Anda di halaman 1dari 14

Vol. 8 No.

2, Oktober 2016

JURNAl TEKNIK 'i


GRADIEN ~-
PERENCANAAN FORMASI TULANGAN LENTUR KOLOM BETON BERTULANG PENAMPANG T, L

DAN + SESUAI SNI Ol-2847-2002


(I Gusti Ngurah Eka Partama)
ANALISA PERBANDINGAN PERENCANAAN STRUKTUR ANTARA PONDASI BORE PILE DENGAN
PONDASI TIANG PANCANG (STUD! KASUS PADA PROYEK GE DUNG DPRD BALI)
(I Made Sudarma, Ida Bagus lndramanik , A.A Pulu Ambara Putra)
MANAJEMEN PENGELOLAAN SUNGA! MENUJU OPTIMALISASI AIR DI WILAYAH SUNGA! BALI PENIDA

(I Made Sud1arsa)
PUSAT REKREASI DI KABUPATEN TABANAN
(Agus Wiryadhi Saidi, Ni Made Swarmmi , I Kadek Liswantara)
RESOR WISATA DAN OLAHRAGA AIR DI KARANGASEM
(I GB Adnyanegara, Made Mariada R1jasa, I Putu Eka Astawan)
PERBANDINGAN PERILAKU STRUKTUR BETON BERTULANG TERHADAP BEBAN GEMPA
BERDASARKAN SNI 03-1726-2002 DAN 03-1726-2012
(I Gusti Made Sud1ka, Ni Kadek Astariani, Yoshua Febrian Kastama)
PERAN SUBAK BERSAMA PEMERINTAH PADA OPERAS! DAN PEMELIHARAAN DA.LAM PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR DISIMP II PADA DAERAH IRIGASI GA.DON DAS SUNGA! DI KABUPATEN TABANAN
(I Wayan Pasir)
PERANCANGAN TAPAK PADA MALL KUTA BEACHWALK MEMADUKAN ALAM LINGKUNGAN DAN
KEARIFAN LOKAL MENUJU ARSITEKTUR BERKELANJUTAN
(:da Bagus ldedhyana)
STUDI KELAYAKAN EKONOMI PROYEK PENYEDIAAN AIR BAKU TEI.AGAWAJA
DI KABUPATEN KARANGASEM
(I Wayan Diasa)
KAJIAN HIDROLIS SPAM JALUR BATUSESA- SIBETAN KABUPATEN KARANGASEM
(I Ketut Soriarta)
"BAKTERI UBEROBACTER ASIAnCUlrf MENYEBAR PADA TA.NAMAN JERUK DENGAN
BERBAGAI GEJALA SERANGAN PENYAKIT CVPD"
(I Gusti Ayu Diah Yuniti)
MODEL KONSERVASI BERBASIS PEMANENAN AIR HUJAN
DALAM PENGENDALIAN BANJIR PERKOTAAN, SUATU PENGANTAR
(Putu Ooddy Heka Ardana, Ridho Waluyo)
MEMBANGUN INTENSI BERWIRAUSAHA MELALUI ADVERSITY auonENT, SELF EFFICACY,
DAN NEED FOR ACHIEVEMENT
(Juniada Pagehgin)
PERKEMBANGAN DUA LOKASI KAMPUS UNIVERSITAS UDAYANA
TERHADAP PERKEMBANGAN FASILITAS WILAYAH SEKITARNYA
(Putu Surya Wedra Lesmana)

Peren
Den a
ISSN NO. 2085 - 2932
Vol. 8 No. 2, Oktober 2016

Daftar Isi
Jurnal Teknik GRADIEN
1
PERENCANAAN FORMASI TULANGAN LENTUR KOLOM SETON BERTULANG
PENAMPANG T, L DAN+ SESUAI SNI 03-2847-2002
(I Gusti Ngurah Eka Partama)
14
ANALISA PERBANDINGAN PERENCANAAN STRUKTUR ANTARA PONDASI BORE PILEDENGAN
PON DASI TIANG PANCANG (STUD! KASUS PADA PROYEK GEDUNG DPRD BALI)
(Ir. I Made Sudarma, MT, Ida Bagus lndramanik, ST. , MT. A.A Putu Ambara Putra)
30
MANAJEMEN PENGELOLAAN SUNGAI MENUJU OPTIMALISASI AIR DI WILAYAH SUNGAI BALISudiarsa)
(I Made PENIDA

45
PUSAT REKREASI 01 KABUPATEN TABANAN
(Agus Wiryadhi Saidi , Ni Made Swarminl , I Kadek Liswantara)
61
RESOR WISATA DAN OLAHRAGAAIR 2
DI KARANGASEM
(I G B Adnyanegara', Made Mariada Rijasa , I Putu Eka Astawan)
77
PERBANDINGAN PERILAKU STRUKTUR BETON BERTULANG TERHADAP BEBAN GEMPA
BERDASARKAN SNI 03-1726-2002 DAN 03-1726-2012
(I Gusti Made Sudika, Ni Kadek Astariani , Yoshua Febrian Kastama)
98
PERAN SU BAK BERSAMA PEMERINTAH PADA OPERAS! DAN PEMEUHARAAN
DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DISIMP II PADA OAERAH IRIGASI GAOON DAS SUNGAI
OIKABUPATENTABANAN
(I Wayan Pasir)
116
PERANCANGAN TAPAK PADA MALL KUTA BEACHWALK MEMADUKAN ALAM LINGKUNGAN
DAN KEARIFAN LOKAL MENUJU ARSITEKTUR BERKELANJUTAN
(Ida Bagus ldedhyana)
132
STUDI KELAYAKAN EKONOMI PROYEK PENYEDIAAN AIR BAKU TELAGAWAJA
DI KABUPATEN KARANGASEM
(I Wayan Diasa)
138
KAJIAN HIDROLIS SPAM JALUR BATUSESA-SIBETAN KABUPATEN KARANGASEM
(I Ketut Soriarta)
150
"BAKTERI LIBEROBACTERASIATICUM MENYEBAR PADATANAMAN JERUK
DENGAN BERBAGAI GEJALASERANGAN PENYAKITCVPD"
(Ora I Gusti Ayu Diah Yuniti, MSi)
167
MODEL KONSERVASI BERBASIS PEMANENAN AIR HUJAN
DALAM PENGENDAUAN BANJIR PERKOTAAN, SUATU PENGANTAR
. (Putu Doddy Heka Ardana, Ridho Waluyo)
179
MEMBANGUN INTENSI BERWIRAUSAHA MELALUI ADVERSITY QUOTIENT.
SELF EFFICACY, DAN NEED FOR ACHIEVEMENT
(Ir. Juniada Pagehgiri, MM.,MT)
194
PERKEMBANGAN DUALOKASI KAMPUS UNIVERSITAS UDAYANA
TERHADAP PERKEMBANGAN FASIUTAS WILAYAH SEKITARNYA
(Putu Surya Wedra Lesmana)
MODEL KONSERVASJ BERBASIS PEMANENAN
Ritl/10Wa/uyoJ ...... (Putu DottcJy Heka Artlana,

MODEL KONSERV ASI BERBASIS PEMA.NENA.N


PENGENDALIAN BANJIR PERKOTA.A.N A.IR HUJAN DA.LAM
Oleh: 'SUATU PENGANTAR
Putu Doddy Heka Ardana' R'
email : doddyhekaardana@gmail.com em' . '.d~o Waluyo2
1
-• a, . ~!!YQJOwln,~- ·,
ABSTR,.\I(

Pennasalahan - permasalahansumberdaya •
k mpleks khususnya d', w1·1ayahperkotaan. Permasalah air selalu menJadi
. fenomena
h°-an tibaadalah genangan banjir akibat volume lim an Yang sering kali terJ·ad· yang san~at
uJ salah terse but dapa t d'iupaya kan dengan altemaff pasanI Yang be rIeb1han.
. Untuk, saat musnn.
ma I angsung b b mengatas
hujan. Pemanenan air . .
huJan merupakan m t d er entuk pemanenan air1
digunakanuntu km e~gumpu lk an dan~enyimpan air ehu·anekonservas,· danteknologi yan
O

ermukaantanah, Jalanatauperbuk1tan. Salah satu Yang berasaldariatapbang g


P engumpulkan dan meny11npannya · d1. permukaan t metode
h pe manenan air huian unan,
m . . ana adalah , yang
resapan biopon. .. . . . sumur resapan dan lubang
Dalam penehtian 1111 d1gunakan pendekatan d k . .
yang berhubungan dengan pemanenan air • hujan dalames nptif terhad. ap suatu hasil penelitian
beberapa hasil penelitian, hasil akhir menunjukkan b hnge nd ahan banjir perkotaan. Dari
sumur resapan dan lubang resapan biopori terbukti a wa pemanenan air hujan berbasis
terJ'adi khususnya dI. daera h yang kurang tingkatmampu menguran g1. deb'1t banjir yang
pengendahan . genangan banJir, .. sumur resapan d resapannya b · Se(ain . e1e" ktlf
. sebagai
I
mampumeningkatkan ataupun menambah cadangan air tanah u ang . resapa~ biopori juga
an me 1alu1 proses infiltrasi.
Kata kunci : Pemanenan air hujan, Konservasi, Sumur Resa an Bi . .
Banjir, /njiltrasi rp • opori, Debit

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Salah satu dampak negatif saat musim hujan tiba adalah terjadinyagenangan banjir di
suatu wilayah.Kurangnya lahan resapan dan perubahan penggunaan Iahan menyebabkan air
hujan yang meresap kedalam tanah menjadi berkurang. Seiring dengan meningkatnya
bangunan pennukiman dari waktu ke waktu,dan berkurangnya kawasan terbukamemberikan
dampak terhadap berkurangnya zona penyerapan alami.

Aliran air hujan yang mengalir pada permukaan tidak diberi cukup peluang dimana
air akan terkumpul,denganpadatnya bangunan perkotaan dan semakin terbatasnya
kemampuan fungsi saluran drainase kota dalam menerima limpasan air hujan menjadikan
peningkatan volume danmenyebabkan terjadinya genanganbanjir yang diakibatkan oleh hujan
itu sendiri .

Salah satu upaya untuk mengatasi genangan saat musim hujan tiba adalah dengan
memanfaatkan air hujan itu sendiri dalam bentuk teknik pemanenan air hujan. Teknik

Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Ngurah Rai 1167


,
/
Jurusa11 Teknik GRAD/EN Vol. 8, No. 2, Oktober 2016

pemanenan air hujan merupakan metode konservasi dan teknologi yang digunak
an Untuk
mengurnpulkan dan menyimpan air hujan yang berasal dari atap bangunan, permuka
. an lanah
Jalan atau perbukitan. Sumur resapan dan lubang resapan biopori merupakan sal h '
a satu
metode pemanenan air hujan yang mengumpulkan dan menyimpannya di per
rnukaan
tanah.Penggunaan air hujan yang jatuh ke tanah digunakan seefisien mungkin pen
' gaturan
waktu aliran yang tepat dengan menangkap dan mengumpulkan aliran pennukaa
. 11 Serta
rnenyimpannya dapat berperan penting dalammengurangi volumelimpasan air hujan.

2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Banjir
2.1.1 Umum

Banjir berasal dari aliran limpasan yang mengalir melalui sungai ataumenjadi
genangan. Menurut Haryono ( I999)genangan air/banjir pada umumnya terjadi akibat adanya
hujan lebat dengan durasi lama sehingga meningkatkan volume air dan mempercepat
akumulasi aliran permukaan (runoff) pada permukaan tanah.
Menurut Kodoatie dan Sugiyanto (2002) dalam Wika (2012) yang menjadi faktor
penyebab banjir secara umum dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori yaitu banjir yang
disebabkan oleh sebab - sebab alami dan banjir yang disebabkan oleh tindakan manusia.
Adapun banjir yang disebabkan oleh faktor alam, seperti :
I. Curah hujan
2. Pengaruh fisiografi
3. Erosi dan sedimentasi
4. Kapasitas drainase yang tidak memadai
Sedangkan banjir yang disebabkan oleh manusia, seperti:
I. Perubahan kondisi daerah aliran sungai
2. Wilayah kumuh
3. Sampah
4. Perencanaan sistem pengendalian banjir yang tidak tepat

2.1.2 Banjir Perkotaan


Banjir perkotaan umumnya disebabkan oleh buruknya saluran drainase dan beberapa
penyebab lainnya seperti alih fungsi perubahan tata guna lahan. Pada kawasan perkotaan
biasanya seluruh air hujan diupayakan sesegera mungkin mengalir langsung ke sungai
terdekat dengan cara membuat saluran - saluran lurus terpendek menuju sungai, dalam hal ini
biasa disebut dengan konsep drainase konvensional. Jika semua air hujan dialirkan secepat -
cepatnya ke sungai tanpa diupayakan agar air mempunyai waktu cukup untuk meresap

168 IJurusan Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Ngura/1 Rai


,... ,.,ooEL K
oNSERVASI BERBASIS PEMANENAN ...... (Putu

I 111 tanah m
Ricl/10Waluyo)

aka dengan demikian konsep drainase konv


Doddy Htka Ardana,

.
ens1onal selalu mengh d' k
-
keda a diri untuk wilayah perkotaan salah satu dampakny d a Ir an
53 lah tersen a a alah banjir saat m .
fl18 . an di musim kemarau, dan berkurangnya cadangan . us,m
. kekenng air tanah.
hllJan, mengatasi banjir perkotaan terdapat suatu sist
oalam em Yang disebut d
Urban Drainage Systems(SUDS). SUDSmerupakan s . engan
srainable . uatu s1stem yang terdiri dari
Su lebih struktur yang d1bangun untuk mengelola limpasan .
tu atau . . permukaan air. Konse
sa b da dari konsep dramase konvens1onal. Adapun kons d . P
5tJDS ber e . . ep an SUDS yaitu dengan
dan pemanfaatan air sebaga1 resapan ke dalam tan h d
pengelolaan a an pemanfaatan fungsi
lain.

.- . ·•• - .r:-.
'
.... . ..
\\

--
i~f#
...-
................-.
,_...._ f,,o{,1(-.,
""~ . . ....,..., ,,,,..,,
. .., l o - ~ ~
·'•
,,,,,y
#v .,~ . J-- "';\~
.. #

......
-.

Gambar I . Sustainable Urban Drainage Systems


Sumber : Maximising The Potential For People And Wildlife Sustainable Drainage Systems

SUDS yang mempunyai konsep bahwa volume limpasan yang berlebihan pada musim hujan
harus dikelola sedemikian sehingga tidak mengalir secepatnya ke sungai namun diusahakan
meresap ke dalam tanah, banyak memberikan manfaat positif untuk kawasan perkotaan salah
satunya sebagai pengendalian banjir. Adapun salah satu metode yang dapat menerapkan
Sustainable Urban Drainage Systems yaitu dengan altematif langsung berbentuk pemanenan
air hujan (rainwater harvesting).

2.2 Pemanenan Air Hujan (Rainwater Harvesting)


Upaya pemanenan air hujan dapat memberikan salah satu alternatif dalam mengatasi
permasalahan - permasalahan sumber daya air khususnya di wilayah perkotaan.Teknik
pemanenan air hujan merupakan metode konservasi dan teknologi yang digunakan untuk
mengumpulkan dan menyirnpan air hujan yang berasal dari atap bangunan, pennukaan tanah, I
Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Ngurah Rai I~
Jurusan Teknik GRAD/EN Vol. 8, N(J. 2, Oktober 2016

jalan atau perbukitan.Adapun manfaat utama dari rainwater harvesting selain mengatasi
permasalahan kelangkaan air bersih, pemanfaatan air hujan juga berperan penting dalam
mengurangi volume air limpasan hujan, menghemat biaya penggunaan air, biaya operasional
rendah, dan melestarikan sumberdaya air. Sedangkan keuntungan yang diperoleh dari
penerapan rainwater harvesting yaitu meningkatkan air tanah melalui resapan buatan,
meningkatkan kelembaban tanah dan meningkatkan kualitas air tanah. Hal ini menunjukkan
bahwa metode rainwater harvesting merupakan metode yang sangat tepat dalam menerapkan
suatu sistem drainase kota yang berkelanjutan atau biasa disebut dengan Sustainable Urban
Drainage Systems.

Tabel I .Sustainable Urban Drainage Systems.


Sustainable Urban Drainage Systems
Konsep Basil
Sungai tidak meluap sehingga
menimbulkan banjir
Pengelolaan dan pemanfaatan air Persediaan air tanah terus ada dan
sebagai resapan ke dalam tanah dan kualitas air yang baik
pemanfaatan fungsi lain Dapat disesuaikan dengan kebutuhan
komunitas lokal dan menghemat biaya
Ekosistem dapat tetap seimbang
..
Sumber . Maryono dan Cma C522

Menurut UNEP (2001) dalam Anie (2011) menunjukkan bahwa sistem pemanenan air
hujan yang dapat diterapkan adalah :
1. Sistem atap (roof system)
Menggunakan atap rumah sebagai bentuk pemanenan air hujan secara individual
memungkinkan air yang akan terkumpul tidak terlalu signifikan, akan tetapi jika
diterapkan secara massal maka air yang akan terkumpul sangat melimpah. Secara umum
komponen dasar dari roof systemini memiliki enam komponen dasar, yaitu antara lain :
a) Permukaan daerah tangkapan air hujan
b) Talang dan pipa downspout
c) Saringan daun dan saluran pengelontor air hujan (first flush diverters) serta pencuci
atap (untuk pengadaan air baku)
d) Bak/unit penampung

170 IJurusan Teknik Sipil dan Perencanaan - U11iversitas Ngurah Rai


~ K O N S E R V A S I BERBAS/S PEMANENAN ...... (Putu Doddy Hek
,............ MODEL J Rid/10Waluyo) a Ardana,

Gambar 2.Roof systemGambar 3.Simple down pipe first flush device


sumber : Luke (2005) Sumber : Luke (2005)

Sistem pennukaan tanah (land surface catchment areas)


2.
Menggunakan sistem permukaan tanah merupakan metode yang sangat sederhana untuk
mengumpulkan air hujan.Dibanding dengan sistem atap, pemanenan air hujan dengan
sistem pennukaan tanah ini lebih banyak mengumpulkan air hujan dari daerah tangkapan
yang lebih luas.Pemanenan air hujan dengan sistem permukaan tanah dapat diterapkan
melalui sumur resapan dan lubang resapan biopori.

kHnur le;sapqn AA Huton

Gambar 4.Sumur resapanGambar 5.Biopori


Sumber: www.rumahsae.com Sumber: http://raftorigin.com
Adapun dalam pene 1·1t1an · m1
· · Pemanenan air
· huJan
· yang d1gunakan
· se baga1· pengenda11an
·
banj ir perk0 taa
n adalah pemanenan air hujan dengan sistem permukaan tanah (land surface
catchment a )
reas yang berbasis sumur resapan dan lubang resapan biopori.

2J
Sumur Resapan
Sumur resapan adalah salah satu rekayasa teknik konservasi air yang berfungsi untuk
tnenampun d dalah
g an meresapkan air hujan ke dalam tanah.Konsep dasar sumur resapan a

.lur11~m, Tnlr,,,;1, (';,. ;/ rim•


• ·,as Npurah
Por,mrnnaan - Un1vers1 t>
Rai 1171
Jurusan Tek11ik GRAD/EN Vol. 8, No. 2, Oktober 20l 6

. huJan
memberikan kesempatan dan jalan pada all' . yang J·atuh di atap atau lahan yang kedap
. air
.
untuk meresap kedalam tanah dengan Jalan menamp ung air tersebut pada suatu ststem
resapan .

Evaporasi

Transpirasi
Hujan

Evapotranspirasi

Kondensasi
Limpasan
t-+ Sungai Danau

Titik - titik Sumur Air


air lnfiltrasi Perkolasi
resapan tanah

Gambar 6. Posisi sumur resapan dalam siklus hidrologi


Sumber : Galih dan Ahmad (2012)

Untuk menjaga siklus hidrologi agar komponen utamanya dapat bekerja sebagai mana
mestinya, maka perlu dipertahankan kesetimbangan melalui proses pengisian air hujan dan
meresapkannya ke dalam tanah dengan upaya konservasi air. Sumur resapan pada siklus
hidrologi memiliki fungsi yang membantu proses infiltrasi guna mengurangi air limpasan
hujan yang berlebih pada permukaan tanah.

Dalam SNI 03-2453-2002 tentang tata cara perencanaan sumur resapan air hujan untuk lahan
pekarangan harus memenuhi persyaratan teknis sebagai berikut:
I. K.edalaman air tanah
Kedalaman air tanah minimum 1,50 m pada musim hujan.
2. Penneabilitas tanah

Struktur tanah yang dapat digunakan harus mempunyai nilai permeabilitas


tanah> 2,0 cm/jam dengan klasifikasi sebagai berikut :
a) permeabilitas tanah sedang
(geluh kelanauan, 2,0 - 3,6 cm/jam atau 0,48 - 0,864 m3/m 2/hari)
b) permeabilitas tanah agak cepat
(pasir halus, 3,6- 36 cm/jam atau 0,864 - 8,64 m3/m 2/hari)

172 I Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Ngurah Rai


~ NSER VASI BERBASIS PEMANENAN ..... . (Putu Doddy Heku Ardanu,
,.......... µ OPEL KU! Rldl10Waluyo)

abilitas tanah cepat


) penne 3 2
c lebih besar 36 cm/jam atau 8,64 m /m /hari)
(pasir kasar,
hadap bangunan
Jarak ter . .
J. tan sumur resapan atr huJan terhadap bangunan dapat dilihat
Jarak penempa
tabd berikut ini :
pa da
. h .
Jarak minimum sumur resaoan air man terhadao bangunan
Tabe-JJ:-- Jarak minimum dari
Jenis bangunan sumur resapan air hujan
No,
(m)
sumur resapan air hujan / sumur bersih 3
1
Pondasibangunan I
2
Bidang resapan / sumur resapan tangk.i septik s
J
Sumber : SNI 03-2453-2002

2.3.l Perencanaan Sumur Resapan


Terdapat beberapa metode yang digunakan dalam perencanaan dimensi sumur
resapan. Salah satu metode yang sering digunakan adalah metode Sunjoto (20 I 1). Adapun
parameter rumus yang digunakan dalam metode Sunjoto adalah sebagai berikut :

I Q,• Q

'
I
I

I
j
I
1,
ct,

- bi
H

\'

l
I
X

D
Q.-no.
!Pilit!l>.,- kt ]llS LC
,_J
Gambar 7. Skema aliran dalam sumur
Sumber : Sunjoto (201 I)

Qo===-
(1)

Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Ngural, Rai I 173 j


Jurusan Teknik GRAD/EN Vol. 8, No. 2, Oktober 2016

FKT
H ( 1 - errn2) (2)
FK
F = 5,5 X R (3)

Dimana :
Qo : Debit banjir yang akan ditampung oleh sumur resapan (m3/det)
L : Tinggi sumur resapan yang masuk kedalam tanah (m)
K : Koefisien penneabilitas tanah (m/det)
H : Tinggi muka air (m)
R : Jari-jari sumur rencana (m)
F : Faktor geometrik tampang lingkaran (m)
Q : Debit air masuk (m3/det)
T : Waktu pengaliran (detik)

Berikut ini terdapat beberapa hasil penelitian tentang pemanenan air hujan berbasis sumur
resapan :

I. Penelitian Arie, Haryoto dan Satmoko (2010) bertujuan untuk uji coba aplikasi
pemanenan air hujan dan sumur resapan di wilayah Bogor, Depok dan Jakarta. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pemanenan air hujan dan sumur resapan yang dibangun
bennanfaat untuk menurunkan laju aliran permukaan dan aimya dapat dimanfaatkan
untuk keperluan MCK, penyiraman tanaman dan penghematan penggunaan air PDAM.
2. Penelitian Galih dan Ahmad Perwira (2012) yang meneliti tentang kajian sumur resapan
dalam mereduksi debit banjir pada kawasan perumahan Anugerah Lestari Kuala Gumit,
Langkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah adanya sumur resapan maka debit
banjir berkurang menjadi 108,910 x I0- 3 m3/detik dari total debit banjir 165,828 x IO.)
3
m /detik, sehingga sumur resapan dapat mereduksi banjir sebesar 34,32 %.
3. Penelitian Dwi Damayanti (201 I) tentang sumur resapan air hujan sebagai salah satu
usaha pencegahan terjadinya limpasan pada perumahan Graha Sejahtera 7, Boyolali.
1-iasil penelitian menurtjukkan bahwa sumur resapan dapat digunakan sebagai salah satu
metode altematif mengatasi untuk mengurangi limpasan dan meninggikan muka air
tanah (ground water recharge) di kawasan perumahan Graha Sejahtera 7, Boyolali.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Fakhrudin (20!0) yang menganalisis tentang kajian
sumur resapan sebagai pengendali banjir dan kekeringan di Jabodetabek. Hasil
penelitian menurtjukkan bahwa sumur resapan sangat efektif untuk mengurangi volume
Jimpasan pennukaan dan sekaligus menambah pasokan air tanah terutama pada hulu
DAS di Jabodetabek dengan debit resapan dinding sumur per cm 2 berkisar antara 0, 12 -
0, 13 mJ/menit.

174 / Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Ngurah Rai


_...........--- SERVASI BERBASIS PEMANENAN ....•. (Putu Daddy H~ka Ardana,
,...... MooEL KON Rid/10Waluyo)

Resapan Biopori
Lubang .
2.4 L bang resapa n biopon merupakan salah satu upaya dalam pemanfaatan sumber daya
u gaturan keseimbangan pada lingkungan yang kurang daerah
1 berupa pen . . ..
aJa11 Dalam we bsite www.b1opon.comd1Jelaskan bahwa lubang resapan biopori sangat
esapan. · h ·
per emanfaatan sampah dan peresapan air UJan.Adapun keunggulan dan manfaat
' ktif untuk p .
e,e
. RB antara lam :
dan L .
. katkan daya resapan air
1
Menmg
· b h sampah organik menjadi kompos
2 Mengu a
· t tkan peran aktifitas fauna tanah dan akar tanaman
J. Meman aa

10cm

Gambar8. Sketsa penampang lubang resapan biopori


Sumber :www.biopori.com

Ir. Kamir R. Brata, Msc selaku penemu teknologi biopori telah mengartikan lubang resapan
biopori adalah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi banjir dengan cara
meningkatkan daya resap air pada tanah. Lubang resapan biopori dibuat secara vertikal
kedalam tanah berbentuk silindris dengan diameter IO - 30 cm serta dengan kedalaman
sekitar 100 cm. Lubang diisi dengan sampah organik untuk memicu terbentuknya biopori
yang dibuat oleh aktivitas fauna tanah atau akar tanaman.

24 1
· · Lokasi dan Pembuatan Lubang Resapan Biopori
Penempatan lubang resapan biopori harus diatur sedemikian rupa dan disesuaikan
dengan landscape yang ada.

Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Ngurah Rai 1175


Jurus,m Teknik GRAD/EN Vol. 8, No. 2, Oktober 2016

Gambar 9. Lubang resapan biopori pada dasar saluran


Sumber :www.biopori.com
Karena fungsinya sebagai peresap air maka penempatan lubang resapan biopori harus
dilakukan di lokasi dimana air secara alami akan cenderung berkumpul atau air tersebut
diarahkan ke tempat dimana lubang resapan biopori berada.Dalam website www.biopori.com
dijelaskan cara pembuatan lubang resapan biopori yaitu sebagai berikut :
I. Membuat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter IO cm.
Kedalaman kurang Iebih I00 cm atau tidak sampai melampaui muka air tanah bila air
tanahnya dangkal. Jarak antar lubang antara 50 - 100 cm.
2. Mulut lubang dapat diperkuat dengan semen selebar 2 - 3 cm dengan tebal 2 cm di
sekeliling mulut lubang.
3. lsi lubang dengan sampah organik yang berasal dari sampah dapur, sisa tanaman,
dedaunan, atau pangkasan rumput.
4. Sampah organik perlu selalu ditambahkan ke dalam lubang yang isinya sudah berkurang
dan menyusut akibat proses pelapukan.
5. Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil pada setiap akhir musim kemarau
bersamaan dengan pemeliharaan lubang resapan.

2.4.2 Penentuan Jumlah Lubang Resapan Biopori

Penentuan jumlah lubang resapan biopori secara spesifik yang sesuai pada suatu
wilayah tertentu dengan luasan tertentu dan intensitas hujan tertentu pula, dapat dihitung
dengan persamaan Brata(2008) berikut ini :

n=v Ix l

(4)
Dimana :
n : Jumlah lubang resapan biopori
: lntensitas hujan terbesar dalam IO tahun (mm/jam)
L : Luas bidang kedap air (m 2)
v : Laju peresapan air rata - rata per lubang (liter/detik)

Berikut ini terdapat beberapa hasil penelitian terkait tub · •


ang resapan b1opon :
176 I Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan "n,·v •1, "'
- 1.1, erst as "1gurah Rai
'SERVASJ BERBASIS PEMANENAN ...... (Putu Doddy Heka Ardana
,......... fl'/UDEL J(ON. RidhoWaluyo) '

. . E<Jho, dkk. (2014) yang meneliti tentang pengaruh lubang resapan biopori
1. Peneht1an limpasan permukaan d'I ge d ung V fak u Ilas Tekmk
· ·
Umversitas Sebelas
1erhad P k rta
3
Hasil penelitian menunJu · kkan bahwaJumlah Jubang biopori
]'vfarctSura a . .
h terhadap besar reduks1 limpasan pennukaan selama kondisi tanah belum
berpengaru
jenuh. . . .
. . Hafizh dan TerunaJaya (2012) yang menganahs1s tentang kajian efektivitas
penehtran . . .. . . .
2 n biopori dalam mereduks1 debit banJir ak1bat air hmpasan hujan (run---ojj)
tubang resapa . . ..
rumahan Classic 3, Medan. Hasil peneht1an menunjukkan bahwa lubang
da kawasan pe
pa b. pori terbukti efektif mereduksi debit banjir sebesar 17,46 % dari total debit
resapan 10
.. di kawasan perumahan.
banjff
. . Reza Wijaya Kesuma (2012) tentang studi pemaksimalan resapan air hujan
pene1Jt1an
J.
kan lubang resapan biopori untuk mengatasi banjir di Kecam.atan Dayeuh
menggun a
bupaten Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa debit direct runo.ffper
I Ka
Koot,
. h ·an maksimum hampir mendekati 140 juta liter air dari hujan, sehingga dengan
han UJ
kata lain diperlukan maksimum lubang resapan biopori sebanyak kurang lebih 159.000
lubang untuk peresapan air limpasan pennukaan.

3.
sIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Berdasar tinjauan pustaka serta beberapa hasil penelitian yang ada, maka konservasi
air yang berkelanjutan dengan pemanenan air hujan berbasis sumur resapan dan lubang
resapan biopori selain efektif sebagai pengendalian genangan banjir di kawasan perkotaan,
sumur resapan dan lubang resapan biopori juga dapat menambah cadangan air tanah melalui
proses infiltrasi. Dengan upaya memanen air hujan maka telah melakukan bagian penting dari
global environmental water resources plan dalam rangka penanggulangan ketirnpangan air
pada musim hujan dan kering (lack of water).

3.2 Sarao
Pemanenan air hujan berbasis sumur resapan dan lubang resapan biopori merupakan
langkah konservasi yang perlu diupayakan segera mungkin demi menjaga keseimbangan
sumber daya air khususnya wilayah perkotaan.Konservasi air yang berkelanjutan dengan
memanen air hujan melalui sumur resapan dan lubang resapan biopori sebaiknya dilakukan
pada kawasan perkotaan yang padat bangunan dan kurangnya daerah resapan air khususnya
daerah - daerah rawan banjir di wilayah tertentu.

Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Ngurah Rai I 177


Jurusan Teknik GRADIEN Vol. 8, No. 1, Oktober 1016

4. DAFT AR PUST AKA

Biopori, Tim IPB. 2007. Biopori Teknologi Tepat Guna Ramah Lingkungan.
http://biopori .com
Diakses pada tanggal 1/10/2016
Damayanti, W. D. 2011. Sumur Resapan Air Hujan Sebagai Sa/ah Satu Pencegaha~
Terjadinya Limpasan Pada Perumahan Graha Sejahera 7, Boyulah (Tugas Akh1r
yang tidak Dipublikasikan, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas
Sebelas Maret Surakarta, 2011 ).

Fakhrudin, Muhammad. 2010. Kajian Sumur Resapan Sebagai Pengendali Banjir Dan
Kekeringan Di Jabodetabek. LIMNOTEK (20 I 0) 17 (I), him. 8 - 16.

Gemilang, Galih, dan Tarigan Ahmad P. M. 2012. Kajian Sumur Resapan Dalam Mereduksi
Debit Banjir Pada Kawasan Perumahan Anugerah Lestari Kuala Gumit, Langkat.
Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara.

Hafizh Muhammad dan Terunajaya.2012.Kajian Efektifitas Lubang Resapan Biopori Da/am


Mereduksi Debit Banjir Akibat Limpasan Air Hujan (Run- Off) Pada Kawasan
Perumahan . Jumal Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara.

Herlambang Arie, lndriyatmoko R. H., Satmoko Y., dan Samsuhadi. 2010. Uji Caba Aplikasi
Pemanenan Air Hujan Dan Sumur Resapan Di Wilayah Bogor, Depok, dan Jakarta.
Pusat Teknologi Lingkungan, BPPT, Jakarta Pusat.

Kesuma, R. W. 2012. Studi Pemaksima/an Resapan Air Hujan Menggunakan Lubang


Resapan Biopori Untuk Mengatasi Banjir. Program Studi Meteorologi lnstitut
Teknologi Bandung.

Mosley, Luke. 2005. Water Quality of Rainwater Harvesting System . SOP AC


Water Quality Officer.

SNI 03-2453-2002 Tentang Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan Untuk Lahan
Pekarangan

Victorianto Edho, Qomariyah Siti, dan Sobriyah. 2014. Pengaruh Lubang Resapan Biopori
Terhadap Limpasan Permukaan. e-Jurnal Matriks Teknik Sipil/September 2014/hlm.
423 - 430.

Yulistyorini, Anie. 201 I. Pemanenan Air Hujan Sebagai A/ternatif Penge/o/aan Sumber
Daya Air Di Perkotaan. Teknologi dan Kejuruan, Vol. 34, No. I, Pebruari 2011 , him.
105-114.

178 I Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitt1s Ngurt1h Rt1i

Anda mungkin juga menyukai