38 5 47 15
9 SeptemberJU 313
: Jakarta 34
Utara 53 66 66JT : Bangunan
BUP : 94 74
Jakarta Timur
Umum dan 35 Perdagangan
5 10
ILG : 35 Luar
Instalasi 50Gedung9 71 24
10 Oktober JB 359
: Jakarta 33
Barat 54 63 82 : Bangunan
BI 116 46
Industri 23 1 TB10 : 65
Tumbuhan 63 9 60 34
a Pusat BP :JS : Jakarta
Bangunan Selatan
Perumahan KD : Kendaraan LPK : Lapak
a Utara
1948 BUP :JT : Jakarta
Bangunan UmumTimur
dan Perdagangan ILG : Instalasi Luar Gedung S : Sampah
Sumber : Command Center DAMKAR DKI TB : Tumbuhan LN : Lain - lain
KERUGIAN

Taksiran Kerugian akibat Kebakaran DKI


Jakarta
Tahun 2022 Rp. 245.113.680.000
Tahun. 2023 sept Rp. 237.149.630.000
Sumber : Command Center DAMKAR DKI
EXECUTIVE SUMMARY

 Potensi Ancaman Bahaya


Kebakaran di perkotaan akan terus
meningkat sejalan dengan
pertumbuhan pembangunan.

 Ancaman bahaya kebakaran tersebut akan


berubah menjadi bencana bilamana tidak
dikendalikan sejak dini mulai dari tahap
perancangan, perencanaan sampai pada tahap
penggunaannya.
EXECUTIVE SUMMARY

 Dinas Penanggulangan Kebakaran dan


Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta berperan
melakukan pengendalian bahaya kebakaran pada
setiap tahap perancangan, perencanaan maupun
pelaksanaan pembangunan serta penggunaan
bangunan baru dan pemanfaatan bangunan
eksisting.
 Pelanggaran terhadap Perda Nomor 8 Tahun 2008
tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Bahaya Kebakaran akan dikenakan tindakan oleh
PPNS berupa sanksi tegas dari peringatan tertulis
s.d proses pengadilan .
PERMASALAHAN KEBAKARAN PADA
BANGUNAN BERTINGKAT

Aspek-aspek yg perlu mendapat perhatian:


a. Aspek Keselamatan Kebakaran gedung
 Akses ke Bangunan Gedung
 Sarana Penyelamatan Jiwa
 Kinerja Proteksi Kebakaran
 Manajemen Gedung
b. Perubahan Fungsi pada Saat Penggunaan Bangunan
 Perubahan konfigurasi ruangan dan permasalahan arsitektur lainnya  efektivitas
proteksi aktif dan pasif turun
 Perubahan fungsi/peruntukan bangunan  Potensi Ancaman Bahaya Kebakaran
Semakin Tinggi
 Penyewa bangunan dgn alasan sekuritas merubah sistim Sarana Keselamatan Jiwa
existing  Safety v.s. Security
 Faktor Pemilihan design berubah dari perancanaan  Pemilihan design yang lebih
PERMASALAHAN KEBAKARAN PADA
BANGUNAN BERTINGKAT

c. Masalah House Keeping


Pada bangunan yang multi ownership masing-masing pemilik
saling melempar tanggung jawab pemeliharaan, akibatnya:
 Terhambatnya sarana jalan keluar, tangga kebakaran dengan
sejumlah peralatan perkantoran
 Tidak berfungsinya proteksi kebakaran karena tidak dilaksanakannya
preventive maintenance
 Masih sangat kurangnya kesadaran pemilik/pengelola/penyewa
untuk membentuk organisasi khusus penanggulangan kebakaran
(MKKG / Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung)
13

PERSYARATAN KEANDALAN
BANGUNAN GEDUNG
UU BG 28/2002

Kemampuan bangunan gedung dalam mencegah dan


KESELAMATAN menanggulangi bahaya kebakaran dan bahaya petir

Meliputi persyaratan sistem penghawaan, pencahayaan,


KESEHATAN sanitasi, dan penggunaan bahan bangunan gedung

KENYAMANAN meliputi kenyamanan ruang gerak dan hubungan


antarruang, kondisi udara dalam ruang, pandangan,
serta tingkat getaran dan tingkat kebisingan

KEMUDAHAN meliputi kemudahan hubungan ke, dari, dan di dalam


bangunan gedung, serta kelengkapan prasarana dan
sarana dalam pemanfaatan bangunan gedung
PERAN DINAS GULKARMAT

1. Tahap Rancangan / Perencanaan


2. Tahap Pembagunan/ Konstruksi
3. Tahap Penggunaan
4. Tahap Pemanfaatan
1. TAHAP RANCANGAN/
PERENCANAAN

• Keanggotaan pada tim penasehat


bangunan gedung
• Memberikan masukan dan saran teknis
terhadap rancangan sistem proteksi
kebakaran dan sarana penyelamatan jiwa
bangunan gedung
2. TAHAP PEMBANGUNAN/
KONSTRUKSI

 Pengawasan terhadap pelaksanaan


pembangunan gedung dalam masa
konstruksi

 Memastikan kecocokan antara gambar


rencana bangunan gedung dengan
realisasi pelaksanaan pembangunan di
lapangan
3. TAHAP PENGGUNAAN

• Melakukan pemeriksaan kinerja sistem proteksi


kebakaran pada bangunan gedung
• Melakukan pemeriksaan kesesuaian sarana
penyelamatan jiwa dengan standar teknis dan
peraturan keselamatan kebakaran
• Memberikan Rekomendasi Keselamatan Kebakaran
bangunan gedung dalam rangka SLF-1.
• Merekomendasikan penangguhan SLF-1 terhadap
bangunan yang belum memenuhi persyaratan
keselamatan kebakaran
4. TAHAP PEMANFAATAN

• Melakukan pemeriksaan berkala terhadap kelaikan sistem


proteksi kebakaran, sarana penyelamatan jiwa dan
manajemen keselamatan kebakaran gedung.
• Mengeluarkan Rekomendasi Sertifikat keselamatan
kebakaran terhadap bangunan gedung yang memenuhi
syarat keselamatan kebakaran
• Mengeluarkan Surat Peringatan terhadap bangunan
gedung yang tidak memenuhi syarat keselamatan
kebakaran
PENGAWASAN

• Melakukan Pengawasan dan Pembinan pada


bangunan Gedung yang belum memenuhi
Persyaratan Keselamatan Kebakaran
• Memberikan Peringatan dan Penindakan pada
bangunan yang belum memenuhi Persyaratan
Keselamatan Kebakaran
• Melakukan penegakan hukum terhadap
bangunan gedung yang tidak melaksanakan
perbaikan setelah diberikan peringatan
LEGAL ASPECT

UNDANG-UNDANG •
Uu No.28 Tahun 2002
UU No. 1 Tahun 1970

• PP 16/2021 Peraturan pelaksanaan UU 28/2002


• Permen PU 20/2009
PERATURAN TEKNIS • Permen PU 26/2008
• Permen PU 25/2007
• Permen PUPR 19/2018
• Perda dan PerGub DKI Jakarta

STANDAR
• SNI
• PUIL
• NFPA

MANUAL/PEDOMAN • SOP /NSPM


• JUKNIS

Anda mungkin juga menyukai