Anda di halaman 1dari 6

Analisis Pelaksanaan Budaya Organisasi di PMI Kota Surakarta

Oleh :
Diana Agti Cahyaningtyas,Wiedy Murtini, Susantiningrum

Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK PAP FKIP UNS


Email: dee_girlz19@yahoo.co.id

ABSTRACT

The purpose of this research are for knowing : 1) Organizational culture in


Indonesian Red Cross Surakarta Region. (2) Inhibitor factor in building organizational culture
in Indonesian Red Cross Surakarta Region. (3) Efforts for handling the problem in
Organizational Culture in Indonesian Red Cross Surakarta Region.
This research is a qualitative research with descriptive methods, case study
approximation. The research strategy is single research strategy. The source of data came
from informan, time and place, documents, and archive. Sampling technique that we use is
Purposive Sampling and Snowball Sampling. Collecting Data are from interview, observation,
and documents analysis. Data validity technique that we use are triangle data and triangle
methods. Data analysis technique that we use are interactive analysis technique start from
collecting data, reducing data, perform data, and conclusion. Research procedure consist of
preparation step, excecution step and primary data analysis, final data analysis, conclusion,
making a report, and copying reports.
The conclusion of this research are: Indonesian Red Cross Surakarta Region have
culture organization that are professional, perceptive and loved by people. (1) There are
many way to build organizational culture in Red Cross Surakarta Region. That are (a) The
person who can be a center (b) education and training for Human resources (c) regular
meeting once two weeks. (2) Inhibitor factor to build organizational culture in Indonesian Red
Cross Surakarta Region are : (a) Individual person (b) there just a few media to sosialize
organization vision, mission, and main purpose (3) The efforts to build organizational culture
in indonesian Red Cross Surakarta Region . Are : (a) Regular meeting once in 2 weeks (b)
Adding media that contains organization vision, mission, and main purpose.
Keyword : Culture, Organization, and Culture Organization

1. PENDAHULUAN manusia memegang peranan yang


Manusia mendirikan organisasi sangat penting dan paling dominan
dengan alasan organisasi dapat karena sebagian besar, manusia yang
mencapai sesuatu yang tidak dapat menentukan tingkat produktivitas
dicapai secara perseorangan. perusahaan. Manusia mengolah sumber
Organisasi dicirikan oleh perilakunya daya dengan teknologi yang dimiliki
yang terarah pada tujuan. Tujuan dan untuk menghasilkan nilai lebih bagi
sasaran organisasi dapat dicapai lebih perusahaan. Keadaan ini mendorong
efektif dan efisien melalui tindakan- pihak manajemen organisasi untuk
tindakan individu dan kelompok yang mengupayakan penyempurnaan
diselenggarakan dengan persetujuan berbagai sistem dalam pengelolaan
bersama. sumber daya manusia secara luas. Hal
Dalam sebuah organisasi atau tersebut menunjukkan bahwa
perusahaan, aspek sumber daya manajemen sumber daya manusia
merupakan bagian terpenting dalam organisasi mencapai kesuksesan.
pengembangan kualitas kerja karyawan Pertama, budaya organisasi menjadi alat
dalam sebuah organisasi. yang penuh kekuatan untuk
Jika suatu budaya organisasi meningkatkan kinerja bisnis. Dapat juga
terlaksana dengan baik maka akan menjadi keunggulan kompetitif terhadap
membentuk kebudayaan yang kuat yang pesaing organisasi. Kedua, budaya
akan menuntun perilaku dan memberi organisasi menjadi alat dalam kontrol
makna pada kegiatan organisasi. Para organisasi.
pekerja akan merasa puas dan Penelitian yang dilakukan oleh
memegang teguh komitmennya jika Emmanuel Ogbonna dan Lloyd C. Harris
nilai-nilai mereka sesuai dengan nilai- (Agustus 2000) dalam jurnal yang
nilai organisasi. Dari budaya kerja berjudul ³,QWHUQDWLRQDO -RXUQDO RI
karyawanlah, sikap kerja yang baik +XPDQ 5HVRXUFH 0DQDJHPHQW´
dapat terwujud sesuai dengan nilai-nilai mengemukakan bahwa antara
perusahaan dan dapat mewujudkan kepemimpinan dan budaya organisasi
tujuan organisasi. saling terjalin. Dilihat dari hubungan
Sebagai organisasi di bidang antara kepemimpinan dan budaya dalam
sosial, Palang Merah Indonesia (PMI) konteks dari lingkaran kehidupan
memiliki nilai-nilai yang mendasari organisasi. Kepemimpinan juga menjadi
pengelolaan dan pengorganisasian, salah satu faktor untuk menunjang
sehingga sekumpulan nilai tersebut kesuksesan sebuah organisasi. Terlebih
sengaja dibangun dan dibentuk untuk lagi jika kepemimpinan yang kuat maka
dijadikan pegangan dalam bersikap dan peluang organisasi untuk sukses juga
bertindak bagi seluruh karyawan. menjadi besar.
Organisasi juga sebagai tempat Penelitian yang dilakukan oleh
berkarya dan mengembangkan diri Lita Wulantikan, SE., M. Si (2010) dalam
menjadi kebanggan setiap individu yang jurnal yang diterbitkan di Majalah Ilmiah
pada gilirannya akan menumbuhkan UNIKOM. Mengemukakan bahwa
citra baik organisasi. Budaya berguna bagi organisasi dan
Budaya organisasi yang ada di karyawan. Budaya mendorong
Palang Merah Indonesia (PMI) Kota terciptanya komitmen organisasi dan
Surkarta belum dibuat secara tertulis. meningkatkan konsistensi sikap
Yang mana akan membuat para karyawan. Budaya merupakan suatu
karyawan mudah lupa jika tidak diberi kecenderungan pada saat nilai-nilai
sosialisasi secara bertahap. Meskipun bersama tidak selaras dengan efektivitas
budaya tersebut dikatakan masuk dalam organisasi untuk waktu-waktu
Standar Operasional Perusahaan selanjutnya. Konsistensi terhadap
(SOP). Tapi ternyata budaya tersebut perilaku merupakan aset bagi suatu
adalah budaya yang seringkali umum organisasi yang berada di dalam
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. lingkungan yang stabil.
Seperti contohnya saling menghormati, Penelitian yang dilakukan oleh
menjaga kebersihan dan lain-lain. Serta Semuil Tjiharjadi (2007) dalam Jurnal
belum adanya rencana untuk membuat Manajemen mengemukakan Budaya
budaya organisasi tersebut secara organisasi dari berbagai organisasi yang
tertulis. ada di seluruh dunia ternyata memiliki
Penelitian yang dilakukan oleh andil yang sangat penting dalam
Shili Sun (Desember 2008) dalam jurnal menciptakan efektivitas organisasi yang
yang berjudul ³,QWHUQDWLRQDO -RXUQDO RI menunjang keberhasilan organisasi
%XVLQHVV DQG 0DQDJHPHQW´ tersebut. Melalui adanya persamaan
mengemukakan budaya organisasi nilai-nilai dasar yang tertanam pada diri
dapat menjadi alat untuk menolong setiap individu, maka organisasi akan
jauh lebih mudah menerapkan Menurut Edy Sutrisno
strateginya dengan efektif. Selain itu (2010:4), budaya organisasi
perusahaan yang memiliki budaya didasarkan atas delapan aspek.
organisasi yang baik biasanya akan pula Aspek-aspek tersebut adalah :
memiliki citra perusahaan atau corporate a) Aspek Tujuan
image yang baik pula. Yaitu seberapa jauh karyawan
Penelitian ini bertujuan untuk memahami tujuan yang
mendeskripsikan pelaksanaan budaya hendak dicapai perusahaan.
organisasi; mengkaji faktor penghambat b) Aspek Konsensus
pelaksanaan budaya organisasi dan Yaitu seberapa jauh
mengetahui upaya-upaya yang perusahaan memberikan
dilakukan dalam mengatasi hambatan kesempatan kepada
pelaksanaan budyaa organisasi di karyawan untuk turut serta
Palang Merah Indonesia (PMI) Kota dalam proses pengambilan
Surakarta. keputusan.
c) Aspek Keunggulan
2. KAJIAN LITERATUR Yaitu seberapa besar
Kajian teori yang akan dibahas kemampuan perusahaan
pada bagian ini adalah tentang budaya menumbuhkan sikap untuk
organisasi dan aspek-aspek budaya selalu menjadi yang terbaik
organisasi sebagai berikut : dan berprestasi lebih baik dari
1) Budaya Organisasi apa yang telah dilakukan
Menurut Edgar Schein ( dalam sebelumnya.
John M. Ivancevich, 2007:44 yang d) Aspek Kesatuan
diterjemahkan oleh Agus Dharma) Yaitu sikap yang dilakukan
mendefinisikan ³EXGD\D RUJDQLVDVL perusahaan terhadap
adalah suatu pola dari asumsi dasar karyawannya. Dalam hal ini
yang diciptakan, ditemukan atau perusahaan bersikap adil dan
dikembangkan oleh kelompok tertentu tidak memihak pada
saat belajar menghadapi masalah kelompok tertentu dalam
adaptasi eksternal dan integrasi internal perusahaan.
yang telah berjalan cukup baik untuk e) Aspek Prestasi
dianggap valid dan oleh karena itu, Yaitu sejauh mana sikap perusahaan
untuk diajarkan kepada anggota baru terhadap prestasi karyawannya.
sebagai cara yang benar untuk f) Aspek Empirik
berpersepsi, berpikir dan berperasaan Yaitu sejauh mana perusahaan mau
sehubungan dengan masalah yang menggunakan bukti-bukti empirik
dihadapinya.´ dalam pengambilan keputusan.
Budaya organisasi tidak hanya g) Aspek Keakraban
sekedar pola atau persepsi bersama Yaitu gambaran kondisi pergaulan
tetapi juga sebuah rangkaian sosial dalam perusahaan dan antar
pemahaman, seperti yang diungkapkan karyawan perusahaan.
oleh Sopiah (2008:225) berikut ini h) Aspek Integritas
EXGD\D RUJDQLVDVL DGDODK ³rangkaian Yaitu sejauh mana anggota
atau perangkat pemahaman yang organisasi mau bekerja sama dengan
penting seperti norma, nilai, sikap, dan sungguh-sungguh dalam mencapai
keyakinan yang dimiliki oleh para tujuan perusahaan.
DQJJRWD RUJDQLVDVL ´
3. METODE PENELITIAN
2) Aspek-aspek Budaya Organisasi Pendekatan penelitian yang
digunakan adalah kualitatif karena
masalah yang diajukan dalam penelitian tujuan perusahaan akan lebih
ini menekankan pada proses dan makna terarah.
persepsi. Penelitian kualitatif menurut Nilai-nilai bersama yang
Lexy J. Moleong (2004:4) yang mengutip kemudian menjadi budaya
pendapat Bogdan dan Taylor adalah organisasi di PMI Kota
prosedur penelitian yang menghasilkan Surakarta adalah profesional,
data deskriptif berupa kata-kata tertulis tanggap dan dicintai
atau lisan dari orang-orang dan perilaku masyarakat. Profesional
yang dapat diamati. mempunyai arti melayani
Jenis penelitian yang digunakan masyarakat yang membutuhkan
adalah pendekatan studi kasus. Jadi, dengan penuh rasa tanggung
peneliti menggunakan pendekatan jawab, ikhlas, tidak membeda-
penelitian kualitatif dengan bedakan dan sepenuh hati.
menggunakan pendekatan studi kasus. Tanggap mempunyai arti
Uji validitas data dalam penelitian menolong dan melayani
kualitatif ini, peneliti menggunakan masyarakat dengan cepat dan
triangulasi data dan triangulasi metode. tepat, cepat dalam menolong
Triangulasi data adalah data yang sama dan tepat dalam mengambil
atau sejenis akan lebih mantap keputusan. Dicintai masyarakat
kebenarannya bila digali dari beberapa mempunyai arti bahwa
sumber data yang berbeda. Sedangkan masyarakat sangat
triangulasi metode adalah dengan membutuhkan PMI dengan
mengumpulkan data sejenis tapi dengan segala aktivitasnya sebagai
menggunakan teknik atau metode mitra dalam kehidupan terutama
pengumpulan data yang berbeda. menyangkut kehidupan
manusia itu sendiri.
4. HASIL PENELITIAN Pelaksanaan budaya
Berdasarkan analisis data di PMI organisasi melalui tokoh
Kota Surakarta, peneliti panutan, pendidikan dan
memperoleh hasil penelitian pelatihan sumber daya manusia
sebagai berikut : (SDM) dan rapat rutin 2 minggu
1) Pelaksanaan Budaya Organisasi sekali.
di PMI Kota Surakarta Pelaksanaan budaya
Budaya organisasi organisasi dipengaruhi 8
merupakan sebuah sistem yang (delapan) aspek, yaitu : aspek
terbentuk dari nilai-nilai tujuan, aspek konsensus, aspek
bersama. Nilai-nilai yang keunggulan, aspek kesatuan,
dibentuk merupakan cerminan aspek prestasi, aspek empirik,
spesifikasi dari suatu organisasi aspek keakraban dan aspek
sehingga sumber daya manusia integritas.
memiliki kesamaan pandangan. 2) Faktor penghambat dalam
Dengan demikian nilai-nilai pelaksanaan budaya
tersebut diimplementasikan organisasi di PMI Kota
dalam organisasi karena Surakarta
dengan budaya organisasi yang a) Individu
jelas setiap anggota organisasi Individu pada dasarnya
dapat lebih bertanggung jawab tidaklah selalu sama. Dalam
dalam melaksanakan tugasnya, hal ini pula individu menjadi
sehingga upaya untuk hambatan, mulai dalam
mewujudkan cita-cita atau tingkah laku, cara berpikir
dan menerima suatu ajaran organisasi yang menunjang
di PMI Kota Surakarta. keberhasilan organisasi tersebut.
b) Kurangnya media yang Budaya organisasi memiliki
memuat visi, misi dan keterkaitan dan pengaruh dalam
tujuan kehidupan organisasi yang
Tidak semua ruangan bersangkutan. Budaya organisasi
terdapat poster yang yang kuat maka akan menghasilkan
memuat tulisan tersebut. kehidupan organisasi yang kuat pula.
Masih ada beberapa
ruangan yang belum
menempelkan media 6. DAFTAR PUSTAKA
tersebut. Sopiah, Dr., MM, MPd. 2008. Perilaku
3) Upaya-upaya dalam Organisasi. Yogyakarta: CV. Andi
mengatasi hambatan Offset.
pelaksanaan budaya
organisasi di PMI Kota Ivancevich, John M, Robert
Surakarta Konopaske, Michael T.
a) Rapat rutin 2 minggu sekali Matteson. 2005. Perilaku dan
Untuk mengatasi hambatan Manajemen Organisasi Edisi ke-
yang terdapat pada 7. Terj. Gina Gania. Jakarta:
individu/pegawai, PMI Kota Erlangga.
Surakarta mencari solusi
dengan mengadakan rapat Moleong, Lexy J. (2004). Metode
rutin 2 minggu sekali. Dan Penelitian Kualitatif. Bandung:
menjadi salah satu cara Rosdakarya.
dalam mencari solusi untuk
masalah yang sedang Cholid Narbuko & Achmadi Narbuko.
dihadapi PMI Kota 2003. Metodologi Penelitian.
Surakarta. Jakarta: Bumi Aksara.
b) Menambah jumlah media
yang memuat visi, misi dan Ogbonna, Emmanuel & Harris, Lloyd
tujuan C. 2000. Leadership style,
Dalam hal ini diharapkan organizational culture and
PMI Kota Surakarta performance : empirical
menambah jumlah media evidence from UK companies.
yang memuat visi, misi dan International Journal of Human
tujuan di ruangan-ruangan Resource Management. Dari
yang masih kosong. http://docs.google.com/gview/url
=http://www.cmr-
5. SIMPULAN journal.org/article/download/193
Berdasarkan data yang 1/3601&embedded=true pada
diperoleh peneliti, pada akhirnya tanggal 20 September 2011.
dapat dirumuskan kesimpulan dalam
menjawab permasalahan penelitian Edy Sutrisno, Dr., M.Si. 2010.
Budaya Organisasi. Jakarta:
yang telah ditentukan, yaitu : Kencana.
Budaya organisasi sangat
diperlukan di setiap organisasi dan Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian
ternyata memiliki andil yang sangat Pendidikan dan Sosial. Jakarta:
penting dalam menciptakan efektivitas Gaung Persada Press.
Sun, Shili. (2008). Organizational Sutopo. H. B. 2002. Metodologi
Culture and Its Themes. Penelitian Kualitatif. Surakarta:
International Journal of Business UNS Press.
and Management. Diperoleh 20
September 2011, dari Wulantika, Lita, SE, M. Si. 2011.
http://www.ccsenet.org/journal/in Budaya Organisasi dalam
dex.php/ijbm/article/view/760/72 Meningkatkan Keefektifan
6. Organisasi. Jurnal Majalah
Ilmiah UNIKOM Vol. 7 Tahun
Semuil Tjiharjadi. 2007. Pentingnya 2011 Hal. 216 dari
Posisi Budaya dan Efektivitas http://jurnal.unikom.ac.id/_s/data
Organisasi dalam Kompetensi di /jurnal/v07-n02/volume-72-
Masa Depan. Jurnal Manajemen artikel-7.pdf/pdf/volume-72-
Vol. 6, Tahun 2007 Hal. 9-10 artikel-7.pdf pada tanggal 11
dari http:// Januri 2013.
majour.maranatha.edu/index.ph
p/jurnal-
manajemen/article/view/189/pdf
pada tanggal 11 januari 2013.

Anda mungkin juga menyukai