Anda di halaman 1dari 58

SAMBUTAN

BUPATI KULON PROGO


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas bimbingan-
Nya, penyusunan Buku Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter ini dapat kami
selesaikan. Pedoman ini merupakan bagian dari Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 65 Tahun
2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan,
serta sebagai tindak lanjut atas Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 18 Tahun
2015 tentang Pengelolaan Pendidikan Karakter.
Dengan adanya Buku Pedoman ini, maka implementasi pendidikan karakter di
Kabupaten Kulon Progo diharapkan dapat lebih terarah dan optimal, dengan tujuan: (1)
mengembangkan platform pendidikan yang meletakkan makna dan nilai karakter yang menjiwai
penyelenggaraan pendidikan, dengan memperhatikan kondisi keberagaman satuan pendidikan;
(2) mengembalikan pendidikan karakter sebagai ruh dan pondasi pendidikan melalui
harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik); (3)
merevitalisasi dan memperkuat kapasitas ekosistem pendidikan (kepala sekolah, guru, siswa,
pengawas, dan komite sekolah) untuk mendukung perluasan implementasi pendidikan karakter;
(4) membangun jejaring pelibatan keluarga dan masyarakat sebagai sumber-sumber belajar di
dalam dan di luar sekolah, serta; (5) melestarikan kebudayaan dan jati diri bangsa Indonesia
secara umum dan secara khusus budaya Kemataraman.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan dukungan dan masukannya, dengan harapan dapat bermanfaat bagi
peningkatan kualitas pendidikan masyarakat dalam menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045.
Pada akhirnya kami berharap agar Buku Pedoman ini dapat bermanfaat dan dijadikan panduan
bagi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo dalam melaksanakan
program/kegiatan penguatan pendidikan karakter.

Wates, Desember 2017


Bupati Kulon Progo,

dr. H. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K)


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas ridho dan
karunia-Nya kita dapat menyelesaikan Buku Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pendidikan
Karakter. Buku Pedoman ini memuat implementasi 20 (dua puluh) nilai karakter yang
terkristalisasi menjadi 5 (lima) nilai yaitu: religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan
integritas. Sebagai prioritas pengembangan pendidikan karakter di Kulon Progo melaksanakan
nilai karakter religius (keagamaan), nasionalis kebangsaan, kepramukaan, dan budaya
Kemataraman.
Buku Pedoman ini memberikan amanah bahwa implementasi pendidikan karakter
dapat dilakukan dalam kegiatan intrakurikuter, kokurikuler dan ekstrakurikuler, termasuk
pembiasaan sebelum pembelajaran dimulai dan sebelum menutup pembelajaran.
Implementasi pendidikan karakter bertujuan: (1) membentuk karakter individu; (2) membentuk
individu yang menghargai sesama; (3) menumbuhkan integritas, melatih mental, moral peserta
didik; (4) mengembangkan potensi minat dan bakat peserta didik, serta; (5) menumbuhkan
semangat kebangsaan. Salah satu wujud kegiatan mengembangkan semangat kebangsaan
adalah mengamalkan nilai-nilai Pancasila melalui kegiatan gotong royong, dimana setiap kelas
melaksanakan 1 (satu) minggu sekali di sekolah dan 1 (satu) bulan sekali di luar sekolah
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada:
1 . Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo
2. Bupati Kulon Progo
3. Wakil Bupati Kulon Progo
4. Sekretaris Daerah Kabupaten Kulon Progo
5. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kulon Progo
6. Semua pihak yang telah mendukung penyusunan Buku Pedoman ini.
Semoga buku ini bermanfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan pada satuan
pendidikan dalam menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045

Wates, Desember 2017


Kepala Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olahraga,

Drs. Sumarsana, M.Si.


Pembina Utama Muda, IV/c
NIP 19630901 198303 1 003
TIM PENYUSUN
TIM PENYUSUN BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
SMP/MTs KABUPATEN KULON PROGO

NO Nama Alamat/Instansi Jabatan dalam Tim


1 Drs. Sumarsana, M.Si. Dinas Dikpora KP Pembina
2 Eko Teguh Santosa, S.Pd. Dinas Dikpora KP Ketua
3 Jujur Santoso, S.Pd., M.Hum. Dinas Dikpora KP Sekretaris
4 Dian Putera Karana, S.Pd. Dinas Dikpora KP Anggota
5 Asmi Setyaningrum, S.Si. Dinas Dikpora KP Anggota
6 Sumarni, S.Pd. Dinas Dikpora KP Anggota
7 Eko Suratman, S.IP. Dinas Dikpora KP Anggota
8 Sudiantoro, S.E. Dinas Dikpora KP Anggota
9 Harjani, S.E. Dinas Dikpora KP Anggota
10 Guryadi, S.Pd., M.Pd. SMP Negeri 4 Wates Anggota
11 Suhadi,S.Pd. SMP Negeri 1 Nanggulan Anggota
12 Edy Suwarno, M.Pd SMP Negeri 1 Galur Anggota
13 Tjatur Suratiningsih, S.Pd., M.Pd SMP Negeri 2 Kalibawang Anggota
14 Dra. Erni Etik Suyanti, M.Pd SMP Negeri 1 Wates Anggota
15 Aprilia Dwi Isnaeni, S.Pd SMP Negeri 3 Sentolo Anggota
16 Sri Harini, S.Pd SMP Negeri 4 Samigaluh Anggota
17 Bety Mahara Setyowati, S.Pd SMP Negeri 4 Wates Anggota
18 Dra. Bintari SMP Negeri 4 Pengasih Anggota
19 Trikoraningsih, S.Pd SMP Negeri 3 Wates Anggota
20 Sri Sarjuniyati, S.Pd SMP Negeri 1 Sentolo Anggota
21 Idha Riwayati, S.Pd SMP Negeri 1 Wates Anggota
22 Indrati Sayuto, M.Pd SMP Negeri 1 Pengasih Anggota
23 Fathul Anshori, S.Pd SMP Negeri 1 Temon Anggota
24 Mujiyanto, S.Pd SMP Negeri 2 Kalibawang Anggota
25 Marsih, S.Pd SMP Negeri 1 Lendah Anggota
26 Margiyanto, S.Pd SMP Negeri 2 Nanggulan Anggota
27 Tukijo, S.Pd.I SMP Negeri 1 Pengasih Anggota
28 Sri Ratnaningsih, S.PAK SMP Negeri 1 Samigaluh Anggota
29 Sarep, S.Ag SMP Negeri 3 Girimulyo Anggota
30 Sumardi, S.Ag., M.Pd. B SMP Negeri 4 Girimulyo Anggota
31 Dwi Winarto, S.Ag Kanwil Kemenag DIY Anggota
lam Tim
BUPATI KULON PROGO
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN BUPATI KULON PROGO


NOMOR 65 TAHUN 2017

TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER


PADA SATUAN PENDIDIKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KULON PROGO,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8 ayat (3)


Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 18
Tahun 2015 tentang Pengelolaan Pendidikan Karakter,
perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman
Pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter pada
Satuan Pendidikan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Daerah Daerah Kabupaten dalam
Lingkungan Daerah Istimewa Jogjakarta
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 1951;
2. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950
tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-
Undang 1950 Nomor 12, 13, 14, dan 15 dari Hal
Pembentukan Daerah Daerah Kabupaten di Djawa
Timur/Tengah/Barat dan Daerah Istimewa
Jogjakarta;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2015;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87
Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19
Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi
Pekerti;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan
Lingkungan Sekolah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 18
Tahun 2015 tentang Pengelolaan Pendidikan
Karakter;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN


PELAKSANAAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
PADA SATUAN PENDIDIKAN.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
2. Karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi
pekerti yang membedakan seseorang dengan yang
lain.
3. Pendidikan Karakter adalah pendidikan yang
bertujuan membentuk peserta didik yang memiliki
jiwa kebangsaan yang tangguh, kompetitif, berakhlak
mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong,
berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi
ilmu pengetahuan dan teknologi yang dijiwai
Pancasila, iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
4. Satuan Pendidikan atau Sekolah adalah bentuk
kelompok layanan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan Taman Kanak-kanak
(TK)/Raudatul Athfal (RA), Sekolah Dasar
(SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah
Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs).
5. Hari Sekolah adalah jumlah hari dan jam yang
digunakan oleh guru, tenaga kependidikan, dan
peserta didik dalam penyelenggaraan pendidikan di
Sekolah.
6. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, dan pendidikan dasar.
7. Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat
yang mengabdikan diri dan diangkat untuk
menunjang penyelenggaraan pendidikan yang
mencakup pengelola satuan pendidikan, tenaga
perpustakaan, tenaga laboratorium, teknisi sumber
belajar, tenaga administrasi, psikolog, terapis, tenaga
kebersihan dan keamanan, serta tenaga dengan
sebutan lain yang bekerja pada Satuan Pendidikan.
8. Sumber Daya adalah segala sesuatu yang
dipergunakan dalam penyelenggaraan pendidikan
yang meliputi tenaga kependidikan, masyarakat,
dana, sarana, dan prasarana.
9. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses
pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan
jenis pendidikan tertentu.
10. Dinas adalah Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Kulon Progo.
11. Bupati adalah Bupati Kulon Progo.
12. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
13. Daerah adalah Kabupaten Kulon Progo.

Pasal 2
(1) Maksud disusunnya Peraturan Bupati ini yaitu
sebagai pedoman untuk melaksanakan Penguatan
Pendidikan Karakter di Satuan Pendidikan TK/RA,
SD/MI, dan SMP/MTs di Kulon Progo.
(2) Tujuan disusunnya Peraturan Bupati ini yaitu untuk
mengembangkan nilai karakter bangsa yang meliputi:
a. mengembangkan platform pendidikan di Kabupaten
Kulon Progo yang meletakkan makna dan nilai
karakter sebagai jiwa atau generator utama
penyelenggaraan pendidikan, dengan
memperhatikan kondisi keberagaman Satuan
Pendidikan;
b. mengembalikan pendidikan karakter sebagai ruh
dan pondasi pendidikan melalui harmonisasi olah
hati (etik), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi),
dan olah raga (kinestetik);
c. merevitalisasi dan memperkuat kapasitas
ekosistem pendidikan (kepala sekolah, guru, siswa,
pengawas, dan komite sekolah) untuk mendukung
perluasan implementasi pendidikan karakter;
d. membangun jejaring pelibatan keluarga dan
masyarakat sebagai sumber-sumber belajar di
dalam dan di luar sekolah; dan
e. melestarikan kebudayaan dan jati diri bangsa
Indonesia secara umum dan secara khusus budaya
Kemataraman.

BAB II
PENDIDIKAN KARAKTER

Pasal 3
(1) Pendidikan karakter pada Satuan Pendidikan
mengembangkan 20 (dua puluh) nilai yang bersumber
dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan
nasional, yang meliputi:
a. religius;
b. jujur;
c. toleransi;
d. disiplin;
e. kerja keras;
f. kreatif;
g. mandiri;
h. demokratis;
i. rasa ingin tahu;
j. semangat kebangsaan;
k. cinta tanah air;
l. menghargai prestasi;
m. bersahabat/komunikatif;
n. cinta damai;
o. gemar membaca;
p. peduli lingkungan;
q. peduli sosial;
r. tanggung jawab;
s. gotong royong;
t. hormat; dan
u. berbakti pada orang tua dan guru.
(2) Dari 20 (dua puluh) nilai karakter sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terkristalisasi menjadi 5 (lima)
nilai karakter utama, yaitu:
a. Religius, yaitu sikap dan perilaku yang patuh
dalam menjalankan ajaran agama yang dipeluknya,
bersikap toleransi, peduli lingkungan, hormat dan
berbakti pada orang tua dan guru;
b. Nasionalis, yaitu mengapresiasi, menjaga,
mengembangkan kekayaan budaya bangsa sendiri
dan mampu mengapresiasi kekayaan budaya
bangsa lain untuk memperkuat jati diri bangsa
Indonesia. Nilai nasionalisme meliputi demokratis,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, dan cinta
damai;
c. Mandiri, yaitu sikap percaya pada kemampuan,
kekuatan, bakat dalam diri sendiri, dan tidak
tergantung pada orang lain. Adapun nilai mandiri
meliputi disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa
ingin tahu, dan gemar membaca;
d. Gotong royong, yaitu kemampuan bekerja sama
untuk memperjuangkan kebaikan bersama.
Adapun nilai gotong royong meliputi
bersahabat/komunikatif, dan peduli sosial; dan
e. Integritas, yaitu menyelaraskan pikiran, perkataan
dan perbuatan yang merepresentasikan perilaku
bermoral yang kebenarannya dapat diper-
tanggungjawabkan secara rasional. Nilai integritas
meliputi jujur, tanggung jawab, dan menghargai
prestasi.

Pasal 4
Prioritas pengembangan nilai karakter di Daerah
yaitu:
a. religius; dan
b. semangat kebangsaan.

Pasal 5
(1) Pengembangan nilai karakter religius sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 huruf a dilaksanakan melalui
kegiatan keagamaan.
(2) Kegiatan keagamaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dimaksudkan untuk pengenalan, pemahaman,
pendalaman, dan pengamalan kitab suci sesuai agama
yang dianut peserta didik.
(3) Kegiatan keagamaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dalam penguatan Pendidikan Karakter dapat
dilaksanakan di dalam sekolah dan/atau di luar
sekolah dengan kerja sama antar sekolah, sekolah
dengan lembaga keagamaan, dan sekolah dengan
lembaga lain yang terkait dan kompeten.
(4) Pelaksanaan kerjasama sekolah dengan sekolah lain
dan/ atau lembaga lain, sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) merupakan pilihan, ketetapan dan
tanggungjawab kepala sekolah.

Pasal 6
(1) Semangat kebangsaan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 huruf b dikembangkan melalui kegiatan:
a. pemahaman nilai-nilai Pancasila;
b. pengamalan nilai-nilai Pancasila; dan
c. pembudayaan nilai-nilai Pancasila.
(2) Pengembangan semangat kebangsaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dimaksudkan untuk
mencegah dan menghilangkan paham radikal,
intoleransi, kekerasan, primordial, dan gerakan
separatis.
(3) Pemahaman, pengamalan dan pembudayaan nilai-
nilai Pancasila sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
untuk mengembangkan semangat kebangsaan
dilaksanakan melalui kegiatan gotong royong.
(4) Kegiatan gotong royong dilaksanakan di dalam dan di
luar sekolah.
(5) Kegiatan gotong royong di sekolah dilaksanakan 1
(satu) kali per minggu per kelas.
(6) Kegiatan gotong royong di luar sekolah dilaksanakan 1
(satu) kali per bulan per kelas.

Pasal 7
Penguatan Pendidikan Karakter dilaksanakan pada
kegiatan:
a. intrakurikuler;
b. kokurikuler; dan
c. ekstrakurikuler.

Pasal 8
Kegiatan intrakurikuler sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 huruf a merupakan kegiatan belajar mengajar
yang dilaksanakan untuk penguatan Pendidikan
Karakter sesuai kurikulum.

Pasal 9
(1) Kegiatan kokurikuler sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 huruf b merupakan kegiatan yang
dilaksanakan untuk penguatan Pendidikan Karakter
sesuai kompetensi dasar atau indikator pada mata
pelajaran/bidang yang tertuang dalam kurikulum.
(2) Kegiatan kokurikuler sebagaimana dimaksud ayat (1)
merupakan kegiatan untuk memperkuat penguasaan
materi pelajaran oleh peserta didik melalui:
a. penugasan terstruktur;
b. penugasan mandiri; dan
c. kegiatan lainnya.
Pasal 10
(1) Kegiatan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 huruf c merupakan kegiatan di bawah
bimbingan dan pengawasan sekolah yang bertujuan
untuk mengembangkan potensi, bakat, minat,
kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan
kemandirian peserta didik secara optimal untuk
mendukung pencapaian penguatan Pendidikan
Karakter, meliputi kegiatan krida, karya ilmiah,
latihan olah bakat/olah minat, kebudayaan, dan
agama.
(2) Kegiatan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) bersifat ekstrakurikuler wajib dan
ekstrakurikuler pilihan
(3) Kegiatan ekstrakurikuler wajib sebagaimana
dimaksudpada ayat (2), terdiri dari:
a. kegiatan keagamaan untuk menumbuhkan sikap
religius.
b. kegiatan pengamalan Pancasila untuk
menumbuhkan semangat kebangsaan.
c. kegiatan pramuka untuk menumbuhkan semangat
kemandirian; dan
d. kegiatan pengenalan budaya Kemataraman untuk
menumbuhkan sikap dan kebanggaan akan
keistimewaan Yogyakarta.
(4) Alokasi waktu ekstrakurikuler wajib :
a. kegiatan keagamaan 2 jam pelajaran setiap
minggu;
b. kegiatan pengamalan Pancasila 1 jam pelajaran
setiap minggu;
c. kegiatan pramuka 2 jam pelajaran setiap
minggu; dan
d. kegiatan pengenalan budaya Kemataraman 1
jam pelajaran setiap minggu.
(5) Kegiatan ekstrakurikuler pilihan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) untuk menumbuh
kembangkan potensi minat dan bakat peserta didik
sesuai dengan program pembinaan peserta didik yang
dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, meliputi berbagai lomba antara lain :
a. lomba kreativitas siswa;
b. olimpiade sains nasional;
c. olimpiade olahraga siswa nasional;
d. festival lomba seni siswa nasional;
e. Musabaqah Tilawatil Qur’an;
f. pentas agama Islam; dan
g. kegiatan ekstrakurikuler lain yang sesuai
(6) Alokasi waktu untuk ekstrakurikuler pilihan
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) yaitu 2 (dua) jam
pelajaran setiap minggu.

Pasal 11
Modul penguatan pendidikan karakter terdiri atas:
a. Penguatan Pendidikan Karakter Jenjang Sekolah
Menengah Pertama sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Bupati ini.
b. Penguatan Pendidikan Karakter Jenjang Sekolah
Dasar sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.
c. Penguatan Pendidikan Karakter Jenjang Taman
Kanak-kanak sebagaimana tercantum dalam Lampiran
III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.

BAB III
HARI SEKOLAH

Pasal 12
(1) Hari sekolah digunakan oleh guru untuk
melaksanakan beban kerja guru.
(2) Hari sekolah digunakan oleh tenaga kependidikan
untuk melaksanakan fungsi dan tugasnya.
(3) Hari sekolah digunakan bagi peserta didik untuk
melaksanakan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler,
dan ekstrakurikuler.

Pasal 13
(1) Waktu pelaksanaan penguatan Pendidikan Karakter
bagi peserta didik yaitu di hari sekolah, di hari
bersama orang tua, dan di hari bersama masyarakat.
(2) Waktu di hari sekolah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) yaitu waktu untuk:
a. kegiatan pembiasaan sebelum memulai hari
sekolah yaitu dengan upacara bendera pada hari
Senin, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan
berdoa bersama;
b. kegiatan intrakurikuler;
c. kegiatan kokurikuler; dan
d. kegiatan ekstrakurikuler;
(3) Kegiatan pembiasaan sebelum menutup hari sekolah
yaitu dengan melakukan refleksi, menyanyikan lagu
nasional dan/atau lagu daerah, dan berdoa bersama.

BAB IV
PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN

Pasal 14
(1) Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
bertanggung jawab atas pelaksanaan Penguatan
Pendidikan Karakter di Satuan Pendidikan.
(2) Pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter diawali
sosialisasi kepada pihak-pihak terkait pada
permulaan tahun pelajaran, secara bertahap dan
berjenjang.

Pasal 15
(1) Dalam rangka efektifitas pelaksanaan Penguatan
Pendidikan Karakter diperlukan pemantauan dan
evaluasi.
(2) Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Tim Pemantau
dan Evaluasi yang ditetapkan dengan Keputusan
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga.
(3) Hasil pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter
dilaporkan kepada Bupati secara berkala.

BAB V
PEMBIAYAAN

Pasal 16
Pendanaan atas pelaksanaan Peraturan Bupati ini
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Kulon Progo melalui Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga, serta sumber lain
yang sah dan tidak mengikat.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 17
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Bupati ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kulon
Progo.

Ditetapkan di Wates
pada tanggal 1 NOVEMBER 2017
BUPATI KULON PROGO,

HASTO WARDOYO

Diundangkan di Wates
pada tanggal 1 NOVEMBER 2017
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KULON PROGO,

ASTUNGKORO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
TAHUN 2017 NOMOR 67
LAMPIRAN
PERATURAN BUPATI KULON PROGO
NOMOR : 65 TAHUN 2017
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA
SATUAN PENDIDIKAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Memperhatikan tujuan tersebut, maka
penyelenggaraan pendidikan di semua jenjang perlu mengembangkan
pembelajaran, pembiasaan dan keteladanan. Oleh karena itu setiap
SMP/MTs perlu menciptakan lingkungan yang kondusif dan budaya
mutu yang menyenangkan agar peserta didik menjadi cerdas dan
berkarakter baik. Untuk mewujudkan peserta didik yang cerdas dan
berkarakter baik dilaksanakan melalui pendidikan karakter.
Pendidikan merupakan upaya untuk membangun generasi
penerus yang lebih baik. Hasil pendidikan baru dapat diketahui dalam
jangka waktu yang panjang, oleh karena itu pendidikan karakter harus
dimulai dari sekarang. Pendidikan karakter menumbuhkan peserta didik
agar berakhlak mulia dan berprestasi secara akademis maupun
nonakademis. Penumbuhan karakter berfungsi membentuk peserta didik
yang dapat berperan dalam mewujudkan masyarakat yang tertib, aman
dan sejahtera.
Permasalahan budaya dan karakter bangsa menjadi tanggung
jawab semua komponen masyarakat. Pendidikan karakter di lingkungan
sekolah/madrasah menjadi tanggung jawab bersama antara kepala
sekolah/madrasah, guru, tenaga kependidikan, orang tua, dan
masyarakat. Oleh karena itu pendidikan karakter perlu dilaksanakan
secara bersama oleh pemerintah daerah, organisasi masyarakat, lembaga
swadaya masyarakat, dunia usaha dan dunia industri serta berbagai
kelompok masyarakat lainnya. Strategi penumbuhan karakter dilakukan
melalui keteladanan, intervensi, pembiasaan yang dilakukan secara
konsisten.

B. Tujuan Pendidikan Karakter


Tujuan pendidikan karakter adalah untuk mewujudkan peserta
didik, yang:
1. Religius
Religius, toleransi, peduli lingkungan, hormat dan berbakti pada
orang tua dan guru.
2. Nasionalis
Demokratis, semangat kebangsaan, cinta tanah air, dan cinta damai.
3. Mandiri
Disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, dan gemar
membaca.
4. Gotong royong
Gotong royong, bersahabat/komunikatif, dan peduli sosial.
5. Integritas
Jujur, tanggung jawab, dan menghargai prestasi.

C. Manfaat Pendidikan Karakter


1. Membentuk karakter individu
Pendidikan karakter bermanfaat untuk membentuk karakter individu
peserta didik. Oleh karena itu peserta didik diharapkan memiliki
karakter yang baik dan bermanfaat bagi sesama.
2. Membuat individu menjadi lebih menghargai sesama
Peserta didik yang berkarakter baik memiliki sifat tepa selira dan
menghargai sesama, baik di lingkungan sekolah/madrasah, keluarga,
maupun masyarakat.

3. Menumbuhkan generasi penerus bangsa yang berintegritas


Peserta didik yang berkarakter baik dan memiliki prestasi akademis
maupun nonakademis diharapkan menjadi generasi penerus bangsa
yang berintegritas.
4. Melatih mental dan moral peserta didik
Manfaat pendidikan karakter sejak dini akan menumbuhkan peserta
didik yang bermental tangguh dan pantang menyerah dalam meraih
cita-cita berlandaskan moral dan agama yang dianut.
5. Mengembangkan potensi minat dan bakat peserta didik
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berfungsi untuk
mengembangkan potensi, minat, dan bakat peserta didik melalui
kegiatan intrakurikurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
6. Menumbuhkan semangat kebangsaan
PPK yang dilaksanakan melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler,
dan ekstrakurikuler baik yang dilakukan di dalam maupun di luar
sekolah membentuk peserta didik yang memiliki semangat
kebangsaan.
BAB II
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SATUAN PENDIDIKAN

A. Pengelolaan Penguatan Pendidikan Karakter


Pengelolaan penguatan pendidikan karakter (PPK) di SMP/MTs
merupakan satu kesatuan dari program manajemen peningkatan mutu
berbasis sekolah/madrasah. Implementasi pengembangan, pelaksanaan
dan evaluasi kurikulum menjadi tanggung jawab sekolah/madrasah dan
masyarakat. Implementasi pendidikan karakter di sekolah/madrasah
dilakukan melalui tahapan perencanaan, pengembangan, pelaksanaan,
dan evaluasi.

B. Pelaksana Penguatan Pendidikan Karakter di SMP/MTs


Pelaksanaan PPK menjadi tanggung jawab semua warga
sekolah/madrasah diharapkan dapat mewujudkan karakter peserta
didik yang baik. Adapun peran warga sekolah/madrasah selengkapnya
sebagai berikut:
1. Kepala Sekolah/Madrasah
a. menunjukkan keteladanan perilaku beretika;
b. mendampingi guru dan peserta didik agar dapat mengambil
keputusan berdasarkan informasi yang benar dan akurat;
c. menjelaskan kepada seluruh pemangku kepentingan tentang
tujuan PPK;
d. memastikan bahwa pendidikan karakter diterapkan dalam
kurikulum secara komprehensif; dan
e. mengapresiasi usaha dan partisipasi peserta didik, guru, tenaga
kependidikan, orang tua dan masyarakat dalam pelaksanaan
PPK.
2. Guru
a. menunjukkan keteladanan perilaku beretika;
b. mendukung terbentuknya hubungan yang baik antar guru,
peserta didik, dan warga sekolah lainnya;
c. membangun lingkungan pembelajaran yang mengapresiasi dan
menghargai keunikan individu;
d. bertanggungjawab untuk melaksanakan modul PPK;
e. mengintegrasikan PPK dalam program pembelajaran;
f. menggunakan metode pembelajaran yang tepat; dan
g. membimbing peserta didik untuk mengambil keputusan
berdasarkan informasi yang benar dan akurat.
3. Tenaga Kependidikan
a. menunjukkan keteladanan perilaku beretika;
b. mendukung terbentuknya hubungan yang baik antar tenaga
kependidikan, guru, peserta didik, dan warga sekolah/madrasah
lainnya;
c. menjadi rekan kerja yang sinergis dengan guru dalam
penumbuhan karakter peserta didik;
d. menjadi teladan bagi peserta didik melalui sikap/perbuatan dan
ucapan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah/madrasah; dan
e. mendukung seluruh program PPK di sekolah/madrasah sesuai
dengan tugas dan kewajibannya.
4. Peserta didik
a. terbiasa bersyukur kepada Tuhan dan rela membantu sesama;
b. mampu membedakan hak dan kewajiban;
c. bekerja sama dan menerima keberagaman;
d. mematuhi peraturan tata tertib sekolah/madrasah;
e. mengatasi kesulitan yang dihadapi;
f. menata lingkungannya;
g. melaksanakan tugas secara mandiri;
h. bermusyawarah dan mematuhi hasil musyawarah;
i. berusaha berprestasi dan menghargai hasil karya orang lain;
j. berkomunikasi dengan sopan dan bertingkah laku yang baik;
k. mendamaikan teman yang berselisih, menjaga keamanan barang
milik teman, atau sekolah/madrasah, dan menjaga keselamatan
diri sendiri/teman;
l. gemar membaca buku ;
m. menghormati kepala sekolah/madrasah, guru, tenaga
kependidikan, orang yang lebih tua dan warga
sekolah/madrasah;
n. menjaga kebersihan dan merawat lingkungan sekolah/madrasah;
o. mengakui kesalahan dan saling memaafkan; dan
p. melaksanakan tugas yang diberikan sekolah/madrasah.

C. Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Kegiatan Keagamaan


Pendidikan karakter berbasis kegiatan keagamaan bertujuan untuk:
1. Peserta didik beragama Islam
a. SMP khatam Alquran, hafal Juz Amma, dan mengerti arti bacaan
sholat untuk peserta didik SMP; dan
b. MTs khatam Alquran, hafal Juz Amma, hafal 5 (lima) surat-surat
pilihan dalam Alquran, dan mengerti arti bacaan sholat.
2. Peserta didik bergama Katholik
Hafal pengarang Injil perjanjian baru dan bagian-bagiannya, hafal 10
(sepuluh) perintah Allah, dan sudah menerima sakramen krisma.
3. Peserta didik beragama Kristen
Dapat menyanyikan salah satu nyanyian Rohani Gereja Kristen,
mengucapkan “Doa Bapa Kami” (Matius 6: 9-13), mengucapkan
“Hukum Yang Terutama/Hukum Kasih” (Matius 22: 37-40),
mengucapkan “Sepuluh Perintah Tuhan Allah/Dasa Titah” (Keluaran
20:1-17), mengucapkan/ berdoa “Doa Syafaat”.
4. Peserta didik beragama Budha
a. Paritta untuk Puja Bhakti Umum (lengkap); dan
b. Dhammapada, Yamaka Vagga (bait berpasangan) Bait 1 (satu)
sampai dengan 20 (dua puluh) beserta artinya.
5. Peserta didik beragama Hindu
a. meyakini kemahakuasaan Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai
Asta Aiswarya, Awatara, Dewa, dan Bhatara;
b. memahami ajaran Sad Ripu, Sad Atatayi, Sapta Timira, sebagai
aspek diri yang dihindari.
c. memahami latar belakang timbulnya Yadnya dan hakikatnya;
d. memahami Weda sebagai kitab suci dan para Resi penerima
wahyu;
e. memahami keberadaan orang suci agama Hindu;
f. memahami hari-hari suci keagamaan dan hakikatnya;
g. memahami ajaran kepemimpinan Hindu;
h. memahami Bhuana Agung dan Bhuana Alit; dan
i. memahami Dharma Gita, sejarah masuknya agama Hindu ke
Indonesia dan keberadaan kerajaan Hindu di Indonesia
6. Peserta didik beragama Khonghucu
a. memahami tentang dirinya sebagai makhluk ciptaan Tian dengan
melakukan ibadah sebagai ungkapan iman dan rasa syukur
kepada-Nya;
b. melaksanakan Firman Tuhan dalam hidup sehari-hari sebagai
cerminan ketaqwaan kepada-Nya;
c. memahami ajaran Agama Khonghucu sebagai dasar
pengembangan diri menjadi manusia Jun Zi (berbudi luhur);
d. memiliki kecakapan dan kecerdasan spiritual sehingga mampu
hidup dalam Cinta Kasih (saling menyayangi sesama),
menjunjung tinggi kebenaran, berbuat susila, bijaksana, dan
menjadi insan yang dapat dipercaya dalam hidup;
e. meneladani sifat, sikap, dan kepribadian Nabi Kong Zi;
f. hidup berbakti/bermakna bagi keluarga; dan
g. hidup berbakti/bermakna bagi masyarakat dan lingkungan
sekitar.

D. Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Pengamalan Nilai Pancasila


Penguatan pendidikan karakter dilaksanakan melalui
pemahaman, pengamalan, pembudayaan nilai-nilai Pancasila. Rincian
nilai-nilai Pancasila sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
a. ketaqwaan;
b. toleransi dalam kehidupan beragama; dan
c. hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
a. kekeluargaan;
b. hak asasi manusia;
c. kebenaran dan keadilan untuk kemanusiaan; dan
d. sikap saling menghormati dan bekerja sama dengan suku/bangsa
lain.
3. Persatuan Indonesia
a. kesatuan;
b. persatuan; dan
c. bangga sebagai bangsa Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
a. demokrasi Indonesia;
b. kesamaan derajat; dan
c. kepatuhan terhadap hasil musyawarah.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
a. adil;
b. bekerja keras;
c. menghargai hasil karya orang lain; dan
d. gotong royong.

E. Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Kemataraman


1. Membaca dan menulis aksara Jawa
a. bahasa Jawa; dan
b. aksara Jawa.
2. Bahasa dan sastra Jawa
a. geguritan;
b. pranata cara;
c. sesorah;
d. carita gambar;
e. carita cekak;
f. tembang dolanan;
g. tembang macapat; dan
h. unggah ungguh basa Jawa.
3. Adat istiadat Jawa
a. upacara adat Jawa;
b. motif batik; dan
c. busana adat Jawa (Mataram);
4. Kriya
a. gerabah;
b. anyaman;
c. ukir; dan
d. alat permainan tradisional.
5. Arsitektur
bangunan dan tata ruang.
6. Boga
a. makanan tradisional;
b. minuman tradisional;
c. jamu tradisional;
d. bumbu tradisional; dan
e. tanaman jamu tradisional.
7. Sosial jati diri
a. permainan tradisional; dan
b. gotong royong.
8. Ekonomi
a. sistem ekonomi tradisional;
b. pertanian tradisional; dan
c. pranata mangsa.
9. Politik kekuasaan
a. jumenengan;
b. rembug desa; dan
c. struktur pemerintahan desa.
10. Kesenian Jawa
a. tari tradisional;
b. wayang; dan
c. kethoprak.

F. Ruang Lingkup Pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter


1. Penguatan pendidikan karakter berbasis kelas
a. melalui gerakan literasi;
b. terintegrasi di dalam kurikulum; dan
c. melalui pembelajaran muatan lokal.
2. Penguatan pendidikan karakter berbasis sekolah/madrasah
a. mendesain kurikulum;
b. pengembangan budaya satuan pendidikan;
c. semua warga sekolah/madrasah berperan aktif dalam
pembelajaran yang berkarakter; dan
d. semua warga sekolah/madrasah berperan aktif dalam perawatan,
pemanfaatan, pemeliharaan sarana dan prasarana serta
lingkungan sekolah/madrasah.
3. Penguatan pendidikan karakter berbasis masyarakat melibatkan
a. komunitas/paguyuban orang tua/wali peserta didik;
b. sanggar kesenian dan budaya;
c. lembaga pemerintahan;
d. penyedia sumber pembelajaran;
e. komunitas masyarakat peduli pendidikan;
f. lembaga keagamaan;
g. dunia usaha dunia industri; dan
h. lembaga penyiaran/media massa.

G. Sarana dan Prasarana Penguatan Pendidikan Karakter


1. Prasarana yang diperlukan dalam pelaksanaan PPK adalah:
a. ruang kelas;
b. ruang guru;
c. ruang kepala sekolah/madrasah;
d. ruang tenaga kependidikan;
e. ruang perpustakaan;
f. ruang laboratorium;
g. ruang konseling;
h. ruang aula;
i. ruang usaha kesehatan sekolah/madrasah;
j. ruang ibadah untuk kegiatan keagamaan;
k. ruang keterampilan;
l. ruang kesenian;
m. kamar mandi/WC untuk guru dan tenaga kependidikan laki-laki
dan perempuan terpisah;
n. kamar mandi/WC untuk peserta didik laki-laki dan perempuan
terpisah;
o. fasilitas olahraga;
p. tempat upacara; dan
q. taman sekolah/madrasah.
2. Sarana untuk melaksanakan PPK adalah :
a. setiap ruang kelas terdapat Bendera Merah Putih, gambar
lambang negara, gambar presiden dan wakil presiden, gambar
gubernur dan wakil gubernur, gambar bupati dan wakil bupati.
b. setiap ruang kelas terdapat gambar pahlawan
1) Sri Sultan Hamengkubuwono IX;
2) Ki Hajar Dewantara;
3) Jenderal Soedirman, Ir Soekarno, dan Muhammad Hatta;
gambar pahlawan lainnya yang sesuai dapat dipasang.
c. gambar wayang yang wajib dipasang:
1) kelas 7 gambar Prabu Kresna;
2) kelas 8 gambar Rama Wijaya;
3) kelas 9 gambar Arjuna Sasrabahu;
gambar wayang lainnya yang sesuai dapat dipasang.
d. tempat sampah yang terpisah antara sampah organik dan an-
organik;
e. di depan ruang kelas terdapat tempat cuci tangan, sabun dan
tisu;
f. sekolah/madrasah menyediakan tape recorder beserta casset/CD
lagu nasional dan daerah;
g. lingkungan sekolah/madrasah terdapat taman; dan
h. setiap kelas terdapat pojok baca.
BAB III
SILABUS PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

A. Silabus Kegiatan Keagamaan


1. Kegiatan Keagamaan Islam untuk SMP
Kelas
No Kompetensi
7 8 9
1 Khatam Alquran mampu melakukan tadarus mampu melakukan tadarus mampu melakukan tadarus
Alquran mulai Juz 1 sampai Alquran mulai Juz 9 sampai Alquran mulai Juz 21 sampai
dengan Juz 8 dengan Juz 20 dengan Juz 30
2 Hafal Juz Amma diharapkan mampu menghafal diharapkan mampu menghafal diharapkan mampu menghafal
Alquran surat ke 92 (Al Lail ) Alquran surat ke 87 (Al Ala Alquran surat ke 83 (At Thariq)
sampai dengan QS ke 88 (Al sampai dengan QS ke 82 (Al sampai dengan QS ke 78 (An
Ghasiyah) Infithor) Naba)
3 Mengerti arti mampu menjalankan sholat mampu menjalankan sholat mampu menjalankan sholat
bacaan sholat wajib dengan bacaan yang wajib dengan bacaan yang baik wajib 5 waktu dengan bacaan
baik dan benar dan benar serta mengerti arti yang baik dan benar serta
dari bacaan sholat mengerti arti bacaan sholat

2. Kegiatan Keagamaan Islam untuk MTs


Kelas
No Kompetensi
7 8 9
1 Khatam Alquran mampu melakukan tadarus mampu melakukan tadarus mampu melakukan tadarus
Alquran mulai Juz 1 sampai Alquran mulai Juz 9 sampai Alquran mulai Juz 21 sampai
dengan Juz 8 dengan Juz 20 dengan Juz 30
2 Hafal Juz Amma, diharapkan mampu menghafal diharapkan mampu menghafal diharapkan mampu menghafal
Alquran surat ke 92 (Al Lail) Alquran surat ke 87 (Al Ala Alquran surat ke 83 (At Thariq)
sampai dengan QS ke 88 (Al sampai dengan QS ke 82 (Al sampai dengan QS ke 78 (An
Ghasiyah) Infithor) Naba)
3 Hafal 5 (lima) menghafalkan surat-surat menghafalkan surat-surat menghafalkan surat-surat
surat-surat pilihan pilihan dalam Alquran pilihan dalam Alquran pilihan dalam Alquran
dalam Alquran
4 Mengerti arti mampu menjalankan sholat mampu menjalankan sholat mampu menjalankan sholat
bacaan sholat wajib dengan bacaan yang wajib dengan bacaan yang baik wajib 5 waktu dengan bacaan
baik dan benar dan benar serta mengerti arti yang baik dan benar serta
dari bacaan sholat mengerti arti bacaan sholat
3. Kegiatan Keagamaan Katholik
Kelas
No Kompetensi
7 8 9
1 Menghafal mengenal keempat Injil dan mengenal tulisan Kisah mengenal penulis-penulis
pengarang Injil isinya Pararasul dan surat-surat Perjanjian Baru yang lain,
perjanjian baru Paulus Yakobus-Wahyu
dan bagian-
bagiannya.
2 Hafal 10 (sepuluh) menguasai perintah menguasai perintah menguasai perintah
perintah Allah 1-3 4-6 7-10

3 Menerima mengikuti kegiatan Misdinar persiapan mengikuti pelajaran menerima Sakramen Krisma
sakramen krisma sakramen Krisma

4. Kegiatan Keagamaan Kristen


Kelas
No Kompetensi
7 8 9
1 Dapat dapat dan hafal dapat menjelaskan mengapa dapat memberikan penjelasan
menyanyikan menyanyikan salah satu lagu ia memilih lagu itu. apa makna lagu yang ia pilih
salah satu Rohani sesuai dengan itu bagi kehidupannya
nyanyian Rohani pilihannya
Gereja Kristen.
2 Dapat dapat menghafalkan Doa dapat menjelaskan bahwa Doa dapat menerangkan pokok-
mengucapkan Bapa Kami dengan lengkap Bapa Kami pokok yang ada dalam Doa
“Doa Bapa Kami” dan benar sesuai dengan isi disampaikan/dilakukan oleh Bapa Kami
(Matius 6: 9-13), dari Matius 22 : 37-40 siswa setiap hari
3 Dapat dapat mengucapkan isi dapat memberikan contoh- dapat menjelaskan siapa saja
mengucapkan Hukum Kasih dengan contoh nyata dalam yang termasuk dalam hukum
“Hukum Yang lengkap dan benar sesuai kehidupan sehari-hari kasih yang kedua “ kasihilah
Terutama/Huku dengan isi Alkitab dalam tentang: sesamamu seperti dirimu
m Kasih” (Matius Matius 22 : 37-40  kasih manusia kepada sendiri
22 : 37-40) Tuhan
 kasih manusia yang
ditujukan kepada sesama
4 Dapat dapat membaca dan  dapat menyebutkan dapat memberikan contoh
mengucapkan mengucapkan sepuluh perintah no berapa saja tindakan nyata dalam
“Sepuluh perintah Tuhan secara yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dari
Perintah Tuhan lengkap dan benar sesuai isi Tuhan masing masing perintah Allah
Kelas
No Kompetensi
7 8 9
Allah/Dasa dari “ Sepuluh perintah  dapat menyebutkan dari perintah pertama sampai
Titah” (Keluaran Tuhan Allah dalam Kitab perintah nomor berapa saja perintah yang kesepuluh
20 :1-17), Keluaran 20 : 1-17 yang berhubungan dengan
sesama manusia.
5 Dapat  dapat menerangkan arti dapat menyampaikan doa doa syafaat untuk
mengucapkan/ doa Syafaat syafaat yang ditujukan untuk kesejahteraan dan kedamaian
berdoa “Doa  dapat membuat doa kesejahteraan keluarga, gereja, bagsa dan
Syafaat”. Syafaat untuk keluarganya  gerejanya negaranya dapat
 bangsa dan negaranya didoakan/dipraktekkan secara
rutin oleh siswa

5. Kegiatan Keagamaan Budha


KELAS
NO KOMPETENSI KETERANGAN
7 8 9
1 Menghafal/ Menghafal/ Menghafal/menguasai Menghafal/menguasai Paritta: *Permohonan
menguasai menguasai Paritta: Paritta: Namakāra Namakāra Pāṭha, yang biasa
Paritta untuk Namakāra Pāṭha, Pāṭha, Pubbabhāganamakāra, diucapkan
Pūja Bhakti Pubbabhāganamakā Pubbabhāganamakāra, Saraṇagamana Pāṭha, saat Pūja
Umum ra, Saraṇagamana Saraṇagamana Pāṭha, Pañcasīla, Buddhānussati, Bhakti dihadiri
(lengkap) Pāṭha, Pañcasīla, Pañcasīla, Dhammānussati, oleh Bhikkhu.
Buddhānussati, Buddhānussati, saṅghānussati, Saccakiriya
Dhammānussati, Dhammānussati, Gāthā, Maṅgala Sutta atau
saṅghānussati, saṅghānussati, Karaṇīyametta Sutta
Saccakiriya Gāthā, Saccakiriya Gāthā, Brahmavihārapharaṇa atau
beserta artinya. Maṅgala Sutta atau, Abiṇhapaccavekkhaṇa Pāṭha
Karaṇīyametta Sutta dan Ettāvatā, Ārādanā
Brahmavihārapharaṇa Tisaraṇa dan Pañcasīla *)
atau (permohonan tuntunan tiga
Abiṇhapaccavekkhaṇa perlindungan dan lima latihan
Pāṭha dan Ettāvatā moral) serta Ārādanā
beserta artinya. Dhammadessana *)
(permohonan pembabaran
Dhamma) beserta artinya.
2 Menghafal/me Mamahami tanda Menghafal/menguasai Menghafal/menguasai Siswa harus
nguasai baca bahasa Pali Dhammapada, Yamaka Dhammapada, Yamaka Vagga memahami
Dhammapada, yang digunakan Vagga (bait (bait berpasangan) Bait 15 latar belakang
Yamaka dalam pembacaan berpasangan) Bait 5 sampai dengan 20 dengan dan komentar
KELAS
NO KOMPETENSI KETERANGAN
7 8 9
Vagga (bait Dhammapada. sampai dengan 14 cara baca irama Sarabañña (Atthakata)
berpasangan) Menghafal/mengu- dengan cara baca irama beserta artinya. masing-
Bait 1 sampai asai Dhammapada, Sarabañña beserta masing syair/
dengan 20 Yamaka Vagga (bait artinya. gāthā dan
beserta berpasangan) Bait 1 mangambil
artinya. sampai dengan 4 pesan moral
dengan cara baca dari masing-
irama Sarabañña masing syair/
beserta artinya. gāthā untuk
diterapkan
dalam
pengembang
an karakter.

6. Kegiatan Keagamaan Hindu


KELAS
NO KOMPETENSI KETERANGAN
7 8 9
1 Meyakini kemahakuasaan Yakin terhadap Mau mepelajari Mampu memberi
Sang Hyang Widhi (Tuhan) Panca Sradha sebagai tentang keberadaan contoh sifat – sifat
sebagai Asta Aiswarya, dasar Agama Hindu Tuhan dengan ajaran kemahakusaan Tuhan
Awatara, Dewa dan Bhatara Asta Aiswarya, (Awatara , Dewa dan
Awatara, Dewa dan Bathara ) dalam
Bhatara kehidupan nyata
2 Memahami ajaran Sad Ripu, Memiliki pemahaman Melaksanakan Dapat menghindari
Sad Atatayi, Sapta Timira, tentang ajaran subha perilaku sesuai perilaku yang tergolong
sebagai aspek diri yang dan subha karma dengan ajaran dalam Asubha Karma ( Sad
dihindari Menjauhi perilaku kitab Weda Ripu, Sad Aatatyi dan
asubha karma Sapta Timira )
3 Memahami latar belakang Memiliki pengetahuan Memahami yajna Mengetahui bentuk –
timbulnya Yadnya dan tentang yajna sebagai sarana untuk bentuk yajna dan
hakikatnya membayar hutang dapat
mempraktekkannya
4 Memahami Weda sebagai Memiliki rasa hormat Mau mempelajari Mampu
kitab suci dan para Rsi dan menghargai kitab dengan sungguh- memngamalkan isi
penerima wahyu suci sebagai kitab sungguh petunjuk- kitab suci dalam
yang memiliki petunjuk yang ada di kehidupan nyata
kedudukan di atas dalamnya, baik dilingkungannya
KELAS
NO KOMPETENSI KETERANGAN
7 8 9
segala kitab yang lain dengan membaca
Berusaha menjaga sendiri maupun Belajar melafalkan isi
kesucian kitab suci kelompok kitab suci dengan lagu
dan membelanya sruti
apabila ada pihak lain
yang meremehkannya

5 Memahami keberadaan Menghormati Menghormati Mampu memberikan


orang suci agama Hindu keberadaan orang keberadaan orang daksina kepada orang
suci suci dan dapat suci dilingungannnya
membedakan tugas
dan kewajibannya
6 Memahami hari-hari suci Tahu tentang hari Mengikuti kegiatan Bereran aktif dalam
keagamaan dan hakikatnya raya agama Hindu setiaphari raya agamamenyiapkan sarana
yang wajib di Hindu yang upakara dan upacara
laksanakan dilaksankan di setiap hari raya agama
lingkungannya Hindu
7 Memahami ajaran Dapat menguasai diri Dapat memberi Mampu
kepemimpinan Hindu sendiri contoh dan tauladan mengkondisikan orang
kepada teman lain dalam sebuah
kegiatan
8 Memahami Bhuana Agung Mampu menjaga Menjaga kebersihan Paham jika manusia
dan Bhuana Alit lingkungan sekitar lingkungan dan alam adalah
maupun diri sendiri Selalu menjaga cipataan Tuhan maka
kesehatan tubuh harus menjaga
keharmonisannya.
Tidak merusak
lingkungan alam
semesta ( membuang
sampah sembaranagn )
Tidak merusak alam
mirokosmos ( tubuh )
dengan makanan yang
satwika
9 Memahami Dharma Gita, Bisa menyanyikan Mau belajara Dharma Mau mengikuti lomba
sejarah masuknya agama kidung suci Gita Utsawa Dharma gita
Hindu ke Indonesia dan Tahu keberadaan Kunjungan ke Menjaga keutuhan
KELAS
NO KOMPETENSI KETERANGAN
7 8 9
keberadaan kerajaan Hindu sejaran agama Hindu petilasan ( Candi – peninggalan sejarah
di Indonesia Candi Hindu ) Hindu

6. Kegiatan Kegamaan Khonghucu


No Kompetensi Keterangan
Memahami tentang dirinya sebagai makhluk ciptaan Tian dengan melakukan ibadah
1
sebagai ungkapan iman dan rasa syukur kepada-Nya
Melaksanakan Firman Tuhan dalam hidup sehari-hari sebagai cerminan ketaqwaan
2
kepada-Nya
Pelaksanaan kegiatan
Memahami ajaran Agama Khonghucu sebagai dasar pengembangan diri menjadi
3 untuk masing masing kelas
manusia Jun Zi (berbudi luhur)
diserahkan kepada
Memiliki kecakapan dan kecerdasan spiritual sehingga mampu hidup dalam Cinta
pengampu agama yang
4 Kasih (saling menyayangi sesama), menjunjung tinggi kebenaran, berbuat susila,
bersangkutan
bijaksana, dan menjadi insan yang dapat dipercaya dalam hidup
5 Meneladani sifat, sikap, dan kepribadian Nabi Kong Zi
6 Hidup berbakti/bermakna bagi keluarga
7 Hidup berbakti/bermakna bagi masyarakat dan lingkungan sekitar

B. Silabus Kegiatan Pengamalan Nilai-nilai Pancasila


No Sila Nilai Nilai Pemahaman Pengamalan Pembudayaan
1 Ketuhanan a. Ketakwaan  memberi contoh  melaksanakan segala  menerapkan sikap takwa
Yang Maha Esa penerapan sikap takwa perintah Tuhan dan dalam kegiatan sehari
terhadap Tuhan Yang menjauhi segala hari di sekolah, antara
Maha Esa larangan Tuhan lain dengan pembiasaan
membaca kitab suci dan
sholat jamaah pada jam
jam sekolah.
b. Toleransi  memberi contoh  memberi kesempatan  membiasaan membaca
dalam menghargai orang lain teman yang beragama dan mempelajari kitab
kehidupan yang berbeda agama lain untuk menjalankan suci agama sebelum
beragama dalam pergaulan. ibada sesuai agamanya. dimulainya pelajaran.
c. Hidup rukun  memberi pemahaman  meneladankan perilaku  bergaul dengan teman
dengan tentang contoh hidup hidup rukun dengan yang berbeda agama,
pemeluk rukun dengan pemeluk pemeluk agama lain misalnya tidak
No Sila Nilai Nilai Pemahaman Pengamalan Pembudayaan
agama lain agama lain membedakan agama
pada saat pembentukan
kelompok belajar
maupun petugas piket.
2 Kemanusiaan a. Kekeluargaan  memberikan penjelasan  menerapkan sikap  saling mengunjungi
yang adil dan tentang sikap dan kekeluargaan dalam teman atau keluarga
beradab. perilaku kekeluargaan setiap aktifitas hidup. sekolah yang sakit atau
terkena musibah
 menggalang dana untuk
kegiatan sosial lainnya.
b. Hak Asasi  memberi contoh  menghargai hak asasi  menghormati HAM
Manusia pelaksanaan dan manusia dalam semua dengan memberi
penghargaan terhadap kegiatan di dalam kesempatan berpendapat
hak asasi manusia maupun di luar dalam setiap
sekolah/madrasah musyawarah dan
kegiatan lain di
sekolah/madrasah.
 memberi kesempatan
manusia lain untuk
melaksanakan ibadah
sesuai dengan agamanya
 memberi kesempatan
kepada teman atau
warga sekolah/madrasah
untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan
dari sekolah/madrasah
maupun lembaga
kesehatan.
c. Kebenaran dan  memberi contoh perilaku  menerapkan perilaku  membiasakan
keadilan untuk menjunjung tinggi menjunjung tinggi berperilaku menjunjung
kemanuasiaan kebenaran dan keadilan kebenaran dan keadilan tinggi kebenaran dan
dalam semua aktifitas di keadilan, antara lain
sekolah/madrasah dengan berkata dan
berperilaku jujur di
semua kegiatan.
 memperlakukan semua
warga sekolah/madrasah
No Sila Nilai Nilai Pemahaman Pengamalan Pembudayaan
secara adil dan tidak
memilih milih teman.
 merteman dan
membantu teman tidak
berdasarkan agama dan
status sosial.
d. Sikap saling  memberikan contoh  menerapkan perilaku  membiasakan bekerja
menghormati sikap saling menghormati dan sama dengan semua
dan bekerja menghormati dan bekerja sama dengan teman walaupun berbeda
sama dengan bekerja sama dengan semua orang tidak agama dan latar
suku/ bangsa suku/ bangsa lain. memandang suku dan belakang sosial ekonomi.
lain. agamanya  membentuk
kepengurusan OSIS
tanpa memandang
perbedaan agama dan
latar belakang sosial
ekonomi.
3 Persatuan a. Kesatuan  mengenalkan dan  mengidentifikasi sumber  membuat peta Indonesia
Indonesia mempelajari tentang daya alam yang dan menunjukkan
wilayah negara RI yang terkandung di masing potensi daerah di
merupakan negara masing daerah dan seluruh Indonesia.
kepulauan dengan upaya  menggali potensi
ribuan pulau yang ada di pengembangannya. kesenian di masing
dalamnya, berikut masing daerah dan
potensi yang ada di menampilkannya dalam
masing masing daerah. acara tertentu di
sekolah.
b. Persatuan  mengenalkan berbagai  bergaul dengan teman  melaksanakan gelar
suku bangsa yang ada di secara baik walaupun kebudayaan dari
seluruh wilayah berbeda suku bangsa berbagai daerah se
Indonesia, adat istiadat dan kebudayaan. Indonesia dalam acara
dan budayanya  Mempelajari berbagai tertentu di sekolah,
kebudayaan yang berasal misalnya dalam rangka
dari berbagai daerah memperingati HUT RI
yang ada di Indonesia  Mengikuti kegiatan gelar
dengan sungguh budaya Nusantara yang
sungguh diselenggarakan oleh
masyarakat maupun
No Sila Nilai Nilai Pemahaman Pengamalan Pembudayaan
lembaga pemerintahan.
 Memperlakukan teman
ataupun warga negara
Indonesia lainnya secara
baik walaupun berbeda
suku dan
kebudayaannya.
c. Bangga  menanamkan rasa cinta  mencintai dan berbangga  menggunakan produksi
sebagai bangsa dan bangga sebagai hati sebagai bangs dalam negeri
Indonesia bangsa Indonesia dan Indonesia.  memilih dengan bangga
contoh perilakunya. budaya dan kesenian
Indonesia
 menjaga nama baik
negara RI di semua
kesempatan dan
kegiatan
 mengenalkan budaya
dan keunggulan bangsa
Indonesia ke negara lain
baik melalui media
maupun secara langsung
dalam lawatan.
4 Kerakyatan a. Demokrasi  memberi contoh sikap  bersikap demokratis  membiasakan
yang dipimpin Indonesia demokratis dalam dalam pergaulan dan melakukan musyawarah
oleh hikmat pergaulan dan aktifitas dalam semua aktifitas di dalam menentukan dan
kebijaksanaan manusia. sekolah dan di menyelesaikan segala
dalam masyarakat. permasalahan, misalnya
permusyawarat dalam
an/perwakilan  menentukan petugas
piket kelas,
 mengatasi permasalahan
kebersihan sekolah,
 memilih pengurus kelas
maupun memilih
pengurus OSIS.
b. Kesamaan  memberi contoh perilaku  menerapkan perilaku  memperhatikan dan
derajat menjunjung tinggi menjunjung tinggi menghargai pendapat
kesamaan derajat dalam persamaan derajat dalam musyawarah.
No Sila Nilai Nilai Pemahaman Pengamalan Pembudayaan
pergaulan hidup. sesama manusia dalam  memberi kesempatan
pergaulan. yang sama dalam
berpendapat pada
kegiatan musyawarah.

c. Ketaatan hasil  memberi contoh perilaku  taat terhadap hasil  melaksanakan kegiatan
musyawarah mentaati hasil musyawarah dan OSIS yang sudah
musyawarah dan melaksanakan hasil merupakan hasil
melaksanakan dengan musyawarah dengan musyawarah.
penuh tanggung jawab. penuh tanggung jawab.  melaksanakan tugas
piket dengan baik sesuai
hari yang telah
disepakati dalam
musyawarah kelas.
 mengikuti semua
kegiatan sekolah yang
telah ditentukan dalam
musyawarah bersama.
 mematuhi tata tertib
yang sudah disepakati
dalam muasyawarah
bersama dengan orang
tua dan wali murid.
5 Keadilan sosial a. Adil  memberi contoh perilaku  memberi perlakuan adil  bergaul dengan
bagi seluruh adil dalam kehidupan terhadap sesama perlakuan yang sama.
rakyat dan pergaulan sehari manusia dalam  memperlakukan semua
Indonesia. hari pergaulan dan dalam teman dengan baik tanpa
berbagai lingkungan memandang latar
kehidupan belakangnya.
 memperlakukan sama  menyusun petugas piket
teman walaupun berbeda secara sama walaupun
latar belakang ekonomi pengurus kelas
dan status sosial  bekerjasama dengan
semua teman tanpa
memandang perbedaan
yang ada di antara
mereka.
No Sila Nilai Nilai Pemahaman Pengamalan Pembudayaan
b. Bekerja keras  memberi contoh sikap  melaksanakan tugas  membiasakan pembagian
dan perilaku bekerja piket dengan baik petugas piket kelas.
keras dalam kehidupan  menjaga kebersihan  memberi konsekuensi
bermasyarakat. lingkungan sekolah atau sanksi bila tidak
 membantu pekerjaan melaksanakan piket.
orang tua ketika di  memperdulikan
rumah lingkungan dengan
 mengerjakan semua menaruh sampah pada
tugas yang diberikan tempatnya dimanapun
guru. berada.
 mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru.
c. Menghargai  memberikan berbagai  menggunakan produksi  memajang hasil karya
hasil karya contoh perilaku yang dalam negeri siswa di dinding kelas
orang lain menghargai hasil karya  menyimpan hasil karya  menampilkan hasil karya
orang lain teman yang siswa dan warga sekolah
dikumpulkan untuk dalam kegiatan pameran
kegiatan pameran yang diadakan dalam
 mengagumi dan acara tertentu
memberikan  menyimpan hasil karya
penghargaan kepada yang dihasilkan oleh
teman yang sudah siswa atau warga
menghasilkan karyanya sekolah/madrasah
lainnya
 memberi penghargaan
kepada hasil karya
terbaik yang dihasilkan
siswa
d. Gotong rorong  menginformasikan  melaksanakan kegiatan  membiasakan bergotong
berbagai bentuk gotong bersama secara gotong royong menjaga
royong dalam kehidupan royong. kebersihan
masyarakat Indonesia  mempedulikan teman sekolah/madrasah
dan istilah untuk gotong atau saudara yang  membiasakan peduli dan
royong di masing masing mengalami musibah membantu teman dan
daerah. dengan membantu warga sekolah/madrasah
secara materi maupun yang mengalami
non materi kesulitan dan musibah
 menyelesaikan tanggung  menjaga kebersihan
No Sila Nilai Nilai Pemahaman Pengamalan Pembudayaan
jawab bersama secara kelas secara bersama
bersama dengan dan memberlakukan
keikhlasan hati. sanksi yang telah
 memberikan sebagian disepakati bersama.
yang dimilikinya untuk  selalu menyisihkan
meringankan beban sebagian uang sakunya
orang lain. untuk kegiatan sosial
kelas.

C. Silabus Kegiatan Budaya Kemataraman

Unsur Unsur Implementasi Kompetensi


No
Budaya Muatan Materi Pengenalan Apresiasi/ Internalisasi Aktif Aktualisasi
1 Membaca dan a Bahasa memahami bahasa Jawa menerapkan bahasa terbiasa berbahasa Jawa
Menulis Jawa (basa ngoko, krama Jawa (basa ngoko, krama (basa ngoko, krama
Aksara Jawa madya, krama inggil) madya, krama inggil) madya, krama inggil)
b Aksara Jawa memahami aksara Jawa membaca dan menulis terbiasa membaca kalimat
dalam kalimat dan kalimat dan wacana dan wacana beraksara
wacana beraksara Jawa Jawa
2 Bahasa dan a Geguritan memahami geguritan membuat geguritan membaca geguritan
Sastra b Pranatacara memahami pranatacara membuat teks acara praktik menjadi
pranatacara
c Sesorah memahami sesorah membuat sesorah praktik sesorah
d Carita memahami carita gambar menceritakan carita membuat carita gambar
Gambar gambar
e Carita memahami carita cekak membaca carita cekak membuat carita cekak
Cekak
f Tembang memahami tembang melantunkan tembang mendramatisasikan
Dolanan dolanan dolanan : Ilir-ilir, Gugur tembang dolanan
Gunung, dan lain-lain
g Tembang memahami tembang melantunkan tembang menciptakan tembang
Macapat macapat macapat (Mijil, Sinom, macapat
Kinanthi, Asmarandana,
Dhandhanggula, Durma,
Pangkur,
Maskumambang,
Unsur Unsur Implementasi Kompetensi
No
Budaya Muatan Materi Pengenalan Apresiasi/ Internalisasi Aktif Aktualisasi
Megatruh)

h Unggah- memahami unggah- menerapkan unggah- menerapkan unggah-


ungguh ungguh ungguh basa Jawa untuk ungguh basa Jawa dalam
Basa Jawa atur-atur, bertanya, kehidupan sehari-hari
menyatakan setuju dan
tidak setuju
3. Adat Istiadat a Upacara memahami macam- menjelaskan makna berpartisipasi dalam
Jawa adat Jawa macam upacara adat merti dhusun, merti desa, upacara adat Jawa
Jawa nyadran agung
b Motif batik memahami motif batik membuat pola batik praktik membatik
Yogyakarta
c Busana adat memahami busana adat menyebutkan bagian- praktik berbusana adat
Mataram Mataram bagian busana Jawa dan Mataram
makna filosofi yang
terkandung dalam busana
Mataram
4 Kriya a Gerabah memahami proses menyebutkan proses praktik membuat gerabah
pembuatan gerabah pembuatan gerabah
secara lengkap
b Anyaman memahami proses berlatih teknik anyaman praktik membuat
pembuatan anyaman anyaman
c Ukir memahami proses berlatih teknik mengukir praktek membuat ukiran
pembuatan ukir
d Alat memahami proses membuat alat permainan memainkan alat
permainan pembuatan alat tradisional permainan tradisional
tradisional permainan tradisional
(egrang, theklek, dan
lain-lain)
5 Arsitektur Bangunan memahami macam- memahami bagian-bagian memahami makna
dan tata macam rumah adat rumah adat Jawa filosofis rumah Jawa
Unsur Unsur Implementasi Kompetensi
No
Budaya Muatan Materi Pengenalan Apresiasi/ Internalisasi Aktif Aktualisasi
ruang Jawa
Mataram
6 Boga a Makanan memahami makanan menjelaskan makanan praktek membuat
Tradisional tradional (thiwul, gathot, tradisional (thiwul, makanan tradional
srowot, hawug-hawug, gathot, srowot, hawug- (thiwul, gathot, srowot,
galundheng, cethot, kipo, hawug, galundheng, hawug-hawug,
srabi, sagon, cucur, cethot, kipo, srabi, sagon, galundheng, cethot, kipo,
kuweh cara, binggel, cucur, kuweh cara, srabi, sagon, cucur,
pentho, pelas, bothok, binggel, pentho, pelas, kuweh cara, binggel,
gembrot, peyek, legendar, bothok, gembrot, peyek, pentho, pelas, bothok,
rengginang, randha royal, legendar, rengginang, gembrot, peyek, legendar,
tempe kemul, tempe randha royal, tempe rengginang, randha royal,
bacem, tahu bacem, kemul, tempe bacem, tempe kemul, tempe
kluwa, jangan lodheh, tahu bacem, kluwa, bacem, tahu bacem,
jangan bobor, jangan jangan lodheh, jangan kluwa, jangan lodheh,
bening, sega liwet, sega bobor, jangan bening, jangan bobor, jangan
dang, sega canthel, sega sega liwet, sega dang, sega bening, sega liwet, sega
jagung, gebleg, besengek, canthel, sega jagung, , dang, sega canthel, sega
dan lain-lain) gebleg, besengek, dan jagung, , gebleg,
lain-lain) besengek, dan lain-lain)
b Minuman memahami minuman menunjukkan minuman praktek membuat
Tradisonal tradional (legen, wedang tradional (legen, wedang minuman tradional
rondhe, rujak degan, dan rondhe, rujak degan, dan (legen, wedang rondhe,
lain-lain) lain-lain) rujak degan dan lain-lain)
c Jamu Memahami jamu Menjelaskan jamu Praktek membuat jamu
Tradisional tradisional (jamu cekok, tradisional (jamu cekok, tradisional sederhana
pegel linu, jamu godhog, pegel linu, jamu godhog, (jamu cekok, pegel linu,
parem, bobok bayi, lulur, parem, bobok bayi, lulur, jamu godhog, parem,
pilis, dan lain-lain) pilis, dan lain-lain) bobok bayi, lulur, dan
lain-lain)
d Bumbu memahami bumbu menjelaskan bumbu praktek meracik bumbu
Tradisional tradisional seperti tradisiona seperti: masak tradisional
tumbar, mrica, miri, kayu tumbar, mrica, miri, kayu
legi, kapulaga, jinten, legi, kapulaga, jinten,
pala, dan lain-lain pala, dan lain-lain
Unsur Unsur Implementasi Kompetensi
No
Budaya Muatan Materi Pengenalan Apresiasi/ Internalisasi Aktif Aktualisasi
e Tanaman memahami tentang menjelaskan tentang praktik membuat jamu
jamu tanaman jamu tradisional tanaman jamu tradisional tradisional Jawa
tradisional Jawa (bratawali, patiurip, Jawa (bratawali, patiurip, (bratawali, patiurip, ilat
(Jawa ) ilat baya, brengos kucing, ilat baya, brengos kucing, baya, brengos kucing,
sosor bebek, dhadhap sosor bebek, dhadhap sosor bebek, dhadhap
srep, adas pulo waras, srep, adas pulo waras, srep, adas pulo waras,
tempuyung, dan lain-lain) tempuyung, dan lain-lain) tempuyung, dan lain-lain)
7 Sosial – Jati a Permainan memahami macam- menjelaskan aturan main praktek permainan
diri tradisional macam permainan permainan tradisonal tradisonal (Nglarak
tradisonal (Nglarak (Nglarak Blarak, Blarak, Jemparingan,
Blarak, Jemparingan, Jemparingan, Benthik, Benthik, Gobak Slodor,
Benthik, Gobak Slodor, Gobak Slodor, Theklek, Theklek, Egrang,
Theklek, Egrang, Egrang, Gamparan dan Gamparan dan lain-lain)
Gamparan dan lain-lain) lain-lain)
b Gotong memahami bentuk menjelaskan bentuk melakukan kegiatan
royong gotong royong (uwur- gotong royong (uwur- gotong royong (uwur-
uwur, sambatan, gugur uwur, sambatan, gugur uwur, sambatan, gugur
gunung dan lain-lain) gunung dan lain-lain) gunung dan lain-lain)
8 Ekonomi a Sistem memahami sistem menjelaskan sistem praktek/ simulasi sistem
ekonomi ekonomi tradisional ekonomi tradisional ekonomi tradisional
tradisional (lumbung desa, pasar (lumbung desa, pasar (lumbung desa, pasar
tradisional dan lain-lain) tradisional dan lain-lain) tradisional dan lain-lain)
b Pertanian memahami pertanian menjelaskan pertanian praktek bercocok tanam
tradisional tradisional (surjan, tradisional jawa (surjan, (surjan, tumpangsari,
tumpangsari, minapadi) tumpangsari, minapadi) minapadi)

c Pranata memahami pranata menjelaskan pranata mengkomunikasikan


mangsa mangsa (mangsa udan, mangsa (mangsa udan, pranata mangsa (mangsa
mangsa ketiga, mangsa mangsa ketiga, mangsa udan, mangsa ketiga,
mareng dan lain-lain) mareng dan lain-lain) mangsa mareng dan lain-
lain)
9 Politik – a Jumenengan memahami Jumenengan menjelaskan makna mengomunikasikan
Kekuasaan Raja Mataram Jumenengan Raja Jumenengan Raja
Mataram Mataram
Unsur Unsur Implementasi Kompetensi
No
Budaya Muatan Materi Pengenalan Apresiasi/ Internalisasi Aktif Aktualisasi
b Rembug memahami rembug desa menjelaskan tentang mengkomunikasikan/sim
desa (karang taruna) rembug desa (karang ulasi rembug desa
taruna) (karang taruna)
c Struktur memahami struktur menjelaskan struktur mengkomunikasikan
pemerintaha pemerintahan (RT, RW, pemerintahan (RT, RW, struktur pemerintahan
n (RT/RW, dukuh, desa/kelurahan) dukuh, desa/kelurahan) (RT, RW, dukuh,
dukuh, desa/kelurahan)
desa/kelura
han)
10 Kesenian Jawa a Tari memahami tari tradisional berlatih tari tradisional mempraktekkan tari
tradisional (tari klasik, Jabur, (tari klasik, Jabur, tradisional (tari klasik,
Angguk, Ndolalak, Angguk, Ndolalak, Jabur, Angguk, Ndolalak,
Sandhul, Kobra, Topeng Sandhul, Kobra, Topeng Sandhul, Kobra, Topeng
Ireng, Tayub) Ireng, Tayub) Ireng, Tayub)
b Wayang memahami wayang menyebutkan tokoh mengkomunikasikan
wayang beserta wataknya cerita wayang
c Kethoprak memahami kethoprak berlatih main kethoprak menampilkan permainan
kethoprak
BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI

A. Tujuan Monitoring dan Evaluasi


Tujuan monitoring adalah untuk memastikan bahwa proses
pelaksanaan PPK telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Penekanan kegiatan monitoring adalah untuk mengetahui adanya
hambatan dan memberikan solusi untuk mengatasi persoalan yang
terjadi selama proses pelaksanaan gerakan PPK. Sedangkan evaluasi
bertujuan untuk mendapatkan data tentang tingkat keberhasilan
pelaksanaan PPK di sekolah/madrasah terhadap target yang telah
ditetapkan.
Aspek-aspek monitoring dan evaluasi adalah sebagai berikut.
1. Mendapatkan data dan informasi yang diperlukan tentang PPK.
2. Mendapatkan gambaran tentang capaian PPK.
3. Mendapatkan informasi tentang adanya kesulitan dan hambatan
selama kegiatan PPK.
4. Menilai keberhasilan pelaksanaan PPK.
5. Memilih metode dalam pemecahan masalah pelaksanaan PPK.
6. Mengidentifikasi sumber daya di lingkungan sekolah/madrasah yang
dapat menjadi rujukan dalam rangka pelaksanaan dan
pengembangan PPK.

B. Metode Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi PPK dilakukan melalui observasi
(pengamatan langsung) untuk mengumpulkan data, baik data
administratif maupun catatan pendukung untuk menilai kegiatan PPK.
Pelaksana monitoring dan evaluasi adalah Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo dan Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Kulon Progo.
C. Instrumen Monitoring dan Evaluasi
Instrumen monitoring dan evaluasi PPK memuat indikator-
indikator yang menggambarkan hasil pelaksanaan PPK di
sekolah/madrasah.
BAB V
PENUTUP

Modul penguatan Pendidikan Karakter ini merupakan pedoman


pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah/madrasah. Untuk
mengimplementasikan penguatan pendidikan karakter di sekolah/madrasah
diperlukan tekad dan komitmen yang kuat para guru dan tenaga
kependidikan serta warga sekolah/madrasah lainnya. Melalui penguatan
pendidikan karakter sekolah/madrasah dapat membentuk peserta didik
sebagai generasi masa depan Kulon Progo yang cerdas, unggul, memiliki
wawasan kebangsaan yang kuat, serta berakhlak mulia. Sehingga pada
saatnya nanti generasi Kulon Progo diharapkan dapat berbakti kepada
bangsa dan negara.
CONTOH
NASKAH PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA
KEPALA SMP/MTs……………………..
DENGAN
KETUA ……………………………………….

…………………
Nomor :
…………………

TENTANG
PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER WAJIB
DI LUAR SEKOLAH
TAHUN PELAJARAN ………/………..

Pada hari ini ……… tanggal ….. bulan …. tahun dua ribu ………,
bertempat di SMP/MTs ………………….., kami yang bertanda tangan di
bawah ini,

I. Nama : …………………………..
NIP : …………………………..
Jabatan : Kepala SMP/MTs ………………………….
Alamat : ……………………………………………….

Dalam hal ini karena jabatannya bertindak untuk dan atas nama
SMP/MTs ……….. yang untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

II. Nama : …………………………………………………….


Jabatan : Ketua ……………………………………………..
Alamat :………………………………………………………
Dalam hal ini karena kedudukannya bertindak untuk dan atas nama
……….. yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk selanjutnya disebut PARA


PIHAK. Selanjutnya PARA PIHAK dengan ini sepakat dan menyetujui
untuk membuat dan melaksanakan Perjanjian Pelaksanaan Kegiatan
Ekstrakurikuler di luar sekolah pada Tahun Pelajaran ….… dengan
ketentuan yang tercantum dalam pasal-pasal di bawah ini.
Pasal 1
Tujuan
Untuk melaksanakan pembimbingan dan pengajaran dalam rangka
menumbuh-kembangkan nilai-nilai karakter sesuai dengan potensi,
minat, bakat, dan kreativitas peserta didik.

Pasal 2
Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan kegiatan ekstrakurikuler : (*pilihan)
a. Kegiatan keagamaan*
b. Budaya Kemataraman*
c. ………………………

Pasal 3
Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler
(1) Kegiatan ekstrakurikuler setiap minggu dilaksanakan ……….. tatap
muka.
(2) Setiap tatap muka dilaksanakan selama …..(…..) jam pelajaran.
(3) Jumlah tatap muka dalam satu semester/satu tahun pelajaran sesuai
dengan kalender pendidikan.
(4) Target kompetensi …………..

Pasal 4
Hak dan Kewajiban Pihak Pertama
(1) PIHAK PERTAMA mempunyai hak untuk :
a. melakukan pengawasan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler;
b. menerima daftar hadir peserta didik yang mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler;
c. menerima catatan Buku Penghubung;
d. menerima Buku Catatan Khusus;
e. menerima nilai ekstrakurikuler peserta didik; dan
f. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler.
(2) PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk :
a. menyerahkan daftar siswa yang akan mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler;
b. menyediakan Buku Daftar Hadir, Buku Penghubung, Buku Catatan
Khusus dan Buku Daftar Nilai Peserta Didik; dan
c. memberi bantuan biaya sesuai dengan kemampuan sekolah dan
ketentuan yang berlaku.

Pasal 5
Hak dan Kewajiban Pihak Kedua
(1) PIHAK KEDUA mempunyai hak untuk:
a. menerima bantuan biaya dan menggunakan sesuai ketentuan yang
berlaku;
b. menerima Buku Daftar Hadir, Buku Penghubung, Buku Catatan
Khusus dan Buku Daftar Nilai Peserta Didik; dan
c. memberikan usulan, saran, dan masukan untuk perbaikan kegiatan
ekstrakurikuler.
(2) PIHAK KEDUA berkewajiban untuk :
a. menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler sebagaimana
dimaksud Pasal 2 dan Pasal 3;
b. melayani pengawasan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler;
c. mengisi dan menyerahkan Buku Daftar Hadir, Buku Penghubung,
dan Buku Daftar Nilai Peserta Didik; dan
d. melaksanakan perbaikan kegiatan berdasarkan hasil evaluasi
pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler.

Pasal 6
Jangka Waktu Pelaksanaan Kerjasama
(1) Pelaksanaan kerjasama pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di luar
sekolah berlaku untuk tahun pelajaran …….
(2) Jangka waktu pelaksanaan kerjasama kegiatan ekstrakurikuler di luar
sekolah dapat diperpanjang dengan kesepakatan Para Pihak.

Pasal 7
Penyelesaian Perselisihan
(1) Dalam hal terjadi perselisihan atas isi dan pelaksanaan perjanjian ini
para pihak sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah
mufakat;
(2) Dalam hal musyawarah tidak tercapai para pihak sepakat untuk
menyelesaikan melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Kulon Progo.
(3) Putusan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon
Progo bersifat final dan mengikat Para Pihak.

Pasal 8
(1) Hal-hal lain yang belum atau tidak cukup diatur dalam perjanjian ini
akan diatur kemudian dalam perjanjian tambahan (addendum) yang
merupakan satu kesatuan dengan perjanjian atas dasar kesepakatan
PARA PIHAK.
(2) Demikian perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua), bermeterai cukup
yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah
ditandatangani oleh PARA PIHAK.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

…………………………. ………………………………….
NIP …………………………….
CONTOH
JADWAL PELAKSANAAN PPK DENGAN 5 (LIMA) HARI SEKOLAH

NO JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT


07.00-07.10 Pembiasaan Pembiasaan Pembiasaan Pembiasaan Pembiasaan
1 07.10-07.50 Upacara PBM PBM PBM PBM
2 07.50-08.30 PBM PBM PBM PBM PBM
3 08.30-09.10 PBM PBM PBM PBM PBM
4 09.10-09.50 PBM PBM PBM PBM PBM
09.50-10.10 ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT
5 10.10-10.50 PBM PBM PBM PBM PBM
6 10.50-11.30 PBM PBM PBM PBM PBM
7 11.30-12.10 PBM PBM PBM PBM
12.10-12.50 ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT
8 12.50-13.30 PBM PBM PBM PBM Ekstrakurikuler
9 13.30-14.10 PBM PBM PBM PBM Ekstrakurikuler
10 14.10-14.50 Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler
11 14.50-15.00 Pembiasaan Pembiasaan Pembiasaan Pembiasaan Pembiasaan
CONTOH
JADWAL PELAKSANAAN PPK DENGAN 6 (ENAM) HARI SEKOLAH

NO JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUM’AT SABTU


07.00-07.10 Pembiasaan Pembiasaan Pembiasaan Pembiasaan Pembiasaan Pembiasaan
1 07.10-07.50 Upacara PBM PBM PBM PBM PBM
2 07.50-08.30 PBM PBM PBM PBM PBM PBM
3 08.30-09.10 PBM PBM PBM PBM PBM PBM
4 09.10-09.50 PBM PBM PBM PBM PBM PBM
09.50-10.10 ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT
5 10.10-10.50 PBM PBM PBM PBM PBM PBM
6 10.50-11.30 PBM PBM PBM PBM PBM PBM
7 11.30-12.10 PBM PBM PBM PBM PBM
12.10-12.50 ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT
8 12.50-13.30 PBM Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler
9 13.30-14.10 Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler
10 14.10-14.20 Pembiasaan Pembiasaan Pembiasaan Pembiasaan Pembiasaan Pembiasaan
PROSEDUR PELAKSANAAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
JENJANG TK/RA, SD/MI, SMP/MTs
1. PAGI HARI
a. Bel tanda masuk kelas berbunyi.
b. Siswa berbaris di depan pintu kelas.
c. Guru memasuki ruang kelas dan berdiri di sisi pintu di dalam kelas.
d. Siswa masuk satu per satu, berjabat tangan dan mencium tangan
guru, menuju ke tempat duduk masing-masing, dengan posisi tetap
berdiri.
e. Guru berdiri di depan kelas.
f. Siswa memimpin hormat Bendera Merah Putih.
g. Siswa memimpin menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
h. Siswa memimpin berdoa.
i. Siswa memimpin hormat kepada guru dengan menundukkan kepala.
j. Siswa mengucapkan “Selamat Pagi Pak Guru/Bu Guru !”.
k. Guru menjawab “Selamat Pagi Anak-anak!”.
l. Guru mempersilakan siswa duduk di kursi masing-masing.
m. Guru memulai kegiatan pembelajaran.
2. SIANG/SORE HARI
a. Bel tanda selesai pembelajaran berbunyi.
b. Guru berdiri di depan kelas.
c. Siswa memimpin menyanyikan lagu nasional atau lagu daerah.
d. Siswa memimpin hormat Bendera Merah Putih.
e. Siswa memimpin berdoa.
f. Siswa memimpin hormat kepada guru dengan menundukkan kepala.
g. Siswa mengucapkan “Selamat Siang/Sore Pak Guru/Bu Guru !”.
h. Guru menjawab “Selamat Siang/Sore Anak-anak!”.
i. Siswa bergiliran berjabat tangan dan mencium tangan guru, lalu
keluar ruang kelas untuk pulang.

Anda mungkin juga menyukai