Anda di halaman 1dari 1

3.

Kajian Ontologis

Ontologi adalah ilmu yang mempelajari hakikat sesuatu yang ada atau hakikat dari segala
sesuatu yang ada. Sedangkan Bidang Kajian Ontologi mengkaji segala sesuatu yang ada yaitu ada
individu, ada umum, ada terbatas, ada tidak terbatas, ada universal dan ada yang bersifat mutlak.
Sehingga dapat mengetahui nilai-nilai penting yang terdalam dari yang ada. Jika dilihat dari manfaat
mempelajari filsafat itu sendiri maka filsafat akan mengajarkan tentang hakikat alam semesta.
Filsafat terbagi atas cabang-cabang yang lebih terperinci. Salah satunya adalah kajian metafisika.

Dan Aliran-aliran ontologi itu sendiri adalah bagian metafisika umum, yang membahas
segala sesuatu yang ada secara menyeluruh yang mengkaji persoalan seperti hubungan akal dengan
benda, hakikat perubahan, pengertian tentang kebebasan dan lainnya. Sehingga timbul aliran-aliran
dalam pandangan-pandangan pokok pemikiran, seperti Monoisme, Dualisme, Prularisme, Nikhilisme
dan Agnotisisme.

Sedangkan Asumsi Ontologis Ilmu adalah Pendapat yang telah didukung oleh beberapa teori dan
fakta yang dapat dibuktikan secara rasional. Berkaitan dengan pengkajian konsep-konsep dan
pengandaian-pengandaian. Asumsi Ontologis Ilmu adalah hal yang mendasar yang harus ada dalam
ontologi suatu ilmu pengetahuan.

Secara ontologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk
mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Menurut Notonagoro hakikat dasar ontologis
Pancasila adalah manusia,karena manusia merupakan subjek hukum pokok dari sila-sila Pancasila.

Dengan demikian, secara ontologis hakikat dasar keberadaan dari sila Pancasila adalah
manusia.Manusia sebagai pendukung pokok sila-sila Pancasila secara ontol memiliki hal-hal yang
mutlak, yaitu terdiri atas susunan kodrat, raga dan jiwa, jasmani dan rohani. Selain itu, sebagai
makhluk individu dan sosial, serta kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi dan sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, secara hierarkis sila pertama Ketuhanan \ Maha Esa
mendasari dan menjiwai keempat sila-sila Pancasila.

Selanjutnya, Pancasila sebagai dasar filsafat negara Rcpublik Indonesia memiliki susunan
lima sila yang merupakan suatu persatuan dan kesatuan.Konsekuensinya,aspek dan
penyelenggaraan negara diliputi oleh nilai-nilai Pancasila . Hal ini berarti bahwa dalam setiap aspek
penyelenggaraan negara harus dijabarkan dan bersumberkan pada nilai-nilai Pancasila, seperti
bentuk negara, sifat negara, tujuan negara, tugas/kewajiban negara dan warga negara, sistem
hukum negara, moral negara, serta segala aspek penyelenggaraan negara lainnya.

Anda mungkin juga menyukai