BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1. Profil Organisasi
a. Sejarah UPT. Puskesmas Cakru
UPT. Puskesmas Cakru sebagai salah satu UPT. Puskesmas dari 50 UPT.
Puskesmas di Kabupaten Jember mempunyai tugas sebagai unit pelaksana teknis
Dinas Kesehatan kabupaten Jember untuk melaksanakan tiga fungsi pokok UPT.
Puskesmas. Upaya kesehatan yang dilaksanakan meliputi : Upaya Kesehatan
Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat.
UPT. Puskesmas Cakru memiliki 2 Puskesmas Pembantu dan 2 Polindes
dengan jenis pelayanan berupa promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. UPT.
Puskesmas Cakru beralamat di Jln. Diponegoro no.3, Desa Cakru dengan jumlah
penduduk 29.229 orang penduduk.
UPT. Puskesmas Cakru dengan karyawan sejumlah 41 orang, yang terdiri dari
dokter umum 2 orang, dokter gigi 1 orang, perawat 13 orang, bidan 15 orang, perawat
gigi 1 orang, penyuluh kesehatan 1 orang, dan tenaga penunjang 8 orang (tata usaha,
loket, petugas laboratorium, petugas kebersihan, sopir).
Wilayah kerja UPT. Puskesmas Cakru terletak di sebelah selatan Kabupaten
Jember dengan jarak 55 km dari pusat kota Jember dengan waktu tempuh + 1,5 jam.
Wilayah kerja UPT. Puskesmas Cakru, meliputi 3 Desa yaitu :
1. Desa Cakru, terdiri dari 4 dusun : Krajan, Igir-Igir, Tempuran, Gondangrejo
2. Desa Kraton, terdiri dari 4 dusun : Krajan, Sidonganti, Kedunglangkap,
Muneng
3. Desa Paseban, terdiri dari 4 dusun : Paseban, Bulurejo, Sidomulyo,
Balekambang.
Adapun batas-batas wilayah kerja UPT. Puskesmas Cakru sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Desa Keting, Kecamatan Jombang
- Sebelah Selatan : Samudera Indonesia
- Sebelah Timur : Desa Wonorejo, Kecamatan Kencong
- Sebelah Barat : Kabupaten Lumajang
Luas wilayah kerja UPT. Puskesmas Cakru : 2.645 Km2, semua wilayah dapat
dijangkau dengan kendaraan roda 2 maupun roda 4
Berikut sejarah kepemimpinan berturut – turut di UPT. Puskesmas Cakru, antara lain :
c. Struktur organisasi
Loket/Susiami
RR : Ngesti Utami
KIA-KB / Zullaikah P/Erni S Imunisasi / Eliyah Rawat inap / Zidni
Pelayanan umum /
Gizi / Eko sulistyowati Surveilans Penyakit dan dr.Halimah Arvi Ilman N
Promkes dan Pemberdayaan KLB /Susatyo Budi PONED / Erni S
Pelayanan KIA/KB /Zullaikah
Masyarakat /Fatkhulloh Matra / Susatyo Budi Pamiluwati
Kesling / Novi Dewi Penyakit Tidak Menular / M Pelayanan gigi / drg. Wendie Sinang
Pencegahan dan Taufik Hidayat Dria
Pengendalian Penyakit / Kesehatan Gigi dan Mulut / Pelayanan Imunisasi/ Eliyah
Luluk Indarwati drg. Wendie SD UGD / Rini Sudarwati
Kesehatan jiwa / Neni S Laboratorium /Azis Arifin
Keperawatan Kesehatan
Kamar obat / Iryana Firdausy
Masyarakat (CHN) / Kesehatan Kerja / Fatkulloh
Gudang obat /Iryana F
M.Taufik Hidayat Kesehatan Indera /Neni S
Puskesmas Keliling /dr Halimah Arvi
Pengobat Tradisional / S
Fatkhulloh Poli IVA / Zullaikah P
Kesehatan Usila / Deni Hari Poli P2 / Luluk Indarwati, Fatkhulloh
Widarti Poli KONSULTASI
Kesehatan Olah Raga / (konsultasi Gizi / Konsultasi
Kurniawati Sanitasi / Konsultasi PKPR : Eko
UKS / Kurniawati Sulistyowati, / Novi dewi, /
Program Pengembangan Kurniawati)
Lainnya / Zullaikah P Poli Jiwa / Neni S
MOTTO
“Kesehatan Anda adalah Harapan Kami”
TATA NILAI
CAKRU
C : Cekatan dalam melakukan tindakan
A : Akuntabel, segala kegiatan dapat dipertanggungjawabkan
K : Komunikatif antar petugas dan terhadap masyarakat
R : Ramah dalam menghadapi pasien
U : Unggul dalam penyelenggaraan pelayanan
2.Kebijakan mutu :
UPT. Puskesmas cakru menerapkan kebijakan mutu sebagai berikut :
1. Berperan aktif dan konsisten dalam menerapkan Sistem Manajemen Akreditasi
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan secara berkesinambungan
3. Memberikan layanan kesehatan secara efektif dan efisien
4. Mengutamakan kepuasan pelanggan dan profesionalisme kerja
5. Berperan aktif dan konsisiten dalam memenuhi persyaratan perundang – undangan
yang berlaku
P P
E
L
E A
N
G
L G
A
N
A P
U
L
N A
N
G
G LAYANAN KONSULTASI
G
A
N
Keterangan :
------------ : garis kordinasi 2 arah ( hubungan timbal balik )
: garis instruksi 1 arah
: lingkup layanan
B. RUANG LINGKUP
Pedoman mutu ini disusun berdasarkan standar akreditasi puskesmas, yang meliputi
: persyaratan umum, sistem manajemen mutu, tanggung jawab manajemen, manajemen
sumber daya, proses pelayanan yang terdiri dari penyelenggaraan Upaya Puskesmas,
yang meliputi : upaya kesehatan perorangan, upaya kesehatan masyarakat dan Admen.
Dalam penyelenggaraan upaya Puskesmas dan pelayanan klinis memperhatikan
keselamatan pasien/pelanggan. Ruang Lingkup penerapan Sistim Manajemen Mutu di
UPT. Puskesmas Cakru mencakup :
1.Upaya Kesehatan Perorangan UPT. Puskesmas Cakru meliputi :
a) Pelayanan Loket
b) Pelayanan Poli Umum
c) Pelayanan Poli Gigi
d) Pelayanan Poli KIA/KB
e) Pelayanan Poli Imunisasi
f) Pelayanan Poli P2M
g) Puskesmas Keliling
h) Pelayanan Obat
i) Laboratorium
j) UGD
k) Rawat Inap
l) Ruang Bersalin
BAB II
A.Persyaratan umum
UPT. Puskesmas Cakru menetapkan, mendokumentasikan, memelihara system
manajemen mutu sesuai dengan standart akreditasi Puskesmas. Sistem ini disusun untuk
memastikan telah diterapkannya persyaratan pengendalian terhadap proses-proses
penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat baik penyelenggaraan upaya Puskesmas
maupun pelayanan klinis, yang meliputi kejelasan proses pelayanan dan interaksi proses
dalam penyelenggaraan pelayanan, kejelasan penanggung jawab, penyediaan sumber
daya, penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan yang berdasar
kebutuhan masyarakat/pelanggan, verifikasi terhadap rencana yang disusun, pelaksanaan
pelayanaan, dan verifikasi terhadap proses pelayanan dan hasil - hasil yang dicapai,
monitoring dan evaluasi serta upaya penyempurnaan yang berkesinambungan.
B. Pengendalian dokumen :
Secara umum dokumen – dokumen dalam system manajemen mutu yang
disusun meliputi :
1. Dokumen level 1 : Kebijakan
2. Dokumen level 2 : Pedoman mutu ( manual mutu )
3. Dokumen level 3 : Standar Operasional Prosedur
4. Dokumen level 4 : Rekaman – rekaman sebagai catatan sebagai
akibat pelaksanaan kebijakan, pedoman, dan prosedur.
Pengendalian dokumen dengan menerapkan hal – hal sebagai berikut :
1. Pengkodean dokumen kelompok pelayanan
1) Administrasi Manajemen dengan kode : ADM,
a. Bab I, ( ADM/I)
b. Bab II, (ADM/II)
c. Bab III, (ADM/III)
2) Pelayanan Masyarakat kode : UKM,
a. Bab IV, (UKM/IV)
b. Bab V, (UKM/V)
c. Bab VI, (UKM/VI)
d. Apabila dari upaya Puskesmas dengan ditambahkan upaya
(contoh upaya KIA=UKM/KIA, upaya promkes=UKM/Promkes,
dan lain- lain),
3) Pelayanan Klinis kode : UKP,
a. Bab VII, (UKP/VII)
C.Pengendalian Rekaman
1. Dokumen rekam klinik/ medik inaktif wajib disimpan sekurang- kurangnya lima
tahun, terhitung dari tanggal terakhir pasien meninggal atau pindah tempat setelah
batas waktu sebagaimana dimaksud diatas dilampaui, rekam klinis dapat
dimusnahkan kecuali persetujuan tindakan dan persetujuan lain harus disimpan
jangka waktu 10 tahun, terhitung dari tanggal dibuatnya.
2. Sistem penyimpanan resep yang telah dilayani di UPT. Puskesmas Cakru harus
dipelihara dan disimpan minimal dua tahun dan pada setiap resep harus diberi
tanda ;
a. Umum : resep umum
b. BPJS : untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan
c. Gratis/ Jamkesmas/ JKN untuk resep yang diberikan kepada pasien yang
dibebaskan dari pembiayaan retribusi
3.Penyimpanan dokumen/ arsip perkantoran sesuai dengan sistem penyimpanan
dokumen/ arsip aturan Pemerintah Daerah Kabupaten Jember
4. Penyimpanan dokumen akreditasi disimpan dimasing- masing kelompok pelayanan,
sedangkan di administrasi dan manajemen (admen) menyimpan master dokumen
semua kelompok pelayanan dan upaya
3. Sistem Penomoran
1. surat masuk dan keluar sesuai dengan aturan Pemerintah Daerah Kabupaten Jember
2.Penomoran kelompok pelayanan dilakukan oleh kelompok pelayanan masing –
masing disesuaikan dengan sistem pengkodean yang telah ditentukan,
3. Penomeran dokumen diurut kan sesuai dengan pengkodean,
4. Urutan penomoran meliputi : Kode pelayanan, Kode dokumen , Tahun, dan nomor
urut dokumen .
Contoh ; UKM/ IV/ SOP.KIA.001/ 414.02 / 2017 (UKM: Kode pelayanan upaya, IV; Bab IV,
SOP: Standar Prosedur Operasional, KIA: upaya, 001 : no urut, 414.02 : identitas
puskesmas, 2017: tahun pembuatan )
C. Persyaratan Mutu
1.Ruang Lingkup
Pedoman ini berisi persyaratan umum dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu Pusat
Kesehatan Masyarakat (UPT. Puskesmas )
2.Tanggung Jawab
a. Kepala UPT. Puskesmas
1) Menetapkan Sistem Manajemen Mutu UPT. Puskesmas Cakru
2) Bertanggung jawab secara menyeluruh terhadap keputusan stategis untuk
pelaksanaan sistem kinerja setiap proses yang ada di dalam proses bisnis
3) Memastikan ketersediaan sumber daya baik manusia, alat serta bangunan dan
informasi yang di butuhkan untuk mendukung semua proses.
b. Ketua Tim Mutu Puskesmas
1) Menerapkan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu Puskesmas
2) Memastikan bahwa Persyaratan Umum dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu
Puskesmas dimengerti dan dilaksanakan oleh seluruh karyawan,
c. Koordinator pelayanan Klinis, Administrasi Manajemen, Ka.TU dan Koordinator Upaya
Puskesmas
1) Bertanggung jawab dalam penerapan dan pemeliharaan sistem yang berada
dibawah tanggung jawabnya.
2) Memastikan untuk mengukur, memantau dan menganalisis proses yang terkait
dengan unit masing masing.
3) Melakukan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta melakukan
perbaikan secara terus menerus.
3. Kebijakan
a. Kepala UPT. Puskesmas Cakru menetapkan, menerapkan dan mengendalikan
dokumentasi sistem manajemen mutu, yang meliputi :
1) Pernyataan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu.
2) Kebijakan Mutu yang mencakup :
a) Ruang Lingkup sistem manajemen mutu, termasuk pengecualian dan
penjelasannya.
b) Referensi prosedur terdokumentasi yang menjelaskan penerapan sistem
menejemen mutu.
c) Penjelasan dari interaksi antar proses dalam sistem manajemen mutu yang
dituangkan dalam Peta Proses Bisnis Puskesmas.
3) Prosedur terdokumentasi yang disyaratkan oleh standart dan yang diindentifikasi
berdasarkan kebutuhan organisasi.
4) Dokumen yang diperlukan oleh organisasi untuk memastikan perencanaan,
Pelaksanaan dan pengendalian proses berjalan efektif dalam bentuk Rencana Mutu,
Instruksi Kerja, Standard, Spesifikasi, Formulir dan dokumen lainnya.
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
A. Komitmen manajemen
Kepala UPT. Puskesmas Cakru, penanggung jawab manajemen mutu, penanggung
jawab upaya, penanggung jawab pelayanan klinis, dan seluruh karyawan UPT. Puskesmas
Cakru bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada pada manual
mutu ini.
1. Ruang Lingkup
Pedoman ini menjelaskan komitmen manajemen untuk pengembangan dan
penerapan Sistem Manajemen Mutu di UPT. Puskesmas Cakru
2. Tanggung Jawab
a. Kepala Puskesmas :
1) Menetapkan persyaratan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu Kinerja,
2) Mengadakan tinjauan Manajemen secara berkala
3) Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan dalam penerapan Sistem Manajemen
Mutu.
4) Memastikan seluruh persyaratan pelanggan dan peraturan yang terkait dengan
pelayanan telah dipahami oleh pihak terkait.
5) Memastikan adanya pengembangan di dalam Sistem Menejemen Mutu Puskesmas
b. Ketua Tim Mutu
Memastikan kebijakan dan Sasaran Mutu Kinerja Puskesmas dipahami oleh
karyawan
c. Koordinator pelayanan Klinis, Administrasi Manajemen p/ Ka.TU dan koordinator
Upaya Puskesmas
Mensosialisasikan kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu Kinerja kepada karyawan
terkait. Baik lintas upaya maupun lintas sektoral
3. Kebijakan
a) Kepala UPT. Puskesmas Cakru memiliki komitmen terhadap pengembangan
penerapan dan peningkatan terus menerus terhadap Sistem Menejemen Mutu
Puskesmas dan terus menerus memperbaiki keefektifannya,
b) Mengkomunikasikan kepada seluruh Kepala Unit Kerja terkait dan seluruh karyawan
tentang pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan dan persyaratan lain.
c) Menetapkan Kebijakan Mutu Puskesmas dan memastikan sasaran mutu kinerja
dipenuhi.
d) Memimpin tinjauan manajemen yang dilaksanakan dalam Rapat Tinjauan
Manajemen dan minimal dilaksanakan 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan
C. Kebijakan Mutu
Memastikan rencana manajemen mutu dilaksanakan oleh masing-masing fungsi atau unit
kerja dengan tujuan dan sasaran Puskesmas.
c. Koordinator pelayanan klinis, Administrasi Manajemen/Ka.TU dan koordinator upaya
Puskesmas
1) Memastikan pelaksanakan aktivitas yang berada di bawah tanggung jawabnya
sesuai dengan kebijakan mutu Puskesmas
2) Menyusun rencana manajemen mutu sesuai sasaran mutu Kinerja,
3) Melaksanakan rencana manajemen mutu sesuai dengan batas waktu yang
direncanakan
4) Memantau pelaksanaan rencana mutu di unit kerjanya.
3. Kebijakan
a. Kepala UPT. Puskesmas menetapkan, melaksanakan dan memelihara Rencana
Manajemen Mutu untuk mencapai tujuan dan sasaran sesuai dengan kebijakan Puskesmas.
b. Rencana Manajemen Mutu yang ada di setiap unit kerja meliputi :
1) Perencanaan tanggung jawab untuk mencapai tujuan dan sasaran pada
setiap fungsi yang berhubungan dalam Puskesmas.
2) Langkah kegiatan dan batas waktu yang dicapai.
c.Kepala UPT. Puskesmas mengadakan tinjauan rencana manajemen jika ada perubahan
pada aktivitas pelayanan, terjadi ketidaksesuian, pelayanan baru, atau adanya aktivitas
pengembangan pelayanan Puskesmas.
4. Dokumen Terkait
Sasaran dan rencana Manajemen Mutu Kinerja Puskesmas
Wakil Manajemen Mutu UPT. Puskesmas Cakru menetapkan sasaran mutu yang terukur
serta konsisten dengan kebijakan mutu di setiap tingkatan dan fungsi yang ada di lingkungan
UPT. Puskesmas Cakru.
a. Wakil Manajemen memastikan pencapaian sasaran mutu
b. Menetapkan dan memelihara upaya kerja untuk mencapai sasaran mutu yang
telah ditetapkan.
c. Menetapkan pembagian tanggung jawab untuk mencapai sasaran mutu pada
setiap fungsi dan tingkatan di dalam UPT. Puskesmas
d. Menetapkan rencana tindakan dan batas waktu yang ditentukan untuk mencapai
sasaran yang ditetapkan.
e. Memantau pelaksanaan upaya kerja
f. Meninjau upaya kerja dan memastikan integritas sistem manajemen mutu tetap
terpelihara bila terdapat pengembangan atau modifikasi terhadap sistem
manajemen mutu
1. Pedoman ini menjelaskan tanggung jawab dan proses komunikasi dalam penerapan
Sistem Manajemen Mutu di UPT. Puskesmas Cakru
2. Wewenang dan Tanggung Jawab
a. Kepala UPT. Puskesmas Cakru
1) Mengesahkan struktur Organisasi, mengangkat Ketua Tim Mutu dan menyediakan
sumber daya yg diperlukan.
2) Memastikan bahwa tanggung jawab dan wewenang dikomunikasikan ke pelaksana
terkait di dalam Puskesmas
3) Memeriksa dan meninjau struktur organisasi, tanggung jawab dan wewenang
Kepala UPT. Puskesmas menunjuk seorang wakil manajemen mutu yang bertanggung
jawab untuk mengkoordinir seluruh kegiatan mutu di UPT. Puskesmas ;
Memastikan sistem manajemen mutu ditetapkan, diimplementasikan, dan
dipelihara
Melaporkan hasil/ kinerja sistem manajemen mutu kepada Kepala UPT.
Puskesmas
Memastikan kesadaran seluruh karyawan terhadap kebutuhan dan harapan
pelanggan
G. Komunikasi Internal
Komunikasi internal antar pimpinan / karyawan merupakan kegiatan yang sangat penting
untuk menunjang mekanisme kerja, karenanya sistem komunikasi dipastikan diatur dengan
baik. Komunikasi internal antara pimpinan puskesmas, penanggung jawab upaya kesehatan
puskesmas dan pelaksana upaya kesehatan agar kegiatan upaya kesehatan puskesmas
dilaksanakan secara efektif dan efisien dapat dilaksanakan secara langsung melalui rapat
atau menggunakan media elektronik ( telepon, video call, WA, messenger,facebook,facebook
messenger, line, blacberry messenger, Email, Email messenger) surat undangan rapat, serta
apel pagi.
1. Penanggung jawab program pelayanan dan koordiansi upaya kesehatan (UKM/UKP)
membahas tentang masalah dan hambatan dalam pelaksanaan program pelayana
a. pembahasn langsung dapat melalui :
Rapat, rapat bulanan (lokmin internal ),rapat mingguan ( rapat seninan ),
atau rapat mendadak, yang langsung dikoordinasikan dengan cara kapus
melalui surat undangan yang dikeluarkan oleh Ka TU mengundang
programer dan pelaksana program untuk menganalisa, mengevaluasi dan
menentukan tindak lanjut dari permasalahan. Notulen rapat mencatat hasil
pertemuan dan menyampaikan hasil dari rapat. Programer dan pelaksana
menindak lanjuti atau melaksanakan dari hasil evaluasi, sedangkan
programer mengevaluasi dari pelaksanaan serta melaporkan hasil evaluasi
tindak lanjut.
Apel pagi : setiap pagi Kapus / yang mewakili memimpin upacara, dalam
upacara dapat diinstruksikan tindak lanjut dari hasil evaluasi dan
memberikan pengarahan mengenai pelaksanaan program.
b. Melalui media elektronik ( telepon, video call, WA, messenger,facebook,facebook
messenger, line, blacberry messenger, Email, Email messenger). Kapus / yang
bersangkutan dapat memberikan informasi, instruksi, atau tindak alnjut dari hasil
evaluasi.
2. Apabila masalah tidak dapat diselesaikan, pelaksana program dan koordinator upaya
kesehatan (UKM/UKP) menindak lanjuti kepada kepala puskesmas.
3. Kepala puskesmas memberi rekomendasi
4. kepala puskesmas memanggil Ka TU untuk membuat jadwal pertemuan menetukan
program upaya kesehata (UKM/UKP) yang akan dibahas, serta membuat undangan
pertemuan.
5. Ka TU mengundang koordinator upaya kesehatan (ukm/ukp) dan pelaksana program
upaya kesehatan Puskesmas.
6. Koordinator dan pelaksana kesehatan ( UKM/UKP) mengadakan pertemuan untuk
membahas permasalahan.
7. Plt. Kepala Puskesmas sebagai pimpinan pertemuan membuka dan memberikan
pengarahan.
8. pimpinan pertemuan memberikan waktu kepada koordiantor dan pelaksana upaya
kesehatan (UKM/UKP) untuk menyampaikan kesehatan.
9. Koordiantor upaya kesehatan (UKM/UKP) Upt. Puskesmas Cakru menyampaikan
pembahasan kepada peserta pertemuan.
10. Pimpinan pertemuan dan peserta mengidentifikasi, menganalisa dan membuat
rencana tindak lanjut.
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
A. Umum
Rapat tinjauan manajemen dilakukan minimal dua kali dalam setahun
B. Masukan tinjauan manajemen meliputi :
a. Hasil audit
b. Umpan balik pelanggan
c. Pencapaian sasaran mutu
d. Status tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan
e.Tindak lanjut terhadap hasil tinjauan manajemen yang lalu
f. Perubahan terhadap kebijakan mutu
g.Perubahan yang perlu dilakukan terhadap sistem manajemen mutu / sistem
pelayanan
C. Luaran tinjauan :
Hasil yang diharapkan dari tinjauan manajemen adalah peningkatan efektifitas system
manajemen mutu, peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan pelanggan, dan
identifikasi perubahan-perubahan, termasuk penyediaan sumber daya yang perlu di lakukan.
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA
C. Infrastruktur
1. Ruang Lingkup
Pedoman ini mencakup penetapan, penyediaan, dan pemeliharaan infrastruktur yang
dibutuhkan dalam penerapan sistem manajemen mutu di UPT. Puskesmas Cakru
2. Tanggung Jawab
a. Kepala UPT. Puskesmas
Menyediakan dan mengusulkan infrastruktur yang dibutuhkan dalam penerapan
sistem manajemen mutu
b. Koordinator Unit
1) Menetapkan dan memelihara infrastruktur yang ada di bagiannya masing-
masing
2) Memantau penggunaan infrastruktur yang dapat mempengaruhi mutu
layanan
c. Bagian Perlengkapan
1) Menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur pemeliharaan dan
perbaikan mesin dan infrastruktur.
2) Memantau kondisi infrastruktur yang ada di setiap bagian.
3. Kebijakan
UPT. Puskesmas Cakru menetapkan, menyediakan dan memelihara infrastruktur
yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuian layanan meliputi :
a. Bangunan, Tempat kerja dan fasilitas pendukungnya di lokasi layanan,
kamar obat, laboratorium
b. Peralatan yang digunakan untuk layanan alat kesehatan, alat medis, serta
perangkat lunak yang digunakan
c. Fasilitas pendukung komunikasi (telepon, HP) dan transportasi (ambulan,
sepeda motor)
D. Lingkungan kerja
1. Ruang Lingkup
Pedoman ini mencakup penetapan, pemeliharaan dan pengendalian lingkungan kerja
yang dibutuhkan dalam penerapan sistem manajemen di UPT. Puskesmas Cakru
2. Tanggung Jawab
a.Koordinator Unit
Menetapkan dan mengendalikan faktor lingkungan kerja yang ada di bagiannya
masing-masing
b. Tim Mutu
Memantau faktor lingkungan kerja yang dapat memepengaruhi mutu layanan
1. Kebijakan
UPT. Puskesmas Cakru menetapkan dan mengendalikan faktor lingkungan kerja
yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian layanan seperti kebersihan,
temperatur dan lain-lain.
b) Tinjauan terhadap persyaratan sasaran dengan rapat loka karya mini bulanan dan
setiap 6 bulan sekali melakukan tinjauan/kajian serta minimal setiap 6 bulan sekali
melakukan loka karya mini ekternal.
c) Komunikasi dengan sasaran metode ceramah dan tanya jawab
3. Penyelenggaraan UKM
a) Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
b) Validasi proses penyelenggaraan upaya
c) Identifikasi dan mampu telusur
d) Hak dan Kewajiban sasaran
Peran Lintas sektor
● Camat, Kades: Menyusun kebijakan, melaksanakan pembinaan, dan motivasi
kepada masyarakat dalam melaksanakan pembangunan termasuk pembangunan
bidang kesehatan (Promosi Kesehatan, KIA/KB, GIZI, Kesling, P2M)
● PKK: Pembinaan, Motivator masyarakat untuk melaksanakan pembangunan
kesehatan meliputi dalam bidang Promosi Kesehatan, KIA/KB, GIZI, Kesling,
● Peloporan kegiatan lewat dokumentasi yang telah dibuat selama 2 hari dapat
menunjukkan bukti nyata bahwa kegiatan itu benar-benar dilaporkan dengan cara
konsultasi dari pelaksana ke koordinator upaya
● Pengesahan dokumentasi lamanya 1 hari sehingga membentuk dokumentasi
peningkatan kinerja upaya dengan disyahkan berupa penandatangan dari kepala
UPT. Puskesmas Cakru
● Sosialisasi peningkatan kinerja upaya dan pendokumentasian proses sosialisasi
lamanya 1 hari, koordinator upaya menyampaikan sosialisasi kepada pelaksana
tentang peningkatan kinerja upaya melalui diskusi kelompok
● Penyampaian kegiatan peningkatan kinerja ke lintas sektor dan pendokumentasian
proses sosialisasi lamanya 1 hari, koordinator upaya menyampaikan ke lintas
sektor melalui sebuah diskusi
.Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analis Data
e.Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g.Tindakan preventif
Kegiatan :
1. Memenuhi Standar Keselamatan Pasien UPT. Puskesmas Cakru yang tertuang
dalam instrumen
2. Membentuk Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien UPT. Puskesmas
Cakru yang bertugas untuk :
a. Menyusun kebijakan dan prosedur KPP
b. Menyusun form untuk pencatatan dan pelaporan KTD, KPC, dan KNC
c. Melakukan analisa masalah bila ada KTD, KPC, dan KNC
d. Melakukan perencanaan kegiatan, dll
e. Melaksanakan rapat koordinasi, dll
Pencatatan dan pelaporan dilakukan setiap menemukan kasus KTD, KPC,
atau KNC. Pelaporan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali. Melalui dokumen terkait
Form pencatatan dan form Pelaporan KTD, KPC, dan KNC
Pelaporan ke Dinas Kesehatan kabupaten/ kota
d. Analisis dan tindak lanjut
a. Peningkatan mutu dan keselamatan pelayanan laboratorium
Laboratorium melakukan berbagai tindakan dan kegiatan yang terutama
berhubungan dengan specimen yang berasal dari manusia maupun bukan manusia.
Bagi petugas laboratorium yang selalu kontak dengan specimen, maka berpotensi
terinfeksi kuman pathogen. Potensi infeksi juga dapat terjadi dari petugas yang satu
ke petugas yang lainnya, atau ke keluarga dan masyarakat. Untuk mengurangi
bahaya perlu adanya kebijakan yang ketat petugas harus memahami keamanan
laboratorium dan mempunyai sikap serta kemampuan melakukan pengamanan
sehubungan dengan pekerjaan yang sesuai SOP serta mengontrol bahan ataupun
specimen menurut praktek laboratorium yang benar. Sebagai pedoman pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium.
b. Peningkatan mutu dan keselamatan pelayanan obat
c. Implementasi manajemen resiko pada area prioritas
1) Umum
2) Pemantauan dan pengukuran :
a) Kepuasan pelanggan
b) Audit internal
c) Pemantauan dan pengukuran proses, kinerja
d) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
3) Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
4) Analisis data
5) Peningkatan berkelanjutan
6) Tindakan korektif
7) Tindakan preventif
VII. Penutup
e-mail : pkmcakru2014@gmail.com