Anda di halaman 1dari 16

HANDOUT

POLIMER
POLIMER
A. POLIMER
Polimer merupakan makromolekul (molekul raksasa) yang tersusun dari
monomer. Polimer banyak terdapat dalam kehidupan sehari-hari dan sangat
membantu kehidupan manusia. Ban mobil atau motor dan penghapus terbuat dari
karet yang merupakan polimer. Alat-alat rumah tangga, kantung, dan alat tulis-
menulis banyak terbuat dari plastik yang merupakan polimer. Bahan pakaian,
seperti sutera, katun, nilon dan wol sintetis merupakan bahan yang terbuat dari
polimer. Demikian juga, bahan makanan dari senyawa selulosa (serat), amilum
(pati), dan protein.

1. Reaksi Pembentukan Polimer (Polimerisasi)


Reaksi pembentukan polimer dinamakan polimerisasi. Jadi, reaksi
polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul kecil (monomer)
membentuk molekul yang besar (polimer). Ada dua jenis polimerisasi yaitu
polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi.
a. Polimerisasi Adisi
Polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer yang
berikatan rangkap (ikatan tak jenuh). Pada reaksi ini monomer membuka
ikatan rangkapnya lalu berikatan dengan monomer lain sehingga
menghasilkan polimer yang berikatan tunggal (ikatan jenuh).
Contoh:
1) Pembentukan polietena (polietilena)
H H H H H H H H H H H H
| | | | | | | | | | | |
C = C + C = C + C = C + ... → ... – C – C – C – C – C – C – ...
| | | | | | | | | | | |
H H H H H H H H H H H H
atau disingkat:
nCH2 = CH2 → (– CH2 – CH2 –)n

2) Pembentukan teflon dari tetrafluoroetena


F F F F F F F F
| | | | | | | |
C = C + C = C + ... → ... – C – C – C – C –...
| | | | | | | |
F F F F F F F F
atau disingkat:
nCF2 = CF2 → (– CF2 – CF2 –)n

3) Pembentukan polivinil klorida (PVC) dari vinil klorida (1-kloroetena)


nCH2 = CHCl → (–CH2 – CHCl –)n
vinil klorida polivinil klorida

Handout Polimer 1
4) Pembentukan polipropena (polipropilena) dari propena (propilena)
nCH2 = CH – CH3 → (– CH2 – CH –)n
|
propena CH3
polipropena

5) Pembentukan poliisoprena dari isoprena (2-metil-1,3-butadiena)


nCH2 = C – CH = CH2 → (– CH2 – C = CH – CH2 –)n
| |
CH3 CH3
isoprena poliisoprena

Pada pembentukan poliisoprena mula-mula kedua ikatan rangkap dari nomor


1 dan C nomor 3 terbuka, kemudian ikatan tunggal dari C nomor 2 dan C
nomor 3 membentuk ikatan rangkap. Dari contoh-contoh reaksi di atas dapat
kita simpulkan bahwa pada polimerisasi adisi tidak terbentuk hasil samping
dan monomernya harus mengandung ikatan rangkap.

b. Polimerisasi Kondensasi
Polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentuk polimer dari monomer-
monomer yang mempunyai dua gugus fungsi.
Contoh:
1) Pembentukan dakron (poliester) dari etilen glikol (polialkohol) dengan
dimetil tereftalat) senyawa ester.
O O
|| ||
nHO – CH2 – CH2 – OH + nH3C – O – C – – C – O – CH3 →
etilen glikol dimetil tereftalat

O O
|| ||
(− O – CH2 – CH2 – O – C – – C –)n + 2nCH3OH
dakron metanol

2) Pembentukan nilon 66 dari heksametilen diamin, (1,6-diamino heksana)


dengan asam adipat (asam 1,6-heksanadioat)
H H O O
| | || ||
H – N – (CH2)6 – N – H + H – O – C – (CH2)4 – C – O – H →
heksametilen diamin asam adipat
H H O O
| | || ||
(− N – (CH2)6 – N – C – (CH2)4 – C –) + 2 H2O
nilon 66

Handout Polimer 2
Dari contoh-contoh reaksi di atas dapat disimpulkan bahwa pada
polimerisasi kondensasi akan dihasilkan molekul kecil seperti air atau
alkohol dan monomernya mempunyai gugus fungsi pada kedua ujung
rantainya.

2. Penggolongan Polimer
Dari berbagai jenis polimer yang banyak kita jumpai, dapat digolongkan
berdasarkan asalnya, jenis monomer, sifatnya terhadap panas dan reaksi
pembentukannya.
a. Penggolongan polimer berdasarkan asalnya
Berdasarkan asalnya, polimer dapat dibedakan atas polimer alam dan
polimer sintetis.
1) Polimer alam
Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam, berasal dari
makhluk hidup. Contoh polimer alam dapat dilihat pada Tabel 8.3.
Tabel 8.3. Beberapa Polimer Alam
No. Polimer Monomer Polimerisasi Terdapat pada
1. Amilum glukosa kondensasi biji-bijian, akar
umbi
2. Selulose glukosa kondensasi sayur, kayu,
kapas
3. Protein asam amino kondensasi susu, daging,
telur, wol, sutera
4. Asam nukleat nukleotida kondensasi molekul DNA
dan RNA (sel)
5. Karet alam isoprena adisi getah pohon karet
Sifat-sifat polimer alam tidak selalu menguntungkan. Contohnya, karet
alam kadang-kadang cepat rusak, tidak elastis dan berombak. Hal ini
dapat terjadi karena karet alam tidak tahan terhadap minyak bensin atau
minyak tanah serta lama terbuka di udara. Contoh lai, sutera dan wol
merupakan senyawa protein bahan makanan bakteri, sehingga wol dan
sutera cepat rusak. Umumnya polimer alam mempunyai sifat hidrofilik
(suka air), sukar dilebur dan sukar dicetak, sehingga sangat sukar
mengembangkan fungsi polimer alam untuk tujuan-tujuan yang lebih
luas dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

2) Polimer sintetis
Polimer sintetis atau polimer tiruan adalah polimer yang tidak terdapat di
alam dan harus dibuat oleh manusia. Contoh polimer sintetis dapat
dilihat pada Tabel 8.4.
Tabel 8.3. Beberapa Polimer Alam
No. Polimer Monomer Polimerisasi Terdapat pada
1. Polietena etena adisi kantung, kabel
( PE ) plastik
2. Polipropena propena adisi tali, karung, botol
(PP) plastik

Handout Polimer 3
No. Polimer Monomer Polimerisasi Terdapat pada
3. PVC vinil klorida adisi pipa paralon,
pelapis lantai
4. Polivinil vinil adisi bak air
alkohol (PVA) alkohol
5. Teflon tetrafluoro adisi wajan/panci anti
( PTFE ) etena lengket
6. Dakron metil kondensasi pita rekam
tereftalat magnetik,
dan etilen kain/tekstil (wol
glikol sintetik)
7. Nilon asam adipat kondensasi tekstil
dan heksa
metilen
diamin
8. Polibutadiena butadiena adisi ban motor/mobil

Para ahli kimia organik banyak mengadakan penelitian tentang struktur


molekul alam dan mengadakan percobaan laboratoris untuk membuat
polimer sintetis. Maka dihasilkan polimer sintetis yang dapat dirancang
sifat-sifatnya. Misalnya tinggi rendahnya titik lebur, kelenturan dan
kekerasannya, serta ketahanannya terhadap zat kimia. Sehingga
diperoleh polimer sintetis yang penggunaannya sesuai yang diharapkan.
Misalnya, dapat dibentuk serat untuk benang kain, lembaran, cetakan
dan sebagainya. Ahli kimia saat ini sudah berhasil mengembangkan
beratus-ratus jenis polimer sintetis untuk tujuan yang lebih luas.

b. Penggolongan polimer berdasarkan jenis monomernya


Berdasarkan jenis monomernya, polimer dapat dibedakan atas homopolimer
dan kopolimer.
1) Homopolimer
Homopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis.
Contoh: polietena, polipropena, polivinil klorida, teflon, plistirena,
poliisoprena, amilum, selulosa.
(− A – A – A – A – A – A – A – A −)n

2) Kopolimer
Kopolimer adalah polimer yang monomernya tidak sejenis. Contoh:
dakron, nilon 66, bakelit (fenol formaldehid). Jika pada proses
pembentukan polimer tidak digunakan katalis maka proses akan
berlangsung pada suhu dan tekanan tinggi dan struktur molekul yang
terbentuk tidak beraturan. Jadi, fungsi katalis adalah untuk
mengendalikan proses pembentukan struktur molekul polimer agar lebih
teratur sehingga sifat-siat polimer yang diperoleh sesuai dengan yang
diharapkan.

Handout Polimer 4
Contoh: struktur rantai molekul polimer tidak beratuan (produk
polimerisasi tanpa katalis):
(− A – B – B – A – A – B – B – B – A – B – A −)n
kopolimer tidak beraturan

Jika pada proses pembentukan polimer digunakan katalis maka struktur


molekul yang terbentuk akan beraturan. Contoh struktur rantai molekul
polimer teratur (produk polimerisasi dengan katalis):
Sistem blok:
(− A – A – A- B – B – B – A – A – A – B – B – B −)n
kopolimer blok
Sistem berseling:
(− A – B – A – B – A – B – A –)n
kopolimer berseling

c. Penggolongan polimer berdasarkan sifatnya terhadap panas


Berdasarkan sifatnya terhadap panas polimer dapat dibedakan atas polimer
termoplas dan polimer termoseting.
1) Polimer termoplas
Polimer termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas. Polimer ini
bila dipanaskan akan meleleh (melunak), dan dapat dilebur untuk dicetak
kembali (didaur ulang).
Contoh: polietena, polipropena, polistirena, PVC.
2) Polimer termoseting
Polimer termoseting adalah polimer yang tahan panas. Polimer ini bila
dipanaskan tidak akan meleleh (sukar melunak) dan sukar didaur ulang.
Contoh: melamin, bakelit.

d. Penggolongan polimer berdasarkan reaksi pembentukannya


Berdasarkan reaksi pembentukannya polimer dapat dibedakan atas polimer
adisi dan polimer kondensasi.
1) Polimer adisi
Polimer adisi adalah polimer yang monomernya mempunyai ikatan
rangkap kemudian ikatan rangkapnya terbuka lalu berikatan membentuk
polimer yang berikatan tunggal.
Contoh: polietena, polipropena, polivinil klorida, teflon, poliisoprena.
2) Polimer kondensasi
Polimer kondensasi adalah polimer yang monomernya mempunyai dua
gugus fungsi pada kedua ujung rantainya kemudian saling berkaitan
sambil melepas molekul kecil.
Contoh: nilon, dakron, bakelit.

3. Beberapa Polimer Penting


a. Polietena (polietilena)
Polietena merupakan polimer plastik yang sifatnya ulet (liat), massa jenis
rendah, lentur, sukar rusak bila lama dalam keadaan terbuka di udara

Handout Polimer 5
maupun bila terkena tanah/lumpur, tetapi tidak tahan panas. Polietena adalah
plastik yang banyak diproduksi, dictak lembaran untuk kantung plastik,
pembungkus makanan, ember dan sebagainya.
b. Polipropena (polipropilena)
Polipropena mempunyai sifat yang hampir sama dengan polietena. Oleh
karena plastik ini juga banyak diproduksi, hanya kekuatannya lebih besar
dari polietena dan lebih tahan panas serta tahan terhadap reaksi asam dan
basa. Digunakan untuk membuat botol plastik, karung, bak air, tali dan kabel
listrik (insulator).
c. PVC (polivinil klorida)
PVC mempunyai sifat keras dan kaku digunakan untuk membuat pipa
plastik, pipa paralon, pipa kabel listrik, kulit sintetis, dan ubin plastik.
d. Teflon (tetrafluoro etena)
Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap
bahan kimia. Digunakan untuk pelapis wajan (panci antilengket), pelapis
tangki di pbarik kimia, pipa antipatas, dan kabel listrik.
e. Polistirena
Polistirena adalah polimer adisi dari monomer stirena:
H H CH = CH2
| | |
C=C atau
| |
C C6H5
Sifatnya rapuh dan kenyal. Digunakan untuk kabin radio – TV – tape,
pendingin (freezer), boneka, botol plastik bening dan alat rumah tangga yang
lain.
f. Polivinil alkohol
Polivinil alkohol adalah polimer adisi dari monomer 1-hidroksi etena:
H H
| |
C=C
| |
H OH
Polimer ini merupakan plastik yang kuat, tahan tekanan dan banyak
digunakan untuk bak air.
g. Dakron
Dakron merupakan polimer yang sangat kuat, sangat lentur, dan transparan.
Digunakan untuk membuat serat sintetis tekstil, dan membuat lembaran film
tipis yang dalam perdagangan disebut mylar. Mylar banyak digunakan untuk
pita rekam magnetik dan untuk membuat gelembung balon yang
dimanfaatkan dalam penelitian cuaca di atmosfer.
h. Nilon 66
Nilon 66 merupakan serat polimer yang titik leburnya tinggi. Disebut nilon
66 karena polimernya tersusun dari enam atom C dari heksametilen diamin
dan enam atom C dari molekul asam heksametilendiot. Nilon 66 digunakan
untuk serat kain.

Handout Polimer 6
i. Bakelit (fenol formaldehid)
Bakelit adalah suatu jenis polimer yang dibuat dari dua jenis monomer yaitu
fenol dan formaldehid. Polimer ini sangat keras, titik leburnya sangat tinggi
dan tahan api. Bakelit digunakan untuk instalasi listrik dan alat-alat yang
tahan suhu tinggi, misalnya asbak dan fiting lampu listrik.
j. Flexiglass (polimetil metakrilat)
Polimetil metakrilat disingkat dengan PMMA mempunyai nama dagang
flexiglass. Merupakan polimerisasi adisi dari monomer metil metakrilat:
H2C = CH – COOCH3. PPMA merupakan plastik yang kuat dan transparan.
Digunakan untuk jendela pesawat terbang dan lampu belakang mobil.
k. Orlon (poliakrilonitril)
Orlon merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitril:
H H
| |
C=C
| |
H CN
Polimer ini merupakan serat sintetis, seperti wol digunakan dalam tekstil
sebagai campuran wol, karpet dan kaus kaki.

B. PLASTIK
Ssalah satu penemuan ilmu kimia yang menjadi ciri peradaban modern
adalah plastik. Tengoklah sekeliling Anda, dan hampir dimana-mana Anda akan
melihat barang-barang yang terbuat dari plastik: sampul buku, kantong kresek, tas,
sepatu, jas hujan, lemari, botol, kursi, boneka maian anak-anak, piring, baskom,
ember, pegangan payung, penutup jok, pipa-pipa saluran, telepon, insulator listrik
sampai kepada terminal-terminal kompute. Bahkan hidung yang pesek sekarang
dapat diubah menjadi mancung melalui opearsi plastik.
Semenjak ditemukan oleh John Weley Hyatt (1837 – 1920) dari Amerika
Serikat pada tahun 1968, plastik segea menjadi primadona industri kimia. Barang-
barang plastik membuat kehidupan kita makin mudh dan makin menyenangkan.
Dalam banyak hal, plastik telah menggantikan kapas, logam, kayu dan material
lainnya. Plastik memiliki banyak keunggulan antara lain: tahan karat, lebih ringan,
tidak menghantar listrik, mudah dibentuk sesuai keinginan, dapat diproduksi dengan
biaya rendah dan merupakan alternatif bagi material lain yang jumlahnya di alam
semakin terbatas. Tidaklah aneh jika produksi plastik di seluruh dunia mencapai
lebih dari 100 juta ton tiap tahun.
Plastik yang pertama kali diproduksi secara besar-besaran adalah polimer
fenol-formaldehida, yang dipatenkan oleh Leo Hendri Backeland (1863 – 1944) di
Amerika Serikat tahun 1909, dan mer-monomer fenol dan mtanol (formaldehida).
OH OH
| |
CH2O CH2O

fenol formaldehida fenol formaldehida

Handout Polimer 7
OH OH OH
| | |
... – – CH2 – – CH2 – – CH2 – ...

| | |
CH2` CH2 CH2
| | |
... – – CH2 – – CH2 – – CH2 – ...

| | |
OH OH OH

Plastik jenis bakelit ini sekarang banyak dipakai pada peralatan toilet, radio,
pembuatan lembaran laminasi, serta perekat plywood.
Semenjak ahun 1930-an, setelah makin banyak ditemukan sumber-sumber
minyak bumi, plastik yang paling umum diproduksi adalah polimer dari etena atau
dari turunan-turunan etena. Plastik jenis ini merupakan hemopolimer dan jenis
reaksinya adalah polimerisasi adisi, sebab monomer-monomernya memiliki ikatan
rangkap C = S = C.
Pada tabel 21.1 tercantum jens-jenis plstik yang terbuat dari etena dan
turunan-turunannya.
Tabel 20.1 Beberapa Jenis Plastik dan Manfaatya
Sifat dan
Plastik Monomer Rantai Polimer
Kegunaan
Polietilena CH2 = CH2 ... – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – Tembus cahaya;
(polietena) CH2 – ... buram; fleksibel;
berluilin; mudah
dipotong;
melunak dalam
air panas; sangat
mudah terbakar;
digunakan sebagai
pembungkus
Polivinil CH2 = CHCl ... – CH2 – CH – CH2 – CH – ... Tembus cahaya;
klorida (PVC) | | keras; kaku;
Cl Cl mudah dipotong;
sukar terbakar;
digunakan untuk
pipa saluran dan
perabot rumah
tangga
Polipropilena CH2 = CH – CH3 ... – CH2 – CH – CH2 – CH – ... Kuat, fleksibel;
(polipropena) | | kerapatan besar’
CH3 CH3 dapat terbakar;
digunakan untuk
serat, tali dan
bahan perahu
Teflon CF2 = CF2 ... – CF2 – CF2 – CF2 – CF2 – ... Sangat keras;
(politetrafluoro tahan asam; tidak
etena) dapat terbakar;
lentur;
gesekannya kecil;

Handout Polimer 8
Sifat dan
Plastik Monomer Rantai Polimer
Kegunaan
digunakan sebagai
pengganti logam
Akrilan CH2 = CH – CN ... – CH2 – CH – CH2 – CH – ... Kuat;fleksibel;
(polisiano | | dapat terbakar;
etena) CN CN digunakan sebagai
pengganti logam
Polistirena CH2 = CH ... – CH2 – CH – CH – CH – ... Putih; kenyal;
(polifeniletena) | | | mudah dipotong;
dapat terbakar;
digunakan untuk
pembungkus,insul
ator listrik, sol
sepatu dan
berbagai
peralatan, bola
plastik tak
berwarna, TV,
tape
Perspex CH3 CH3 CH3 Permukaan halus;
(polimetil | | | terang; keras;
metakrilat) CH2 = C ... – CH2 – CH – CH2 – CH – ... kaku; mudah
| | | dipotong; dapat
COOCH3 COOCH3 COOCH3 terbakar;
digunakan sebagai
pengganti gelas;
jendela pesawat
terbang; peralatan
bedah; kacamata
debu dan sebagai
reflektor di jalan
raya

C. KARET
Menurut catatan, bangsa Mesir purba sekitar 800 SM telah menggunakan
bola-bola karet untuk permainan. Berabad-abad lamanya manusia tidak mengetahui
kegunaan barang ini, sampai tahun 1770 tatkala Joseph Priestley (1933 – 1804) dari
Inggris menemukan bahwa karet dapat menghapus tulisan pensil.
Karet alam yang belum diolah tidaklah elastis. Jika suhu terlampau dingin ia
menjadi keras dan rapuh, sedangkan jika suhu terlalu panas ia menjadi lunak dan
lengket. Pada tahun 1893 Charles Goodyear (1800 – 1860) dari Amerika Serikat
menemukan bahwa apabila karet dipanaskan dengan sejumlah kecil belerang, ia
menjadi elastis dan kuat dalam segala cuaca. Proses ini dinamai vulkanisasi (dialami
dari Vulcan, dewa api Romawi). Sejak saat itu barang-barang dari karet mulai
dipakai secara meluas dan diproduksi besar-besaran di seluruh dunia.
Kini kita mengetahui bahwa karet alam adalah polimer dari isoprena (2-
metil-1,3-butadiena).
CH3 CH3
| |
CH2 = C – CH = CH2 CH2 = C – CH = CH2

Handout Polimer 9
CH3 CH3
| |
... – CH2 – C = CH – CH2 – CH2 – C = CH – CH2 – ...
karet alam (poliisoprena)

Pada proses vulkanisasi, terbentuk “jembatan belerang” antara rantai-rantai


polimer sebagai berikut.
CH3 CH3
| |
... – CH – CH – CH – CH2 – CH – CH – CH – CH2 – ...
| | | |
S S S S
| | | |
S S S S
| | | |
... – CH – CH – CH – CH2 – CH – CH – CH – CH2 – ...
| |
CH3 CH3

Apabila karet yang telah tervulkanisasi ini diregangkan, jembatan belerang


menahan rantai-rantai polimer sehingga tidak mudah putus dan tatkala tenaga
meregangnya ditiadakan karet ini dengan cepat kembali ke bentuk semula.
Sebagian besar karet alam yang digunakan dunia dewasa ini berasal dari
Indonesia dan Malaysia. Semenjak tahun 1864, pemerintah Hindia-Belanda
membudidayakan perkebunan karet Ficus elastica di Jawa Barat dan daerah timur
Sumatera. Dan pada tahun 1906 jenis pohon karet Heven brasiliensis mulai ditanam
secara besar-besaran, terutama di Sumatera.
Ketika daerah Asia Tenggara diduduki bala tentara Jepang tahun 1941 –
1942, maka suplai karet alam ke negara-negara industri (yang sebagian besar adalah
musuh Jepang) menjadi terputus. Hal ini merangsang para ilmuwan di Amerika
Serikat dan Eropa untuk mengembangkan karet sintetis yang emang sudah dirintis
sejak tahun 1930-an.
Kini pemakaian karet sintetis menyaingi karet alam. Sebagaimana halnya
karet alam, karet sintetis pun dapat mengalami vulkanisasi. Pada Tabel 20.2
tercantum beberapa jenis karet sintetis yang banyak digunakan dewasa ini.
Tabel 20.2 Beberapa Jenis Karet Sintetis dan Manfaatnya
Karet Sintetis Monomer Rantai Polimer Sifat dan Kegunaan
Neoprena CH2 = C – CH = CH2 − CH2 – C = CH – CH2 – Tahap terhadap
| | | oksidasi, sinar
Cl Cl Cl matahari, minyak,
Kloroprena tiap dan nyala api;
digunakan untuk
selang bensin,
kemasan barang,
insulator kawat dan
kabel
Polibutadiena CH2 = CH – CH = CH2 −CH2 – CH = CH – CH2 – Kurang elastis
1,3-butadiena dibandingkan alam;
digunakan sebagai

Handout Polimer 10
Karet Sintetis Monomer Rantai Polimer Sifat dan Kegunaan
cmpuran dengan jenis
karet alam atau karet
sintetis lain
Buna-S CH2 = CH – CH = CH2 −CH2 – CH = CH – CH2 – Memiliki sifat seperti
(butadiena 1,3-butadiena (70%) CH2 – CH – neoprena; karet
stirena) | sintetis yang
atauSBR CH2 = CH – terbanyak diproduksi;
(styrene digunakan untuk ban
butadiene stirena (30%) kopolimer
kendaraan bermotor
rubber)
Buna-N CH2 = CH – CH = CH2 −CH2 – CH = CH – CH2 – Tahan terhadap
(butadiena 1,3-butadiena (70%) CH2 – CH – minyak dan nyala apil
nitril) CH2 = CH – CN | digunakan sebagai
akrilonitril (25%) CN selang bensin dan
saluran minyak-
minyak
Thiokol Cl – CH2 – CH2 – Cl S Sangat tahan terhadap
etilen diklorida || minyak dan pelarut
S − CH2 – CH2 – S – S – apapun; digunakan
|| || untuk pembugkus
Na – S – S – Na S kabel, kemasan
|| kopolimer barang, zat perekat,
polimerisasi kondensasi
S dan lapisa pelindung
(melepaskan NaCl)
natrium polisulfida

D. SERAT SINTESIS
Serat polimer alami yang umum digunakan untuk membuat pakaian adalah
kapas yang termasuk polisakarida serta wol dan sutera yang tergolong protein-
protein. Kini kita juga mengenal serat polimer sintetis yang umum digunakan
sehari-hari.
Serat-serat sintetis umumnya merupakan kopolimer, dan terbentuk melalui
polimerisasi kondensasi. Disini kita hanya akan mebahas dua jenis serat sintetis
yang terkenal, yaitu nilon (poliamida) dan tetoron (poliester).
Nilon adalah senyawa polimer yang terbentuk dari asam adipat dan 1,6-
diaminoheksana.
O O
|| ||
HO – C – (CH2)4 – C – OH H – N – (CH2)6 – N – H
asam adipat | |
H H
1,6-diaminoheksana
O O
|| ||
.... – C – (CH2)4 – C – N – (CH2)6 – N – ....
| |
H H
nilon
Tetoron (dakron, terylene) adalah senyawa polimer yang terbentuk dari asam
tereftalat dan etanadiol.

Handout Polimer 11
O O
|| ||
HO – C – – C –OH HO – CH2 – CH2 – OH
asam tereftalat etanadiol
O O
|| ||
... – C – – C – O – CH2 – CH2 – O – ...
tetoron

PILIHAN GANDA
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Manakah senyawa beriut yang
bukan merupakan monomer dari 5. Diantara beberapa monomer
plastik? berikut:
A. formaldehida I. F – C = C – F
B. etil klorida | |
C. vinil klorida F F
D. vinil benzena O
E. etena ||
II. CH3 – CH – C – OH
2. Polipropilena adalah salah satu jenis |
plastik yang monomernya adalah .... NH2
A. CH3 – CH – CH3 III. CH3 – C = CH2
| |
CH3 H
B. CH2 = CH – CH3 monomer-monomer yang dapat
C. CH = C – CH3 membentuk polimer adisi adalah ... .
D. CH2 = C – CH3 A. I dan II D. I, II dan III
| B. II dan III E. hanya II
CH3 C. I dan III
E. CH3 – CH2 – CH3
F F F F
3. Salah satu contoh plastik termoset | | | |
adalah bakelit. Plastik ini diperoleh 6. ... – C – C – C – C ...
dengan polimerisasi ... . | | | |
A. fenol dan metanol Cl Cl Cl Cl
B. fenol dan metanal terbentuk dari monomer ... .
C. metanol dan metanal A. CHF = CHCl
D. metanol dan asam metanoat B. CF2 = CCl2
E. fenol dan asam metanoat C. CF2 – CCl2
D. CFCl – CFCl
4. Senyawa yang terbentuk dari E. CFCl = CFCl
polimerisasi kondensasi adalah ... .
A. karet D. polietena 7. Monomer pembentuk polimer
B. PVC E. nilon CH3 CH3 CH3
| | |
C. Teflon ... – CH2 – C – CH2 – C – CH2 – C – ...

Handout Polimer 12
| | | B. molekul tunggal yang memiliki
COOCH3 COOCH3 COOOCH3
ikatan rangkap atau memiliki
adalah ... .
gugus fugsi
A. CH3 – CH = CH – CH2 – COOCH3
C. molekul tunggal yang dapat
B. CH3 – CH2 – C = CH – COOCH3
tereliminasi
|
CH3 D. molekul tunggal yang mudah
C. CH3 – CH – COOCH3 larut dan melebur pada suhu
| rendah
CH3 E. molekul yang membentuk
D. CH3 – C – COOCH3 struktur siklis
||
CH2 12. Monomer isoprena mengalami
CH3 polimerisasi secara ... .
| A. kondensasi D. adisi
E. CH3 – C – CH = CH2 B. eliminasi E. hidratasi
| C. substitusi
COOCH3
13. Hasil polimerisasi dari CH2 = CHCl
8. Manakah yang bukan senyawa adalah ... .
polimer? A. PVC (polivinil klorida)
A. selulosa B. PE (polietilena)
B. nilon C. polikloroetilena klorida
C. protein D. polikloroetilena
D. karet E. polietilklorida
E. minyak tanah
14. Molekul polimer sintetik yang
9. Monomer berikut yang dapat memiliki ikatan peptida adalah ... .
berpolimerisasi kondensasi adalah A. dakron D. PVC
... . B. teflon E. polipropilena
A. etilena C. nilon 66
B. isoprena
C. asam amino 15. Struktur polimer sebagai berikut:
D. vinilklorida H H
E. 1,3-butadiena | |
−C–C−
10. Senyawa yang bukan monomer | |
untuk plastik adalah ... . H C=N
A. viniklorida D. isoprena n
B. propena E. stirena Polimer tersebut adalah ... .
C. etilena A. poliakrilonitril (arlon)
B. polipropilena
11. Monomer merupakan molekul C. polistirena
tunggal yang dapat membentuk D. polivinil alkohol (PVA)
polimer. Pada umumnya, struktur E. polimetakrilat
monomer adalah ... .
A. molekul tunggal yang reaktif

Handout Polimer 13
16. Struktur polimer sebagai berikut: C. nilon
H H
| | 20. Beberapa polimer sebagai berikut:
1. amilum 4. selulosa
−C–C−
2. teflon 5. dakron
| |
H 3. asam nukleat
n yang merupakan polimer sintetis
adalah ... .
Polimer tersebut adalah ... . A. 1 dan 2 D. 4 dan 5
A. poliakrilonitril B. 2 dan 3 E. 2 dan 5
B. polipropilena C. 3 dan 4
C. polistirena
D. PVA (polivinil alkohol) 21. Yang merupakan karet sintetis pada
E. polimetakrilat pembuatan ban mobil adalah ... .
A. polistirena
17. Struktur polimer sebagai berikut: B. polipropilena
C. poliisoprena
H H D. polietilena
| | E. polifluoroetilena
−C–C−
| | 22. Polimer yang digunakan untuk
H Cl panci atau wajan tahan lengket
n
adalah ... .
Polimer tersebut adalah ... .
A. dakron D. nilon
A. poliakrilonitril
B. teflon E. paralon
B. polipropilena
C. orlon
C. polistirena
D. PVA
23. Polimer beriut ini termasuk polimer
E. PVC
termoplas, kecuali ... .
A. dakron D. bakelit
18. Struktur polimer sebagai berikut:
B. poliester E. nilon
− CH2 – C = CH – CH2 − C. paralon
|
CH3 n 24. Polimer termoseting adalah ... .
A. bila dipanaskan mencair
Polimer tersebut adalah ... .
B. dapat didaur ulang
A. poli-2-butena
C. digunakan untuk serat rafia
B. poli-2-metil-2-pentena
D. rapuh bila kena panas
C. poliakrilonitril
E. bila dipanaskan memadat
D. poliisoprena
E. polistirena
25. Berikut ini 5 jenis polimer:
I. poliisoprena
19. Hasil polimerisasi kondensasi asam
II. polivinil klorida
1,6-heksdioat dengan 1,6 diamino
III. polisakarida
heksana adalah ... .
IV. polistirena
A. dakron D. tetoron
V. polikloroprena
B. teflon E. orlon

Handout Polimer 14
Pasangan yang termasuk polimer B. I dan III E. IV dan V
alam adalah ... . C. II dan IV
A. I dan II D. III dan V

Handout Polimer 15

Anda mungkin juga menyukai