Disusun oleh :
KOTA TANGERANG
2023
YAYASAN CIPTA KARYA PEMUDA
PKBM CIPTA CENDEKIA
NPSN 69981103,
Jl. Hasyim Ashari RT 001/RW 001 Kel. Cipondoh Kec. Cipondoh Kota Tangerang – Banten Telp.
081319799378 Email
LEMBAR PENGESAHAN
Berdasarkan pengajuan permohonan pengesahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
disiapkan oleh:
Maka UPTD Kecamatan Cipondoh Dinas Pendidikan Kota Tangerang dengan mempertimbangkan:
1. Dasar-dasar hukum dan acuan yang digunakan dalam pengembangan KTSP di satuan PKBM
tersebut;
2. Tatacara pengembangan KTSP yang dilakukan oleh tim penyusun di satuan PKBM tersebut;
3. Bukti fisik seluruh dokumen KTSP yang telah disusun oleh Tim dari satuan PKBM tersebut.
maka dengan ini menyatakan, bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada satuan
PKBM tersebut dapat diterapkan/dilaksanakan sebagaimana mestinya; dengan catatan satuan
PKBM tersebut tetap berupaya secara terus-menerus dapat meningkatkan mutu KTSP di
lembaganya.
Tangerang, 2023
Yang mengajukan pengesahan:
Kepala Satuan PKBM, Perwakilan Komite,
Drs. Syarifudin
NIP. 196802121994031008
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Lembar Pengesahan
Daftar Isi
B. Struktur Kepengurusan Satuan Lembaga PKBM (penyelenggara, pengelola dan guru dan
Uraian Tugas
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
C. Karakteristik KTSP
A. Program Semester
B. Rencana Pelaksanaan Program Mingguan
BAGIAN V. LAMPIRAN
2. Program Semester
Puji dan Sukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan
Karunia Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) NURUSSOBAR
Kurikulum ini disusun dengan berpedoman pada Permendikbud RI No.146 Tahun 2014
tentang kurikulum 2013 PAUD yang pada prinsipnya pendidikan difokuskan pada Pengembangan
karakter, pengetahuan dan keterampilan, dan Peraturan Kemendikbud No. 15 tahun 2020 Tentang
Pembelajaran BDR
Selesainya penulisan KTSP ini adalah berkat bimbingan, bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada :
Akhir kata kami mengharapkan saran-saran dari Tim Pengembang Kurikulum serta
seluruh pembaca. Kami berharap KTSP ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi
PAUD Nurussobar dalam menjalankan programnya.
Sedangkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah “ suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih tinggi ( Pasal 1 butir 14).
Lembaga PAUD Nurussobar berdiri berdasarkan Program Pemerintah yang lahir melalui
proyek pengembangan Anak Usia Dini. Direktorat PAUD Departemen Pendidikan Nasional. Pada
tahun 2013, pada awal berdiri dan operasional PAUD Nurussobar membuka program Pendidikan
Anak Usia Dini ; Program kegiatan Taman bermain dan program kegiatan Taman Pendidikan Qur’an
(TPQ).
Sehubungan dengan jumlah anak yang cukup banyak di lingkungan PAUD tersebut, maka
pada tahun 2013/2014 PAUD Nurussobar melebarkan sayap di dunia pendidikan anak dengan
membuka program kegiatan jenis Kelompok Bermain untuk usia 3-4 tahun dan usia >4-6 tahun
untuk Taman Kanak-Kanak. Dengan demikian lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Nurussobar sejak
tahun 2013 mempunyai 2 program kegiatan utama dalam ruang lingkup pendidikan anak usia 0-6
tahun, yaitu : Program kegiatan Kelompok bermain dan TPQ.
Peseta Didik Pembina Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Kepala Sekolah
Yeni Susanti, S.Pd.I Komite Sekolah Devi Amelia, S.Pd.I Bendahara Marpuah, Tata Usaha Intan
Permatasari, S.Pd Guru Kelas/Kelompok A Pendidik Guru Kelas/Kelompok B Devi Amelia, S.Pd.I,
Intan Permatasari, S.Pd Program kegiatan Taman Bermain difokuskan kepada anak usia >3-6 tahun,
Dalam menjalankan program, PAUD Nurussobar dikelola oleh satu orang pengelola dibantu oleh
para pendidik yang berdomisili di sekitar wilayah PAUD, dalam pengelolaan PAUD tersebut,
Pemerintah yang dalam hal ini Dinas Pendidikan sangat berperan aktif membina, memantau serta
secara terus menerus mengevaluasi keberlangsungan penyelenggaraan PAUD tersebut.
Pendidik
Peseta Didik
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
PERSONALIA PAUD NURUSSOBAR
sumber daya yang mampu mendukung jalannya Paud, khususnya dari segi finansial.
Selain itu juga agar Paud membudayakan perilaku wirausaha di kalangan warga Paud,
khususnya para siswa.
a. Identitas
Status L P Jumlah
1. Guru Yayasan - 3 3
2. Guru Honorer - 1 1
3. Petugas Kebersihan - 1 1
Jumlah - 4 4
2. Perkembangan sekolah 3 tahun terakhir
Kondisi
Jumlah
No Jenis Ruangan Rusak Rusak
Ruangan Baik
Ringan Berat
1 Ruang Kelas 2 2 - -
2 Ruang Tata Usaha 1 1 - -
3 Ruang Kepala Sekolah 1 1 - -
4 Ruang Guru 1 1 - -
5 Ruang UKS 0 0 - -
6 Ruang Perpustakaan 0 0 - -
7 Ruang Ibadah 1 1 - -
8 Gudang 1 1 - -
9 Dapur 1 1 - -
2. Infrastruktur
Kondisi
No Jenis Jumlah Rusak Rusak
Baik
Ringan Berat
1 Pagar Depan 1 1 - -
2 Pagar Samping 1 1 - -
3 Pagar Belakang 0 0 - -
4 Tiang Bendera 1 1 - -
5 Bak Sampah 4 4 - -
6 Saluran Primer 1 1 - -
7 Sarana olah raga 1 1 - -
8 Alat Cuci tangan 3 3 - -
3. Sanitasi dan Air Bersih
Kondisi
No Ruang / Fasilitas Jumlah Rusak Rusak
Baik
Ringan Berat
1 KM / WC Siswa 1 1 - -
2 KM / WC Guru 1 1 - -
Kondisi
N0 Jenis Rusak Rusak
Baik
Ringan Berat
1 Sumur dengan pompa listrik 1 - -
2 Sumur tanpa pompa listrik - - -
3 Tadah Hujan - - -
4 PDAM - - -
Pemanfaatan Kondisi
N0 Fasilitas Jumlah Berfungsi Tidak Baik RR RB
1 Lampu TL 7 7 - 7 - -
2 AC - - - - - -
3 Stop Kontak 7 7 - 7 - -
5 Kipas Angin 4 4 - - - -
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kondisi darurat, kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan secara normal
seperti biasanya, namun demikian peserta didik harus tetap mendapatkan layanan
pendidikan dan pembelajaran. Pada masa darurat Covid-19, sekolah telah
melaksanakan kegiatan pembelajaran di tengah kondisi darurat sesuai dengan kondisi
dan kreatifitas masing-masing sekolah dimana peserta didik belajar dari rumah dengan
bimbingan dari guru dan orang tua.
Mengimplentasikan SK Kemendikbud Nomor 719/P/2O2O Tentang Pedoman
Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus untuk tahun
pelajaran 2020/2021 yang masih dalam masa darurat Covid-19, tentunya sekolah
membutuhkan pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran yaitu Kurikulum
Darurat yang merupakan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang disusun dan
dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada masa darurat dengan memperhatikan
rambu- rambu ketentuan yang berlaku serta kondisi keterbatasan masing-masing
satuan pendidikan di masa darurat. Masa darurat yang dimaksud bukan hanya
pada masa darurat wabah Corona Virus Disease (Covid-19), tetapi berlaku pula pada
masa darurat karena terjadi bencana alam, huru-hara dan sebagainya.
Suplemen Kurikulum darurat ini dikembangkan untuk menghadapi masa darurat
covid 19 oleh Tim Pengembang Kurikulum sekolah yang meliputi kerangka dasar
Kurikulum Darurat, tujuan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum,
serta kalender pendidikan, Sebelum mengembangkan Kurikulum Darurat, sekolah
melakukan analisis kondisi internal yang ada di satuan pendidikan, dan analisis kondisi
lingkungan eksternal satuan pendidikan dengan melakukan skrening zona lokasi
tempat tinggal guru, tenaga kependidikan dan peserta didik untuk memastikan tempat
tinggalnya bukan merupakan episentrum penularan Covid-19.
Suplemen Kurikulum Darurat ini disusun dan dilaksanakan pada masa darurat
covid 19. Oleh karena itu semua aspek yang berkenaan dengan perencanaan
pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil belajar disesuaikan dengan
kondisi darurat pada setiap satuan pendidikan sekolah. Dalam menyusun suplemen
kurikulum darurat, satuan pendidikan dapat melakukan modifikasi dan inovasi
kurikulum, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan sekolah.
B. DASAR HUKUM
Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan Kurikulum TK Negeri Harapan
Mulya adalah :
1. Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2013 Tentang Sistem Pendidikan Nasional .
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013,
dan diubah kembali dengan PermenDikBud No. 13 Tahun 2015.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 tahun 2014 tentang
Standar Pendididkan Anak Usia Dini.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 146 tahun 2014 tentang Kurikulum
PAUD.
6. SKB 4 Menteri Nomor 01/KB/2020, Nomor 516 Tahun 2020, Nomor
HK.03.01/Menkes/363/2020, dan Nomor 440-882 tetang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun
Akademik 2020/2021 di Masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
7. Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.HK.01.07/MENKES/ 328/2020 tentang
Panduan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Tempat Kerja Perkantoran
dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha Pada Situasi Pandemi.
8. Surat Edaran Kemendikbud nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Belajar dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona
Virus Covid 19.
9. Surat Edaran no 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam
Masa DaruratPenyebaran Covid 19
10. SK Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, nomor 467 tahun 2020 Tetang Kalender
Pendidikan.
11. Permendikbud Nomor 719/P/2020 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum
Pada Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus.
12. Keputusan Rapat Sekolah
2. Landasan Sosiologis
Kurikulum darurat dikembangkan atas dasar kebutuhan merespon perubahan
rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika
kehidupan keberagamaan, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
membangun masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan terutama pada
masa darurat covid 19.
3. Landasan Psiko-pedagogis
Kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik
sesuaidengan perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan
pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan zamannya pada masa
darurat covid 19.
- Prinsip-prinsip Pengembangan Suplemen Kurikulum darurat
Suplemen Kurikulum darurat dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan di
bawah koordinasi Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Kementerian Agama
Provinsi. Kurikulum darurat ini dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai
berikut :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik
dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan
tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan
denganpotensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik dan
tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran
berpusat pada peserta didik.
2. Beragam dan Terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, terutama pada
masa daruratcovid 19 saatini.
3. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni.
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu,pada
masa darurat semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar
peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan melalui teknologi .
4. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni.
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu,pada
masa darurat semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar
peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan melalui teknologi .
5. Relevan Dengan Kebutuhan Kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,
dunia usaha dan dunia industri. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan
pribadi, keterampilan sosial, keterampilan akademik dan keterampilan
vokasional sangat penting.
6. Menyeluruh dan Berkesinambungan
Subtansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan menyesuaikan dengan
kondisi masa darurat.
7. Belajar Sepanjang Hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
8. Seimbang Antara Kepentingan Nasional Dan Kepentingan Daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
daerah untuk membangun kehidupan bermasyrakat, berbangsa dan bernegara.
Kepentingan nasional dan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan
sejalan dengan 4 pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD1945, Bhinekka Tunggal
Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
BAB II
A. Visi
Visi dari Paud Nurussobar adalah “Menciptakan kualitas insan berprestasi, berbudaya,
beriman dan bertaqwa (sehat, cerdas, kreatif, mandiri, ceria dan berakhlak mulia)”.
B. Misi
Misi Paud Nurussobar adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan untuk
mengembangkan potensi pengetahuan dan keterampilan peserta didik.
2. Menumbuhkan semangat berprestasi kepada peserta didik.
3. Membentuk sikap dan perilaku yang baik, sopan, santun dan berkarakter.
4. Mewujudkan dan menciptakan peserta didik yang beriman dan bertaqwa seta
taat beribadah.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari Paud Nurussobar yaitu sebagai berikut :
1. Meningkatkan kemandirian anak dalam kehidupan sehari hari
2. Membimbing dan mengarahkan kemampuan anak berkomunikasi dengan baik di
lingkungannya
3. Memberikankan kesempatan daya pikir anak untuk perkembangan pengetahuan.
4. Mengembangkan daya cipta untuk menjadi kreatif dan inovatif
5. Mengembangkan sikap keterampilan motorik
BAB III
KERANGKA DASAR , STRUKTUR
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti memberikan ruang yang cukup bagi peserta didik
untuk berinisiatif, kreatif, kritis, dan mandiri sesuai dengan
bakat,
a. Pedoman Pengelolaan Kelas pada Sekolah yang berada pada zona hijau (opsi 1)
Kegiatan pembelajaran berbentuk kelas nyata atau tatap muka dilaksanakan
berdasarkan rekomendasi dari pemerintah daerah setempat atau kantor
kementerian agama, dengan alasan bahwa semua peserta didik, pendidik dan
tenaga kependidikan bertempat tinggal di zona hijau, namun pelaksanaan proses
pembelajaran tetap mengikuti kepada protokol Kesehatan yang ditetapkan oleh
pemerintah baik dari segi sarana prasarana, metode pembelajaran maupun
jumlah peserta didik dalam satu kelas, Bila ruangan kelas tidak mencukupi, maka
proses pembelajaran dilaksanakan secara sift pagi dan siang sesuai dengan kondisi
kedaruratan. Atau pembelajaran dapat dilakukan dengan membagi menjadi dua
kelompok masing – masing kelompok secara bergiliran dengan cara melakukan
pembelajaran 3 hari tatap muka dan 3 hari secara daring / luring pada masing –
masing kelompok secara bergantian.
Kegiatan pembelajaran kelas nyata dimulai pada bulan pertama dan kedua
tahunpelajaran 2021/2022 untuk jenjang dimulai jenjang Paud dengan
pertimbangan kemampuan peserta didik dalam menerapkan protocol kesehatan.
Namun pelaksanaan pembelajaran kelas nyata akan dihentikan apabila ada
perubahan kondisi menjadi darurat pada lingkungan sekolah dan sekitarnya.
b. Pedoman Pengelolaan Kelas pada Sekolah yang berada pada zona merah (
opsi2 )
1) Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh atau kelas virtual
Dalam Jaringan ( Daring ) yaitu bagi peserta didik yang terpenuhi fasilitasnya
berupa laptop Hp android maupun jaringan internet, sekolah dan guru
menggunakan aplikasi pembelajaran digital dengan menyediakan menu /
pengaturan kelas virtual antara lain Elearning Sekolah dari Kementerian Agama,
dan / atau aplikasi lain yang sejenis. Pada proses pembelajaran Daring
tatap muka virtual juga dilakukan melalui video conference, teleconference,
dan / atau diskusi dalam group di media social atau aplikasi pesan, hal tersebut
dilakukan untuk memastikan adanya interaksi / komunikasi dua arah antara
guru dengan peserta didik.
2) Untuk pembelajaran jarak jauh Luar Jaringan ( Luring ) dilaksanakan bagi
peserta didik yang belum terpenuhi fasilitasnya berupa laptop, Hp android
maupun jaringan internet, guru dan peserta didik menggunakan vasilitas
melalui media buku, modul, dan bahan ajar dari lingkungan sekitar. Selain itu,
para peserta didik juga dapat menggunakan media televisi dan radio atau
pengiriman bahan ajar menggunakan kurir.
3) Dalam pelaksanaan Kegiatan pembelajaran jarak jauh baik Daring maupun
Luring, jadwal kelas diatur secara proporsional, yaitu dalam sehari hanya ada
satu atau dua kelas virtual, hal tersebut dilakukan agar peserta didik tidak
berada di depan computer / laptop/HP seharian penuh. Di samping itu juga
untuk menghemat penggunaan paket data internet.
B. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
1. Struktur Kurikulum
6. Mutasi
Mutasi peserta didik Paud Nurussobar pada masa darurat sebagai berikut:
a. Mutasi masuk akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan lembaga.
b. Mutasi keluar harus terpenuhi ketentuan yang di atur oleh lembaga.
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
A. ALOKASI WAKTU
1. Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan
mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah
pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun
pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif, dan hari libur.
2. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran. Sekolah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar
sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
3. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal,
ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri
4. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
5. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran,
hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari – hari besar nasional, dan hari
libur khusus.
6. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional, dan / atau Menteri Agama dalam hal yang terkait
dengan hari raya keagamaan, kepala daerah tingkat kabupaten / kota , dan atau
organisasi penyelenggara pendidikan dapat menempatkan hari libur khusus.
7. Sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang
dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. Bagi sekolah yang memerlukan
kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
8. Hari libur umum / nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan
jenis pendidikan disesuaikan dengan peraturan pemerintah pusat / provinsi /
kabupaten / kota.
TABEL
ALOKASI WAKTU PADA KALENDER PENDIDIKAN
ALOKASI
NO KEGIATAN KETERANGAN
WAKTU
SABTU 3 10 17 24 31 7 14 21 28 4 11 18 25
SABTU 1 8 15 22 29 5 12 19 26 5 12 19 26
SABTU 2 9 16 23 30 7 14 21 28 4 11 18 25
Minggu Efektif
I = 19
II = 16
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan
Juni tahun berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional,
dan / atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan,
kepala daerah tingkat kabupaten / kota, dan atau organisasi penyelenggara
pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
3. Pemerintah pusat / provinsi / kabupaten / kota dapat menetapkan hari libur
serentak untuk satuan – satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing
satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen
standar isi ini dengan memerhatikan ketentuan dari pemerintah / pemerintah
daerah.
5. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul – betul digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, sesuai dengan tuntutan kurikulum.
6. Jumlah hari belajar efektif dalam 1 tahun pelajaran 2021/2022 adalah 258 hari
belajar yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan kurikulum
yang berlaku.
7. Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul – betul digunakan untuk proses
pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum. Jumlah jam belajar efektif setiap minggu
untuk kelas A sebanyak 24 Jam pelajaran sedangkan untuk kelas B sebanyak
24 jam.
Sesuai acuan penetapan kalender pendidikan, Paud Nurussobar berdasarkan
:
1) Kalender Pendidikan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Kota Tangerang.
2) Program kegiatan Paud Nurussobar
BAB V
PENUTUP
Kepala Sekolah,
1. STTPA
2. Prota,
3. Prosem,
4. RPPM,
5. RPPH
6. Jadwal
7. SOP Protokol covid-19 dan SOP Laiinya.
8. dst