Anda di halaman 1dari 50

KURIKULUM PKBM CIPTA CENDEKIA

Disusun oleh :

Tim Pengembangan Kurikulum PKBM CIPTA CENDEKIA

KOTA TANGERANG

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PKBM CIPTA CENDEKIA

2023
YAYASAN CIPTA KARYA PEMUDA
PKBM CIPTA CENDEKIA
NPSN 69981103,
Jl. Hasyim Ashari RT 001/RW 001 Kel. Cipondoh Kec. Cipondoh Kota Tangerang – Banten Telp.
081319799378 Email

LEMBAR PENGESAHAN

PEMBERLAKUKAN KTSP SATUAN PKBM


No.020 /PKBM_CC/VII/2023

Berdasarkan pengajuan permohonan pengesahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
disiapkan oleh:

Nama Satuan : PKBM CIPTA CENDEKIA


Penyelenggara : PKBM
Izin Operasiona : 421.10/Kep.074/BPPT.KESRA/PKBM.013/2011
Alamat : Jl. K.H Hasyim Ashari RT.01/01 Kel. Cipondoh Kec. Cipondoh Kota Tangerang

Maka UPTD Kecamatan Cipondoh Dinas Pendidikan Kota Tangerang dengan mempertimbangkan:
1. Dasar-dasar hukum dan acuan yang digunakan dalam pengembangan KTSP di satuan PKBM
tersebut;
2. Tatacara pengembangan KTSP yang dilakukan oleh tim penyusun di satuan PKBM tersebut;
3. Bukti fisik seluruh dokumen KTSP yang telah disusun oleh Tim dari satuan PKBM tersebut.
maka dengan ini menyatakan, bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada satuan
PKBM tersebut dapat diterapkan/dilaksanakan sebagaimana mestinya; dengan catatan satuan
PKBM tersebut tetap berupaya secara terus-menerus dapat meningkatkan mutu KTSP di
lembaganya.

Tangerang, 2023
Yang mengajukan pengesahan:
Kepala Satuan PKBM, Perwakilan Komite,

Zainul Abidin, S.T Turmi


Tanda pengesahan:
Penilik PKBM
Kec. Cipondoh Kota Tangerang

Drs. Syarifudin
NIP. 196802121994031008
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar

Lembar Pengesahan

Daftar Isi

BAGIAN I PROFIL LEMBAGA

A. Sejarah singkat Satuan lembaga PKBM

B. Struktur Kepengurusan Satuan Lembaga PKBM (penyelenggara, pengelola dan guru dan
Uraian Tugas

C. Alamat Dan Peta Lokasi Satuan lembaga PKBM

D. Status Satuan lembaga PKBM (negeri/swasta, izin operasional, akreditasi, dll)

BAGIAN II. DOKUMEN I

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

2. Dasar Operasional Penyusunan KTSP PKBM

3. Tujuan Penyusunan KTSP PKBM

B. Visi, Misi Dan Tujuan Satuan Paud

1. Visi Satuan PKBM

2. Misi Satuan PKBM

3. Tujuan Satuan PKBM

C. Karakteristik KTSP

D. Program Pengembangan dan Muatan Pembelajaran

E. Kalender Pendidikan dan Program Tahunan

F. Standar Operasional Prosedur

BAGIAN III. DOKUMEN II

A. Program Semester
B. Rencana Pelaksanaan Program Mingguan

C. Rencana Pelaksanaan Program Harian

D. Penilaian Perkembangan Anak

BAGIAN IV. PENUTUP

BAGIAN V. LAMPIRAN

1. Kalender Pendidikan dan Program Tahunan

2. Program Semester

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)

5. Penilaian Perkembangan Anak

6. Standar Operasional Prosedur (SOP) Layanan anak

7. Tata Tertib, Kode Etik dll yang dianggap perlu


KATA PENGANTAR

Puji dan Sukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan
Karunia Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) NURUSSOBAR

Kurikulum ini disusun dengan berpedoman pada Permendikbud RI No.146 Tahun 2014
tentang kurikulum 2013 PAUD yang pada prinsipnya pendidikan difokuskan pada Pengembangan
karakter, pengetahuan dan keterampilan, dan Peraturan Kemendikbud No. 15 tahun 2020 Tentang
Pembelajaran BDR

Selesainya penulisan KTSP ini adalah berkat bimbingan, bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Kepala Dnas Pendidikan Kota Tangerang


2. Bunda PAUD Kota Tangerang
3. Bu. Ngatiyem, S.Pd, Penilik PAUD Kecamatan cipodoh Kota Tangerang
4. Himpaudi Kec, Cipondoh
5. Ibu Yeni Susanti, S.Pd.I sebagai Pengelola KB Nurussobar Kec, Cipondoh
6. Bunda PAUD kelurahan Cipondoh Makmur yang telah memberikan sumbang saran
dalam pembuatan KTSP ini.

Akhir kata kami mengharapkan saran-saran dari Tim Pengembang Kurikulum serta
seluruh pembaca. Kami berharap KTSP ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi
PAUD Nurussobar dalam menjalankan programnya.

Tim Penyusun KTSP


PROFIL LEMBAGA

A. Sejarah Singkat Paud Nurussobar

Undang-undang Dasar (UUD) 1945 mengamanhkan agar Pemerintah menguasakan dan


menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
kepada Tuhan yang maha esa serta kahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
yang diatur dengan Undang-Undang.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan


bahwa pendidikan adalah “ Usaha sadar terencana untuk mewujudkan susana belajar dan proses
belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri dan kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Pasal 1 butir 1).

Sedangkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah “ suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih tinggi ( Pasal 1 butir 14).

Lembaga PAUD Nurussobar berdiri berdasarkan Program Pemerintah yang lahir melalui
proyek pengembangan Anak Usia Dini. Direktorat PAUD Departemen Pendidikan Nasional. Pada
tahun 2013, pada awal berdiri dan operasional PAUD Nurussobar membuka program Pendidikan
Anak Usia Dini ; Program kegiatan Taman bermain dan program kegiatan Taman Pendidikan Qur’an
(TPQ).

Sehubungan dengan jumlah anak yang cukup banyak di lingkungan PAUD tersebut, maka
pada tahun 2013/2014 PAUD Nurussobar melebarkan sayap di dunia pendidikan anak dengan
membuka program kegiatan jenis Kelompok Bermain untuk usia 3-4 tahun dan usia >4-6 tahun
untuk Taman Kanak-Kanak. Dengan demikian lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Nurussobar sejak
tahun 2013 mempunyai 2 program kegiatan utama dalam ruang lingkup pendidikan anak usia 0-6
tahun, yaitu : Program kegiatan Kelompok bermain dan TPQ.

Peseta Didik Pembina Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Kepala Sekolah
Yeni Susanti, S.Pd.I Komite Sekolah Devi Amelia, S.Pd.I Bendahara Marpuah, Tata Usaha Intan
Permatasari, S.Pd Guru Kelas/Kelompok A Pendidik Guru Kelas/Kelompok B Devi Amelia, S.Pd.I,
Intan Permatasari, S.Pd Program kegiatan Taman Bermain difokuskan kepada anak usia >3-6 tahun,
Dalam menjalankan program, PAUD Nurussobar dikelola oleh satu orang pengelola dibantu oleh
para pendidik yang berdomisili di sekitar wilayah PAUD, dalam pengelolaan PAUD tersebut,
Pemerintah yang dalam hal ini Dinas Pendidikan sangat berperan aktif membina, memantau serta
secara terus menerus mengevaluasi keberlangsungan penyelenggaraan PAUD tersebut.

Koordinasi tersebut dilakukan secara berkesinambungan dalam rangka menjalin


kebersamaan dalam mewujudkan anak usia dini (0-6 tahun) menjadi anak yang sehat, cerdas, ceria
dan berakhlaq mulia. Pada bulan September tahun 2018 lembaga PAUD Nurussobar mendapat
surat keputusan Camat Cipondoh Nomor : 421.10/Kep.002-Yan Um/2018 tanggal 20 September
2018 tentang penetapan Satuan pendidikan Anak Usia Dini yang diselenggarakan oleh Pemerintah
Kota Tangerang dengan ditetapkannya Paud Nurussobar menjadi Kelompok Belajar.

B. Bagan Struktur Kepengurusan Paud Nurussobar


Pembina
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kota Tangerang

Komite Sekolah Kepala Sekolah


Devi Amelia, S.Pd.I Yeni Susanti, S.Pd.I

Tata Usaha Bendahara


Intan Permasari, S.Pd Marpuah

Pendidik

Guru Kelas/Kelompok A Guru Kelas/Kelompok B

Devi Amelia, S.Pd.I Intan Permasari S.Pd

Peseta Didik
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
PERSONALIA PAUD NURUSSOBAR

1. Tugas Pokok dan Kompetensi Kepala / Pengelola Paud


Tugas pokok kepala Paud pada semua jenjang mencakup tiga bidang, yaitu:
a. Tugas Manajerial
Tugas kepala Paud dalam bidang manajerial berkaitan dengan pengelolaan Paud,
sehingga semua sumber daya dapat disediakan dan dimanfaatkan secara optimal
untuk mencapai tujuan Paud secara efektif dan efisien.
Tugas manajerial ini meliputi aktivitas sebagai berikut:
1. Menyusun perencanaan
2. Mengelola program pembelajaran
3. Mengelola kesiswaan
4. Mengelola sarana dan prasarana
5. Mengelola personal
6. Mengelola keuangan
7. Mengelola hubungan degan masyarakat
8. Mengelola administrasi
9. Mengelola sistem informasi
10. Mengevaluasi program
11. Memimpin
b. Tugas Supervisi
Selain tugas manajerial, kepala Paud juga memiliki tugas pokok melakukan supervisi
terhadap pelaksanaan kerja guru dan staf. Tujuannya adalah untuk menjamin agar
guru dan staf bekerja dengan baik serta menjaga mutu proses maupun hasil
pendidikan di Paud Dalam tugas supervisi ini tercakup kegiatan-kegiatan:
1. Merencanakan program supervisi
2. Melaksanakan program supervisi
3. Menindaklanjuti program supervise
c. Tugas Kewirausahaan
Di samping tugas manajerial dan supervisi, kepala Paud juga memiliki tugas
kewirausahaan.Tugas kewirausahaan ini tujuannya adalah agar Paud memiliki
sumber-

sumber daya yang mampu mendukung jalannya Paud, khususnya dari segi finansial.
Selain itu juga agar Paud membudayakan perilaku wirausaha di kalangan warga Paud,
khususnya para siswa.

2. Tugas Pokok dan Fungsi Guru


- Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap
- Melaksanakan kegiatan pembelajaran
- Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar
- Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
- Mengisi daftar nilai anak didik
- Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan), kepada guru
lain dalam proses pembelajaran
- Membuat alat pelajaran/alat peraga
- Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni
- Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum
- Melaksanakan tugas tertentu di Paud
- Mengadakan pengembangan program pembelajaran
- Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik
- Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran
- Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya

C. Alamat dan Peta Lokasi Paud Nurussobar


1. Alamat Paud Nurussobar
Jalan : Jl. Tugu Karya II RT.001/RW.001
Kelurahan : Cipondoh Makmur
Kecamatan : Cipondoh
Kota : Tangerang
Provinsi : Banten
No telp 081286109695
Kode Pos 15148
2. Peta Lokasi Paud Nurussobar
D. Status Satuan Lembaga Paud Nurussobar

a. Identitas

1. Nama Lembaga : KB Nurussobar


2. Alamat / Jalan : Jl. Tugu Karya II RT.001/RW.001
Kelurahan : Cipondoh Makmur
Kecamatan : Cipondoh
Kota : Tangerang
Propinsi : Banten
Kode Pos 15148
No.Telepon 081286109695
3. SK Pendirian Sekolah : 421.10/Kep.002-Yan um/ Kec. Cipondoh/2018
4. Tanggal SK Pendirian : 20 September 2018
5. Status Sekolah : Swasta
6. NPSN : 69981103
7. Tahun didirikan/beroperasi : 2014
8. Status tanah : Hak Milik/ Hibah
9. Luas Tanah : 200 M2
10. Nama Kepala Sekolah : Yeni Susanti, S.Pd.I
11. No. SK Kepala Sekolah : 002/SK-Y/NS/VII/2018
12. Masa Kerja Kepala Sekolah : 01 Bln 03 Tahun

b. Data Guru dan Siswa


1. Jumlah Guru & Karyawan

Status L P Jumlah
1. Guru Yayasan - 3 3
2. Guru Honorer - 1 1
3. Petugas Kebersihan - 1 1
Jumlah - 4 4
2. Perkembangan sekolah 3 tahun terakhir

Tahun Jumlah Peserta Didik


Kelompok Usia
Pelajaran L P Total
A 3 – 5 Tahun 9 4
2018/2019 B 5 – 6 Tahun 8 2 23
A 3 – 5 Tahun 12 7
2019/2020 B 5 – 6 Tahun 5 0 24
A 3 – 5 Tahun 0 9
2020/2021 B 5 – 6 Tahun 5 5 19
* Pelaksanaan KBM Pagi (07.30 – 11.00)

c. Data Fasilitas Sekolah


1. Ruangan

Kondisi
Jumlah
No Jenis Ruangan Rusak Rusak
Ruangan Baik
Ringan Berat
1 Ruang Kelas 2 2 - -
2 Ruang Tata Usaha 1 1 - -
3 Ruang Kepala Sekolah 1 1 - -
4 Ruang Guru 1 1 - -
5 Ruang UKS 0 0 - -
6 Ruang Perpustakaan 0 0 - -
7 Ruang Ibadah 1 1 - -
8 Gudang 1 1 - -
9 Dapur 1 1 - -

2. Infrastruktur

Kondisi
No Jenis Jumlah Rusak Rusak
Baik
Ringan Berat
1 Pagar Depan 1 1 - -
2 Pagar Samping 1 1 - -
3 Pagar Belakang 0 0 - -
4 Tiang Bendera 1 1 - -
5 Bak Sampah 4 4 - -
6 Saluran Primer 1 1 - -
7 Sarana olah raga 1 1 - -
8 Alat Cuci tangan 3 3 - -
3. Sanitasi dan Air Bersih

Kondisi
No Ruang / Fasilitas Jumlah Rusak Rusak
Baik
Ringan Berat
1 KM / WC Siswa 1 1 - -
2 KM / WC Guru 1 1 - -

4. Sumber Air Bersih

Kondisi
N0 Jenis Rusak Rusak
Baik
Ringan Berat
1 Sumur dengan pompa listrik 1 - -
2 Sumur tanpa pompa listrik - - -
3 Tadah Hujan - - -
4 PDAM - - -

5. Sumber Listrik (450 Watt)

Pemanfaatan Kondisi
N0 Fasilitas Jumlah Berfungsi Tidak Baik RR RB
1 Lampu TL 7 7 - 7 - -
2 AC - - - - - -
3 Stop Kontak 7 7 - 7 - -
5 Kipas Angin 4 4 - - - -

6. Alat Penunjang KBM

No Jenis prasarana yang dimiliki Jumlah Keterangan


1 Meja anak 20 buah
2 Kursi anak 20 buah
3 Meja Lipat anak 5 buah
4 Papan tulis 2 buah
5 Penghapus 2 buah
6 Meja guru 2 buah
7 Kursi guru 2 buah
8 Kotak P3 K dan Isi 1 buah
9 Rak hasil kegiatan anak dan Loker 1 buah
10 Loker anak 2 buah
11 Tempat sampah 2 buah
12 Jam dinding 1 buah
13 Lemari simpan 2 buah
14 Loker balok 1 buah
15 Lemari guru 2 buah
16 Tikar 1 buah
17 Rak sepatu 2 set
18 Karpet beludru 1 set
19 Karpet karet 1 buah
20 Rak mainan 1 buah
21 Papan data 1 buah
22 Timbangan injak 1 buah
23 Alat ukur tinggi badan 1 buah
24 Pita meter 1 buah
25 Ayunan 0 buah
26 Papan luncur 0 buah
27 Tangga majemuk 0 buah
28 Titian lengkung 1 buah
29 Kit bermain luar 1 set
30 Papan titian 1 buah
31 Terowongan ban 0 set
32 Bak pasir 0 buah
33 Bola pajat 3 buah
34 Gunting 15 buah
35 Piring makan plastik 25 buah
36 Gelas plastik 25 buah
37 Garpu makan 25 buah
38 Sendok 25 buah
39 Puzzel Binatang kupu-kupu 1 buah
40 Puzzel buah nangka 1 buah
41 Puzzel buah nanas 1 buah
42 Puzzel binatang gajah 1 set
43 Buku pengetahun bergambar 1 buah
44 Papan pasak bulat besar 0 buah
45 Papan pasak 0 set
46 Alat mainan pertukangan 1 set
47 Alat mainan kedokteran 0 set
48 Alat mainan kerata belanja 0 set
49 Balok pasang besar 1 set
50 Balok unit 0 set
51 Karpet karet 1 set
52 Mainan alat dapur 0 set
53 Meronce balok 4 buah
54 Karen polister 1 buah
55 Mainan peran mikro 0 buah
56 Tikar 2 buah
57 Tambur 0 buah
58 Telepon 0 buah
59 Boneka tangan 0 buah
60 Huruf-huruf 2 set
61 Angka 2 set
62 Puzzel balok 1 set
63 Boneka keluarga 1set
64 Buku cerita dan pengetahuan 1set
65 Papan angka 1 buah
66 Menara mini 1 buah
67 Bola hitung 1 set
68 Basket 1 set
69 Boneka binatang 1 buah
70 Main peran 0 set

7. Alat Mesin Kantor

Pemanfaatan Alat Kondisi


N0 Fasilitas Jumlah Dipakai Tidak Jarang Baik RR RB
1 Tape recorder 1 1 1
2 Komputer 0 0
3 Printer 1 1 1
4 In focus 0 0
5 Televisi 0 0 0
6 Mesin tik 0 0 0
7 Foto Digital 1 1 1
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam kondisi darurat, kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan secara normal
seperti biasanya, namun demikian peserta didik harus tetap mendapatkan layanan
pendidikan dan pembelajaran. Pada masa darurat Covid-19, sekolah telah
melaksanakan kegiatan pembelajaran di tengah kondisi darurat sesuai dengan kondisi
dan kreatifitas masing-masing sekolah dimana peserta didik belajar dari rumah dengan
bimbingan dari guru dan orang tua.
Mengimplentasikan SK Kemendikbud Nomor 719/P/2O2O Tentang Pedoman
Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus untuk tahun
pelajaran 2020/2021 yang masih dalam masa darurat Covid-19, tentunya sekolah
membutuhkan pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran yaitu Kurikulum
Darurat yang merupakan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang disusun dan
dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada masa darurat dengan memperhatikan
rambu- rambu ketentuan yang berlaku serta kondisi keterbatasan masing-masing
satuan pendidikan di masa darurat. Masa darurat yang dimaksud bukan hanya
pada masa darurat wabah Corona Virus Disease (Covid-19), tetapi berlaku pula pada
masa darurat karena terjadi bencana alam, huru-hara dan sebagainya.
Suplemen Kurikulum darurat ini dikembangkan untuk menghadapi masa darurat
covid 19 oleh Tim Pengembang Kurikulum sekolah yang meliputi kerangka dasar
Kurikulum Darurat, tujuan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum,
serta kalender pendidikan, Sebelum mengembangkan Kurikulum Darurat, sekolah
melakukan analisis kondisi internal yang ada di satuan pendidikan, dan analisis kondisi
lingkungan eksternal satuan pendidikan dengan melakukan skrening zona lokasi
tempat tinggal guru, tenaga kependidikan dan peserta didik untuk memastikan tempat
tinggalnya bukan merupakan episentrum penularan Covid-19.
Suplemen Kurikulum Darurat ini disusun dan dilaksanakan pada masa darurat
covid 19. Oleh karena itu semua aspek yang berkenaan dengan perencanaan
pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil belajar disesuaikan dengan
kondisi darurat pada setiap satuan pendidikan sekolah. Dalam menyusun suplemen
kurikulum darurat, satuan pendidikan dapat melakukan modifikasi dan inovasi
kurikulum, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan sekolah.

Dengan tersusunnya dokumen Suplemen Kurikulum Darurat ini, TK Negeri


Harapan Mulya akan menjadi sekolah yang memiliki Kurikulum Darurat yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan sekolah dimasa pandemi covid 19,
sehingga terselenggara proses pendidikan yang berbasis lingkungan sekolah dengan
mengembangkan berbagai keunggulan-keunggulan dan kreatifitas dan inovasi sekolah.

B. DASAR HUKUM
Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan Kurikulum TK Negeri Harapan
Mulya adalah :
1. Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2013 Tentang Sistem Pendidikan Nasional .
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013,
dan diubah kembali dengan PermenDikBud No. 13 Tahun 2015.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 tahun 2014 tentang
Standar Pendididkan Anak Usia Dini.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 146 tahun 2014 tentang Kurikulum
PAUD.
6. SKB 4 Menteri Nomor 01/KB/2020, Nomor 516 Tahun 2020, Nomor
HK.03.01/Menkes/363/2020, dan Nomor 440-882 tetang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun
Akademik 2020/2021 di Masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
7. Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.HK.01.07/MENKES/ 328/2020 tentang
Panduan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Tempat Kerja Perkantoran
dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha Pada Situasi Pandemi.
8. Surat Edaran Kemendikbud nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Belajar dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona
Virus Covid 19.
9. Surat Edaran no 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam
Masa DaruratPenyebaran Covid 19
10. SK Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, nomor 467 tahun 2020 Tetang Kalender
Pendidikan.
11. Permendikbud Nomor 719/P/2020 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum
Pada Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus.
12. Keputusan Rapat Sekolah

C. TUJUAN PENYUSUNAN DOKUMEN KURIKULUM DARURAT


Secara umum tujuan diterapkan Kurikulum adalah untuk memandirikan dan
memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi), dan
mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif
dalam pengembangan kurikulum.
Sedangkan secara khusus tujuan dari penyusunan dokumen kurikulum darurat
adalah sebagai berikut :
1. Menyamakan persepsi kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, peserta
didikdan Komite sekolah tentang berbagai peraturan dan perundang-undangan
yang mendasari implementasi kurikulum 2013 pada masa pandemic covid 19
2. Sebagai acuan tekhnis atau pedoman penyelenggaraan pembelajaran selama
pandemi covid 19 di Sekolah. Dengan harapan agar pembelajaran di Paud
Nurussobar ini dapat terlaksana dengan baik dan efektif
3. Sebagai panduan implementasi kurikulum 2013 untuk mempersiapkan manusia
Indonesia agarmemiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang
beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia
4. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam
mengembangkan kurikulum.
5. Memberdayakan sumber daya yang tersedia.
6. Meningkatkan kepedulian warga Sekolah dalam mengembangkan kurikulum
melalui pengambilan keputusan bersama untuk mewujudkan keunggulan sekolah.
7. Untuk memastikan hak anak untuk tetap mendapatkan layanan Pendidikan,
melindungi warga satuan pendidikan dan memastikan pemenuhan dukungan
psikososial bagi pendidik, peserta didik dan orang tua.

D. LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM


Suplemen Kurikulum Darurat Paud Nurussobar dikembangkan sesuai dengan
kondisi lingkungan eksternal dan internal sekolah yang meliputi sarana prasarana,
guru, peserta didik, pemetaan zona lokasi tempat tinggal peserta didik maupun guru
pada masa darurat pandemic covid 19. Pengembangan Suplemen Kurikulum Darurat
Paud Nurussobar mengacu pada regulasi dan pedoman

yang sesuai, serta memperhatikan pertimbangan koite sekolah dan dikembangkan


berdasarkan landasan dan prinsip-prinsip sebagai berikut :
- Landasan pengembangan Suplemen Kurikulum darurat adalah sebagai berikut :
1. Landasan Filosofis
Kurikulum darurat sekolah dikembangkan menggunakan filosofi:
a. Sekolah sebagai satuan pendidikan formal dengan kekhasan agama Islam
yang mendasarkan kepada Alquran dan Hadis sebagai sumberutama.
b. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan
bangsa masa kini dan masa mendatang.
c. Target utama pendidikan sekolah adalah pembentukan karakter mulia
atau akhlakul karimah serta pembekalan kompetensi sebagai bekal masa
depan peserta didik.
d. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif.
e. Guru adalah sosok teladan yang baik bagi peserta didik.

2. Landasan Sosiologis
Kurikulum darurat dikembangkan atas dasar kebutuhan merespon perubahan
rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika
kehidupan keberagamaan, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
membangun masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan terutama pada
masa darurat covid 19.
3. Landasan Psiko-pedagogis
Kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik
sesuaidengan perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan
pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan zamannya pada masa
darurat covid 19.
- Prinsip-prinsip Pengembangan Suplemen Kurikulum darurat
Suplemen Kurikulum darurat dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan di
bawah koordinasi Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Kementerian Agama
Provinsi. Kurikulum darurat ini dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai
berikut :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik
dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan
tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan
denganpotensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik dan
tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran
berpusat pada peserta didik.
2. Beragam dan Terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, terutama pada
masa daruratcovid 19 saatini.
3. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni.
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu,pada
masa darurat semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar
peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan melalui teknologi .
4. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni.
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu,pada
masa darurat semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar
peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan melalui teknologi .
5. Relevan Dengan Kebutuhan Kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,
dunia usaha dan dunia industri. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan
pribadi, keterampilan sosial, keterampilan akademik dan keterampilan
vokasional sangat penting.
6. Menyeluruh dan Berkesinambungan
Subtansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan menyesuaikan dengan
kondisi masa darurat.
7. Belajar Sepanjang Hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
8. Seimbang Antara Kepentingan Nasional Dan Kepentingan Daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
daerah untuk membangun kehidupan bermasyrakat, berbangsa dan bernegara.
Kepentingan nasional dan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan
sejalan dengan 4 pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD1945, Bhinekka Tunggal
Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
BAB II

VISI , MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Visi
Visi dari Paud Nurussobar adalah “Menciptakan kualitas insan berprestasi, berbudaya,
beriman dan bertaqwa (sehat, cerdas, kreatif, mandiri, ceria dan berakhlak mulia)”.

B. Misi
Misi Paud Nurussobar adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan untuk
mengembangkan potensi pengetahuan dan keterampilan peserta didik.
2. Menumbuhkan semangat berprestasi kepada peserta didik.
3. Membentuk sikap dan perilaku yang baik, sopan, santun dan berkarakter.
4. Mewujudkan dan menciptakan peserta didik yang beriman dan bertaqwa seta
taat beribadah.

C. Tujuan
Adapun tujuan dari Paud Nurussobar yaitu sebagai berikut :
1. Meningkatkan kemandirian anak dalam kehidupan sehari hari
2. Membimbing dan mengarahkan kemampuan anak berkomunikasi dengan baik di
lingkungannya
3. Memberikankan kesempatan daya pikir anak untuk perkembangan pengetahuan.
4. Mengembangkan daya cipta untuk menjadi kreatif dan inovatif
5. Mengembangkan sikap keterampilan motorik
BAB III
KERANGKA DASAR , STRUKTUR

DAN MUATAN KURIKULUM DARURAT

A. KERANGKA DASAR KURIKUKUM DARURAT

1. KONSEP KURIKULUM DARURAT


a. Kurikulum Darurat disusun dan dilaksanakan hanya pada masa darurat covid 19.
b. Penyusunan kurikulum darurat dilakukan dengan cara memodifikasi dan
melakukan inovasi pada struktur kurikulum, beban belajar, strategi
pembelajaran, penilaian hasil belajar dan lain sebagainya sesuai dengan kondisi
sekolah.
c. Pada masa darurat covid 19, seluruh peserta didik tetap mendapatkan layanan
pendidikan dan pembelajaran dari sekolah.
d. Kurikulum darurat hanya diterapkan pada masa darurat covid 19 dan dilakukan
apabila sekolah mampu memenuhi persyaratan protocol kesehatan yang
ditetapkan pemerintah setempat yang meliputi sarana yaitu Tempat cuci
tangan, hand sanitizer, penataan kelas yang memenuhi physical distanching,
bilik untuk penyemprotan disinfektan, Alat pengukur suhu badan, masker
cadangan, pengoptimalan fungsi UKS dll. Bila kondisi sudah normal maka
kegiatan pembelajaran akan kembali dilaksanakan secara normal seperti
biasanya.

2. KONSEP PEMBELAJARAN MASA DARURAT


a. Kegiatan pembelajaran pada masa darurat dilakukan dengan berpedoman pada
Kalender Pendidikan Sekolah tahun pelajaran 2021/2022 yang ditetapkan oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia.
b. Kegiatan pembelajaran masa darurat dilakukan tidak hanya untuk mencapai
ketuntasan kompetensi dasar (KD) kurikulum, namun lebih menitikberatkan
pada penguatan karakter, praktek ibadah, peduli pada lingkungan dan
kesalehan social lainnya.
c. Kegiatan pembelajaran masa darurat covid 19 melibatkan guru, orang tua,
peserta didik dan lingkungan sekitar.
d. Kegiatan pembelajaran dilakukan setelah sekolah melakukan :
Pemetaan / skrining zona desa / kelurahan tempat tinggal peserta didik, guru
serta tenaga kependidikan yang ada di sekolah sebagai bahan penentuan

pelaksanaan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh sekolah, selain


itu untuk memastikan tempat tinggalnya bukan merupakan episentrum
penularan Covid-19 (zona hijau) atau termasuk lingkungan yang tidak aman
(zona merah), dalam hal ini dapat diketahui antara lain melalui gugus tugas
penanganan covid 19, melalui aplikasi pemantauan covid 19 atau surat
keterangan dari kepala desa / kelurahan atau kecamatan, selain itu pemetaan/
skrining kesehatan bagi peserta didik, guru dan tenaga kependidikan untuk
memastikan kondisi kesehatannya tidak berpotensi untuk menularkan atau
tertular Covid-19 hal tersebut dapat ditunjukkan melalui surat keterangan
sehat dari puskesmas sebagai bentuk pemenuhan kelengkapan apabila proses
pembelajaran akan dilakukan secara tatap muka atau kelas nyata.
e. Kegiatan pembelajaran masa darurat dilaksanakan dengan mempertimbangkan
terjaganya kesehatan, keamanan, dan keselamatan peserta didik, pendidik,
tenaga kependidikan dan masyarakat baik pada aspek fisik maupun psikologi,
untuk pembelajaran tatap muka atau kelas nyata hal tersebut ditunjukkan
dengan surat rekomendasi dari pemerintah setempat melalui Kementerian
Agama dan surat persetujuan dari orang tua.
3. PRINSIP PEMBELAJARAN MASA DARURAT
a. Pembelajaran dilakukan dengan tatap muka, tatap muka terbatas, dan / atau
pembelajaran jarak jauh, baik secara Daring (dalam jaringan) dan Luring (luar
jaringan) kegiatan tersebut Dilaksanakan untukmemberikanpengalamanbelajar
yang bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan
seluruh capaian kurikulum untuk melanjutkan kelas dan melanjutkan kejejang
pedidikan berikutnya.
b. Pembelajaran berlangsung di sekolah, rumah, dan di lingkungan sekitar sesuai
dengan kondisi masing-masing termasuk mempertimbangkan kesenjangan
akses/ fasilitas belajar di rumah.
c. Pembelajaran dikembangkan secara kreatif dan inovatif dalam mengoptimalkan
tumbuhnya kemampuan kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif peserta
didik.
d. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja
adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas.

e. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi


dan efektivitas pembelajaran.
f. Pembelajaran yang dilaksanakan dari rumah lebih menitik beratkan pada
pendidikan kecakapan hidup, misalnya pemahaman mengatasi pandemi Covid-
19, penguatan nilai karakter atau akhlak, serta keterampilan beribadah peserta
didik di tengah keluarga.
g. Keselamatan dan kesehatan lahir batin peserta didik, pendidik, kepala satuan
pendidikan dan seluruh warga satuan pendidikan menjadi pertimbangan utama
dalam pelaksanaan belajar dari rumah.
h. Mengedepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif antara guru
dengan peserta didik dan orang tua/wali.
i. Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah diberi umpan balik yang bersifat
kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor / nilai
kuantitatif.
4. MATERI, METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN MASA DARURAT
A. Pengembangan Materi Ajar.
Guru memilih materi pelajaran esensi untuk dijadikan prioritas dalam
pembelajaran. Sedangkan materi lain dapat dipelajari peserta didik secara
mandiri. Materi pembelajaran diambilkan dan dikumpulkan serta
dikembangkan dari:
1. Buku – buku sumber seperti buku peserta didik, buku pedoman guru,
maupun buku atau literatur lain yang berkaitan dengan ruang lingkup yang
sesuai dan benar.
2. Hal - hal yang berkaitan dengan kehidupan dan / atau berkaitan dengan
fenomena sosial yang bersifat kontekstual, misalnya berkaitan dengan
pandemi Covid-19 atau hal lain yang sedang terjadi di sekitar peserta didik.
B. Model dan Metode Pembelajaran.
1. Model pembelajaran adalah suatu desain atau rancangan yang
menggambarkan proses rincian dan pennciptaan situasi lingkungan yang
memungkinkan anak berinteraksi dalam pernbelajaran sehingga terjadi
perubahan pada diri anak. Model pembelajaran pada Paud meliputi:
a. Daring pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan
sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru
dan

siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan


internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap
berjalan, meskipun siswa berada di rumah.
b. Luring adalah kepanjangan dari “luar jaringan” sebagai pengganti
kata offline. Kata “luring” merupakan lawan kata dari “daring”. Dengan
demikian, pembelajaran luring dapat diartikan sebagai bentuk
pembelajaran yang sama sekali tidak dalam kondisi terhubung jaringan
internet maupun intranet.
2. Guru memilih metode yang memungkinkan pencapaian tujuan
pembelajaran pada kondisi darurat.
3. Guru secara kreatif mengembangkan metode pembelajaran aktif yang
disesuaikan dengan karakteristik materi / tema dan karaktersituasi yang
dihadapi sekolah pada kondisi darurat.
4. Aktivitas dan tugas pembelajaran pada masa belajar dari rumah
dilaksanakan bervariasi antar peserta didik, sesuai minat dan kondisi
masing
- masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses / ketersediaan
fasilitas belajar di rumah.
5. Pemberian tugas pembelajaran dilaksanakan dengan mempertimbangkan
konsep belajar dari rumah, yaitu sebagai usaha memutus mata rantai
penyebaran Covid-19, maka beban tugas yang diberikan kepada peserta
didik dipastikan dapat diselesaikan tanpa keluar rumah dan tetap terjaga
kesehatan, serta cukupnya waktu istirahat untuk menunjang daya imunitas
peserta didik
C. Media dan Sumber Belajar.
Guru menggunakan media yang ada di sekitar lingkungan, dapat berupa benda
– benda yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran sederhana.
Pemilihan media disesuaikan dengan materi / tema yang diajarkan dan tagihan
dengan tetap mempertimbangkan kondisi kedaruratan. Selain itu guru dan
peserta didik dapat menggunakan media dan sumber belajar antara lain : buku
sekolah elektronik (https://bse.kmendikbud.go.id), sumber bahan ajar peserta
didik, Guru berbagi (E-Learning Sekolah), aplikasi e-learning
sekolah (https://elearning.kemenag.go.id/), web Rumah
Belajar oleh Pusdatin Kemendikbud (https://belajar.kemdikbud.go.id), TVRI, TV
edukasi Kemendikbud (https:tve.kemendikbud.go.id/live/), Pembelajaran
Digital oleh Pusdatin dan SEAMOLEC, Kemendikbud (http://rumahbelajar.id),
Tatapmuka daring program sapa duta rumah belajar Pusdatin Kemendikbud
(pusdatin.webex.com), Aplikasi daring untuk paket A,B,C.
(http://setara.kemdikbud.go.id/), Guru berbagi
(http://guruberbagi.kemdikbud.go), Membaca digital
(http://aksi.puspendik.kemdikbud.go.id/membacadigital/), Video
pembelajaran ( Video pembelajaran), Radio edukasi
Kemendikbud (https://radioedukasi.kemdikbud), Ruang guru PAUD
Kemendikbud (http://anggunpaud.kemdikbud), Mobile edukasi-Bahan ajar
multimedia (https://medukasi.kemdikbud.go.id/meduka), Modul Pendidikan
Kesetaraan (https://emodul.kemdikbud.go.id/), Kursus daring untuk Guru dari
SEAMOLEC (http://mooc.seamolec.org/).

5. LANGKAH - LANGKAH PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MASA DARURAT


A. Langkah- Langkah Penyiapan Sarana Pendukung Pembelajaran Kurikulum
Darurat Yang Dilakukan Oleh Sekolah :
1. Melakukan pemetaan/ skrining zona tempat tinggal peserta didik, pendidik
dan tenaga kependidikan untuk menentukan model pengelolaan
pembelajaran dan mengajukan rekomendasi apabila termasuk pada zona
hijau.
2. Menetapkan model pengelolaan pembelajaran selama masa darurat.
3. Memastikan system pembelajaran yang terjangkau bagi semua peserta
didik termasuk peserta didik penyandang disabilitas.
4. Membuat program pengasuhan untuk mendukung orang tua / wali dalam
mendampingi peserta didik belajar, minimal satu kali dalam satu minggu
melalui materi pengasuhan pada laman https://sahabat keluarga.
kemdikbud.go.id/laman/.
5. Membentuk tim siaga darurat untuk penanganan COVID-19 di sekolah
terdiri dari unsur guru, tenaga kependidikan, komite sekolah, dan
memberikan pembekalan mengenai tugas dan tanggungjawab kepada tim,
berkoordinasi dengan Kemenag dan / gugus tugas penanganan COVID-19
setempat.

6. Memberikan laporan secara berkala kepada Kantor Kemenag melalui


pengawas sekolah tentang kondisi kesehatan warga sekolah, metode
pembelajaran yang digunakan ( kelas nyata, daring/luring atau kombinasi),
kendala pelaksanaan dan praktik pelaksanaannya serta capaian hasil
belajar peserta didik.
B. Langkah – langkah pelaksanaan pembelajaran kurikulum darurat yang
dilakukan oleh guru :
1. Menyiapkan Perencanaan Pembelajaran
a. Program Semester (PROSEM)
Program semester berisi daftar tema satu semester yang
dikembangkan menjadi sub-tema atau sub-sub tema, kompetensi yang
ditetapkan untuk dicapai pada setiap tema, alokasi waktu setiap tema
dan strategi pembelajaran yang dipakai lembaga TK.
b. Muatan dan integrasi RPPH
Karakter kecakapan abad 21 dapat dikembangkan sesuai dengan
karakteristik KD dan tema/ sub-tema dan pengembangan materi yang
akan dibahas. Oleh sebab itu dalam merencanakan pembelajaran yang
mengintegrasikan karakter kecakapan abad 21, dapat digunakan
langkah-langkah seperti tampak pada gambar berikut:
1) Menentukan jenis kecakapan yang akan dikembangkan sesuai
dengan kompetensi dasar (misalnya berpikir kritis dan problem
solving/ kreatif, atau kolaborasi);
2) Menginterpretasi dan menyelesaikan masalah merupakan salah
satu kernampuan dalam kecakapan berpikir kritis dan pernecahan
masalah. Dengan demikian, maka terkait dengan Kl), guru
mengembangkan karakter kecakapan berpikir kritis dan
pemecahan masalah;
3) Merumuskan jenis permainan dan pola permainan yang
disesuaikan dengan pengembangan tema dan indikator 6 aspek
pencapaian perkembangan yang akan dicapai;
4) Menentukan jenis kecakapan yang akan dikembangkan sesuai
dengan kompetensi dasar (misalnya berpikir kritis dan problem
solving/ kreatif, atau kolaborasi;

5) Menginterpretasi dan menyelesaikan masalah merupakan salah


satu kernampuan dalam kecakapan berpikir kritis dan pernecahan
masalah. Dengan demikian, maka terkait dengan Kl), guru
mengembangkan karakter kecakapan berpikir kritis dan
pemecahan masalah;
6) Merumuskan jenis permainan dan pola permainan yang
disesuaikan dengan pengembangan tema dan indikator 6 aspek
pencapaian perkembangan yang akan dicapai;
7) Menginterpretasi dan menyelesaikan masalah merupakan salah
satu kernampuan dalam kecakapan berpikir kritis dan pernecahan
masalah. Dengan demikian, maka terkait dengan Kl), guru
mengembangkan karakter kecakapan berpikir kritis dan
pemecahan masalah;
8) Merumuskan jenis permainan dan pola permainan yang
disesuaikan dengan pengembangan tema dan indikator 6 aspek
pencapaian perkembangan yang akan dicapai;
9) Menginterpretasi dan menyelesaikan masalah merupakan salah
satu kernampuan dalam kecakapan berpikir kritis dan pernecahan
masalah. Dengan demikian, maka terkait dengan Kl), guru
mengembangkan karakter kecakapan berpikir kritis dan
pemecahan masalah;
10) Merumuskan jenis permainan dan pola permainan yang
disesuaikan dengan pengembangan tema dan indikator 6 aspek
pencapaian perkembangan yang akan dicapai;
11) Merumuskan tujuan pembelajaran yang diturunkan dari KD agar
cukup jelas dalam menunjukkan kecakapan yang harus dimiliki
peserta didik. Tujuan pembelajaran ini juga bertujuan untuk
menguatkan pilar pendidikan TK yang berkarakter islami, yaitu
penanarnan keimanan dan peningkatan akhlak mulia;
12) Mengembangkan Indikator Pencapaian Perkembangan agar dapat
mencapai KD dan dapat mengembangkan karakter kecakapan
berpikir kritis dan pemecahan masalah (kreatif);
13) Mengembangkan tema pembelajaran yang relevan yang
diturunkan dari tema/ sub terna dan tema esensial;
14) Tema/ materi dikembangkan sesuai dengan karakteristik KD yang
mencakup materi yang bersifat faktual, konseptual, prosedural,
materi-materi tersebut dipilih dan dipilah agar dapat memenuhi
mengembangkan karakter kecakapan perkembangan peserta didik
yang telah dirurnuskan sesuai tuntutan KL);
15) Kegiatan pernbelajaran yang sesuai dengan pengembangan
berpikir kritis dan pemecahan masalah (critical thinking and
problem solving skills);
16) Peserta didik juga dapat menerapkan pengetahuannya dalam
bentuk suatu karya (gambar, mewarnai, tulis, lisan, atau
perbuatan) yang berkaitan dengan proses/cara belajar melalui
bermain untuk mengerjakan (learning to do);
17) Kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan kreatifitas
dan kegiatan tersebut juga dapat mengembangkan bakat dan
minat peserta didik dalam mencapai cita-cita yang diinginkannya
melalui pengembangan kreatifitas yang ditugaskan (learning to
be) serta mengerjakan suatu karya yang berkaitan dengan konsep
yang diperolehnya (learning to do) dan inovasi (creativity and
innovation skills);
18) Kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan kolaborasi
(collaboration skills).
Melalui kegiatan kolaboratif, peserta didik dapat mengembangkan
sikap kerja sama, saling menghargai dan menghormati (ethics) ,
serta masing=masing dapat mengembangkan minat dan bakatnya
(learning to be) sesuai dengan peran masing-masing dalam
kelompok.
c. Menyusun RPPH
Sebelum melakukan aktifitas pembelajaran, guru menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran Harian (RPPH) yang disusun secara
simple/sederhana, mudah dilaksanakan, serta memuat hal - hal pokok
saja.
1. Dalam menyusun RPPH, guru merujuk pada SKL, KI-KD dari materi
esensi dan dan Indikator Pencapaian yang diturunkan dari KD.
2. Guru membuat pemetaan KD dan memilih materi esensi yang akan di
ajarkan kepada peserta didik pada masa darurat.
3. Dalam setiap menyusun RPPH, terdapat 3 (tiga) ranah yang perlu
dicapai dan perlu diperhatikan pada setiap akhir pembelajaran, yaitu
dimensi sikap, aspek pengetahuan dan aspek keterampilan.
- Dimensi sikap mencakup nilai-nilai spiritual sebagai wujud iman
dan takwa kepada Allah Swt, mengamalkan akhlak yang terpuji
dan menjadi teladan bagi keluarga masyarakat dan bangsa, yaitu
sikap peserta didik yang jujur, disipilin, tanggungjawab, peduli,
santun, mandiri, dan percaya diri dan berkemauan kuat untuk
mengimplementasikan hasil pembelajarannya di tengah
kehidupan dirinya dan masyarakatnya dalam rangka mewujudkan
kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
yang lebih baik.
- Dimensi pengetahuan yaitu memiliki dan mengembangkan
pengetahuan secara konseptual, faktual, prosedural dan
metakognitif secara teknis dan spesifik dari tingkat sederhana,

kongkrit sampai abstrak, komplek berkenaaan dengan


pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
masyarakat sekitar, lingkungan alam, bangsa, negara dan kawasan
regional, nasional maupun internasional.
- Dimensi keterampilan yaitu memiliki keterampilan berpikir tingkat
tinggi dan bertindak: kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
dan komunikatif serta mampu bersaing di era global dengan
kemampuan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
4. Setelah penyusunan RPPH selesai dan disahkan oleh kepala
sekolah, RPPH tersebut dapat juga dibagikan kepada orang tua
peserta didik agar orang tua mengetahui kegiatan pembelajaran,
tugas dan target capaian kompetensi yang harus dilakukan
anaknya pada masa darurat.
d. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran termatik terpadu dilaksanakan dalam tahapan pembukaan,
inti, dan penutup. Pada kegiatan inti seluruh aktivitas pembelajaran
meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
menalar, dan mengomunikasikan (pendekatan saintifik) yang berorentasi
pada pembelajaran abad 21 dengan mengedepankan nilai-nilai yang
terkandung dalam ajaran agama Islam.
Kegiatan pelaksanaan pembelajaran meliputi :
( Opsi dipilih atau di modivikasi sesuai dengan kondisi sekolah)

1) Kegiatan pembelajaran dilakukan secara Kelas Nyata (tatap muka)


a. Kegiatan Pembukaan
Kegiatan pembukaan dilakukan untuk menyiapkan peserta didik
secara fisik dan psikis untuk mengikuti proses pembelajaran.
Kegiatan ini berhubungan dengan pembahasan sub tema yang
akan dilaksanakan. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan
antara lain: berbaris, mengucap salam, berdoa dan menghafal
Asmaul Husna, bercerita atau berbagi pengalaman yang
memberikan motivasi.

b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti memberikan ruang yang cukup bagi peserta didik
untuk berinisiatif, kreatif, kritis, dan mandiri sesuai dengan
bakat,

minat, dan kebutuhan anak. Kegiatan inti dilaksanakan dengan


pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan yang
dintegrasikan dengan nilai-nilai Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK), Literasi, dan 4 C dan dibungkus dengan nilai agama dan
moral. Kegiatan inti ini berprinsip pada aspek perkembangan
anak dan memperhatikan prinsip pengembangan karakter Islami.
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup merupakan kegiatan yang bersifat
penenangan. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam kegiatan
penutup di antaranya :
- Membuat kesimpulan sederhana dari kegiatan yang telah
dilakukan, termasuk di dalamnya pesan moral yang ingin
disampaikan dan dikaitkan dengan ajaran Islam serta
pendapat anak terkait substansi sesuai tata nilai kegiatan
yang telah dilewati;
- Nasehat-nasehat yang mendukung pernbiasaan yang baik
dikaitkan dengan ajaran Islam;
- Refleksi dan umpan balik terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan;
- Membuat kegiatan penenangan seperti bernyanyi, bersyair,
dan bercerita yang sifatnya menggembirakan dan bernuansa
Islami;
- Menginformasikan rencana pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya; dan memberikan pesan moral serta informasi
pandemic covid 19.
- Berdoa sebagai rasa bersyukur kepada Allah SWT.
e. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara Daring
1. Kegiatan pra pembelajaran
- Guru menyiapkan nomor telepon peserta didik atau
orang tua/wali peserta didik dan membuat grup
WhatsApp (atau aplikasi komunikasi lainnya) sebagai
media interaksi dan komunikasi.

- Guru melakukan diskusi dengan orang tua/ wali dan


peserta didik untuk memastikan orang tua/wali peserta
didik atau peserta didik mendukung proses pembelajaran
daring.
- Memberikan penjelasan tentang materi, media/ aplikasi
yang akan dipakai pembelajaran daring.
- Guru menyiapkan RPP yang sesuai dengan kondisi dan
akses pembelajaran daring.
2. Kegiatan saat pembelajaran
- Guru memeriksa kehadiran pesertadidik dan pastikan
peserta didik dalam kondisi sehat dan siap mengikuti
pembelajaran.
- Guru mengajak peserta didik berdoa sebelum
pembelajaran.
- Guru menyampaikan materi sesuai dengan metode yang
direncanakan.
- Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya, mengemukakan pendapat dan / atau
melakukan refleksi.
3. Kegiatan pasca pembelajaran
- Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai
bahan pemantauan belajar harian.
- Mengingatkan orang tua / wali peserta didik atau peserta
didik untuk mengumpukan foto aktifitas / lembar tugas
atau file penugasan.
- Memberikan umpan balik terhadap hasilkarya / tugas
peserta didik / lembar refleksi pengalaman belajar.
- Kegiatan penutup diakhiri dengan membaca doa, guru
memberikan informasi kepada peserta didik tentang
materi
/ kompetensi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya dan memberikan pesan moral serta informasi
tentang pandemic covid 19.

- Guru melakukan diskusi dengan orang tua/ wali dan


peserta didik untuk memastikan orang tua/wali peserta
didik atau peserta didik mendukung proses pembelajaran
daring.
- Memberikan penjelasan tentang materi, media/ aplikasi
yang akan dipakai pembelajaran daring.
- Guru menyiapkan RPP yang sesuai dengan kondisi dan
akses pembelajaran daring.
4. Kegiatan saat pembelajaran
- Guru memeriksa kehadiran pesertadidik dan pastikan
peserta didik dalam kondisi sehat dan siap mengikuti
pembelajaran.
- Guru mengajak peserta didik berdoa sebelum
pembelajaran.
- Guru menyampaikan materi sesuai dengan metode yang
direncanakan.
- Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya, mengemukakan pendapat dan / atau
melakukan refleksi.
5. Kegiatan pasca pembelajaran
- Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai
bahan pemantauan belajar harian.
- Mengingatkan orang tua / wali peserta didik atau peserta
didik untuk mengumpukan foto aktifitas / lembar tugas
atau file penugasan.
- Memberikan umpan balik terhadap hasilkarya / tugas
peserta didik / lembar refleksi pengalaman belajar.
- Kegiatan penutup diakhiri dengan membaca doa, guru
memberikan informasi kepada peserta didik tentang
materi
/ kompetensi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya dan memberikan pesan moral serta informasi
tentang pandemic covid 19.
f. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara Luring
1. Kegiatan Pra Pembelajaran
- Guru menyiapkan RPP, bahan ajar, jadwal dan penugasan.
- Jadwal pembelajaran dan penugasan belajar dikirim
melalui kurir atau diambil oleh orangtua / wali
peserta didik sekali seminggu di akhir minggu dan
atau disebarkan melalui media komunikasi yang
tersedia.
- Guru memastikan semua peserta didik telah
mendapatkan bahan ajar, lembar jadwal dan
penugasan.
- Guru dan orangtua/wali peserta didik yang bertemu
untuk menyerahkan jadwal dan penugasan diwajibkan
melakukan prosedur keselamatan pencegahan COVID-19.
2. Saat Pembelajaran
- Pembelajaran luring dibantu orang tua / wali peserta
didik sesuai dengan jadwal dan penugasan yang telah
diberikan.
- Guru dapat melakukan kunjungan ke rumah peserta didik
untuk melakukan pengecekan dan pendampingan belajar
dengan wajib melakukan prosedur pencegahan
penyebaran COVID-19.
- Berdoa Bersama sebelum dan sesudah belajar.
3. Pasca Pembelajaran
- Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai
bahan pemantauan belajar harian.
- Orang tua / wali peserta didik memberikan tandatangan
pada tiap sesi belajar yang telah tuntas dilembar
pemantauan harian
- Memberikan tambahan muatan penugasan yaitu
Pendidikan kecakapan hidup, antara lain mengenai
pandemic COVID-19. Selain itu, menambahkan konten
rekreasional dan ajakan melakukan olahraga / kegiatan
fisik dalam upaya menjaga kesehatan mental dan fisik
peserta didik selama masa belajar dari rumah.
- Hasil penugasan dan lembar pemantauan aktivitas harian
dikumpulkan setiap akhir minggu sekaligus mengambil
jadwal dan penugasan untuk minggu berikutnya
yang dilakukan pengirimannya dapat juga melalui alat
komunikasi atau kurir.

6. PENGELOLAAN KELAS MASA DARURAT


(pilihan opsi dapat dipilih sesuaikan dengan rekomendasi dan kondisi serta
melakukan modivikasi sesuai kondisi sekolah masing-masing)

a. Pedoman Pengelolaan Kelas pada Sekolah yang berada pada zona hijau (opsi 1)
Kegiatan pembelajaran berbentuk kelas nyata atau tatap muka dilaksanakan
berdasarkan rekomendasi dari pemerintah daerah setempat atau kantor
kementerian agama, dengan alasan bahwa semua peserta didik, pendidik dan
tenaga kependidikan bertempat tinggal di zona hijau, namun pelaksanaan proses
pembelajaran tetap mengikuti kepada protokol Kesehatan yang ditetapkan oleh
pemerintah baik dari segi sarana prasarana, metode pembelajaran maupun
jumlah peserta didik dalam satu kelas, Bila ruangan kelas tidak mencukupi, maka
proses pembelajaran dilaksanakan secara sift pagi dan siang sesuai dengan kondisi
kedaruratan. Atau pembelajaran dapat dilakukan dengan membagi menjadi dua
kelompok masing – masing kelompok secara bergiliran dengan cara melakukan
pembelajaran 3 hari tatap muka dan 3 hari secara daring / luring pada masing –
masing kelompok secara bergantian.
Kegiatan pembelajaran kelas nyata dimulai pada bulan pertama dan kedua
tahunpelajaran 2021/2022 untuk jenjang dimulai jenjang Paud dengan
pertimbangan kemampuan peserta didik dalam menerapkan protocol kesehatan.
Namun pelaksanaan pembelajaran kelas nyata akan dihentikan apabila ada
perubahan kondisi menjadi darurat pada lingkungan sekolah dan sekitarnya.

b. Pedoman Pengelolaan Kelas pada Sekolah yang berada pada zona merah (
opsi2 )
1) Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh atau kelas virtual
Dalam Jaringan ( Daring ) yaitu bagi peserta didik yang terpenuhi fasilitasnya
berupa laptop Hp android maupun jaringan internet, sekolah dan guru
menggunakan aplikasi pembelajaran digital dengan menyediakan menu /
pengaturan kelas virtual antara lain Elearning Sekolah dari Kementerian Agama,
dan / atau aplikasi lain yang sejenis. Pada proses pembelajaran Daring
tatap muka virtual juga dilakukan melalui video conference, teleconference,
dan / atau diskusi dalam group di media social atau aplikasi pesan, hal tersebut
dilakukan untuk memastikan adanya interaksi / komunikasi dua arah antara
guru dengan peserta didik.
2) Untuk pembelajaran jarak jauh Luar Jaringan ( Luring ) dilaksanakan bagi
peserta didik yang belum terpenuhi fasilitasnya berupa laptop, Hp android
maupun jaringan internet, guru dan peserta didik menggunakan vasilitas
melalui media buku, modul, dan bahan ajar dari lingkungan sekitar. Selain itu,
para peserta didik juga dapat menggunakan media televisi dan radio atau
pengiriman bahan ajar menggunakan kurir.
3) Dalam pelaksanaan Kegiatan pembelajaran jarak jauh baik Daring maupun
Luring, jadwal kelas diatur secara proporsional, yaitu dalam sehari hanya ada
satu atau dua kelas virtual, hal tersebut dilakukan agar peserta didik tidak
berada di depan computer / laptop/HP seharian penuh. Di samping itu juga
untuk menghemat penggunaan paket data internet.
B. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
1. Struktur Kurikulum

Struktur kurikulum Paud Nurussobar meliputi sejumlah mata pelajaran yang


keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Kompetensi Inti dan kompetensi dasar
yang ditetapkan pemerintah secara nasional. Untuk pengembangan diri Pedoman
Kurikulum Paud (KI, KD Terlampir). Sedangkan pengembangan diri Umum sesuai
dengan Permendikbud Nomor 137 dan 146 tahun 2014 ( Terlampir).
a. Pengembangan diri dan Alokasi Waktu ( disesuaikan dengan kondisi darurat di
sekolah), ambil dari SK Kepala Paud tentang Penetapan Kurikulum darurat.
b. Muatan Lokal Pengembangan budaya local ( Contoh Budaya Sunda, Budaya
Jawa Barat dsb )
2. Pengaturan Beban Belajar
( Diatur Sendiri Oleh Sekolah Sesuai Kondisi Darurat Dan Jenjang Pada Sekolah
Masing-Masing)

Ada di SK Kepala Paud tentang penetapan Kurikulum Darurat Paud Nurussobar.


3. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar pada masa darurat memperhatikan hal – hal sebagai berikut;
a. Penilaian hasil belajar mengacu pada regulasi / juknis penilaian hasil masa
darurat.
b. Penilaian hasil belajar mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan dan aspek
keterampilan.
c. Penilaian hasil belajar berbentuk antara lain portofolio, penugasan, proyek,
praktek, tulis dan bentuk lainnya, yang diperoleh melalui tes daring, dan /
atau bentuk asesmen lainnya yang memungkinkan ditempuh secara jarak jauh
dan tetap memperhatikan protocol kesehatan dan / atau keamanan.
d. Penilaian meliputi penilaian harian (PH), penilaian akhir semester (PAS) dan
penilaian akhir tahun (PAT).
e. Penilaian dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna, dan
tidak dipaksakan untuk mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara
menyeluruh;
f. Pemberian tugas kepada peserta didik dan penilaian hasil belajar pada masa
Belajar dari Rumah dilaksanakan bervariasi antar peserta didik, sesuai minat
dan kondisi masing - masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan
akses ketersediaan fasilitas belajar di rumah. Pemberian tugas diberikan
secara proporsional atau tidak berlebihan dengan tujuan perlindungan
kesehatan, keamanan, dan motivasi peserta didik selama masa darurat tetap
terjaga.
g. Hasil belajar peserta didik dikirim ke guru antara lain berupa foto, gambar,
video,animasi, karya seni dan bentuk lain tergantung jenis kegiatannya dan
yang memungkinkan diwujudkan di masa darurat.
h. Terkait penugasan yang diberikan oleh guru, waktu pembelajaran dan
pengerjaan tugas disesuaikan dengan jadwal yang / siaran dan waktu
pengumpulan tugas setiap akhir minggu atau disesuaikan dengan kondisi
peserta didik dan ketersediaan waktu peserta didik dan orangtua/wali
i. Dari hasil belajar tersebut, guru melakukan penilaian baik dengan teknik skala
capaian perkembangan, maupun hasil karya.
j. Guru melakukan analisis untuk melihat ketercapaian kompetensi dasar yang
muncul lalu dilakukan skoring.

4. Kriteria Kenaikan Kelas


(Lembaga Dapat Melakukan Kebijakan Sesuai Dengan Kondisi Di Masing-
Masing KB ) Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan criteria
kenaikan kelas sebagai berikut:

Peserta Didik dinyatakan naik kelas/ kelompok apabila memenuhi persyaratan:


a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dari kelompok A.
b. Usia untuk kelompok A atau B terpenuhi.
5. Kriteria Kelulusan
(Lembaga Dapat Melakukan Kebijakan Sesuai Dengan Kondisi Di Masing-
Masing KB ) Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan criteria
kelulusan sebagai berikut:

Peserta Didik dinyatakan lulus apabila memenuhi persyaratan:


a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dari kelompok B.
b. Usia memenuhi persaratan untuk masuk jenjang sekolah dasar (7 tahun).

6. Mutasi
Mutasi peserta didik Paud Nurussobar pada masa darurat sebagai berikut:
a. Mutasi masuk akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan lembaga.
b. Mutasi keluar harus terpenuhi ketentuan yang di atur oleh lembaga.
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

A. ALOKASI WAKTU
1. Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan
mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah
pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun
pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif, dan hari libur.
2. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran. Sekolah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar
sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
3. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal,
ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri
4. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
5. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran,
hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari – hari besar nasional, dan hari
libur khusus.
6. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional, dan / atau Menteri Agama dalam hal yang terkait
dengan hari raya keagamaan, kepala daerah tingkat kabupaten / kota , dan atau
organisasi penyelenggara pendidikan dapat menempatkan hari libur khusus.
7. Sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang
dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. Bagi sekolah yang memerlukan
kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
8. Hari libur umum / nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan
jenis pendidikan disesuaikan dengan peraturan pemerintah pusat / provinsi /
kabupaten / kota.
TABEL
ALOKASI WAKTU PADA KALENDER PENDIDIKAN

ALOKASI
NO KEGIATAN KETERANGAN
WAKTU

1 Minggu efektif Minimum 36 Digunakan untuk kegiatan pembelajaran


belajar minggu dan efektif pada setiap satuan pendidikan.
Maksimum 38
minggu

2 Jeda Maksimum 2 Antara semester I dan II.


antar minggu
Semester

3 Libur akhir tahun Maksimum 3 Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan


pelajaran minggu administrasi akhir dan awal tahun
pelajaran.

4 Hari libur 2–4 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur


keagamaa keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya
n sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu pembelajaran
efektif.
5 Hari libur umum / Maksimum 2 Disesuaikan dengan peraturan pemerintah.
Nasional minggu

6 Hari liburkhusus Maksimum 1 Untuk satuan pendidikan sesuai dengan


minggu cirri kekhususan masing- masing.

7 Kegiatan khusus Maksimum 3 Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan


sekolah minggu secarak husus oleh sekolah tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif.

B. JADWAL WAKTU LIBUR


KALENDER PENDIDIKAN

TAHUN AJARAN 2021/2022

JULI 2021 AGUSTUS 2021 SEPTEMBER 2021


MINGGU 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26
SENIN 5 12 19 26 2 9 16 23 30 6 13 20 27
SELASA 6 13 20 27 3 10 17 24 31 7 14 21 28
RABU 7 14 21 28 4 11 18 25 1 8 15 22 29
KAMIS 1 8 15 22 29 5 12 19 26 2 9 16 23 30
JUM'AT 2 9 16 23 30 6 13 20 27 3 10 17 24

SABTU 3 10 17 24 31 7 14 21 28 4 11 18 25

OKTOBER 2021 NOPEMBER 2021 DESEMBER 2021


MINGGU 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26
SENIN 4 11 18 25 1 8 15 22 29 6 13 20 27
SELASA 5 12 19 26 2 9 16 23 30 7 14 21 28
RABU 6 13 20 27 3 10 17 24 1 8 15 22 29
KAMIS 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30
JUM'AT 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31
SABTU 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25

JANUARI 2022 FEBRUARI 2022 MARET 2022


MINGGU 2 9 16 23 30 6 13 20 27 6 13 20 27
SENIN 3 10 17 24 31 7 14 21 28 7 14 21 28
SELASA 4 11 18 25 1 8 15 22 1 8 15 22 29
RABU 5 12 19 26 2 9 16 23 2 9 16 23 30
KAMIS 6 13 20 27 3 10 17 24 3 10 17 24 31
JUM'AT 7 14 21 28 4 11 18 25 4 11 18 25

SABTU 1 8 15 22 29 5 12 19 26 5 12 19 26

APRIL 2022 MEI 2022 JUNI 2022


MINGGU 3 10 17 24 1 8 15 22 29 5 12 19 26
SENIN 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27
SELASA 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28
RABU 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29
KAMIS 7 14 21 28 5 12 19 26 2 9 16 23 30
JUM'AT 1 8 15 22 29 6 13 20 27 3 10 17 24

SABTU 2 9 16 23 30 7 14 21 28 4 11 18 25

Kegiatan Awal Masuk


JULI 2022 Sekolah
MINGGU 3 10 17 24 31 Libur Resmi Nasional
SENIN 4 11 18 25 Penyerahan Buku Lap.Pend (Raport)

SELASA 5 12 19 26 Libur awal Puasa dan sekitar Iedul Fitri


Kegiatan Penilaian Tengah
RABU 6 13 20 27 Semester
KAMIS 7 14 21 28 Perkiraan Kegiatan AKM SD dan SMP
JUM'AT 1 8 15 22 29 Penilaian Akhir Semester/Penilaian Akhir Tahun

SABTU 2 9 16 23 30 Libur Semester

Perkiraan Ujian Sekolah (US) SD dan SMP

Minggu Efektif
I = 19
II = 16

C. PENETAPAN KALENDER PENDIDIKAN

1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan
Juni tahun berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional,
dan / atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan,
kepala daerah tingkat kabupaten / kota, dan atau organisasi penyelenggara
pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
3. Pemerintah pusat / provinsi / kabupaten / kota dapat menetapkan hari libur
serentak untuk satuan – satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing
satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen
standar isi ini dengan memerhatikan ketentuan dari pemerintah / pemerintah
daerah.
5. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul – betul digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, sesuai dengan tuntutan kurikulum.
6. Jumlah hari belajar efektif dalam 1 tahun pelajaran 2021/2022 adalah 258 hari
belajar yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan kurikulum
yang berlaku.
7. Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul – betul digunakan untuk proses
pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum. Jumlah jam belajar efektif setiap minggu
untuk kelas A sebanyak 24 Jam pelajaran sedangkan untuk kelas B sebanyak
24 jam.
Sesuai acuan penetapan kalender pendidikan, Paud Nurussobar berdasarkan
:
1) Kalender Pendidikan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Kota Tangerang.
2) Program kegiatan Paud Nurussobar
BAB V

PENUTUP

Dengan telah selesainya penyusunan dokumen Suplemen Kurikulum Darurat Paud


Nurussobar pada awal tahun pelajaran 2021/2022 maka salah satu pedoman dan acuan dalam
penyelenggaraan pendidikan di Paud Nurussobar telah tersedia.
Sangat besar harapan kami, semoga Dokumen Suplemen Kurikulum Darurat Paud
Nurussobar ini dapat digunakan dan mengoptimalkan kegiatan-kegiatan dalam proses
penyelenggaraan pendidikan di masa darurat pandemic covid 19. Kami juga sangat
mengharap dukungan dari semua pihak, khususnya guru, karyawan, maupun para peserta
didik serta masyarakat yang peduli terhadap pendidikan agar dapat bekerja sama mendukung
keterlaksanaan kurikulum darurat ini. Banyak bantuan yang sudah diberikan kepada kami
dari berbagai pihak, kami mengucapkan banyak terimakasih. Kepada pemerintah khususnya
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang dan Penilik PAUD dan
DIKMAS, yang memberi dukungan dan bimbingan kepada kami dalam Menyusun
Kurikulum darurat.
Semoga Dokumen Suplemen Kurikulum Darurat Paud Nurussobar .ini mampu
menjadi sarana bagi sekolah untuk ikut mencerdaskan generasi muda harapan bangsa di masa
pandemic covid 19 ini.
Amiiin ya robbal’alamin.
Tangerang, 02 Agustus 2021

Kepala Sekolah,

Yeni Susanti, S.Pd.I


NIP. -
Lampiran-lampiran

1. STTPA
2. Prota,
3. Prosem,
4. RPPM,
5. RPPH
6. Jadwal
7. SOP Protokol covid-19 dan SOP Laiinya.
8. dst

Anda mungkin juga menyukai