Anda di halaman 1dari 171

PROFIL 25 KSPN PRIORITAS

SEBARAN 25 KSPN PRIORITAS


NONGSA-PULAU
SENTARUM, TORAJA, SULAWESI MOROTAI, MALUKU
WEH-SABANG, ACEH ABANG,
KALIMANTAN BARAT SELATAN UTARA
KEPULAUAN RIAU

TANJUNG PUTING,
TOBA, SUMATERA NATUNA-ANAMBAS, BUNAKEN, RAJA AMPAT,
KALIMANTAN
UTARA KEPULAUAN RIAU SULAWESI UTARA PAPUA BARAT
TENGAH

TELUK DALAM-
NIAS, SUMATERA
UTARA

TANJUNG WAKATOBI,
KELAYANG, SULAWESI
BANGKA BELITUNG TENGGARA

KEPULAUAN
SERIBU, DKI GILI TRAMENA,
JAKARTA NUSA TENGGARA
BARAT

KOTA TUA-SUNDA
KELAPA, DKI RINJANI, NUSA
JAKARTA TENGGARA BARAT

BROMO-TENGGER-
MENJANGAN- KINTAMANI-DANAU KOMODO, NUSA
SEMERU, JAWA
PEMUTERAN, BALI BATUR, BALI TENGGARA TIMUR
TIMUR

ENDE-KELIMUTU,
BOROBUDUR, JAWA IJEN-BALURAN, KUTA-SANUR-NUSA
NUSA TENGGARA
TENGAH JAWA TIMUR DUA, BALI
TIMUR
1. KSPN TELUK
DALAM-NIAS dskt

3
• Nias (bahasa Nias Tano Niha) adalah
sebuah pulau yang terletak di sebelah
barat pulau Sumatera, Indonesia
• Pulau Nias dihuni oleh mayoritas suku Nias
(Ono Niha) yang masih memiliki budaya
megalitik
• Pulau Nias memiliki luas wilayah 5.625
km² dan berpenduduk 700.000 jiwa
• Nias saat ini telah dimekarkan menjadi 4
(empat) kabupaten dan 1 (satu) kota, yaitu
Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan,
Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias
Utara, dan Kota Gunungsitoli.

4
Performancy – Product and Market Description

5
KSPN Teluk Dalam-Nias dskt

6
KSPN Teluk Dalam-Nias dskt
Lokasi Nias Tingkat Kesiapan (Perencanaan dan Perancangan)

Produk Core: Destinasi Wisata Bahari 1. RTRW/RDTR -


Supporting: Destinasi Wisata Budaya
2. Rencana Induk Pariwisata Daerah 2015
Luas ± 38,4 Ha
3. Rencana Induk dan Rencana Detil 2015
Bandara Internasional Bandara Internasional Kualanamu
Pembangunan di dalam Kawasan
Sarana Prasarana di luar Kawasan
1. Infrastruktur air bersih 2016
1. Bandara  Connecting flight ke bandara Binaka
 perpanjangan landasan bandara 2. Jalan dalam kawasan 2016
Binaka
3. Dermaga yacht/marina 2016
 penambahan fasilitas bandara Binaka
: Visa on Arrival, ruang tunggu VIP 4. Angkutan wisata penyeberangan 2016
(2016)
5. ICT 2016
2. Jalan  Pembuatan jalan tembus bandara –
kawasan wisata (2016) 6. Pengendali pelayaran 2016
 Pelebaran dan kualitas jalan bandara
– kota – kawasan wisata (2016) 7. Tourism Information Center 2016

3. Pelabuhan  Peningkatan pelayanan di pelabuhan 8. Penataan daya tarik wisata Visitor Management, Interpretasi,
Gunungsitoli (2016) Diversifikasi produk wisata (alam, budaya,
buatan) 2016
4. PLTGB 2016
9. Pemberdayaan masyarakat Peningkatan Kapasitas Masyarakat
5. Rumah Sakit/hyperbaric center 2016 sebagai host dan subjek pembangunan
pariwisata, 2016
6. Early warning system 2016
10. Peningkatan Kapasitas Produk, 2016
7. Pemberdayaan desa 2015-2017 SDM, dan Usaha Pariwisata
8. Lembaga Sertifikasi Usaha / 2015-2017 11. Sentra Kreatif dan Pusat 2016
Lembaga Sertifikasi Profesi bidang Ekonomi Rakyat
Pariwisata
12. Promosi Pariwisata Analisis Pasar, Pencitraan, Calender of
9. Sekolah Pariwisata (SMK / 2016- Event, Branding, Advertising, Selling
Akademi / ST)
Pengelola Kawasan Pariwisata

UPT/BUMN/BUMD Kementerian Pariwisata

Badan Pengelola Swasta Kementerian Pariwisata

Konsorsium KPS Kementerian Pariwisata

7
• Pengembangan bandara Nias (perpanjangan landasan,
penambahan fasilitas bandara : Visa on Arrival, ruang tunggu VIP)
• Perbaikan infrastruktur jalan, khususnya jalan menuju Desa
Bawomataluo (Nias Selatan)
Rencana
Pengembangan • Peningkatan kapasitas listrik
• Pengembangan amenitas di sekitar kawasan wisata (toilet bersih,
TIC, penunjuk arah lokasi wisata)
• Peningkatan investasi hotel berbintang dan Rumah Makan
• Peningkatan kapasitas masyarakat melalui sadar wisata
• Pengembangan produk kerajinan & kuliner lokal
• Penataan kelembagaan organisasi pengelola destinasi (DMO)

r&d
• Meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara
Indikator
Keberhasilan
• Meningkatnya pendapatan masyarakat sekitar melalui
usaha pariwisata

• Bertambahnya jumlah hotel dan Rumah Makan


2. KSPN WEH dskt

10
 Provinsi : Nangroe Aceh Darussalam
 Kota : Sabang
 Luas Wilayah : 153 km2
 Batas Wilayah:
• Utara : Selat Malaka
• Timur : Selat Malaka
• Selatan : Samudera Indonesia
• Barat : Samudera Indonesia
 Merupakan Wilayah Kepulauan dengan
5 pulau utama:
• Pulau Klah (0,186 km²)
• Pulau Rondo (0,650 km²)
• Pulau Rubiah (0,357 km²)
• Pulau Seulako (0,055 km²)
• Pulau Weh (121 km²)

11
Performancy – Product and Market Description

12
KSPN Weh dskt

13
KSPN Weh dskt
Lokasi Sabang Tingkat Kesiapan (Perencanaan dan Perancangan)

Produk Core: Destinasi Wisata Bahari 1. RTRW/RDTR √


Supporting: Destinasi Wisata Pulau
2. Rencana Induk Pariwisata Daerah √
Luas ± 121 Ha
3. Rencana Induk dan Rencana Detil 2015
Bandara Internasional Bandara Sultan Iskandar Muda
Pembangunan di dalam Kawasan
Sarana Prasarana di luar Kawasan
1. Infrastruktur air bersih 2016
1. Bandara  Connecting Flight ke Bandara Maimun
Saleh 2. Jalan dalam kawasan 2016
 Perpanjangan landasan
3. Dermaga yacht/marina 2016
 penambahan fasilitas bandara
Maimun Saleh (2016) 4. Angkutan wisata penyeberangan 2016
 Peningkatan pelayanan CIQ di
bandara Sutan Iskandar Muda 5. ICT 2016

2. Jalan  Pembuatan jalan tembus bandara - 6. Pengendali pelayaran 2016


kawasan wisata (2016)
 Pelebaran dan kualitas jalan bandara 7. Tourism Information Center 2016
- kota – kawasan wisata (2016)
8. Penataan daya tarik wisata Visitor Management, Interpretasi,
3. Pelabuhan  Peningkatan pelayanan di pelabuhan Diversifikasi produk wisata (alam, budaya,
Balohan (2016) buatan)

4. PLTGB 2016 9. Pemberdayaan masyarakat Peningkatan Kapasitas Masyarakat


sebagai host dan subjek pembangunan
5. Rumah Sakit/hyperbaric center 2016 pariwisata

6. Early warning system 2016 10. Peningkatan Kapasitas Produk, 2016


SDM, dan Usaha Pariwisata
7. Pemberdayaan desa 2015-2017
11. Sentra Kreatif dan Pusat 2016
8. Lembaga Sertifikasi Usaha / 2015-2017 Ekonomi Rakyat
Lembaga Sertifikasi Profesi bidang
Pariwisata 12. Promosi Pariwisata Analisis Pasar, Pencitraan, Calender of
Event, Branding, Advertising, Selling
9. Sekolah Pariwisata (SMK / 2016-
Akademi / ST) Pengelola Kawasan Pariwisata

UPT/BUMN/BUMD Kementerian Pariwisata

Badan Pengelola Swasta Kementerian Pariwisata

Konsorsium KPS Kementerian Pariwisata

14
1. Terbangunnya instalasi air bersih di kawasan wisata.
2. Tersedianya jaringan internet untuk kebutuhan
komunikasi di beberapa pusat kegiatan wisata.
3. Menciptakan Kawasan Sabang sebagai destinasi
wisata secara berkelanjutan.
Rencana
4. Memperluas jangkauan pasar di tingkat nasional dan
Pengembangan
internasional.
5. Mengembangkan berbagai usaha pariwisata berkelas
internasional dengan melibatkan seluruh
stakeholders termasuk masyarakat.
6. Masuknya investasi dalam sektor pariwisata
• Dibukanya rute penerbangan dan masuknya
maskapai penerbangan yang melayani kota-
kota lain dari dan ke Sabang
• Masuknya rute penerbangan internasional ke
wilayah Sabang
Indikator
Keberhasilan • Pertumbuhan investasi di bidang pariwisata
• Pembagian zona pembangunan berjalan sesuai
RTRW
• Meningkatkan kemampuan SDM pariwisata
dalam tatanan manajerial dan operasional.
• Menciptakan pelayanan yang berkelas
internasional dengan sentuhan nilai-nilai
kearifan lokal yang unik (bagi wisatawan dan
stakeholders terkait lainnya).
3. KSPN RAJA AMPAT
dskt
17
 Provinsi: Papua Barat
 Kabupaten: Raja Ampat
 Ibukota Kabupaten: Waisai
 Luas Wilayah: 46.296 km2
 Batas Kabupaten:
• Utara: Republik Federal Palau
• Timur: Kota Sorong dan Kabupaten
Sorong, Provinsi Papua Barat
• Selatan: Kabupaten Seram Utara,
Provinsi Maluku
• Barat Kabupaten Halmahera Tengah,
Provinsi Maluku Utara

18
Performancy – Product and Market Description

19
KSPN Raja Ampat dskt

20
KSPN Raja Ampat dskt
Lokasi Kepulauan Raja Ampat Tingkat Kesiapan (Perencanaan dan Perancangan)

Produk Core: Destinasi Wisata Bahari 1. RTRW/RDTR √


Supporting: Destinasi Wisata Pulau
2. Rencana Induk Pariwisata Daerah √
Luas ± 315,5 Ha
3. Rencana Induk dan Rencana Detil 2015
Bandara Internasional Bandara Frans Kaisiepo, Biak
Pembangunan di dalam Kawasan
Sarana Prasarana di luar Kawasan
1. Infrastruktur air bersih 2016
1. Bandara  Peningkatan status dan kualitas
pelayanan di Bandara Domine 2. Jalan dalam kawasan 2016
Eduardo Osok
3. Dermaga yacht/marina 2016
 Perluasan bandara (runway) dan
penambahan fasilitas bandara 4. Angkutan wisata penyeberangan 2016
 Penambahan rute ke bandara Domine
Eduardo OsokMuda 5. ICT 512 kbps (2016)

2. Jalan  Pelebaran dan kualitas jalan 6. Pengendali pelayaran 2016


Pelabuhan – kota – kawasan wisata
7. Tourism Information Center 2016
3. Pelabuhan  Pengembangan Pelabuhan
Penyeberangan Sorong – Waisai 8. Penataan daya tarik wisata Visitor Management, Interpretasi,
 Peningkatan pelayanan di pelabuhan Diversifikasi produk wisata (alam, budaya,
buatan)
4. PLTU 2x16 MVa (2015)
9. Pemberdayaan masyarakat Peningkatan Kapasitas Masyarakat
5. Rumah Sakit/hyperbaric center 2016 sebagai host dan subjek pembangunan
pariwisata
6. Early warning system -
10. Peningkatan Kapasitas Produk, 2016
7. Pemberdayaan desa - SDM, dan Usaha Pariwisata
8. Lembaga Sertifikasi Usaha / - 11. Sentra Kreatif dan Pusat 2016
Lembaga Sertifikasi Profesi bidang Ekonomi Rakyat
Pariwisata
12. Promosi Pariwisata Analisis Pasar, Pencitraan, Calender of
9. Sekolah Pariwisata (SMK / - Event, Branding, Advertising, Selling
Akademi / ST)
Pengelola Kawasan Pariwisata

UPT/BUMN/BUMD Kementerian Pariwisata

Badan Pengelola Swasta Kementerian Pariwisata

Konsorsium KPS Kementerian Pariwisata

21
1. Terbangunnya instalasi air bersih di kawasan wisata.
2. Tersedianya jaringan internet untuk kebutuhan
komunikasi di beberapa pusat kegiatan wisata.
3. Menciptakan Kawasan Raja Ampat sebagai destinasi
wisata secara berkelanjutan.
4. Memperluas jangkauan pasar di tingkat nasional dan
internasional.
5. Mengembangkan berbagai usaha pariwisata berkelas
Rencana internasional dengan melibatkan seluruh stakeholders
Pengembangan termasuk masyarakat.
6. Masuknya investasi dalam sektor pariwisata
7. Penanganan pendukung kapasitas Pelabuhan Sorong
8. Pengembangan Pelabuhan di Sorong (Sarana Terminal
Penumpang)
9. Peningkatan fasilitas pelabuhan di Waisai dan Misool
10. Pengadaan 4 unit Kapal Transwisata antar pulau dalam di
Raja Ampat (Kapasitas 100 orang, Gross Tonase + 70 GT,
Kecepatan 25 Knot) dalam rangka pergerakan
masyarakat dan wisatawan
• Dibukanya rute penerbangan dan masuknya
maskapai penerbangan yang melayani kota-kota lain
dari dan ke Raja Ampat
• Pertumbuhan investasi di bidang pariwisata
• Penentuan skala pengembangan untuk zonasi dalam
Indikator KSPD.
Keberhasilan • Mengembangkan sistem jaringan fungsional
• Peningkatan keragaman daya tarik wisata.
• Meningkatkan kemampuan dan kapasitas SDM
pariwisata dalam tatanan manajerial dan operasional.
• Menciptakan pelayanan yang berkelas internasional
dengan sentuhan nilai-nilai kearifan lokal yang unik
(bagi wisatawan dan stakeholders terkait lainnya).
4. KSPN NATUNA dskt

24
Kabupaten Natuna merupakan salah satu kabupaten yang
termasuk kedalam Propinsi Kepulauan Riau. Secara
geografis, kabupaten ini terletak pada posisi antara 1,16°‐
7,17° Lintang Utara dan 105°‐110° Bujur Timur dengan luas
area sekitar 141.901,2 km2 dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut:
1. Sebelah utara berbatasan dengan Vietnam dan
Kamboja.
2. Sebelah timur berbatasan dengan Malaysia Timur dan
Kalimantan Barat.
3. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan
Tambelan, Kabupaten Kepulauan Riau.
4. Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan
Semenanjung Malaysia dan Pulau Bintan, Kabupaten
Kepulauan Riau.

Kabupaten Natuna mempunyai Sumber Daya Laut yang


sangat potensial. Diperkirakan dari sebagian besar wilayah,
138.600 km2 atau 97 persen, merupakan lautan. Kabupaten
ini terdiri dari wilayah kepulauan dengan tiga pulau besar (
Bunguran, Jemaja dan Serasan) dan 271 pulau‐pulau kecil
(BPS Kabupaten Natuna, 2004). Natuna dikenal sangat kaya
akan terumbu karang dengan berbagai jenis karang, ikan dan
biota yang hidup di sekitarnya.

25
Performancy – Product and Market Description

26
KSPN Natuna dskt

27
KSPN Natuna dskt
Lokasi Kabupaten Anambas, Kabupaten Natuna Tingkat Kesiapan (Perencanaan dan Perancangan)

Produk Core: Destinasi Wisata Bahari 1. RTRW/RDTR √


Supporting: Destinasi Wisata Pulau Kecil
2. Rencana Induk Pariwisata Daerah -
Luas ± 46.664 km2
3. Rencana Induk dan Rencana Detil √
Bandara Internasional Bandara Hang Nadim, Bandara
Raja Haji Fisabilillah Pembangunan di dalam Kawasan

Sarana Prasarana di luar Kawasan 1. Infrastruktur air bersih 2016

1. Bandara  Peningkatan frekuensi penerbangan 2. Jalan dalam kawasan 2016


Batam-Anambas
3. Dermaga yacht/marina 2016
 Perpanjangan landasan bandara
 Peningkatan Pelayanan di Bandara 4. Angkutan wisata penyeberangan 2016
Matak
 Pembangunan bandara Letung di 5. ICT 512 kbps (2016)
Kecamatan Jemaja Timur
6. Pengendali pelayaran 2016
2. Jalan  Pelebaran dan kualitas jalan
pelabuhan Letung – kota – kawasan 7. Tourism Information Center 2016
wisata (2016)
8. Penataan daya tarik wisata Visitor Management, Interpretasi,
3. Pelabuhan  Peningkatan pelayanan di pelabuhan Diversifikasi produk wisata (alam, budaya,
Letung dan 4 pelabuhan lainnya buatan)
(2016)
9. Pemberdayaan masyarakat Peningkatan Kapasitas Masyarakat
 Penambangan frekuensi ferry
sebagai host dan subjek pembangunan
penyebrangan Batam – Anambas
pariwisata
4. PLTU 6 MVa (2015)
10. Peningkatan Kapasitas Produk, 2016
5. Rumah Sakit/hyperbaric center 2016 SDM, dan Usaha Pariwisata

6. Early warning system - 11. Sentra Kreatif dan Pusat 2016


Ekonomi Rakyat
7. Pemberdayaan desa -
12. Promosi Pariwisata Analisis Pasar, Pencitraan, Calender of
8. Lembaga Sertifikasi Usaha / - Event, Branding, Advertising, Selling
Lembaga Sertifikasi Profesi bidang
Pariwisata Pengelola Kawasan Pariwisata

9. Sekolah Pariwisata (SMK / - UPT/BUMN/BUMD Kementerian Pariwisata


Akademi / ST)
Badan Pengelola Swasta Kementerian Pariwisata

Konsorsium KPS Kementerian Pariwisata

28
• Pengembangan pelabuhan Matak dan Siantan;
• Pengembangan bandara Jemaja;
• Pengembangan wisata bahari internasional;
Rencana • Peningkatan investasi di bidang wisata bahari;
Pengembangan • Pengembangan dan pelestarian budaya melayu;
• Pemberdayaan masyarakat desa;
• Pembinaan kelompok usaha.

• Terbangunnya infrastruktur penunjang pariwisata


Indikator • Terwujudnya aktivitas wisata bahari internasional;
Keberhasilan • Peningkatan realisasi investasi di bidang wisata bahari;
• Peningkatan kualitas profesi SDM di bidang pariwisata
5. KSPN WAKATOBI dskt

30
• Letak geografis: 5o– 6o25’ BT & 123o34’-
124o64’ LS
• Luas Wilayah:
19.200 km2 (kab. Wakatobi)  luas daratan :
± 823 km (4,3% dari total wilayah kabupaten)
1.390.000 hektar (Taman Nasional Wakatobi)
• Berada pada wilayah “Coral Tri-Angle” 
Wilayah Segitiga Terumbu Karang yang
meliputi Philipina, Indonesia sampai Kep.
Solomon
• Batas Wilayah :
Utara: Laut Banda
Selatan: Laut Flores
Timur: Laut Banda
Barat: Laut Flores

31
Performancy – Product and Market Description

32
KSPN Wakatobi dskt

33
KSPN Wakatobi dskt
Lokasi Kabupaten Wakatobi Tingkat Kesiapan (Perencanaan dan Perancangan)

Produk Core: Destinasi Wisata Bahari 1. RTRW/RDTR √


Supporting: Destinasi Wisata Budaya
2. Rencana Induk Pariwisata Daerah -
Luas ± 823 km2
3. Rencana Induk dan Rencana Detil √
Bandara Internasional Bandara Internasional Sultan
Hasanuddin - Bandara Haluoleo Pembangunan di dalam Kawasan

Sarana Prasarana di luar Kawasan 1. Infrastruktur air bersih 2016

1. Bandara  Penambahan frekuensi penerbangan 2. Jalan dalam kawasan 2016


ke bandara Matahora
3. Dermaga yacht/marina 2016
 Penambahan panjang landasan
 Peningkatan pelayan di bandara 4. Angkutan wisata penyeberangan 2016
Matahora
5. ICT 2016
2. Jalan  Peningkatan pelayanan di pelabuhan
Kaledupa 6. Pengendali pelayaran 2016
 Frekuensi pelayaran ke P. Tomia,
Binongko, Kaledupa 7. Tourism Information Center 2016

3. Pelabuhan  Jalan penghubung bandara – 8. Penataan daya tarik wisata Visitor Management, Interpretasi,
pelabuhan Diversifikasi produk wisata (alam, budaya,
buatan)
4. PLTU -
9. Pemberdayaan masyarakat Peningkatan Kapasitas Masyarakat
5. Rumah Sakit/hyperbaric center - sebagai host dan subjek pembangunan
pariwisata
6. Early warning system -
10. Peningkatan Kapasitas Produk, 2016
7. Pemberdayaan desa - SDM, dan Usaha Pariwisata
8. Lembaga Sertifikasi Usaha / - 11. Sentra Kreatif dan Pusat 2016
Lembaga Sertifikasi Profesi bidang Ekonomi Rakyat
Pariwisata
12. Promosi Pariwisata Analisis Pasar, Pencitraan, Calender of
9. Sekolah Pariwisata (SMK / - Event, Branding, Advertising, Selling
Akademi / ST)
Pengelola Kawasan Pariwisata

UPT/BUMN/BUMD Kementerian Pariwisata

Badan Pengelola Swasta Kementerian Pariwisata

Konsorsium KPS Kementerian Pariwisata

34
Rencana pengembangan Kawasan wakatobi dskt. dilakukan dengan konsep sebagai
berikut:
• Konsep pengembangan pariwisata berbasis masyarakat
• Konsep penyelarasan pariwisata dengan konservasi lingkungan alam dan
budaya
• Konsep pengembangan kawasan prioritas dan resor
• Konsep peningkatan daya saing produk dan pelayanan

Rencana • Konsep pengembangan jejaring dan dukungan bisnis


Pengembangan • Konsep pengelolaan pariwisata multi pihak
• Peningkatan jalan:
- Mandati - Liya Togo (9,89 km),
- Liya Togo - Melai One (6,5 km),
- Lagi Wae – Ollo (3 km),
- Tindoi – Taibete (4 km),
- RSUD – Komala (4 km),
- Poros Waetuno – Tindoi (4 km),
- Jalan Sepeda di desa Melai One (9 km),
- Salawalanda – Sombu (4 km).
• Pengadaan Lampu landasan pacu di bandaran Matahora dan Pemb Terminal
dan Penambahan alat Navigasi di Bandara Matahora di P. Wangi-wangi.
• Peningkatan Dermaga Wanci
• Pendalaman dan Pelebaran Alur Masuk Dermaga, Pembangunan Dermaga
Ferry di Tomia
• Pertumbuhan investasi di bidang pariwisata
• Mengembangkan sistem jaringan fungsional
• Peningkatan keragaman daya tarik wisata
Indikator
Keberhasilan • Meningkatkan kemampuan dan kapasitas SDM
pariwisata dalam tatanan manajerial dan operasional.
• Menciptakan pelayanan yang berkelas internasional
dengan sentuhan nilai-nilai kearifan lokal yang unik
(bagi wisatawan dan stakeholders terkait lainnya).
6. KSPN TOBA dskt

37
 Secara geografis Kawasan Danau Toba
terletak di pegunungan Bukit Barisan
Propinsi Sumatera Utara pada titik
koordinat 20 21‘ 32‘‘ – 2 0 56‘ 28‘‘
Lintang Utara dan 980 26‘ 35‘‘ – 990 15‘
40‘‘ Bujur Timur.
 Danau Toba terletak di Pulau Sumatera
176 Km arah Selatan Kota Medan,
merupakan danau terbesar di Indonesia
dan di Asia Tenggara. Permukaan danau
berada pada ketinggian 903 meter dpl,
dan Daerah Tangkapan Air (DTA) 1.981
meter dpl.
 Luas Perairan Danau Toba yaitu 1.130
Km2 dengan kedalaman maksimal
danau 529 meter. Total luas Daerah
Tangkapan Air (DTA) Danau Toba lebih
kurang 4.311,58 Km2.
38
Performancy – Product and Market Description

39
KSPN Toba dskt

40
KSPN Toba dskt
Lokasi Danau Toba Tingkat Kesiapan (Perencanaan dan Perancangan)

Produk Core: Destinasi Ekowisata 1. RTRW/RDTR √


Supporting: Destinasi Wisata Budayadan
Buatan 2. Rencana Induk Pariwisata Daerah √

Luas ± 1.130km2 3. Rencana Induk dan Rencana Detil √

Bandara Internasional Bandara Internasional Kualanamu Pembangunan di dalam Kawasan

Sarana Prasarana di luar Kawasan 1. Infrastruktur air bersih 2016

1. Bandara  Perpanjangan Landasan Bandara 2. Jalan dalam kawasan 2016


Silangit
3. Dermaga yacht/marina 2016
 Peningkatan Pelayanan Bandara
Silangit 4. Angkutan wisata penyeberangan 2016
 Penambahan domestic direct flight
Kualanamu – Silangit & Jakarta – 5. ICT 2016
Silangit
6. Pengendali pelayaran 2016
2. Jalan  Jalan tol Kualanamu – Pematang
Siantar; 7. Tourism Information Center 2016
 Pembangunan Jalan lingkar Samosir;
8. Penataan daya tarik wisata Visitor Management, Interpretasi,
 Peningkatan jalan Silangit – Balige-
Diversifikasi produk wisata (alam, budaya,
Parapat;
buatan)
 Peningkatan Jalan Silangit – Balige –
Pusuk Buhit 9. Pemberdayaan masyarakat Peningkatan Kapasitas Masyarakat
sebagai host dan subjek pembangunan
3. Pelabuhan  Pengembangan Pelabuhan
pariwisata
Penyebrangan Sibutar – Balige;
Ajibata – Tuktuk; Tigaras- Simanindo 10. Peningkatan Kapasitas Produk, 2016
SDM, dan Usaha Pariwisata
4. Kereta api  Medan – Kualanamu – Pematang
Siantar 11. Sentra Kreatif dan Pusat 2016
Ekonomi Rakyat
5. Rumah Sakit/hyperbaric center -
12. Promosi Pariwisata Analisis Pasar, Pencitraan, Calender of
6. Early warning system -
Event, Branding, Advertising, Selling
7. Pemberdayaan desa -
Pengelola Kawasan Pariwisata
8. Lembaga Sertifikasi Usaha / -
UPT/BUMN/BUMD Kementerian Pariwisata
Lembaga Sertifikasi Profesi bidang
Pariwisata Badan Pengelola Swasta Kementerian Pariwisata
9. Sekolah Pariwisata (SMK / - Konsorsium KPS Kementerian Pariwisata
Akademi / ST)

41
PEMATANG SIANTAR :
MEDAN : HUB AGRO TOURISM/ REST
AREA
TJ. BALAI : HUB
TEBINGTINGGI :
TRANSIT POINT/ REST
AREA , AGRO WISATA
TIGARAS :
TRANSIT POINT,
BRASTAGI :
AGRO WISATA,, RESORT SUMANINDO : TRANSIT
POINT, BUDAYA ETNIK
PEDESAAN

SIPISO-PISO :
Rencana EKOLOGI HUTAN DAN PARAPAT : MICE,
PERAIRAN TOBA DAN CRUISE DANAU
PEGUNUNGAN / ECOPARK
Pengembangan SAMOSIR

SIMALEM : TOMOK :
MICE & FAMILY RESORT BUDAYA ETNIK/
PEDESAAN

SIDIKALANG : AGRO
WISATA/ COFFEE NAINGGOLAN :
PLANTATION TRANSIT POINT/
BUDAYA ETNIK/
PEDESAAN
BALIGE : BUDAYA ETNIK/
POTENSI KEGIATAN YANG PUSUK BUHIT : PEDESAAN
TELAH BERKEMBANG DI GEOWISATA / GEOPARK
KWS. TOBA
SILANGIT ; HUB KEHUTANAN

PERTANIAN/ PERIKANAN
PERKEBUNAN
• Pengembangan Prasarana Fisik Dasar (Jaringan Listrik, Telekomunikas,
Jaringan Air Bersih, Sistem Pembuangan Limbah) di 19 sub kawasan prioritas
• Pengembangan Fasilitas Umum (Toilet Umum, Rest Area, Pelayanan
Medis,warnet, Dsb) Untuk Mendukung Pengembangan Pariwisata di 19 sub
kawasan prioritas
• Pengembangan Fasilitas Pariwisata (Pusat Informasi Wisata, Akomodasi,
Rencana Rumah Makan, Pusat Cinderamata, Dsb) Untuk Mendukung Pertumbuhan
Pengembangan Kegiatan Wisata Dan Kelancaran Aktifitas Wisatawan di 19 sub kawasan
prioritas
• Peningkatan Jalan Provinsi Tanjung Morawa-Saribudolok-Tongging (Rawa
Saring)
• Peningkatan Kualitas Jalan Tele-Pangururan (22 km)
• Peningkatan Kualitas Jalan Ring Road Samosir Island
• Pembangunan fasilitas cruise ship international di Pelabuhan Kuala Tanjung
• Penambahan 2 unit Kapal Ferry di Kawasan danau Toba
• Pembangunan Dermaga dan Fasilitas Ferry di Balige Kabupaten Toba Samosir
• Pembangunan Dermaga dan Fasilitas Ferry Sepinggan di Nainggolan
Kabupaten Toba Samosir
• Peningkatan kualitas Dermaga Ferry di Ajibata Kabupaten Toba Samosir
• Peningkatan kualitas Dermaga Ferry di Muara Kabupaten Tapanuli Utara
• Peningkatan kualitas Dermaga Danau di Haranggaol Kabupaten Simalungun
7. KSPN BUNAKEN dskt

44
 Tahun 1986 ditetapkan sebagai Cagar Alam Laut oleh
Menteri Kehutanan
 Taman Nasional sejak 1991
 Keanekaragaman hayati sangat tinggi
 Sudah terkenal di dunia sebagai kawasan yang memiliki
terumbu karang terindah di Indonesia
 Areal seluas ~89,000 hektar
o 5 Pulau terkenal: Bunaken, Manado Tua, Siladen,
Mantehage, Nain
o Daerah Pesisir Utara: Molas, Meras, Tongkeina,
Tiwoho
o Daerah Pesisir Selatan: Poopoh sampai ke
Popareng(Arakan-Wawontulap)
 Termasuk 21 desa (lintas Kabupaten Minahasa dan
Kotamadya Manado), dengan ~30.000 penduduk yang
terdiri dari beragam jenis mata pencarian, budaya dan
pola pemanfaatan sumber daya alam (nelayan,
pengolah bakau, rumput laut, petani)
 Wisata Bahari yang berkembang dan peduli terhadap
kondisi ekosistem TN Bunaken

45
Performancy – Product and Market Description

46
KSPN Bunaken dskt

47
KSPN Bunaken dskt
Lokasi Bunaken Tingkat Kesiapan (Perencanaan dan Perancangan)

Produk Core: Destinasi wisata bahari 1. RTRW/RDTR √


Supporting: Destinasi Wisata Budaya
2. Rencana Induk Pariwisata Daerah √
Luas
3. Rencana Induk dan Rencana Detil √
Bandara Internasional Bandara Internasional Sam Ratulangi
Pembangunan di dalam Kawasan
Sarana Prasarana di luar Kawasan
1. Mangrove walk 2016
1. Bandara  Peningkatan Pelayanan CIQ Bandara
Sam Ratulangi 2. Kebutuhan air bersih 2016
 Peremajaan gedung bandara
3. Jalan dalam kawasan 2016
 Penambahan frekuensi flight Manila -
Manado, Singapura – Manado, 4. Dermaga yacht/marina 2016
Tiongkok – Manado, Davao –
Manado, KL- Manado 5. Angkutan wisata penyeberangan 2016

2. Jalan  Peningkatan jalan Sam Ratulangi – 6. ICT 2016


Pelabuhan Manado
 Pembangunan Jalan Nasional akses 7. Pengendali pelayaran 2016
ke Tol Manado – Bitung
8. Tourism Information Center 2016
3. Pelabuhan  Peningkatan pelabuhan Manado
9. Penataan daya tarik wisata Visitor Management, Interpretasi,
 Pelabuhan Cruise di Bitung
Diversifikasi produk wisata (alam, budaya,
 Peningkatan dermaga di Pulau
buatan)
Bunaken
 Titik Labuh di Pulau-pulau TN 10. Pemberdayaan masyarakat Peningkatan Kapasitas Masyarakat
Bunaken sebagai host dan subjek pembangunan
pariwisata
4. Angkutan umum  Penambahan jalur dan Schedule tetap
Angkutan Laut Pelabuhan Manado – 11. Peningkatan Kapasitas Produk, 2016
TN. Bunaken SDM, dan Usaha Pariwisata
 Pengaktivan kapal cepat Manado-
Davao 12. Sentra Kreatif dan Pusat 2016
Ekonomi Rakyat
5. Pembangkit listrik -
13. Promosi Pariwisata Analisis Pasar, Pencitraan, Calender of
Event, Branding, Advertising, Selling

Pengelola Kawasan Pariwisata

UPT/BUMN/BUMD Kementerian Pariwisata

Badan Pengelola Swasta Kementerian Pariwisata

Konsorsium KPS Kementerian Pariwisata


48
Rencana Pengembangan yang akan dilaksanakan :
• Pengembangan akomodasi dengan orientasi
segmen khusus
• Pengembangan pusat kebugaran, kesehatan (SPA
Rencana & Rejuvination)
Pengembangan
• Pengembangan Fasilitas Belanja berkelas dan
berkualitas internasional
• Pengembangan fasilitas pendukung wisata MICE
dan rekreasi khusus
• Revitalisasi dan penataan kawasan Boulevard
• Pembangunan Jalur lingkar di kawasan TN
Bunaken : P. Bunaken (7,5 km); P. Silade (1,2 km);
P. Manado Tua (8 km)
Strategi : Kebijakan penerbangan “open skies”, Pengembangan
fasilitas bandara dan pelabuhan dengan kualitas pelayanan
internasional, Pengembangan jaringan transportasi darat antar
kawasan, Pengembangan kemudahan dan kenyamanan pergerakan
wisatawan antar wilayah, Pengembangan kualitas mode
transportasi pendukung pergerakan wisatawan antar wilayah.

Rencana Rencana Pengembangan yang akan dilaksanakan :


Pengembangan Mengembangkan Bitung sebagai kawasan perdagangan bebas
• Implementasi kebijakan “open skies”
• Pengembangan Fasilitas di Bandara Sam Ratulangi
• Pengembangan jaringan transportasi darat dari pusat distribusi
utama (bandara dan Kota Manado) ke lokasi-lokasi atraksi wisata
dan akses internet di kawasan Kota Manado
• Peningkatan infrastruktur dasar di kawasan-kawasan wisata
strategis (akses jalan, penerangan, telekomunikasi)
• Pengembangan dan peningkatan kualitas mode transportasi
pendukung wisata antar wilayah.
• Identifikasi faktor kunci sukses danobyek destinasi;
• Mendefinisikan strategi pengembangan destinasi
daninvestasi pariwisata;
• Membangun komunikasi lintas sektor (aktor);
Rencana
• Membangun kesadaran dan kepedulian bersama dalam
Pengembangan pengembangan destinasi pariwisata.
• meningkatkan dan menguatkan basis data dan informasi
investasi pariwisata
• proaktif menarik investastor
• menciptakan iklim yang kondusif bagi investasi,
• penyusunan profil investasi dan promosi investasi
pariwisata melalui media dan melakukan pertemuan
bisnis dengan investor
• kemudahan bagi pendirian usaha pariwisata.
a. Semakin tertatanya destinasi;
b. Hubungan yang harmonis diantara pemangku
Indikator kepentingan (stakeholder);
Keberhasilan
c. Jumlah wisatawan (relatif), besaran pengeluaran dan
lama tinggal turis meningkat;
d. Ketersediaan bantuan finansial dari luar negeri;
e. Semakin dikenalnya suatu destinasi.
8. KSPN IJEN-BALURAN
dskt
53
 Taman Nasional Baluran merupakan perwakilan
tipe ekosistem savana klimaks api terluas eli Pulau
Jawa, dan merupakan habitat ideal bagi mamalia
besar. Vegetasinya yang terbuka menjadikannya
temp at yang terbaik untuk dapat melihat atraksi
satwa mamalia besar, seperti banteng
(Bosjavanicus), rusa (Cervus timorensis), dan
kerbau liar (Bubalus bubalis).
 Disamping kekayaannya akan jenis-jenis fauna
langka dan dilindungi, taman nasional ini juga
merupakan tempat pemijahan nener/anak
bandeng (Chanos chanos), yang memiliki nilai
ekonomi yang penting bagi masyarakat sekitar.
 Lokasinya yang strategis dan dekat dengan pusat-
pusat tujuan wisata, yaitu Bali dan beberapa
kawasan wisata lainnya di Jawa Timur, maka
kawasan ini sangat potensial untuk dikembangkan
sebagai tujuan wisata.

54
Performancy – Product and Market Description

55
KSPN Ijen-Baluran dskt

56
KSPN Ijen-Baluran dskt
Lokasi Ijen-Baluran Tingkat Kesiapan (Perencanaan dan Perancangan)

Produk Core: Destinasi wisata petualang 1. RTRW/RDTR √


Supporting: Destinasi Wisata Budaya
2. Rencana Induk Pariwisata Daerah √
Luas ± 2.468 Ha
3. Rencana Induk dan Rencana Detil -
Bandara Internasional Bandara Internasional Ngurah Rai,
Bandara Internasional Juanda Pembangunan di dalam Kawasan

Sarana Prasarana di luar Kawasan 1. Etalase Geopark 2016

1. Bandara  Peningkatan pelayanan di Bandara 2. IT Park & Animation center 2016


Juanda
3. Museum & Discovery center 2016
2. Jalan  Jalan Bebas hambatan Probolinggo –
4. Volcano simulator 2016
Banyuwangi
 Jalan akses Banyuwangi – Kec. Licin 5. Kebutuhan air bersih 2016
– Paltuding sepanjang 33 Km.
 Penyediaan angkuran umum menunju 6. Jalan dalam kawasan 2016
Paltuding dan pelabuhan
7. Dermaga yacht/marina 2016
3. Pelabuhan  Pengembangan pelabuhan
penyeberangan Banyuwangi – Bali 8. Angkutan wisata penyeberangan 2016
 Peningkatan frekuensi
9. ICT 2016
penyeberangan
10. Pengendali pelayaran 2016
4. Pembangkit listrik PLTP Ijen (110 MW)
11. Tourism Information Center 2016
5. Rumah Sakit/hyperbaric center -
12. Penataan daya tarik wisata Visitor Management, Interpretasi,
6. Early warning system -
Diversifikasi produk wisata (alam, budaya,
7. Pemberdayaan desa - buatan)

8. Lembaga Sertifikasi Usaha / - 13. Pemberdayaan masyarakat Peningkatan Kapasitas Masyarakat


Lembaga Sertifikasi Profesi bidang sebagai host dan subjek pembangunan
Pariwisata pariwisata

9. Sekolah Pariwisata (SMK / - 14. Peningkatan Kapasitas Produk, 2016


Akademi / ST) SDM, dan Usaha Pariwisata

15. Sentra Kreatif dan Pusat 2016


Ekonomi Rakyat

16. Promosi Pariwisata Analisis Pasar, Pencitraan, Calender of


Event, Branding, Advertising, Selling

Pengelola Kawasan Pariwisata

UPT/BUMN/BUMD Kementerian Pariwisata 57


• Perbaikan jalan dari rute Banyuwangi ke Kec. Licin
sepanjang 15 Km.
• Perbaikan jalan dari Kec. Licin ke Paltuding sepanjang
Rencana 18 Km.
Pengembangan • Pembuatan signage / rambu-rambu berbahaya untuk
jalur pendakian
• Penyediaan perlengkapan P3K dan darurat
• Peningkatan investasi akomodasi, rumah makan,
transportasi kendaraan roda empat (4 garda)

• Terciptanya perbaikan kualias akses jalan menuju destinasi


wisata Ijen – Baluran
Indikator • Meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara
Keberhasilan • Meningkatnya pendapatan masyarakat sekitar melalui
usaha pariwisata
• Bertambahnya jumlah hotel dan Rumah Makan

r&d
9. KSPN TANJUNG
KELAYANG dskt
59
 Lokasi Belitung sangat strategis,
merupakan titik temu antara Jakarta
dengan negara tetangga seperti
Singapura dan Malaysia. Bila
menggunakan pesawat udara maka
jarak tempuh hanya 45 menit dari
Jakarta
 Rute penerbangan dari Jakarta-
Belitung ada 7 penerbangan yaitu 1x
Garuda Indonesia, 4x Sriwijaya Air dan
1x Citilink serta 1x Lion Air (Juli 2014
mulai beroperasi).
 Potensi investasi di Kabupaten
Belitung sangat bersar terutama di
sektor pariwisata. Namun demikian
data menunjukkan realisasi investasi
masih sangat rendah. Hingga tahun
2014, baru ada 1 realisasi PMDN di
Kabupaten Belitung senilai
Rp.113.850 Juta
60
Performancy – Product and Market Description

61
KSPN Tanjung Kelayang dskt

62
KSPN Tanjung Kelayang dskt
Lokasi Tanjung Kelayang Tingkat Kesiapan (Perencanaan dan Perancangan)

Produk Core: Destinasi wisata bahari 1. RTRW/RDTR √


Supporting: Destinasi Wisata Budaya
2. Rencana Induk Pariwisata Daerah √
Luas ± 457 Ha
3. Rencana Induk dan Rencana Detil 2015
Bandara Internasional Bandar Udara Internasional Raja Haji
Fisabilillah Pembangunan di dalam Kawasan

Sarana Prasarana di luar Kawasan 1. Kebutuhan air bersih 2016

1. Bandara  Peningkatan status menjadi bandara 2. Jalan dalam kawasan 2016


internasional H. A. S. Hanandjoeddin
3. Dermaga yacht/marina 2016
 Peningkatan kualitas pelayanan CIQ
di bandara H. A. S. Hanandjoeddin 4. Angkutan wisata penyeberangan 2016
 Perluasan bandara (runway) 2.800
meter 5. ICT 2016
 Peremajaan gedung terminal bandara
6. Pengendali pelayaran 2016
2. Jalan  Pembuatan jalan tembus bandara -
kawasan wisata 7. Tourism Information Center 2016
 Pelebaran dan kualitas jalan bandara
8. Penataan daya tarik wisata Visitor Management, Interpretasi,
– kota, kota – kawasan wisata
Diversifikasi produk wisata (alam, budaya,
3. Pelabuhan  Peningkatan pelayanan di pelabuhan buatan)
Manggar
9. Pemberdayaan masyarakat Peningkatan Kapasitas Masyarakat
4. Pembangkit listrik (2x16 MVa) 2015 sebagai host dan subjek pembangunan
pariwisata
5. Rumah Sakit/hyperbaric center 2016
10. Peningkatan Kapasitas Produk, 2016
6. Early warning system - SDM, dan Usaha Pariwisata

7. Pemberdayaan desa - 11. Sentra Kreatif dan Pusat 2016


Ekonomi Rakyat
8. Lembaga Sertifikasi Usaha / -
Lembaga Sertifikasi Profesi bidang 12. Promosi Pariwisata Analisis Pasar, Pencitraan, Calender of
Pariwisata Event, Branding, Advertising, Selling

9. Sekolah Pariwisata (SMK / - Pengelola Kawasan Pariwisata


Akademi / ST)
UPT/BUMN/BUMD Kementerian Pariwisata

Badan Pengelola Swasta Kementerian Pariwisata

Konsorsium KPS Kementerian Pariwisata

63
Infrastruktur:
• Perluasan bandara (runway)
• Peremajaan gedung terminal bandara
Rencana
• Pembuatan jalan tembus bandara – kawasan wisata
Pengembangan
• Pelebaran dan kualitas jalan bandara – kota, kota – kawasan
wisata
• PLTU 2x16 MVA (on progress)

• Terjadinya kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara


Indikator dan nusantara
Keberhasilan • Terbangunnya infrastruktur pendukung pariwisata
• Terjaganya kelestarian lingkungan
10. KSPN TANJUNG
PUTING dskt
65
 Secara geografis terletak di antara 2°35’–
3°35’ LS dan 111°50’-112°15’ BT.
 Secara administrasi pemerintahan terletak di
Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin
Barat (± 253.860 ha/61,17%) serta di
Kecamatan Hanau, Danau Sembuluh, dan
Seruyan Hilir di Kabupaten Seruyan (±
161.180 ha/38,83%).
 Kawasan TN Tanjung Puting berbatasan
dengan: Sungai Sekonyer, Sungai Kumai, Laut
Jawa di sebelah barat. Batas buatan di
sebelah timur dan utara. Laut Jawa di
sebelah selatan

66
Performancy – Product and Market Description

67
KSPN Tanjung Puting dskt

68
KSPN Tanjung Puting dskt
Lokasi Tanjung Puting Tingkat Kesiapan (Perencanaan dan Perancangan)

Produk Core: Destinasi ekowisata 1. RTRW/RDTR √


Supporting: Destinasi Wisata Budaya
2. Rencana Induk Pariwisata Daerah √
Luas ± 457 Ha
3. Rencana Induk dan Rencana Detil 2015
Bandara Internasional Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman
Bandara Juanda Pembangunan di dalam Kawasan

Sarana Prasarana di luar Kawasan 1. Kebutuhan air bersih -

1. Bandara  Optimalisasi dan pembukaan direct 2. Jalan dalam kawasan -


flight rute international ke Pangkalan
3. Dermaga yacht/marina -
Bun
 Peningkatan status dan kualitas 4. Angkutan wisata penyeberangan -
pelayanan CIQ di bandara
pangakalan bun 5. ICT -
 Perluasan bandara (runway)
6. Pengendali pelayaran -
2. Jalan  Pembuatan jalan tembus bandara –
kawasan wisata 7. Tourism Information Center -
 Pelebaran dan kualitas jalan bandara
8. Penataan daya tarik wisata Visitor Management, Interpretasi,
– kota – kawasan wisata
Diversifikasi produk wisata (alam, budaya,
3. Pelabuhan  Peningkatan pelayanan di Pelabuhan buatan)
Kumai
9. Pemberdayaan masyarakat Peningkatan Kapasitas Masyarakat
 Peningkatan fasilitas dermaga TN
sebagai host dan subjek pembangunan
Tanjung Puting
pariwisata
4. Pembangkit listrik 2015
10. Peningkatan Kapasitas Produk, -
5. Rumah Sakit/hyperbaric center 2016 SDM, dan Usaha Pariwisata

6. Pemberdayaan desa - 11. Sentra Kreatif dan Pusat -


Ekonomi Rakyat
7. Lembaga Sertifikasi Usaha / -
Lembaga Sertifikasi Profesi bidang 12. Promosi Pariwisata Analisis Pasar, Pencitraan, Calender of
Pariwisata Event, Branding, Advertising, Selling

8. Sekolah Pariwisata (SMK / - Pengelola Kawasan Pariwisata


Akademi / ST)
UPT/BUMN/BUMD Kementerian Pariwisata

Badan Pengelola Swasta Kementerian Pariwisata

Konsorsium KPS Kementerian Pariwisata

69
Kebutuhan Dukungan 2016 :
• Peningkatan jalan di Kab. Kotawaringin Barat : Kubu - Sungau
Bakau - Teluk Bogam (27 km)
Rencana
Pengembangan • Peningkatan Pelabuhan Wisata untuk Angkutan Wisata
Klotok menuju TN Tanjung Puting di Kumai
• Pengerukan alur di Pelabuhan Kumai sebagai pelabuhan
kapal pesiar

• Terjadinya kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara


Indikator dan nusantara
Keberhasilan • Terbangunnya infrastruktur pendukung pariwisata
• Terjaganya kelestarian lingkungan
11. KSPN TORAJA dskt

71
 Dari PERWILAYAHAN Toraja masuk ke dalam
dua wilayah kabupaten, yaitu:
1. Kabupaten Tana Toraja
2. Kabupaten Toraja Utara
 Toraja memiliki nilai strategis karena
otentisitas budaya hidup (living culture) yang
ditunjang oleh karakteristik alam yang
istimewa. 30 lokasi telah ditetapkan sebagai
cagar budaya dan arsitektur tradisional
Tongkonan telah ditetapkan sebagai warisan
budaya nasional.
 Juga dinominasikan untuk diakui oleh
UNESCO sebagai World Cultural Heritage.

72
Performancy – Product and Market Description

73
KSPN Toraja dskt

74
KSPN Toraja dskt
Lokasi Toraja Tingkat Kesiapan (Perencanaan dan Perancangan)

Produk Core: Destinasi sejarah 1. RTRW/RDTR √


Supporting: Destinasi Wisata buatan
2. Rencana Induk Pariwisata Daerah √
Luas ± 457 Ha
3. Rencana Induk dan Rencana Detil 2015
Bandara Internasional Bandara Sultan Hasanuddin
Pembangunan di dalam Kawasan
Sarana Prasarana di luar Kawasan
1. Kebutuhan air bersih -
1. Bandara  Aktivasi Bandara Bandar Udara
Pongtiku 2. Jalan dalam kawasan -

2. Jalan  Peningkatan jalan akses menuju 3. Dermaga yacht/marina -


Toraja
4. Angkutan wisata penyeberangan -
 Peningkatan kualitas jalan Trans
Sulawesi 5. ICT -
3. Kereta api  Pembangunan jalur kereta api trans 6. Pengendali pelayaran -
Sulawesi
7. Tourism Information Center -

8. Penataan daya tarik wisata Visitor Management, Interpretasi,


4. Pembangkit listrik 2015 Diversifikasi produk wisata (alam, budaya,
buatan)
5. Rumah Sakit 2016
9. Pemberdayaan masyarakat Peningkatan Kapasitas Masyarakat
6. Pemberdayaan desa -
sebagai host dan subjek pembangunan
7. Lembaga Sertifikasi Usaha / - pariwisata
Lembaga Sertifikasi Profesi bidang
10. Peningkatan Kapasitas Produk, -
Pariwisata
SDM, dan Usaha Pariwisata
8. Sekolah Pariwisata (SMK / -
11. Sentra Kreatif dan Pusat -
Akademi / ST)
Ekonomi Rakyat

12. Promosi Pariwisata Analisis Pasar, Pencitraan, Calender of


Event, Branding, Advertising, Selling

Pengelola Kawasan Pariwisata

UPT/BUMN/BUMD Kementerian Pariwisata

Badan Pengelola Swasta Kementerian Pariwisata

Konsorsium KPS Kementerian Pariwisata

75
Rencana pengembangan (dimensi destinasi: atraksi, akses,
amenitas, infrastruktur, masyarakat, pengelolaan, investasi) –
manajemen atraksi, pembangunan infrastruktur, pengembangan
SDM :
1. Terbangunnya jaringan listrik.
2. Terbangunnya jaringan air bersih.
Rencana
3. Tersedianya jaringan internet untuk kebutuhan komunikasi di
Pengembangan beberapa pusat kegiatan wisata.
4. Peningkatan jaringan dan moda transportasi internal destinasi.
5. Memperluas jangkauan pasar di tingkat nasional dan internasional.
6. Mengembangkan berbagai usaha pariwisata berkelas internasional
dengan melibatkan seluruh stakeholders termasuk masyarakat.
7. Masuknya investasi dalam sektor pariwisata
8. Pembangunan Prasarana Jalan Negara : Pare-pare - Toraja (173
KM); Palopo - Toraja (83 KM)
9. Peningkatan akses Jalan Rintisan menjadi Jalan Strategis Kawasan
Agro-Eco Wisata Pango-pango Makale (5 KM)
10. Peningkatan Jalan Rintisan rute Jalan Poros - Patung Kristus
Memberkati (3 KM)
11. Peningkatan akses menuju 30 Daya Tarik Wisata
12. KSPN BROMO-
TENGGER-SEMERU dskt
77
 Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sejak dulu telah dikenal
merupakan gudangnya plasma-nutfah flora, dan fauna, serta
merupakan perwakilan ekosistem pegunungan provinsi Jawa Timur
yang berfungsi sebagai kawasan perlindungan sistem penyangga
kehidupan, pengawetan keanekaragaman hayati, dan pemanfaatan
secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
 Banyak sekali fenomena alam yang merupakan gejala alam
spektakuler seperti adanya batuan massif dari Pegunungan Tengger,
di mana di tengah-tengah kaldera muncul lima buah gunung, yaitu
Gunung Widodaren (2600 m.dpl), Gunung Watangan (260 lm dpl),
Gunung Kursi (258lm dpl), Gunung Batok (2470 m dpl), dan Gunung
Bromo (2392 m dpl). Diantara ke lima Gunung tersebut yang sampai
saat ini masih aktifyaitu hanya Gunung Bromo.
 Gunung Bromo merupakan lokasi yang sakral sebagai tempat
melangsungkannya acara ritual tahunan yang telah turun temurun
dilakukan masyarakat Tengger yang mendiami dan mendominasi di
sekitar kawasan taman nasional.

Sejarah Kawasan :
 Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ditetapkan berdasarkan
pernyataan Menteri Pertanian No. 736/Mentan/X/1982 tanggal 14
Oktober 1982 dengan luas kawasan 58.000 hektar.
 Kemudian ditetapkan oleh Keputusan Menteri Kehutanan No.
278/Kpts-VI/1997 tanggal 23 Mei 1997 dengan luas kawasan
50.276,3 hektar, yang terdiri dari 50.266,05 hektar daratan dan
10,25 hektar perairan (danau).

78
Performancy – Product and Market Description

79
KSPN Bromo-Tengger-Semeru dskt

80
KSPN Bromo-Tengger-Semeru dskt
Lokasi Bromo-Tengger-Semeru Tingkat Kesiapan (Perencanaan dan Perancangan)

Produk Core: Destinasi ekowisata 1. RTRW/RDTR √


Supporting: Destinasi Wisata budaya
2. Rencana Induk Pariwisata Daerah √
Luas ± 50.276,2 Ha
3. Rencana Induk dan Rencana Detil 2015
Bandara Internasional Bandara Juanda
Pembangunan di dalam Kawasan
Sarana Prasarana di luar Kawasan
1. Kebutuhan air bersih 2016
1. Bandara  Peningkatan Pelayanan di bandara
Juanda 2. Jalan dalam kawasan 2016

2. Jalan  Angkutan umum menuju kawasan 3. Angkutan umum dalam kawasan 2016
 Kualitas jalan menuju kawasan
4. Etalase Geopark 2016
3. Pelabuhan  Peningkatan pelayanan di pelabuhan
5. IT Park & Animation center 2016
Tanjung Tembaga
6. Museum & Discovery center 2016
4. Pembangkit listrik 2015
7. Volcano simulator 2016
5. Rumah Sakit 2016
8. ICT (512 kbps) 2016
6. Pemberdayaan desa -
9. Gardu pandang/gazebo 2016
7. Lembaga Sertifikasi Usaha / -
Lembaga Sertifikasi Profesi bidang 7. Tourism Information Center 2016
Pariwisata
8. Penataan daya tarik wisata Visitor Management, Interpretasi,
8. Sekolah Pariwisata (SMK / - Diversifikasi produk wisata (alam, budaya,
Akademi / ST) buatan)

9. Pemberdayaan masyarakat Peningkatan Kapasitas Masyarakat


sebagai host dan subjek pembangunan
pariwisata

10. Peningkatan Kapasitas Produk, -


SDM, dan Usaha Pariwisata

11. Sentra Kreatif dan Pusat -


Ekonomi Rakyat

12. Promosi Pariwisata Analisis Pasar, Pencitraan, Calender of


Event, Branding, Advertising, Selling

Pengelola Kawasan Pariwisata

UPT/BUMN/BUMD Kementerian Pariwisata

Badan Pengelola Swasta Kementerian Pariwisata 81


Rencana pengembangan (dimensi destinasi: atraksi, akses,
amenitas, infrastruktur, masyarakat, pengelolaan, investasi) –
manajemen atraksi, pembangunan infrastruktur, pengembangan
SDM :
1. Terbangunnya jaringan listrik.
2. Terbangunnya jaringan air bersih.
3. Tersedianya jaringan internet untuk kebutuhan komunikasi
Rencana di beberapa pusat kegiatan wisata.
Pengembangan 4. Peningkatan jaringan dan moda transportasi.
5. Mengembangkan HUB dari masing-masing kabupaten.
6. Memperluas jangkauan pasar di tingkat nasional dan
internasional.
7. Mengembangkan berbagai usaha pariwisata berkelas
internasional dengan melibatkan seluruh stakeholders
termasuk masyarakat.
8. Masuknya investasi dalam sektor pariwisata
9. Pembangunan jalan di TN. Bromo-Tengger-Semeru:
Senduro-Jamplangan (32 km)
10. Pengerukan alur di Pelabuhan Tanjung Perak sebagai
pelabuhan kapal pesiar
• Pertumbuhan investasi di bidang pariwisata
• Peningkatan keragaman daya tarik wisata
• Peningkatan jumlah dan lama tinggal wisatawan
• Peningkatan kemampuan dan kapasitas SDM pariwisata
Indikator dalam tatanan manajerial dan operasional
Keberhasilan
• Pelayanan yang berkelas internasional dengan sentuhan
nilai-nilai kearifan lokal yang unik (bagi wisatawan dan
stakeholders terkait lainnya)
• Peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal di sekitar
daya tarik wisata di Bromo Tengger Semeru dan
sekitarnya
13. KSPN KOTA TUA-
SUNDA KELAPA dskt
84
 Kawasan Kota Tua Jakarta, dahulu dikenal dengan
sebutan Oud Batavia merupakan bagian penting dalam
sejarah pembentukan dan perkembangan Kota Jakarta.
Kota Tua merupakan pusat kegiatan ekonomi dan pusat
kegiatan pemerintahan baik pada masa kekuasaan
Pangeran Jayakarta, Portugis, Belanda dan Cina. Bahkan
pada masa Kolonialisme Belanda, Batavia dikenal sebagai
pelabuhan yang sangat ramai dan bayak didatangi pelaut-
pelaut dan pedagang asing untuk mendapatkan rempah-
rempah, sehingga mendapat julukan sebagai The “Queen
of The East”.
 Salah satu kawasan kota tua, cermin sejarah Kota Jakarta
yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi kawasan
wisata kota tua adalah Kali Besar atau De Groote Rivier.
Kawasan ini dibagi dua oleh aliran Sungai Ciliwung
menjadi Jl. Kali Besar Timur dan Jl. Kali Besar Barat.
Sebagai pusat benteng Kota Batavia, pada masing-masing
ruas jalan tersebut berjajar situs peninggalan Kota Tua
Batavia berupa bangunan-bangunan dari abad 17 dan 18.
Sejumlah bangunan yang saat ini masih berdiri dengan
ciri khas bangunan Eropa tempo dulu adalah Gedung
Asuransi Lloyd, Standard Chartered Bank, PT. Samudra
Indonesia, PT. Bhanda, Graha Raksa, dan Toko Merah.

85
Performancy – Product and Market Description

86
KSPN Kota Tua-Sunda Kelapa dskt

87
KSPN Kota Tua-Sunda Kelapa dskt
Lokasi Bromo-Tengger-Semeru Tingkat Kesiapan (Perencanaan dan Perancangan)

Produk Core: Destinasi ekowisata 1. RTRW/RDTR √


Supporting: Destinasi Wisata budaya
2. Rencana Induk Pariwisata Daerah √
Luas ± 50.276,2 Ha
3. Rencana Induk dan Rencana Detil 2015
Bandara Internasional Bandara Juanda
Pembangunan di dalam Kawasan
Sarana Prasarana di luar Kawasan
1. Kebutuhan air bersih 2016
1. Bandara  Peningkatan Pelayanan di bandara
Juanda 2. Jalan dalam kawasan 2016

2. Jalan  Angkutan umum menuju kawasan 3. Angkutan umum dalam kawasan 2016
 Kualitas jalan menuju kawasan
4. Etalase Geopark 2016
3. Pelabuhan  Peningkatan pelayanan di pelabuhan
5. IT Park & Animation center 2016
Tanjung Tembaga
6. Museum & Discovery center 2016
4. Pembangkit listrik 2015
7. Volcano simulator 2016
5. Rumah Sakit 2016
8. ICT (512 kbps) 2016
6. Pemberdayaan desa -
9. Gardu pandang/gazebo 2016
7. Lembaga Sertifikasi Usaha / -
Lembaga Sertifikasi Profesi bidang 7. Tourism Information Center 2016
Pariwisata
8. Penataan daya tarik wisata Visitor Management, Interpretasi,
8. Sekolah Pariwisata (SMK / - Diversifikasi produk wisata (alam, budaya,
Akademi / ST) buatan)

9. Pemberdayaan masyarakat Peningkatan Kapasitas Masyarakat


sebagai host dan subjek pembangunan
pariwisata

10. Peningkatan Kapasitas Produk, -


SDM, dan Usaha Pariwisata

11. Sentra Kreatif dan Pusat -


Ekonomi Rakyat

12. Promosi Pariwisata Analisis Pasar, Pencitraan, Calender of


Event, Branding, Advertising, Selling

Pengelola Kawasan Pariwisata

UPT/BUMN/BUMD Kementerian Pariwisata

Badan Pengelola Swasta Kementerian Pariwisata 88


Kebutuhan Dukungan 2016 :
• Integrasi Aksesibilitas dan Moda Transportasi Terpadu dari-
Rencana ke Kota Tua Sunda Kelapa
Pengembangan • Penataan dan Pembangunan Jalur Pejalan Kaki
• Peningkatan Pelabuhan Sunda Kelapa
• Pertumbuhan investasi di bidang pariwisata
• Peningkatan keragaman daya tarik wisata
• Peningkatan jumlah dan lama tinggal wisatawan
• Peningkatan kemampuan dan kapasitas SDM pariwisata
Indikator dalam tatanan manajerial dan operasional
Keberhasilan
• Pelayanan yang berkelas internasional dengan sentuhan
nilai-nilai kearifan lokal yang unik (bagi wisatawan dan
stakeholders terkait lainnya)
• Peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal
14. KSPN KEPULAUAN
SERIBU dskt
91
 Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu seluas
107.489 hektar, merupakan kawasan perairan laut
sampai batas pasang tertinggi, pada geografis
antara 5°24' - 5°45' LS dan 106°25' - 106°40' BT,
termasuk kawasan darat Pulau Penjaliran Barat
dan Pulau Penjaliran Timur seluas 39,50 hektar.
 Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu tersusun
oleh Ekosistem Pulau-Pulau Sangat Kecil dan
Perairan Laut Dangkal, yang terdiri dari Gugus
Kepulauan dengan 78 pulau sangat kecil, 86
Gosong Pulau dan hamparan laut dangkal pasir
karang pulau sekitar 2.136 hektar (Reef flat 1.994
ha, Laguna 119 ha, Selat 18 ha dan Teluk 5 ha),
terumbu karang tipe fringing reef, Mangrove dan
Lamun bermedia tumbuh sangat miskin
hara/lumpur, dan kedalaman laut dangkal sekitar
20-40 m.
 Dari jumlah pulau yang berada di dalam kawasan
TNKpS yang berjumlah 78 pulau, diantaranya 20
pulau sebagai pulau wisata, 6 pulau sebagai
hunian penduduk dan sisanya dikelola perorangan
atau badan usaha.

92
Performancy – Product and Market Description

93
KSPN Kepulauan Seribu dskt

94
KSPN Kepulauan Seribu dskt
Lokasi Tingkat Kesiapan (Perencanaan dan Perancangan)

Produk Core: Destinasi ekowisata 1. RTRW/RDTR √


Supporting: Destinasi Wisata budaya
2. Rencana Induk Pariwisata Daerah √
Luas ± 50.276,2 Ha
3. Rencana Induk dan Rencana Detil 2015
Bandara Internasional Bandara Juanda
Pembangunan di dalam Kawasan
Sarana Prasarana di luar Kawasan
1. Kebutuhan air bersih 2016
1. Bandara  Peningkatan Pelayanan di bandara
Juanda 2. Jalan dalam kawasan 2016

2. Jalan  Angkutan umum menuju kawasan 3. Angkutan umum dalam kawasan 2016
 Kualitas jalan menuju kawasan
4. Etalase Geopark 2016
3. Pelabuhan  Peningkatan pelayanan di pelabuhan
5. IT Park & Animation center 2016
Tanjung Tembaga
6. Museum & Discovery center 2016
4. Pembangkit listrik 2015
7. Volcano simulator 2016
5. Rumah Sakit 2016
8. ICT (512 kbps) 2016
6. Pemberdayaan desa -
9. Gardu pandang/gazebo 2016
7. Lembaga Sertifikasi Usaha / -
Lembaga Sertifikasi Profesi bidang 7. Tourism Information Center 2016
Pariwisata
8. Penataan daya tarik wisata Visitor Management, Interpretasi,
8. Sekolah Pariwisata (SMK / - Diversifikasi produk wisata (alam, budaya,
Akademi / ST) buatan)

9. Pemberdayaan masyarakat Peningkatan Kapasitas Masyarakat


sebagai host dan subjek pembangunan
pariwisata

10. Peningkatan Kapasitas Produk, -


SDM, dan Usaha Pariwisata

11. Sentra Kreatif dan Pusat -


Ekonomi Rakyat

12. Promosi Pariwisata Analisis Pasar, Pencitraan, Calender of


Event, Branding, Advertising, Selling

Pengelola Kawasan Pariwisata

UPT/BUMN/BUMD Kementerian Pariwisata

Badan Pengelola Swasta Kementerian Pariwisata 95


Kebutuhan Dukungan 2016 :
• Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Air Bersih
Rencana
Pengembangan
• Peningkatan Kapasitas Dermaga Tanjung Priuk
sebagai Pelabuhan Kapal Pesiar
• Peningkatan kualitas Dermaga
• Pertumbuhan investasi di bidang pariwisata
• Peningkatan keragaman daya tarik wisata
• Peningkatan jumlah dan lama tinggal wisatawan
• Peningkatan kemampuan dan kapasitas SDM pariwisata
Indikator dalam tatanan manajerial dan operasional
Keberhasilan
• Pelayanan yang berkelas internasional dengan sentuhan
nilai-nilai kearifan lokal yang unik (bagi wisatawan dan
stakeholders terkait lainnya)
• Peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal
15. KSPN NONGSA-
PULAU ABANG dskt
98
 Nongsa adalah sebuah kecamatan di Kota Batam, Kepulauan
Riau, Indonesia. Kecamatan ini terkenal dengan wisata pantainya.
Beberapa pantai wisata yang terkenal antara lain Pantai Nongsa, Pantai
Maimun, Pantai Tanjung Bemban dan Pantai Sekilak. Kecamatan Nongsa
juga memiliki sejumlah resort dan padang golf berstandar internasional
yang menjadi tujuan wisatawan domestik dan manca negara.
 Kecamatan Nongsa terdiri dari 5 kelurahan:
o Kelurahan Batu Besar
o Kelurahan Sambau
o Kelurahan Kabil
o Kelurahan Ngenang
o Kelurahan Nongsa
 Pulau Abang adalah sebuah pulau kecil yang berada di
sebelah selatan kota Batam, provinsi Kepulauan Riau. Pulau ini berukuran
kurang lebih 2.000 x 5.000 m, dan berjarak lebih kurang 50 km dari
daerah Muka-kuning pulau Batam. Pulau Abang ini dapat dituju dengan
menggunakan perahu bot atau lebih dikenal bot pompong dari jembatan
6 Barelang (kurang lebih 12 km dari sini).
 Pulau Abang merupakan tempat wisata laut yang sedang dikembangkan
oleh pemerintah kota Batam dan akan dijadikan salah satu daya tarik
program Visit Batam 2010. Selain pantainya yang indah dengan terumbu
karang dan berbagai jenis ikan hias berwarna-warni dan yang dianggap
setara dengan pantai Bunaken di wilayahIndonesia bagian barat, wilayah
laut di sekitar Pulau Abang dan pulau Petung banyak dikunjungi oleh para
penggemar memancing ikan. Jenis ikan yang didapat antara lain adalah
ikan selar, lencing, pasir merah, kakap merah, pinang, ikan buntal, dan
lain-lain.

99
Performancy – Product and Market Description

100
KSPN Nongsa-Pulau Abang dskt

101
KSPN Nongsa-Pulau Abang dskt
Lokasi Batam, Provinsi Kepulauan Riau Tingkat Kesiapan (Perencanaan dan Perancangan)

Produk Core: Destinasi wisata alam 1. RTRW/RDTR √


Supporting: Destinasi Wisata buatan
2. Rencana Induk Pariwisata Daerah √
Luas -
3. Rencana Induk dan Rencana Detil 2015
Bandara Internasional Bandara Hang Nadim
Pembangunan di dalam Kawasan
Sarana Prasarana di luar Kawasan
1. Kebutuhan air bersih 2016
1. Bandara  Peningkatan Pelayanan di bandara
Hang Nadim 2. Jalan dalam kawasan 2016

2. Jalan  Angkutan umum menuju kawasan 3. Angkutan umum dalam kawasan 2016
 Kualitas jalan menuju kawasan
4. ICT (512 kbps) 2016
3. Pelabuhan  Peningkatan pelayanan di pelabuhan
5. Tourism Information Center 2016
Sekupang
6. Penataan daya tarik wisata Visitor Management, Interpretasi,
4. Pembangkit listrik -
Diversifikasi produk wisata (alam, budaya,
5. Rumah Sakit - buatan)

6. Pemberdayaan desa - 7. Pemberdayaan masyarakat Peningkatan Kapasitas Masyarakat


sebagai host dan subjek pembangunan
7. Lembaga Sertifikasi Usaha / - pariwisata
Lembaga Sertifikasi Profesi bidang
Pariwisata 8. Peningkatan Kapasitas Produk, -
SDM, dan Usaha Pariwisata
8. Sekolah Pariwisata (SMK / -
Akademi / ST) 9. Sentra Kreatif dan Pusat Ekonomi -
Rakyat

10. Promosi Pariwisata Analisis Pasar, Pencitraan, Calender of


Event, Branding, Advertising, Selling

Pengelola Kawasan Pariwisata

UPT/BUMN/BUMD Kementerian Pariwisata

Badan Pengelola Swasta Kementerian Pariwisata

Konsorsium KPS Kementerian Pariwisata

102
16. KSPN BOROBUDUR
dskt
103
 Kawasan Pariwisata Borobudur mencakup seluruh
wilayah administrasi Kecamatan Borobudur. Secara
geografis, Kecamatan Borobudur terletak pada
1100 01’ 51” Bujur Timur sampai 1100 12’ 48”
Bujur Barat dan 70 19’ 13” Lintang Utara sampai
70 35’ 99” Lintang Selatan. Kecamatan yang
memiliki luas 54,55 km2 ini berada pada ketinggian
±235 m di atas permukaan laut (dpl).
 Kecamatan Borobudur berada di wilayah
Kabupaten Magelang dan memiliki batas-batas
wilayah sebagai berikut :
o Sebelah Utara : Kecamatan Mertoyudan
o Sebelah Timur : Kecamatan Ngluwar
o Sebelah Selatan : Kecamatan Kalibawang,
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
o Sebelah Barat : Kecamatan Tempuran dan
Kecamatan Salaman

104
Performancy – Product and Market Description

105
KSPN Borobudur dskt

106
KSPN Borobudur dskt
Lokasi Bromo-Tengger-Semeru Tingkat Kesiapan (Perencanaan dan Perancangan)

Produk Core: Destinasi ekowisata 1. RTRW/RDTR √


Supporting: Destinasi Wisata budaya
2. Rencana Induk Pariwisata Daerah √
Luas ± 50.276,2 Ha
3. Rencana Induk dan Rencana Detil 2015
Bandara Internasional Bandara Juanda
Pembangunan di dalam Kawasan
Sarana Prasarana di luar Kawasan
1. Kebutuhan air bersih 2016
1. Bandara  Peningkatan Pelayanan di bandara
Juanda 2. Jalan dalam kawasan 2016

2. Jalan  Angkutan umum menuju kawasan 3. Angkutan umum dalam kawasan 2016
 Kualitas jalan menuju kawasan
4. Etalase Geopark 2016
3. Pelabuhan  Peningkatan pelayanan di pelabuhan
5. IT Park & Animation center 2016
Tanjung Tembaga
6. Museum & Discovery center 2016
4. Pembangkit listrik 2015
7. Volcano simulator 2016
5. Rumah Sakit 2016
8. ICT (512 kbps) 2016
6. Pemberdayaan desa -
9. Gardu pandang/gazebo 2016
7. Lembaga Sertifikasi Usaha / -
Lembaga Sertifikasi Profesi bidang 7. Tourism Information Center 2016
Pariwisata
8. Penataan daya tarik wisata Visitor Management, Interpretasi,
8. Sekolah Pariwisata (SMK / - Diversifikasi produk wisata (alam, budaya,
Akademi / ST) buatan)

9. Pemberdayaan masyarakat Peningkatan Kapasitas Masyarakat


sebagai host dan subjek pembangunan
pariwisata

10. Peningkatan Kapasitas Produk, -


SDM, dan Usaha Pariwisata

11. Sentra Kreatif dan Pusat -


Ekonomi Rakyat

12. Promosi Pariwisata Analisis Pasar, Pencitraan, Calender of


Event, Branding, Advertising, Selling

Pengelola Kawasan Pariwisata

UPT/BUMN/BUMD Kementerian Pariwisata

Badan Pengelola Swasta Kementerian Pariwisata 107


Kebutuhan Dukungan 2016 :
• Peningkatan Jalan Carikan – Deyangan – Bumihargo –
Rencana
Borobudur
Pengembangan
• Pengerukan Alur Pelabuhan Tanjung Emas sebagai
pelabuhan kapal pesiar
• Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan
• Peningkatan rata-rata lama tinggal wisatawan
• Peningkatan tingkat kepuasan wisatawan
• Peningkatan rata-rata pengeluaran wisatawan
Indikator • Peningkatan kualitas dan kuantitas obyek dan daya
Keberhasilan
tarik wisata (ODTW)
• Pertumbuhan usaha jasa pariwisata
• Peningkatan jumlah dan kualitas fasilitas wisata
• Peningkatan kualitas hidup masyarakat lokal
• Peningkatan aktivitas ekonomi lain
• Peningkatan kualitas SDM pariwisata
17. KSPN SENTARUM
dskt
110
 Taman Nasional Danau Sentarum berada di
wilayah Kabupaten Kapuas Hulu Propinsi
Kalimantan Barat. Ibu kota kabupaten ini terletak
di Putussibau. Secara administrasi kawasan ini
meliputi 7 (tujuh) Kecamatan yaitu Kecamatan
Batang Lupar, Badau, Embau, Bunut Hilir, Suhaid,
Selimbau dan Kecamatan Semitau.
 Secara Geografis kawasan Taman Nasional terletak
di antara 00º45´ - 01º02´ LU dan 111º55´ -
112º26´ BT

111
Performancy – Product and Market Description

112
KSPN Sentarum dskt

113
KSPN Sentarum dskt
Lokasi Bromo-Tengger-Semeru Tingkat Kesiapan (Perencanaan dan Perancangan)

Produk Core: Destinasi ekowisata 1. RTRW/RDTR √


Supporting: Destinasi Wisata budaya
2. Rencana Induk Pariwisata Daerah √
Luas ± 50.276,2 Ha
3. Rencana Induk dan Rencana Detil 2015
Bandara Internasional Bandara Juanda
Pembangunan di dalam Kawasan
Sarana Prasarana di luar Kawasan
1. Kebutuhan air bersih 2016
1. Bandara  Peningkatan Pelayanan di bandara
Juanda 2. Jalan dalam kawasan 2016

2. Jalan  Angkutan umum menuju kawasan 3. Angkutan umum dalam kawasan 2016
 Kualitas jalan menuju kawasan
4. Etalase Geopark 2016
3. Pelabuhan  Peningkatan pelayanan di pelabuhan
5. IT Park & Animation center 2016
Tanjung Tembaga
6. Museum & Discovery center 2016
4. Pembangkit listrik 2015
7. Volcano simulator 2016
5. Rumah Sakit 2016
8. ICT (512 kbps) 2016
6. Pemberdayaan desa -
9. Gardu pandang/gazebo 2016
7. Lembaga Sertifikasi Usaha / -
Lembaga Sertifikasi Profesi bidang 7. Tourism Information Center 2016
Pariwisata
8. Penataan daya tarik wisata Visitor Management, Interpretasi,
8. Sekolah Pariwisata (SMK / - Diversifikasi produk wisata (alam, budaya,
Akademi / ST) buatan)

9. Pemberdayaan masyarakat Peningkatan Kapasitas Masyarakat


sebagai host dan subjek pembangunan
pariwisata

10. Peningkatan Kapasitas Produk, -


SDM, dan Usaha Pariwisata

11. Sentra Kreatif dan Pusat -


Ekonomi Rakyat

12. Promosi Pariwisata Analisis Pasar, Pencitraan, Calender of


Event, Branding, Advertising, Selling

Pengelola Kawasan Pariwisata

UPT/BUMN/BUMD Kementerian Pariwisata

Badan Pengelola Swasta Kementerian Pariwisata 114


18. KSPN MOROTAI dskt

115
 Kabupaten Pulau Morotai merupakan bagian dari Propinsi Maluku
Utara, hasil pemekaran dari Kabupaten Halmahera Utara.
Kabupaten Pulau Morotai terbentuk pada tanggal 29 Oktober 2008
yang diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri, dengan berdasar pada
Undang-undang Nomor 53 Tahun 2008 Tentang Pembentukan
Kabupaten Pulau Morotai. Kabupaten ini memiliki luas wilayah
sekitar 2.314,90 kilometer persegi. Kabupaten Pulau Morotai
terletak antara 20001 LU – 20401 LU dan 1280151 BT – 1290081 BT.
Serta terletak di kawasan Timur Indonesia tepatnya berbatasan
dengan samudra Pasifik, Laut Sulawesi, Laut Halmahera dan Selat
Morotai, dengan panjang garis pantai 311.217 km. Daerahnya yang
luas 4.301, 53 km², terdiri dari daratan 2.330,60 Km² dan laut
sejauh 4 mil seluas 1.970,93 Km². jumlah pulau-pulau kecil yang
terdapat di Kabupaten Pulau Morotai adalah sekitar 33 pulau dan 7
pulau berpenghuni dan sisanya tidak berpenghuni.
 Secara administratif kabupaten Pulau Morotai terdiri dari 5 (lima)
kecamatan yaitu Morotai Selatan, Morotai Selatan Barat, Morotai
Timur, Morotai Utara dan Morotai Jaya dengan pusat Ibu Kota
berada di Daruba (Morotai Selatan) dan 64 desa. Mata pencaharian
utama masyarakatnya adalah di sektor perkebunan dan (kopra,
umbiumbian, sayuran, pala, cengkeh dan cokelat), perikanan
(perikanan tangkap dan budidaya), dan kerajinan besi putih.
 Sebagian besar struktur geologi Kabupaten Pulau Morotai
merupakan daerah pegunungan yang didominasi oleh formasi batu
an gunung api (andiset dan batuan beku basaltic). Dengan kondisi
tersebut, secara umum wilayahnya mempunyai tingkat kesuburan
tanah yang cukup tinggi. Terdapat 8 (delapan) gunung api aktif dan
non aktif dengan ketinggian antara 864- 1.654cm diatas permukaan
laut, serta 6 (enam) aliran sungai utama.

116
Performancy – Product and Market Description

117
KSPN Morotai dskt

118
KSPN Morotai dskt
Lokasi Bromo-Tengger-Semeru Tingkat Kesiapan (Perencanaan dan Perancangan)

Produk Core: Destinasi ekowisata 1. RTRW/RDTR √


Supporting: Destinasi Wisata budaya
2. Rencana Induk Pariwisata Daerah √
Luas ± 50.276,2 Ha
3. Rencana Induk dan Rencana Detil 2015
Bandara Internasional Bandara Juanda
Pembangunan di dalam Kawasan
Sarana Prasarana di luar Kawasan
1. Kebutuhan air bersih 2016
1. Bandara  Peningkatan Pelayanan di bandara
Juanda 2. Jalan dalam kawasan 2016

2. Jalan  Angkutan umum menuju kawasan 3. Angkutan umum dalam kawasan 2016
 Kualitas jalan menuju kawasan
4. Etalase Geopark 2016
3. Pelabuhan  Peningkatan pelayanan di pelabuhan
5. IT Park & Animation center 2016
Tanjung Tembaga
6. Museum & Discovery center 2016
4. Pembangkit listrik 2015
7. Volcano simulator 2016
5. Rumah Sakit 2016
8. ICT (512 kbps) 2016
6. Pemberdayaan desa -
9. Gardu pandang/gazebo 2016
7. Lembaga Sertifikasi Usaha / -
Lembaga Sertifikasi Profesi bidang 7. Tourism Information Center 2016
Pariwisata
8. Penataan daya tarik wisata Visitor Management, Interpretasi,
8. Sekolah Pariwisata (SMK / - Diversifikasi produk wisata (alam, budaya,
Akademi / ST) buatan)

9. Pemberdayaan masyarakat Peningkatan Kapasitas Masyarakat


sebagai host dan subjek pembangunan
pariwisata

10. Peningkatan Kapasitas Produk, -


SDM, dan Usaha Pariwisata

11. Sentra Kreatif dan Pusat -


Ekonomi Rakyat

12. Promosi Pariwisata Analisis Pasar, Pencitraan, Calender of


Event, Branding, Advertising, Selling

Pengelola Kawasan Pariwisata

UPT/BUMN/BUMD Kementerian Pariwisata

Badan Pengelola Swasta Kementerian Pariwisata 119


19. KSPN GILI TRAMENA
dskt
120
 Kawasan Taman Wisata Perairan (TWP) Gili Matra memiliki tiga
gugusan pulau-pulau kecil, yaitu Gili Air, Gili Meno dan Gili
Trawangan. Gili dalam bahasa Sasak berarti pulau. Penamaan Gili
Matra merupakan singkatan dari ketiga pulau tersebut (Meno, Air
dan Trawangan). Dalam Dinas Pariwisata kawasan ini juga dikenal
dengan nama singkatan lain yaitu Gili Tramena (Trawangan, Meno
dan Air).
 Secara geografis, kawasan TWP Gili Matra berada pada posisi 8o
20’- 8 o 23’ LS dan 116o 00’-116o 08’BT. Kawasan ini memiliki total
luas 2.954 ha yang terdiri dari luas daratan Gili Air ± 175 ha dengan
keliling pulau ± 5 km, Gili Meno ± 150 ha dengan keliling pulau ± 4
km dan Gili Trawangan ± 340 ha dengan keliling ± 7,5 km. Batas-
Batas wilayah dari TWP Gili Matra adalah sebagai berikut:
o Sebelah utara berbatasan dengan Selat Lombok
o Sebelah timur berbatasan dengan Tanjung Sire
o Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Pemenang Barat dan
Desa Malaka
o Sebelah barat berbatasan dengan Laut Jawa
 Secara administratif, kawasan TWP Gili Matra berada di wilayah
Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara.
Kabupaten Lombok Utara merupakan pemekaran dari Kabupaten
Lombok Barat berdasarkan UdangUndang Nomor 26 tahun 2008
tentang Pembentukan Kabupaten Lombok Utara. Karena belum
terlalu lama mengalami pemekaran, saat ini dinas-dinas pemerintah
yang berada di Lombok Utara masih tergabung-gabung. Bidang
Kelautan dan Perikanan merupakan bagian dari Dinas Pertanian,
Perkebunan, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Lombok Utara. Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Dinas dan setiap
bidang dipimpin oleh Kepala Bidang.

121
Performancy – Product and Market Description

122
KSPN Gili Tramena dskt

123
KSPN Gili Tramena dskt
Lokasi Gili Trawangan, Gili Meno, Gili Air Tingkat Kesiapan (Perencanaan dan Perancangan)

Produk Core: Destinasi ekowisata 1. RTRW/RDTR √


Supporting: Destinasi Wisata budaya
2. Rencana Induk Pariwisata Daerah √
Luas ± 50.276,2 Ha
3. Rencana Induk dan Rencana Detil 2015
Bandara Internasional Bandara Juanda
Pembangunan di dalam Kawasan
Sarana Prasarana di luar Kawasan
1. Kebutuhan air bersih 2016
1. Bandara  Peningkatan Pelayanan di bandara
Juanda 2. Jalan dalam kawasan 2016

2. Jalan  Angkutan umum menuju kawasan 3. Angkutan umum dalam kawasan 2016
 Kualitas jalan menuju kawasan
4. Etalase Geopark 2016
3. Pelabuhan  Peningkatan pelayanan di pelabuhan
5. IT Park & Animation center 2016
Tanjung Tembaga
6. Museum & Discovery center 2016
4. Pembangkit listrik 2015
7. Volcano simulator 2016
5. Rumah Sakit 2016
8. ICT (512 kbps) 2016
6. Pemberdayaan desa -
9. Gardu pandang/gazebo 2016
7. Lembaga Sertifikasi Usaha / -
Lembaga Sertifikasi Profesi bidang 7. Tourism Information Center 2016
Pariwisata
8. Penataan daya tarik wisata Visitor Management, Interpretasi,
8. Sekolah Pariwisata (SMK / - Diversifikasi produk wisata (alam, budaya,
Akademi / ST) buatan)

9. Pemberdayaan masyarakat Peningkatan Kapasitas Masyarakat


sebagai host dan subjek pembangunan
pariwisata

10. Peningkatan Kapasitas Produk, -


SDM, dan Usaha Pariwisata

11. Sentra Kreatif dan Pusat -


Ekonomi Rakyat

12. Promosi Pariwisata Analisis Pasar, Pencitraan, Calender of


Event, Branding, Advertising, Selling

Pengelola Kawasan Pariwisata

UPT/BUMN/BUMD Kementerian Pariwisata

Badan Pengelola Swasta Kementerian Pariwisata 124


20. KSPN RINJANI dskt

125
 Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani sangat kaya
akan keanekaragaman hayati flora dan fauna serta
mempunyai fenomena alam yang sangat
mengagumkan.
 Pada lembah dli sebelah Barat Gunung Rinjani
terdapat Danau Segara Anak (2.008 m. dpl). Danau
tersebut aimya berbau belerang dan suhu airnya
berbeda-beda, bila dibandingkan satu tempat ke
tempat lainnya. Luas danau tersebut sekitar 1.100
hektar dengan kedalaman antara 160 - 230 meter. Di
tengah-tengah danau ini muncul gunung baru
vulkanik yang masih aktif dan mempunyai
kecenderungan terus berkembang.

Sejarah Kawasan
 Pada awalnya Taman Nasional Gunung Rinjani
merupakan kawasan Suaka Marga Satwa yang
ditetapkan Gubemur Hindia Belanda pada tahun
1941.
 Pada Tahun 1997 ditetapkan sebagai Taman Nasional
Gunung Rinjani dengan luas definitif ± 41.330 Ha,
yang terletak di tiga wilayah Kabupaten di Pulau
Lombok.

126
Performancy – Product and Market Description

127
KSPN Rinjani dskt

128
KSPN Rinjani dskt
Lokasi Gili Trawangan, Gili Meno, Gili Air Tingkat Kesiapan (Perencanaan dan Perancangan)

Produk Core: Destinasi ekowisata 1. RTRW/RDTR √


Supporting: Destinasi Wisata budaya
2. Rencana Induk Pariwisata Daerah √
Luas ± 50.276,2 Ha
3. Rencana Induk dan Rencana Detil 2015
Bandara Internasional Bandara Juanda
Pembangunan di dalam Kawasan
Sarana Prasarana di luar Kawasan
1. Kebutuhan air bersih 2016
1. Bandara  Peningkatan Pelayanan di bandara
Juanda 2. Jalan dalam kawasan 2016

2. Jalan  Angkutan umum menuju kawasan 3. Angkutan umum dalam kawasan 2016
 Kualitas jalan menuju kawasan
4. Etalase Geopark 2016
3. Pelabuhan  Peningkatan pelayanan di pelabuhan
5. IT Park & Animation center 2016
Tanjung Tembaga
6. Museum & Discovery center 2016
4. Pembangkit listrik 2015
7. Volcano simulator 2016
5. Rumah Sakit 2016
8. ICT (512 kbps) 2016
6. Pemberdayaan desa -
9. Gardu pandang/gazebo 2016
7. Lembaga Sertifikasi Usaha / -
Lembaga Sertifikasi Profesi bidang 7. Tourism Information Center 2016
Pariwisata
8. Penataan daya tarik wisata Visitor Management, Interpretasi,
8. Sekolah Pariwisata (SMK / - Diversifikasi produk wisata (alam, budaya,
Akademi / ST) buatan)

9. Pemberdayaan masyarakat Peningkatan Kapasitas Masyarakat


sebagai host dan subjek pembangunan
pariwisata

10. Peningkatan Kapasitas Produk, -


SDM, dan Usaha Pariwisata

11. Sentra Kreatif dan Pusat -


Ekonomi Rakyat

12. Promosi Pariwisata Analisis Pasar, Pencitraan, Calender of


Event, Branding, Advertising, Selling

Pengelola Kawasan Pariwisata

UPT/BUMN/BUMD Kementerian Pariwisata

Badan Pengelola Swasta Kementerian Pariwisata 129


Kebutuhan Dukungan 2016
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat :
• Penanganan Jalan Strategis Nasional (Pelabuhan
Rencana Lembar - Labuhan Poh) Senggigi - Praya 70 km (70M)
Pengembangan di Provinsi Nusa Tenggara Barat
• Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan
• Peningkatan rata-rata lama tinggal wisatawan
• Peningkatan tingkat kepuasan wisatawan
• Peningkatan rata-rata pengeluaran wisatawan
Indikator • Peningkatan kualitas dan kuantitas obyek dan daya
Keberhasilan tarik wisata (ODTW)
• Pertumbuhan usaha jasa pariwisata
• Peningkatan jumlah dan kualitas fasilitas wisata
• Peningkatan kualitas hidup masyarakat lokal
• Peningkatan aktivitas ekonomi lain
• Peningkatan kualitas SDM pariwisata
21. KSPN ENDE-
KELIMUTU dskt
132
 Taman Nasional Kelimutu (5356,50 ha) ditetapkan
berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No.
679/Kpts-II/1997 tanggal 10 Oktober 1997 terletak
60 km ke arah timur Laut Kota Ende atau terletak di
antara 8048'21" - 8048'24" Lintang Selatan (LS) dan
121044'21" - 121050'15" Bujur Timur (BT) di belahan
Tenggara Pulau Flores. Secara administratif
merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Ende
Provinsi Nusa Tenggara Timur.
 Terdapat keindahan alam yang luar biasa berupa
fenomena alam yang tidak ada kembarannya di Muka
Bumi yakni Tiga Danau Kawah yang selalu berubah
warna. Keajaiban alam ini dibangun oleh aktivitas
geologi gunung Kelimutu (1.690 m dpl) itu sendiri.

133
Performancy – Product and Market Description

134
KSPN Ende-Kelimutu dskt

135
KSPN Ende-Kelimutu dskt
Lokasi Gili Trawangan, Gili Meno, Gili Air Tingkat Kesiapan (Perencanaan dan Perancangan)

Produk Core: Destinasi ekowisata 1. RTRW/RDTR √


Supporting: Destinasi Wisata budaya
2. Rencana Induk Pariwisata Daerah √
Luas ± 50.276,2 Ha
3. Rencana Induk dan Rencana Detil 2015
Bandara Internasional Bandara Juanda
Pembangunan di dalam Kawasan
Sarana Prasarana di luar Kawasan
1. Kebutuhan air bersih 2016
1. Bandara  Peningkatan Pelayanan di bandara
Juanda 2. Jalan dalam kawasan 2016

2. Jalan  Angkutan umum menuju kawasan 3. Angkutan umum dalam kawasan 2016
 Kualitas jalan menuju kawasan
4. Etalase Geopark 2016
3. Pelabuhan  Peningkatan pelayanan di pelabuhan
5. IT Park & Animation center 2016
Tanjung Tembaga
6. Museum & Discovery center 2016
4. Pembangkit listrik 2015
7. Volcano simulator 2016
5. Rumah Sakit 2016
8. ICT (512 kbps) 2016
6. Pemberdayaan desa -
9. Gardu pandang/gazebo 2016
7. Lembaga Sertifikasi Usaha / -
Lembaga Sertifikasi Profesi bidang 7. Tourism Information Center 2016
Pariwisata
8. Penataan daya tarik wisata Visitor Management, Interpretasi,
8. Sekolah Pariwisata (SMK / - Diversifikasi produk wisata (alam, budaya,
Akademi / ST) buatan)

9. Pemberdayaan masyarakat Peningkatan Kapasitas Masyarakat


sebagai host dan subjek pembangunan
pariwisata

10. Peningkatan Kapasitas Produk, -


SDM, dan Usaha Pariwisata

11. Sentra Kreatif dan Pusat -


Ekonomi Rakyat

12. Promosi Pariwisata Analisis Pasar, Pencitraan, Calender of


Event, Branding, Advertising, Selling

Pengelola Kawasan Pariwisata

UPT/BUMN/BUMD Kementerian Pariwisata

Badan Pengelola Swasta Kementerian Pariwisata 136


Kebutuhan Dukungan 2016 Kementerian Perhubungan :
• Pengembangan sarana prasarana untuk terminal
penumpang di Bandara Ende
• Pengembangan Bandara Mbay, Nagekeo
Rencana • Pembangunan dermaga pariwisata di Maumere
Pengembangan • Pelebaran Landasan Pacu dan Terminal Bandara Frans
Seda
• Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan
• Peningkatan rata-rata lama tinggal wisatawan
• Peningkatan tingkat kepuasan wisatawan
• Peningkatan rata-rata pengeluaran wisatawan
Indikator • Peningkatan kualitas dan kuantitas obyek dan daya
Keberhasilan tarik wisata (ODTW)
• Pertumbuhan usaha jasa pariwisata
• Peningkatan jumlah dan kualitas fasilitas wisata
• Peningkatan kualitas hidup masyarakat lokal
• Peningkatan aktivitas ekonomi lain
• Peningkatan kualitas SDM pariwisata
22. KSPN KOMODO dskt

139
 Pulau Komodo terletak di kawasan Kecamatan Komodo,
Kabupaten Manggarai Barat, Propinsi Nusa Tenggara Timur
perbatasan antara Pulau Sumbawa dan Flores dengan luas
permukaan 390 km2 Taman Nasional Komodo dibentuk pada
tahun 1980 dan dinyatakan sebagai World Heritage Site serta Man
and Biosphere Reserve oleh UNESCO pada tahun 1986. Melalui
kemitraan dengan sektor swasta, operator penyelaman lokal, dan
pemandu wisata, Taman Nasional Komodo mengembangkan
usaha ekowisata berkualitas tinggi, berdasarkan potensi wisata
yang ada dikawasan Pulau Komodo.Selain daya tarik di darat,
pemandangan spektakuler dan biodiversitas perairan Taman
Nasional Komodo menawarkan kesempatan menyelam,
snorkeling, berperahu kayak, berlayar, dan pemancingan rekreasi (
yang dihuni lebih dari 4000 penduduk dan merupakan bagian dari
Taman Nasional Komodo.
 Disamping Pulau Komodo, Taman Nasional Komodo meliputi dua
kepulauan besar lainnya, yakni Rinca dan Padar, dan beberapa
pulau kecil lainnya. Di Taman Nasional Komodo inilah terdapat
spesies langka dan paling unik di dunia, yakni kadal raksasa yang
dikenal dengan nama Komodo (Varanus Komodoensis), kadal
terbesar dan terberat di dunia. Keberadaan Komodo di Pulau
Komodo pertama sekali tercatat oleh ilmuan barat P.A. Ouwensdi
tahun 1910 yang dimuat dalam karya tulis “Bulletin du Jardin
Botanique de Buitenzorg”, dengan judul “On a large Varanus
species from the island of Komodo”. Komodo terdaftar di IUCN
sebagai binatang langka yang terancam punah, mereka dilindungi
oleh undang-undang pemerintah Indonesia. Taman Nasional
Komodo didirikan untuk melestarikan dan melindungi binatang ini.

140
Performancy – Product and Market Description

141
KSPN Komodo dskt

142
KSPN Komodo dskt
Lokasi Gili Trawangan, Gili Meno, Gili Air Tingkat Kesiapan (Perencanaan dan Perancangan)

Produk Core: Destinasi ekowisata 1. RTRW/RDTR √


Supporting: Destinasi Wisata budaya
2. Rencana Induk Pariwisata Daerah √
Luas ± 50.276,2 Ha
3. Rencana Induk dan Rencana Detil 2015
Bandara Internasional Bandara Juanda
Pembangunan di dalam Kawasan
Sarana Prasarana di luar Kawasan
1. Kebutuhan air bersih 2016
1. Bandara  Peningkatan Pelayanan di bandara
Juanda 2. Jalan dalam kawasan 2016

2. Jalan  Angkutan umum menuju kawasan 3. Angkutan umum dalam kawasan 2016
 Kualitas jalan menuju kawasan
4. Etalase Geopark 2016
3. Pelabuhan  Peningkatan pelayanan di pelabuhan
5. IT Park & Animation center 2016
Tanjung Tembaga
6. Museum & Discovery center 2016
4. Pembangkit listrik 2015
7. Volcano simulator 2016
5. Rumah Sakit 2016
8. ICT (512 kbps) 2016
6. Pemberdayaan desa -
9. Gardu pandang/gazebo 2016
7. Lembaga Sertifikasi Usaha / -
Lembaga Sertifikasi Profesi bidang 7. Tourism Information Center 2016
Pariwisata
8. Penataan daya tarik wisata Visitor Management, Interpretasi,
8. Sekolah Pariwisata (SMK / - Diversifikasi produk wisata (alam, budaya,
Akademi / ST) buatan)

9. Pemberdayaan masyarakat Peningkatan Kapasitas Masyarakat


sebagai host dan subjek pembangunan
pariwisata

10. Peningkatan Kapasitas Produk, -


SDM, dan Usaha Pariwisata

11. Sentra Kreatif dan Pusat -


Ekonomi Rakyat

12. Promosi Pariwisata Analisis Pasar, Pencitraan, Calender of


Event, Branding, Advertising, Selling

Pengelola Kawasan Pariwisata

UPT/BUMN/BUMD Kementerian Pariwisata

Badan Pengelola Swasta Kementerian Pariwisata 143


a. Arah pengembangan KSPN Komodo dan sekitarnya secara
internal dan eksternal dilakukan dengan konsep “Triple
Alliance Zone”, yaitu
• Kawasan Inti (Core Zone),
• Kawasan Penyangga (Buffer Zone) dan
• Kawasan Terluar (Outer Zone)

Rencana
Pengembangan
b. Perluasan Railway Lines Bandara Komodo
c. Pembangunan terminal cruise
d. Pembangunan marina
e. Pembangunan diving center
f. Penataan dan pembangunan jaringan jalan raya
g. Peningkatan kualitas jalan Trans Flores Lintas
Rencana Kabupaten (Manggarai Barat - Maumere (jalur utara
Pengembangan
dan selatan)
h. Pembangunan Jembatan Penghubung (Labuan Bajo -
Pulau Bajo)
i. Jalan Dispenda-Gua Maria (10 km)
j. Jalan Patung Caci-Wae Kesambi-Batu Cermin ( 6 km)
k. Pembangunan dan penataan jaringan jalan (Liang Bua,
Wae Rebo)
l. Pengadaan Dermaga Wisata di Rinca, untuk
penyeberangan ke Pulau Komodo dan sekitarnya
m. Pembangunan dermaga kapal pesiar di Labuan Bajo
• Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan
• Peningkatan rata-rata lama tinggal wisatawan
• Peningkatan tingkat kepuasan wisatawan
• Peningkatan rata-rata pengeluaran wisatawan
Indikator • Peningkatan kualitas dan kuantitas obyek dan daya
Keberhasilan
tarik wisata (ODTW)
• Pertumbuhan usaha jasa pariwisata
• Peningkatan jumlah dan kualitas fasilitas wisata
• Peningkatan kualitas hidup masyarakat lokal
• Peningkatan aktivitas ekonomi lain
• Peningkatan kualitas SDM pariwisata
23. KSPN MENJANGAN-
PEMUTERAN dskt
147
 Pulau Komodo terletak di kawasan Kecamatan Komodo,
Kabupaten Manggarai Barat, Propinsi Nusa Tenggara Timur
perbatasan antara Pulau Sumbawa dan Flores dengan luas
permukaan 390 km2 Taman Nasional Komodo dibentuk pada
tahun 1980 dan dinyatakan sebagai World Heritage Site serta Man
and Biosphere Reserve oleh UNESCO pada tahun 1986. Melalui
kemitraan dengan sektor swasta, operator penyelaman lokal, dan
pemandu wisata, Taman Nasional Komodo mengembangkan
usaha ekowisata berkualitas tinggi, berdasarkan potensi wisata
yang ada dikawasan Pulau Komodo.Selain daya tarik di darat,
pemandangan spektakuler dan biodiversitas perairan Taman
Nasional Komodo menawarkan kesempatan menyelam,
snorkeling, berperahu kayak, berlayar, dan pemancingan rekreasi (
yang dihuni lebih dari 4000 penduduk dan merupakan bagian dari
Taman Nasional Komodo.
 Disamping Pulau Komodo, Taman Nasional Komodo meliputi dua
kepulauan besar lainnya, yakni Rinca dan Padar, dan beberapa
pulau kecil lainnya. Di Taman Nasional Komodo inilah terdapat
spesies langka dan paling unik di dunia, yakni kadal raksasa yang
dikenal dengan nama Komodo (Varanus Komodoensis), kadal
terbesar dan terberat di dunia. Keberadaan Komodo di Pulau
Komodo pertama sekali tercatat oleh ilmuan barat P.A. Ouwensdi
tahun 1910 yang dimuat dalam karya tulis “Bulletin du Jardin
Botanique de Buitenzorg”, dengan judul “On a large Varanus
species from the island of Komodo”. Komodo terdaftar di IUCN
sebagai binatang langka yang terancam punah, mereka dilindungi
oleh undang-undang pemerintah Indonesia. Taman Nasional
Komodo didirikan untuk melestarikan dan melindungi binatang ini.

148
Performancy – Product and Market Description

149
KSPN Menjangan-Pemuteran dskt

150
KSPN Menjangan-Pemuteran dskt
Lokasi Gili Trawangan, Gili Meno, Gili Air Tingkat Kesiapan (Perencanaan dan Perancangan)

Produk Core: Destinasi ekowisata 1. RTRW/RDTR √


Supporting: Destinasi Wisata budaya
2. Rencana Induk Pariwisata Daerah √
Luas ± 50.276,2 Ha
3. Rencana Induk dan Rencana Detil 2015
Bandara Internasional Bandara Juanda
Pembangunan di dalam Kawasan
Sarana Prasarana di luar Kawasan
1. Kebutuhan air bersih 2016
1. Bandara  Peningkatan Pelayanan di bandara
Juanda 2. Jalan dalam kawasan 2016

2. Jalan  Angkutan umum menuju kawasan 3. Angkutan umum dalam kawasan 2016
 Kualitas jalan menuju kawasan
4. Etalase Geopark 2016
3. Pelabuhan  Peningkatan pelayanan di pelabuhan
5. IT Park & Animation center 2016
Tanjung Tembaga
6. Museum & Discovery center 2016
4. Pembangkit listrik 2015
7. Volcano simulator 2016
5. Rumah Sakit 2016
8. ICT (512 kbps) 2016
6. Pemberdayaan desa -
9. Gardu pandang/gazebo 2016
7. Lembaga Sertifikasi Usaha / -
Lembaga Sertifikasi Profesi bidang 7. Tourism Information Center 2016
Pariwisata
8. Penataan daya tarik wisata Visitor Management, Interpretasi,
8. Sekolah Pariwisata (SMK / - Diversifikasi produk wisata (alam, budaya,
Akademi / ST) buatan)

9. Pemberdayaan masyarakat Peningkatan Kapasitas Masyarakat


sebagai host dan subjek pembangunan
pariwisata

10. Peningkatan Kapasitas Produk, -


SDM, dan Usaha Pariwisata

11. Sentra Kreatif dan Pusat -


Ekonomi Rakyat

12. Promosi Pariwisata Analisis Pasar, Pencitraan, Calender of


Event, Branding, Advertising, Selling

Pengelola Kawasan Pariwisata

UPT/BUMN/BUMD Kementerian Pariwisata

Badan Pengelola Swasta Kementerian Pariwisata 151


Kebutuhan Dukungan 2016 Kementerian Perhubungan :
• Penyelenggaraan Perkeretaapian di Bali untuk Mendukung
Rencana
Pengembangan
Pariwisata
• Pengembangan pelabuhan di Pelabuhan Celukan Bawang di
Kab Buleleng sebagai Pelabuhan kapal Pesiar
• Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan
• Peningkatan rata-rata lama tinggal wisatawan
• Peningkatan tingkat kepuasan wisatawan
• Peningkatan rata-rata pengeluaran wisatawan
Indikator • Peningkatan kualitas dan kuantitas obyek dan daya
Keberhasilan
tarik wisata (ODTW)
• Pertumbuhan usaha jasa pariwisata
• Peningkatan jumlah dan kualitas fasilitas wisata
• Peningkatan kualitas hidup masyarakat lokal
• Peningkatan aktivitas ekonomi lain
• Peningkatan kualitas SDM pariwisata
24. KSPN KINTAMANI-
DANAU BATUR dskt
154
 Kawasan Gunung Batur terkenal sebagai obyek wisata andalan
Kabupaten Bangli. Konon menurut cerita dalam Lontar Susana Bali,
Gunung Batur merupakan puncak dariGunung Mahameru yang
dipindahkan Batara Pasupati untuik dijadikan Sthana Betari Danuh
(istana Dewi Danu). Pada waktu tertentu, seluruh umat Hindu dari
berbagai daerah di Bali datang ke Batur menghaturkan Suwinih
untuk mengusir bencana hama yang menimpa ladang mereka.
Dengan menghantarkan suminih ini maka kawasan gunung Batur
menjadi daerah yang subur.
 Daerah yang dapat ditonjolkan sebagai obyek wisata
adalah kawah, kaldera dan danau. Terdapat aliran air dalam tanah
yang mengalirkan air Danau Batur, yang muncul menjadi mata air
di beberapa tempat di Bali dan dianggap sebagai "Tirta Suci"
 Wisata budaya yang terdapat di kawasan Gunung Batur
adalah Trunyan. Meskipun seluruh penduduk Trunyan beragama
Hindu seperti umumnya masyarakat Bali, mereka menyatakan
bahwa Hindu Trunyan merupakan Hindu asli warisan kerajaan
Majapahit. Di sebelah utara Trunyan terdapat kuban, sebuah
tempat makam desa, namun jenazah tidak dikuburkan atau
dibakar, melainkan diletakkan di bawah pohon setelah dilakukan
upacara kematian yang rumit. Tempat pemakamanan ini dipenuhi
oleh tulang-tulang, dan bisa jadi kita menemukan mayat yang
masih baru.

155
Performancy – Product and Market Description

156
KSPN Kintamani-Danau Batur dskt

157
KSPN Kintamani-Danau Batur dskt
Lokasi Gili Trawangan, Gili Meno, Gili Air Tingkat Kesiapan (Perencanaan dan Perancangan)

Produk Core: Destinasi ekowisata 1. RTRW/RDTR √


Supporting: Destinasi Wisata budaya
2. Rencana Induk Pariwisata Daerah √
Luas ± 50.276,2 Ha
3. Rencana Induk dan Rencana Detil 2015
Bandara Internasional Bandara Juanda
Pembangunan di dalam Kawasan
Sarana Prasarana di luar Kawasan
1. Kebutuhan air bersih 2016
1. Bandara  Peningkatan Pelayanan di bandara
Juanda 2. Jalan dalam kawasan 2016

2. Jalan  Angkutan umum menuju kawasan 3. Angkutan umum dalam kawasan 2016
 Kualitas jalan menuju kawasan
4. Etalase Geopark 2016
3. Pelabuhan  Peningkatan pelayanan di pelabuhan
5. IT Park & Animation center 2016
Tanjung Tembaga
6. Museum & Discovery center 2016
4. Pembangkit listrik 2015
7. Volcano simulator 2016
5. Rumah Sakit 2016
8. ICT (512 kbps) 2016
6. Pemberdayaan desa -
9. Gardu pandang/gazebo 2016
7. Lembaga Sertifikasi Usaha / -
Lembaga Sertifikasi Profesi bidang 7. Tourism Information Center 2016
Pariwisata
8. Penataan daya tarik wisata Visitor Management, Interpretasi,
8. Sekolah Pariwisata (SMK / - Diversifikasi produk wisata (alam, budaya,
Akademi / ST) buatan)

9. Pemberdayaan masyarakat Peningkatan Kapasitas Masyarakat


sebagai host dan subjek pembangunan
pariwisata

10. Peningkatan Kapasitas Produk, -


SDM, dan Usaha Pariwisata

11. Sentra Kreatif dan Pusat -


Ekonomi Rakyat

12. Promosi Pariwisata Analisis Pasar, Pencitraan, Calender of


Event, Branding, Advertising, Selling

Pengelola Kawasan Pariwisata

UPT/BUMN/BUMD Kementerian Pariwisata

Badan Pengelola Swasta Kementerian Pariwisata 158


Kebutuhan Dukungan 2016 Kementerian Perhubungan :
Rencana
Pengembangan • Pembangunan Bandar Udara Bali Utara
• Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan
• Peningkatan rata-rata lama tinggal wisatawan
• Peningkatan tingkat kepuasan wisatawan
• Peningkatan rata-rata pengeluaran wisatawan
Indikator • Peningkatan kualitas dan kuantitas obyek dan daya
Keberhasilan
tarik wisata (ODTW)
• Pertumbuhan usaha jasa pariwisata
• Peningkatan jumlah dan kualitas fasilitas wisata
• Peningkatan kualitas hidup masyarakat lokal
• Peningkatan aktivitas ekonomi lain
• Peningkatan kualitas SDM pariwisata
25. KSPN KUTA-SANUR-
NUSA DUA dskt
161
 Kecamatan Kuta adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten
Badung, Bali, Indonesia yang memiliki luas 17,52 km². Wilayah ini
memiliki salah satu tempat tujuanpariwisata di Indonesia yang
terkenal hingga ke manca negara, yaitu pantai Kuta, terutama bagi
penggemar olahraga selancar. Selain itu, kawasan ini juga penuh
dengan berbagai hotel berbintang, restoran, villa, mall, dan
sebagainya.
 Pantai Sanur adalah sebuah tempat pelancongan pariwisata yang
terkenal di pulau Bali. Tempat ini letaknya adalah persis di sebelah
timur kota Denpasar, ibukota Bali. Sanur berada di Kotamadya
Denpasar. Karena memiliki ombak yang cukup tenang, maka
pantai Sanur tidak bisa dipakai untuk surfing layaknya Pantai Kuta.
Tak jauh lepas Pantai Sanur terdapat juga lokasi wisata selam dan
snorkeling. Oleh karena kondisinya yang ramah, lokasi selam ini
dapat digunakan oleh para penyelam dari semua tingkatan
keahlian. Karena lokasinya yang berada di sebelah timur pulau
Bali, maka pantai Bali ini menjadi lokasi yang tepat untuk
menikmati sunrise atau Matahari terbit. Hal ini menjadikan
tempat wisata ini makin menarik, bahkan ada sebuah ruas di
pantai Sanur ini yang bernama pantai Matahari Terbit karena
pemandangan saat Matahari terbit sangat indah jika dilihat dari
sana.
 Nusa Dua merupakan sebuah enklave berisi resor besar
internasional berbintang 5 di tenggara Bali. Terletak
40 kilometer dari Denpasar, ibukota provinsi Bali. Nusa Dua adalah
lokasi Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim 2008 antara 3
Desember dan 14 Desember 2007.

162
Performancy – Product and Market Description

163
KSPN Kuta-Sanur-Nusa Dua dskt

164
KSPN Kuta-Sanur-Nusa Dua dskt
Lokasi Gili Trawangan, Gili Meno, Gili Air Tingkat Kesiapan (Perencanaan dan Perancangan)

Produk Core: Destinasi ekowisata 1. RTRW/RDTR √


Supporting: Destinasi Wisata budaya
2. Rencana Induk Pariwisata Daerah √
Luas ± 50.276,2 Ha
3. Rencana Induk dan Rencana Detil 2015
Bandara Internasional Bandara Juanda
Pembangunan di dalam Kawasan
Sarana Prasarana di luar Kawasan
1. Kebutuhan air bersih 2016
1. Bandara  Peningkatan Pelayanan di bandara
Juanda 2. Jalan dalam kawasan 2016

2. Jalan  Angkutan umum menuju kawasan 3. Angkutan umum dalam kawasan 2016
 Kualitas jalan menuju kawasan
4. Etalase Geopark 2016
3. Pelabuhan  Peningkatan pelayanan di pelabuhan
5. IT Park & Animation center 2016
Tanjung Tembaga
6. Museum & Discovery center 2016
4. Pembangkit listrik 2015
7. Volcano simulator 2016
5. Rumah Sakit 2016
8. ICT (512 kbps) 2016
6. Pemberdayaan desa -
9. Gardu pandang/gazebo 2016
7. Lembaga Sertifikasi Usaha / -
Lembaga Sertifikasi Profesi bidang 7. Tourism Information Center 2016
Pariwisata
8. Penataan daya tarik wisata Visitor Management, Interpretasi,
8. Sekolah Pariwisata (SMK / - Diversifikasi produk wisata (alam, budaya,
Akademi / ST) buatan)

9. Pemberdayaan masyarakat Peningkatan Kapasitas Masyarakat


sebagai host dan subjek pembangunan
pariwisata

10. Peningkatan Kapasitas Produk, -


SDM, dan Usaha Pariwisata

11. Sentra Kreatif dan Pusat -


Ekonomi Rakyat

12. Promosi Pariwisata Analisis Pasar, Pencitraan, Calender of


Event, Branding, Advertising, Selling

Pengelola Kawasan Pariwisata

UPT/BUMN/BUMD Kementerian Pariwisata

Badan Pengelola Swasta Kementerian Pariwisata 165


Kebutuhan Dukungan 2016 Kementerian Perhubungan :
Rencana • Pengerukan alur di Pelabuhan Benoa
Pengembangan
• Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan
• Peningkatan rata-rata lama tinggal wisatawan
• Peningkatan tingkat kepuasan wisatawan
• Peningkatan rata-rata pengeluaran wisatawan
Indikator • Peningkatan kualitas dan kuantitas obyek dan daya
Keberhasilan
tarik wisata (ODTW)
• Pertumbuhan usaha jasa pariwisata
• Peningkatan jumlah dan kualitas fasilitas wisata
• Peningkatan kualitas hidup masyarakat lokal
• Peningkatan aktivitas ekonomi lain
• Peningkatan kualitas SDM pariwisata
LIST DUKUNGAN TAHUN 2015
KEMENTERIAN PU PERA DAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DI 7 TOP DESTINASI PARIWISATA
Top Kementerian PU PERA Kementerian Perhubungan
Destinas KSPN Bina Marga Cipta Karya Sumberdaya Air Sub Sektor Sub Sektor Udara Sub Sektor Darat
i Laut
Lombok KSPN Rehabilitasi Jalan 8 Pengembangan 68 Pengembangan dan 9 Subsidi Operasi 1
Rinjani Kawasan Permukiman Pengelolaan Jaringan Bus Perintis
dskt Irigasi, Rawa dan
Jaringan Pengairan
Lainnya
Rekonstruksi 1 Pengembangan Sistem 25 Pengendalian Banjir, 6 Pembangunan 1
Struktur Jalan Penyediaan Air Minum Lahar Gunung Berapi dan Derm. Penyeb.
Pengamanan Pantai Gilimanuk MB III
Thp III
(Termasuk
supervisi)
Pembangunan/Pel 7 Penyehatan Lingkungan 22 Pengelolaan dan 11
ebaran Jalan Permukiman Konservasi Waduk,
Embung, Situ serta
Bangunan Penampung
Air Lainnya
Pembangunan 3 Penataan Bangunan 1 Penyediaan dan 2
Jembatan Pengelolaan Air Baku
Flores KSPN Pengembangan 60 Bandar Udara Frans Sales 12
Komodo Kawasan Permukiman Lega - Ruteng
Pengembangan Sistem 17 Bandar Udara Komodo Di 19
Penyediaan Air Minum Labuan Bajo
Penyehatan Lingkungan 4
Permukiman
Pengembangan 69
Kawasan Permukiman
Raja KSPN Rekonstruksi 3 Pengembangan 15 Pengendalian Banjir, 11 Bandar Udara Domine 22 Pembangunan 1
Ampat Raja Struktur Jalan Kawasan Permukiman Lahar Gunung Berapi dan Eduard Osok - Sorong Faspel Laut
Ampat Pengamanan Pantai Wasior
dskt Pembangunan 1 Pengembangan SPAM 7
Jalan Baru
Pelebaran Jalan 2 Penyehatan Lingkungan 3
Permukiman

168
LIST DUKUNGAN TAHUN 2015
KEMENTERIAN PU PERA DAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DI 7 TOP DESTINASI PARIWISATA
Top Kementerian PU PERA Kementerian Perhubungan
KSPN
Destinasi Bina Marga Cipta Karya Sumberdaya Air Sub Sektor Laut Sub Sektor Udara Sub Sektor Darat
Lombok KSPN Rehabilitasi Jalan 8 Pengembangan 68 Pengembangan 9 Subsidi 1
Rinjani Kawasan Permukiman dan Pengelolaan Operasi Bus
dskt Jaringan Irigasi, Perintis
Rawa dan Jaringan
Pengairan Lainnya
Rekonstruksi Struktur 1 Pengembangan Sistem 25 Pengendalian 6 Pembanguna 1
Jalan Penyediaan Air Minum Banjir, Lahar n Derm.
Gunung Berapi dan Penyeb.
Pengamanan Gilimanuk MB
Pantai III Thp III
(Termasuk
supervisi)
Pembangunan/Pelebaran 7 Penyehatan Lingkungan 22 Pengelolaan dan 11
Jalan Permukiman Konservasi Waduk,
Embung, Situ serta
Bangunan
Penampung Air
Lainnya
Pembangunan Jembatan 3 Penataan Bangunan 1 Penyediaan dan 2
Pengelolaan Air
Baku
Flores KSPN Pengembangan 60 Bandar Udara 12
Komodo Kawasan Permukiman Frans Sales
Lega - Ruteng
Pengembangan Sistem 17 Bandar Udara 19
Penyediaan Air Minum Komodo Di
Labuan Bajo
Penyehatan Lingkungan 4
Permukiman
Pengembangan 69
Kawasan Permukiman

169
LIST DUKUNGAN TAHUN 2015
KEMENTERIAN PU PERA DAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DI 7 TOP DESTINASI PARIWISATA
Top Kementerian PU PERA Kementerian Perhubungan
Destinas KSPN Bina Marga Cipta Karya Sumberdaya Air Sub Sektor Laut Sub Sektor Udara Sub Sektor Darat
i
Raja KSPN Rekonstruksi Struktur 3 Pengembangan 15 Pengendalian Banjir, 11 Bandar Udara Domine 22 Pembangunan 1
Ampat Raja Jalan Kawasan Permukiman Lahar Gunung Berapi Eduard Osok - Sorong Faspel Laut Wasior
Ampat dan Pengamanan
dskt Pantai
Pembangunan Jalan 1 Pengembangan SPAM 7
Baru
Pelebaran Jalan 2 Penyehatan 3
Lingkungan
Permukiman
Weh KSPN Pengadaan dan 1
Weh dskt pemasangan lampu jalan
dengan solar cell
Pembuatan pagar 1
harmonika
Reinstalasi listrik gedung 1
terminal tahap II (lantai
II)
Penggantian tiang SSB 1
Pembuatan landscape 1
terminal
Pemotongan obstacle 1
daerah transisi
Pembuatan musholah 1
Pengadaan wheel tractor 1
dan rotary mower
Pengadaan kendaraan 1
ambulance termasuk
kelengkapannya

170
TERIMA KASIH
171
171

Anda mungkin juga menyukai