979 2
KEMENTERIAN
KESEHATAN Ind
REPUBLIK
INDONESIA
Peta Jalan
Eliminasi
Infeksi Menular Seksual
I
Indonesia
R
2021-2030
S
KE
EN
M
KE
Peta Jalan
Eliminasi
Infeksi Menular Seksual
I
Indonesia
R
2021-2030
S
KE
EN
M
KE
Kementerian Kesehatan RI
KEMENTERIAN Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
KESEHATAN
REPUBLIK Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung
INDONESIA Jakarta, 2021
Penasehat:
dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid (Direktur P2PML)
Penanggung Jawab:
dr. Ratna Budi Hapsari, MKM
Diterbitkan Oleh :
I
Kementerian Kesehatan RI
R
Editor
dr. Nurhalina Afriana,M.Epid
dr. Tiara Mahatmi Nisa, MS
S
KE
Kontributor
Rudy E. Hutagalung
KSIMSI
dr. Trijoko Yudopuspito
Dr. dr. Wresti Indriatmi,
dr. Hariadi Wisnu Wardana
SpKK(K), M.Epid
dr. Hanny Nilasari, SpKK (K)
Substansi di lingkungan Kementerian dr.Yudo Irawan, Sp KK
Kesehatan
dr. Rima Damayanti, M.Kes
(SubstansiProgram Kesehatan
Maternal dan Neonatal)
Yusuf,Neonatal)
dan
Maternal
Muhammad
dan Pelayanan
RS
Pemantauan
Yusuf
Komunitas
LSM
Keperawatan
Christin
Wahyuni
Muhammad Afrian
HimawanBandung
WangiRito
Hermawan
S
Susilo
EN
Benni Sharma
Ratna
Muhamad
Sam
hasmana
putra
Husen (Kios Nusantara)
(Gaya
Atmajaya)
(Kios
Atmajaya)
Indra
Caesar
Widiani
Safarina
Arsyi
(Aliansi
Remaja
Ahmad
Fikar
Mernutar
ElrninasiI
Kesetiatan
Substansi (Linkages) (Spiritia)
(Spiritia) (OPSI)(OPSI)
M Slamet
(CIMSA) Reynald (YKPDS)
Kernenteian
dr.
Andi
KE Jalan
Peta
iii
Republik
Indonesia caralain
MKM RI.2021
dengan
dan
Selatan Jenderal
Skep, rekaman 2021-2030
Kesehatan -
Dinkes
Kabupaten
Mimika dan VIRUS
Kesehatan
Pramono
dr.
Rathia
Martha,
Selatan) Selatan)
Ayuningtyas
Jakarta)(Sudin
(Dinkes
DKI Jakarta (Sudin
Jakarta
Dinkes
Provinsi
Bali
I
Sulawesi bentuk
fotocopy Direktorat
IMMUNODEFICIENCY lndonesia
Kementerian Aji
Ningsih Provinsi
R dalam
termasuk
seluruhnya
RI
RI.
Kesehatan
Seksual
Kementerian
Penyakit
DISEASES Seksual
Rahmat Menular
ns.Afria Dinkes
S elektronik
Undang-Undang
Kesehatan
Pengendalian
PROGRAMS
GOVERNMENT
II.
2021-2030.-Jakarta:
CONTROL
PREVENTION
AND
TRANSMITTED
Menular
dr.
KE
atau
sebagian
maupun
ini mekanis
Kementerian
Kesehatan
RI
penerbit.
HUMAN
infeksl
Eliminasl
Diterbitkan
Oleh:
EN
olehbuku
dilindungi
dari
memperbanyak
secara
tertulis
baik
Terbitan.
Dalam
Jalan
Indonesia.
Peta
Indonesia
I.
Judul
1.
SEXUALLY
II.
Jalan
Peta
GWL
INA Cipta juga,
seijin
Katalog
M
616.9792
KE
tanpa
IPPI Dilarang
apapun Ind
Hak
lain
Indonesia
Kementerian Kesehatan Rpublik
KataPengantar
(IMS) ini untuk
Penyusunan Peta Jalan Program Infeksi Menular Seksual
jalan ini
memberikan panduan dalam implementasi program. Panduan Petamencapai
dikembangkan untuk membuat penyusunan strategidan rencana dalam
sifilis dan vaksinasi
tujuan mengakhiri IMS termasuk sifilis, gonorea, kongenital
HPV pada tahun 2030.
Laporan Pengkajian Program HIV dan IMS tahun 2020 menemukan bahwa
Indonesia telah mencapai beberapa kemajuan dalam memperkuat pencegahan
I
dan manajemen IMS, tetapi upaya-upaya ini perlu dipercepat. Kajian tersebut
R
merekomendasikan agar pencegahan IMS tetap memprioritaskan populasi kunci
termasuk WPS, LSL, Waria, Penasun, dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP),
pelanggan pekerja seks, serta pasangan populasi kunci, sambil jugameningkatkan
S
akses layanan IMS bagi seluruh masyarakat umum, baik melalui fasyankes
pemerintah, swasta, dan memastikan data yang berkualitas untuk mernberikan
KE
arahan dalam perencanaan program.
Semoga Peta jalan ini dapat digunakan untuk advokasi meningkatkan kewaspadaan
serta pendanaan respons IMS di Indonesia dan aktivitas untuk mencapai tujuan:
EN
Direktur P2PML,
Treatment
IMS
17 15 13 4 21 20 19 16 12 12 2 2
WPS WHO Waria TPPA TPHA STBP SITE SIHA RPR PUG PRP Ponci Penasun
PID LSL S GUD
KSIMFasyankes CoEEMTCT ANC
Istilah/Singkatan
Daftar
:Transpuan
Organization
:World
:WanitaHealth
Pekerja
Seks :Treponenma
Pallidum HIV-AIDS
Informasi
:Sistem
:Syphilis
Particle Terpadu :Penyakit
Plasma
Reagin
:Rapid Panggul
Radang
:Penyakit
Genital
Ulkus :Lelaki
Lelaki
Seks
:Sifilis
:Kongenital
: NAPZA :Genital
:Infeksi:Fasilitas
Menular
SeksualPelayanan:Center:Antenatal
of Care
:Elimination
UlcerExcellence
Kesehatan
:Treponema:Survei Populasi Pelvic
Kunci:Pengguna
Inflammatory
Interventions
KE
Pallidum Disease of
M Biologisdan Mother
Peta
Jalan DiseaseSuntik
Hemagglutination Towards to
Eliminasi Child
Agglutination
EN
Assay Perilaku Transmission
Infeksi
Elimination
Menular
Kementerian
Kesehatan
Republik
KE
Seksual
Indonesia
S
021-2030
R
I Indonesia
VII
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ringkasan Eksekutif
Infeksi menular seksual (IMS) masih menjadi masalah kesehatan
Prevalensi
masyarakat yang serius di Indonesia. Data menunjukkan prevalensi
IMS yang sangat tinggi pada populasi kunci dan populasi jembatan
sifilis pada (bridging population) laki-laki, sementara itu data dari skrining sißl:
populasi kunci pada ibu hamil menunjukkan angka positifsekitar 1% pada tahun
2019. Hasil pemodelan beban dan tren IMS di Indonesia tahun
5-15 kali 2020, memperkirakan prevalensi siflis pada populasi kunci 5-15
kali lebih tinggi dibandingkan pada populasi umum, sementara
lebih tinggi prevalensigonore dan klamidia 20-30 kali lebih tinggi.
dibandingkan
I
pada populasi Kementerian Kesehatan menyusun peta jalan untuk memberikan
R
panduan strategi dan intervensi kunci guna mencapai target
umum, eliminasi IMS pada tahun 2030. Diskusi dengan mitra dan
sementara pemanfaat program dilaksanakan dan informasi kualitatif tentang
prevalensi gonore
dan klamidia S
kesenjangan dalam pencegahan IMS, skrining, pengobatan dan
informasi strategis di Indonesia diidentifikasi serta menjadi dasar
KE
untuk menetapkan strategidan target peta jalan.
20-30 kali Target eliminasi IMS Indonesia sejalan dengan target eliminasi
lebih tinggi global pada tahun 2030, yaitu:
EN
I berkualitas serta
untuk
pada
tatalaksana
yang
prioritas
di lebih untuk kunci
dan
Penurunan
target
dapat Indonesia
dalam
populasi.
pasangan
penularan
R yang
atas,
di
ditetapkan
terapi
fasyankes
dengan
IMS/HIV
dalam
yang kunci
memiliki
pengobatan,
merupakan
ada
populasi hidup ini,
yang
cukup.
menunjukkan
pencapaian
jalan
Seksual
ke eliminasi
target
di semua S di HIV populasi tantangan-tantangan
kualitas
digunakan akses data dan epidemiologi
tinggi pada peta Menular
kunci, proporsi basic/standar
diselaraskan beban yang
KE
hamil,
skrining
yaitu: Memastikan
untuk Mengurangi Memastikan inimencapaitarget jalan danbaik meningkatkan
inidalam Infeksi
populasi
lebih penjangkau
dengan skrining daya dalam
2030, respons. strategi ibu peta hal
yang tinggi layanan Eliminasi
danpeningkatan situasi
mampu yang sumber di lain,didirincikan
EN
strategi
tahun ketiga kunci AMR.monitoring
dan juga dalam signifikan
dan HIVdaerahantarapencegahan, negara Jalan
layanan mengatasi
pemberian
IMS
dapat ini mencerminkan
Komprehensif
beban di danakan
Pendekatan untuk populasitarget di aktivitas di yang
Peta
eliminasi agar jalan kolaborasi
intervensi Kemajuan
kuatmortalitas
dilakukan
proporsi M seperti
Target serta Peta dengan upaya Untuk
2030 pada untukumum. yang
dan
KE
Kerertetiar Ktrtyat ars ligad eit
I
R
S
KE
EN
M
KE
KE
Belakang
Latar1.1
Peta
sindrom
Surveilans
(Gambar
layananvagina menunjukkan
menjangkaumasyarakat,
IMS kunci kesehatan
PENDAHULUAN
IMS menunjukkan
menunjukkan kesehatan
laki,kunci Infeksi
M
Jalan yang
melaporkan belum sementara
(ponci)
Eliminasi
lMS
menunjukkan menular
1). IMS, IMS tidak (fasyankes)
menurun, masyarakat
dan
angka prevalensi
EN
Penurunan dansebagian terutama dilaporkan
di bahwa itu
Infeksi menghakimi,
Indonesia adanya populasi seksual
baru positif data
Menular atjumlah
jumlah besar oleh dengan
layanan Kementerian
au dilaporkan rutin
hambatan dari IMS yang
KE
tidak laki-laki. jembatan
sekitar
Seksual terutama
populasi yang ((MS)
perempuan dan lengkap oleh skrining
perempuan IMS serius
S
Indonesia
dilaporkan. oleh skrining 1% sangat masih Kesehatan
untukKaum banyak
berdasarkankunci tetap pada(bridging
sekitar tetapi sifilis R
mengakses muda tinggi di
2021-2030 sifilis menjadi Republik
yangdengan atau digunakan fasilitas
tahun Indonesia.
population)
pada I
20% dan data pada
duh yang 2019. Indonesia
mengakses pelaporan ibu ibupopulasi
layanan populasi yang
layanan layanan masalah
tubuh hamil.belum oleh ada hamil laki Data
Indonesia
Kementerian Kesehatan Republik
2016-2018
Gambar 1. Kasus Sindrom IMS yang Dilaporkan,
60000
a5000
L
2(0000
15000
Vaginal Discharge Urethral Discharge Rectal Discharge Genital Ulcer DGenita Wats
I
R
Data skrining sifilis antenatal tahun 2019 menunjukkan prevalensi sifilis sebesar 1% pada
S
ibu hamil, dengan cakupan skrining hanya sekitar sepuluh persen. Surveiprevalensi IMS
terhadap 661 ibu hamil dari4 kota pada tahun 2016-2017 menunjukkan prevalensiklamidia
KE
4,7%, gonore 0,4%, dan trikomonas antara 0,6-9,5%.
14 9.6 9.9
12
10
KE
6 2.1
1.1
14 20
06
29
11.4
13.9 &6
15
Survei Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP 2019) pada populasi kunci
prevalensi klamidia, gonore dan sifilis masing-masing sebesar 31,1%, 11,4% danmelaporkan
wanita pekerja seksdan 27,1%, 17,8%, dan 9,6% pada LelakiSeks Lelaki (LSL) 1,4% pada
Angka ini dua kali lebih tinggi dari ambang batas angka prevalensi yang (Gambar 2)
memulai Pengobatan Presumtif Berkala (PPB-PPT/Periodic Presumptivedianjurkan untuk
direkomendasikan oleh WHO. Treatment) yang
Hasil pemodelan beban dan tren IMS di Indonesia tahun 2020,
sifilis pada populasi kunci 5-15 kali lebih tinggidibandingkan pada memperkirakan prevalensi
populasi umum, sementara
prevalensigonore dan klamidia 20-30 kali lebih tinggi. Estimasi insiden gonore dan klamidia
menunjukkan bahwa, selain prevalensitinggi, infeksi berulangjuga sangat lazim terjadi pada
Wanita Pekerja Seks (WPS), LSL dan Waria.
Prevalensidan angka kejadian yang tinggi dengan reinfeksiyang
beban morbiditas dan mortalitas akibat IMS yang tinggi, yang sering juga mencerminkan
sebenarnya dapat dicegah
I
dengan pengobatan IMS yang efektif. Tabel 1 mengambarkan perkiraan kasus Penyakit
R
Radang Panggul/PRP (Pelvic Inflammatory Disease/PID), infertilitas dan sekuele lainnya pada
WPS dengan gonore dan klamidia yang tidak diobati. Hampir 300ribu infeksigonore dan
klamidia diperkirakan menyebabkan sekitar 24.000-46.000 kasus PRP pada WPS setiap
S
tahun. PRP menyebabkan infertilitas (sekitar 10.000-20.000
perempuan),
kematian ibuakibat infeksi pasca-aborsidan postpartum serta sepsis, dan risikopeningkatan
kehamilan
KE
ektopik 6-10 kali lebih tinggi. Komplikasi IMS yang serius juga mempengaruhi pekerja seks
priadan waria,pelanggan serta pasangan mereka meskipun hal ini lebih jarang, lebih ringan
dan lebih sulit untuk estimasi/perkiraannya.
EN
manifestasi klinis yang mengakibatkan disabilitas. Pada tahun 2020, diperkirakan terdapat
hampir 4.000 bayi dengan kongenital sifilis dengan manifestasi klinis.
KE
3.597 11.622
I
Infertilitas (estimasirendah - 1.332 4.303
R
jikasemua episode pertama)
Infertilitas (estimasi tinggi - 10.331 11.99 27.893
asumsi semua PRP episode 4.441
ketiga)
S 6-10x lebih tinggi
KE
Kehamilan ektopik setelah PRP
Klamidia setelah
aborsi tidak aman
Meningkat (estimasi
tidak diketahui
Infeksi/sepsis pasca-persalinan (risiko kematian ibu meningkat)
M
pasti)
Jaan
Eruas
KE
inteks M
Mersdar
Seksa
EN
ans
02i20g
KE
S
R
I
Bab
2.2 Tujuan2.1.
KE
Target
Indikator
TARGET
INDIKATOR
strategi
IMS Tujuan
TUJUAN, DAN
liminasi
Jalan
Peta M
kelahiran
Cakupanhidup
Menurunkan
Menurunkan global
Eliminasi
eliminasi
danumum
dan untuk
kongenital
vaksinasi intervensi Peta
IMS Target
EN
Infeksi
enular insiden
insiden Indonesia
pada Jalan
HPV
sifhlis
gonoresifilis tahun kunci IMS
Vernenterian
pada
KE
Seksual
-203o
onesia minimal untuk ini
hingga hingga
hingga 2030 tahun adalah S
90% mencapai Kesehatan
<50 90%adalah:
90% 2030.
memberikan
kasus
target
R Pepublik
per
100.000 eliminasi
panduan
I indonesia
7
Mempertahankan Mempertahankan
Penurunan
90% 90%
Penurunan
Pencapaian Pencapaian
2030 2030 2030
78 38 Waria 2030 155 243 6.1166.278
6.862
5 6 SLWarla
LSL
dan
menstabilkan
80%
Penurunan dan
menstabilkan
Penurunan
80%
Perluasan
2027 2027
9 12
I
156 76
WPS 2027
Perluasan
2027 2027
13.456
310 487 12.231 13.,725 WPS
o Populasi R Lelaki
Semua Populasi Lelaki
-Senwa
100.000 100.000
2024 dengan
cepat
Menurunkan
transmisi 2024 23 30 390 190
per
Semua
perempuan S ZU24
dengan
cepat
Menurunkan
2026 Penurunan
50%
transmisi 2024
per
775 1.21730.578
33.640
34.312 peremguan
2o21-2030
Penurunan
50% Insiden
2020
KE Gonore
Insiden
2020
Semua indonesia
Seksual
EN
2020Baseline 46 60 780 380 2020 1.5502.43361.155 68.623
67.279
Baseline
Indonesa Sifilis 2021
Menular
15 0
Eliminasi
Eliminasi Infeksi
Repubik Perempuan
(Total)
(Total)
kesehatan
Target Populasi
Laki-Laki
(Total)
Perempuan LSL+Waria Target
M Populasi
Laki-Laki
(Total)
Eliminasi
Kementenan2.2.1
WPS
2.2.2 KE WPS
LSL
Waria Jalan
Peta
8
2.2.4. 2.2.3.
TargetTarget Kongenital
Sifilis Populasi
Target
KE cakupan
Cakupan Eliminasi
vaksinasi
Vaksinasi Kongenital
Peta M 2020
Jalan 502
HPV
Eliminasi akan HPV Sifilis
Insiden
EN
Infeksi mengikuti
251
per 2024
Menular 100.000
Kementerian
target
KE
Seksual Kelahiran
program
Indonesia
S 100Hidup 2027 Kesehatan
vaksinasi
2021-2030
R Republik
I nasional. 2030 IndoneSta
50
KE
M
EN
KE
S
R
I
Bab
Pendekatan
Strategi
INTERVENSI
STRATEGI3.1.
DAN
dengan eliminasi
infeksi
mendapatkan
pasangan
kedapat
pasangannya. seksual.
transmisi
Pendekatan
pelanggannya.
pasangan
Memastikan populasi.
serta Memastikan
Mengurangi
penularanIMS semua
Pendekatan
KE 03
kemenularkan cepat
bayi Pelanggan IMS IMS
Peta
Jalan baru seksual
S
'KIMelompok strategi
melalui di data
M strategi
tahun
lndonesia akses
liminasi lahir dari seringkali 2030 yang
infeksi ini yang
mereka jaringan ke
EN
selama
pasangan jembatan' dibuat selaras
digunakan
Infeksi berkualitas layanan
ke dan
Menular kehamilan.
yangmenularkan
pelanggannya seksual dengan
regional dengan dengan
Kementerian
tetap lain. IMS di
KE
laki-laki untuk dalam
Seksual
kemudian dengan
Wanita mempertimbangkan cepat
yangstrategi
pekerja
Indonesia ini
(Gambar
memandu
respons. peta
S Kesehatan
berkualitas
berisiko juga yang banyaknya pada IMS jalan
seks
021-2030 dapat
menularkan lain yang IMS
3).
populasi
regional,
Indonesia
R Republik
menularkanrendah
menyebar
danpasangan
kemudian
tinggi
I Indonesia
dinamika yaitu:
yang IMS juga kunci, untuk untuk
11
memutus
Memastikan
untukkondom
pada efektif
IMS memandu
untu
berkwalitas untuk penggunaan
Penularan angi psangan
kunci,
populasi
penlaran
Mengur
pada
cepat
dengan
pelanggan
dan
yang
data
Memastikan efektif
orang. paling Klamidia
Gonore!
respons
Kongenital
pusat efektif bersam
Terapi
24.000 yang cara a
I Sihlis
Bayí di
semua memperkuat Klamidia
Dinamika IMS
paling
satu
IMS IMS
berdasarkan
35.000
Penasun R bagi
penularan carasalah pasangannya.
intervensi
berkualitas
Pengendalian
> skrining
Ponci
PPTpada
Gonorea
HPV
Scale
up
vaksin
dengan 2021-203
278.000
WPS 35.000
Waria
Umum
Populasi S
Perempuan
adalah
menghambat
mengapa
Strategi 5.000
LSL
KE (ponci)adalah
dan Upaya
IMSdan menjelaskan
konsisten kunci
layanan
kunci anak
4.
populasi
menurunkan Mernpertbaik
Targetinsiden
sebesar
manajemen
90%
IMS
kasus Terapi
pada
pasangan
Laki-Laki
Indonesia
Seksual
Indonesta
Republik
Pendekatan
4.700.000
Pelanggan
Umum
Populasi
Laki-laki
akses
ke IMS
semua
untuk
berkualitas
Memastikan
yang
Layanan
ke
efektifyang
akses
EN
akan populasi ke
ibu
juga
Gambar
daripada
Ini penularan
jaringan
kondom
Skrining
Ponci
Sifilis
Uikus
Kelaminterbesar
PengendallanPerncegahan
bagi
menberikanHIV
dampaktransnisi chancroid
> Skrining
Ponci
PPT
Menular
Infeksi
3.
populasi yang ini. IMS
memastikan M kongenital Eliminasi
Gambar penularan
pencegahan Sifilis
IMS dan
Kesehata
Kementenan
penggunaanmengurangi
Intervensikomersial
sambil rantai
dan
KE Skining
ANC
Jalan
Peta
12
laksana
untuk IMS/HIV danserta negara
danmempertimbangkan
nasional strategi
IMSkongenital),
klamidia dicegah
danefektif, 13
Notifikasi
pasangan/terapi
presumtif
Indonesta global kasus
berisiko dari Perluasan yang dengan
penjangkauan/program tes
jalan penularan Transmisi
IMS
Menurunkan alatnya
di tentang yang pasien pasangan
program dapat kegiatan tempat
(Pengobatan
pencegahan
strategi peta
manajemen efektif (Populasi
Kunci) lokasi-lokasi sifilis 2o21-2030
Indonesia
Republik siflis Skrining
IMS
triwulanan/Berkembang
ke ketika
skrining
(HPV).
Sifilis,
gonore,
kasus dari
mampu tujuan I yang memandu bagi
diterapi di prevalensinya
tinggi.
secara dan
gambaran data
Keschatan IMS, (termasuk Berkala) (POC)
dengan
dengan beban manajemen IMS untuk
pasangan.di presumtif PPB
Kementetan
dan
sejalan
jelas
dengan
daneliminasi
skrining, digunakan
memberikan
R
menurunkan
adalah Layanan
Menggunakan
pencegahan
untuk
yang
hamil kondom
+ Presumtif
Skrining
care
of tersedia Seksual
Indonesia,
pengendalian sifilis tinggi. Terapi
yang mencapai
IMS,
selaras
yang - papillomavirus
HPV
dengan
S dan
IMS ibu
point
Menular
KE
digunakan jalan kombinasi.
langkah dan
pencegahan Intervensi populasi
konteks 4
strategi alat
diagnostik.
perkembangan tripel fasyankes Infeksi
jelas peta disembuhkan
terbukti
Gambar lab
Untuk
upaya Semua
(Layanan/Dokter
Umum) + sindromik mengikuti
sindromik ANC,manajemen/terapi
untuk
skrining
Perluasan validasi Eliminasi
yangdengan
memberikan yang bahwa dalam berbagai untuk
untuk
EN
Prioritasuntuk (eliminasi)
sifilis semua
chancroid,
dan
human
dariregional.
Strategi meningkatkan Indonesia.
telah IMS
kasus
Manajemen layanan
klinisi
target diprioritaskan ke sederhana,
Berkembang Berkembang
ke Jalan
dapat di
pembelajaran menegaskan
disesuaikan yang dalam
IMS dengan swasta).
(termasuk
remaja Peta
dan mengikuti 2. sederhana. bagi
Intervensi
untuk
Indonesia. Tabel Layanan eliminasi. memperbaiki
neonatus.
Indonesia
di utama yang
dilakukan Mulai lab M Sensitisasi
dan
pengobatan Skrining
untuk IMS +
KE
dibuat yang Indonesiayang kunci
strategis, IMS
di
PrioritasIMS dan adalah
gonore,
klamidia,
ini WHO di diperkuat dapat IMS dengan
vaksin.
sebelumnya
jalan pencapaian strateginya.pengendalian
lima chancroid
dan Puskesmas
eliminasi informasi dari Layanan Layanan populasi
Program
regional juga skrining
Area Peta Bukti untuk IMS ANC kunci
akan lain
3.2,
danmempertimbangkan
untuk IMS/HIV
danserta
nasional MS kongenital),
strategi
negara dan dicegah
efektif, 13
presumtif berisiko
lokasi-iokasi
indonesia global kasus
jalan klamidia
penularan Transmisi
IMS
Menurunkan
dari Perluasan
penjangkauan/program tes
yang dengan
skrining
alatnya
laksana di
prograrn tentang yang
dapat pasien
kegiatan
pasangan tempat
strategi peta
pencegahan
manajernen efektif Kunci)
(Populasi sifilis (Pengobatan 2021-2o3o
Pepubi sifilis
gonore. pasangan/terapi triwulanan/
Skrining
IMS ketika
marnpu kasus
yang dari
tujuan I
dan
gambaran
secara bagiditerapi di tinggi.
prevalensinya
Vesenatan IMS, (termasuk datamemandu Berkala) (POC)
dengan
dengan IMS tndonesia
beban manajemen presumtif ke
Berkembang
dan dengan digunakan Sifilis.
daneliminasi
skrining, R untuk
pasangan.
Menggunakan
di
pencegahan yang PPB
adalah Layanan care
VE:rrenterian
sejalan mnemberikan(HP). Notifikasiuntuk hamil + Presumtif
jelas Indonesia,
pengendalian
menurunkan
sifilis kondom Skrining of tersediaSeksual
selaras S
HPV tinggi. Terapi point
mencapai
IMS, dengan IMS ibu
yang - virus dan Menular
digunakan yang
KE
jalan kombinasi. Intervensi
langkah dan
konteks pencegahan papilloma populasi
strategi
4 peta disembuhkan diagnostik.
alat
perkembangan tripel fasyankes lnfeksi
Untuk jelas
upaya
terbukti
Gambar Semua lab
Umum)
(Layanan/Dokter mengikuti
+ sindromik
Berkembang
ke
sindromik untuk
manajemen/terapi
yang yang dalam ANC,
skrining
Perluasanvalidasi untuk
untuk Elminasi
dengan
memberikan berbagai
EN
bahwa human Prioritasuntuk (eliminasi)
sifilis
Skrining semua
regional. telah
Strategidari meningkatkan
target
Indonesia.
diprioritaskan
IMS
sederhana, layanan
klinisi Jalan
ke
disesuaikan menegaskan dapat IMS dengan
kasus
Manajemen Berkembang di swasta).
(termasuk
pembelajaran
dan mengikuti
yang dan dalam 2. sederhana. bagi remaja Peta
Intervensilndonesia.
untuk yang
chancroid, Tabel Layanan eliminasi. memperbaiki
neonatus.
Indonesia
untuk
di
utama
dilakukan
yang IMS
pengobatan
Mulai lab M Sensitisasi
dan
kunci
KE
dibuatyang +
strategis,dari
Indonesia
Bukti
IMS klamidia,
Prioritasdi WHOdan diperkuat
di IMS adalah
ini IMS dapat vaksin.
dengan
pengendalianskrining
sebelumnya
pencapaian strateginya. lima dan Puskesmas
jalan informasi chancroid Layanan Layanan populasi
Program
eliminasi
regional juga gonore, kunci
Area akan untuk IMS ANC
Peta lain
3.2.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
populasi kunci,
Pencegahan dasar, termasuk program kondom dan penjangkauan
penting untuk mengurangi penularan IMS dan HIV
(catatan: bebera
rapa metode pencegahan sangat
HIV seperti PrEPtidak memberikan perlindungan dariIMS). Dengan demikian,. pencegahan
IMS/HIV merupakan intervensi kunci yang membutuhkan integrasi dan kolaborasi v
erat dengan program HIV.
Manajemen kasus IMS akan diperkuat dengan mengikuti pedoman terkini unt.a
tatalaksanana sindrom termasuk tes laboratorium sederhana. Laboratorium ab
diperkuat dari waktu ke waktu karena alat diagnostik baru yang lebih akurat dan
terjangkau akan tersedia.
Skriningsifilisantenatal (termasukpengobatan ibu, pengobatan pasangandan manajemen
bayi barulahir) akan diperkuat sebagai upaya nasional tripel eliminasi dengan diperluas
ke semua fasyankes pemerintah dan swasta, termasuk bidan.
I
R
Intervensi pada populasi kunci akan diperkuat sejalan strategi program HIV, dengan
penekanan pada promosi dan penyediaan pemeriksaan rutin untuk skrining IMS dan
menawarkan pengobatan presumtif untuk infeksitanpa gejala.
S
Untuk memenuhi target eliminasi gonore, karena prevalensinya sangat tinggi diperlukan
strategi pengobatan presumtif jangka pendek.Sebagian besar infeksitidak menunjukkan
KE
gejala, dan tes diagnostik yang akurat dan terjangkau untuk gonore saat inibelum tersedia
di Indonesia. Pengobatan presumtif berkala dapat dihentikan seiring dengan menurunnya
prevalensiserta tersedianya alat tes diagnosis point of care (PoC) yang lebih terjangkau.
EN
Pada fase awal peta jalan,pendekatan yang direkomendasikan adalah mengobati gonore
(bersama dengan klamidia) secara presumtif karena prevalensi yang tinggi, termasuk:
Manajemen kasus sindrom padalaki-laki dengan gejala
M
Menawarkan pengobatan presumtif untuk populasi kunci lain yang prevalensi gonore
dan klamidianya tinggi
Pendekatan untuk gonore ini juga akan berkontribusi pada pengendalian infeksi klamidia
karenapengobatan bersama diberikan untuk kedua infeksi, baik mengobati secara sindrom
atau melaluipengobatan presumtif pada pasangan seks atau populasi kunci.
Saat prevalensi turun, dan ketika diagnostik PoC untuk mengidentifikasi infeksigonore
dan klamidia asimtomatik tersedia, pengobatan presumtif berkala dapat dilakukan.
Penting juga untuk memantau risiko resistensiantimikroba (AMR) terhadap gonore ketika
mengobatipasien simptomatik dengan pendekatan sindrom,dan pasangan seksual mereka
serta populasi kunciyang sering tidakbergejala. Pedoman nasional |MS merekomendasikan
pengobatan dosis tunggal untuk gonore dan klamidia, yang diminum di hadapan petugas
sehingga sangat mengurangi risiko munculnya AMR.
Peta jalan ini juga menjabarkan rencana untuk memperkuat pemantauan AMR sebagai
bagian dari penguatan surveilans IMS. Surveilans IMS yang diperkuat dengan pelaporan
rutin akan memberikan data yang berkualitas untuk memandu program. Penguatan
surveilans IMS berjalan seiring dengan penguatan laboratorium dengan kultur gonore di
tingkat kota/kabupaten (lokasi sentinel), dan pengiriman sampel ke Center of Excellence
(CoE) untuk memantau pola AMR (lihat Gambar 6).
3.3. FokusGeografis
Peta jalan ini diselaraskan dengan prioritas kota/kabupaten Komprehensif dan Basic/
standar di dalam program HIV yang mencerminkan situasi epidemiologi IMS/HIV di
Indonesia. Intervensidan kegiatan yang direkomendasikan disusun berdasarkan rencana
aksi HIV yang telah ada, yang ditambahkan dengan intervensi IMS (Tabel 3).
I
Tabel 3. Paket Intervensidan Aktivitas di Kota/Kabupaten, 2021-2030
R
Klasifikasi
Paket Intervensi dan Aktivitas
Kota/Kabupaten
S
Manajemen sindrom IMS dengan lab sederhana (termasuk
skrining sifilis) disemua puskesmas dan RS
KE
Perawat komunitas dan kader Kesehatan membantu notifikasi
Standar
pasangan/terapi presumtif untuk pasangan
Skrining sifilis (dual rapid test atau serologi) dilakukan di semua
(276 Kota/ layanan ANC dan terapinya
Kabupaten) Alur rujukan untuk terapi pasangan dan penatalaksanaan
EN
neonatus
PPT di area dengan jumlah WPS yang tinggi, area dengan
lokalisasi
Terapi presumtif ditawarkan ke semua populasi kunci
Paket Standar, ditambah:
M
akan
tentang
CoE
R
serta
diterima
sites, T.
Kapasitas
azitromisin).
AMR
Surveilans
Fungsi
utama:
Fungsi
utama:
Peningkatan
Kultur
Fungsi
Puskesmas
Seksual
selama presumtif pelaporan
skrining S 2030.
serta . RPR/mikroskopis)
dengan
program data5 yangyang Pengembangan
peningkatan IMS sentinel Kapasitas Menular
dan gonore
tahun
KE
memandu sampel tingkat
rutin
50-80% melalui akan Pelaporan mengumpulkan
pengobatan cakupan ditingkatkan provinsi terhadap CoE
Lab
rujukan: RSsentinel/lab
KK sindromik
Pondasi: Infeksi
strategis kualitas padaN.
pencatatan
+
AMR
NAAT Gonore
Kultur cepat/
atas dari di Pengembangan
setidaknya rendah untuk sentineluntuk tes
Eliminasi
adalah di AMRrutinkota/kabupaten
Fasyankes/laboratorium dan
resistensi
EN
layanan.
adalah menjamin sederhana:
dijelaskan informasi AMR Survailans
PPB. menghentikan dan Jalan
yang berkualitas untuk darilokasi
akses
selanjutnya diharapkan diperluas pola lab Peta
NG/CT perluasan pemantauan munculnya dan (plus
prevalensi
yang dan data
dalam kota/kabupaten dari
memberikan
prevalensi yang
bertahap staf di akan
kapasitas
adalah
AMR
melaporkan Surveilans
semua Jalan M
KE
fase yangdengan
pondasi Peta penguatan
data
mempertahankan pelatihan rutin dandan mendeteksi
diharapkan
melakukan sini
di
Dimulai
laboratorium
hasil gonore.
meningkatkan teratur 6.
yang pada secaraMemastikanseiring etiologi
2027, Gambar Surveilan
IMS/
penurunan menjadi tingkat
Pelaporan
dan
daerah Semua secara
Fokus data, IMS,tahap
site
kultur dapat
yangdatatahun untuk
ini
20
3.6.
Kementerian
Penerapan dan
Implementasi
pemangku didukung
populasikabupaten. tim
kabupaten danjawab
provinsi
direncanakan
dukungandalam
Langkah-langkah
intervensi penularan.
dinamika
dalam sebagian
di menunjukkan
Penguatan ANC.
kapasitas
Pelaporan
3.6
wewenangnya
Peta mungkin mentor
pemantauan
KesempatanPerencanan Fase Pertimbangan pemeriksaan
Strategi
Pilar: 3 untuk Kesehatan
Jalan kualitas
Pendekatan
Menngkatkar1 Melanjutkar1
baru Scaleup Berikutnya berkualitas
Memperlambat
yarB
Data
penularan sernuaLayanan
untuk
Adaptasi
Strategi
Nasional olehkunci, dan besar dan rutin
pentingan.pada baikprovinsi dan yang
Elrninasi Fasyankes program
memerlukan peta Centerof menetapkan
kota-kabupatendi kemajuanpengawasan
Republik
KE
Operasional: penguatan dalam layanan
diberikan lokasi
tatalaksana
masa tiaprutin operasional
Infeksi jalan yang populasi
tingkatan
COVID-19
Menular
Inovasi tentu prioritas:
Indikator
M Langkah-Langkah
Excellence
manajemen dan untuk penerapan
IMS
IMS: sentinel
di
Indonesia
Memantau TOR:
oleh untuk
adaptasi kondompencegahan Penggunaan
Prevalens Menetapkan Ti m
Arah laboratoriumselanjutnya standar,
Outcome yang Gambar LSM pertimbangan seluruhkunci,
Mendukung
Supervisi
Monitoring
Membangun Membuat
standard
CoE kapasitas (lihat IMS
Utama Mentor Program memastikan perlu untuk
Seksual akan
akan saja tersebut. program melaporkan,
dan Indikator (CoE)penjangkau memastikan dan
EN
insidens Operasional membangun Gambar peta
ndonesia
didorong
mengikutidalam juga Nasional 7. program akan diperkuat pengelolaan kelompok dan
Manajemenprovinsi. jalan. manajemen data
IMS dan Tim nasional
akan mendukung kemajuan diperkuat
skriningakan
penjangkauan Dimulai dan
mentor 7). operasional
21-2030 pelaporan maupun Langkah data data
Fokus
awal: akan
KE
pedoman
dan dibatasi Kualitas/Efektivitas Mentoring/supervisi
Perbaikan
target
dalam
. mendukung kurikulum
pelatihan
MenyusunSOPdan Dukungan dan Tim populas1
yang SIHA/AMR SPonci
IMSkrining
untuk SCM
Skrining
Monitoringtriwulanan dari kapasitas, program
Luas/Cakupan secara
rutin untuk
pendekatan asimtomatik/PPB + Program Program mentor kasus dariyang
lab didampingi
oleh
sifilis
sederhana
untuk rutin.
S
dalam nasional penerapan
dan
tim
ini berbagai lengkap
Nasional meningkatkan danIMS-
Kemenkes dan mengawasi
mentor dimulai yang
dan
Scale-Up akan di
barulayanansituasi
Pendampingan
sisi
klinis, oleh program
R
melakukan
setiap
efektif
mencerminkan
akan
pemerikS
sumber -
dan
Indikator
membangun kapasitas ini dengan
Program/Eliminasi
telemedicine
seperti
denganepidemi
klinis
Kedatangan
lnd1kator
berkualitas
yang
Data
kiioikdi
layananPopulasiyang
Memantau
Indikatot
Proses
Utama
yang
Layanan
prioritas
Puskesrnas
Layanan
Ponci
Fokus
Pelatihan penjangkauan tim tim
I tingkat
akan
dan dan
ditriangulasi
tepat
dengan
proses waktu.
mentor komitmendan
ANC mentorpengawasan sesuai memperkuat
bertanggung efisien peningkatax
masukanda yang yang baik
COVID-17 dijangk.au juga perubahan
Uta dengan Deng
ama: IMS pusat. unt.
akan kota/ kota/ perlu
ke
3.7.
Bab
04
I
R
KESIMPULAN S
KE
Peta jalan ini menguraikan target darn strategi untuk mencapai target eliminasi IMS di
Indonesia
EN