PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
pengurangan faktor risiko PTM melalui pemberdayaan masyarakat; penguatan
kapasitas dan kompetensi layanan kesehatan, serta kolaborasi sektor swasta dan
profesional; penguatan surveilans, pengawasan dan riset PTM.
Berdasarkan Panduan Integrasi Promosi Kesehatan Kementrian Kesehatan
tahun 2006, promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama msayarakat, agar
mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang
bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh
kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
Berdasarkan Kemenpan No. 139 Tahun 2003, salah satu uraian tugas
dokter ahli pertama adalah melakukan penyuluhan medik dan melakukan
kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat sederhana. Hal tersebut
merupakan tantangan bagi penulis sebagai dokter ahli pertama di Puskesmas Pasar
Baru Kota Tangerang untuk memaksimalkan upaya promosi kesehatan tidak
hanya berupa penyuluhan, melainkan melalui inovasi lainnya, untuk dapat
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan.
2
Misi Puskesmas Pasar Baru Kota Tangerang, yaitu :
a. Mengembangkan pelayanan kesehatan dasar secara profesional.
b. Memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat untuk hidup sehat
mandiri.
c. Mengembangkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Pasar Baru.
d. Mengembangkan kemitraan dengan sektor lain.
3
C. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi UPT Puskesmas Pasar Baru
Mengacu SK Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang No: 440/KEP.140-Sekret/Dinkes/XII/2016
KEPALA PUSKESMAS
Dr. dr.Aisyah
Melawati S
KA.SUB.BAG. TATA USAHA
Desak Putu Kustiwarsani , SKM.
SURVEILANS
Achmad Budiarto, Am Kep
4
D. Gambaran Unit Kerja
Puskesmas Pasar Baru adalah salah satu unit organisasi yang secara teknis
berada di bawah Dinas Kesehatan Kota Tangerang dan secara Operasional
Pembinaan dan Evaluasi terhadap upaya pelayanan kesehatan masyarakat di
bawah Dinas Kesehatan Kota Tangerang.
Puskesmas Pasar Baru membawahi dua kelurahan yaitu Kelurahan Pasar
Baru dan Kelurahan Koang Jaya. Puskesmas melakukan pelayanan kesehatan
secara berkala dan membina langsung Pelayanan kesehatan lainnya.
Program kesehatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas Pasar Baru adalah
pelayanan dasar atau dikenal dengan sebutan basic six dan upaya kesehatan
pengembangan lainnya. Basic six terdiri dari:
a. Promosi Kesehatan
1) Promosi pencegahan dan penanggulangan penyakit
2) Promosi pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan napza
3) Promosi kesehatan dan penyebarluasan informasi
b. KIA/KB
1) Pemeriksaan ibu hamil.
2) Pemeriksaan neonatal.
3) Pelayanan Keluarga Berencana.
4) Pelayanan imunisasi ibu dan anak.
c. Pencegahan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan
1) Imunisasi bayi dan balita serta ibu hamil.
2) Surveilans/Pengamatan, pelacakan dan penanganan penyakit yang
berada di Puskesmas
3) Kesehatan lingkungan
4) Mengidentifikasi 10 besar penyakit yang ada di Puskesmas.
5) MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit)
d. Perbaikan Gizi
1) Penanggulangan KEP
2) Gaky
3) Anemia gizi besi
5
4) Kekurangan vitamin A
e. Pengobatan
Pengobatan terdiri dari Balai Pengobatan Umum, Balai Pengobatan Gigi
dan Poli Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
Puskesmas Pasar Baru juga melakukan upaya kesehatan pengembangan
lain yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat serta sumber
daya yang ada, meliputi :
a. Klinik Sanitasi
b. Klinik Paru
c. Poli Jiwa/Konseling
d. Poli Gizi
e. Klinik Lansia
f. Laboratorium
6
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat.
Untuk rincian tugas dokter ahli pertama di Puskesmas Pasar Baru adalah :
1. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama
2. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh dokter umum
3. Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh dokter umum
4. Melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada kecelakaan
(P3K) tingkat sederhana
5. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana
6. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana
7. Melakukan pemeliharaan kesehatan Ibu
8. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
9. Melakukan pemeliharaan kesehatan anak
10. Melakukan pelayanan keluarga berencana
11. Melakukan pelayanan imunisasi
12. Melakukan pelayanan gizi
13. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit
14. Melakukan penyuluhan medik
15. Membuat catatan medik rawat jalan
16. Melayani dan menerima konsultasi dari luar atau keluar
17. Melayani dan menerima konsultasi dari dalam
18. Menjadi Tim Penguji Kesehatan
19. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat sederhana
G. Role Model
Mentri Kesehatan Prof. DR. Dr. Nila F. Moeloek, Sp.M (K) adalah
mentri kesehatan periode 2014-2019, dibawah kepemimpinannya beliau
menggagas sebuah gerakan inovasi sosial bidang kesehatan khususnya pada
bidang Puskesmas, Indonesia MDG Award tahun 2011-2014, dan peta kemitraan
untuk pembangunan yang memuat data kemitraan lintas sektor dan multi aktor
untuk mencapai MDGs. Sebagai seorang Guru Besar Fakultas Kedokteran
7
Universitas Indonesia, beliau telah menulis lebih dari 250 karya tulis, aktif di
berbagai organisasi- organisasi yang fokus pada pembangunan kesehatan.
8
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan.
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien.
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan dan jabtannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai ASN.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan tindakan untuk menghargai efektivitas,
efisiensi, inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik. Ada empat indikator
dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan
target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target
yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil
kerja.
9
b. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi
merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan sumber daya dan
bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada
tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.
c. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang
konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk
membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk
profesionalisme layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan
sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
d. Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk,
jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi
harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa
yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya, bahkan melampaui harapannya.
e. Anti Korupsi
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang
harus diperhatikan, yaitu:
a. Jujur
b. Peduli
c. Mandiri
d. Disiplin
e. Tanggung Jawab
f. Kerja Keras
g. Sederhana
h. Berani
i. Adil
10
I. Peran dan Kedududukan PNS dalam kerangka NKRI
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini
dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional. Untuk
dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam
UU ASN tersebut harus jelas. Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5
Tahun 2014 tentang ASN.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas
dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN
dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. Selain itu untuk
menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hai ini dimaksudkan untuk
menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan
segala perhatian, pikiran dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya. Oleh
karena itu dalam pembinaan karir pegawai ASN, khususnya di daerah dilakukan
oleh pejabat berwenang yaitu pejabat karir tertinggi.
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun demikian
pegawai ASN merupakan kesatuan. Kesatuan bagi pegawai ASN sangat penting,
mengingat dengan adanya desentralisasi dan otonomi daerah, sering terjadinya isu
putra daerah yang hampir terjadi dimana-mana sehingga perkembangan birokrasi
menjadi stagnan di daerah-daerah. Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi
kesatuan bangsa.
1. Tujuan
Adapun tujuan pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN
adalah sebagai berikut :
11
c. Melaksanakan nilai-nilai dasar profesi ASN dan menjunjung tinggi nilai
profesi
d. Sebagai syarat kelulusan Pelatihan Dasar CPNS golongan III tahun 2019
untuk menjadi PNS
2. Manfaat
a. Bagi Penulis
Memahami, melaksanakan dan menerapkan Nilai-Nilai Dasar Profesi
ASN, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) di tempat kerja
b. Bagi Unit Kerja
Meningkatnya mutu pelayanan demi tercapainya visi dan misi
organisasi tempat bekerja.
c. Bagi Masyarakat
Meningkatkan mutu pelayanan dan memberikan kepuasan kepada
pelanggan atau pasien di Puskesmas Pasar Baru.
12