6. Cerpen
Cerpen adalah cerita yang melukiskan suatu kejadian dalam kehidupan manusia secara
ringkas dan jelas.
Nilai nilai yang terkandung dalam cerpen
- Nilai budaya, menyangkut adat istiadat,yang berhubungan erat dengan cara hidup,
cara berfikir, dan cara bekerja.
- Nilai keagamaan, menyangkut penghargaan tinggi yang di berikan wrga masyarakat
kepada masalah dalam kehidupan keagamaan yang suci dan sebagai pedoman .
- Nilai moral, menyangkut baik buruknya perbuatan, sikap, akhlak, budi pekerti, dan
kesusilaan.
- Nilai sosial, menyangkut kepentingan orang banyak, seperti gotong-royong tolong-
menolong, dll.
- Nilai ketuhanan,berkaitan dengan hubungan antara manusia dan tuhan
- Nilai pendidikan, berkaitan dengan ajaran yang dapat di ambil dari sebuah karya
- Nilai psikologi, menyangkut masalah eksistensi,ketakutan.dendam,dan nilai-nilai
yang di alami jiwa manusia
- Nilai estetika, berkaitan dengan keindahan kebahasaan dalam sastra
Ciri-ciri cerpen
- Singkat, padat dan intensif
- Ada peristiwa, tokoh dan gerak
- Bahasanya sugestif dan menarik perhatian
- Mencerminkan pandangan pengarang baik secara langsung maupun tidak langsung
- Cerita yang di kemukakan adalah cerita yang menarik
- Mempunyai satu pelaku utama
- Mempunyai satu konflik atau satu permasalahan utama
- Menyajikan satu emosi
Langkah menulis cerpen:
- Menentukan tema
- Mengembangkan imajinasi
- Menerangkan ide dengan memperhatikan unsur pembangun, diksi dan gaya bahasa
- Mengembangkan setiap ide menjadi satu kesatuan
Cara membuat cerpen yang menarik
- Memilih tema yang di gemari pembaca
- Menyusun paragraf pertama semenarik mungkin
- Menggali dan menghidupkan suasana
- Menggunakan kalimat efektif
- Menggerakkaan tokoh atau pelaku
- Mengatur alur sesuai suasana yang di kehendaki
- Menciptakan sentakan atau kejutan
Unsur intrinsik cerpen
- Alur
Jenis-jenis alur :
Berdasarkan keeratan hubungan antarperistiwa
Plot erat, yaitu hubungan antar peristiwa terjalin sangat padu dan padat
sehingga tak ada satu peristiwa pun yang dapat di hilangkan
Plot longgar, yaitu hubungan antar peristiwa terjalin kurang erat sehingga ada
bagian-bagian peristiwa yang dapat di hilangkan dan penghilangan itu tidak
mengganggu jalannya cerita
Berdasarkan akhir cerita
Plot ledakan(berakhir mengejutkan)
Plot lembut(berakhir tidak mengejutkan)
Plot campuran
Berdasarkan rangkaian peristiwa
Plot maju(Linear)
Plot mundur(Flash back)
Plot gabungan
Berdasarkan sifatnya
Plot terbuka, yaitu akhir cerita merangsang pembaca untuk mengembangkan
jalan cerita
Plot tertutup, yaitu akhir cerita tidak merangsang pembaca meneruskan jalan
cerita
Plot campuran
- Tokoh
Jenis-jenis tokoh:
Tokoh protagonis
Tokoh antagonis
Tokoh tritagonis
Tokoh bawahan(Figuran)
Cara menggambarkan watak tokoh cerita
Cara analitik, pengarang menceritakan watak tokoh secara langsung
Cara dramatik, pengarang tidak secara langsung menceritakan watak
tokoh, tetapi melalui:
1) Melukiskan tempat sang tokoh
2) Menampilkan dialog antar tokoh
3) Menceritakan tingkah laku,perbuatan atau reaksi tokoh
terhadap suatu peristiwa
cara gabungan
- latar
7. Pantun
Ciri pantun sebagai puisi lama
- Tiap bait terdiri atas empat baris
- Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata
- Sajaknya a-b-a-b
- Dua baris berupa sampiran dan dua baris merupakan isi
8. Mendengarkan informasi dari radio, tv
Hal yang harus di perhatikan dalam mendengar informasi dari radio
- Bersikap positif, menganggap penting apa yang kita baca
- Bersikap responsif,
- Cegahlah gangguan agar dapat berkonsentrasi
- Catatlah pokok pembicaraan yang di sampaikan
- Simak dan pahami maksud pembicaraan penyiar.
Ciri informasi yang baik :
- Aktual, yaitu informasi terkini yang sedang hangat di bicarakan.
- Faktual, yaitu informasi yang di dukung dengan fakta sehingga kebenarannya
terjamin
- Bahasa yang di gunakan singkat, padat dan akurat.
- Menarik, yaitu informasi yang memiliki daya pikat.
Langkah-langkah membuat kesimpulan dari informasi yang di dengar:
- Mendengarkan dengan penuh konsentrasi
- Memperhatikan penekanan-penekanan khusus pada kata-kata tertentu
- Mencatat kata-kata yang mendapat penekanan tersebut
- Memperhatikan kalimat pertama tiap paragraf
- Mencatat pokok-pokok isi informasinya secara runtut
Bagian- bagian berita
- Kepala berita: judul berita
- Teras berita : inti dari sebuah berita
- Tubuh berita : penjelasan lebih lanjut dari teras berita
- Ekor berita : kesimpulan
9. Ringkasan
Ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu bacaan,tetapi tetap mempertahankan
isi dan urutan sudut pandang penulis.
Ikhtisar merupakan penyajian singkat dari sebuah bacaan,tetapi sudah tidak lagi
mempertahankan urutan isi aslinya.
Agar dapat membuat ikhtisar dengan baik, perhatikan langkah atau hal-hal berikut ini:
- Baca teks bacaan secara ekstensif untuk memahami kesan umum dan sudut pandang
penulis, dengan membaca paragraf awal dan paragraf akhir teks bacaan.
- Setelah memahami gambaran isi teks melalui kesan umum dan kesimpulan teks yang
anda baca, carilah atau beri tanda pokok-pokok pikiran pada bagian-bagian tengah
teks.
- Susun kembali apa yang anda dapat dari hasil membaca, dalam bentuk paragraf
singkat dengan menggunakan bahasa sendiri.
Cara merangkum isi tabel:
- Pahamilah masalah utama dalam tabel
- Tentukan informasi yang di anggap penting dengan yang tidak penting
- Perhatikan bagian yang perlu di sampaikan terlebih dahulu
- Perhatikan dan pahami kesimpulan tabel tersebut
Cara merangkum informasi
- Mencatat topik pembicaraan
- Jika topik pembicaraan tidak di sebutkan, carilah kata atau kelompok kata yang
mencerminkan inti pembicaraan
- Catatlah gagasan kunci yang sering di sebut dari awal hingga akhir pembicaraan
- Tuangkan gagasan kunci ke dalam sebuah kalimat
Cara membuat ringkasan
- Membaca naskah asli
- Mencatat gagasan utama
- Membuat reproduksi(menyusun)
Manfaat ringkasan
- Mempermudah seseorang dalam menemukan inti bacaan
- Mempersingkat waktu membaca ulang suatu buku
- Sangat praktis
Langkah-langkah membuat ringkasan
- Sebutkan identitas buku(Judul, pengarang,penerbit,tahun,tebal buku)
- Temukan gambaran isi buku dalam daftar isi
- Pelajari butir-butir secara keseluruhan
- Catatlah gagasan-gagasan pokok tiap judul,subjudul secara terperinci dalam kalimat
efektif
- Rangkailah kesatuan kalimat tersebut dalam paragraf yang baik
- Berilah judul ringkasan yang representatif terhadap isi
10. Kesimpuan
Langkah-langkah membuat kesimpulan
- Mendengarkan dengan teliti isi informasi yang di sampaikan secara langsung
- Menginterpretasi atau menafsir pokok pembahasan
- Menyeleksi atau menentukan pokok-pokok pikiran
- Menulis kembali pokok-pokok pikiran dengan kalimat sendiri secara ringkas.
- Menyampaikan secara lisan isi informasi yang telah di tulis secara runtut dan jelas.
11. Kritik
Kritik adalah kecaman atau tanggapan di sertai dengan pertimbangan baik buruk terhadap
suatu permasalaha.
Tujuan kritik yaitu menilai kesalahan dan kelemahan suatu permasalahan yang sedang di
sampaikan,
Langkah-langkah dalam menyampaikan kritik
- Membaca judul artikel dan menganalisanya
- Merumuskan permasalahan yang terdapat dalam artikel
- Menyampaikan kritik terhadap artikel
Adapun syarat-syarat dalam menyampaikan kritik yaitu
- Sampaikan kritik dengan santun, lancar, dan jelas
- Jangan menjatuhkan pendapat yang berbeda
- Kemukakan alasan logis yang dapat mendukung kritik anda
- Gunakanlah kalimat efektif
12. Membaca memindai
Membaca memindai atau scanning adalah suatu tekhnik membaca untuk mendapatkan
suatu informasi tanpa membaca informasi lain.
Tujuan membaca memindai adalah untuk mencari fakta khusus dan informasi tertentu.
Rumus membaca memindai:
jumlah data yang di baca
X= × 60
waktu membaca ( Detik )
13. Cerita rakyat
Cerita rakyat merupakan cerita turun temurun yang biasanya di sampaikan secara lisan.
Ciri-ciri cerita rakyat:
- Penyebaran dilakukan secara lisan
- Bersifat tradisional
- Memiliki banyak versi dan variasi
- Nama pencipta bersifat anonim
- Bahasa yang di gunakan klise
- Tokoh dalam cerita bersifat sentralistik yang artinya pergerakan alur cerita di
tentukan oleh karakter tokoh tertentu saja.
14. Fakta dan opini
Opini adalah pendapat, pemikiran, atau pendirian seseorang
Fakta adalah hal, keadaan, atau peristiwa yang merupakan kenyataan atau sesuatu yang
benar-benar terjadi
15. Wawancara
Wawancara adalah kegiatan tanya jawab yang di lakukan oleh dua orang pihak yaitu
pewawancara dan narasumber
Tujuan wawancara yaitu menggali informasi tertentu dari narasumber
Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam penulisan hasil wawancara:
- Penulisan hendaknya memerhatikan kaida-kaidah yang berlaku
- Penulisan hendaknya tidak melakukan interpretasi yang terlalu jauh dari hasil
wawancara
- Pilihlah data atau keterangan yang penting dan relevan dengan masalah-masalah yang
telah di rumuskan
- Penulis hendaknya memelihara kerahasiaan dan menjaga nama baik narasumber
Sistematika laporan wawancara
- Pendahuluan,yang meliputi latar belakang pelaksanaan wawancara, tujuan
wawancara, nama instansi atau narasumber yang di wawancarai,dan waktu dan
tempat dilaksanakan wawancara.
- Isi meliputi: informasi tentang berbagai hal sesuai dengan pokok-pokok masalah yang
telah di rencanakan dan uraian tentang analisis atas hasil wawancara
- Penutup, yang meliputi kesimpulan dan saran
Langkah-langkah merangkum hasil wawancara
- Tulislah dahulu identitas narasumber dan si pewawancara
- Simaklah dengan seksama penjelasan narasumber
- Pahamilah pokok-pokok informasi yang penting dari narasumber
- Buatlah pokok-pokok garis besar informasi wawancara menjadi kerangka uraian
informasi
- Dari kerangka tersebut kembangkan menjadi bentuk rangkuman
16. Sastra Melayu klasik
Sastra melayu klasik lisan berupa dongeng terdiri dari fabel, legenda, mite, dan parabel.
Sastra melayu klasik berupa prosa yaitu dongeng, cerita rakyat, cerita pelipur lara, cerita
jenaka, hikayat, sejarah melayu, peribahasa dan pepatah petitih
Sastra melayu klasik berbentuk puisi yaitu pantun, syair, seloka, talibun, gurindam, dan
karmina(Pantun kilat)
Karakteristik sastra melayu klasik:
- Bersifat anonim(tanpa nama pengarang)
- Berkembang secara statis(sesuai dengan keadaan masyarakat lama yang mengalami
perubahan yang sangat lambat)
- Di pengaruhi oleh kesusastraan hindu dan arab
- Istanasentris
- Berupa hikayat, tambo, atau dongeng
- Pralogis, tidal berdasarkan logika
Nilai-nilai yang terkandung dalam sastra melau klasik
17. Grafik
Grafik merupakan gambar yang terdiri atas garis dan titik-titik koordinat yang
memperlihatkan atau menerangkan sesuatu
Langkah membaca grafik:
- Membaca judul grafik
- Membaca lajur kanankiri dan bawah yang biasanya berkenaan dengan jumlah, bulan,
tahun, dan sebagainya
- Melihat perbedaan yang mencolok pada data tersebut, baik tertinggi, terendah, atau
rata-rata
- Menarik kesimpulan dari data yang di sampaikan grafik
18. Pidato
Pidato merupakan pengungkapan pikiran, ide,aspirasi dalam bentuk untaian kata, kalimat,
yang di tujukan kepada masyarakat luas.
Tujuan pidato:
- Instruktif atau memberitahu
- Persuasif atau mengajak
- Rekreatif atau menghibur
- Argumentatif atau meyakinkan
Langkah menyusun pidato:
- Menentukan pokok masalah
- Mengumpulkan bahan orasi dari narasumber, media cetak atau media elektronik
- Menyusun kerangka karangan sebagai titik tumpu teks pidato
Urutan pidato
- Salam pembuka
- Pembukaan, berisi ucapan skuru terhadap Allah SWT
- Isi pidato, berupa uraian gagasan
- Penutup berupa simpulan, ucapan terimah kasih dan salam
Agar dapat berpidato dengan baik hal yang perlu di perhatikan, yaitu:
Saksi:
1. Andang Prihanto
2. Koko Prajoko
3. H. Herdwiyanto
Surat dagang atau surat niaga adalah surat yang di pergunakan seseorang, perusahaan,
atau badan yang menyelenggarakan kegiatan usaha bidang perdagangan.
Jenis-jenis surat niaga: perjanjian jual beli, sewa menyewa, penawaran barang, penagihan,
peminjaman, dan sebagainya.
23. Membaca berita
Cara membaca berita yang baik:
- Ucapkan semua unsur berita secara wajar sesuai dengan fonem, kata, frase atau
kalimat yang ada
- Bacalah berita dengan intonasi yang tepat, baik keras lemahnya suara maupun lambat
atau cepatnya pengucapan
- Ucapkan berita dengan jeda yang jelas agar tidak menimbulkan ambiguitas
- Apabila anda membacakan berita di depan khalayak, berkonsentrasilah pada naskah
anda dan sesekali arahkan tatapan mata pada khalayak
24. Drama
Drama adalah hasil karya dalam bentuk dialog yang di rencanakan untuk di pentaskan
dengan menggunakan percakapan dan gerak tubuh di hadapan penonton
Bagian-bagian drama:
- Alur
Jenis-jenis Alur:
1) Alur maju, yaitu alur atau jalan cerita yang di susun berdasarkan
urutan waktu(Naratif) dan urutan peristiwa(Kronologis)
2) Alur mundur, yaitu alur yang mengembalikan cerita ke masa atau
waktu sebelumnya
3) Alur campuran, yaitu cerita bergerak dari bagian tengah, menuju ke
awal, di lanjutkan ke akhir cerita.
Bagian-bagian alur cerita:
1) Tahap pengenalan
2) Tahap peristiwa
3) Tahap muncul konflik
4) Tahap konflik memuncak
5) Tahap penyelesaian
- Perilaku dan perwatakan
- Dialog
- Latar
- Amanat
- Tema
- Konflik
- Tata artistik(Setting panggung)
- Casting(Pemilihan pemain)
Ciri-ciri drama
1) Ada pelaku
2) Berbentuk dialog
3) Ada setting
4) Ada lukisan akting pelaku
Cara mudah untuk memerankan drama:
1) Membaca secara intensif secara keseluruhan naskah drama tersebut
2) Memahami watak setiap tokoh yang ada dalam naskah drama tersebut
3) Menentukan tokoh protagonis, anatagonis dan tritagonis
4) Melatih diri berperilaku dan bersikap sebagaimana watak dari tokoh yang di
perankan
5) Mendiskusikan dengan teman tentang cara memerankan watak tokoh tersebut
Hal-hal yang harus di perhatikan dalam memerankan drama:
- Tekhnik berdialog
- Mimik
- Intonasi
- Blocking
Unsur-unsur dalam pementasan drama
- Posisi tokoh(Blocking)
Dalam melakukan gerak panggung harus memperhatikan hal-hal berikut:
Gerak panggung hanya di kerjakan kalau ada maksud dan tujuan
Gerak panggung menarik perhatian penonton
Gerak panggung boleh di lakukan sambil berbicara atau berurutan
Gerak panggung hanya di lakukan dengan gerak maju, bukan mundur atau
menyamping, kecuali alasan tertentu
Gerak panggung yang cepat menunjukkan adanya sesuatu yang penting,
sedangkan lambat menunjukkan kesedihan, keputus asaan dan kekhidmatan
- Tata busana
Fungsi tata busana, yaitu:
Mendukung pengembangan watak pemain
Membangkitkan daya saran dan daya suasana
Personalisasi pemain, yaitu untuk membedaakan satu pemain dengan pemain
lainnya
- Tata panggung
- Tata lampu
- Tata suara
Jenis-jenis drama
- Drama komedi, yaitu drama yang diwarnai oleh suasana kegembiraan
- Drama tragedi, yaitu drama yang diwarnai suasana duka
- Drama tragedi komedi, yaitu drama yang di warnai oleh suasana gembira dan suasana
kesedihan
Struktur dasar sebuah dasar, yaitu:
- Prolog, merupakan pembukaan atas peristiwa dalam drama.
- Dialog, merupakan media cerita yang melibatkan tokoh-tokoh drama yang di
harapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak setiap tokoh beserta konflik-
konflik yang mereka hadapi
- Epilog adalah bagian akhir dari sebuah drama
25. Hikayat
Hikayat adalah cerita rekaan berbentuk prosa panjang berbahasa melayu, yang
menceritakan tentang kehebatan dan kepahlawanan orang ternama dengan segala
kesaktian, keanehan dan karomah yang mereka miliki
Unsur intrinsik hikayat
- Tema, yaitu gagasan pokok yang di angkat dalam cerita.
- Penokohan, yaitu tokoh hikayat biasanya manusia super, sakti, ajaib dan luar biasa.
- Amanat,
- Setting, pada hikayat biasanya di kerajaan, hutan ,pegunungan, sungai, pedesaan,
kayangan, dan sebagainya
- Alur,
- Sudut pandang,
Unsur ekstrinsik, meliputi nilai atau ajaran moral, gaya bahasa, adat, etika, dan budaya.
Ciri-ciri hikayat
- Cerita tersebut berpusat pada kehidupan istana(istana sentris)
- Bahasa yang di gunakan adalah bahasa melayu lama
- Bahasa yang di gunakan adalah bahasa-bahasa klise yakni bahasa yang tidak
memiliki perubahan
- Bersifat anonim yaitu tidak ada nama pengarang
Hal-hal yang perlu di perhatikan untuk memahami hikayat
- Maknai kata-kata sukar dalam bahasa melayu kuno yang pasti akan muncul dalam
sebuah hikayat
- Masalah yang di ungkapkan
- Pelaku utama dan sampingannya(Hubungan antar pelaku)
- Karakteristik karya sastra melayu klasik
- Nilai-nilai yang di ungkapkan
- Amanat dalam cerita
26. Resensi
Resensi yakni tulisan berisi ulasan,pertimbangan,atau pembicaraan suatu karya
Meresensi yaitu memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas atau
mengkritik buku
Bagian-bagian resensi:
- Judul resensi yang menarik dan menggambarkan isi buku
- Bagian identitas, berisi judul karangan, pengarang, penerbit, kota penerbit, tahun
terbit, tebal buku dan harga buku
- Kepengarangan berupa latar belakang pengarang, buku-buku yang pernah di tulis
pengarang, penghargaan yang pernah di raih, dan asal penghargaan itu
- Bagian sinopsis, mencamtumkan ringkasan karangan yang berisi pokok-pokok isi
buku
- Bagian ulasan, berisi bahasan,ulasan, atau pertimbangan mengenai baik buruknya
sebuah buku
- Bagian penutup, biasanya berisi kesimpulan
Langkah-langkah meresensi novel
- Baca dengan penuh pemahaman novel yang akan di resensi
- Carilah informasi tentang pengarangnya, latar belakang, prestasi, atau pendidikannya
- Analisislah unsur-unsur yang akan di buat resensi dalam novel tersebut yaitu:
Identitas buku, meliputi judul novel, pengarang, editor, penerbit, tahun terbit,
kota penerbit, jumlah halaman, dan harga buku
Ulasan, berisi uraian kelebihan dan kekurangan novel tersebut secara objektif
Unsur intrinsik dan ekstrinsik novel dapat di ungkapkan pada bagian .
sinopsis cerita di uraikan pokok-pokoknya
Analisis pula aspek bahasa dan penyajian novel tersebut
- Analisislah pembaca yang layak untuk membaca novel tersebut
- Buatlah kesimpulan mengenai isi novel tersebut
Langkah memberikan penilaian keunggulan dan kelemahan buku
- Baca semua bagian yang ada dalam buku tersebut
- Tampak beberapa bagian dalam buku itu yang dinilai memiliki kelebihan dan
kekurangan
- Gunakan wawasan dan pengetahuan mengenai seluk beluk isi buku
- Berikan alas an yang logis, masuk akal, dan meyakinkan dalam member penilaian
27. Novel
Novel adalah karangan prsa yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang
dengan orang-orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku
Unsur instrinsik novel
- Tema, adalah gagasan utama dalam penulisan cerita
- Tokoh dan penokohan
Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa dalam cerita
Penokohan adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh di dalam
cerita
- Latar, adalah unsur dalam cerita yang menunjukkan dimana, bagaimana, dan kapan
- Alur, adalah unsur yang berwujud jalinan peristiwa yang memperlihatkan kepaduan
tertentu yang di wujudkan oleh hubungan sebab akibat
- Sudut pandang, merupakan posisi pengarang terhadap peristiwa dalam cerita. Jenis-
jenis sudut pandang yaitu:
Sudut pandang orang pertama, orang pertama pelaku utama yaitu pengarang
sebagai tokoh utama ( aku) dan orang pertama pelaku sampingan yaitu
pengarang sebagai aku tetapi menceritakan orang lain.
Sudut pandang orang ketiga, pengarang menempatkan diri di luar cerita
sebagai pencerita.
- Gaya bahasa, adalah cara khas dalam mengungkapkan pikiran melalui bahasa dalam
bentuk lisan maupun tulisan
- Amanat, adalah pesan yang ingin di sampaikan pengarang kepada pembaca melalui
cerita yangdi buatnya
Unsur ekstrinsik novel, yaitu sosial, budaya, ekonomi,moral, agama, estetika dan
sebagainya
28. Surat kuasa
Surat kuasa adalah surat yang berisi megenai pemberian kuasa atau suatu wewenang dari
seseorang,badan, perusahaan, atau lembaga kepada seseorang yang di percaya untuk
melaksanakan tugas atau misi tertentu
Ciri-ciri surat kuasa
- Dapat di limpahkan kepada orang lain
- Dapat bertindak atas nama pribadi dan instansi
- Di tulis di atas kertas bersegel atau materai
Contoh surat kuasa
PT.HARAPAN ABADI
Jln.AHMAD YANI No.15 SEMARANG
SURAT KUASA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :Joko Sarwono
Jabatan :Direktur PT.HARAPAN ABADI
Alamat :Jl.Gajah No.15 Semarang
Memberi kuasa kepada:
Nama :Agung Suhartono
Jabatan :Staf keuangan PT.HARAPAN ABADI
Alamat :Jl.Mawar No.21 SEMARANG
Untuk :Mengambil uang sebesar Rp.5.000.000,00(Lima Juta Rupiah) dengan
cek No.71500A di Bank Negara Indonesia 1946 cabang semarang timur
Surat kuasa ini kami buat sebenarnya dengan maksud agar yang berkepentingan maklum
Semarang, 15 Januari 2010
Yang menerima kuasa Yang memberi kuasa
Nama
Usia
Alamat
Pekerjaan
Tanda tangan
....................... Notulis
-
34. Penelitian
Penelitian adalah kegiatan yang di laksanakan secara sistematik untuk mengkaji suatu
masalah ilmu pengetahuan
Struktur penulisan laporan hasil penelitian
A. Judul Penelitian : ...........................................................
B. Kata Pengantar : ...........................................................
C. Daftar Isi : ...........................................................
D. Isi laporan memuat hal-hal berikut:
1) Topik : ............................................
2) Hari / Tanggal Pelaksanaan : ............................................
3) Tempat pelaksanaan :............................................
4) Moderator : ............................................
5) Penulis : ............................................
6) Kelompok penyaji :............................................
7) Hasil penelitian :
a. .......................
b. .......................
c. .......................
E. Penutup : a. Kesimpulan : .......................
b. Saran : .......................
Syarat penulisan laporan penelitian yaitu faktual, rasional, objektif, data yang di sajikan
lengkap, serta bahasa yang di gunakan lugas
35. Karya ilmiah
Makalah adalah karangan ilmiah yang biasa di tulis untuk kepentingan tugas pelajaran,
kegiatan ilmiah, seminar, diskusi yang bersifat objektif serta menekankan pada
pembahasan dan menggunakan cara berfikir ilmiah
Unsur-unsur makalah
- Pendahuluan : latar belakang, permasalaha, tujuan
- Isi : berisi penjabaran, sub-sub pembahasan dari topik yang di angkat
- Penutup : kesimpulan dan saran
Bahasa makalah: menggunakan bahasa ilmiah,resmi,dan denotatif
Ciri-ciri karya ilmiah
- Logis, yaitu segala keterangan yang di sajikan dapat di terima akal
- Sistematis, yaitu segala yang di kemukakan di susun dalam urutan yang menunjukkan
kesinambungan
- Objektif, yaitu keterangan yang di sajikan menurut apa adanya
- Tuntas, yaitu masalah-masalah yang di munculkan di kupas secara rinci dan lengkap
- Kebenarannya dapat di uji
- Berlaku umum, yaitu kesimpulan berlaku bagi semua populasi
- Memakai bahasa baku dan tata tulis yang sesuai dengan kaidah bahasa
Sistematika karya ilmiah
Bab I Pendahuluan
A. Latar belakang masalah
B. Rumusan masalah
C. Pemecahan masalah
D. Kerangka berfikir
E. Tujuan penulisan
F. Manfaat
Bab II Landasan Teori
Bab III Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
Daftar Pustaka
36. Biografi
Biografi atau buku riwayat hidup seorang tokoh yang berisi antara lain identitas tokoh
sejak kecil sampai tua, bahkan sampai meninggal, jasa-jasanya, buah karya, dan segala
yang di hasilkan akan di tulis di buku.
Biografi di tulis oleh orang lain, sedangkan jika di tulis oleh orang yang bersangkutan
yaitu autobiografi
Hal-hal yang dapat di temukan dalam biografi
- Dunia sekeliling tokoh
- Dimana tokoh di lahirkan, hidup, tumbuh dan berkembang
- Pendidikan yang di lalui tokoh
- Kendala-kendala yang di hadapi tokoh dalam memperoleh sesuatu
- Kelebihan-kelebihan yang di miliki dalam mencapai sukses dibandingkan orang lain
- Penemuan-penemuan yang dihasilkan bermanfaat buat manusia dan dunia
- Informasi lain tentang tokoh
Tujuan membaca biografi:
- Mencari hal-hal yang menarik atau mengagumkan dari perjalanan hidup tokoh
- Mencari hal-hal yang dapat di contoh atau di teladani dari sosok tokoh tersebut untuk
kehidupan sendiri
- Mencari keistimewaan dari tokoh tersebut
Unsur-unsur biografi
37. Tabel
Menurut KBBI, tabel adalah daftar yang berisi ikhtisar sejumlah data,informasi, biasanya
berupa kata-kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem, urut ke bawah dalam lajur
dan deret tertentu dengan garis pembatas sehingga mudah untuk di simak.
38. Diagram
Diagram adalah lukisan pasang surut suatu keadaan yang di gambarkan dengan garis atau
gambar
39. Gurindam
Gurindam adalah satu bentuk puisi melayu lama yang terdiri atas dua bait.
Baris pertama berisi semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisi jawaban
dari masalah pada baris pertama tadi
Isi gurindam berupa nasihat, sindiran, dan perihal keagamaan
40. Surat resmi
Surat resmi merupakan surat yang di tulis dengan menggunakan aturan resmi dan bahasa
remi
Penulisan hari, tanggal, tempat dan waktu diawali huruf kecil karena masih merupakan
kesatuan dengan kalimat sebelumnya.
Dengan hormat,
Sehubungan dengan iklan yang di muat pada harian umum Kompas, 10 Juni 2016
saya membaca iklan lowongan pekerjaan sebagai tenaga administrasi di perusahaan PT
Perkasa.
Berdasarkan persyaratan yang di tuliskan dalam iklan tersebut, saya dapat
memenuhinya. Oleh karena itu, dengan surat ini saya,
Nama lengkap : Lufti,S.E.
\ Tempat tanggal lahir : Bekasi,26 April 1990
Pendidikan terakhir : Sarjana Ekonomi tahun 2013
Alamat : Kompleks Wisma Asri Blok 11F, Bekasi
Mengajukan lamaran pekerjaan untuk mengisi lowongan tersebut.
Sebagai bahan pertimbangan bapak/ibu, bersama surat ini saya lampirkan:
1. satu lembar foto kopi ijazah pendidikan terakhir;
2. satu lembar fotokopi transkrip nilai;
3. satu lembar fotokopi daftar riwayat hidup;
4. satu lembar fotokopi KTP;
5. satu lembar fotokopi SKKB;
6. dua lembar pasfoto ukuran 4×6
Demikian surat lamaran pekerjaan ini saya ajukan. Atas perhatian bapak/ ibu, saya
mengucapkan terimah kasih.
Hormat saya,
Lufti,S.E.
41. Peribahasa
Peribahasa adalah kalimat yang tetap susunannya dan mengiaskan maksud tertentu dapat
berupa nasiha, prinsip dan aturan hidup
42. Ungkapan
Ungkapan adalah kelompok kata yang menyatakan makna khusus dan tidak dapat di
terjemahkan secara harfiah ke dalam bahasa dan situasi lain
43. Istilah serapan
Istilah serapan adalah istilah yang berasal dari bahasa daerah atau bahasa asing
44. Kata baku
Kata baku adalah kata dalam bahasa indonesia baku, yaitu bahasa resmi bangsa indonesia
yang mengikuti kaidah bahasa.
Kata tidak baku adalah kata yang tidak mengikuti kaidah bahasa yang telah di tentukan
45. Kata penghubung
Kata penghubung atau konjungsi adalah kata yang berfungsi sebagai penghubung
antarklausa(terletak di tengah kalimat), antarkalimat(terletak di awal kalimat), dan
antarparagraf(terletak di awal paragraf).
Jenis-jenis kata penghubung
- Menyatakan gabungan: dan, lagi, lagi pula dan serta
- Menyatakan pertentangan: tetapi, akan tetapi, melainkan namun, sedangkan, padahal
- Menyatakan waktu : apabila, ketika, bilamana, sebelum, sejak, sesudah
- Menyatakan tujuan: supaya, agar, untuk
- Menyatakan sebab : sebab,karena,sebab itu, karena itu
- Menyatakan akibat: sehingga, sampai, hingga
- Menyatakan syarat: jika, apabila, kalau,asalkan, bilamana
- Menyatakan tak bersyarat: walaupun, meskipun, biarpun
- Menyatakan pilihan:atau
- Menyatakan perbandingan: seperti, bagai, seakan-akan, ibarat, umpama,daripada
- Menyatakan korelatif: semakin,kian,tidak hanya, tetapi juga, sedemikian rupa,
sehingga, baik, maupun
- Menyatakan menguatkan: bahkan,apalagi
- Menyatakan pemerincian: yakni,adalah, yaitu,ialah
- Menyatakan penjelas:bahwa
46. Kata ulang
Kata ulang adalah kata yang terjadi sebagai hasil reduplikasi atau pengulangan. Contohnya
surat-menyurat.
47. Imbuhan
Imbuhan atau afiks adalah bentuk terikat yang secara struktural di lekatkan pada kata
dasar atau bentuk dasar untuk membentuk kata-kata baru.
Imbuhan yang di lekatkan di bagian muka kata dasar di sebut awalan(Prefiks),
imbuhan di belakang kata di sebut akhiran(Sufiks), imbuhan di tengah kata dasar di
sebut sisipan(Infiks).
Jenis-jenis imbuhan
- Awalan me-
Memiliki variasi bentuk me-,meny-,meng-,mem-,menge-,dan men-di
sesuaikan dengan bentuk dasar yang di lekatinya. Kata dasar yang di awali dengan
K-P-T-S akan luluh jika mendapat imbuhan me-. Awalan me- membentuk kata
kerja yaitu transitif(kata kerja yang memerlukan objek), dan intransitif(kata kerja
yang tidak membutuhkan objek).
Makna imbuhan awalan me- transitif, yaitu:
Melakukan suatu perbuatan, contohnya pedagang buah-buahan itu
membuang sampah dimana saja
Mempergunakan atau bekerja, contohnya para petani sedang mencangkul
sawahnya
Membuat atau menghasilkan, contohnya ibu menyambal terasi
Makna imbuhan awalan me- intransitif, yaitu:
Mengerjakan, contohnya mereka sedang menari
Menghasilkan, contohnya anjing itu menggonggong
Menuju ke, contohnya nelayan itu sudah mendarat
Berlaku atau menjadi seperti, contohnya semen itu sudah membatu
Menjadi, contohnya pakaian seragamnya sudah menguning.
- Awalan pe-
Memiliki variasi bentuk pe-, pen-, pem-, peny-, peng-, dan penge-. Kata dasar
yang berawalan K-T-S-P akan luluh jika bertemu awalan pe-. Awalan pe-
berfungsi membentuk kata benda. Kata berawalan pe- memiliki pertalian dengan
kata berawalan me- atau di turunkan dari kata kerja berawalan me-.
Makna awalan pe-, yaitu:
Menyatakan pelaku(Agentif), contohnya, pembaca berita TVRI sangat
berkharisma
Menyatakan sesuatu atau orang yang di. Contohnya pesuruh sekolah sedang
membersihkan halaman
Orang yang gemar, contohnya dia pengumpul perangko
Memiliki sifat, contohnya pemuda itu pemalas, kerjanya tidur terus
Menyatakan alat, contohnya pemutar MP3 menghasilkan suara jernih
Orang yang bekerja di suatu tempat, contohnya istri pelaut harus memiliki
sifat sabar.
- Awalan per-
Awalan per- berfungsi membentuk kata benda dan membentuk pokok kata.
Awalan per- yang membentuk kata benda tidak produktif hanya terdapat pada kata
pelajar dan pertapa. Awalan per- hanya mempunyai satu makna yaitu kausatif
( membuat jadi ......., menganggap sebagai). Contohnya pada kata perbesar ‘
Membuat jadi lebih besar’, perbuat ‘ membuat jadi budak’.
- Akhiran –kan
Akhiran –kan berfungsi membentuk pokok kata. Dengan tambahan prefiks
me-, di-, dan ter- pokok kata itu membentuk kata kerja. Contohnya
datangkan(Pokok kata) ⇾ mendatangkan(Kata kerja).
Akhiran –kan membentuk tiga macam makna yaitu:
Menyatakan kausatif, yaitu membuat dan menyebabkan sesuatu menjadi.
Contohnya ia membesarkan anaknya dengan penuh kasih sayang
Menggunakan sesuatu sebagai alat atau membuat dengan, contohnya orang
itu menusukkan peniti ke kain
Menyatakan benefaktif, yaitu melakukan sesuatu untuk orang lain,
contohnya ayah membelikan adik sepeda baru.
- Akhiran –i.
Akhiran –i berfungsi membentuk pokok kata. Dengan tambahan prefiks me-,
di-, dan ter- pokok kata itu menjdai kata kerja.
Makna akhiran –i, yaitu:
Menyatakan objek lokatif(objeknya menunjukkan tempat), contohnya
pencuri itu memasuki rumahku dari belakang
Menyatakan perbuatan yang berulang-ulang, contohnya kusir sado itu
memukuli kudanya agar belok kanan
Menyatakan memberi atau membubuhi, contohnya kepala sekolah sedang
menandatangani surat
Menyatakan membuat jadi, contohnya ayah sedang membarui rumah yang
baru kami beli beberapa bulan lalu
Menyatakan ikut serta, contohnya ibu menemani ayah dalam pertemuan
antardosen seluruh jawa barat.
- Akhiran –an
Akhiran –an membentuk kata benda. Akhiran –an membentuk tiga makna,
yaitu:
Menyatakan tempat, contohnya ruangan pesta itu di penuhi oleh pasangan-
pasangan yang berdansa
Menyatakan hasil perbuatan, contohnya karangannya di muat di majalah
sastra
Menyatakan alat, contohnya rupanya timbangan itu sudah rusak karena
jarumnya tidak bergerak
- Konfiks ke-an
Ke- an merupakan gabungan dari dua macam imbuhan yang melekat
bersama-sama membentuk satu arti. Imbuhan ke-an berfungsi membentuk kata
benda.
Mekna yang terbentuk dari konfiks ke-an,yaitu:
Menyatakan suatu hal, contohnya kecantikan orang itu terpancar dari
kepribadiannya
Menyatakan dapat di, contohnya tulisan itu tidak kelihatan karena hurufnya
terlalu kecil
Menyatakan menderita, contohnya kepalaku sakit karena kehujanan
Menyatakan tempat, contohnya kelurahan tanjung duren sedang direnovasi.
Menyatakan perbuatan yang tidak di sengaja, contohnya siswa yang
kesiangan di beri tugas di perpustakaan
Menyatakan terlalu, contohnya baju yang di belikan ayah kekecilan
Menyatakan menyerupai atau mengandung sedikit sifat, contohnya dia
masih kekanak-kanakan padahal sudah dewasa.
- Konfiks pe-an
Konfiks pe-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda. Kata yang berafiks
pe-an sebagian besar merupakan hasil nominalisasi dari kata berafiks me-, baik di
sertai afiks –i,atau –kan, maupun tidak. Karena itu, kata berafiks ke-an sejalan
dengan kata-kata itu.
Makna yang di bentuk konfiks pe-an yaitu:
Menyatakan hal, contohnya pengedaran obat khusus di lakukan oleh orang-
orang berlisensi
Menyatakan cara, contohnya penyajian materi pelajaran bahasa indonesia
itu tidak membosankan
Menyatakan hasil, contohnya penilaian tim juri tidak dapat di ganggu gugat
Menyatakan alat, contohnya pendengaran orang itu sudah tidak jelas
Menyatakan tempat atau daerah, contohnya pengungsian orang ambon
sudah di sediakan pemerintah
- Konfiks per-an
Konfiks per-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda. Kata berkonfiks
per-an merupakan hasil nominalisasi dari kata kerja yang sejalan dengan kata kerja
yang berawalan ber- dan kata kerja yang di bentuk oleh memper-(-kan,-i).
Makna yang di bentuk konfiks per-an, yaitu:
Menyatakan hal, contohnya izin pergedungan di DKI jakarta sangat ketat
Menyatakan hasil, contohnya kita harus menjunjung persatuan bangsa
Menyatakan tempat, contohnya vila itu sebagai peristirahatan keluarga
presiden
Menyatakan berbagai-bagai, contohnya surat lamaran pekerjaan harus di
sertai persyaratan yang diminta.
- Afiks kombinasi(Gabungan afiks)
Gabungan afiks adalah penggunaan beberapa imbuhan yang memiliki makna
dan fungsi, tetapi muncul bersamaan pada sebuah kata dasar.
a) Gabungan me-kan, di-kan, memper-kan dan diper-kan.
Gabungan ini berfungsi membentuk kata kerja. Prefiks me-
menyatakan ke aktifan, prefiks di- menyatakan kepasifan, sedangkan sufiks
–kan pada umumnya menyatakan kusatif.
Makna yang di bentuk dari gabungan me-kan, di-kan, memper-kan,
dan diper-kan, yaitu:
Menyatakan kausatif yaitu menyebabkan terjadinya proses. Contohnya
ayah sedang meninggikan tian jemuran
Menjadikan sebagai atau menganggap sebagai. Contohnya orang itu
memperhambakan benda-benda antiknya
Menyatakan intensitas, contohnya mereka memperebutkan piala
gubernur DKI jakarta
b) Menyatakan kausatif
Gabungan ini berfungsi membentuk kata kerja. Prefiks me-
menyatakan keaktifan, dan di- menyatakan kepasifan.
Makna me-i,di-i, memper-i, dan diper-i, yaitu untuk menyatakan
kausatif dan intensitas(Termasuk perbuatan yang dilakukan berulang-
ulang).contohnya anak itu sedang memperbaiki sepedanya.
48. Frasa
Frasa adalah kelompok kata yang terdiri atas dua kata atau lebih yang tidak
melampaui batas fungsi.
Contoh frasa